• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR MEMPENGARUHI MINAT MEMILIH JURUSAN PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 GORONTALO SKRIPSI, JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR MEMPENGARUHI MINAT MEMILIH JURUSAN PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 GORONTALO SKRIPSI, JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

ANALISIS FAKTOR MEMPENGARUHI MINAT MEMILIH JURUSAN PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 GORONTALO” SKRIPSI,

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

nursa.hadi@yahoo.co.id

Maryam Rahim, Meiske Puluhulawa, Nursa Hadi 1 ABSTRAK

Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah faktor mempengaruhi minat memilih jurusan pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat memilih jurusan pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif satu variabel, dimaksud untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat memilih jurusan pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo, dengan anggota populasinya berjumlah 243 siswa. dijadikan anggota sampel sebanyak 15% atau 36 siswa. Teknik pengambilan sampel secara acak atau random sampling dari kelas X1 yaitu terdiri dari 9 kelas. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minat siswa memilih jurusan diperoleh dua faktor yaitu, faktor internal sebanyak 23% yang meliputi (1) kemauan sebesar 22%, (2) ketertarikan sebesar 24% sedangkan faktor eksternal sebanyak 22% yang meliputi (1) lingkungan keluarga sebesar 23%, (2) lingkungan sekolah sebesar 21%, (3) kondisi sekolah sebeasr 22%. Hal ini dapat dilihat bahwa di antara kedua faktor tersebut faktor internal lebih tinggi dibandingkan dengan faktor eksternal.

Kata Kunci : Analisis Faktor Minat Memilih Jurusan.

1 Dra. Hj. Maryam Rahim M.Pd selaku ketua jurusan dan dosen pada Jurusan Bimbingan Konseling,

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo; Meiske Puluhulawa, M.Pd; dan Nursa Hadi selaku Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling pada Fakultas Ilmu Pendidikan.

(3)

3 Usia siswa SMK berkisar antara 15-19 tahun. Masa ini dapat digolongkan sebagai masa remaja. Masa remaja adalah masa memilih, hal tersebut terlihat dari satu tugas perkembangan remaja yaitu memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan (Sukadji, 2000:23). Pemilihan dan persiapan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan merupakan tugas perkembangan yang penting di masa remaja, sebab pekerjaan seseorang menentukan berbagai hal dalam kehidupan.

Dalam kehidupan, siswa memilih bidang pekerjaan yang akan ditekuni, jenis pekerjaan akan ditekuni menyebabkan siswa harus menyelesaikan pendidikannya sampai taraf yang dibutuhkan oleh bidang pekerjaan diinginkan. Sedangkan pada usia sekitar 17 tahun, siswa menyadari bahwa mereka bertanggung jawab dalam perencanaan kariernya. Pemilihan jurusan yang sesuai dengan perkembangan karier berjalan seiring dengan bertambahnya usia dan mengalami dinamika yang penting pada masa sekolah menengah. Pemilihan jurusan pada masa sekolah menengah sebagai tahap eksplorasi yang dimulai pada usia 15 sampai 24 tahun.

Pada tahap eksplorasi, siswa mengembangkan kesadaran terhadap dirinya dan dunia kerja, dan mulai mencoba peran-peran baru, maka dalam hal ini diperlukan minat yang tinggi. Minat merupakan keinginan sekaligus kesiapan kognitif dan afektif dari individu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan yang dihadapkan kepadanya. Untuk dapat memilih dan merencanakan karier yang tepat, dibutuhkan minat yang tinggi pula, sebab minat yang tinggi akan berdampak pada pengetahuan diri yang bertambah, pengetahuan pekerjaan, kemampuan memilih pekerjaan, dan kemampuan merencanakan langkah-langkah yang diharapkan. Rendahnya minat dapat menyebabkan kesalahan dalam mengambil keputusan, termasuk kesalahan dalam menentukan jurusan pendidikan bagi siswa SMK.

Pada kenyataannya, banyak siswa SMK yang memilih jurusan tanpa mempertimbangkan kemampuan, minat dan kepribadiannya. Mereka cenderung mengikuti pilihan orang tua, teman, dengan dasar popularitas pekerjaan atau identifikasi dengan orang tua. Kesalahan pemilihan pendidikan dapat mengakibatkan

(4)

4 kerugian waktu, finansial dan kegagalan dalam belajar. Ini dikarenakan siswa tidak termotivasi untuk belajar. Masalah pemilihan jurusan merupakan satu tugas perkembangan yang penting bagi siswa dan dapat mempengaruhi keseluruhan masa depannya. Oleh sebab itu, apabila siswa mampu memilih jurusan berdasarkan minat dan kemampuan serta berbagai pertimbangan yang menguntungkan, maka masa depan siswa akan lebih baik.

Kenyataa yang ada di SMK Negeri 2 Gorontalo berdasarkan hasil wawancara, pemilihan jurusan yang dilakukan siswa tidak berdasarkan keinginan sendiri . Sebagian siswa memilih jurusan tertentu karena dipengaruhi oleh orang tua, dan teman satu sekolah. Orang tua menginginkan anaknya masuk jurusan tertentu disebabkan karena orang tua memiliki prospek pemikiran terhadap dunia kerja anaknya ketika tamat sekolah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat memilih jurusan terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa kemauan dan ketertarikan, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan kondisi sekolah. Kedua faktor itu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat siswa memilih jurusan. Ada minat siswa yang dipengaruhi oleh faktor internal saja, ada pula yang dipengaruhi oleh faktor eksternal, serta ada juga yang dipengaruhi oleh kedua-duanya, yakni faktor internal dan faktor eksternal (Surapto dalam Hutagaol, 2009:30-32).

Untuk mengetahui lebih jelas kedua faktor tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Oleh sebab itu, peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang faktor yang mempengaruhi minat siswa memilih jurusan di SMK melalui formulasi judul: “Analisis Faktor Mempengaruhi Minat Memilih Jurusan Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo.”

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

(5)

5 2) Siswa memilih jurusan dipengaruhi oleh orang tua.

3) Siswa memilih jurusan dipengaruhi oleh teman.

Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat memilih jurusan bagi siswa kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat memilih jurusan bagi siswa kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo.

Kata minat berhubungan erat dengan perhatian. Perhatian seseorang sebagian besar bergantung kepada besarnya minat orang itu terhadap sesuatu tersebut. Minat dapat timbul karena dua faktor pokok, yaitu (1) dorongan untuk memperoleh pengetahuan, dan (2) sikap emosi positif terhadap sesuatu (Hardjono dalam Sumaryadi, 2013:4). Sedangkan Sumaryadi (2013:4) menjelaskan bahawa minat dapat dikatakan semacam hasrat, kemauan, atau keinginan seseorang untuk merespon sesuatu. Dengan demikian, terhadap sesuatu hal, minat seseorang sangat mungkin untuk berbeda dari minat orang lain.

Kondisi pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu (Usman, 2008:27).

Pandangan tersebut berdasar pada psikis dan mental individu. Psikis memberikan respons senang, sedangkan mental dapat memusatkan perhatian. Dengan demikian, psikis dan mental adalah penyatuan kekuatan yang dapat memberikan hasil maksimal.

Minat setiap individu berbeda-beda, sesuai dengan pribadinya masing-masing yang cenderung untuk berubah-ubah. Hal tersebut dipengaruhi oleh informasi dan pengalaman atau pengetahuan yang diperolehnya. Jadi, yang penting adalah jenis informasi dan pengetahuan yang benar dan tepat dapat memberikan gambaran yang

(6)

6 diminatinya. Setelah mendapatkan gambaran dan informasi seseorang dapat memilih untuk meneruskan minatnya atau malah mengurungkan minatnya menekuni suatu bidang tertentu (Hidayat, 2012:3).

Pemilihan kompetensi keahlian sama pentingnya dengan memilih pekerjaan, di dalamnya memiliki makna penting bagi setiap individu, karena (1) pilihan terhadap suatu pekerjaan dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan; (2) pilihan terhadap suatu pekerjaan dapat menentukan seseorang akan menyenangi atau membenci pekerjaan; dan (3) pilihan terhadap suatu pekerjaan dapat memengaruhi hampir setiap aspek lain dari kehidupan seseorang (Hoppock dalam Sutejo, dkk, 2012:126). Kondisi-kondisi tersebut khususnya produktivitas, prestasi kerja yang optimal, dan kepuasan kerja, dimungkinkan mendorong keberhasilan siswa pada masa mendatang jika siswa melakukan pilihan kompetensi keahlian secara tepat dan realistik.

Menurut Sutejo, dkk (2012:126), dalam proses pemilihan kompetensi keahlian dapat mempengaruhi keberhasilan siswa baik pada waktu belajar di SMK maupun setelah lulus nanti. Lebih lanjut Sutejo mengatakan bahwa aktivitas pencarian informasi karier semakin intensif pada usia SMK yang memungkinkan individu mendapat kejelasan pandangan terhadap pilihan-pilihan karier, dihubungkan dengan minat, kemampuan, kekuatan atau kelebihan, dan kekurangan atau kelemahan yang dimilikinya. Pandangan tersebut menaruh perhatian pada sulitnya menentukan jurusan bagi siswa SMK. Dikatakan demikian karena dalam memilih jurusan perlu mempertimbangkan kemampuan, kekuatan atau kelebihan yang dimiliki siswa.

Mengingat dalam kenyataannya bentuk-bentuk keterampilan dalam bidang kejuruan bersifat kompleks, maka penguasaan terhadap strategi pembelajaran yang bersifat dasar saja tidak cukup untuk mengajar dalam bidang praktik keterampilan kejuruan (Wena, 2009:106). Pandangan tersebut mengantarkan pemahaman bahwa ketika siswa memasuki masa pemilihan jurusan, satu di antara sumber inspirasi pemilihan jurusann yang dituju bergantung pada pembelajaran sebelumnya yang diperoleh. Dengan demikian, peran guru turut mempengaruhi minat siswa memilih

(7)

7 jurusan. Strategi-strategi mengajar yang baik, yang membuat siswa merasa senang belajar akan membuat siswa memilih jurusan yang disenangi tersebut.

Menurut Wulandari (2013:2), laki-laki ternyata sangat dominan dalam mempelajari ilmu-ilmu kejuruan yang berkaitan dengan sektor-sektor ekonomi industri seperti pertanian, kehutanan dan teknologi, sedangkan perempuan lebih dominan bersekolah pada jenis SMK yang mendalami ilmu-ilmu kejuruan yang sifatnya soft skill (keterampilan lunak), seperti seni dan kerajinan, kepariwisataan, serta bisnis dan manajemen. Tentu pandangan tersebut didasarkan atas beban tugas yang nantinya diterima siswa. Sektor pertanian, kehutanan, teknologi adalah sektor yang banyak menguras tenaga. Sektor-sektor tersebut membutuhkan tenaga-tenaga handal seperti yang dimiliki lelaki, sedangkan sektor seni kerajinan, kepariwisataan, serta bisnis dan manajemen membutuhkan ketekunan dan keuletan. Peminatan sektor tersebut bagi perempuan didasarkan atas beban kerja yang tidak terlalu berat jika dibandingkan dengan sektor yang diminati laki-laki.

Semakin bayak jurusan pada tingkat SMK membuat siswa sulit menentukan jurusan yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kebanyakan siswa hanya mengikuti teman untuk memilih jurusan sehingga memungkinkan siswa merasa tidak cocok setelah masuk jurusan tersebut (Ariani, dkk, 2013:1). Indikasi pandangan itu didasarkan atas banyaknya siswa yang pindah jurusan setelah masuk di satu jurusan. Selain itu, faktor teman sangat besar pengaruhnya terhadap minat siswa memilih jurusan.

Sutejo, dkk (2012:126-127), menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan kompetensi keahlian atau pemilihan jurusan ada yang bersumber pada diri individu dan lingkungan sosial, atau faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan, intelegensi, bakat minat, sikap, kepribadian, hobi, prestasi belajar, keterampilan, penggunaan waktu luang, pengetahuan dunia kerja, keterbatasan, dan kekuatan fisik. Faktor eksternal terdiri atas kondisi lingkungan dan peristiwa yang terjadi. Dengan demikian dapat

(8)

8 dikatakan bahwa secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa memilih jurusan di SMK dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Pandangan yang sama juga dijelaskan oleh Suryosubroto (2009:224), bahwa dorongan internal dan eksternal sama-sama diperlukan, guru harus berupaya untuk memupuk dan meningkatkan dorongan eksternal dan internal siswa. Namun, guru perlu berhati-hati pula jangan sampai dorongan eksternal berlebihan sehingga dapat melemahkan dorongan internal (minat dan kebutuhan siswa). Oleh sebab itu, beranjak dari pandangan tersebut diperoleh paradigma memilih jurusan bagi siswa dalam lingkup sekolah ditengarai oleh kesenangan siswa pada guru ketika mengajar. Sehingga, siswa merasa nyaman ketika memilih jurusan yang dipimpin oleh guru favoritnya.

Menurut Dalyono (dalam Rumono, dkk, 2014:4), faktor eksternal individu yang turut mempengaruhi minat seseorang terhadap suatu objek adalah lingkungan keluarga dan masyarakat. Berikut ini penjelasannya.

1) Lingkungan keluarga. Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama yang sangat penting bagi perkembangan dan pembentukan kepribadian anak. Lingkungan keluarga yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya adalah orang yang memikirkan, memenuhi dan mendukung sepenuhnya, orang tua pun dapat membantu perkembangan anaknya. Adapun pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik dan relasi antara anggota keluarga. Keadaan lingkungan keluarga yang sangat membantu dalam perkembangan anaknya khususnya dalam memilih jurusan atau program studi.

2) Lingkungan masyarakat, meliputi kegiatan siswa dengan masyarakat, satu di antaranya adalah kegiatan dengan teman bergaul.

Suprapto (dalam Hutagaol, 2009:30-32), membagi beberapa bagian faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa memilih jurusan di SMK, yakni:

(9)

9 1) Kemauan; kemauan adalah suatu kegiatan yang menyebabkan seorang manusia sanggup melakukan berbagai tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu. Menjadi hal yang penting karena dengan adanya kemauan berdampak pada satu faktor penggerak seseorang untuk mau melakukan sesuatu seperti dalam hal memilih sekolah.

2) Ketertarikan; ketertarikan adalah perasaan senang, terpikat, menaruh minat kepada sesuatu. Pada saat ada ketertarikan timbul dalam diri seseorang maka ada daya juang dalam mencapai atau meraih yang ingin dicapai. Dengan adanya ketertarikan dari siswa untuk sekolah di SMK maka siswa tersebut mempunyai minat untuk masuk SMK.

3) Lingkungan keluarga, berkaitan dengan pendidikan di lingkungan keluarga, keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama. Proses pendidikan di lingkungan keluarga dapat mempengaruhi kepribadian anak sebagai anak didik di dalam anggota keluarga. Karena orang tua sebagai orang dewasa yang mendidik anak-anak di lingkungan keluarga, maka menjadi faktor penting bagi orang tua terhadap perkembangan kedewasaan anak untuk memahami tentang pribadi anak sebagai individu yang tumbuh dan berkembang, melalui perhatian orang tua terhadap masa depan anak, dengan pemberian wawasan terutama tentang pendidikan, sehingga adanya harapan orang tua terhadap anak untuk diarahkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sosial yang sedang berlangsung. Orang tua merupakan pendidik pertama dan sebagai tumpuan dalam bimbingan kasih sayang yang utama. Maka orang tualah yang banyak memberikan pengaruh dan warna kepribadian terhadap seorang anak. Dengan demikian mengingat pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga, pengaruh di lingkungan keluarga terhadap anak dapat mempengaruhi minat anak.

4) Lingkungan sekolah; proses pendidikan terhadap siswa di sekolah menjadi tanggung jawab guru. Pendidikan di sekolah berperan membantu orang tua di lingkungan keluarga dalam melakukan pembinaan kepada peserta didik yang

(10)

10 dibawa dari keluarganya. Jadi pada dasarnya yang berpengaruh terhadap perkembangan siswa yaitu proses pendidikan di sekolah yang digunakan sebagai bekal untuk diterapkan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Seorang guru dalam proses pendidikan juga dapat memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa dalam menumbuhkan minatnya. Sebagai pendidik dalam lembaga pendidikan formal di sekolah maka secara langsung seorang guru telah menerima kepercayaan dari masyarakat untuk memangku jabatan dan tanggung jawab pendidikan. Jabatan seorang pendidik adalah suatu tugas yang mulia,karena guru merupakan panutan semua orang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

5) Kondisi sekolah; kondisi sekolah juga dapat mempengaruhi minat siswa dalam memilih sekolah. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi besarnya minat yang timbul dari diri seseorang terhadap suatu objek sehingga masing-masing faktor tersebut memiliki peran yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing. Ada kalanya satu faktor sangat dominan di dalam meningkatkan minat seseorang, sedangkan faktor yang lain tidak terlalu dominan. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi masing-masing individu yang tentunya antara individu yang satu dengan yang lain berbeda.

Menurut Windarto (2013:104), pemilihan melanjutkan pendidikan dengan memilih jurusan di SMK tentu bukanlah persoalan mudah karena banyak faktor yang mempengaruhi. Faktor tersebut dapat dipengaruhi dari orang tua, rekan siswa, teman sepergaulan, dan faktor minat. Lebih lanjut Windarto (2013:107), menjelaskan bahwa faktor lain yang juga sangat berpengaruh adalah lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan keluarga yang nyaman dan mendukung akan sangat berpengaruh terhadap minat siswa dalam pendidikannya. Demikian juga halnya dengan keberadaan tingkat pendapatan keluarga yang mempunyai peranan penting terhadap proses perkembangan dan proses pendidikan. Dengan perekonomian keluarga yang cukup, siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kecakapannya. Kondisi sosial ekonomi orang tua yang

(11)

11 memadai serta pendidikan orang tua yang tinggi akan memperkuat minat siswa untuk melanjutkan pendidikannya sampai pada jenjang yang lebih tinggi. Dengan ditopang oleh kondisi sosial dan kondisi ekonomi orang tua yang lebih baik atau kuat, sangat dimungkinkan minat siswa untuk melanjutkan sekolah ke SMK menjadi lebih kuat.

Metode Penelitian

Peneliti memilih lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Gorontalo karena SMK Negeri 2 Gorontalo sangat sesuai dengan pokok masalah yang akan diteliti. Selain itu mudah dijangkau oleh peneliti baik dilihat dan segi waktu dan tenaga yang diperlukan.

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, mulai pengumpulan data, analisis data sampai pada penyusunan laporan yang dimulai pada tahun 2014.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menggambarkan dan membahas tentang minat memilih jurusan.

Dalam penilitian ini hanya terdapat satu variabel yang akan di kaji yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam memilih jurusan pada siswa kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo, dengan indikator, yaitu: menurut Suprapto (dalam Hutagaol, 2009:30-32): (1) kemauan, (2) ketertarikan, (3) lingkungan keluarga, (4) lingkungan sekolah, (5) kondisi sekolah. Dimana disimpulkan menjadi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Menurut Arikunto (2010:102), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang akan menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo yang terbagi atas 9 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa sebanyak 243 siswa

Adapun sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 siswa. Jumlah sampel ini didasarkan atas rumus penarikan sampel n = 15 % x N. Teknik yang digunakan adalah teknik random sampling yang mewakili tiap-tiap kelas.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Angket, Wawancara Data yang telah dikumpul selanjutnya dianalisis. Analisis

(12)

12 dilakukan berdasarkan hasil jawaban siswa melalui angket yang telah disebarkan. Sebaran hasil angket tersebut kemudian dipresentasikan

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Analisis Faktor Mempengaruhi Minat Memilih Jurusan Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo dipengaruhi oleh 5 faktor diantaranya kemauan, ketertarikan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan kondisi sekolah. kelima faktor tersebut jika diakumulasikan mendapat nilai persentase sebanyak 22%. Masing-masing indikator memiliki nilai persentase yang berbeda-beda, diantaranya untuk indikator kemauan 22%, ketertarikan 24%, lingkungan keluarga 23%, lingkungan sekolah 21%, dan kondisi sekolah 22%.

Selanjutnya faktor mempengaruhi minat memilih jurusan dengan faktor kemauan, yaitu siswa memilih sekolah sekaligus jurusan yang sesuai dengan bakat dan kemauan, selain kemauan di dukung juga oleh keinginan orang tua.

Kemudian faktor minat memilih jurusan pada siswa dipengaruhi oleh fakktor ketertariikan, yaitu siswa lebih tertarik dengan sekolah kejuruan dari pada sekolah umum karena reputasinya tidak diragukan lagi dan dapast memberikan bekal untuk masa depan dan untuk mewujudkan cita-cita.

Selanjutnya minat siswa memilih jurusan karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, yaitu keinginan orang tua atau paksaan dari orang tua untuk memilih jurusan tersebut karena pandangan dari orang tua bahwa hanya bersekolah di SMK bisa lebuh muda untuk mendapatkan pekerjaan.

Selain itu minat siswa dalam memilih jurusan karena dipengaruhi oleh lingkungan sekolah yaitu, karena jurusan tersebut merupakan jurusan yang paling faforit di sekolah dan lingkungan sekolah sangat mendukung untuk belajar sesuai kurikulum, walaupun lingkungan sekolah berdekatan dengan jalan raya namun tidak mengganggu aktifitas belajar.

(13)

13 Selanjutnya minat siswa memilih jurusan karena dipengaruhi oleh faktor kondisi sekolah, yaitu terutama mengenai fasilitas yang ada di sekolah, walaupun fasilitas sekolah belum memadai tetapi fasilitas yang ada di jurusan sangat memadai terutama dalam praktek, dan dalam sekolah tersebut harus memiliki ruang praktek siswa.

Berdasarkan hasil penelitian maka minat memilih jurusan pada siswa dengan jumlah rata-rata 22% dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu kemauan, ketertarikan, lingkungan keluarga, lingkunga sekolah dan kondisi sekolah.

Untuk melihat persentase rata-rata siswa menjawab pernyataan setia indikator pada faktor internal dan eksternal terdapat pada grafik berikut.

Grafik 4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Memilih Jurusan

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang Faktor Mempengaruhi Minat Memilih Jurusan Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Gorontalo di sebabkan oleh faktor internal yang meliputi (1) kemauan sebesar 22%, (2) ketertarikan sebesar 24%, dan faktor eksternal yang meliputi (1) Lingkungan Keluarga sebesar 23 %, (2) Lingkungan sekolah 21%, (3) Kondisi sekolah 22 %.

Persentase yang diperoleh dari kedua faktor yaitu faktor internal sebanyak 23% sedangkan faktor eksternal sebanyak 22%. Hal ini dapat di lihat bahwa diantara

19 20 21 22 23 24 25 22% 24% 23% 21% 22%

(14)

14 kedua faktor tersebut faktor intenal memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan dengan faktor eksternal. Jadi berdasarkan persentase tersebut faktor internal yang dominan mempengaruhi minat memilih jurusan siswa

Saran

Berkaitan dengan kesimpulan yang diuraikan tersebut, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

a. Disaraankan kepada guru BK agar dapat menjalankan fungsi pemeliharaan serta pengembangan agar kiranya kemandirian belajar positif yang dimiliki siswa selalu terpelihara dan mengembangkannya agar terus bertambah baik. b. Disarankan agar kiranya pihak sekolah menjadikan hasil penelitian ini sebagai

referensi serta barometer untuk tujuan pengembangan kemandirian belajar siswa khususnya siswa kelas VIII di SMP Negeri 8 Kota Gorontalo

Daftar Pustaka

Ariani, Pepi Dewi, Entin Martiana Kusuma, Dwi Kurnia Basuki. 2013. Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan SMK Menggunakan Neuro-Fuzzi.

Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: LPSP3 Universitas Indonesia.

Sumaryadi. 2013. Minat Siswa Jurusan Teater untuk Melanjutkan Studi pada Jenjang

S1 Jurusan/Program Studi Pendidikan Seni Drama FBS UNY. Yogyakarta:

UNY

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Wawasan Baru,

Beberapa Metode Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus.

Bandung: Rineka Cipta.

Suyoto, dkk. 1997. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Usman, Moh. Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan

(15)

15 Windarto, Rony. 2013. Minat Siswa SMP Negeri Melanjutkan ke SMK Ditinjau dari

Sosial Ekonomi Keluarga di Kabupaten Bantul (dalam Jurnal Pendidikan

Vokasi, Vol 3, Nomor 1, Februari 2013). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Wulandari, Indah Suci. 2013. Alasan Pemilihan Jurusan pada Siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (Studi Kasus di SMK Negeri 3 Sukoharjo Tahun 2012).

Gambar

Grafik 4.3 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Memilih Jurusan

Referensi

Dokumen terkait

Eka Asih Putrina dalam artikel yang berjudul “Keramik Muatan Kapal Karam Cirebon: Sebaran di Situs-Situs Arkeologi Sumatera Bagian Selatan” membahas tentang kapal karam yang

Pamudji (1992:10) mendefinisikan sistem pemerintahan sebagai keseluruhan dari susunan atau tatanan yang teratur dari lembaga-lembaga negara yang berkaitan satu

Pada prinsip ii diterangkan bahwa saling mengenal satu sama lain dan bekerja sama bagi kesejahteraan bersama merupakan bentuk dari nilai dan prinsip agama Islam. Dalam arsitektur,

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zahrawardani tahun 2012 di Semarang pada 128 responden pekerja administrasi, didapatkan responden dengan kadar

[r]

ANGGARAN (RP) SEBELUM SETELAH 1 2 3 4 BERTAMBAH/ ( BERKURANG ) 5 6 KETERANGAN PENDAPATAN

Selama ini ramuan buah sirih ( Piper betle L), daun miyana (Plectranthus scutellarioides (L.) R. Br.), madu dan kuning telur banyak dimanfaatkan secara tradisional sebagai

Negara.(Barthos,1989:4) Sementara itu, Badri Munir Sukoco mendefinisikan Arsip dinamis adalah merupakan informasi terekam, termasuk data dalam sistem komputer, yang dibuat