• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah Kerja Nyata (KKN), adalah kegiatan akademik yang merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuliah Kerja Nyata (KKN), adalah kegiatan akademik yang merupakan"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) PELAKSANAAN KKN UNIVERSITAS SILIWANGI

K

uliah Kerja Nyata (KKN), adalah kegiatan akademik yang merupakan

mata kuliah Institusional, oleh karena itu KKN wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa universitas Siliwangi yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kegiatan KKN harus dilaksanakan secara terencana dan terkendali sehingga dapat mencapai esensi dari kegiatan KKN itu sendiri dalam memberikan nilai positip baik bagi mahsiswa peserta KKN, masyarakat maupun terhadap Unsil sebagai lembaga penyelenggara KKN. Salah satu elemen penting tata kelola penyelenggaraan kegiatan KKN yang baik adalah dengan adanya

Standard Operating Procedures (SOP), sehingga kegiatan tersebut

dilaksanakan secara terkendali. Untuk kepentingan hal tersebut, Universitas Siliwangi telah menyusun beberapa SOP Pokok, untuk kepentingan pengembangan kiranya SOP ini bisa ditambah dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Melalui pembuatan SOP ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya good

governance pelaksanaan KKN di Universitas Siliwangi. Adapun SOP

pelaksanaan KKN ini terdiri dari :

1. Ketentuan Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat

2. Prosedur Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat

3. Ketentuan Pembuatan Proposal Kegiatan KKN 4. Ketentuan sosialisasi Penyelenggaraan Kegiatan KKN 5. Prosedur Sosialisasi Penyelenggaraan Kegiatan KKN 6. Ketentuan Penetapan Biaya KKN

7. Prosedur Penetapan Biaya KKN

8. Ketentuan Pembentukan Panitia KKN selain DPL 9. Prosedur Pembentukan Panitia KKN selain DPL

(2)

10. Ketentuan Pembentukan DPL 11. Prosedur Pembentukan DPL 12. Persyaratan DPL KKN

13. Persyaratan Panitia KKN selain DPL

14. Ketentuan Mengenai Tugas Pokok Panitia Pelaksana KKN 15. Ketentuan Persyaratan Pendaftar Calon Peserta KKN 16. Prosedur Pendaftaran Calon Peserta KKN

17. Ketentuan Persyaratan Peserta KKN

18. Ketentuan Photo untuk Pendaftaran Calon Peserta KKN 19. Ketentuan Materi Diklat Peserta KKN

20. Ketentuan Materi Diklat DPL KKN

21. Ketentuan Sanksi dalam Diklat dan General Tes

22. Ketentuan Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN 23. Prosedur Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN

24. Ketentuan Penyampaian Surat Undangan Kegiatan Diklat DPL dan Peserta KKN

25. Ketentuan Narasumber Diklat DPL dan Peserta KKN

26. Ketentuan Administrasi dan Dokumentasi Bahan Diklat DPL dan Peserta KKN

27. Ketentuan Tata Tertib Peserta KKN

28. Ketentuan Pengadaan Barang Kelengkapan KKN 29. Prosedur Pengadaan Barang Kelengkapan KKN 30. Ketentuan Kesiapan Kelengkapan KKN di Panitia

31. Ketentuan Pembagian Kelengkapan KKN kepada Peserta 32. Prosedur Pembagian Kelengkapan KKN kepada Peserta 33. Ketentuan Pelaksanaan Monitoring DPL

34. Prosedur Pelaksanaan Monitoring DPL

35. Ketentuan Pelaksanaan Monitoring Struktural 36. Prosedur Pelaksanaan Monitoring Struktural

37. Ketentuan Pelaksanaan Monitoring oleh Panitia KKN 38. Prosedur Pelaksanaan Monitoring Panitia

39. Ketentuan Pelaporan Hasil Monitoring KKN 40. Prosedur Pelaporan Hasil Monitoring KKN

(3)

41. Ketentuan Pinjaman Peralatan Ke LPPM 42. Prosedur Pinjaman Peralatan Ke LPPM

43. Ketentuan Pengajuan Permintaan Narasumber di Lokasi KKN ke LPPM/Panitia KKN

44. Prosedur Pengajuan Permintaan Narasumber di Lokasi KKN 45. Ketentuan Penulisan Laporan Kelompok Kegiatan KKN 46. Ketentuan Penyampaian Laporan Kelompok KKN 47. Prosedur Penyampaian Laporan Kelompok KKN

48. Ketentuan Sangsi Keterlambatan Penyampaian Laporan Kelompok KKN

49. Ketentuan Penyusunan Laporan Panitia Kegiatan KKN ke LPPM 50. Prosedur Penyusunan Laporan Panitia Kegiatan KKN ke LPPM 51. Ketentuan Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan KKN

52. Prosedur Pelaksanaan Evalusi Kegiatan KKN 53. Ketentuan Pelaksanaan Rapat Yudisium Nilai KKN 54. Prosedur Pelaksanaan Rapat Yudisium Nilai KKN 55. Ketentuan Pengambilan Sertifikat KKN

56. Prosedur Pengambilan Sertifikat KKN 57. Ketentuan Penerbitan Sertifikat KKN 58. Prosedur Penerbitan Sertifikat KKN 59. Ketentuan Pembuatan Sertifikat KKN

60. Ketentuan Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan KKN Ke Rektor

61. Prosedur Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan KKN Ke Rektor

62. Ketentuan Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Unit Kerja 63. Prosedur Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Unit Kerja

64. Ketentuan Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Pihak Pemberi Hibah/Bantuan Dana KKN

65. Prosedur Penyampaian Laporan Kegiatan KKN ke Pihak Pemberi Hibah/Bantuan Dana KKN

(4)

67. Prosedur Penyampaian Laporan Kegiatan KKN Pemerintah Setempat

68. Ketentuan Tindaklanjut Pasca Kegiatan KKN

1 Ketentuan Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat

a. Ketua LPPM secara sendiri atau melalui sekretaris dan kapus terkait wajib melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat (Bupati/walikota, melalui instansi/ dinas terkait), paling lambat 2 bulan sebelum kegiatan KKN dilaksanakan b. Kegiatan Koordinasi tersebut diawali dengan pengiriman surat

ijin kunjungan ke instansi termaksud, atau surat undangan ke instansi termasud untuk hadir ke LPPM

c. Koordinasi bertujuan untuk menyelaraskan dan membahas program kegiatan KKN, serta tindak lanjut dengan instansi/dinas terkait)

d. Teknis pelaksanaan koordinasi bisa dilaksanakan di LPPM, atau pihak LPPM mengunjungi pihak terkait.

e. Koordinasi sebagaimana poin c, sekaligus membahas mengenai bantuan pendanaan program kegiatan KKN yang akan dilaksanakan ke pemerintah daerah

f. Ketua LPPM membentuk tim kecil dengan tanggungjawab penuh kapus PPM, untuk menindaklanjuti hasil koordinasi, termasuk pembuatan proposal pengajuan bantuan dana kegiatan KKN yang akan disampaikan ke pimpinan pemerintah daerah (Bupati/Walikota/ instansi/dinas terkait)

g. Proposal bantuan dana kegiatan KKN wajib tandatangani oleh ketua LPPM atau yang mewakilinya sesuai ketentuan, diketahui oleh Rektor atau pembantu rektor yang ditunjuk sesuai ketentuan

(5)

h. Proposal bantuan pendanaan kegiatan KKN ke pemerintah daerah /instansi disampaikan selambat lambatnya 45 hari sebelum pelaksanaan kegiatan KKN dilaksanakan

2 Prosedur Koordinasi pra Kegiatan KKN dengan Pemerintah Setempat

a. LPPM menyampaikan surat permohonan ijin bertemu di Dinas/Instansi termaksud, atau menyampaikan surat undangan koordinasi di LPPM

b. Instansi/Dinas terkait menyampaikan konfirmasi apakah setuju atau tidak setuju sesuai waktu yang disampaikan LPPM

c. Jika tidak setuju mengenai waktu maka LPPM perlu untuk menyelaraskan dengan waktu yang ditetapkan oleh pihak dinas/instansi terkait. Jika setuju maka rapat koordinasi dilaksanakan sesuai agenda semula (rapat koordinsasi dilaksanakan paling lambat 2 bulan sebelum kegiatan KKN dilaksanakan)

d. Paling lambat 3 hari setelah rapat koordinasi dilaksanakan maka LPPM membentuk tim kecil untuk menyusun proposal kegiatan KKN yang akan disampaikan ke pemerintah daerah (Bupati/Walikota/ instansi/ dinas terkait)

e. Proposal yang sudah dilegalisasi disampaikan ke pemerintah daerah (Bupati/Walikota/ instansi/ dinas terkait) disertai dengan surat pengantar, tembusan disampaikan ke rektor dan disimpan di LPPM sebagai arsip.

(6)

Flowchart Koordinasi Pra KKN dengan Pemerintah Setempat

LPPM Instansi/Dinas Terkait Bupati/Walikota Rektor Surat permohonan berkunjung atau surat undangan Surat permohonan berkunjung atau surat undangan Jawaban Ya/tidak mengenai waktu Koordinasi waktu

Koordinasi antara LPPM dengan dinas/instansi terkait, mengenai program kegiatan KKN, dan peluang

pendanaan kegiatan KKN dan pasca KKN

LPPM Membuat tim kecil pembuat Proposal Proposal dilegalisasi oleh Rektor/pihak yang ditunjuk Pembuatan Proposal Proposal ditandatangani oleh ketua LPPM Proposal dilengkapi surat pengantar dari LPPM Tidak Ya Telah dilegalisasi

Proposal dan surat pengantar

Proposal dan surat pengantar

Surat tembusan

(7)

3 Ketentuan Pembuatan Proposal Kegiatan KKN

a. Proposal kegiatan pelaksanaan KKN dibuat dan menjadi tanggungjawab Kapus PPM

b. Draf proposal yang sudah dibuat dari kapus PPM wajib diverifikasi oleh sekretaris LPPM dan atau ketua LPPM

c. Draf proposal yang sudah disetujui wajib ditandatangani oleh ketua LPPM atau pihak yang dapat ditunjuk sesuai ketentuan d. Dalam hal tertentu ketua LPPM atau melaui sekretaris LPPM

dapat atau berwenang menunjuk pihak atau tim kecil yang

bertanggungjawab untuk membuat proposal kegiatan

pelaksanaan KKN, termasuk tim penyusun anggaran kegiatan KKN

4 Ketentuan Sosialisasi Penyelengaraan Kegiatan KKN

1. Informasi penyelenggaraan KKN selambat lambatnya harus tersosialisasikan terhadap pihak terkait selambat lambatnya 1 bulan sebelum masa pendaftaran calon peserta KKN dimulai 2. Sosialisasi informasi wajib dilaksanakan minimal melalui:

 Surat Edaran dari LPPM ke masing-masing unit kerja atau pihak terkait

 Baligo  Situs LPPM

3. Isi sosislisasi atau publikasi harus memuat waktu mulai dan berakhirnya pendaftaran peserta KKN, waktu pelaksanaan diklat, lokasi wilayah tempat KKN dan waktu berakhirnya pelaksanaan KKN serta informasi lain yang relevan

4. Isi informasi disesuaikan dengan kebutuhan, dan wajib diperbaiki/ diralat/diupdate jika terjadi perubahan atas substansi yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan KKN

(8)

5. Ketua LPPM, melalui sekretaris atau kapus PPM atau KTU/staf administrasi atau pihak yang ditunjuk harus memastikan dengan keyakinan memadai bahwa informasi tersebut dapat diakses dan telah sampai kepada pihak terkait (terutama unit kerja dan mahasiswa calon peserta KKN)

5 Prosedur Sosialisasi Penyelengaraan Kegiatan KKN

Hasil rapat Koordinasi LPPM dengan pihak unit kerja berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan KKN yang meliputi waktu mulai dan berakhirnya pendaftaran peserta KKN, waktu pelaksanaan diklat, lokasi wilayah tempat KKN dan waktu berakhirnya pelaksanaan KKN serta informasi lain yang relevan disosialisasikan melalui tiga bentuk yaitu 1) surat edaran ke masing masing fakultas; 2) menggunakan baligo; dan 3) melalui situs LPPM.

Sosialisasi Informasi KKN melalui Surat Edaran

1. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menyiapkan surat edaran ke masing masing fakultas berkaitan dengan hasil rapat koordinasi beserta berita acara hasil rapat (bila diperlukan)

2. Ketua LPPM atau yang mewakilinya (sekretaris LPPM/Kepala Pusat) menandatangani surat tersebut, yang sebelumnya telah ditelaah dan diparaf oleh pihak yang ditunjuk sesuai ketentuan. 3. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf

administrasi untuk menjamin bahwa surat tersebut sampai ke pihak unit kerja (gunakan buku kontrol penerima surat)

4. KTU/staf administrasi mendokumentasikan arsip surat tersebut ke dalam agenda surat keluar

(9)

Flowchart Sosialisasi Informasi KKN melalui Surat Edaran

Kapus PPM Sekretaris LPPM Ketua LPPM Unit Kerja KTU LPPM/Staf Adm

KTU/staf adm menyiapkan surat

edaran

Penandatangan surat edaran

Surat edaran yang sudah ditandatangani

Surat Edaran informasi KKN

Arsif

KTU, Kapus PPM dan Sekretaris LPPM melakukan koordinasi untuk

sosialisasi Informasi KKN ke unit kerja

Pemarafan penandatangan bisa dilaksanakan oleh Kapus PPM atau sekretaris

LPPM atas nama ketua LPPM

Sosialisasi Informasi KKN melalui Pembuatan Baligo

Sosialisasi informasi pelaksanaan KKN dengan media baligo minimal dilakukan di 3 titik tempat strategis di lingkungan Unsil:

1. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menyiapkan konsep pembuatan baligo berisi informasi penyelenggaraan KKN, bila perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ketua LPPM

2. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menunjuk pihak yang akan mengerjakan pembuatan baligo

(10)

3. KTU/staf administrasi berkoordinasi dengan pihak BAUM dalam hal pemasangan baligo (berkaitan dengan petugas pemasang baligo, ijin pemasangan dan lokasi pemasangan)

4. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk meyakinkan bahwa pemasangan baligo telah sesuai dengan yang direncanakan.

Flowchart Sosialisasi Informasi KKN melalui Baligo

Kapus PPM Sekretarsi LPPM BAUM

KTU LPPM/staf adm

Koordinasi Sosialisasi informasi KKN melalui Baligo, perumusan konsep dan dan Penunjukkan Pembuatan Baligo

KTU/staf adm menindaklanjuti Pembuatan Baligo

Melakukan koordinasi ijin, tempat, petugas pemasangan baligo

Pemasangan

baligo Pemasangan baligo sesuai dengan yang telah disepakati

Sosialisasi Informasi KKN melalui Situs LPPM

1. Sekretaris/Kepala Pusat PPM berkoordinasi dengan KTU/staf administrasi untuk menyiapkan konsep berkenaan dengan sosialisasi informasi pelaksanaan kegiatan KKN, konsep tersebut bila perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan ketua LPPM

(11)

2. KTU/staf administrasi melakukan upload informasi tersebut ke situs LPPM (kalau diperlukan konsultasi dengan pihak Pusdasi) 3. Bila terjadi update data atau informasi maka KTU/staf administrasi

harus segera melakukan updating informasi tersebut.

Flowchart sosialisasi informasi KKN melalui situs LPPM

Kapus PPM Sekretaris LPPM Pusdasi KTU LPPM/staf sdm

Koordinasi konsep dan bahan sosialisai KKN melalui situs LPPM

Bahan siap di Upload informasi ke situs

LPPM Dilakukan koordinasi

Bahan siap di Upload informasi ke situs

LPPM

KTU LPPM/staf adm meng upload informasi ke situs

LPPM

6 Ketentuan Penetapan Biaya KKN

a. LPPM wajib membentuk tim kecil penyusun anggaran diformalkan dengan SK atau surat tugas dari ketua LPPM

b. Tim penyususn anggaran biaya kegiatan KKN berada dalam koordinasi langsung kepala pusat pengabdian kepada masyarakat

c. Yang menjadi acuan atau pedoman tim dalam merumuskan besarnya biaya anggaran KKN meliputi: besarnya biaya periode sebelumnya, rencana program KKN, lokasi KKN, Jumlah

(12)

sementara peserta KKN, dan faktor faktor lain yang relevan dan terkait.

d. Lamanya waktu tim menyusun anggaran biaya selambat lambatnya 6 hari sejak SK atau surat tugas dikeluarkan.

e. Hasil perumusan biaya KKN dibahas dalam rapat pleno LPPM (minimal kehadiran ¾ dari personil struktur LPPM),

f. Rapat Pleno LPPM dipimpin oleh Ketua LPPM atau yang mewakilinya.

g. Hasil rapat LPPM merumuskan rancangan penetapan biaya KKN yang akan dilaksanakan wajib dibahas dengan pimpinan unit kerja atau perwakilannya (Dekan atau Pembantu Dekan 1) h. Hasil pembahasan antara LPPM dan Pimpinan Unit kerja,

merupakan keputusan final, kesepakatan tersebut dituangkan dalam berita acara atau risalah rapat yang ditandatangani oleh para peserta rapat, yang bertindak sebagai notulen adalah sekretaris LPPM atau yang mewakilinya.

i. Besaran anggaran biaya kegiatan KKN yang telah disepakati antara LPPM dan Pimpinan Unit kerja, diajukan oleh ketua LPPM kepada Rektor untuk diterbitkan dalam sebuah SK. j. LPPM wajib menyampaikan copy SK rektor mengenai

penetapan biaya KKN ke masing masing unit kerja disertai surat pengantarnya, dan diupload dalam berita situs LPPM

7 Prosedur Penetapan Biaya KKN

a. Ketua LPPM membentuk tim kecil penyusun anggaran kegiatan KKN berdasarkan usulan Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan atau berdasarkan inisiatif sendiri.

b. Tim Penyusun anggaran biaya kegiatan KKN diformalkan dengan SK atau surat tugas dari ketua LPPM

c. Tim penyususn anggaran biaya kegiatan KKN berada dalam koordinasi langsung Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat

(13)

d. Yang menjadi acuan atau pedoman Tim dalam merumuskan besarnya biaya anggaran KKN meliputi: besarnya biaya periode sebelumnya, rencana program KKN, lokasi KKN, Jumlah sementara peserta KKN, dan faktor faktor lain yang relevan dan terkait.

e. Lamanya waktu Tim menyusun anggaran biaya selambat lambatnya 6 hari sejak SK atau surat tugas dikeluarkan.

f. Hasil perumusan biaya anggaran kegiatan KKN setelah disepakati di internal Tim, maka dibahas dalam rapat pleno LPPM (minimal kehadiran ¾ dari personil struktur LPPM), g. Rapat Pleno LPPM dipimpin oleh Ketua LPPM atau yang

mewakilinya.

h. Hasil final rapat pleno LPPM tentang biaya anggaran KKN ditetapkan sebagai draft anggaran biaya KKN yang dilaksanakan dan akan dibahas dalam rapat dengan pimpinan unit kerja (Fakultas)

i. Ketua LPPM atau sekretaris LPP atau Kepala Pusat PPM mengundang para pimpinan unit kerja ( Dekan atau Pembantu Dekan 1), untuk membahas draf anggaran biaya pelaksanaan KKN

j. Rapat antara LPPM dan pihak fakultas dipimpin oleh ketua LPPM atau yang ditunjuk mewakili (Sekretaris, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat)

k. Hasil pembahasan antara LPPM dan Pimpinan Unit kerja, merupakan keputusan final, kesepakatan tersebut dituangkan dalam berita acara atau risalah rapat yang ditandatangani oleh para peserta rapat, yang bertindak sebagai notulen adalah sekretaris LPPM atau yang mewakilinya.

l. Besaran anggaran biaya kegiatan KKN yang telah disepakati antara LPPM dan Pimpinan Unit Kerja, diajukan oleh ketua LPPM kepada Rektor untuk diterbitkan dalam sebuah SK. m. KTU/staf administrasi LPPM memperbanyak SK rektor tersebut

(14)

n. KTU/staf administrasi LPPM membuat surat pengantar penyampaian SK rektor ke masing masing fakultas yang ditandatangani oleh ketua LPPM, diparaf terlebih dahulu oleh sekretaris LPPM (jika yang menandatangani surat pengantar tersebut Sekretaris LPPM atau Kepala Pusat PPM di paraf oleh KTU)

o. KTU/staf administrasi menyampaikan copy SK disampaikan ke masing masing Fakultas disertai surat pengantarnya, dan diupload dalam berita situs LPPM, sedangkan arsip dicatat dan disimpan dalam buku dokumen SK

(15)

Flowchart Penetapan Biaya KKN

Ketua LPPM Pimpinan Unit Kerja Rektor Tim Kecil Penyusun

Anggaran

Rumusan biaya KKN dari tim kecil

Rumusan biaya KKN dari tim kecil

Ketua LPPM melakukan rapat

pleno LPPM

Penetapan Biaya KKN sementara

Rapat Pleno antara LPPM dengan Pimpinan Unit Kerja, seluruh hasil rapat

dibuat berita acara

Penandatangan berita acara

Berita acara hasil KKN

Pengajuan SK penetapan biaya KKN, disertai copi bukti berita acara

Pengajuan SK penetapan biaya KKN, disertai copi bukti berita acara

Sk ditndatangani rektor

SK yang ditandatangani rektor diperbanyak dan ditembuskan ke unit kerja, dan di upload ke

situs LPPM

Tembusan SK ke semua unit kerja dan pihak terkait

(16)

8 Ketentuan Pembentukan Panitia KKN Selain DPL

a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil panitia KKN selain DPL sesuai kebutuhan.

b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan permintaan personil Panitia KKN selain DPL kepada pimpinan unit kerja (fakultas) sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM

c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan usulan untuk panitia KKN selain DPL selambat lambatnya 8 hari sejak surat diterima oleh Unit kerja

d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat wajib melakukan evaluasi kesesuaian kriteria dengan nama-nama dosen yang diajukan, jika terjadi ketidaksesuaian dengan kriteria maka pengajuan panitia KKN selain DPL dari unit kerja wajib diperbaiki atau diganti selambat lambatnya dalam kurun waktu 3 hari sejak pemberitahuan ke unit kerja

e. Keputusan penentuan panitia KKN selain DPL dilaksanakan dalam rapat koordinasi internal LPPM.

f. LPPM wajib mengajukan penetapan panitia KKN selain DPL ke rektor untuk menerbitkan SK panitia KKN

g. LPPM wajib menyampaikan SK Panitia selain DPL dan kelengkapan administrasi lainnya ke masing masing dosen yang tertera dalam SK panitia KKN, dan mempublikasi panitia KKN ke dalam situs LPPM

9 Prosedur Pembentukan Panitia KKN Selain DPL

a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil panitia

(17)

pelaksana KKN berdasarkan kebutuhan dalam sebuah rapat koordinasi internal LPPM.

b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan permintaan personil kepada pimpinan unit kerja (fakultas) untuk menjadi panitia kegiatan, sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM

c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan panitia KKN selambat lambatnya 8 hari

d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama LPPM mengkompilasi dan mengevaluasi nama nama dosen yang diajukan oleh masing masing unit kerja untuk menjadi panitia KKN

e. Jika dari hasil kompilasi dan evalusi pusat pengabdian kepada masyarakat diketahui terdapat kekeliruan atau tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan LPPM maka akan segera diberitahukan kepada unit kerja untuk segera diperbaiki selambat lambatnya 3 hari sejak pemberitahuan diterima oleh unit kerja

f. Jika berdasarkan hasil rapat koordinasi internal LPPM, nama nama yang diusulkan masing masing unit kerja dianggap telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan, selanjutnya KTU atau staf administrasi PPM membuat draft SK Panitia Kegiatan KKN untuk disampaikan ke rektor disertai dengan surat pengantarnya.

g. KTU atau staf administrasi PPM menyerahkan draf SK panitia pelaksanaan KKN disertai dengan surat pengantarnya kepada sekretaris LPPM.

h. Sekretaris LPPM menelaah ajuan SK dan surat pengantarnya secara teliti, dan jika dianggap sudah lengkap, jelas dan benar, maka surat pengantar tersebut diparaf untuk ditandatangani oleh ketua LPPM.

(18)

i. Sebelum Pengajuan SK kepanitiaan KKN dan surat pengantarnya disampaikan ke rektor dicatat terlebih dahulu dalam agenda surat keluar

j. Selanjutnya Pengajuan SK Kepanitiaan KKN dan surat pengantar tersebut disampaikan ke Rektor melaui BAUMK k. SK Kepanitiaan KKN yang telah ditandatangani oleh rektor,

diperbanyak oleh LPPM (KTU/staf administrasi PPM) sesuai dengan kebutuhan.

l. Selanjutnya copy SK disampaikan ke masing-masing panitia disertai surat pengantarnya, sedangkan arsip dicatat dan disimpan dalam buku dokumen SK

m. Nama nama Panitia berikut keterangan lain sesuai format yang ditetapkan LPPM di upload ke situs LPPM

(19)

Flowchart Pembentukkan Panitia KKN Selain DPL Panitia KKN Fakultas/Unit Kerja Ketua LPPM Kapus Pengabdian Sekretaris Rektor KTU/Staf PPM Penentuan Struktur Panitia Penentuan Struktur Panitia Surat Permintaan Panitia KKNL Surat Permintaan Panitia KKN Surat Permintaan Panitia KKN Surat Permintaan DPL Diarsip Surat Jawaban dilampiri nama Calon panitia Surat Jawaban dilampiri nama Calon Panitia Penentuan Panitia KKN Draft SK

Panitia KKN acc perubahan

Draft SK Panitia KKN Draft SK Panitia KKN Draft SK Panitia KKN SK Panitia SK Panitia SK Panitia Diarsip dan diperbanyak

SK Panitia Draft SK Panitia KKN Panitia Di Upload DI Web LPPM 10 Ketentuan Pembentukan DPL

a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil DPL KKN sesuai kebutuhan.

b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan

(20)

permintaan personil DPL KKN kepada pimpinan unit kerja (fakultas) sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM

c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan usulan untuk DPL KKN selambat lambatnya 8 hari sejak surat diterima oleh unit kerja

d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat wajib melakukan evaluasi kesesuaian kriteria dengan nama nama dosen yang diajukan, jika terjadi ketidaksesuaian dengan kriteria maka pengajuan DPL dari unit kerja wajib diperbaiki atau diganti selambat lambatnya dalam kurun waktu 3 hari sejak surat pemberitahuan diterima dari LPPM oleh unit kerja

e. Keputusan penentuan DPL KKN dilaksanakan dalam rapat koordinasi internal LPPM.

f. LPPM wajib menerbitkan SK DPL KKN

g. LPPM wajib menyampaikan SK DPL dan kelengkapan administrasi lainnya ke masing masing dosen yang tertera dalam SK DPL KKN

11 Prosedur Pembentukan DPL

a. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM menentukan jumlah personil DPL KKN berdasarkan kebutuhan dalam sebuah rapat koordinasi internal LPPM.

b. Ketua LPPM atau Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama ketua LPPM, mengirimkan surat permohonan permintaan personil DPL KKN kepada pimpinan unit kerja (fakultas) sesuai dengan jumlah dan persyaratan yang ditentukan LPPM

c. Jawaban surat dari pimpinan unit kerja berkaitan dengan usulan untuk DPL KKN selambat lambatnya 8 hari

(21)

d. Pusat Pengabdian kepada Masyarakat atas nama LPPM mengkompilasi dan mengevalusi nama nama dosen yang diajukan oleh masing masing unit kerja untuk menjadi DPL KKN e. Jika dari hasil kompilasi dan evalusi pusat pengabdian kepada

masyarakat diketahui terdapat kekeliruan atau tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan LPPM maka akan segera diberitahukan kepada unit kerja untuk segera diperbaiki selambat lambatnya 3 hari sejak surat pemberitahuan dari LPPM diterima oleh unit kerja

f. Jika berdasarkan hasil rapat koordinasi internal LPPM, nama nama yang diusulkan masing masing unit kerja dianggap telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan, selanjutnya KTU atau staf administrasi PPM membuat draft SK DPL KKN

g. KTU atau staf administrasi PPM menyerahkan draf SK DPL KKN dan surat pengantar kepada sekretaris LPPM.

h. Sekretaris LPPM menelaah draft SK dan surat pengantar secara teliti, dan jika dianggap sudah lengkap, jelas dan benar, maka Draft SK dan surat pengantar tersebut diparaf untuk ditandatangani oleh ketua LPPM.

i. Setelah SK DPL KKN dan surat pengantar ditandatangan ketua LPPM, maka KTU/Staf administrasi PPM memperbanyak sesuai dengan kebutuhan.

j. KTU/Staf administrasi selanjutnya copy SK disampaikan ke masing masing DPL, sedangkan arsip dicatat dan di simpan dalam buku dokumen SK

k. Nama nama DPL berikut keterangan lain (nama DPL, lokasi KKN yang dibimbing, nomor kantak yang bisa dihubungi) sesuai format yang ditetapkan LPPM di upload ke situs LPPM oleh KTU/Staf administrasi.

(22)

Flowchart Pembentukkan DPL Fakultas/Unit Kerja Ketua LPPM Kapus Pengabdian Sekretaris DPL KTU/Staf PPM Penentuan Jumlah DPL Penentuan Jumlah DPL Surat Permintaan DPL Surat Permintaan DPL Surat Permintaan DPL Surat Permintaan DPL Diarsip Surat Jawaban dilampiri nama DPL Surat Jawaban dilampiri nama DPL Penentuan DPL Draft SK DPL acc perubahan

Draft SK DPL Draft SK DPL Draft SK DPL

SK DPL SK DPL

SK DPL SK DPL Diarsip dan diperbanyak

didistribusikan

12 Persyaratan DPL KKN

a. Dosen tetap Universitas Siliwangi b. Berpendidikan minimal Strata 2. c. Memiliki jabatan Akademik

(23)

d. Tidak sedang melanjutkan studi

e. Bersedia menjadi DPL KKN-Tematik dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan LPPM Unsil (dinyatakan dalam surat kesediaan)

f. Bersedia ditempatkan di lokasi KKN-Tematik dalam jangka waktu tertentu (dinyatakan dalam surat kesediaan)

g. Bersedia mengikuti pembekalan/diklat DPL yang

diselenggarakan oleh LPPM 13 Persyaratan Panitia KKN Selain DPL

a. Pegawai Universitas Siliwangi b. Tidak sedang melanjutkan studi

c. Bersedia menjadi Panitia KKN-Tematik dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan LPPM Unsil (dinyatakan dalam surat kesediaan)

d. Rektor, Pembantu Rektor, Dekan dan Pembantu Dekan 1 serta personil LPPM merupakan ex-offisio panitia KKN

14 Ketentuan Mengenai Tugas Pokok Panitia Pelaksana KKN

Kegiatan KKN merupakan realisasi salah satu program kerja Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Universitas Siliwangi. Panitia pelaksanan KKN diketuai oleh Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat berdasarkan SK Rektor Nomor 614a.SK/US-LPPM/E.1/I/2012. Tugas pokok panitia pelaksana kegiatan KKN Universitas Siliwangi sebagai berikut:

Ketua LPPM (Penanggungjawab)

a. Memimpin dan menjalankan wewenang selaku

penanggungjawab kegiatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. b. Melakukan koordinasi dengan pembantu rektor 1, sebagai

(24)

c. Menentukan kebijakan strategis berkaitan dengan kegiatan KKN

d. Menentukan kebijakan umum pelaksanaan kegiatan KKN e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja

dilingkungan Universitas Siliwangi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

f. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan pemerintah daerah, pelaku usaha, organisasi kemasyarakatan maupun pihak lain yang memiliki relevansi dengan pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata

g. Melakukan pengendalian baik secara rutin maupun insidentil terhadap tim pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata

h. Melakukan monitoring dan evaluasi baik secara rutin maupun insidentil terhadap pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata i. Menandatangani sertifikat KKN

j. Bertanggung jawab kepada Rektor Ketua Pelaksana KKN

a. Memimpin dan menjalankan wewenang selaku pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

b. Melakukan perencanaan dan koordinasi kegiatan seluruh bidang dan seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

c. Melakukan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan instansi pemerintah, perusahaan, atau pihak lainnya yang dapat dijadikan mitra dalam pelaksanaa KKN Tematik,

d. Merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan kegiatan KKN Tematik sesuai rencana strategis dan kebijakan umum yang ditetapkan ketua LPPM

e. Melaksanakan koordinasi penginventarisasian program dan agenda Kegiatan KKN, penyusunan Format/Instrumen

(25)

Pelaksanan KKN Tematik mulai dari persiapan, Pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan serta tindaklanjut;

f. Melaksanakan koordinasi sosialisasi program KKN-Tematik kepada pihak-pihak terkait termasuk (pemerintah daerah atau pihak terkait lainya).

g. Melaksanakan koordinasi pemetaan, penentuan lokasi KKN, penentuan Program Kerja, penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik,

h. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan KKN sesuai kebijakan umum, tema dan program yang telah ditetapkan ketua LPPM i. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan bagian terkait

sehubungan dengan persiapan, pelaksanaan maupun kegiatan monitoring dan evalusi kegiatan KKN

j. Melaksanakan koordinasi dengan Ketua LPPM k. Menandatangani laporan kegiatan KKN l. Bertanggung jawab kepada Ketua LPPM

Wakil Ketua Pelaksana KKN

a. Membantu Ketua Pelaksana memimpin dan menjalankan wewenang selaku pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata. b. Membantu ketua pelaksana dalam melaksanakan koordinasi

kegiatan seluruh bidang dan seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

c. Membantu ketua pelaksana melakukan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan instansi pemerintah, perusahaan, atau pihak lainnya yang dapat dijadikan mitra dalam pelaksanaa KKN Tematik,

d. Membantu Ketua Pelaksana merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan kegiatan KKN Tematik sesuai rencana strategis dan kebijakan umum yang ditetapkan ketua LPPM

(26)

e. Membantu Ketua Pelaksana melaksanakan koordinasi sosialisasi program KKN-Tematik kepada pihak-pihak terkait termasuk (pemerintah daerah atau pihak terkait lainya).

f. Membantu Ketua Pelaksana melaksanakan koordinasi pemetaan, penentuan lokasi KKN, penentuan Program Kerja, penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik,

g. Membantu Ketua Pelaksana mengendalikan pelaksanaan kegiatan KKN sesuai kebijakan umum, tema dan program yang telah ditetapkan ketua LPPM

h. Membantu Ketua Pelaksana menyelenggarakan rapat koordinasi dengan bagian terkait sehubungan dengan persiapan, pelaksanaan maupun kegiatan monitoring dan evalusi kegiatan KKN

i. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN

Sekretaris Kegiatan KKN

a. Koordinasi dengan seluruh bidang, seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

b. Menyiapkan laporan pertanggunjawaban pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata baik secara administratif maupun keuangan c. Merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan KKN d. Koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN e. Inventarisasi program dan agenda Kegiatan KKN, penyusunan

penyusunan Format/Instrumen Pelaksanan KKN mulai dari persiapan, Pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan;

f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik, pemetaan lokasi KKN, dan Program Kerja KKN Tematik.

g. Menyusun laporan pertanggungjawaban kegiatan Kuliah Kerja Nyata kepada Ketua LPPM yang dituangkan dalam sebuah laporan kegiatan.

(27)

h. Koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik

i. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Wakil Sekretaris Kegiatan KKN

a. Membantu sekretaris dalam melakukan koordinasi dengan seluruh bidang, seksi atau tim kerja pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

b. Membantu sekretaris menyiapkan laporan

pertanggunjawaban pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata baik secara administratif maupun keuangan

c. Membantu sekretaris merencanakan, mengarahkan dan mengembangkan KKN

d. Membantu sekretaris dalam melaksanakan koordinasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN

e. Membantu sekretaris melaksanakan inventarisasi program dan agenda Kegiatan KKN, penyusunan penyusunan Format/Instrumen Pelaksanan KKN mulai dari persiapan, Pelaksanaan, monitoring, dan pelaporan;

f. Membantu sekretaris dalam pelaksanaan koordinasi penyusunan laporan dan pemberian informasi tentang hasil evaluasi KKN Tematik, pemetaan lokasi KKN, dan Program Kerja KKN Tematik.

g. Membantu sekretaris dalam menyusun laporan

pertanggungjawaban kegiatan Kuliah Kerja Nyata kepada Ketua LPPM yang di tungkan dalam sebuah laporan kegiatan.

h. Membantu sekretaris melaksanakan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik

(28)

Bendahara Kegiatan KKN

a. Membuat tatakelola administrasi keuangan

b. Melakukan pembayaran kepada pihak pihak terkait, sehubungan dengan kegiatan KKN

c. Membuat administrasi kegiatan maupun keuangan

pelaksanaan KKN Tematik

d. Membuat laporan keuangan kegiatan pelaksanaan KKN Tematik

e. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik

f. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Dosen pembimbing adalah anggota tim pelaksana kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Siliwangi di tingkat unit kerja yaitu di lokasi tempat Kuliah Kerja Nyata ditempatkan. Dosen Pembimbing Lapangan mempunyai peran sebagai motivator, pembina, pengarah, penasehat, penghubung, pengawas, penyuluh, dan sekaligus penilai kegiatan mahasiswa di lapangan. Dengan status sebagai pengajar, Dosen Pembimbing berfungsi di dalam menciptakan situasi dan kondisi di lapangan agar para mahasiswa KKN secara aktif berupaya merubah perilaku masyarakat sebagai bagian dari proses belajarnya. Atas dasar fungsi dan peran tersebut maka tugas-tugas Dosen Pembimbing Lapangan meliputi :

a. Mengikuti diklat dosen pembimbing KKN

b. Membantu memperlancar dan mendayagunakan proses pendekatan sosial mahasiswa melalui kerjasama dengan perangkat kecamatan, kelurahan/ Desa, instansi/dinas, masyarakat serta mitra kerja lainnya di lokasi KKN Tematik.

(29)

c. Membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam identifikasi potensi dan masalah serta penyusunan langkah-langkah pemecahan yang akan menjadi program kerja KKN-Tematik. d. Mendampingi peserta KKN saat menyusun kurikulum

pelatihan, pelaksanaan dan evaluasi proses pelatihan.

e. Menjaga dan membina disiplin mahasiswa agar menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan aturan yang berlaku.

f. Membentuk iklim untuk timbulnya kreativitas, serta mendorong semangat dan keaktifan mahasiswa di lapangan secara individu maupun kelompok, agar selalu mengarah pada pencapaian tujuan KKN.

g. Menampung segala permasalahan yang timbul dan hambatan yang dihadapi mahasiswa serta memberikan saran dan bantuan cara pemecahannya.

h. Sebagai nara sumber sepanjang materi yang disampaikan sesuai dengan keahliannya.

i. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan laporan serta menilai kegiatan mahasiswa dalam rangka menentukan nilai prestasi keberhasilan mahasiswa KKN

j. Membuat laporan tertulis sesuai format yang disediakan panitia KKN tentang kegiatan bimbingan yang telah dilakukan mahasiswa setiap periode bimbingan dan wajib diserahkan kepada panitia KKN.

k. Melakukan penilaian terhadap mahasiswa maupun terhadap penyelenggaraan KKN Tematik dalam rangka evaluasi KKN Tematik.

l. Melakukan pengarahan dan pendampingan pada saat lokakarya hasil KKN.

m. Pada Akhir periode DPL wajib menyusun laporan mengenai pelaksanaan program dan pembimbingan mahasiswa peserta KKN Tematik serta memberikan saran-saran untuk perbaikan dan keberlanjutan program.

(30)

Seksi Lapangan

a. Membantu tugas Ketua Pelaksanan KKN-Tematik berkenaan tahap persiapan dan pelaksanaan kegiatan KKN di Lapangan b. Bersama dengan bagian perencanaan program, bagian diklat

dan pelatihan mengembangkan program-program KKN Tematik c. Melakukan penjajagan untuk lokasi KKN berdasarkan hasil

kajian bagian perencanaan program

d. Melakukan koordinasi dengan aparat pemerintah/tokoh dalam menyediakan informasi tempat pemondokan peserta KKN e. Melakukan pemetaan lokasi dan penentuan lokasi tempat KKN

termasuk melakukan negosiasi dengan pihak lain serta menentukan biaya transfortasi

f. Berkoordinasi dengan seksi monev dalam membuat jadwal dan matrik monitoring wajib bagi para DPL

g. Berkoordinasi dengan seksi monev dalam membuat jadwal monitoring untuk pejabat struktural dan fihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan KKN

h. Melakukan koordinasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan berkenaan pelaksanaan KKN di lapangan

i. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik

j. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN

Kesekretariatan

a. Merupakan bidang yang berfungsi mengkoordinasikan segenap kegiatan administrasi umum dan administrasi akademik

b. Mempersiapkan surat surat yang dibutuhkan baik untuk koordinasi dengan pihak internal maupun koordinasi dengan pihak eksternal sehubungan dengan kegiatan KKN.

(31)

d. Mempersiapkan sarana dan prasarana serta kelengkapan perlengkapan yang dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan KKN

e. Melakukan koordinasi dengan sekretaris dan bendahara dalam menyusun dan membuat laporan kegiatan pelaksanaan KKN f. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya

untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik g. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN

Perencanaan Program dan Kerjasama

a. Membantu tugas Ketua Pelaksanan KKN dalam hal kegiatan perencanaan program, pengembangan dan penentuan tema serta upaya kerjasama.

b. Bersama dengan seksi dokumentasi dan publikasi melakukan upaya dalam mencari mitra kerjasama baik dengan pemerintah daerah, pihak swasta, serta pihak lainnya yang dapat

mendukung penyelenggaraan program KKN terutama

berkenaan dengan sumber pelaksanaan program kerja KKN c. Mengkaji dan mengusulkan tema kegiatan KKN (tema induk

maupun tema program)

d. Melakukan kerjasama dengan pihak eksternal baik dengan instansi pemerintah, perusahaan, atau pihak lainnya yang dapat dijadikan mitra dalam pelaksanaa KKN Tematik,

e. Mengembangkan program-program KKN Tematik melalui pengkajian tema pelaksanaan KKN berdasarkan kondisi riil masyarakat dan wilayahnya.

f. Bersama dengan seksi lapangan melakukan pemetaan wilayah dengan tema yang sudah ditetapkan

g. Bersama dengan seksi atau koordinator bagian lain membuat perencanaan pelaksanaan KKN mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi

(32)

h. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik

i. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN

Diklat dan Pembekalan

a. Melakukan Koordinasi dengan seksi perencanaan program berkaitan dengan fokus kegiatan dan tema yang ditetapkan b. Penyusunan materi pelatihan dan pemateri KKN tematik sesuai

dengan lingkup penyelenggaraan KKN Tematik;

c. Penyusunan Pola pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan masyarakat yang akan dilaksanakan oleh peserta KKN

d. Menyelenggarakan Pembekalan bagi DPL

e. Menyelenggaraakan Pembekalan dan tes bagi bagi calon peserta KKN

f. Merekomendasikan dan mengevalusi pengajuan

proposal/surat yang berkaitan penyelenggaraan kegiatan seminar, maupun penentuan narasumber dari lokasi KKN g. Melakukan koordinasi dengan seksi lapangan dan DPL dalam

pelaksanaan lokakarya dikecamatan yang diselenggarakan oleh peserta KKN

h. Menyusun dan mempersiapkan pola pelatihan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN Tematik

i. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik

j. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN

Dokumentasi dan Publikasi

Seksi dokumentasi dan publikasi membantu ketua dalam hal kegiatan dokumentasi, kehumasan dan publikasi serta kegiatan kerjasama dan usaha, meliputi:

(33)

a. Melakukan koordinasi dengan bidang terkait mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap kegiatan berakhir.

b. Melakukan dokumentasi terhadap kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahap penyelenggaraan KKN.

c. Melakukan koordinasi dengan pihak media, untuk melakukan publikasi

d. Melakukan penataan publikasi yang sistematik mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir baik melalui web Unsil maupun media cetak.

e. Bersama dengan seksi pengembangan program melakukan upaya dalam mencari mitra kerjasama baik dengan pemerintah daerah, pihak swasta, serta pihak lainnya yang dapat

mendukung penyelenggaraan program KKN terutama

berkenaan dengan sumber pelaksanaan program kerja KKN f. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya

untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik g. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN

Monitoring dan Evaluasi

a. Membuat matrik pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada kegiatan KKN

b. Bersama dengan seksi lapangan dan DPL menyiapkan dan membuat instrumen untuk pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi KKN baik form untuk yang harus diisi oleh Pimpinan, panitia, maupun DPL.

c. Memeriksa kehadiran dan hasil test diklat calon peserta KKN d. Melakukan rekapitulasi hasil setiap monitoring baik yang

dilaksanakan DPL, panitia, maupun struktural.

e. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN, beserta rekomendasi yang diperlukan untuk

perbaikan, penyempurnaan dan pengembangan KKN

(34)

f. Melakukan koordinasi dengan bagian atau koordinator lainnya untuk menjaga sinergitas pelaksanaan KKN-Tematik

g. Bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana KKN 15 Ketentuan Persyaratan Pendaftar Calon Peserta KKN

a. Terdaftar sebagai mahasiswa Unsil Program S-1. b. Telah/sedang menempuh minimal 100 sks. c. Memiliki IPK minimal 2.0.

d. Sudah Melakukan Kontrak dan melakukan Validasi KRS. e. Sudah Melakukan Pembayaran Biaya KKN.

f. Surat Keterangan sehat dari Dokter (khusus bagi yang memiliki penyakit kronis atau penyakit bawaan dan yang hamil)

g. Melakukan pendaftaran on line h. Mengisi biodata secara on-line

i. Mengupload pas foto sesuai ketentuan.

j. Mengisi formulir pernyataan kesediaan mengikuti seluruh tata tertib KKN.

k. Mengisi formulir pernyataan kesediaan mengikuti seluruh tata tertib KKN.

l. Sanggup ditempatkan di desa lokasi KKN yang telah ditentukan.

16 Prosedur Pendaftaran Calon Peserta KKN

a. Mahasiswa calon peserta KKN yang memenuhi kriteria persyaratan KKN mengontrak KKN dalam KRS

b. Mahasiswa calon peserta KKN membayar biaya KKN ke bank yang ditunjuk (PT. BPR Siliwangi)

c. Setelah membayar biaya kegiatan KKN, mahasiswa daftar melalui situs LPPM dan mengisi form yang tersedia secara benar dan lengkap (password membuka menu dalam situs

(35)

sesuai dengan password yang digunakan mahasiswa dalam login ke SIMAK)

d. Setelah mengisi form dalam situs LPPM dan berhasil mendaftar maka mahasiswa tersebut sudah terdaftar sebagai calon peserta KKN

e. Untuk melengkapi persyaratan maka mahasiswa wajib menyerahkan surat keterangan dari dokter khusus bagi calon peserta KKN yang memiliki penyakit kronis atau penyakit bawaan atau sedang hamil secara langsung ke sekretariat KKN di Gedung LPPM. Flowchart Pendaftaran KKN Bank SIMAK LPPM Mahasiswa Form Pembayaran KKN Form Pembayaran KKN Penerimaan Pembayaran PIN PIN

Proses Login dan Pedaftaran

Peserta

Bukti Telah Daftar Bukti Telah Daftar Keterangan Dokter

Bagi Yg Sakit

(36)

17 Ketentuan Persyaratan Peserta KKN

a. Telah memenuhi semua ketentuan persyaratan pendaftaran sebagai calon peserta KKN

b. Telah mengikuti diklat KKN

c. Telah melaksanakan general test sesuai jadwal yang ditetapkan LPPM

18 Ketentuan Foto untuk Pendaftaran Calon Peserta KKN

a. Photo diupload pada saat pendaptaraan KKN dengan ukuran 3x4

b. Wajib berlatar merah,

c. Memakai jaket almamater, pakaian berkerah warna putih d. Memakai dasi warna hitam

e. Yang tidak memenuhi ketentuan, sertifikat KKN tidak akan dicetak

19 Ketentuan Materi Diklat Peserta KKN

a. Materi diklat peserta KKN harus dirumuskan dan dibentuk dalam kurikulum Diklat

b. Materi Pokok Diklat peserta KKN fokus terhadap :  Pemahaman esensi dan falsafah KKN

 Penjelasan ketentuan, dan tata tertib  Penjelasan mengenai sistem IT KKN

 Cara merumuskan dan membuat program kerja serta pemahaman terhadap program kerja sesuai tema KKN  Penjelasan mengenai ruanglingkup materi sesuai tema

(Posdaya, pendidikan, daya beli dan kesehatan)

 Pembekalan pemahaman mengenai beberapa jenis TTG  Pelaporan hasil KKN, dan penjelasan komponen penilaian  Materi lain yang dibutuhkan

(37)

c. Materi pokok Diklat peserta KKN sebagaimana poin b, dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan

d. Kurikulum diklat DPL KKN, disusun oleh seksi perencanaan program KKN atau oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat 20 Ketentuan Materi Diklat DPL KKN

a. Materi diklat DPL KKN harus dirumuskan dan dibentuk dalam kurikulum Diklat

b. Ruanglingkup materi diklat DPL KKN fokus terhadap :  Pemahaman esensi dan falsafah KKN

 Penjelasan ketentuan tugas dan tanggungjawab DPL, dan tata tertib peserta

 Penjelasan mengenai sistem IT KKN

 Cara merumuskan dan membuat program kerja serta pemahaman terhadap program kerja sesuai tema KKN  Penjelasan mengenai ruanglingkup materi sesuai tema

(Posdaya, pendidikan, daya beli dan kesehatan)

 Pelaporan hasil KKN, dan penjelasan komponen penilaian  Materi lain yang dibutuhkan

c. Materi pokok diklat DPL KKN sebagaimana poin b, dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan

d. Kurikulum diklat DPL KKN, disusun oleh seksi perencanaan program KKN atau oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat 21 Ketentuan Sanksi dalam Diklat dan General Tes

a. Kehadiran diklat calon peserta KKN kurang dari 75%, dianggap gugur dan dianggap tidak mengikuti diklat

b. Kehadiran diklat calon peserta KKN kurang dari 75%, tidak bisa mengikuti general test, atau meskipun mengikuti general test nilai dianggap kosong (tidak ada)

(38)

c. Calon peserta KKN sebagaimana poin a yang memberikan alasan dapat dipertanggungjawabkan diberi kesempatan untuk mengikuti general test

d. Calon peserta KKN yang tidak melaksanakan general test dalam jadwal yang ditetapkan LPPM, dianggap gugur sebagai peserta KKN

e. Calon peserta KKN sebagaimana poin d, karena sesuatu hal dengan alasan dapat dipertanggungjawabkan dapat mengikuti general test susulan atau tugas tambahan yang ditetapkan oleh panitia KKN

f. Alasan ketidak hadiran dalam Diklat atau tidak mengikuti general test pada jadwal yang ditetapkan harus dilakukan secara tertulis atau ada bukti yang menguatkan ketidakhadiran tersebut.

g. Alasan yang tidak merujuk kepada poin f tidak akan dipertimbangkan oleh panitia KKN/LPPM

22 Ketentuan Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN a. Diklat wajib diikuti oleh semua calon peserta KKN

b. Instrumen penilaian dari pelaksaan diklat yaitu jumlah kehadiran dan general test

c. General test dilaksanakan secara on line dalam batas waktu yang ditetapkan oleh LPPM

d. Kehadiran peserta calon peserta KKN dan hasil general test wajib diperiksa dan direkap secara baik.

e. Panitia yang memiliki kewajiban melakukan pemeriksaan dan merekap kehadiran peserta calon peserta KKN dan hasil general test adalah bagian evalusi yang dibantu dengan bagian kesekretariatan

f. Panitia yang melakukan pemeriksaan dan melakukan rekapitulasi penilaian wajib membubuhkan tandatangan

(39)

g. Rekapitulasi hasil penilaian tersebut paling lambat diterima oleh pihak kesekretariatan 12 hari setelah kegiatan Diklat dilaksanakan

h. Entri data yang dilakukan oleh bagian kesekretariatan paling lambat harus masuk sistem 4 hari sejak diterimanya rekapitulasi dari bagian evaluasi

23 Prosedur Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Diklat KKN

a. Seksi diklat dan bagian sekretariat mendokumetasikan instrumen yang akan menjadi bahan evaluasi dan penilaian calon peserta KKN dari kegiatan diklat.

b. Instrumen penilaian dari pelaksaan diklat yaitu jumlah kehadiran dan general test

c. Dokumen instrumen tersebut disampaikan ke seksi evalusi dan monitoring untuk ditelaah dan direkap sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

d. Seksi evaluasi dan monitoring yang melakukan pemeriksaan dan melakukan rekapitulasi penilaian wajib membubuhkan tandatangan

e. Rekapitulasi hasil penilaian tersebut paling lambat diterima oleh pihak kesekretariatan 12 hari setelah kegiatan diklat dilaksanakan

f. Entri data yang dilakukan oleh bagian kesekretariatan paling lambat harus masuk sistem 4 hari sejak diterimanya rekapitulasi dari bagian evaluasi

(40)

Flowchart Penilaian Hasil Diklat

Seksi Evaluasi dan Monitoring Kesekretariatan

Seksi Diklat

Mendokumentasikan Instrumen Bahan Evaluasi Dokumen Instrumen Rekapitulasi Hasil Penilaian Dokumen Instrumen Pemeriksaan dan Penilaian Rekapitulasi Hasil Penilaian Maks 12 hari

24 Ketentuan Penyampaian Surat Undangan Kegiatan Diklat DPL dan Peserta KKN

a. Surat undangan wajib disiapkan oleh KTU LPPM/staf adm/ kesekretariatan panitia KKN

b. Surat undangan disampaikan ke pihak yang diundang paling lambat 3 hari sebelum diklat KKN dilaksanakan

c. Surat undangan wajib dilampiri susunan acara kegiatan

d. Penyampaian surat undangan wajib dicatat dalam buku agenda surat keluar/ atau buku ekspedisi surat keluar

e. Pihak pihak yang diundang diputuskan dalam rapat koordinasi kepanitiaan KKN berdasarkan pertimbangan dan masukan Ketua/sekretaris LPPM

(41)

25 Ketentuan Narasumber Diklat DPL dan Peserta KKN

a. Narasumber diklat DPL dan Peserta KKN adalah pihak/orang yang ditunjuk berdasarkan hasil rapat koordinasi panitia KKN b. Penunjukan narasumber disesuaikan dengan kebutuhan dan

keahlian

c. Narasumber bisa berasal dari internal atau dari pihak eksternal d. Jika penggunaan narasumber berasal dari internal yang bukan

dari kepanitiaan, maka LPPM/panitia KKN wajib menyampaikan surat permohonan ijin ke pimpinan unit kerja

e. Jika penggunaan narasumber dari pihak eksternal, maka

LPPM/panitia KKN wajib menyampaikan permohonan

permintaan narasumber ke pimpinan

instansi/lembaga/perusahaan/organisasi dimana narasumber tersebut bekerja

f. Narasumber yang ditunjuk wajib menyampaikan surat kesediaan menjadi narasumber, CV dan materi diklat paling lambat 5 hari sebelum kegiatan dilaksanakan (khusus untuk materi dibuat dalam hard copy dan soft copy/CD masing masing 1 buah)

g. Khusus untuk narasumber Diklat peserta KKN, selain memenuhi poin f di atas, wajib membuat soal untuk bahan general test minimal 10 soal dalam bentuk pilihan berganda beserta kunci jawabannya, disampaikan ke koordinator seksi dilat atau ke sekretariat KKN/LPPM

h. Narasumber diberikan penghargaan oleh LPPM/panitia KKN dalam bentuk uang transportasi, uang honor yang besarnya sesuai kemampuan LPPM/panitia KKN, dan sertifikat piagam penghargaan.

(42)

26 Ketentuan Administrasi dan Dokumentasi Bahan Diklat DPL dan Peserta KKN

a. KTU LPPM/staf adm/kesekretariatan KKN wajib

mengadministrasikan bahan bahan diklat DPL dan Peserta KKN, termasuk CV narasumber menjadi sebuah dokumen berbentuk buku atau laporan.

b. Selain didokumentasikan dalam sebuah buku/laporan, KTU LPPM/staf adm/kesekretariatan KKN wajib menerbitkan bahan bahan diklat tersebut ke situs LPPM

27 Ketentuan Tata Tertib Peserta KKN

Agar Pelaksanaan KKN terarah, terkendali dan sesuai dengan tujuan diselenggarakannya KKN maka diperlukan adanya tata tertib yang wajib dipatuhi oleh semua peserta KKN. Ketentuan tata tertib peserta KKN terdiri dari 2 ketentuan yaitu ketentuan umum dan ketentuan khusus. Ketentuan tata tertib yang sifatnya umum merupakan ketentuan pokok yang wajib dipatuhi oleh peserta KKN selama pelaksanaan KKN, sedangkan ketentuan tata tertib yang sifatnya khusus adalah merupakan ketentuan yang lebih teknis mengenai tata tertib yang wajib dilaksanakan oleh para peserta KKN selama melaksanakan kegiatan yang dicantumkan dalam pedoman pelaksanaan KKN. Ketentuan tata tertib umum peserta KKN antara lain memuat hal hal sebagai berikut:

a. Menjunjung tinggi dan menjaga citra nama baik almamater Unsil.

b. Bergaul dengan baik, menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memberi suri tauladan dalam sikap berkarya di masyarakat.

(43)

c. Mengikuti seluruh kegiatan KKN dengan penuh rasa tangung jawab.

d. Wajib mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan oleh LPPM Unsil dan pemerintah daerah tempat lokasi KKN

e. Mahasiswa peserta KKN wajib tinggal di desa/lokasi selama kegiatan KKN berlangsung, karena hari efektif pelaksanaan KKN adalah 7 hari dalam satu minggu.

f. Ijin meninggalkan lokasi KKN hanya dapat diberikan oleh DPL / Kepala Desa secara tertulis dalam hal-hal yang dianggap penting.

g. Peserta KKN yang meninggalkan lokasi KKN tanpa ijin selama 2 (dua) hari selama kegiatan lapangan, akan dikenakan sanksi teguran tertulis serta pengurangan nilai kehadiran dan disiplin. Sedangkan jika meninggalkan lokasi tanpa ijin selama ≥ 3 (tiga) hari selama kegiatan di lapangan akan dinyatakan gugur/tidak lulus KKN dan wajib mengulang KKN.

h. Seluruh mahasiswa peserta KKN wajib mengikuti seluruh acara pembekalan sebagaimana tata tertib perkuliahan pada umumnya. Bila ketidakhadiran pada kegiatan pembekalan tanpa alasan yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan, maka mahasiswa akan dinyatakan gugur dan tidak diijinkan mengikuti kegiatan lapangan.

i. Segala jenis kegiatan KKN di desa harus mendapat persetujuan dari Kepala Desa dan Dosen Pembimbing.

j. wajib melaksanakan tugas-tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, disiplin dan dedikasi yang tinggi.

k. Keberadaan di desa tidak memberatkan masyarakat setempat. l. Biaya hidup selama KKN sepenuhnya ditanggung oleh peserta

KKN.

m. Selama melaksanakan kegiatan KKN mahasiswa tidak dibenarkan meninggalkan desa, termasuk untuk keperluan akademik di kampus kecuali ada ijin khusus yang dikeluarkan oleh Dosen Pembimbing/Panitia KKN/Ketua LPPM UNSIL.

(44)

n. Membina kekompakan dan saling tolong diantara rekan sekelompok maupun dengan masyarakat.

o. Bila menghadapi kesulitan mahasiswa harus dapat

memecahkannya dengan jalan musyawarah kelompok. Apabila perlu dapat meminta bantuan Dosen Pembimbing dan Kepala Desa.

p. Setiap mahasiswa wajib menjaga kesehatan fisik dan mental, agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

q. Kelompok peserta KKN harus harus membuat posko KKN di tempat yang menjadi pusat kegiatan KKN di Desa/dusun dan membuat jadwal kegiatan.

r. Ketua kelompok wajib melaporkan kegiatan secara teratur, baik lisan maupun secara tertulis kepada Dosen Pembimbing atau Panitia KKN LPPM Universitas Siliwangi.

s. Ketua Kelompok menyerahkan laporan akhir kegiatan KKN dalam bentuk hardcopy rangkap 4 dan dan softcopy yang berisi isi laporan, dokum kegiatan dan hal lain yang dianggap penting dalam kegiatan KKN

t. Menyerahkan laporan akhir kelompok paling lambat satu minggu setelah KKN berakhir di lapangan.

u. Apabila peserta KKN melanggar tata tertib ini, dapat dinyatakan gugur dan harus mengikuti KKN dalam periode mendatang secara penuh.

v. Dalam menyelenggarakan kegiatan di lokasi KKN, peserta KKN tidak diperkenankan menggunakan sponsor rokok dari perusahaan rokok manapun.

w. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur kemudian.

(45)

28 Ketentuan Pengadaan Barang Kelengkapan KKN

a Panitia KKN melalui seksi kesekretariatan wajib

mengidentifikasi jenis dan jumlah kebutuhan kelengkapan pelaksanaan KKN

b Hasil identifikasi sebagaimana poin a wajib divalidasi ketua pelaksana KKN dan dikoordinasikan ke ketua/sekretaris LPPM a Panitia KKN melaui ketua/sekretaris atau seksi kesekretariatan

wajib menyeleksi pihak pengadaan barang yang referensinya sudah ada di LPPM selambat lambatnya 45 hari sebelum kegiatan KKN dilaksanakan atau kelengkapan tersebut digunakan

c Panitia KKN melaui ketua/sekretaris atau seksi kesekretariatan wajib menunjuk pihak kedua sebagai pihak pengadaan kelengkapan KKN setelah dikoordinasikan dan mendapat persetujuan Ketua/Sekretaris LPPM

d Penunjukkan sebagaimana poin d dengan mempertimbangkan terhadap surat penawaran, kredibilitas, jaminan kualitas serta efisiensi

e Penunjukan pihak kedua wajib dibuatkan nota kesepakatan atau MoU, yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak, jangka waktu pengerjaan, serta hal lain yang dianggap perlu

f MoU wajib dilaksanakan di atas materei Rp. 6.000, diabuat dua rangkap untuk masing-masing pihak

g Kelengkapan KKN wajib diserahkan tepat waktu oleh pihak kedua selambat lambatnya 2 hari pelaksanaan diklat KKN h Seksi kesekretariatan KKN wajib melakukan verifikasi

kesesuaian, kelengkapan, dan kebenaran barang yang diserahkan pihak kedua,

i Jika ada barang yang tidak sesuai maka dikembalikan sedangkan jika sudah memenuhi kreteria maka bukti penerimaan barang ditandatangani.

(46)

29 Prosedur Pengadaan Barang Kelengkapan KKN

b Panitia KKN melalui seksi kesekretariatan mengidentifikasi jenis dan jumlah kebutuhan barang kelengkapan pelaksanaan KKN

c Hasil identifikasi sebagaimana poin a wajib divalidasi ketua pelaksana KKN kemudian dikoordinasikan ke ketua/sekretaris LPPM

d Panitia KKN melaui ketua/sekretaris atau seksi kesekretariatan mengundang pihak kedua yang sudah ditunjuk dan mendapat persetujuan dari ketua/sekretaris LPPM untuk melaksanakan koordinasi dan penandatangan MoU, selambat lambatnya 45 hari sebelum kegiatan KKN dilaksanakan atau kelengkapan tersebut digunakan

e Setelah terdapat kesepakatan mengenai isi MoU, dilaksanakan penandatanganan yang dilkukan oleh ketua LPPM atau sekretaris LPPM, atau ketua panitia KKN dengan pihak kedua sebagai pihak pengadaan kelengkapan KKN

f MoU yang sudah ditandatangani diserahkan ke masing-masing pihak

g Seksi kesekretariatan pada saat menerima barang kelengkapan yang dipesan (selambat lambatnya 2 hari sebelum kegiatan diklat), melakukan verifikasi keseuaian kriteria yang dipesan baik jumlah, sfesipikasi, kualitas serta hal lain sebagaimana tertulis dalam MoU

h Jika ada barang pesanan yang tidak sesuai maka barang tersebut dikembalikan, sedangkan jika sudah memenuhi kreteria maka bukti penerimaan barang ditandatangani

(47)

Flowchart Pengadaan Barang Kelengkapan KKN Ketua Panitia/ Sekretaris KKN Ketua /Sekretaris LPPM Mitra Pengadaan Barang Seksi Kesekretariatan Mengidentifikasi jumlah, jenis dan

hal lain barang kelengkapan KKN

Hasil identifikasi jumlah, jenis serta

hal lain barang kelengkapan KKN

diotorisasi diotorisasi Hasil identifikasi jumlah, jenis serta

hal lain barang kelengkapan KKN

Data jumlah, dan jenis barang kelengkapan serat lainya yang sudah di

setujui Membuat surat undangan kepihak mitra pengadaan barang Surat undangan kepihak mitra pengadaan barang

Palaksanaan penandatangan MoU oleh pihak Ketua/sekretaris LPPM atau ketua/sekretaris

panitai KKN dengan Mitra yang ditunjuk MoU yang sudah

ditandatangani MoU yang sudah

ditandatangani Proses pengerjaan dan penyediaan barang Penyerahan barang diverifikasi Barang yang tdk sesuai Perlu perbaikan

Barang diterima, dan bukti penerimaan

barang ditandatangani

sesuai

30 Ketentuan Kesiapan Kelengkapan KKN di Panitia

a Kelengkapan diklat KKN selambat lambatnya 2 hari sebelum kegiatan diklat KKN dilaksanakan sudah diterima disekretariat panitia KKN

(48)

b Kelengkapan diklat KKN selambat lambatnya 1 hari sebelum kegiatan diklat KKN dilaksanakan sudah dalam kondisi siap untuk didistribusikan

c Kaos, Topi, spanduk, kartu asuransi, dan kelengkapan lain berkaitan peserta KKN selambat lambatnya 2 hari sebelum kegiatan diklat KKN dilaksanakan sudah diterima disekretariat panitia KKN

d Kaos, Topi, spanduk, kartu asuransi, dan kelengkapan lain berkaitan peserta KKN selambat lambatnya 1 hari sebelum kegiatan diklat KKN dilaksanakan sudah dalam kondisi siap untuk didistribusikan

e Kelengkapan untuk para DPL (kelengkapan administrasi, kaos, topi, dan hal lain jika perlu) selambat lambatnya 1 hari sebelum kegiatan diklat KKN dilaksanakan sudah dalam kondisi siap untuk didistribusikan

f Kelengkapan untuk para camat dan kepala desa/lurah (kelengkapan administrasi, kaos, topi, dan hal lain jika perlu) selambat lambatnya 1 hari sebelum kegiatan diklat KKN dilaksanakan sudah dalam kondisi siap untuk didistribusikan g Kelengkapan untuk para struktural dilingkungan Unsil maupun

pihak pemda, panitia atau pihak lainnya (topi, kaos atau hal lainnya) selambat lambatnya 1 hari sebelum kegiatan diklat KKN dilaksanakan sudah dalam kondisi siap untuk didistribusikan

31 Ketentuan Waktu Pembagian Kelengkapan KKN

a Kelengkapan diklat peserta KKN didistribusikan pada hari pelaksanaan diklat

b Kaos, Topi, spanduk, kartu asuransi, dan kelengkapan lain berkaitan peserta KKN dibagikan selambat lambatnya 1 hari setelah kegiatan diklat KKN dilaksanakan.

(49)

c Kelengkapan untuk para DPL (kelengkapan administrasi, kaos, topi, dan hal lain jika perlu) dibagikan selambat lambatnya 1 hari setelah kegiatan diklat KKN dilaksanakan

d Kelengkapan (kelengkapan administrasi, kaos, topi, dan hal lain jika perlu) untuk para camat dan kepala desa/lurah dibagikan pada hari pemberangkatan ke lapangan (pada saat penerimaan mahsiswa KKN oleh camat di kecamatan lokasi KKN)

e Kelengkapan (topi, kaos atau hal lainnya) untuk para struktural dilingkungan Unsil maupun pihak untuk panitia dibagikan selambat lambatnya 1 hari setelah kegiatan diklat KKN dilaksanakan

f Kelengkapan untuk para pihak pemda atau pihak lainnya (topi, kaos atau hal lainnya), dibagikan selambat-lambatnya seminggu setelah pelepasan pemberangkatan peserta KKN 32 Prosedur Pembagian Barang Kelengkapan KKN kepada Peserta

a. Seksi kesekretariatan panitia KKN menyiapkan barang yang akan dibagikan termasuk formulir data peserta KKN perkelompk yang memuat nama/NPM peserta, ukuran kaos, nama desa/kelurahan lokasi KKN, nama kecamatan dan nama kabupaten/kota lokasi KKN, serta keterangan lain yang diperlukan

b. Peserta KKN/atau ketua kelompok mengambil barang kelengkapan ke seksi kesekretariatan panitia KKN di gedung LPPM

c. Seksi kesekretariatan panitia KKN mengecek biodata pengambil barang kelengkapan tersebut minimal dengan memperlihatkan kartu mahasiswa

d. Pihak pengambil barang kelengkapan KKN bisa perorangan atau perkelompok, dan wajib menandatangani form. penyerahan barang yang disediakan panitia KKN

(50)

Flowchart Pembagian Barang Kelengkapan KKN kepada Peserta Seksi Kesekretariatan Panitia KKN Mahasiswa Peserta KKN Menyiapkan kelengkapan baik barang kelengkapan KKN maupun adm

Barang dan admn telah siap secara

lengkap Pengambilan barang kelengkapan Seksi kesekretariatan panitia KKN mengecek biodata pihak pengambil

Jika sesuai, pihak pihak pengambil menandatangan form. Pengambilan barang Proses penyerahan barang kelengkapan KKN Barang kelengkapan KKN

33 Ketentuan Pelaksanaan Monitoring DPL

a. Setiap DPL melakukan monitoring harus sesuai dengan jadwal yang ditetapkan panitia KKN, dengan membawa kelangkapan SPPD, dan formulir monitoring.

b. Panitia KKN wajib menyampaikan informasi maupun publikasi baik melalui surat langsung ke pada DPL maupun melalui situs LPPM mengenai jadwal moniotoring DPL

c. Panitia KKN wajib menyiapkan kelengkapan monitoring DPL d. DPL Wajib membawa perlengkapan monitoring di LPPM dan

menyelesaikan semua administrasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila terjadi kondisi khusus yang menyebabkan peserta tidak dapat mengikuti sebagian atau seluruh kegiatan pembekalan, harus seijin Ketua Panitia KKN dengan berdasarkan

NO NIM NAMA PRODI KECAMATAN DESA NO... Kelompok :

dan menunjukkan kepada peserta seminar semua mahasiswa yang ber-KKN di desa Bulo, sekaligus memperkenalkan program kerja yang akan dilaksanakan selama 2 bulan kedepan. 

Setelah adanya tahap pembekalan dari kampus, tahap selanjutnya adalah survei mandiri yang dilakukan oleh tiap-tiap kelompok, melihat langsung ke lapangan guna

Dalam pergerakan perubahan yang begitu cepat dan terkadang tidak terduga bahkan chaos maka suatu perguruan tinggi seharusnya dinamis dan organis untuk mendorong suatu

Hasil Tema KKN-PPM (dicapai oleh LP/LPM/LPPM dari Perguru an Tinggi ybs.) Dalam jangka panjang untuk suatu seri Program KKN PPM dalam tema tertentu yang dilaksanakan

Selanjutnya, koreksi penulisan nama (untuk sertifikat) dan nomor telepon bisa disampaikan melalui nomor WA LPPM: 0857-0212-7599 , atau datang langsung ke kantor LPPM pada

Kemudian laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tanggung jawab kami, kepada Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan sebagai penangung jawab