• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output Indonesia tahun 2008 yang diklasifikasikan menjadi 10 sektor dan 17 sektor. Dasar pengagregasian tersebut adalah untuk melihat keterkaitan yang erat antar sektor dan subsektor tertentu.

Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, dan selain Tabel Input-Output, digunakan juga data pendukung lainnya seperti studi kepustakaan dan literatur lain yang diperoleh dari perpustakaan IPB, media cetak, dan media internet. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software program I-O Analysis for Practitioners version 1.0.1 dan Microsoft Excel 2007.

3.2. Metode Analisis Model Input-Output

Model I-O dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan sektoral. Dengan menggunakan analisis I-O dapat diputuskan sektor-sektor mana saja yang dijadikan sebagai leading sektor dalam pembangunan ekonomi. Suatu sektor yang terindikasi sebagai sektor pemimpin dianggap memiliki kemampuan daya sebar dan kepekaan yang sangat tinggi dalam suatu perekonomian, sehingga efek yang diberikannya bersifat berganda.

Dari tabel I-O yang sudah tersedia maka dapat diketahui peranan sektor industri pengolahan terhadap pembentukan output, nilai tambah bruto, dan permintaan akhir. Untuk mengetahui peranan sektor industri pengolahan sebagai sektor penyedia input maupun sektor pemakai input terhadap sektor lain serta mengetahui dampak yang ditimbulkan sektor industri pengolahan terhadap perekonomian Indonesia dapat dikaji berdasarkan analisis keterkaitan dan multiplier.

3.2.1. Koefisien Input

Koefisien input yang disebut juga koefisien teknologi merupakan perbandingan antara banyaknya input antara yang berasal dari sektor i yang digunakan oleh sektor j ( ) dengan input total sektor j ( ).

(2)

untuk i dan j = 1, 2, 3, ….., n.

fisien input

us koefisen input diatas, maka dapat disusun matriks

+ ………. + + = (3.2) atau : … … (3.3) A X -1 F (3.4) dimana : I : Matriks identitas F : Permintaan akhir X : Jumlah output (I-A)

)-1 : Matriks kebalikan Leontief

iks kebalikan dapat menganalisis beberapa hal, diataranya ialah

aupun ke belakang antar sektor. patan, dan tenaga kerja.

aan penyebaran.

(3.1)

dimana : = Koe

Sesuai dengan rum sebagai berikut : + ………. + + = + ………. + + = + = … X + F = X = (I-A) AX + F = X atau F = (I-A) X : Matriks Leontief (I-A Matr sebagai berikut :

1. Keterkaitan langsung ke depan m 2. Multiplier output, penda

(3)

eterkaitan berguna untuk melihat keterkaitan antar sektor. gsung ke depan, dan keterkaitan

. Keterkaitan Langsung ke Depan

ke depan menunjukan akibat suatu sektor tertentu

2. Keterkaitan Langsung ke Belakang

Keterkaitan langsung ke belakang menunjukan akibat dari suatu se tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut

an permintaan total.

dimana :

= Keterkaitan langsung ke belakang knis

epan menunjukan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan output bagi sektor 3.2.2. Analisis Keterkaitan

Analisis k

Keterkaitan ini terdiri dari keterkaitan langsung ke depan, keterkaitan lan belakang, keterkaitan langsung dan tidak langsung ke

langsung dan tidak langsung ke belakang.

1

Keterkaitan langsung

terhadap sektor-sektor yang menggunakan sebagian output sektor tersebut secara langsung per unit kenaikan total. Keterkaitan ini dapat dirumuskan :

(3.5)

dimana :

= Keterkaitan langsung ke depan = Unsur matriks koefisien teknis

ktor

secara langsung per unit kenaik

(3.6)

= Unsur-unsur koefisien te

3. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan. Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke d

(4)

tersebut secara langsung maupun tidak langsung per unit kenaikan permintaan total.

imana :

tidak langsung ke depan sektor i. = Unsur matriks kebalikan Leontief terbuka.

g.

taan total.

imana :

= Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan sektor i.

3.2.3. Analisis Dampak Penyebaran

Beberapa analisis keterkaitan (indeks keterkaitan) yang telah diuraikan di i landasan dalam emilih

bulkan oleh sektor tersebut dengan rata-rata dampak seluruh sektor. Analisis ini disebut dengan kepekaan penyebaran dan koefisien penyebaran.

(3.7)

i = Keterkaitan langsung dan

d

4. Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakan

Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang menunjukan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut secara langsung maupun tidak langsung per unit kenaikan permin

(3.8)

d

= Unsur matriks kebalikan Leontief terbuka.

atas sebelumnya ternyata belum memadai untuk dipakai sebaga

p an sektor kunci. Indikator-indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan antar sektor karena peranan permintaan akhir setiap sektor tidak sama, oleh karena itu indeks keterkaitan harus dinormalkan dengan cara membandingkan rata-rata dampak yang ditim

(5)

nsep ini berguna untuk megetahui distribusi manfaat dari

pengembangan su i

mekanisme transaksi pasar input. Konsep ini juga sering diartikan sebagai

kemampua industri hulunya.

Sektor j dikatakan memiliki kaitan ke belakang lebih tinggi apabila Pdj memiliki

us yang digunakan untuk mencari nilai

Pdj = Koefisien penyebaran sektor j

= Unsur matriks kebalikan Leontief

untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output. Konsep ini sering juga diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor-sektor lainnya yang memakai input dari sektor ini. Sektor i dikatak yeb ran yang tinggi apabila nilai Sdi leb

dari satu. Rumus yang digunakan :

1. Koefisien Penyebaran (Daya Penyebaran ke Belakang) Ko

atu sektor terhadap perkembangan sektor lainnya melalu

n suatu sektor untuk meningkatkan pertumbuhan

nilai lebih besar daripada satu. Rum koefisien penyebaran adalah :

Pdj = (3.9) ; untuk i dan j = 1, 2, 3, …, n dimana : n = Jumlah sektor

Nilai koefisien penyebaran dari suatu sektor menunjukan bahwa kenaikan satu unit output sektor tersebut akan menyebabkan naiknya output sektor-sektor lain yang menyediakan input bagi sektor itu sendiri sebesar nilai koefisien penyebaran.

2. Kepekaan Penyebaran (Daya Penyebaran ke Depan) Konsep ini bermanfaat

(6)

(3.10)

= Unsur matriks kebalikan Leontief n = Jumlah sektor

jukan bahwa kenaikan

kepekaan dan keofisien penyebaran dapat menunjukan kemampuan menarik atau mendorong suatu sektor. Apabila suatu sektor memiliki nilai koefisien penyebaran yang lebih tinggi daripada nilai kepekaan p nyebarannya maka sektor tersebut memiliki kemampuan menarik

dengan sektor hilirnya.

3.2.4. Analisis Pengganda (Multiplier)

ana is penggandaan yang digunakan ialah output , multiplier pendapatan dan multiplier tenaga kerja.

ef, baik untuk model terbuka (αij) ukan nilai-nilai dari pengganda utput, kerja berdasarkan rumus yang tercantum dalam Sdi =

; untuk i dan j = 1, 2, 3, …, n dimana :

Sdi = Koefisien penyebaran sektor i

Nilai kepekaan penyebaran dari suatu sektor menun

satu unit output dari suatu sektor akan menyebabkan naiknya nilai output sektor-sektor lain yang menggunakan output dari sektor-sektor tersebut, termasuk sektor-sektor itu sendiri sebesar nilai kepekaan penyebaran. Apabila nilai kepekaan penyebaran dari suatu sektor bernilai lebih dari satu (tinggi), maka sektor i tersebut mampu menumbuhkan sektor hilirnya.

Perbandingan antara nilai

e

yang lebih besar terhadap pertumbuhan sektor hulunya apabila dibandingkan

Dalam penelitian ini, lis

multiplier

Berdasarkan matriks kebalikan Leonti maupun untuk model tertutup (α*ij ) dapat ditent o pendapatan dan tenaga

(7)

Tabel 3.1. Rumus Pengganda Output, Pendapatan, dan Tenaga Kerja

Nilai

Pengganda

Output Pendapatan Tenaga Kerja

Efek Awal 1 hi ei

Efek Putaran Pertama ∑iaij ∑iaij hi ∑iaij ei

Efek Dukungan Industri ∑iαij -1-∑iaij ∑iαij hi - hi - ∑iaij hi ∑iαij ei - ei - ∑iaij ei Efek Induksi Konsumsi ∑iα*ij - ∑iαij ∑iα*ij hi - ∑iαij hi ∑iα*ij ei - ∑iαij ei Efek Total ∑iα*ij ∑iα*ijhi ∑iα*ij ei Efek Lanjutan ∑iα*ij – 1 ∑iα*ij hi - hi ∑iαij ei - ej Sumber: Daryanto, 2010

dimana: aij = koefisien output

hi = koefisien pendapatan rumah tangga

ei = koefisien tenaga kerja

ij triks kebalikan Leontief terbuka

α*ij = matriks kebalikan Leontief tertutup

Sedangkan untuk m

α = ma

elihat hubungan antara efek awal dan efek lanjutan patan, dan tenaga kerja, maka dihitung

Tipe I k awal + efek p rtama + e indus per unit pengukuran dari sisi output, penda

dengan me gunakan rumus pengganda tipe I dan tipe II sebagai berikut: ng

= efe utaran pe fek dukungan tri

efek awal

efek awal+efek putaran pertama+efek dukungan industri+efek konsumsi

Tipe II =

efek aw

imula ublik

alaupun dengan menggunakan analisis Input-Output dapat dihitung dan

nan dan d industr ada

tetapi akan lebih lengkap bila dapat disimulasikan dengan analisis blik. Denga angkum damp analisis sim estasi kemudian dapat diperbandi ak dari sing pengembangan sektor industri pengolahan di indonesia. nalisis dampak investasi dalam penelitian ini dilakukan dengan memasukkan al 3.3 Analisis S W si Investasi P dianalisis pera Indonesia,

ampak sektor i pengolahan terh p perkonomian

investasi pu n mer ak dari ulasi inv

publik tersebut ngkan damp masing-ma

analisis simulasi terhadap A

(8)

n beserta subsektor industri enelitian ini sikan total kepada sektor

ktor industri PMDN tahun

ayah.

nsep serta definisi dari Indutri engolahan, output, transaksi antara, permintaan akhir (pengeluaran rumah embentukan modal tetap, perubahan

produksinya dihitung sebagai bagian dari output wilayah tertentu. Oleh roduk domestik. Unit usaha yang pro

shock pada bagian investasi sektor industri pengolaha

pengolahan. Besarnya investasi yang ditanamkan dalam p diasumsikan sebesar Rp 86,66 triliun yang dialoka

industri pengolahan dan secara merata pada subsektor-subse pengolahan. Nilai investasi tersebut berasal dari total investasi

2006-2010, disini diasumsikan mengambil nilai total investasi selama lima tahun dikarenakan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang merupakan suatu strategi perencanaan pembangunan suatu daerah atau wil

3.4. Konsep dan Definisi Operasional Data Konsep dan definisi menjelaskan ko P

tangga, pengeluaran konsumsi pemerintah, p

stok, ekspor dan impor) dan input primer (upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung netto) yang sesuai dengan Tabel Input-Output (Daryanto, A. dan Hafizrianda, Y., 2010).

1. Industri

Industri pengolahan merupakan suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.

2. Output

Output adalah seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor produksi dengan memanfaatkan faktor produksi yang tersedia di suatu wilayah (negara, provinsi, dan sebagainya) dalam periode tertentu tanpa memperhatikan asal-usul pelaku produksi maupun usahanya. Sepanjang kegiatan produksinya dilakukan pada wilayah yang bersangkutan maka

karena itu, output sering dikatakan sebagai p

duksinya berupa barang outputnya merupakan hasil perkalian kuantitas produksi barang yang bersangkutan dengan harga produsen per unit barang

(9)

tara adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk barang dan jasa

tara adalah bahan baku, bahan penolong, jasa an dan sebagainya, sedangkan balas jasa untuk pegawai (upah dan

4.

m kegiatan produksi ja keluarga yang tidak dibayar.

tersebut. Unit usaha yang bergerak di bidang jasa, outputnya merupakan nilai penerimaan dari jasa yang diberikan kepada pihak lain.

3. Input Antara Input an

yang digunakan habis dalam proses produksi. Komponen input antara lain terdiri dari barang tidak tahan lama dan jasa yang dapat berupa hasil produksi dalam negeri atau impor. Barang tidak tahan lama, adalah barang yang habis dalam sekali pakai, atau barang yang umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Contoh dari input an

perbank

gaji) dimasukkan ke dalam input primer. Penilaian dari barang dan jasa yang digunakan berdasarkan transaksi atas dasar harga pembeli, yaitu harga yang dibayarkan pada saat menggunakan barang dan jasa tersebut.

Input Primer

Input primer adalah balas jasa atas pemakaian faktor-faktor produksi yang terdiri dari tenaga kerja, tanah, modal dan kewiraswastaan. Input primer disebut juga nilai tambah bruto dan merupakan selisih antara nilai output dengan input antara.

a. Upah dan Gaji

Upah dan gaji mencakup semua balas jasa dalam bentuk uang maupun barang dan jasa kepada tenaga kerja yang ikut dala

selain peker b. Surplus Usaha

Surplus usaha adalah balas jasa atas kewiraswastaan dan pendapatan atas pemilikan modal. Surplus usaha terdiri dari keuntungan sebelum dipotong pajak penghasilan, bunga atas modal, sewa tanah dan pendapatan atas hak kepemilikan lainnya. Besarnya nilai surplus usaha sama dengan nilai tambah bruto dikurangi dengan upah dan gaji, penyusutan dan pajak tak langsung netto.

(10)

Netto

ng netto adalah selisih antara pajak tak langsung dengan

produsen. Subsidi disebut juga langsung negara. 5. Pe Pe pr pe pr 6. Pe

Permintaan akhir merupakan permintaan akan barang dan jasa selain permintaan untuk sektor produksi juga terdapat permintaan untuk konsumsi akhir. Permintaan akhir terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga,

onsumsi pemerintah, pembentukkan modal tetap bruto, pe

(i)

h rumah tangga dan badan-badan yang tidak

eri. nsumsi Pemerintah c. Penyusutan

Penyusutan adalah penyusutan barang-barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi. Penyusutan merupakan nilai penggantian terhadap penurunan nilai barang modal tetap yang digunakan dalam proses produksi. d. Pajak Tak Langsung

Pajak tak langsu

subsidi. Pajak tak langsung mencakup pajak impor, pajak ekspor, bea masuk, pajak pertambahan nilai, cukai dan sebagainya. Subsidi adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada

sebagai pajak tak rmintaan Antara

rmintaan antara merupakan permintaan barang dan jasa untuk memenuhi oses produksi. Dengan kata lain, permintaan antara menunjukkan jumlah nawaran output dari suatu sektor ke sektor lain yang digunakan dalam oses produksi.

rmintaan Akhir

pengeluaran k

rubahan stok, dan ekspor-impor.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga

Pengeluaran konsumsi rumah tangga terdiri dari pembelian barang dan jasa yang dilakukan ole

mencari untung, dikurangi nilai netto penjualan barang bekas dan barang sisa. Akan tetapi, pembelian rumah baru oleh rumah tangga dimasukkan sebagai pembentukkan modal tetap sektor usaha persewaan tanah dan bangunan (real estate). Barang dan jasa juga mencakup konsumsi yang dilakukan di dalam dan di luar neg

(ii) Pengeluaran Ko

Pengeluaran konsumsi pemerintah mencakup pengeluaran barang dan jasa pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk konsumsi

(11)

ngkatan bersenjata (pertahanan). Modal Tetap Bruto (PMTB)

usen, termasuk perubahan ternak trategis yang merupakan cadangan

(v)

u transaksi barang dan jasa

, jasa asuransi, dan berbagai jasa lainnya. elibatkan seluruh penduduk yang meliputi badan kecuali yang sifatnya pembentukkan modal, termasuk pengeluaran untuk kepentingan a

(iii) Pembentukkan

Pembentukkan modal tetap bruto mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan, pembuatan atau pembelian barang-barang modal baru baik dari dalam maupun impor. Barang modal dapat terdiri dari bangunan/konstruksi, mesin dan peralatan, kendaraan dan angkutan, serta barang modal lainnya.

(iv) Perubahan Stok

Perubahan stok juga merupakan pembentukkan modal (tidak tetap) yang diperoleh dari selisih antara stok barang pada akhir tahun dengan nilai stok barang awal tahun. Stok biasanya dipegang oleh produsen yang merupakan hasil produksi yang belum sempat dijual oleh konsumen sebagai bahan-bahan (inventory) yang belum sempat digunakan. Perubahan stok dapat digolongkan menjadi: (1) perubahan stok barang setengah jadi yang disimpan oleh prod

dan unggas serta barang-barang s

nasional, (2) perubahan stok bahan mentah dan bahan baku yang belum digunakan oleh produsen, (3) perubahan stok di sektor perdagangan yang terdiri dari barang-barang dagangan yang belum terjual.

Ekspor dan Impor

Ekspor dan impor merupakan kegiatan ata

antara penduduk di suatu daerah, dengan penduduk di luar daerah tersebut, baik penduduk kota lain maupun luar negeri. Ada dua aspek penting dalam ekspor dan impor yaitu transaksi ekonomi dan penduduk. Transaksi ekonomi meliputi transaksi barang, jasa pengangkutan, jasa pariwisata, jasa komunikasi

Transaksi ini m

pemerintahan pusat dan daerah, perorangan, perusahaan, dan lembaga lainnya, dan yang termasuk dalam transaksi ekspor adalah pembelian langsung di pasar domestik oleh penduduk daerah lain. Sebaliknya

(12)

7. Mar Mar pad oleh

baik ransportasi yang

an barang produsen sampai ke tangan pembeli akhir. 8. Sek Keg berc yan keh pen seca 9. Sek Pert pen keg

tam uk padat, cair dan gas, baik yang

i. Sifat dan tujuan pengusahaan

10.

tu barang dan jasa. Proses produksi dapat dilakukan secara pembelian langsung di pasar luar daerah oleh penduduk domestik dikategorikan sebagai transaksi impor.

gin Perdagangan dan Biaya Transportasi

gin perdagangan dan biaya transportasi adalah selisih antara transaksi a tingkat harga konsumen atau pembeli dengan tingkat harga produsen. karena itu, selisih nilai transaksi mencakup: (1) Keuntungan pedagang, pedagang besar maupun pedagang eceran, (2) Biaya t

timbul dalam menyalurk tor Pertanian

iatan yang dilakukan di sektor ini meliputi pengolahan lahan untuk ocok tanam dan kegiatan pengolahan hasil-hasil pertanian. Subsektor g termasuk ke dalam sektor ini antara lain subsektor peternakan, utanan dan perikanan yang kegiatannya meliputi pemeliharaan dan angkapan ikan, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang dilakukan

ra sederhana yang masih menggunakan peralatan tradisional. tor Pertambangan dan Penggalian

ambangan dan penggalian mencakup seluruh usaha kegiatan ambangan, penggalian dan penggaraman oleh rakyat. Pada dasarnya usaha iatan sektor ini dimaksudkan untuk memperoleh segala macam barang bang, mineral dan barang galian berbent

terdapat di dalam maupun di permukaan bum

benda-benda tersebut adalah untuk menciptakan nilai guna dari barang tambang dan galian sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan, diproses lebih lanjut, dijual kepada pihak lain, ataupun diekspor ke luar negeri.

Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan meliputi semua kegiatan produksi yang bertujuan meningkatkan mu

mekanik, kimiawi ataupun proses lainnya dengan menggunakan alat-alat sederhana dan mesin-mesin. Proses tersebut dapat dilakukan oleh perusahaan industri, perusahaan pertanian, pertambangan, dan perusahaan lainnya.

(13)

11.

listrik baik n Listrik Negara (PLN) maupun non

aluran erupa gas dan produknya berupa kokas dan ter.

12.

oleh ontraktor umum, yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi ntuk pihak lain, maupun oleh kontraktor khusus, yaitu unit usaha dan konstruksi untuk dipakai sendiri seperti

13.

14.

Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Sektor listrik meliputi kegiatan pembangkit dan distribusi tenaga yang diselenggarakan oleh Perusahaa

PLN. Cakupannya termasuk pula tenaga listrik produksi sampingan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan, pertambangan, industri dan sektor lain kecuali dibangkitkan untuk digunakan oleh sektor itu sendiri. Produksi listrik merupakan jumlah tenaga listrik yang dibangkitkan dan meliputi tenaga listrik terjual, digunakan sendiri dalam transmisi dan distribusi. Sektor gas mencakup kegiatan produksi dan penyediaan gas kota untuk dijual kepada sektor lain maupun ke rumah tangga. Gas kota diperoleh dari pembakaran batu bara dan residu kilang minyak serta proses peny

gas alam. Produksi utama b

Sektor air bersih mencakup kegiatan pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air bersih, termasuk penyalurannya melalui pipa baik ke rumah tangga, ataupun ke sektor lain sebagai pemakai. Sektor Bangunan

Sektor bangunan mencakup kegiatan konstruksi yang dilakukan baik k

u

individu yang melakukan kegiatan

misalnya kantor pemerintah, kantor swasta, rumah tangga dan unit-unit perusahaan bukan perusahaan bangunan.

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Kegiatan perdagangan meliputi pengumpulan barang dari produsen atau pelabuhan, impor dan mendistribusikannya kepada konsumen tanpa mengubah bentuk barang tersebut. Kegiatan restoran pada umumnya menyediakan makanan dan minuman jadi yang dapat dinikmati langsung. Kegiatan perhotelan meliputi usaha penyediaan akomodasi untuk umum berupa tempat penginapan jangka waktu relatif singkat.

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi meliputi kegiatan angkutan, jasa penunjang angkutan dan komunikasi. Kegiatan pengangkutan umumnya

(14)

, n, faksimili, telepon seluler, kegiatan pengiriman surat,

15.

emerintah maupun swasta yang lain. Subsektor lembaga keuangan

l seperti perkantoran, rsewaan tanah persil. Subsektor jasa

16.

n baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, (2) ndidikan, kesehatan, riset, mengangkut barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain atas dasar suatu pembayaran. Komunikasi meliputi usaha jasa pos dan giro komunikasi telepo

wesel, dan lain-lain.

Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Terdiri dari subsektor bank, lembaga keuangan lainnya (lembaga keuangan bukan bank), jasa penunjang keuangan bukan bank, sewa bangunan dan jasa perusahaan. Subsektor bank mencakup kegiatan bank sentral dan bank komersil baik yang dikelola oleh p

memberikan jasa keuangan pada pihak

lainnya mencakup kegiatan asuransi, dana pensiun, pegadaian, koperasi simpan pinjam, dan lembaga pembiayaan. Selain itu, kegiatan pasar modal, valuta asing, dan jasa penunjang misalnya pialang dan penjamin emisi juga merupakan kegiatan dari subsektor ini. Subsektor sewa bangunan mencakup kegiatan usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tingga

pertokoan, apartemen, serta usaha pe

perusahaan mencakup kegiatan pemberian jasa hukum, jasa akuntansi, jasa arsitek dan teknik, jasa periklanan, jasa riset pemasaran, serta jasa persewaan mesin dan peralatan.

Sektor Jasa-jasa

Jasa-jasa yang dimaksud meliputi kegiatan-kegiatan: (1) jasa pemerintahan umum dan pertahana

jasa sosial kemasyarakatan yang meliputi jasa pe

rumah ibadah, dan sebagainya, (3) jasa hiburan dan rekreasi yang meliputi kegiatan produksi dan distribusi film, jasa bioskop, studio radio, museum, gedung olahraga, taman hiburan, dan sebagainya, (4) jasa perbengkelan yang meliputi bengkel kendaraan bermotor maupun tidak bermotor, (5) jasa perorangan dan rumah tangga, yaitu jasa yang berkaitan erat dengan kepentingan perorangan dan rumah tangga seperti tukang cukur, binatu, salon kecantikan, pembantu rumah tangga, pengasuh bayi, dan lain sebagainya.

Gambar

Tabel 3.1.  Rumus Pengganda Output, Pendapatan, dan Tenaga Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan rekam kesehatan elektronik dengan sistem Rekam Elektronik Kesehatan Maternitas Bersama perlu dikembangkan di area maternitas seperti yang dilakukan oleh

Area penyimpanan, persiapan, dan aplikasi harus mempunyai ventilasi yang baik , hal ini untuk mencegah pembentukan uap dengan konsentrasi tinggi yang melebihi batas limit

Perdamean Sebayang,M.Sc, selaku anggota komisi pembimbing sekaligus sebagai pembimbing lapangan selama penelitian di Pusat Penelitian Fisika LIPI yang telah

Pada penelitian ini biodisel disintesis melalui reaksi transterifikasi Crude Palm Oil (CPO) dengan menggunakan katalis CaO dari cangkang kerang darah yang dikalsinasi

Karak- terisasi film PANi meliputi uji spektroskopi FTIR untuk meli- hat apakah PANi yang terbentuk adalah fase garam emeraldin yang konduktif, pengukuran laju pertumbuhan film

Keberhasilan pelaksanaan proyek E- government dari pemerintahan Kab/Kota salah satunya ditentukan oleh adanya keinginan dari pihak pemerintahan untuk melakukan

Di samping itu, hasil kajian ini jelas menunjukkan keperluan oleh pembuat dasar yang berkenaan untuk sentiasa melaksanakan penilaian terhadap pencapaian semasa IPTS bagi

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau