• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN

VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR

OLEH :

AGUS HERMANA M. S. NRP A 30 1560

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

Agus Hermana M. Pajajaran, Bogor. FATIMAH).

S. (A 30 1560). Perancangan Lanskap Pemukiman Vila lndah (Di bawah birnbingan NIZAR NASRULLAH dan INDUNG SlTTl

Perancangan lanskap pernukirnan rnerupakan suatu proses kegiatan yang dila- kukan dalarn rangka rnernanfaatkan surnber daya lahan untuk kawasan pernukirnan yang nyarnan. Kawasan pernukirnan tersebut diharapkan rnarnpu rnendukung aktivitas kehidupan rnanusia (habitable) dengan tetap rnelestarikan lingkungan alarn sekitamya.

Studi ini bertujuan untuk rnerencanakan dan rnerancang suatu karya lanskap di kawasan pernukirnan, sehingga tercipta suatu kawasan pernukirnan yang berdaya guna, indah dan nyarnan, dengan tetap rnernpertirnbangkan aspek biofisik tapak. Studi dilaku- kan di perurnahan Vila lndah Pajajaran yang terletak di Kelurahan Babakan, Kecarnatan Kota Bogor Utara. Kotarnadya Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Metode studi yang digunakan ialah pendekatan survey dengan rnengikuti tahap k e j a dalarn Proses Berpikir Lengkap Merencana dan Melaksana Dalam Arsitektur Lanskap (Rachrnan, 1984). Data yang digunakan rneliputi data fisik dan biofisik, sosial. ekonorni, dan teknik. Data-data tersebut dianalisis guna rneneniukan potensi dan kendala pada tapak pernukirnan. Sintesis data akan rnernberikan alternatif pernarifaatan potensi dan pernecahan kendala pada tapak pernukirnan sehingga diperoleh konsep tapak yang ideal. Hasil akhir studi ini adalah rancangan lanskap dalarn bentuk garnbar dan tertulis (site plan) yang disertai dengan garnbar-garnbar detail rancangan.

Konsep dasar dari studi yang dilakukan adalah untuk rnerencanakan dan rnerancang kawasan Vila lndah Pajajaran sebagai pernukirnan yang berdaya guna, indah dan nyarnan. Selain itu lanskap pernukirnan yang tercipta juga diharapkan dapat rnernberikan ketenangan dan kearnanan bagi penghuni pernukirnan. Di sarnping itu penghuni dapat rnenikrnati fasilitas-fasilitas dalarn pernukirnan secara rnaksirnal.

Berdasarkan hasil analisis dan sintesis dibuat ernpat konsep pengernbangan yang rneliputi konsep tata ruang, sirkulasi, tata hijau, serta fasilitas dan utilitas. Konsep pengernbangan tersebut dibuat agar tujuan studi dapat tercapai. Proses perancangan pernukiman VIP itu sendiri didasarkaan atas ernpat prinsip disain, yaitu : terna, gradasi, kontras, dan kontrol. Keernpat prinsip disain tersebut diterapkan terhadap sernua kelornpok aspek, faktor dan unsur perancangan.

(4)

Konsep ruang yang dikernbangkan rnernbagi pernukirnan Vila lndah Pajajaran menjadi 4 ruang yaitu ruang pemukiman (63,35 %), ruang rekreasi (23,94 %), ruang pelayanan (7,92 %), dan ruang penyangga (4,32 %). Ruang pernukirnan rnerupakan tempat untuk rnelakukan kegiatan sehan-han bagi penghuni, rneliputi bangunan rumah dan prasarana jalan. Ruang pelayanan rnerupakan ternpat pelayanan (service) bagi penghuni pernukiman untuk rnelakukan berbagai aktivitas pendidikan dan keagamaan, terrnasuk juga pelayanan adrninistrasi, perbelanjaan, dan kesehatan. Ruang rekreasi ditujukan sebagai tempat bagi penghuni untuk rnelakukan aktivitas yang rnenyenangkan seperti berolah raga, rnenikrnati pernandangan dan melakukan sosialisasi lainnya. Ruang penyangga dimaksudkan sebagai pernisah antar ruang dan untuk menjaga kelestanan lingkungan perurnahan dan gangguan kebisingan, serta dari kerusakan baik alarni rnaupun buatan manusia.

Konsep sirkulasi dibuat dengan rnernperhatikan pernakai jalan baik kendaraan berrnotor ataupun pejalan kaki. Dengan demikian akan rnernberikan pergerakan bagi pejalan kaki dan arus kendaraan berjalan lancar. Sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan bermotor dibangun secara berdampingan sehingga keselamatan dan kenyarnanan pengguna lebih terjarnin.

Konsep tata hijau di pemukirnan ini yang juga dibuat berdasarkan keinginan calon penghuni pernukirnan terhadap ruang terbuka hijau (RTH), berfungsi sebagai pengisi ruang terbuka di pernukirnan agar terkesan tidak kaku dan rnengimbangi ba- ngunan rumah. Tata hijau ini letaknya tersebar di seluruh ruang pada tapak pemukiman. Jenis vegetasi yang digunakan diupayakan berasal dan tanarnan lokal narnun rnerniliki kualitas yang baik dan rnernenuhi persyaratan baik secara fisik maupun hortikultura sesuai dengan fungsi dan kondisi tapak.

Fasilitas-fasilitas di pernukiman ini diletakkan secara tersebar sesuai dengan kebutuhan penghuni pernukiman. Fasilias-fasilitas tersebut dibangun untuk dapat memenuhi tuntutan kebutuhan dan pola hidup penghuni pernukiman. Fasilitas-fasilitas yang dikernbangkan di pernukiman ini rneliputi fasilitas sosial dan fasilitas urnurn. Fasilitas-fasilitas tersebut dihubungkan oleh jalur sirkulasi yang lebar sehingga mernudahkan dalam pencapaian dan pengaturan. Selain itu jalur sirkulasi tersebut dilengkapi dengan jalur hijau sehingga kenyarnanan tetap terjaga.

(5)

Konsep ruang yang dikernbangkan rnembagi pernukirnan Vila lndah Pajajaran rnenjadi 4 ruang yaitu ruang pernukirnan (63,35 %), ruang rekreasi (23,94 %), ruang pelayanan ( 7 3 2 %), dan Nang penyangga (4,32 %). Ruang pernukirnan rnerupakan ternpat untuk rnelakukan kegiatan sehari-hari bagi penghuni, rneliputi bangunan rurnah dan prasarana jalan. Ruang pelayanan rnerupakan ternpat pelayanan (service) bagi penghuni pernukirnan untuk rnelakukan berbagai aktivitas pendidikan dan keagarnaan, terrnasuk juga pelayanan adrninistrasi, perbelanjaan, dan kesehatan. Ruang rekreasi ditujukan sebagai ternpat bagi penghuni untuk rnelakukan aktivitas yang rnenyenangkan seperti berolah raga, rnenikmati pernandangan dan rnelakukan sosialisasi lainnya. Ruang penyangga dirnaksudkan sebagai pemisah antar ruang dan untuk rnenjaga kelestarian lingkungan perurnahan dari gangguan kebisingan, serta dari kerusakan baik alarni rnaupun buatan rnanusia.

Konsep sirkulasi dibuat dengan rnernperhatikan pemakai jalan baik kendaraan berrnotor ataupun pejalan kaki. Dengan dernikian akan rnernberikan pergerakan bagi pejalan kaki dan arus kendaraan berjalan lancar. Sirkulasi pejalan kaki dan kendaraan berrnotor dibangun secara berdarnpingan sehingga keselarnatan dan kenyarnanan pengguna lebih terjarnin.

Konsep tata hijau di pernukirnan ini yang juga dibuat berdasarkan keinginan calon penghuni pernukirnan terhadap ruang terbuka hijau (RTH), berfungsi sebagai pengisi ruang terbuka di pemukirnan agar terkesan tidak kaku dan mengirnbangi ba- ngunan rurnah. Tata hijau ini letaknya tersebar di seluruh ruang pada tapak pernukirnan. Jenis vegetasi yang digunakan diupayakan berasal dari tanarnan lokal narnun rnerniliki kualitas yang baik dan rnernenuhi persyaratan baik secara tisik maupun hortikultura sesuai dengan fungsi dan kondisi tapak.

Fasilitas-fasilitas di pernukirnan ini diletakkan secara tersebar sesuai dengan kebutuhan penghuni pernukirnan. Fasilias-fasiliias tersebut dibangun untuk dapat rnernenuhi tuntutan kebutuhan dan pola hidup penghuni pernukirnan. Fasilitas-fasilitas yang dikernbangkan di pernukirnan ini rneliputi fasilitas sosial dan fasilitas urnurn. Fasiltas-fasilitas tersebut dihubungkan oleh jalur sirkulasi yang lebar sehingga rnernudahkan dalam pencapaian dan pengaturan. Selain itu jalur sirkulasi tersebut dilengkapi dengan jalur hijau sehingga kenyarnanan tetap terjaga.

(6)

Sistem utilitas diarahkan agar mudah dipelihara dan tidak mengganggu fungsi- fungsi fasiiitas dan jaringan utilitas (ainnya, tidak merusak nifai estetis, keamanan dan kenyamanan seluruh aktivitas di kawasan pemukiman. Jaringan utilias di kawasan pernukiman ini terdiri dari jaringan air bersih, telpon, listrik dan gas. Keempat jaringan utilitas tersebut dibangun dengan sistem bawah tanah (underground system) mengikuti jalur sirkulasi.

Secara umum, perancangan lanskap pemukiman di kawasan perumahan menengah ke atas Vila lndah Pajajaran mempunyai karakter disain yang khusus, yaitu tema disain yang formal, mewah dan eksklusif dengan penggunaan bahanlmaterial yang berkualitas namun tetap memiliki tingkat pemeliharaan yang mudah. Tema tersebut mempengaruhi elemen dan unsur disain yang digunakan dalam rancangan, terutama dalam ha1 pemilihan bahan dan bentuk disainnya. Namun demikian rancangan itu sendiri tidak terlepas dari potensi dan kondisi tapak yang ada untuk mendukung keharmonisan dengan elemen bangunan di sekiiarnya

(7)

PERANCANGAN LANSKAP PEMUKIMAN

VILA INDAH PAJAJARAN, BOGOR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Pertanian

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh :

Agus Hermana M. S. NRP A 30 1560

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)

Judul : Perancangan Lanskap Pemukiman Vila lndah Pajajaran, Bogor Nama : Agus Hermana M. S.

NRP : A 30 1560

Menyetujui,

Dosen Pernbirnbing I

Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAqr. NIP. 131 578 792

Dosen Pernbirnbing I1

Menaetahui.

r /

Ir. lnduna Sitti Fatirnah NIP. 131 846 876

(9)

Agus Hermana M.S. dilahirkan tanggal 21 Maret 1976 di Kuningan, Jawa Barat, dan rnerupakan anak ketujuh dari delapan bersaudara, putra dari pasangan Bapak E. Sarbini dan lbu Hadidjah.

Penulis rnenyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 2 Cipasung pada tahun 1987. Selanjutnya pada tahun yang sarna penulis rnelanjutkan studi ke SMP

Negeri 2 Kuningan, dan lulus tahun 1990. Pada tahun 1993, penulis rnenyelesaikan studi di SMA Negeri 2 Kuningan dan pada tahun yang sarna diterirna di lnstitut Pertanian Bogor rnelalui jalur UMPTN. Akhirnya pada tahun 1994 penulis diterirna sebagai rnahasiswa Program Studi Arsitektur Pertarnanan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.

Selarna rnasa kuliah, penulis aktii rnengikuti berbagai kegiatan kernahasiswaan dan keprofesian. Tahun 199511996 penulis dipercaya untuk rnenjabat sebagai Ketua Badan Pengkaji dan Penirnbang Hirnpunan Mahasiswa Agronorni (HIMAGRON) IPB. Selarna kurun waktu 1993-1998 penulis juga tercatat sebagai anggota dan instruktur Sanggar Seni Grirniss IPB. Penulis juga aktii rnengikuti berbagai pelatihan diantaranya Pelatihan Bisnis dan Kewirausahaan (PBK) IPB tahun 1997, dan di tahun yang sarna sernpat aktii di Studio Agnbisnis dan dipercaya sebagai Manajer Divisi Lanskap. Tahun I99811999 penulis rnulai aktif di Radio Agri FM, Fakultas Pertanian IPB, dan sernpat rnenjabat sebagai Internal Afiairdan General Affair Manager.

Selarna rnasa kuliah penulis juga sernpat rnenjadi asisten dosen untuk beberapa rnata kuliah, yaitu rnata kuliah Pengantar Perancangan dan rnata kuliah Konstruksi dan Bangunan Tarnan. Di sarnping itu, berbagai proyek dan kegiatan pernbuatan dekorasi interior serta landscaping baik di lingkungan karnpus rnaupun di rnasyarakat urnurn, sernpat juga penulis geluii. Pada tahun 1997 penulis rnengikuti Kegiatan Keterarnpilan Profesi di Klub Golf Bogor Raya pada Departement of Golf Course and Maintenance selama kurang lebih dua bulan.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadlirat Allah SWT atas rahrnat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang bejudul Perancangan Lanskap Pemukiman Vila lndah Pajajaran, Bogor ini bisa diselesaikan dengan baik. Skripsi ini sendiri rnerupakan salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar kesajanaan pada Program Studi Arsitektur Pertarnanan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulus- tulusnya kepada sernua pihak yang telah rnernbantu terselesaikannya skripsi ini, dian- taranya :

1. Bapak Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr. dan lbu lr. lndung Siti Fatirnah atas segala birnbingan dan arahannya dalam pembuatan skripsi ini.

2. Pihak PT. BOGORINDO MULlA SEJATI khususnya kepada Bapak Bayu Sartanto sebagai Marketing Manager Vila lndah Pajajaran Bogor yang telah rnemberikan kesempatan dan bantuan yang berharga kepada penulis dalarn melakukan studi.

3. Pihak Pemda Kotamadya Tingkat II Bogor yang telah memberikan kesempatan dan izin lokasi, serta rnemberikan data-data dan inforrnasi yang diperlukan.

4. Segenap keluarga tercinta : Bapak. Mirnih, Adik. Kakak, dan saudara-saudara tercinta atas segala dukungannya baik moriil maupun rnateriil.

5. Seluruh pengurus dan anggota HIMAGRON IPB, anggota Sanggar Seni Grirniss IPB, seluruh staf Studio Agribisnis IPB, seluruh kru AGRl FM khususnya Wishnu Mahraddika, dan seluruh ternan-ternan seperjuangan di Lanskap 30 IPB khususnya Bagus Priatna, serta semua pihak yang telah membantu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini rnasih banyak kekurangan dan kelernahannya. Karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk lebih sempurnanya tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi penulis dan pihak-pihak lain yang rnembutuhkannya.

Bogor, Agustus 2000

Referensi

Dokumen terkait

Pada evaluasi struktur model level dua dengan koefisien acak diperoleh hanya variabel penjelas S 1 (pendidikan guru kelas) berpengaruh signifikan terhadap β 0jk

Seswita argues that A Trail of Broken Wings is an example of writing by an Asian American female writer, Sejal Badani that was published in 2015 and depicts the

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Pajerukan, kecamatan Kalibagor dalam menguasai penggunaan tanda baca dan

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembagkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas.. Simbol -

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Fotodegradasi LDPE pada kondisi lingkungan yang berbeda dalam kurun waktu kurang lebih 90 hari dapat mengakibatkan terjadinya fragmentasi.. Fragmentasi dapat diamati dari

Pengaruh perusahaan perkebunan kelapa sawit terhadap pendapatan daerah, dapat dilihat dari adanya perjanjian antara pemerintah daerah dan perusahaan mengenai