• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DNS SECARA TERPUSAT (Studi Kasus CV. Surya Putra Perkasa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DNS SECARA TERPUSAT (Studi Kasus CV. Surya Putra Perkasa)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DNS

SECARA TERPUSAT

(Studi Kasus CV. Surya Putra Perkasa)

Ahmad Fujianto 1, Indra Waspada, 2

1,2Jurusan Ilmu Komputer/Informatika, Universitas Diponegoro

Abstrak

Domain Name System (DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host

maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar di dalam jaringan komputer. DNS menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor alamat IP (IP addresses) ataupun sebaliknya. Informasi mengenai catatan-catatan DNS dari domain disimpan oleh pihak Domain Registrar, penyedia layanan DNS, dan atau penyedia web hosting. Domain Registrar mengijinkan pihak ketiga seperti penyedia layanan DNS dan atau penyedia web hosting untuk mengelola DNS. CV. Surya Putra Perkasa merupakan perusahaan penyedia layanan DNS, web hosting, dan domain. Sistem Pengelolaan domain pada CV. Surya Putra Perkasa belum menggunakan centralized DNS service,

sehingga menyebabkan kompleksitas administrasi yang dapat menimbulkan permasalahan misalnya pelanggan salah melakukan pointingName Server (NS) dan salah mengakses sistem pengelolaan DNS.

Untuk mengatasi masalah tersebut telah dibangun aplikasi sistem pengelolaan DNS berbasis web dan terintegrasi dengan Billing System dan PowerDNS. Hasil dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS dapat dijadikan alat bantu untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi pada layanan DNS di CV. Surya Putra Perkasa.

Kata Kunci: Centralized DNS, PowerDNS, Sistem Informasi, CV. Surya Putra Perkasa

1. Pendahuluan

Domain Name System (DNS) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host

maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar di dalam jaringan komputer. Fungsi utama dari sistem DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor alamat IP (IP addresses) ataupun sebaliknya. Sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna Internet (Abdullah, 2013:8-13).

Informasi data DNS records disimpan oleh pihak Domain Registrar, penyedia layanan DNS, dan atau penyedia web hosting. Domain Registrar adalah sebuah organisasi atau perusahaan yang mengelolanama domain seperti pendaftaran nama domain, transfer domain, perpanjangan masa aktif

domain, dan menyimpan informasi nama pemilik domain. Domain Registrar mengijinkan pihak ketiga seperti penyedia layanan DNS atau penyedia web hosting untuk mengelola DNS records. Untuk mengelola DNS dibutuhkan aplikasi sistem pengelolaan DNS. Tujuan utama dari aplikasi sistem pengelolaan DNS adalah mengurangi kesalahan manusia saat meng-edit data DNS yang kompleks dan berulang-ulang, memvalidasi data DNS sebelum dipublikasikan ke DNS server, dan mengotomatisasi distribusi data DNS.

CV. Surya Putra Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia layanan web hosting dan pendaftaran nama domain. CV. Surya Putra Perkasa mengelola layanan domain tidak menggunakan centralized DNS service dan pengelolaannya tidak terpusat. Sehingga muncul masalah kompleksitas administrsi seperti Pelanggan sering salah mengakses sistem pengelolaan DNS dan

pointing name server yang tidak tepat. Pengelolaan DNS sebaiknya dibuat secara terpusat dan menggunakan centralized DNS service untuk mencegah permasalahan yang sering timbul pada layanan DNS (Deegan, 2005:9-10).

Dalam membangun centralized DNS service dibutuhkan layanan DNS salah satunya menggunakan PowerDNS sebagai DNS server karena mendukung lebih banyak backend zone seperti BIND, MySQL, PostgreSQL, Microsoft SQL Server, LDAP, Oracle, SQLite, dan Lua scripts serta dapat digunakan secara bersamaan (multi-backend).

(2)

mengelola layanan domain secara terpusat, PowerDNS sebagai service dari DNS, dan MariaDB sebagai

backend untuk menyimpan DNS records.

2. Metode Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian yang dikerjakan, mencakup studi pustaka, arsitektur sistem, dan model pengembangan sistem.

2.1. Studi Pustaka

Studi pustaka yang dilakukan mencakup kajian terhadap konsep-konsep yang mendukung dalam pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan DNS Secara Terpusat seperti Sistem Informasi, Domain Name System (DNS), Model-View-Controller, dan PowerDNS (PDNS).

2.1.1 Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi. Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2008).

Agar sebuah informasi dapat berguna, maka harus didukung oleh tiga pilar utama sebagai berikut: tepat kepada orangnya (relavance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage).

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu: komponen input, komponen output,

komponen basis data, komponen model, komponen teknologi, dan komponen kontrol. 2.1.2 Domain Name System (DNS)

Sebagai komponen penting dari infrastruktur Internet, Domain Name System (DNS) adalah sistem penerjemah yang mengubah nama host Internet (nama domain) ke seri yang unik dari nomor yang merupakan suatu Internet Protocol (IP) addresses untuk setiap nama domain yang spesifik. Mirip dengan nomor telepon, alamat IP yang diperlukan untuk rute paket dan berkoordinasi ke seluruh sistem Internet.

Sebuah sistem yang sederhana namun canggih, DNS menangani hingga dua puluh miliar terjemahan alamat atau "look-up" permintaan per hari. Setiap kali seseorang ingin mengakses sebuah

website, apakah permintaan ini ditangani oleh salah satu dari tiga belas server inti yang dikenal sebagai "root" server, atau server yang lebih rendah pada hirarki internet yang mengambil sebagian besar permintaan, DNS adalah kunci untuk memperbaiki penyelesaian permintaan itu (Pope, 2012).

2.1.3 Model-View-Controller (MVC)

Model-View-Controller atau MVC adalah sebuah metode untuk membangun sebuah aplikasi dengan memisahkan data (Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (Controller). Modul

Model merupakan business logic yang merupakan inti dari aplikasi. View adalah antar muka bagian

Controller dengan pengguna, yang sekaligus sebagai penampil hasil interaksi user ke sistem. Sedangkan

Controller mengimplementasikan aliran kontrol antara View dan Model (Supaartagorn, 2011). 2.1.4 PowerDNS (PDNS)

PowerDNS (PDNS) adalah satu perangkat lunak dari DNS yang dikembangkan sejak tahun 1990 oleh perusahaan Netherlabs asal Belanda. Awal pengembangan PowerDNS bersifat propetary, namun setelah sepuluh tahun kemudian bersifat open source. Produk dari PowerDNS ada dua, yaitu

Authoritative dan Recursor (Hubert, 2012).

PowerDNS Authoritave mendukung beberapa backend dari zone DNS seperti BIND, MySQL, PostgreSQL, Microsoft SQL Server, LDAP, Oracle, SQLite, dan Lua scripts.

Kelebihan PowerDNS Authoritative:

(3)

2. Mendukung Geographical Load Balancing dan Fail Over.

3. Mendukung zone data replication di basis data dan Transfer Zone (AXFR).

4. Mendukung Application Programming Interface (API). 2.2. Arsitektur Sistem

Sistem Informasi Pengelolaan DNS (SIPDNS) secara terpusat merupakan aplikasi berbasis web dengan menggunakan pola Model-View-Controller (MVC) untuk mengelola catatan-catatan (records) DNS dari domains pelanggan yang disimpan di basis data PowerDNS. Fungsi dari SIPDNS adalah untuk menambah, mengubah, dan menghapus dari domains dan DNS records.

Pelanggan melakukan pendaftaran nama domain melalui Billing System dan setelah domain aktif, pelanggan dapat mengelola DNS melalui Sistem Informasi Pengelolaan DNS. Sistem ini menampilkan

domains yang aktif yang menggunakan layanan Managed DNS. Pelanggan memilih salah satu domain

yang akan dikelola DNS records-nya, kemudian sistem menampilkan DNS records yang disimpan di basis datadari PowerDNS. Pelanggan dapat melakukan penambahan, pengubahan, dan penghapusan DNS

records.

Sistem Informasi Pengelolaan DNS (SIPDNS) diimplementasikan di web server untuk mengelola DNS records pada layanan domain secara terpusat. Sistem ini teringrasi antara sistem yang telah ada seperti PowerDNS dan Billing System. SIPDNS menggunakan data user dari Billing System, menggunakan centralized DNS service, dan menggunakan basis data dari PowerDNS. DNS records yang disimpan di basis data server akan didistribusikan dari basis data master ke basis data slave dengan metode database replication. DNS Authoritative (PowerDNS)menggunakan DNS records yang disimpan di basis data masing-masing. Gambar 2.1 menunjukan arsitektur SIPDNS berbasis web yang dikembangkan.

Secara garis besar pola MVC dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS (SIPDNS) mengadopsi arsitektur sistem dari aplikasi PHP Web Authoring (PHP-WA) yang dibuat oleh Supaartagorn. PHP-WA adalah aplikasi di atas kerangka PHP (PHP Framework) untuk manajemen basis databerdasarkan pola MVC.

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Informasi Pegelolaan DNS 2.3. Model Pengembangan Sistem

Waterfall Model atau sering disebut Classic Life Cycle mengusulkan sebuah pendekatan pengambangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial (Pressman & Maxim, 2015). Ilustrasi model ini dapat dilihat pada gambar 2.2. Menurut Waterfall tahapan dimulai secara linier mulai dari

Communication (inisiasi proyek dan analisa kebutuhan sistem), Planning (mendefinisikan perkiraan waktu, jadwal, dan pekerjaan), Modelling (melakukan analisis dan perancangan), Construction

(melakukan pengkodean dan pengujian) dan Deployment (mendistribusikan aplikasi, support, dan umpan balik dari aplikasi yang telah dibuat).

(4)

Gambar 2.2. Model Waterfall (Pressman & Maxim, 2015) 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bagian ini membahas pengembangan sistem yang dibangun. Tahapan ini menggunakan

workflow waterfall dan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai bahasa pemodelan. 3.1. Analisis dan Perancangan

Bab ini membahas tahapan definisi kebutuhan, analisis, dan perancangan dari sistem yang dibangun. Tahapan ini menggunakan workflow waterfall dan menggunakan Unified Modeling Language

(UML) sebagai bahasa pemodelan. 3.1.1. Deskripsi Use Case

Use case merupakan model interaksi antara pengguna dengan dengan proses-proses yang berlangsung di dalam sistem. Sistem ini terdapat tujuh use case, yaitu View Domains, Add Domain,

Delete Domain, View DNS Records, Add DNS Record, Update DNS Record, dan Delete DNS Record. Untuk lebih jelas daftar use case disajikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Deskripsi Use Case

No Use Case Deskripsi

1. ViewDomain Menampilkan domains yang dikelola sistem

2. AddDomain Proses menambah domain baru

3. Delete Domain Proses menghapus domain

4. View DNS Records Menampilkan DNS records dari domain

5. Add DNS Record Proses menambah DNS record baru

6. Update DNS Record Proses memperbaharui DNS record

7. Delete DNS Record Proses penghapusan DNS record

3.1.2. Use Case Diagram

Use case diagram disusun berdasarkan daftar aktor dan daftar use case. Use case diagram Sistem Informasi Pengelolaan DNS dapat dilihat pada gambar 3.1.

(5)

3.1.3. Class Diagram

Class diagram menunjukan hubungan antara aktor dengan objek-objek yang terkait. Class diagram

tahap analisis dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS diilustrasikan pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Class Analysis Sistem Informasi Pengelolaan DNS

Setiap kelas mempunyai tanggung jawab yang harus dilakukan dan mempunyai atribut. Daftar tanggung jawab dari class analysis dan atribut dijelaskan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Daftar Tanggung Jawab dan Atribut ClassAnalysis

No Nama Class Analysis Tanggung Jawab Atribut 1. FormViewDomains Menampilkan daftar domains dalam

bentuk form

2. FormAddDomain Menampilkan form untuk menambah domain baru

4. FormViewDNSRecords Menampilkan daftar DNS records dari domain dalam bentuk form

5. FormAddDNSRecord Menampilkan form untuk menambah DNS record baru

6. DomainsCtr Mengontrol data domains

7. DNSCtr Mengontrol data DNS records

8. Domains Menangani operasi yang berkaitan dengan domain di basis data PowerDNS

9. DNSRecords Menangani operasi yang berkaitan dengan DNS records di basis data PowerDNS

10. DNSValidate Menangani proses validasi dari DNS record yang di-input sebelum disimpan di basis data PowerDNS

1. _currentItem 2. _post 3. _cek 4. validate

Berdasarkan kelas diagram tahap analisis kemudian dapat dimodelkan Class diagram tahap perancangan seperti yang disajikan pada gambar 3.3.

(6)

Gambar 3.3. Class Diagram Tahap Perancangan 3.1.4. Penggunaan Basis Data

Sistem Informasi Pengelolaan DNS Secara Terpusat berbasis web menggunakan skema basis data dari PowerDNS dan menambah satu tabel relasi. Tabel domains dan records merupakan tabel dari basis data PowerDNS. Tabel domains berisi data nama domains dan tabel records berisi data DNS records. Tabel relasi yang ditambahkan di basis data PowerDNS adalah tabel zones yang mempunyai relasi antara data user dengan tabel domains. Gambar 3.4. menunjukan skema basis data PowerDNS.

Perancangan antarmuka pengguna digunakan untuk menggambarkan dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS Secara Terpusat berbasis web dan dibuat dengan dua menu tampilan (halaman) yang menggabungkan dari beberapa use case.

Halaman pertama dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS adalah menu Manage Domains yang merupakan desain antarmuka dari uses case View Domains, Add Domain, dan Delete Domain. Use case View Domains direalisasikan ke dalam antarmuka pengguna form View Domains dan menampilkan data domain dalam bentuk form. Antarmuka pengguna Menu Manage Domains ditunjukan pada gambar 3.5.

(7)

Gambar 3.5. Rancangan antarmuka pengguna Manage Domains

Gambar 3.6. Rancangan antarmuka Pengguna Manage DNS Records

Halaman kedua dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS adalah menu Manage DNS Records yang merupakan desain antarmuka pengguna dari use case View DNS Records, Add DNS Record, Update

DNS Record, dan Delete DNS Record. Antarmuka pengguna Menu Manage DNS ditunjukan pada gambar 3.6.

3.1.5. Perancangan Sistem Deployment

Perancangan sistem deployment dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS digunakan untuk menggambarkan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dipasang serta interaksi diantara perangkat keras. Gambar 3.7. menunjukan perancangan sistem deployment.

(8)

3.2. Implementasi dan Pengujian

Bab ini menjelaskan implementasi dan pengujian dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS Secara Terpusat berbasis web di CV. Surya Putra Perkasa.

3.2.1. Implementasi

Implementasi antarmuka pengguna dari menu Manage Domains ditunjukan pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Menu Manage Domains

Secara keseluruhan antarmuka pengguna dari menu Manage DNS Records ditunjukan pada gambar 3.9.

Gambar 3.9. Menu Manage DNS Records 3.2.2. Pengujian

Pengujian terhadap Sistem Informasi Pengelolaan DNS (SIPDNS) Secara Terpusat berbasis web dilakukan menggunakan metode black box. Metode black box melakukan pengujian dan penemuan kesalahan pada setiap tahap dalam proses konstruksi.

Rencana pengujian Sistem Informasi Pengelolaan DNS Secara Terpusat dapat dilihat pada tabel 3.3. Terdapat tujuh use case yang akan diuji yaitu use case View Domains, Add Domain, Delete Domain, View DNS Records, Add DNS Record, Update DNS Record, dan Delete DNS Record.

(9)

Tabel 3.3. Rencana Pengujian

No Use Case Pengujian Jenis

Pengujian

Identifikasi Pengujian

1. View Domains Skenario Utama 1 Black Box U-1-01 2. Add Domain Skenario Utama 1-3 Black Box U-2-01 Skenario Abnormal Black Box U-2-02 Skenario Abnormal Black Box U-2-03 Skenario Abnormal Black Box U-2-04 3. Delete Domain Skenario Utama 1-2 Black Box U-3-01 4. View DNS Records Skenario Utama 1-2 Black Box U-4-01 5. Add DNS Record Skenario Utama 1-4 Black Box U-5-01 Skenario Abnormal Black Box U-5-02 Skenario Abnormal Black Box U-5-03 6. Update DNS Records Skenario Utama 1-3 Black Box U-6-01 Skenario Abnormal Black Box U-6-02 7. Delete DNS Record Skenario Utama 1-2 Black Box U-7-01

Pelaksanaan pengujian dilakukan berdasarkan implementasi dari rencana pengujian yang telah diususun. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 3.4. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa Sistem Infomasi Pengelolaan DNS Secara Terpusat berbasis web telah memenuhi untuk: View Domains, Add Domain, Delete Domain, View DNS Records, Add DNS Record, Update DNS Record, Delete

DNS Record.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian

Identifikasi Deskripsi Pengujian Prosedur Masukan Keluaran yang diharapkan Hasil yang didapat Kesimpulan U-1-01 Pengujian menampilkan View

Domains

Memilih menu

Manage Domains - Menampilkan daftar nama domain dari User Menampilkan daftar nama domain dari User Diterima

U-2-01 Pengujian Add Domain Mengisi nama Domain dan IP Address yang valid

Field “Nama Domain” dan field “IP Address”

Domain dan IP Address yang

dimasukan berhasil disimpan di basis data PowerDNS

Domain dan IP Address

yang dimasukan berhasil disimpan di basis data PowerDNS

Diterima

U-2-02

Pengujian Add Domain dengan nama domain dan atau IP Address yang kosong

Memasukan nama

domain dan atau IP Address yang

kosong

Field “Nama Domain” dan

atau field “IP

Address” yang

kosong (null)

Sistem tidak menyimpan nama

domain dan atau IP Address

yang kosong dan menampilkan pesan kesalahan

Sistem tidak menyimpan nama domain dan IP

Address dan menampilkan

kesalahan pada form Add

Domain

Diterima

U-2-03

Pengujian Add Domain dengan nama domain dan atau IP Address yang tidak valid

Memasukan nama

domain dan atau IP Address yang tidak valid

Field “Nama Domain” dan

atau field “IP Address” yang tidak valid

Sistem tidak menyimpan nama

domain dan IP Address yang

tidak valid dan menampilkan pesan kesalahan

Sistem tidak menyimpan nama domain dan IP

Address yang tidak valid

dan menampilkan pesan kesalahan pada form Add

Domain

Diterima

U-2-04

Pengujian Add Domain dengan memasukan nama domain yang sudah ada disistem

Memasukan nama

domain yang sudah

ada disistem

Field “Nama

Domain” yang sudah ada disistem

Sistem tidak menyimpan nama

domain dan DNS records dan

menampilkan pesan kesalahan

Sistem tidak menyimpan nama domain dan DNS

records dan menampilkan

pesan kesalahan pada

form Add Domain

Diterima

U-3-01 Pengujian Delete Domain Menghapus nama domain yang dipilih - Sistem mengapus nama domain dan DNS records di basis data PowerDNS

Sistem menghapus nama

domain dan DNS records

di basis data PowerDNS Diterima

U-4-01 Pengujian View DNS Records Menekan button Edit di menu Manage

Domains -

Sistem menampilkan daftar DNS

records dari domain yang dipilih

Sistem menampilkan daftar DNS records dari domain

yang pilih Diterima

U-5-01 Pengujian Add DNS Records Mengisi data DNS records secara

benar dan lengkap

Memasukan field “Nama Host”, tipe DNS, field “Alamat”, dan field “Priority”

Data DNS records yang dimasukan berhasil disimpan di basis data PowerDNS

Data DNS records yang dimasukan berhasil disimpan di basis data PowerDNS

Diterima

U-5-02 Pengujian Add DNS Record dengan data

kosong

Tidak mengisi data

DNS records Memasukan data kosong

Sistem tidak menyimpan DNS

record dan menampilkan pesan

kesalahan

Sistem tidak menyimpan DNS record dan menampilkan pesan kesalahan pada form Add DNS Record

(10)

Identifikasi Deskripsi Pengujian Prosedur Masukan Keluaran yang diharapkan Hasil yang didapat Kesimpulan

U-5-03 Pengujian Add DNS Record dengan data

tidak valid Memasukkan data DNS record yang tidak valid Field “Nama Host”, field “Alamat”, dan field “Priority”

yang tidak valid

Sistem tidak menyimpan data DNS record dan menampilkan pesan kesalahan

Sistem tidak menyimpan data DNS record dan menampilkan pesan kesalahan pada form Add DNS Record

Diterima

U-6-01 Pengujian Update DNS Record Meng-update data DNS Record

Mengubah data di field “Nama Host”, tipe DNS, field “Alamat”, dan field “Priority”

Sistem meng-update DNS record dan meng-update serial number dari SOA record

Sistem meng-update DNS

record dan meng-update serial number dari SOA record

Diterima

U-6-02 Pengujian Update DNS Record dengan data yang tidak valid

Meng-update data DNS record yang tidak valid Mengubah data di field “Nama Host”, field “Alamat”, dan field “Priority”

yang tidak valid

Sistem tidak menyimpan perubahan di basis data dan menampilkan pesan kesalahan

Sistem tidak menyimpan perubahan di basis data dan menampilkan pesan kesalahan pada form Add DNS Record

Diterima

U-7-01 Pengujian Delete DNS Record Menghapus data DNS record - Sistem menghapus data DNS record di basis data PowerDNS Sistem menghapus data DNS record di basis data

PowerDNS Diterima 3.3 Analisa Hasil

Pada saat proses implementasi SIPDNS, awalnya masih belum berjalan sebagaimana mestinya karena terdapat kendala antara Billing System dengan SIPDNS. Untuk menggunakan SIPDNS, User

harus login terlebih dahulu di Billing System untuk membuat sebuah SESSION. SIPDNS menggunakan SESSION tersebut untuk memverifikasi bahwa pengguna merupakan client dari CV. Surya Putra Perkasa. Dalam mengambil SESSION, SIPDNS tidak dapat berjalan dengan normal karena ada beberapa kode yang mengalami konflik. Hal ini disebabkan karena kode dari Billing System dalam keadaan terenkripsi sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan modifikasi langsung untuk menyesuaikan antara Billing System dengan SIPDNS.

Untuk mengatasi masalah di atas, perlu ditambahkan kode program baru pada Billing System yang digunakan untuk membuat sebuah user id dan token. User id dan token akan dikirimkan ke Sistem Informasi Pengelolaan DNS (SIPDNS). Berikutnya SIPDNS dibuatkan kode untuk mengakses basis data dari Billing System dan memeriksa user id dan token dengan melakukan query di basis data Billing System. Jika user id cocok dengan token maka User dapat menggunakan SIPDNS, dan jika user id tidak cocok dengan token, User akan diarahkan ke halaman login di Billing System.

4. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik suatu kesimpulan beserta saran untuk pengembangan lebih lanjut.

4.1. Kesimpulan

Telah dibangun aplikasi sistem pengelolaan DNS (SIPDNS) berbasis web dan terintegrasi dengan Billing System dan PowerDNS. Hasil dari Sistem Informasi Pengelolaan DNS dapat dijadikan alat bantu untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi pada layanan DNS, khususnya bagi pelanggan CV. Surya Putra Perkasa dalam mengelola data DNS records mereka. Untuk menghubungkan SIPDNS dengan centralized DNS service dipilih PowerDNS sebagai DNS server karena telah mendukung banyak

backend zone seperti MySQL/MariaDB dan BIND. Sedangkan untuk menghubungkan SIPDNS dengan

Billing System telah ditambahkan kode program untuk mengakses data pengguna yang ada di basis data Billing System karena kode dari Billing System dalam keadaan terenkripsi.

4.2. Saran

SIPDNS perlu dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan tipe DNS records yang lebih banyak seperti tipe DNS untuk IPv6 (AAAA) dan URL Forwarding serta User dapat menentukan nilai

Time To Live (TTL) pada setiap data DNS records.

Untuk membangun sistem DNS yang mempunyai ketersediaan tinggi dan mempercepat proses

resolving diperlukan beberapa server yang terletak di berbagai datacenter seperti zona Asia-Pasific, zona Eropa, dan zona Amerika dengan memanfaatkan teknologi DNS Anycast.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, D., 2013. Perancangan Dan Implementasi Virtual Hosting Menggunakan Linux. Techsi, 2(1), pp.8-13.

Deegan, 2005. The Main Name System: An Exercise in Centralized Computing. ACM SIGCOMM Computer Communication Review, 35(5), pp.9-10.

Hubert, B., 2012. DNSSEC & PowerDNS Large Scale DNSSEC Deployments. In ICANN44. Prague, 2012. Jogiyanto, 2008. Sistem Teknologi Informasi. III ed. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Pressman, R.S. & Maxim, B.R., 2015. Software Engineering: A Practitioner's Approach. 8th ed. New York: McGraw-Hill.

Pope, M.B., Warkentin, M. & Mutchler, 2012. The Domain Name System - Past, Present, and Future. Communications of the Association for Information Systems, 30(1), pp.329-46.

Supaartagorn, C., 2011. PHP Web Authoring for Database Management based on MVC Pattern. In World Congress on Engineering and Computer Science. San Francisco, 2011. WCECS.

Gambar

Gambar 2.1. Arsitektur Sistem Informasi Pegelolaan DNS
Gambar 3.1.  Use Case Diagram  Sistem Informasi Pengelolaan DNS
Tabel 3.2. Daftar Tanggung Jawab dan Atribut  Class Analysis No  Nama  Class Analysis   Tanggung Jawab  Atribut
Gambar 3.3.  Class Diagram  Tahap Perancangan  3.1.4. Penggunaan Basis Data
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari pelacakan jejak hasil penelitian tentang baterai ini maka perlu dikembangkan model coulometri baterai berbasis radial basis function neural network

Sistem administrasi kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari pemerintah (Hukum). Suatu organisasi yang baik dituntut adanya sistem administrasi kompensasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan metode langsung dan seberapa besar peningkatan tersebut khususnya dalam

Universitas Sumatera Utara Medan adalah lulusan yang mempunyai kualitas. Kinerja

Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian, dengan titik fokus masalah yaitu Bagaimana upaya Kepolisian Daerah Jawa Timur dalam menanggulangi Tindak

c.Lendutan jangka panjang harus dihitung berdasarkan ketentuan 11.5(2(5)) atau 11.5(4(2)), tetapi boleh dikurangi dengan nilai lendutan yang terjadi sebelum penambahan

Sekarang ini masih ada peringatan dari TUHAN bagi kita seperti Petrus yang diperingati agar masuk dalam penggembalaan = tergembala dengan sungguh-sungguh, sebab kalau tidak,

Penerapan sistem pengumpan kapal perintis untuk mengakomodasi wilayah terpencil yang belum/sudah disinggahi oleh kapal perintis memiliki keuntungan sebagai berikut,