• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDY OF SOIL CHARACTERISTICS IN PLANTS MANAU RATTAN (Calamus manan) SIGAPOKNA RURAL DISTRICTS SIBERUT MENTAWAI ISLANDS WEST DISTRICT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDY OF SOIL CHARACTERISTICS IN PLANTS MANAU RATTAN (Calamus manan) SIGAPOKNA RURAL DISTRICTS SIBERUT MENTAWAI ISLANDS WEST DISTRICT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

STUDY OF SOIL CHARACTERISTICS IN PLANTS MANAU RATTAN (Calamus manan)

SIGAPOKNA RURAL DISTRICTS SIBERUT MENTAWAI ISLANDS WEST DISTRICT

Mira Sri Yanti *, Dasrizal **, Widya Prari Keslan, **

*)

Student of Geography department of STKIP PGRI SUMBAR

**) lecturer at Geography departrment of STKIP PGRI SUMBAR

Abstracts

This study aims to describe the characteristics of the soil at the plant in the village of Rattan manau Sigapokna Western District of Siberut Mentawai Islands by force and physic condition landforms and soil chemistry. This research is descriptive method used is the survey method, the data source is the primary data collected directly in the field and in the laboratory, while secondary data is a source of reference and analysis obtained from this research that library. Technique using purposive random sampling. Data technique analysis that soil characteristics were analyzed descriptively and ditabulasi of the data unit of criteria for the determination of landforms and soil physical and chemical conditions were analyzed and in process. The results of the study explains that : the characteristics of the soil in the study area on 3 landform units namely : ( 1 ) Unit of landforms in the study area in the form of units of fluvial landforms and landform units Consist yesterday with 20 units of land, fluvial landform units contained in the unit terrain F3.I.Kc . Tmpsa.Org and F4.I.Kc.Tmps.Org , landform units can marinter M5.I.Kc.Tmpsa.Org on land units . ( 2 ) physical and chemical condition of the soil in the area of the sample is ( 1 ) silty clay soil texture , ( 2 ) blocky soil structure , ( 3 ) low organic matter and slightly lower from 0.64 to 2.70 , ( 4 ) poor soil pH 4.43 to 4.79 , ( 5 ) slow soil permeability from 0.11 to 1.19 , ( 6 ) poor drainage . Limiting factor of plant cane manau ( calamus manan ) ie organic material needed for manau rattan plant is fertile soil, loose and rich in organic matter, pH needed for plant rattan manau soil with a pH of 5.1 to 5.8 is not too acidic and alkalis and required drainage is good soil drainage.

(2)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan mengenai karakteristik tanah pada tanaman rotan manau di Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai berdasarkan satuan bentuklahan dan kondis ifisik dan kimia tanah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode yang digunakan adalah metode survey, sumber data adalah data primer yang diperoleh secara langsung di lapangan dan di laboratorium, sedangkan data sekunder merupakan sumber acuan dan analisis yang diperoleh dari perpustakaan.Teknik penelitian ini yaitu dengan memakai teknik purposive random sampling.Teknik analisa data yaitu karakteristik tanah dianalisis secara deskriptif danditabulasi dari data criteria penentuan satuan bentuklahan dan kondisi fisik dan kimia tanah yang dianalisis dandiolah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa :karakteristik tanah di daerah penelitian pada 3 satuan bentuklahan yaitu : (1) Satuan bentuklahan pada daerah penelitian berupa satuan bentuklahan fluvial dan marin dengan satuan bentuklahan terdiridari 20 satuan lahan ,satuan bentuklahan fluvial terdapat pada satuan lahanF3.I.Kc.Tmpsa.Org danF4.I.Kc.Tmps.Org, satuan bentuklahan marinter dapat pada satuan lahan M5.I.Kc.Tmpsa.Org. (2) Kondisi fisik dan kimia tanah pada daerah sampel adalah (1) tekstur tanah lempung berdebu, (2) struktur tanah gumpal, (3) bahan organic rendah dan agak rendah 0,64-2,70, (4) pH tanah buruk 4,43-4,79, (5) permeabilitas tanah lambat 0,11-1,19, (6) drainase buruk. Faktor penghambat dari tanaman rotan manau (calamusmanan) yaitu bahan organic dibutuhkan untuk tanaman rotan manau adalah tanah yang subur, gembur dan kaya akan bahan organik, pH yang dibutuhkan untuk tanaman rotan manau adalah tanah dengan pH 5,1-5,8 tidak terlalu masam dan alkalis dan drainase yang dibutuhkan adalah tanah yang drainasenya baik

(3)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara yang kayaakan sumber daya alamnya,salah satu kekayaan dari Indonesia adalah hasil hutan berupa rotan manau .Keberadaan rotan manau didunia lebih dari 80% berada di Indonesia.dengan melimpahnya bahan baku rotan manau di Indonesia Indonesia menjadi pemasok rotan diidunia. Sehingga rotan manau merupakan primadona hasil hutan non kayu karena mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Rotan manau merupakan sumber devisa yang sangat besar bagi Negara karena Indonesia satu-satunya Negara terbesar penghasil rotan manau didunia,rotan sebagai bahan baku pabrik atau industry,home industry,sumber mata pencaharian dan meningkatnya taraf hidup perekonomian masyarakat terutama masyarakat sekitar hutan.

Potensi produksi lestari rotan manau diIndonesia sebanyak 300-400 ribu ton per tahunyang tidak dapat diserap sepenuhnya. Berdasarkan data yang ada, penyerapan industry dalam negri tahun 2011 adalah sebanyak 15 ribu ton atau menurun dari sebelumnya yaitu 30 ribu ton. Dari sekitar 300 jenis atau spesies rotan manau Indonesia, hanya sekitar 7-8 jenis saja yang dipergunakan oleh industry mebel dan kerajinan dalam negri sehingga terjadi over supply , baik dari segi kuantitas maupun jenisnya.

Sumber daya lahan untuk tiap-tiap daerah (wilayah) berbeda atau bervariasi.Variasi tersebut tergantung pada faktor lingkungan fisik maupun lingkungan manusia, oleh sebab itu manusia harus dapat mengetahui informasi untuk menentukan penggunaan lahan, beserta informasi tentang lahan sangat diperlukan dalam pemanfaatan lahan (Fevi Despita, 2009).

Lahan merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia baik sebagai ruang maupun sebagai sumberdaya karena sebagian besar kehidupan manusia tergantung pada lahan. Dengan tanah manusia dapat memakai sebagai sumber penghidupan bagi mereka yang mencari nafkah melalui usaha tani disamping sebagai tempat pemukiman.

Tanah yang merupakan tempat tumbuh yang berkembang perlu diperhatikan terutama dalam penyiapan tanaman tumbuh berkembang perlu diperhatikan terutama dalam penyiapan tanah-tanah pertanian. Untuk penyiapan tanah pertanian kita memerlukan data dasar tentang kondisi tanah termasuk didalamnya tekstur, struktur, bahan organik,PH dan air tanah agar mendapatkan hasil yang optimal selain itu kemiringan lereng, iklim harus dipertimbangkan (Sapoetra,2000).

Karakteristik tanah untuk tanaman manau pada umumnya di daerah tanah berawa, tanah kering, hingga tanah pegunungan. Tingkat ketinggian tempat untuk tanaman rotan dapat mencapai 2900 meter di permukaan laut dengan curah hujan 2000-4000 mm per tahun menurut tipe iklim basah dengan suhu udara 24 – 30 ºc semakin tinggi tempat permukaan maka semakin sedikit tumbuhan rotan manau di temukan.

Rotan manau (calamus manan) dikenal sebagai jenis tumbuhan tropis yang diperdagangkan untuk keperluan rumah tangga seperti furniture, lampit, keranjang dan lain-lain.Permintaan bahan rotan manau terus meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dan kualitas hidup suatu bangsa. Permintaan bahan baku rotan manau yang terus meningkat ini terdorong oleh pengaruh kemajuan teknologi pemprosesan dan desain produk rotan manau yang terus berkembang serta kemampuan pemasaran.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan rotan manau dimasa yang akan datang yang terus meningkat diperkirakan dua sumber rotan tersebut tidak mampu menyediakan dalam jumlah cukup dan lestari. Oleh karena itu, masih diperlukan pengembangan rotan manau terutama dilahan milik masyarakat Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai.Selain itu,tanaman rotan manau tradisional diSigapokna perlu diremajakan untuk meningkatkan kesejateraan dan kualitas barang yang dihasilkan oleh masyarakat desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Menurut Janumintoro, (2000) rotan merupakan sistem perakaran serabut berwarna keputih-putihan atau kuning-kuningan dan batangnya memanjang memanjat pada pohon lainnya.Menurut Nurahmartianti (2010), rotan merupakan salah satu jenis tanaman menjalar dari rawah, marterial alam yang menyerupai bamboo.

Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai mempunyai dua jenis tanah yaitu podsolok dan organosol yang mana desa policoman sebagian besar lahanya di gunakan untuk bertani rotan manau akan tetapi, dilihat dari tempat tumbuhnya baik di dataran rendah, tanah berawa maupun di pegunungan dapat dilihat perbedaanya, di desa Sigapokna rotan manau (calamus manan) ini lebih banyak di jumpai di pegunungan dibandingkan di tanah berawa dan dataran rendah. Berdasarkan observasi awal peneliti sekarang masyarakat di desa Sigapokna hampir merata bertani rotan manau, tetapi tumbuhan rotan manau (calamus manan) lebih cendrung tumbuh subur di pegunungan di bandingkan tanah berawa maupun di dataran rendah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanan bentuk lahan, satuan bentuklahan dan kondisi fisik dan kimia tanah di Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk lahan, satuan bentuklahan dan kondisi fisik dan kimia tanah di Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Rahmadeni (2008) Analisis Karakteristik lahan untuk tanaman kelapa di sebagian DAS Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Mengatakan antara kecocokan antara bentuk lahan dengan kondisi karakteristik lahan pada satuan lahan yang di teliti.

Ilda

(4)

lahan tidur untuk pembudidayaan jagung di Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota yang menyimpulkan bahwa terdapat faktor penghambat yaitu pH, bahan organik rendah dan struktur, pengapuran untuk meningkatkan pH dan maupun pemupukan untuk menaikan bahan organik sehingga lahan tidur itu bisa untuk di budidayakan tanaman jagung.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan apa yang saat ini di lakukan di dalamnya atau pendapat upaya mendeskripsikan, mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi sekarang ini terjadi. Adapun objek yang akan diteliti meliputi: kondisi tanah yaitu kondisi fisik dan kimia tanah (tekstur, struktur, bahan organik, pH, permeabilitas dan drainase).

Daerah penelitian dan Sampel yaitu Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan mentawai Cara pengambilan dilakukan dengan teknik purposive random sampling yaitu penarikan berdasarkan variasi satuan lahan dimana sampel diambil sebanyak satu sampel untuk mewakili setiap variasi satuan lahan, satuan lahan yang menjadi sampel dilakukan observasi, pengambilan sampel tanah dan pengamatan terhadap karakteristik dan kualitas lahan untuk menentukan karakteristik tanah pada tanaman rotan manau di desa Policoman kecamatan siberut barat kabupaten kepulauan mentawai pengambilan sampel pada lahan rawah, dataran dan perbukitan/dataran tinggi

Dan teknik analisa data untuk menentukan zonalisa kesesuaian lahan untuk tanaman rotan manau digunakan formula yang dikemukan oleh Dibyosaputro ( 1999 ) dalam Hermon ( 2012: 193 ) yaitu :

I =

Keterangan :

I = besar julat interval kelas

c = jumlah harkat kelas tertinggi ( 24 ) b = jumlah harkat terendah ( 6 ) k = jumlah kelas yang di inginkan ( 3 )

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan hasil penelitian di atas, maka sub bab ini akan dikemukakan pembahasan penelitian sebagai berikut : Bentuklahan di desa Sigapokna terdiri dari fluvial dan marin dengan satuan bentuklahan terdiri dari F1 (satuan bentuklahan fluvial ), F2 (satuan bentuklahan tanggul alam ), F3 (satuan bentuklahan rawa belakang ), F4 ( satuan bentuklahan dataran banjir ), M2 (dataran pantai ) dan M5 ( dataran aluvial pantai ), terdiri dari 20 satuan lahan Bentuklahan fluvial ( f ) adalah bentuk lahan yang terjadi akibat dari proses air, proses air mengalir baik yang memusat ( sungai ) maupun oleh aliran permukaan bebas (overland flow ). Bentuk lahan marin adalah bentuklahan yang di akibatkan oleh adanya kegiatan gelombang dan arus laut yang membawa material sedimen laut dan di endapkan pada suatu

minakat yang dipengaruhi gelombang dan arus tersebut. kondisi fisik dan kimia berdasarkan: (a). Tekstur tanah berdasarkan analisis tekstur tanah diperoleh dari hasil laboratorium, tanah yang memiliki tekstur tanah debu dan lempung berdebu tergolong pada kategori lahan sedanguntuk tanaman rotan manau yang di dapat pada sampel 1 (F3.I.Kc.Tmpsa.Org), 2 (F4.I.Kc.Tmps.Org), dan 3 (M5.I.Kc.Tmpsa.Org) sedangkan tanah yang memiliki tekstur liat tergolong pada kategori lahan baik untuk tanaman rotan manau. Tekstur tanah juga menentukan tata air tanah berupa kecepatan infiltrasi, penetrasi, dan kemampuan peningkatan air oleh tanah. Tekstur tanah merupakan satu-satunya sifat tanah yang tidak dapat dirubah oleh manusia tetapi mudah berubah akibat pengaruh dari erosi tanah

(b). Struktur tanah berdasarkan pengamatan dilapangan tanah yang memiliki struktur gumpal tergolong sedanguntuk tanaman rotan manauyang didapat pada sampel 1(F3.I.Kc.Tmpsa.Org), 2 (F4.I.Kc.Tmps.Org), dan 3(M5.I.Kc.Tmpsa.Org) pada kategori lahan yang baik untuk tanaman rotan manau yaitu tanah yang berstruktur gumpal. Struktur tanah sangat mempengaruhi sifat dan keadaan tanah seperti gerakan air tanah, sehingga menentukan drainase tanah. Selain itu struktur tanah juga menentukan persentase ruang pori tanah dan aerasi tanah. Struktur tanah secara tidak langsung menggambarkan kandungan bahan organik tanah, liat dan berpasir. Struktur tanah remah mencirikan tanah kaya akan bahan organik sedangkan struktur gumpal menggambarkan tanah banyak mengandung liat dan struktur granuler mencirikan tanah banyak mengandung pasir

(c). Bahan organik berdasarkan hasil pengukuran bahan organik dalam tanah yang diperoleh dari hasil analisis laboratorium untuk masing-masing sampel penelitian yaitu 0,64 pada sampel 1(F3.I.Kc.Tmpsa.Org), 2 (F4.I.Kc.Tmps.Org) 0,65 dan 3(M5.I.Kc.Tmpsa.Org) 2,70 dikategorikan rendah dan agak rendah atau tidak baik untuk tanaman rotan manau, sedangkan untuk kelas dan kriteria tanah untuk tanaman rotan manau yaitu tanah yang subur, gembur dan kaya akan bahan organik atau rentangan kandungan bahan organik >6%. Bahan organik memiliki fungsi bagi tanah yaitu kemampuan menahan air pada tanah meningkat, warna tanah menjadi coklat sampai hitam, meranggang pemantapan agregat tanah dan mendorong aktivitas mikroorganisme

(d). sifat pH tanah berdasarkan hasil pengukuran pH tanah yang diperoleh dari analisis laboratorium untuk masing-masing penelitian yaitu 4,79 pada sampel 1(F3.I.Kc.Tmpsa.Org), 4,77 sampel 2 (F4. I. Kc. Tmps. Org) dan 4,4 sampel 3 ( M5. I. Kc.Tmpsa. Org ) dikategorikan buruk, sedangkan kelas dan kriteria pH untuk tanaman rotan manau yaitu pH tanah berkisar 5,1-5,8. Tanah yang terlalu masam dapat dinaikan pHnya dengan menambahkan kapur dalam tanah, sedangkan tanah yang terlalu alkalis dapat diturunkan pHnya dengan menambahkan balerang. Jika tanah terlalu masam dan terlalu alkalis merupakan racun bagi tanaman rotan manau

(e).Permeabilitas tanah berdasarkan hasil pengukuran permeabilitas tanah yang diperoleh dari analisis laboratorium untuk masing-masing penelitian

(5)

yaitu 1,19 pada sampel 1 ( F3. I. Kc.Tmpsa. Org ), 0,11 sampel 2 ( F4. I. Kc. Tmps. Org ) dan 0,68 sampel 3 ( M5. I. Kc.Tmpsa. Org ) dikategorikan lambat, sedangkan kelas dan kriteria permeabilitas tanah untuk tanaman rotan manau yaitu lambat. Permeabilitas adalah kemampuan tanah untuk meloloskan air. Istilah untuk meloloskan air (permeable) adalah untuk tanah yang benar-benar mampu mempunyai sifat meloloskan air, sebaliknya tanah disebut kedap air ( impermeable), bila tanah tersebut memiliki kemampuan meloloskan air yang sangat kecil.

(f). Drainase tanahberdasarkan pengamatan dilapangan tanah yang memiliki drainase buruk yaitu bagian bawah lapisan atas ( dekat permukaan ) terdapat warna atau bercak warna kuning, coklat dan kelabu untuk tanaman rotan manau yang didapat pada sampel 1 ( F3. I. Kc. Tmpsa.Org ), 2 ( F4. I. Kc. Tmps.Org ), dan 3(M5.I.Kc.Tmpsa.Org). drainase pada kategori lahan yang baik untuk tanaman rotan manau yaitu tanah yang berdrainase baik.Klas drainase ditentukan dilapang dengan melihat adanya gejalah-gejalah pengaruh air dalam penampang tanah. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah warna pucat, kelabu atau adanya bercak-bercak karatan. Warna pucat atau kelabu kebiru-biruan menunjukan adanya pengaruh genangan air yang kuat, sehingga merupakan petunjuk adanya tanah berdrainase buruk. Adanya karatan menunjukan bahwa udara masih dapat masuk kedalam tanah setempat-setempat sehingga terjadi oksidasi di tempat tersebut dan terbentuk senyawa-senyawa Fe+++ yang berwarna merah. Bila tidak pernah menggenang sehingga tata udara dalam tanah selalu baik, maka seluruh profil tanah dalam keadaan oksidasi (Fe+++).Oleh karena itu, seluruh tanah umumnya tanah bewarna merah atau coklat.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian karakteristik tanah pada lahan kebun campuran di Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai maka hasil penelitian dapat disimpulakan: Satuan bentuklahan terdiri dari bentuklahan di desa Sigapokna terdiri dari fluvial (F) dan mari (M) dengan satuan bentuklahan terdiri dari F1, F2, F3, F4, F5, M2 dan M5, terdiri dari 20 satuan lahan. Satuan bentuklahan fluvial terdapat pada sampel 1 ( F3. I. Kc. Tmpsa. Org ) dan 2 (F4. I. Kc. Tmps .Org ) dan satuan bentuklahan marin terdapat pada sampel 3 (M5.I.Kc.Tmpsa.Org)

Kondisi fisik dan kimia tanah pada daerah sampel adalah (1) tekstur tanah lempung berdebu, (2) struktur tanah gumpal, (3) bahan organik rendah dan agak rendah 0,64-2,70, (4) pH tanah buruk 4,43-4,79, (5) permeabilitas tanah lambat 0,11-1,19, (6) drainase buruk. Faktor penghambat dari tanaman rotan manau (calamus manan) yaitu bahan organik dibutuhkan untuk tanaman rotan manau adalah tanah yang subur, gembur dan kaya akan bahan organik, pH yang dibutuhkan untuk tanaman rotan manau adalah tanah dengan pH 5,1-5,8 tidak terlalu masam dan alkalis dan drainase yang dibutuhkan adalah tanah yang drainasenya baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fevi Despita. 2009. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Pisang Manis (Musa Paradisiciaca, var ) di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman (Skripsi). Padang. FIS UNP Padang

Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu tanah. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta :AkademiPressindo.

Hermon, Dedi. 2006. “Buku Ajar Geografi Tanah”. Padang: Jurusan GeografiFIS.

____________. 2006. Pratikum Tanah

JurusanGeografiFakultasIlmu-IlmuSosial.Padang : UNP

____________. 2008. metode dan teknik geografi tanah.Yayasan yihulkhair center:padang

Hermon, Dedi and Khairani. 2009. Geografi tanah (suatu tinjauan teoritis, metedologis dan aplikasi proposal penilitian).Padang.

Ilda Mailani putri 2006. Studi Karakteristik Tanah Pada Lahan Tidur untuk pembudidayaan tanaman jagung di kecamatan payokumbuh kabupaten 50 kota .Skripsi Universitas Negeri Padang(UNP)

Kartasapoetra, A.G, 2005. TeknologiKonservasi Tanah dan Air. Jakarta :RinekaCipta

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan hasil kegiatan surveilans epidemiologi penyakit DBD dengan kategori buruk lebih banyak dilakukan oleh responden dengan kategori tingkat pengetahuan baik

kinerja guru pada siklus 2 yakni 85,5%. Hasil ini sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan yaitu persentase rata – rata kinerja guru kelas III,

Sistem servo modular MS 150 merupakan blok rangkaian elektronik yang digunakan untuk pengendalian kecepatan dan posisi dari motor servo DC.. Sistem servo modular MS 150

Yritysten ja niissä työskentelevän henkilöstön määrä on noussut viime vuosina hieman Pirkanmaalla, mut- ta alalla toimijat näkevät tällä hetkellä selkeästi taan-

Ka poola naljade puhul on see täheldatav, kui teemaks on joomine ja (joodiku abikaasast) naise roll, kuid samas ei ole täiskarsklaste kohta käivad naljad eriti

Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals , struktur kepemilikan manajerial diukur dengan jumlah persentase saham yang dimiliki oleh manajerial, ukuran

Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan tentang “Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Di

Setelah melaksanakan KKN Reguler selama 1 bulan di Padukuhan 12 Sawahan Banaran Galur Kulon Progo ada beberapa hal yang berkaitan dengan program kerja yang mendukung