PPT KARBOHIDRAT
KELOMPOK 2 - CIRENG
Ade Sari Triana (1506673284) Chantika Putri Febianty Coan (1506673321) Nabilla Larasati Karlinda (1506673435)
Nur Hasanah (1506673504)
OUTLINE
STRUKTUR
FUNGSI
BIOSINTESIS
STRUKTUR
Struktu r
Sifat Fisika dan
Kimia Tata Nama
• Berupa serbuk putih
• Kebanyakan karbohidrat memiliki rumus empiris (CH
2O)
n;
beberapa juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur.
• Umumnya sukar larut dalam pelarut non-polar
• Kebanyakan jenis monosakarida memiliki rasa manis
• Karbohidrat berbentuk padat pada suhu ruangan
SIFAT KIMIA
•
1. Mengalami Reaksi Oksidasi dan Reduksi
•
2. Pembentukan furfural
•
3. Pembentukn Osazone
•
4. Pembentukan Ester
•
5. Isomerisasi
PEMBENTUKAN FURFURAL
• Merupakan reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air
• Reaksi ini terjadi apabila monosakarida dipanaskan dengan asam kuat yang pekat
• Monosakarida akan menghasilkan fulfural atau derivatnya
PEMBENTUKAN OSAZONE
• Semua karbohidrat yang mempunyai gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk osazon bila
dipanaskan bersama
fenilhidrazin berlebih
• Osazon yang terbentuk mempunyai bentuk kristal dan titik lebur yang khas bagi masing-masing karbohidrat
PEMBENTUKAN ESTER
• Gugus hidroksil akanmembentuk ester apabila direaksikan dengan asam • Monosakarida mempunyai
beberapa gugus –OH dan dengan asam fosfat dapat menghendakinya
menghasilkan ester asam fosfat
ISOMERISASI
• Hal ini terjadi ketika monosakarida dilarutkan dalam
basa encer
• Glukosa dalam larutan basa encer akan berubah
menjadi fruktosa dan manosa. Ketiga monosakarida ini ada dalam keseimbangan
Oksidasi oleh Bromine
Oksidasi oleh Reagen Tollens
Oksidasi oleh Asam Nitrit
1 . OKSIDASI OLEH BROMINE
( HOBR)
•
Larutan bromine hanya
mengoksidasi aldehid,
tetapi tidak keton atau
alkohol
2 . OKSIDASI OLEH REAGEN TOLLENS
• Reagen Tollens bereaksi dengan aldehid, namun basa pada reagen membuat juga bereaksi.
• Gula pereduksi menghasilkan warna silver kaca pada tabung reaksi. Semua monosakarida adalah gula pereduksi
• Oksidasi bisa juga dengan reagen benedict dan fehling.
3 . OKSIDASI OLEH ASAM NITRIT ( HNO 3 )
•
Asam nitrit mengoksidasi
baik
aldehid
maupun
alkohol terminal.
•
Gugus
karbonil
dari
monosakarida
dapat
direduksi
menjadi
gugus
hidroksil
dengan
bantuan
NaBH
4dan H
2menghasilkan
alditol.
KARBOHIDRAT ASIKLIK SIKLIK CINCIN HAWORTH CONFORMATIONAL FORMULA FISHER PROJECTION: UMUM DAN TRIVIA
TATA NAMA
KARBOHIDRAT
PENAMAAN UMUM
KARBOHIDRAT ASIKLIK
• Letak gugus hidroksil pada
stereocenter terakhir di Fischer Projection merujuk pada
penamaan dengan sistem D dan L. Stereocenter adalah atom pada
molekul yang bila menukarkan 2 gugusnya akan membentuk
stereoisomer berbeda.
a) L (Levo) gugus - OH pada
stereocenter terakhir terletak di kiri Fischer Projection.
b) D (Dekstro) gugus - OH pada stereocenter terakhir terletak di kanan Fischer Projection.
a. b.
• a) merupakan aldosa
karena merupakan
karbohidrat yang
memiliki gugus
aldehid.
• b) merupakan ketosa
karena merupakan
karbohidrat yang
memiliki gugus keton.
a. b.
CONTOH PENAMAAN UMUM MONOSAKARIDA
ASIKLIK
PENAMAAN TRIVIA
KARBOHIDRAT ASIKLIK
• Letak gugus hidroksil pada
stereocenter terakhir di Fischer
Projection merujuk pada penamaan dengan sistem D dan L. Stereocenter adalah atom pada molekul yang bila menukarkan 2 gugusnya akan membentuk stereoisomer berbeda.
a) L (Levo) gugus - OH pada stereocenter terakhir terletak di kiri Fischer Projection.
b) D (Dekstro) gugus - OH pada stereocenter terakhir terletak di kanan Fischer Projection.
a. b.
CONTOH PENAMAAN TRIVIA MONOSAKARIDA
ASIKLIK
• Monosakarida siklik biasanya
memiliki cincin karbon sebanyak 5 atau 6. 5 cincin karbon
memiliki suffix pyranosa dan 6 cincin karbon memiliki suffix pyranosa.
• Ketika rantai asiklik diubah menjadi
siklik, terbentuk kiral pusat pada karbon anomerik. Sehingga terbentuklah anomer α dan.
• α berarti anomerik gugus OH dan CH2OH memiliki posisi trans
• β berarti anomerik gugus OH dan CH2OH memiliki posisi cis.
• Anomer tersebut diletakkan pada awal penamaan karbohidrat siklik.
a) Penamaan: β –galactopyranose Karena ada 6 karbon maka memiliki suffix pyranose dan karena molekulnya adalah galaktosa maka memiliki prefix galacto.
b) Penamaan: α -glucopyranose Karena ada 6 karbon maka
memiliki suffix pyranose dan karena molekulnya adalah glukosa maka memiliki prefix gluco.
Disakarida ini adalah 1,4’-α- glucopyranosyl-glucopyranose. 1-4’
berasal dari karbon yang terikat dengan ikatan glikosisik. α karena karbon ke 1 dan
karbon ke 4 memiliki posisi trans terhadap CH2OH. Glucopyranosyl karena molekul pertama adalah glukosa.
Glucopyranose karena molekul kedua juga merupakan glukosa.
Disakarida ini adalah 1,4’- β-
galactopyranosyl-glucopyranose. 1-4’ berasal dari karbon yang
terikat dengan ikatan glikosisik. β karena karbon ke 1 dan
karbon ke 4 memiliki posisi cis terhadap CH2OH.
Galactopyranosyl karena molekul pertama adalah galaktosa.
Glucopyranose karena molekul kedua juga
merupakan glukosa.
POLISAKARIDA SIKLIK
• Penamaan: 1,4’- β -glucopyranose polymer.
• Semua komponen adalah gula maka memiliki prefix gluco. Memiliki 6 karbon disebut pyranose. β karena karbon ke 1
dan karbon ke 4 memiliki posisi cis terhadap CH2OH. Kata polymer ditambahkan karena merupakan rantai glukosa.
Karbohidrat Jenis Gugus Fungsi Jumlah Monomer
KLASIFIKASI
KARBOHIDRAT
Monosakarida
Disakarida
Polisakarida
• Monosakarida adalah unit paling sederhana dari
karbohidrat dan tidak dapat direduksi
• Monosakarida bisa terdiri dari gugus aldehid atau keton
dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Monosakarida 6
karbon contohnya adalah glukosa (aldohexose) dan fruktosa (ketohexose)
• Gugus hidroksil terikat pada pusat kiral.
1. Umumnya monosakarida berasa manis.
2. Susunan atom pada monosakarida tidak bercabang
3. Satu atom dari atom karbon membentuk ikatan ganda dengan atom oksigen membentuk gugus karbonil.
4. Kristal monosakarida tidak berwarna dan larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut non polar.
SIFAT- SIFAT DARI
MONOSAKARIDA
STRUKTUR SIKLIK MONOSAKARIDA
• Kebanyakan karbohidrat
berada dalam struktur siklik dalam larutan. Penyebab
terbentuknya struktur siklik adalah karbohidrat
mempunyai gugus
aldehid/keton dan gugus alkohol.
Disakarida mengandung 2 monosakarida yang
dihubungkan dengan ikatan glikosidik (-O-)
Disakarida dapat
dikategorikan menjadi homodisakarida dan heterodisakarida.
3 contoh disakarida utama:
• Sukrosa: glukosa + fruktosa
• Laktosa: glukosa + galaktosa yang berikatan pada ikatan β (1→4) glikosidik
• Maltosa: glukosa + glukosa yang berikatan pada α (1→4) glikosidik
DISAKARIDA
•
Disakarida yang tidak
mempunyai sifat reduksi.
Contoh : Sakarosa dan
trehalosa.
•
Disakarida yang
mempunyai sifat reduksi.
Contoh : Maltosa dan
POLISAKARIDA
• Polimer yang tersusun lebih dari 10 rantai karbon yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik.
• Rumus umum polisakarida adalah C6(H10O5)n.
• Homopolisakarida adalah polisakarida yang terdiri dari satu jenis monosakarida.
• Heteropolisakarida adalah polisakarida yang terbentuk dari polisakarida yang berbeda jenisnya.
1. Aldosa
2. Ketosa
3. Aldonat
4.Asam Uronat
5. Alditol
• Aldosa, yaitu karbohidrat yang memiliki gugus aldehida. Contoh: glukosa adalah suatu aldosa
• Ketosa, yaitu karbohidrat yang memiliki gugus keton. Contoh: fruktosa adalah suatu ketosa • Alditol, Gugus karbonil dari
monosakarida dapat direduksi menjadi alkohol oleh beberapa pereaksi menghasilkan alditol
• Aldonat, Produk oksidasi dari gugus aldehida suatu aldosa adalah suatu asam polihidroksi karboksilat, yang disebut asam aldonat (aldonic acid).
• Asam Uronat, yaitu produk hasil oksidasi gugus CH2OH ujung
dengan enzim tanpa
FUNGSI
FUNGSI
KARBOHIDRAT
STRUKTURAL PENYIMPANAN LAINNYA SEBAGAI MATERI PEMBANGUN:• Penyusun Asam Nukleat • Penyusun Membran Sel • Penyusun Dinding Sel
SEBAGAI SUMBER ENERGI • Pengelompokkan Golongan Darah
• Sebagai Prekursor Zat
• Sebagai Serat Makanan (Membantu Pencernaan)
• Pemberi Rasa
SEBAGAI PROTEKSI PENGHEMAT PROTEIN DAN
FUNGSI
PENYIMPANAN
SEBAGAI SUMBER ENERGI
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi manusia
(menyediakan 50-65% dari total energi yang dibutuhkan)
Satu gram karbohidrat menghasilkan ±4,1 kalori Dalam tubuh manusia;
• Sebagian karbohidrat berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi
• Sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot • Sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak
Dalam tubuh manusia;
• Sebagian karbohidrat berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi
• Sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot
• Sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi manusia (menyediakan 50-65% dari
total energi yang dibutuhkan)
Satu gram karbohidrat menghasilkan ±4,1 kalori
PATI PADA TUMBUHAN
Sifatnya yang tidak larut dalam air, membuat pati sebagai bentuk simpanan
karbohidrat dan sumber energi pada tumbuhan
Tersusun atas:
AMILOSA AMILOPEKTIN
(1) Rantai lurus sekitar 200 unit per molekul glukosa
(1) Rantai bercabang (24-30 atom C) sekitar 1000 molekul glukosa
(2) Merupakan 20% bagian pati
(2) Merupakan 80% bagian pati
(3) Beras tersusun atas 50-300 unit glukosa melalui ikatan 𝛼 –
1,4
(3) Setiap 25-50 unit glukosa dihubungkan dengan ikatan 𝛼
– 1,4 yang dihubung silang melalui ikatan 𝛼 – 1,6 sehingga
bercabang dengan berat
HIDROLISIS PATI
• Menggunakan 𝛼 amylase
(endoglikosidase)
• Hidrolisis parsial menghasilkan maltose • Hidrolisis sempurna menghasilkan
GLIKOGEN PADA HEWAN
Glikogen tersimpan di dalam hati untuk mengatur kadar gula darah dan pada
otot yang menjadi sumber energi
Glikogen membentuk energi cadangan (tersedia lebih cepat daripada trigliserida)
yang dimobilisasi untuk memenuhi kebutuhan glukosa mendadak.
Sktruktur mirip dengan amilopektin tetapi lebih bercabang dan rapi daripada
GLIKOGENOLISIS
Proses pemecahan glikogen → glukosa
Glukosa 6-p + H2O Glukosa + Pi
Dalam otot,
tujuannya untuk mendapat energi dari otot
Dalam hati,
tujuannya untuk mempertahankan kadar glukosa dalam darah
Dipicu oleh hormon adrenalin dan glukogon
Melibatkan 3 jenis enzim: glikogen fosforilase, transferase, dan
debranching enzyme.
PROSES KATABOLISME
Proses Katabolisme (menghasilkan energi), terdiri dari:
1. Glikolisis; glukosa → asam piruvat
2. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat; asam piruvat – asetil koA
3. Siklus Krebs; perambatan asetil koA menjadi akseptor elektron (terjadi pelepasan sumber energi)
4. Transfer elektron; pembentukan energi terbesar dalam proses respirasi sel dengan produk sampingan berupa air.
DEKSTRAN PADA BAKTERI DAN KHAMIR
Dapat dihasilkan oleh bakteri jika ditumbuhkan pada sukrosa (bakteriLeuconostoc mesenteroides dan L.Dextranicum
Larut dalam air, tidak larut dalam ethanol Struktur:
FUNGSI
PENYIMPANAN
PENGHEMAT PROTEIN DAN
PENGHEMAT PROTEIN DAN ASAM LEMAK
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akandigunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama
akan digunakan sebagai zat pembangun.
Dengan adanya karbohidrat, tubuh tidak perlu memecah protein dari sel
sehingga mencegah kerusakan sel
Selain itu, tubuh tidak perlu memecah lemak secara berlebihan dengan
FUNGSI
STRUKTURAL
SEBAGAI MATERI
PEMBANGUN
SEBAGAI MATERI PEMBANGUN
PENYUSUN ASAM NUKLEAT
Pada tumbuhan, hewan, dan mikroba:
Komponen penyusun asam nukleat berupa ribosa (penyusun
RNA) dan 2-deoksiribosa (penyusun DNA)
Organisme membangun materi-materi penyusunnya dari polisakarida
struktural
Polisakarida struktural diantaranya adalah selulosa, kitin,
PENYUSUN MEMBRAN SEL
Membran sel merupakan pembatas antara bagian dalam sel dengan lingkungan luarnya. Fungsinya antara lain;
• melindungi isi sel
• pengatur keluar masuknya molekul-molekul
• reseptor rangsangan dari luar
Pada tumbuhan, hewan, dan mikroba:
Bagian khusus dan membran sel sebagai reseptor adalah glikoprotein (karbohidrat-protein) dan glikolipid (karbohidrat-lemak) sebagai pengenal untuk interaksi antar sel.
PENYUSUN DINDING SEL
Pada tumbuhan:
Kerangka dinding sel terdiri dari lapisan sekat selulosa yang pajang, melebar, saling berdampingan dengan diameter yang sama. Kerangka seperti serabut ini diiliputi oleh matriks seperti semen yang terdiri dari polisakarida structural jenis lain dan bahan polimer lain yang disebut lignin
PENYUSUN DINDING SEL
Beberapa senyawa penyusun dinding sel:
• Hemiselulosa
tersusun atas glukosa, ribosa, monosa, dan asam glukoronat berfungsi sebagai perekat antar mikrofibril selulosa
• Pektin
tersusun atas galaktosa, arabinosa, dan asam galakturonat
• Lignin
pada dinding sel dewasa dan berfungsi untuk melindungi sel terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan
PENYUSUN DINDING SEL
Pada arthropoda dan fungi:
Penyusun kerangka luar/eksoskeleton arthropoda dan dinding sel fungi
yaitu kitin. Memiliki struktur mirip dengan selulosa namun gugus –OH
pada posisi C2 digantikan degan N-asetilamina
Pada bakteri:
Komponen penyusun dinding sel bakteri yaitu peptidoglikan/murein
yang tersusun atas gula asam N-asetil glukosanin yang asam N-asetil
muramat. Terdapat pada bakteri gram-positif (peptidoglikan tebal,
dominan polisakarida) dan gram ne-negative (peptidoglikan tipis,
dominan protein)
FUNGSI
STRUKTURAL
SEBAGAI PROTEKSI
SEBAGAI PROTEKSI
Heparin/glikosaminoglikan tersulfat tinggi merupakan salah
satu bentuk karbohidrat yang digunakan sebagai sistem
proteksi.
Fungsi utamanya:
Melindungi bagian tertentu dari serangan bakteri dan benda
orang.
KARBOHIDRAT STRUKTURAL LAINNYA
PROTEOGLIKAN GLIKOPROTEIN
(1) Lebih berperan sebagai
karbohidrat daripada
protein karena sebagian besar berat molekulnya adalah glycosaminoglycans
(1) Lebih berperan sebagai protein
(2) Ditemukan pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan synovial yang melicinkan sendi otot
(2) Karbohidrat pada
glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel seperti penggolongan darah manusia
(3) Juga berperan sebagai penyusun membran sel
GLIKOLIPID
Kumpulan unit-unit polisakarida yang berbeda seperti gula sederhana D-Glukosa, D-Galaktosa, D-Manosa, L-Fruktosa, L-Arabinosa, D-Xylosa, dsb. Berperan dalam berbagai aktivitas sel seperti dalam sistem kekebalan
KARBOHIDRAT STRUKTURAL LAINNYA
GLIKOKALIKS
• Lapisan ekstrasel yang menyelubungi dinding sel
• Disusun oleh gugus gula yang berikatan dengan lipid maupun protein • Dapat berupa kapsul atau lendi
• Berperan dalam melindungi sel dari kerusakan mekanik dan kemis dengan
memberikan jarak bagi sel terhadap obyek dan sel asing, serta mencegah terjadinya interaksi antar protein
FUNGSI
LAINNYA
PENGELOMPOKKAN
GELOMBANG DARAH
PENGELOMPOKKAN GOLONGAN DARAH
Terdapat 4 macam molekul
yang menentukan jenis
golongan darah;
1. D-galactose
2. N-acetylgalactosamine
3. N-acetylglucosamine
4. L-fucose
SEBAGAI PREKURSOR ZAT
• Prekursor molekul peting dalam tubuh
→ asetil ko-A
• Prekursor cuka
; proses fermentasi glukosa dengan bakteri
Acetobacter
C
6H
12O
6→ 3CH
3COOH
• Prekursor alkohol
; proses fermentasi glukosa dengan jamur
Saccharomyses
SEBAGAI SERAT MAKANAN (MEMBANTU
PENCERNAAN)
Manusia tidak dapat mencerna selulosa Serat selulosa hanya mengikis dinding saluran pencernaan Merangsang mengeluarkan lendir Membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar Fungsi utama selulosa dalam serat makanan:• Mengatur peristaltik usus
• Mencegah penyakit jantung coroner • Mencegah kanker pada usus besar • Mencegah penyakit diabetes
• Mencegah penyakit diverticular • Mencegah penggemukan
PEMBERI RASA
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida.
• Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. • Fruktosa adalah gula yang paling manis.
Biosintesis
Reaksi fotosintesis merupakan proses
pembentukan bahan organik berupa glukosa dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
Fotosintesis terdiri atas dua tahap,
yaitu:
– 1.Reaksi Terang
– 2.Reaksi Gelap (Siklus Calvin)
FOTOSINTESIS
Terjadi di membrane tilakoid.
Melibatkan fotosistem I, fotosistem II, sistempembawaelektron, enzimATP sintase.
Fotosistem I menyerap energy cahaya dengan panjang gelombang 700 nm, fotosistem II
menyerapenergicahayadenganpanjanggelombang680 nm.
– •Dalam reaksi terang, ada dua jalur perjalanan electron yaitu: – 1. Jalur elekron non-siklik
– 2. Jalur electron siklik
FOTOSINTESIS
BIOSINTESIS PATI
– JALUR ELEKTRON NON-SIKLIK
– 1.Elektron yang naik menyebabkan fotosistem II
kekurangan elektron, sehingga terjadi fotolisis.
– 2.Elektron dari fotosistem II dialirkan menuju
deretan protein.
– 3.Elektron tersebut akan mengisi kekosongan di
fotosistem I.
– 4.Elektron dari fotosistem I naik dan akan
membentuk NADPH
FOTOSINTESIS
BIOSINTESIS PATI
– JALUR ELEKTRON SIKLIK
– 1.Energi cahaya menggerakkan electron pada
fotosistem I.
– 2.Elektron ditangkap akseptor primer dan
disalurkan menuju protein kompleks sebelum kembali ke fotosistem I.
– 3.Saat bergerak, electron melepaskan energy
untuk membentuk ATP
FOTOSINTESIS
BIOSINTESIS PATI
Terjadi di dalam stroma.
Reaksi ini mengubah CO2 menjadi gula
menggunakan ATP dan NADPH.
Reaksi gelap terdiri dari tiga tahap, yaitu: – 1.Fiksasi – 2.Reduksi – 3.Regenerasi
FOTOSINTESIS
BIOSINTESIS PATI
Reaksi Gelap
– 1.Fase Fiksasi
– Fase ini terjadi penambatan CO2 oleh Ribulose Bifosfat menjadi 3-fosfogliserat dengan katalis enzim
ribulose bifosfat karboksilase.
– 2.FaseReduksi
– Terjadi reduksi PGA menjadi1,3-bifosfogliserat kemudian membentuk fosfogliseraldehid
FOTOSINTESIS
BIOSINTESIS PATI
3.Fase Regenerasi
Terjadi pembentukan RuBP dari PGAL
.FOTOSINTESIS
BIOSINTESIS PATI
Terjadi pada kondisi panas terik sehingga
stomata tidak membuka.
Terjadi akumulasi gas O2 di dalam sel, CO2
tidak dapat masuk
O2 digunakan untuk menghasilkan CO2.
Reaksi ini terdiri Dari beberapa tahap, yaitu: – 1.OksigenaseRubisco
– 2.JalurGlikolat
– 3.DekarboksilasiGlisin
FOTORESPIRASI
Reaksi ini terjadidi sitosol.
Bahan bakunya berupa glukosa dan fruktosa. Tahapannya adalah sebagai berikut:
– 1.Glukosa dan fruktosa difosforilasi.
– 2.Keduanya diubah menjadi UDP- glukosa
kemudian membentuk sukrosa-6-fosfat
– 3.Kemudian gugus fosfatnya dihilangkan dan
sukrosa diedarkan keseluruh jaringan tanaman.
SINTESIS SUKROSA
Reaksi ini terjadi di kloroplas dan hasilnya
disimpan sebagai amiloplas.
Pati terbentuk ketika laju fotosintesis>
lajurespirasi+ lajutranslokasi.
Pembentukan patihanya berupa sambungan
berulang unit glukosa dari nukleotida yang disebut adenosine diposglukosa.
SINTESIS PATI
Glikogen merupakan simpanan karbohidrat
sebagai cadangan energi.
Glikogenesis merupakan pembentukan glikogen dari glukosa.
Proses ini terjadi di dalam sel hati dan selotot. Keadaan kadar glukosa yang berlebih di
dalam darah akan memicu disekresikannya hormone insulin agar terjadi glikogenesis.
Proses sintesis pepidoglikan terjadi dalam
tiga tahap di tigalokasi yang berbeda.
– 1.DerivateUDP pada asam N- asetil
glukosamin dan asam N-asetilmuramat disintesis di dalam sitoplasma
– 2.Asam amino secara berurutan
ditambahkan ke UDP-NAM untuk
membentuk rantai pentapeptida(dua ujung D-alanin ditambahkan sebagai sebuah
dipeptida)
– 3.NAM-pentapeptida ditransfer dari UDP
ke sebuah bactoprenolfosfat pada permukaan membran.
– 4. UDP-NAG menambahkan NAG ke NAM-penta peptide untuk membentuk unit peptidoglikan yang
berulang
– 5.Unit berulang Peptidoglikan NAM-NAG yang sudah lengkap kemudian ditransportasikan melalui
membrane ke permukaan sebelah luarnya dengan carrier bactoprenol pirofosfa
– 6.Unit peptidoglikan kemudian dilekatkan pada ujung rantai peptidoglikan yang sedang tumbuh
untuk memperpanjang dengan satu unit peptidoglikan yang berulang.
– 7.Carrier bactoprenol kembali ke dalam membran. Sebuah fosfat kemudian dilepaskan selama proses
ini untuk memberikan fosfat pada bactoprenol, yang nantinya akan mampu menerima NAM-pentapeptidayang lain.
– 8.Akhirnya, hubungan silang peptide antara dua peptidoglikan terbentuk melalui transpeptidasi.
ATP digunakan untuk membentuk ujung ikatan peptide didalam membran
Glikoprotein merupakan bahan utama dalam
sekresi kelenjar endokrin dan eksokrin.
Badan golgi sangat penting bagi sintesis
glikoprotein dalam hal menambahkan glukosa.
Kitin berasal dari residu gula yang ada pada
glikogen tubuh artropoda yang kemudian mengalami glikogenfosforilase.
Dari proses itu terbentuk trehalosa yang
dilepskan kehemolymph.
Trehalosa menjadi sumber ekstra seluler gula
bagi serangga untuk menghasilkan glukosa intraseluler.
Sintesis pectin
berlangsung di badan
golgi, kemudian hasilnya diangkut ke dinding
vesikel membran.
BIOSINTESIS PEKTIN
Proses ini bersamaan dengan sintesis lain di badan golgi.
Dalam sintesis ini banyak dilibatkan enzin biosintesis untuk mendorong polisakarida yang terbentuk agar semakin kompleks.
Sintesis selulosa terjadidi membrane plasma, tepatnya di kompleks terminal (rosettes).
Tahapan sintesis selulosa
1. Transfer sisa glukosil dari glukosa UDP ke lipid ―primer (sitosterol) pada membrane plasma bagian dalam.
2. Rantai karbohidrat terelongasi oleh transfer residu glokosil dari glukosa UDP.
3. Panjang kritis oligosakarida tercapai.
4. Sitosterol dan oligosakaridanya berpindah dari bagian dalam kebagian luar membrane plasma.
5. endo-1,4—glucanase memisahkan rantai oligonukleotida yang masih terikat dengan lipidnya.
6. Polimer bebas lipid dari residu glukosil (akseptorglukan) diperpanjang oleh penambahan residu glukosil dari glukosa UDP dan keluar sel.
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT TERINTEGRASI
Biosintesis karbohidrat terintegrasi merupakan proses pembentukan
karbohidrat melalui serangkaian reaksi yang terdapat pada tiga
kompartemen, yaitu:
1.Glioksisom
2.Mitokondria
3.Sitosol
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
TERINTEGRASI
GLIOKSISOM
• Asam lemak pada lipid dikonversi • Asetil-KoA → Sitrat → Isositrat
• Dari isositrat menghasilkan Succinat.
• Suksinat akan berpindah dari glioksisom menuju mitokondria
• Terbentuk Glioksilat setelah terjadi pemisahan antara Suksinat dan
Isositrat
• Glioksilat kemudian akan diproses kembali menjadi oksaloasetat untuk membentuk Sitrat dengan bahan Asetil-CoA.
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
TERINTEGRASI
MITOKONDRIA
• Suksinat yang masuk pada
mitokondria akan membentuk
Fumarat dengan bantuan Suksinal-
CoA
• Fumarat diubah menjadi Malat dan
enzim asam asetat.
• Oksaloasetat kemudian berpindah
dari Mitokondria menuju sitosol.
kembali dalam mitokondria untuk
selanjutnya menjadi Oksaloasetat.
• Pengubahan ini terjadi dibantu oleh
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
TERINTEGRASI
SITOSOL
• Oksaloasetat yang masuk
dikonversi menjadi
fosfoenolpiruvat dan
menghasilkan CO
2.
• Fosfoenol piruvat masuk
dalam proses glukonegenesis
untuk membentuk Fruktosa-6
Fosfat dan Glukosa - 6 Fosfat
yang menjadi bahan
Deteksi
DETEKSI KARBOHIDRAT
ANALISIS KUALITATIF
ANALISIS KUANTITATIF
ANALISIS
ANALISIS KUALITATIF
Molisch
Benedict
Fehling
Seliwanoff
Barfoed
Iodine
Moore
Tollens
UJI MOLISCH
– Pada uji molisch jenis karbohidrat yang dapat diuji adalah semua jenis karbohidrat.
– Prinsip uji ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan dehidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji bersifat positif jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan α-naftol dalam pereaksi molish (α-naftol yang terlaruAt dalam etanol 95%).
REAKSI UJI MOLISCH
Uji Seliwanoff
– Uji seliwanoff digunakan untuk membedakan antara aldose (glukosa) dan ketosa (fruktosa)
– Prinsip uji ini adalah Regen uji mendehidrasi ketohexosa untuk membentuk 5-hidroksimetilfurfural. 5-hidroksimetilfurfural emudian bereaksi dengan resorcinol yang terdapat pada regen uji untuk menghasilkan produk merah dalam dua menit. Aldohexosa bereaksi untuk membentuk produk yang sama, tapi lebih lambat.
REAKSI UJI SELIWANOFF
Uji Benedict
– Jenis karbohidrat yang dapat diuji menggunakan uji benedict adalah Gula (karbohidrat) pereduksi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida sepertilaktosa,glukosa dan maltose
– Prinsip kerja uji ini adalah Gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan mereduksi ionCu 2+ dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.
REAKSI UJI BENEDICT
Uji Barfoed
– Uji Barfoed dilakukan untuk membedakan antara monosakarida pereduksi dan disaakarida pereduksi.
– Prinsip uji ini adalah Monosakarida tereduksi dioksidasi oleh ion tembaga dalam larutan untuk membentuk asam karboksilat dan endapan tembaga (1) oksida merah bata dalam tiga menit. Disakarida tereduksi mengalami reaksi yang sama, tetapi dalam laju yang lebih pelan.
REAKSI UJI BARFOED
Uji Fehling
– Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat).
– Prinsip uji ini adalah Gula tereduksi dioksidasi oleh ion tembaga dalam larutan untuk membentuk asam karboksilat dan endapan tembaga (1) oksida kemerahan.
REAKSI UJI FEHLING
Uji Iodine
– Jenis karbohidrat yang dapat diuji dengan uji Iodine adalah Polisakarida
– Prinsip uji ini adalah Polisakarida dengan penambahan iodium akan membentuk kompleks adsorpsi berwarna yang spesifik. Amilum atau pati dengan iodium menghasilkan warna biru , dekstrin menghasilkan warna merah anggur, sedangkan glikogen dan sebagian pati yang terhidrolisis bereaksi dengan iodium membentuk warna cokelat.
REAKSI UJI IODINE
Uji Moore
– Uji Moore bertujuan untuk mengetahui adanya gugus alkali.
– Uji Moore menggunakan NaOH yang berfungsi sebagai sumber ion OH- yang akan berikatan dengan rantai aldehid dan membentuk aldol aldehid yang berwarna kekuningan.
REAKSI UJI MOORE
Uji Tollens
– Jenis karbohidrat yang dapat diuji dengan menggunakan uji Tollens adalah Karbohidrat yang memiliki gugus aldehida
– Prinsip uji ini adalah Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam reagen Tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi.
REAKSI UJI TOLLENS
Uji Osazon
– Jenis karbohidrat yang dapat diuji dengan menggunakan uji osazon adalah Karbohidrat yang memiliki gugus aldehida atau keton
– Prinsip uji ini adalah Suatu aldosa atau ketosa dengan fenil hidrazin akan membentuk Kristal osazon. Kristal osazon yang terbentuk khas sesuai dengan jenisnya.
REAKSI UJI OSAZON
ANALISIS
ANALISIS KUANTITATIF
Metode Fisika Metode Kimia Anthrone Metode Enzimatik Metode
Metode Luff-Schoorl Metode Nelson-Somogy Metode
Metode Fisika
Densitas
Polarimetri
Densitas
– Densitas merupakan masa dibagi dengan volumenya. Densitas dari larutan aqueous meningkat seiring dengan konsentrasi karbohidratnya meningkat.
– Sehingga konsentrasi karbohidrat dapat ditentukan dengan mengukur densitasnya
Alat hydrometer Sumber : www.alat-alat.com
Polarimetri
– Polarimeter merupakan suatu alat yang mengukur sudut bidang terpolarisasi cahaya berputar ketika melewati larutan.
– Konsentrasi karbohidrat dalam sampel yang tidak diketahui kemudian ditentukan dengan
mengukur sudut rotasinya dan
membandingkannya dengan kurva kalibrasi.
Alat polarimetri
Inframerah
– Suatu material menyerap inframerah berdasarkan vibrasi dan rotasi dari grup molekular. Karbohidrat memiliki grup molekular yang menyerap radiasi inframerah pada panjang gelombang di mana tidak satupun konstituen makanan lain dapat diukur pada panjang gelombang ini
Prinsip Kerja Inframerah Sumber :
Metode Kimia
– Metode Eynon-Lane merupakan salah satu contoh dari metode titrasi dalam menentukan kadar gula tereduksi dalam sebuah sampel. Larutan karbohidrat ditambahkan ke dalam labu yang mengandung tembaga sulfat dan indikator metilena biru.
– Gula tereduksi bereaksi dengan tembaga sulfat. Ketika semua tembaga sulfat telah habis bereaksi, penambahan selanjutnya menyebabkan indikator berubah warna dari biru menjadi putih. Jumlah larutan gula yang dibutuhkan untuk mencapai titik akhir dicatat.
Metode Nelson-Somogy
– Jenis karbohidrat yang dapat diuji pada metode ini adalah Gula pereduksi – Prinsip Metode Nelson-Somogyi didasarkan pada reaksi reduksi pereaksi tembaga sulfat oleh gula-gula pereduksi. Gula pereduksi mereduksi pereaksi tembaga (II) basa menjadi tembaga (I) oksida (Cu2O). Cu2O ini bersama dengan arsenomolibdat membentuk senyawa komplek berwarna. Intensitas warna menunjukkan banyaknya gula pereduksi dengan pengujian menggunakan λ=520 nm.Metode Anthrone
– Jenis karbohidrat yang dapat diuji dengan menggunakan metode ini adalah Seluruh karbohirat
– Prinsip dasar dari metode anthrone adalah senyawa anthrone akan bereaksi secara spesifik dengan karbohidrat dalam asam sulfat pekat menghasilkan warna biru kehijauan yang khas. Senyawa anthrone (9,10-dihydro- 9- oxanthracene) merupakan hasil reduksi anthraquinone.
Perhitungan Metode Anthrone
– Perhitungan metode ini adalah dengan menentukan konsentrasi gula dalam bahan uji mengguanakan kurva standar (hubungan antara konsentrasi gula standar dengan absorbans) dan memperhitunkan pengenceran yang dilakukan.
Dimana:
G = konsentrasi gula dari kurva standar (gram) FP = faktor pengenceran W = berat bahan uji (gram)
( )
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑔𝑢𝑙𝑎 % = 𝐺×𝐹𝑃
Metode Enzimatik
– Penentuan karbohidrat tertentu yang ada dalam suatu campuran berbagai macam karbohidrat
– Metode enzimatik cocok untuk digunakan dalam menentukan kadar suatu gula secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik
– Contoh enzim yang dapat digunakan adalah glukosa oksidase dan heksokinase, dimana keduanya digunakan untuk mengukur kadar glukosa.
Metode Kromatografi
– Penentuan karbohidrat dengan cara kromatografi adalah dengan mengisolasi dan mengidentifikasi karbohidrat dalam suatu campuran.
– Isolasi karbohidrat berdasarkan prinsip pemisahan suatu campuran berdasarkan atas perbedaan distribusi rationya pada fase tetap dengan fase bergerak.
Metode Immunoassay
– Metode Immunoassay ini digunakan spesifik utk karbohidrat dengan berat
molekul yang rendah.
– Cara penggunaan metode ini adalah pertama-tama Karbohidrat diasosiasikan
dengan protein, dan kemudian diinjeksikan ke tubuh hewan. Tubuh hewan akan membentuk antibody bagi karbohidrat tersebut. Antibodi ini kemudian dapat diekstrak dari tubuh hewan dan digunakan sebagai bagian dari test kit untuk menentukan konsentrasi karbohidrat tertentu dalam makanan.
Metode Luff-Schoorl
– Penentuannya dengan titrasi menggunakan Natrium tiosulfat. Selisih titrasi blanko dengan titrasi sampel ekuivalen dengan kupro oksida yang terbentuk dan juga ekuivalen dengan jumlah gula reduksi yang ada dalam bahan atau larutan.
– Reaksi yang terjadi selama penentuan karbohidrat cara ini mula-mula kupri oksida yang ada dalam reagen akan membebaskan iod dari garam kalium iodida.
(lanjutan) Metode Luff-Schoorl
– Banyaknya iod yang dibebaskan ekuivalen dengan banyaknya kuprioksida. Banyaknya iod dapat diketahui dengan titrasi menggunakan Natrium tiosulfat.
– Untuk mengetahui bahwa titrasi sudah cukup maka diperlukan indikator amilum. Apabila larutan berubah warnanya dari biru menjadi putih berarti titrasi sudah selesai. Agar perubahan warna biru menjadi putih dapat tepat maka penambahan amilum diberikan pada saat titrasi hampir selesai.
APLIKASI
KARBOHIDRAT
APA ITU BERAS
ANALOG?
– Beras analog merupakan salah satu alternatif pangan pengganti beras
yang dibuat dari bahan baku non-padi, seperti jagung, singkong, ubi, talas, sorgum, dan sebagainya.
PROSES PEMBUATAN
BERAS ANALOG
Bahan-bahan yang digunakan:
Pati
Air Lipid Zat Aditif Serat Bahan Pengikat Amilosa AmilopektinLANGKAH PEMBUATAN:
Formulasi Pre Kondisi Ekstrusi Pengeringan Membuat campuran bahan baku dengan komposisi yang diinginkan Adonan akan mengalami pemanasan, homogenisasi, dan degradasi menjadi butiran beras Pengeringan dilakukan hingga kadar air
mencapai 15% agar umur simpan menjadi lebih lama Campuran dipertahankan pada kondisi hangat dan basah sebelum dialirkan ke ekstruder
KANDUNGAN PADA BERAS ANALOG*
Komponen
Beras Analog (% b.k)
Beras Padi (% b.k)
Air 10,6 12,05
Mineral 0,52 1,31
Lemak 0,17 0,92
Protein 6,75 8
Karbohidrat 91 89,86
Sumber: Budi, F. S, Hariyadi, P, Budijanto, S, dan Syah, D. 2013. Teknologi Proses Ekstrusi untuk Membuat Beras Analog. Majalah
Pangan IPB vo. 22
*Beras analog dengan komposisi: 40% tepung jagung, 30% tepung sorgum, dan 30% pati