• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPI YPTK Jurnal KomTekInfo Vol. 3, No. 2, Desember 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA TOKO LORUS

CELLULAR MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN

JAVA DAN DATABASE MYSQL

Dinul akhiyar

Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang e-mail: dinul_akhiyar@ymail.com

Abstrak

Abstrak - Dalam dunia bisnis penjualan dan pengendalian stok barang merupakan bagian yang sangat

penting sehingga banyak cara yang dilakukan untuk memperbaiki sistem penjualan dan pengendalian stok barang. Toko Lorus Cellular adalah toko yang bergerak di bidang penjualan handphone yang memiliki banyak pembeli setiap harinya. Karena pembelian terjadi setiap hari walau pun hari libur maka stok handphone mengalami kekurangan persediaan. Kekurangan persediaan akan mengakibatkan adanya hambatan-hambatan pada proses selanjutnya. Sedangkan kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya ekstra, seperti biaya gudang, dan biaya pemesanan yang merupakan resiko yang akan ditanggung. Jadi untuk mencegah hal tersebut ,maka di gunakan metode EOQ yang merupakan sebuah metode untuk mengendalikan stock barang agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pemesanan. Untuk mempermudah menggunakan metode EOQ ini maka setidaknya memakai sebuah alat bantu yaitu aplikasi Java dan database MySql yang berjalan pada program dektop komputer. Dengan aplikasi Java dan database MySql dapat memudahkan dalam melakukan penginputan ,transaksi , pembuatan laporan, dan pengendalian persediaan barang.

Kata kunci :Java, , EOQ, Persediaandan MySql.

1. Pendahuluan

Dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang sangat penting sehingga banyak cara di yang dilakukan oleh toko khususnya pada toko penjualan handphone untuk memperbaiki sistem penjualan dan pemasaran yang mereka miliki mulai dari cara yang tradisional sampai cara yang modern. Hal ini memudahkan manusia dalam mengelola data dan informasi sehingga kita tidak perlu lagi banyak membuang waktu , tenaga dan uang . Teknologi informasi dan komunikasi bermanfaat dalam berbagai bidang dalah satunya dalam bidang ekonomi yaitu sistem penjualan dan pengendalian barang. Toko Lorus Cellular adalah toko yang bergerak di bidang penjualan handphone yang memiliki banyak pembeli setiap harinya. Karena pembelian terjadi setiap hari walau pun hari libur maka stock handphone mengalami kekurangan persediaan. Kekurangan persediaan akan mengakibatkan adanya hambatan-hambatan pada proses selanjutnya. Sedangkan kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya ekstra, seperti biaya gudang, dan biaya disamping berbagai resiko yang akan ditanggung. Jadi untuk mencegah hal tersebut ,maka di gunakan metode EOQ yang merupakan sebuah metode untuk mengendalikan stock barang agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pemesanan. Untuk mempermudah menggunakanan metode EOQ ini maka setidaknya memakai sebuah alat bantu yaitu aplikasi java yang berjalan pada program dektop komputer. Dengan aplikasi java dapat memudahkan dalam melakukan penginputan ,transaksi dan pembuatan laporan.Keuntungan dalam melakukan pengendalian persediaan dengan menggunakan metode EOQ yaitu:

1. Dapat mengurangkan terjadinya biaya ekstra.

2. Mencegah terjadinya kekurangan stock atau kehabisan stock

(2)

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Jugianto HM (2005:1) ,Sistem mengarah pada prosedurnya dan mengarah pada komponen atau elemennya.

1. Yang mengarah pada prosedurnya

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu 2. Yang mengarah pada komponen

suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang atau satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi

2.1.1 Karakteristik Sistem

Karakteristik Sistem Informasi Menurut Jugianto HM (2005:3), yaitu: 1. Komponen sistem (Component)

Adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi membentuk satu kesatuan.

2. Batasan sistem (Boundry)

Adalah merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

3. Sub Sistem

Adalah komponen-komponen yang ada didalam sistem yang terlibat secara langsung terhadap sistem itu sendiri.

4. Lingkungan luar sistem (Environtment)

Adalah segala bentuk apapun yang ada di luar lingkungan sistem yang secara tidak langsung bisa mempengaruhi operasi atau kinerja sistem.

5. Penghubung sistem (Interface)

Adalah media penghubung antara sistem dengan sistem yang lain. 6. Masukan sistem (input)

Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut dengan masukan yang dapat berupa pemeliharaan dan sinyal.

7. Keluaran sistem (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifiksikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi sistem lainnya.

8. Pengolahan sistem (process)

Adalah suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran atau hasil yang dibutuhkan bagi pengguna sistem.

9. Sasaran sistem (object) atau tujuan sistem (Goal)

Adalah suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

2.1.2 Pengertian Informasi

Sedangkan pengertian dari kata informasi menurut Jogiyanto HM (2005:8 ), yaitu : Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian-kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang di sebut dengan transaksi.

2.1.3 Kualitas Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:56),Kualitas informasi sering di ukur berdasarkan yaitu: 1. Akurat (Accureate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

(3)

2. Ketepat Waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi menurut Galinas,Oram,dan Wiggins (1990) dalam buku karangan Abdul (2014 : 9) sebagai berikut: Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang di buat untuk menghimpun,menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran pada para pemakai .

Sistem Informasi menurut Hall (2001) dalam buku karangan Abdul kadir (2014 : 9) sebagai berikut: Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai yang terdapat pada .

2.1.5 Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014 : 71), sistem Informasi mengandung komponen-komponen sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware)

Yaitu mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer. 2. Perangkat Lunak (software) atau program

Yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur

Yaitu sekumpulan aturan yang di pakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang di kehendaki.

4. Orang

Yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan pengeluaran sistem informasi.

5. Basis data (database)

Yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. 6. Jaringan komputer dan komunikasi data

Yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) di pakai secara bersam atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.2 System Development Life Cycle ( SDLC )

Menurut M. Shalahuddin dan Rosa A.S (2013:25-31) SDLC dimulai dari tahun 1960-an, untuk mengembangkan sistem skala usaha besar secara fungsional untuk para konglomerat pada jaman itu. Sistem-sistem yang dibangun mengelola informasi kegiatan dan rutinitas dari perusahaan-perusahaan yang berpotensi memiliki data yang besar dalam pengembangannya. SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life

Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan

menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya ( berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik ). Seperti halnya proses metamorfosis pada kupu, untuk menjadi kupu-kupu yang indah maka dibutuhkan beberapa tahap untuk dilalui, sama halnya dengan membuat perangkat lunak, memiliki daur tahapan yang dilalui agar menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.

2.3 DefinisiEconomic Order Quantity (EOQ)

Menurut Andy Wijaya, Muhammad Arifin, Tony Soebijono dalam jurnal ( 2013:15), EOQ adalah jumlah unit ( kuantitas ) barang yang dapat di beli dengan biaya minimal. Tujuan metode persediaan ini adalah menentukan jumlah pemesanan yang dapat meminimumkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Dengan menggunakan EOQ, maka persediaan

(4)

yang ada di dalam gudang tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak akan terlalu sedikit, sehingga aktivitas perusahaan tidak akan terganggu karenanya.

Titik pemesanan kembali adalah suatu tingkatan persediaan yang tetap ada dalam stok yang jumlahnya sama dengan permintaan selama masa waktu yang di butuhkan untuk menerima pesanan (lead time).

2.3.1 Rumusan Metode EOQ

Rumus yang di gunakan metode EOQ ini sebagai berikut : EOQ= Q*= 2𝐶𝑅

H Keterangan:

Q* = Jumlah/nilai EOQ (unit). C = Biaya pemesanan per pesan. R = pemintaan per periode (unit) H = Biaya Penyimpanan.

Menurut Jugianto HM ( 2009 : 50) , Banyaknya unit yang di pesan tersebut dengan biaya yang paling minimum ini di sebut dengan EOQ ( Economic Order Quantity ) , yaitu sebesar :

Q = 2𝐶𝑅 P.I Keterangan:

P = Pembelian per unit I = Persentasi Harga. S = Biaya setiap kali pesan .

EOQ sebenarnya terjadi pada saat procurement cost sama dengan carrying cost, sehingga besarnya EOQ dapat juga di cari dengan persamaan sebagai berikut :

PC = CC R Q . S = P.I . Q 2 𝑄2= 2.R.S P.I 𝑄 = 2.𝑅.𝑆 P.I

2.4

Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem ini akan di jelaskan beberapa alat bantu perancangan sistem yang terbagi atas 3 bagian yaitu:

1. ASI (Aliran Sistem Informasi) 2. Context Diagram

3. DFD (Data Flow Diagram)

2.4.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)

Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang ada pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik. Aliran sistem informasi merupakan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem .Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :

(5)

2.4.2 Context Diagram

Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.

Berikut simbol-simbol dari Contex Diagram :

Tabel 2 : simbol-simbol dari Context Diagram

2.4.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.Keuntungan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer dapat menguasai sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :

(6)

2.5 Alat Bantu Perancangan Database

Adapun alat bantu dalam perancagan database yang terdiri dari 2 bagian yaitu : 1. Entity Relationship Diagram (ERD)

2. Normalisasi Database

2.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one.

Berikut simbol-simbol dari ERD :

Tabel 4 : Simbol-Simbol Pada ERD.

2.5.2 Normalisasi Database

Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Adapun tujuan dari normalisal adalah: 1. Untuk menghilangkan kerangkapan data

2. Untuk mengurangkan kompleksitas 3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

3. Analisa dan Pengolahan Data

3.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem sangat penting dilakukan untuk mengetahui dan memahami masalah yang dihadapi oleh Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Barang pada Sinar Telekomonikasi saat ini, sehingga dapat dilakukan perbandingan terhadap sistem baru yang akan dirancang. Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Barang pada Sinar Telekomonikasi masih mengalami permasalahan dalam proses pengolahan data laporan dan stock barang. Hal ini berkenaan dengan pembuatan laporan penjualan dan laporan sisa stock atau persediaan. Perlunya sistem yang lama diganti, disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi didalam sistem:

1. Proses pengolahan datanya masih manual atau dengan kata lain belum ada satu program khusus yang dirancang untuk mengolah data penjualan dan pengendalian stock barang, sehingga pembuatan laporan-laporan penjualan dan pengendalian stock barang yang sering mengalami keterlambatan.

2. Keamanan data kurang terjamin karena data yang disimpan berupa kertas sehingga mudah rusak dan tidak dapat bertahan lama.

(7)

3. Penerapan teknologi informasi didalam organisasi untuk penyediaan database agar cepat menghasilkan suatu informasi sangat mendukung dalam proses pengambilan keputusan. Setelah kelemahan atau kekurangan sistem yang lama teridentifikasi maka diambil keputusan apakah diperlukan suatu sistem yang baru atau hanya memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari sistem yang ada tersebut. Pada sistem baru ini diharapkan semua persoalan yang dihadapi dapat diatasi.

3.1.1. Analisa Input Dan Analisa Output 3.1.1.1. Analisa Input

Input yang diperlukan dalam sistem pengolahan data penjualan dan pengendalian barang pada sinar telekomonikasi adalah :

1. Data barang

Data barang di dapat dari hasil pembelian barang sebelumnya. 2. Data pembelian barang

Data pembelian barang di dapat saat transaksi pembelian barang pada suplier. 3. Data penjualan

Data penjualan di dapat dari proses transaksi terhadap pelanggan. 4. Data Suplier

Di dapat dari pemesanan barang pada perusahaan yang bekerjasama terhadap took

3.1.1.2. Analisa Output

Analisa yang dilakukan terhadap output sistem informasi penjualan dan pengendalian stock barang yang lama menunjukkan bahwa sistem lama belum mampu menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan secara jelas dan tepat, misalnya laporan-laporan laporan-laporan stock barang, laporan-laporan barang masuk ,laporan penjualan , laporan penjualan per hari,laporan penjualan perbulan dan pertahun.

3.1.2. Aliran Sistem Informasi (Sistem Lama)

Dalam aliran sistem informasi penjualan dan pengendalian stock barang yang lama, pengolahan data barang dilakukan dengan proses manual, hal ini menimbulkan masalah yaitu dalam

persediaan barang.

Adapun aliran dari sistem yang lama adalah sebagai berikut:

1. Pada sistem informasi penjualan dan pengendalian barang terdiri atas 6 komponen yaitu pelanggan, promotor, bagian gudang, suplier, asisten dan pimpinan.

2. Sebelum pelanggan melakukan pembelian, maka promotor bertugas dalam pemberian informasi barang .

3. Setelah pelanggan mendapatkan informasi barang yang di cari, maka promotor meminta barang pada bagian gudang.

4. Bagian Gudang melakukan pengecekan stock barang yang ada , apabila ada maka barang di berikan kepada promotor, selanjutnya bagian gudang membuat laporan stock barang. laporan stock barang tersebut di berikan kepada asisten untuk di periksa , setelah itu di berikan ke pimpinan untuk di acc. Setelah di acc , pimpinan mengarsipkan 1 dan di berikan salinan ke pada asisten untuk di arsipkan.

5. Bagian promotor langsung memberikan faktur harga barang kepada pelanggan. setelah pelanggan menyelesaikan pembayaran, barulah barang di berikan ke pada pelanggan dan promotor membuat laporan penjualan .laporan penjualan tersebut di berikan ke pimpinan untuk di acc , setelah di acc laporan penjualan di arsipkan

6. Pada bagian pemesanan barang, bagian gudang memberikan rincian barang pada suplier , apabila barang yang di minta ada maka suplier memberikan barang beserta faktur harga dua rangkap . Bagian gudang menandatangani faktur beli dan memberikan salinan faktur ke suplier dan bagian gudang membuat laporan barang masuk. laporan barang masuk tersebut di berikan ke asisten untuk di periksa. Setelah di periksa baru di berikan ke pimpinan untuk di acc .setelah di acc pimpinan mengarsipkan 1 dan 1 lagi di berikan ke asisten untuk di arsipkan.

(8)

Untuk menperjelas aliran sistem informasi yang ada maka dapat dilihat di gambar 1 berikut ini:

Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama

Gambar 1. Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama

3.1.3 Usulan Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Barang (Prototype)

Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, diperlukan perancangan sistem baru untuk mendefenisikan kebutuhan fungsional. Sistem baru yang diusulkan akan disajikan dalam bentuk rancangan fisik dan rancangan logika. Rancangan fisik akan digambarkan dengan menggunakan Aliran Sistem Informasi (ASI) sedangkan rancangan logika akan digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Sistem yang baru diharapkan mampu mengatasi masalah yang ada pada sistem yang lama sehingga dapat menciptakan peluang beradaptasi dengan keadaan sekarang dan mampu menangani seluruh kebutuhan sistem tersebut. Sistem yang diusulkan untuk perbaikan terhadap kekurangan yang ada pada sistem yang lama. Sistem yang baru mengunakan database sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan datanya dan didukung oleh software sistem informasi yang dapat digunakan oleh banyak pemakai. Maka komponen sistem yang membutuhkan informasi dapat secara langsung mengakasesnya ke dalam database.

3.2. Disain Sistem

Tujuan dari disain sistem adalah untuk mempercepat pengambilan keputusan, perincian-perincian yang mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan sistem. Disain sistem pada hakekatnya bukanlah sekedar mempercepat atau mengoptimalisasikan kegiatan operasi tapi juga mencakup standarisasi dengan hasil dalam penghematan waktu dan biaya.

3.2.1. Disain Global

Disain Sistem secara global adalah suatu perancangan yang menerangkan elemen-elemen secara garis besar, dan apa saja yang akan mendukung untuk terwujudnya suatu sistem baru. Dari analisis yang dilakukan terhadap sistem yang lama yaitu dalam pengolahan datanya terjadi pengulangan dalam memasukkan data. Hal ini mengakibatkan laporan yang dibuat selesai dalam waktu yang lama, untuk itu didisain suatu sistem baru untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengunakan bahasa Pemrograman Java Net Beans 7.3 dan database MySQL. Perancangan sistem yang dilakukan dalam tahap disain global ini terdiri dari rancangan Aliran Sistem Informasi (ASI) baru, Normalisasi, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD) level 0, Struktur Program dan Entity Relationship Diagram (ERD). Adapun sasaran yang ingin dicapai pada tahap ini adalah disain sistem harus dapat menyiapkan rancang bangun yang terinci, berguna, mudah dan harus efisien dan efektif sehingga dapat mendukung keputusan yang akan diambil oleh Pimpinan Lorus Cellular .

Pelanggan Promotor GudangBagian Suplier Asisten

Keputusan Pemilihan barang Pencatatan barang yang dipesan Data Pesanan Pelanggan Memberi keterangan barang Mengambil keputusan Keputusan pemilihan barang Rincian Pembelian Barang Pemeriksaan barang pesanan Rincian Pembelian Barang Memberi keterangan Barang Pimpinan Catat Barang Masuk dan tanda tangan faktur beli Buat Laporan Barang Masuk Faktur yg telah di ttd Barang yang di pesan Beserta Faktur Barang Yang Di Pesan Beserta Faktur Faktur Yang telah di ttd A Data Pesanan Pelanggan Pencatatan barang yang dipesan Cek Stock Barang Barang Pesanan Pelanggan Buat Laporan stock persediaan Barang Barang Pesanan Pelanggan Isi Faktur barang Faktur Harga Barang Faktur Harga Barang

Pembayaran Uang Pembayaran Uang Pembayaran

Catat Faktur Bukti Pembayaran Barang Pesanan Barang Pesanan

Buat Laporan Penjualan

Buat Laporan stock persediaan Barang Pemeriksaan

barang pesanan Laporan stock pesediaan Barang yang

telah di periksa

Laporan stock pesediaan Barang yang telah di periksa ACC Laporan stock pesediaan Barang yang telah di ACC

Laporan stock pesediaan Barang yang telah di ACC A A Buat Laporan Penjualan ACC Laporan Penjualan yang telah di ACC A Buat Laporan Barang

masuk Periksa laporan barang masuk Laporan barang masuk yang telah di di

periksa

A Laporan barang masuk yang telah di periksa

ACC

Laporan barang masuk yang telah di ACC

Laporan barang masuk yang telah di ACC

(9)

3.2.1.1. Aliran Sistem Informasi ( Sistem Baru )

Adapun aliran sistem informasi yang baru adalah sebagai berikut :

1. Bagian Promotor memberikan keterangan barang kepada konsumen, setelah konsumen mendapatkan pilihan barang maka bagian promotor menginputkan barang ke dalam database untuk di cari.

2. Setelah itu apabila barang sesuai maka mencetak faktur harga barang dan faktur tersebut di berikan kepada pelanggan.

3. Setelah pembayaran selesai maka bagian promotor menginputkan transaksi penjualan dan memberikan barang pesanan kepada pelanggan.

4. Pada bagian penambahan stock barang,bagian gudang mengecek laporan eoq dan menghasilkan rincian barang yang harus di beli. laporan tersebut di berikan kepada suplier dan apabila barang pesanan ada maka suplier memberikan barang beserta 2 rangkap faktur. Bagian gudang menginputkan barang yang di beli ke dalam database serta menandatangani faktur beli setelah itu memberikan 1 rangkap faktur beli

5. Pada bagian pimpinan, pimpinan dapat melihat dan memberikan acc pada setiap laporan penjualan,pembeliaan,kerusakan dan hutang kemudian mengarsipnya.

Untuk memperjelas aliran sistem informasi yang baru maka dapat dilihat di gambar 2 berikut ini:

Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru

Gambar 2 : Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru

3.3 . Implementasi

Implementasi dari sistem yang dibuat memiliki form yang merupakan interface utama yang

menghubungkan user dengan aplikasi ini, dimana terdiri dari menu system (login dan logout), Master data (entri data karyawan, entri data suplier, entri data barang, entri data eoq), Transaksi (transaksi pembelian, transaksi penjualan , transaksi pembayaran hutang), laporan (laporan hutang, laporan pembayaran hutang, laporan pembelian perhari, laporan pembelian perbulan, laporan pembelian pertahun, laporan penjualan perhari, laporan penjualan perbulan, laporan penjualan pertahun), informasi (informasi analisa eoq, informasi stok), utilities (ganti password, ganti level, pengaturan hak akses, buat akun) dan menu keluar.

Pelanggan Promotor GudangBagian Suplier

Keputusan Pemilihan barang Memberi keterangan barang Mengambil keputusan Keputusan pemilihan barang Pemeriksaan barang pesanan Rincian Pembelian Barang Memberi keterangan Barang Pimpinan Faktur yg telah di ttd Barang yang di pesan Beserta Faktur Barang Yang Di Pesan Beserta Faktur Faktur Yang telah di ttd A Faktur Harga Barang

Faktur Harga Barang Pembayaran Uang Pembayaran

Uang Pembayaran

Barang Pesanan Barang Pesanan

Laporan barang rusak ACC A Laporan pembelian harian ACC Laporan pembelian harian yang telah di

ACC Transaksi penjualan

Data base penjualan

Input data barang

Entry data pembayaran

Laporan EOQ stock barang

Laporan barang rusak yang telah di ACC Pemeriksaan stock Rincian Pembeliaan Barang Laporan pembelian bulanan Laporan pembelian tahunan Laporan pembelian bulanan yang telah di ACC Laporan pembelian tahunan yang telah di

ACC Laporan Hutang Laporan penjualan harian ACC Laporan penjualan harian yang telah di

ACC Laporan penjualan bulanan Laporan penjualan tahunan Laporan penjualan bulanan yang telah di

ACC Laporan penjualan tahunan yang telah di

ACC

ACC Laporan hutang yang

telah di ACC A A A A A A A

(10)

4 . KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka pada bab ini penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada sistem lama untuk melakukan pemesanan barang selalu terjadi kelebihan atau kekurangan pemesanan di karenakan tidak memiliki cara atau proses perhitungan dalam pemesanan. Jadi dengan menggunakan metode EOQ yang di buat membantu meminimalkan terjadinya pemesanan yang berlebihan atau kekurangan. Sebab dalam proses ini juga memperhitungkan biaya pesan dan biaya simpan.

2. Dengan menggunakan program java dapat memudahkan dalam proses transaksi penjualan maupun pembelian . Karena data di simpan kedalam database yang mudah di cari apabila di perlukan tanpa membuang waktu yang lama.

3. Dengan sistem informasi penjualan dan pengendalian stock barang menggunakan metode EOQ dapat memberikan kemudahan terhadap bagian Penjualan, Pimpinan , Promotor dan bagian gudang dalam mencetak laporan yang dibutuhkan oleh pihak toko Lorus Cellular . Pada bagian pemimpin dapat mengambil keputusan dari laporan-laporan yang telah di rangkum . karena telah di susun berdasarkan hari, bulan dan tahun yang dapat menentukan pendapatan dari setiap transaksi penjualannya.

Daftar Pustaka

[1] Fatta,H.A. 2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi . Yogyakarta : ANDI. [2] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : ANDI. [3] Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : ANDI.

[4] Kadir, Abdul .2014.Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi. Yogyakarta : ANDI.

[5] Raharjo,Budi. 2011. Belajar Otodidak membuat database menggunakan mysql. Bandung: BI-OBSES.

[6] Siallagan,Sariadin. 2009. Dasar-dasar Pengenalan dan pemahaman pemrograman java. Yogyakarta :ANDI.

[7] Sibero, A.F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Yogyakarta :MediaKom.

[8] Wijaya ,A ., Arifin, M & Soebijono, T ( 2013). Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. from http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika/article/view/162 , 23 September 2014

Gambar

Tabel 2 : simbol-simbol dari Context Diagram
Tabel 4 : Simbol-Simbol Pada ERD.
Gambar 1. Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama
Gambar 2 : Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) penerapan pembentukan nilai karakter gotong royong melalui kegiatan ektrakulikuler pencak silat di SDN Dadaprejo 02 kota

Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999, bahwa Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

Untuk tujuan pendugaan biomassanya maka dilakukan penyusunan model penduga biomassa yang terdiri dari : model penduga biomassa daun, model penduga biomassa ranting, model

 Mein Haus hat zwei ein Schlafzimmer Berdasarkan kalimat tersebut diatas tergolong klasifikasi tipe kesalahan ketaatasasan. Karena dalam kalimat tersebut siswa tidak dapat

Berdasarkan identifikasi resiko di atas dilakukan uji relevan maka didapatkan hasil resiko yang pernah terjadi selama proses produksi remah karet yaitu, dari

Sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama, namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda (Ghazali, 2012). Dalam penelitian

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa pada pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisis 83,33% responden memiliki tingkat kecemasan sedang hingga

perpustakaan bagi siswa maupun guru serta diharapkan kepala perpustakaan setidaknya mengusahakan strategi-strategi untuk meningkatkan minat kunjung perpustakaan dalam