Nama Kelompok
Silvia Aruma Lestari (201210330311104)
Lena Wahyu Setianingsih (201210330311093)
Eka Tehu (201010330311138)
Athira Riandita (2012104103111075)
Kuntum Khoiro Ummah (201210410311071)
Tenthnia Putri Pratiwi (201210410311228)
Churoida laily nadjib (201210410311198)
Dyan Faqih Pradana (201210420311161)
Mien Hikari Islamia (201210420311165)
Intan Fachrunissa (201210420311164)
Skenario 2
Seorang wanita usia 30 tahun datang ke tempat praktek dokter
dengan keluhan digigit anjing 1 jam yang lalu. Luka gigitan terlihat bersih tetapi pasien khawatir luka tersebut menjadi infeksi dan
bertanya kepada dokter apakah perlu antibiotik propilaksis, vaksinasi dan rawat luka. Pasien khawatir terkena penyakit rabies. Dokter lalu melakukan EBM dengan mencari jurnal. Rabies adalah penyakit
zoonosis yang dapat dicegah (misalnya, penyakit menular ke manusia dari hewan) yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini endemik di banyak negara, bahkan juga pernah menjadi Kejadian Luar Biasa di Bali. Rabies hadir di semua benua kecuali Antartika, namun lebih dari 95% kematian manusia terjadi di Asia dan Afrika. Setelah gejala
penyakit berkembang, rabies hampir selalu fatal; Saat ini, WHO memperkirakan rabies menyebabkan 60.000 kematian manusia per tahun. Angka kematian yang tinggi dari rabies menyoroti pentingnya strategi eliminasi rabies anjing global melalui vaksinasi anjing, dan pentingnya mencegah infeksi pada manusia yang terkena hewan berpotensi rabies dengan mengikuti protokol pasca pajanan secara efektif, termasuk perawatan luka yang tepat dan vaksinasi pasca-paparan
keyword
Wanita 3o th
Digigit anjing
Rabies
Antibiotik profillaksis
EBM
KLB
Vaksinasi
Infeksi
Strategi eliminasi
Klarifikasi istilah
Rabies : kelompok penyakit zoonosis penyakit infeksi yang ditularkan oleh
hewan atau manusia melalui pajanan atau gigitan hewan penularan rabies yaitu anjing ,kera,musang,anjing liar dan kucing (Pusat data & informasi analisis
kesehatan kemenkes RI 2007) -vici.
Penyakit infeksi akut pd susunan syaraf pusat yg disebabkan oleh family
rapdovirus & genus lisavirus yg bersifat zoonosis (kamus kesehatan, 2005) – Dyah. EBM: evidenence based medicine adalah suatu pendekatan medik yg
didasarkan pd bukti2 ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Proses ini untuk menelaah, mereview, menemukan, memanfaatkan hasil2 studi sbg dasar pengambilan keputusan klinik (Fletcher, 2005) –ishanty. Strategi yg dibuat berdasarkan pengembangan teknologi & informasi, epidemiologi klinik & ditunjukkan utk dpt menjaga & mempertahankan keterampilan pelayanan medik dokter dengan basis bukti medis yg terbaik (BMJ Evidence centre, 2010) – zian.
Antibiotik provilaksis: pemberian antibiotik sebelum kontaminasi jaringan / cairan yg sebelumnya tdk terinfeksi (dipro, 2009) –siti.
Untuk tindakan dgn kejadian infeksi yg tinggi & tindakan dgn konsekuensi infeksinya sgt serius )hermawan fk unpad, 2008) –dewi.
KLB: timbulnya / meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yg
bermakna secara epidemiologis pd suatu daerah (waktu tertentu) )
(depkes RI, 2011) –ERA.
Salah satu status yg di terapkan di indonesia untuk
mengklarifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit
(kemenkes RI, 2010) –Mega.
Infeksi: prose invasif yg disebkan oleh mikroorganisme & berpoliferasi
di dalam tubuh yg menyebabkan sakit/beberap penyakit yg
disebabkan oleh pertumbuhan organisme patogenic dalam tubuh (FK
UI, 2011) –rico.
Sutau organisme pada jaringan / cairan tubuh yg disertai suatu gejala
klinis baik lokal maupun sistemik (kamus kesehatan, 2005) -era
Vaksinasi: bahan antigenik yg digunakan utk menghasilkan kekebalan
aktif thd suatu penyakit shg dpt mencegah/mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme alami (suharyono, 2008)-stevyana.
Zoonosis: suatu penularan penyakit dari hewan ke manusia (IKK,
2010) –NASRUL.
Vaksinasi: sengaja memberikan antigen yg diperoleh dari agen
menular sehingga terbentuk antibodi & dpt ditingkatkan & tercapai
resistensi thd agen menular tsb )hermawan, 2008) –era.
Rumusan masalah
1. Apa saja gejala dari penyakit rabies setelah digigit 1 jam yg lau ? lely 2. Apa kriteria dari KLB ? Penanganan tentang klb ?Tenth, lely
3. Rekomendasi obat untuk pasien rabies ? tirra
4. Bagaimana manajemen perawatan luka setelah digigit anjing ? silvi 5. Bagaiman cara pencegahan penularan rabies ? Apakah pasien perlu
antibiotok propilaksis,vaksin dan rawat luka ? kuntum,lena
6. Bagaimana perjalana penyakit rabies sehingga menyebabkan gagal nafas dan henti jantung hingga kematian ? Bagaimana cara virus masuk ke
manusia dan virus dapat menginfeksi ? Tirra,hikari
7. Dosis dan cara pemberian vaksin ? Jenis vaksin rabies ? Sebutkan ? Silvi dan Intan
8. Kenapa rabies hanya menyerang manusia dan anjing ? Dian 9. Adakah strategi eliminasi rabies secara global ?
10. Bagaimana pasien dikataan terkena rabies ? Apa pemeriksaan penunjang yg tepat untuk kasus ini? Tirra
11. Apakah semua orang yg digigit anjing akan terkena rabies ? lely 12. Faktor rabies kenapa lebih efekti di daerah asia afrika ? Dian
Apa saja gejala dari penyakit
rabies setelah digigit 1 jam yg lalu
Masa inkubasi prodormal
Gejala : nyeri bengkak, nyeri kepala, rasa gatal di sertai terbakar pada sekitar gigitan, nafsu makan menurun, mual, muntah.
Di area syaraf : kesemutan, cemas, insomnia, penurunan kesadaran -> kejang Gejala klinis ada 4 fase :
Prodormal
Terjadi selama 2 hari.
Sensoris
Terkena pada system saraf
Perangsangan
Respirasi berlebihan
Paralitik
Merasakan rasa sakit pada tenggorokan bisa menyebabkan kejang pada pasien. Terjadi kelumpuhan yang progresif.
Bagaimana manajemen perawatan
luka setelah digigit anjing
virus rabies yang masuk pada luka gigitan,
usaha yang paling efektif ialah mencuci luka
gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan
sabun atauditeregent selama 10-15 menit,
kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %,
betadine, obat merah dan lain -lain)
Apa kriteria dari KLB ? Penanganan
tentang klb ? (pada masing-masing
bidang )
Kriteria
Permenkes no 150
Timbulnya suatu penyakit menular tertentu
Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam
Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam
kurun waktu jam
Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali
atau lebih
Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu
menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan
Penanganan KLB DARI MASING – MASING BIDANG
( DOKTER,FARMASI, DAN PERAWAT )
Penaganan
- Perawat : individu : cuci dengan detergen selama
Masyarakat : puskesmas , penyuluhan , vaksinasi pd hewan , merujuk ke rumah sakit diberi pusat
informasi tentang penyakit rabies -Dokter :
Penanganan secara tepat dan tepat Dibersihkan dengan sabun pada luka
Vaksin belum ; suntikan vaksin rabies pada tempat yang luka pada hari ke 3,4,12 Sudah vaksin : pemberian vaksin hari ke 0, dan ke 2
Lakukan perawatan yg intensif pada luka Perawatan yg belum dan sesudah imunisasi
Pencegahan melalui masyarakat : sosialisasi , dan pemberian vaksin pada hewan pemeliharaan
Farmasi ; permenkes no 150 th 2010
a. penyelidikan epidemiologis;
b. penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina;
c. pencegahan dan pengebalan; d. pemusnahan penyebab penyakit; e. penanganan jenazah akibat wabah; f. penyuluhan kepada masyarakat; dan g. upaya penanggulangan lainnya.
Rekomendasi obat untuk
pasien rabies ?
Vaksin
Bagaimana perjalana penyakit rabies sehingga
menyebabkan gagal nafas dan henti jantung hingga
kematian ? Bagaimana cara virus masuk ke manusia dan
virus dapat menginfeksi ?
Depkes RI
virus rabies masuk melalui luka gigitan => selama 2 minggu virus tetap
tinggal pada luka => bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf
posterior => terjadi perubahan fungsi=> mengalami masa inkubasi berkisar
antara selama 2 minggu 2 tahun, tetapi pada umumnya 3-8 minggu =>
sebelum virus menyerang otak => sesampai di otak virus memperbanyak
diri di neuron, hipotalamus dan batang otak => kemudian virus mengarah
ke perifer dalam serabut saraf eferen dan pada saraf volunter maupun saraf
otonom=> virus menyerang hampir tiap organ dan jaringan didalam tubuh,
dan berkembang biak dalam jaringan jaringannya
Virus rabies => melalui gigitan , selama 2 minggu
Gigitan =>inkubasi 1-2minggu => otot => saraf sensorik
=> ke otak dan medulla spinalis
Dosis dan cara pemberian vaksin ? Jenis vaksin
rabies ? Sebutkan ?
Menurut Depkes RI
1.
Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV)
Kemasan
Vaksin terdiri dari vaksin kering dalam vial dan
pelarut sebanyak 0,5 ml dalam syringe.
Cara pemberian
Disuntikkan secara intra muskuler (im) di
Dosis dan cara pemberian VAR bersamaan
dengan SAR
Cara pemberian
Disuntikkan secara intra muskuler (im) di
daerah deltoideus (anak-anak di daerah paha).
Dosis
Dosis dan Cara Pemberian VAR Untuk pengebalan
Sebelum Digigit (Pre Exposure
Immunization)
1. Purified Vero Rabies Vaccine (PVRV)
:
Kemasan :
Vaksin terdiri dari vaksin kering dalam vial dan
pelarut sebanyak 0,5 ml dalam syringe.
- Cara pemberian (cara I) :
Disuntikkan secara intra muskuler (im) di
daerah deltoideus.
Cara pemberian (cara II) :Disuntikkan secara
Kenapa rabies hanya menyerang
manusia dan anjing ?
Paling peka adalah anjing.
Kurangnya vaksinasi terhadap hewan
Bagaimana pasien dikataan terkena
rabies ? Apa pemeriksaan penunjang
yg tepat untuk kasus ini?
Antibodi floresen(+),anamnesa, gejala klinis
Depkes RI
Pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
Faktor rabies kenapa lebih
efektif di daerah asia afrika
Virus juga merupakan makhluk hidup dan
memiliki tempat adaptasi sendiri. Dan dapat
menyesuaikan tempat tinggalnya. Sesuai
dengan iklimnya di daerah masing-masing
LO
Definisi
Rabies yaitu penyakit zoonosis yang disebabkan
o/ virus RNA dari genus Lyssavirus, family
Rhabdoviridae, virus berbentuk peluru yg
bersifat neurotropis, menular dan sangat ganas.
(Tanzil, 2014)
Reservoir utama rabies adalah anjing domestik
(98 % kasus), sementara sisanya monyet dan
kucing. (Tanzil, 2014)
Etiologi
Virus Rabies
virus RNA dari genus Lyssavirus, family
Manifestasi
Fase prodromal (Gejala nonspesifik) :
nyeri, bengkak, rasa terbakar, rasa gatal di sekitar luka
atau goresan
demam
nyeri kepala
lemas, lemah, lelah, lesu nafsu makan menurun mual, muntah
Fase neurologis akut :
kesemutan cemas
MANIFESTASI KLINIS
lanjutan...
reaksi berlebihan terhadap rangsangan tertentu (sulit
minum hingga takut minum karena kejang pita suara saat terkena air, fotofobia, aerofobia, hidrofobia)
hipersalivasi hiperlakrimasi insomnia
kelumpuhan organ tubuh seperti anggota gerak, saluran
cerna atas hingga sulit menelan, bahkan gangguan sistem pernapasan
penurunan kesadaran kejang.
Tanzil, Kunadi. 2014. Penyakit Rabies dan Penatalaksanaannya. ISSN 2338-7793.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Isolasi virus : Air liur
cairan serebrospinal urin penderita.
Kadang tidak berhasil setelah 1 – 4 hari sakit,karena neutralizing antibodies terbentuk.
Pemeriksaan Flourescent Antibodies Test (FAT) antigen virus di
jaringan otak, sedimen cairan serebrospinal, urin, kulit dan hapusan kornea.
FAT (-) antibodi telah terbentuk.
tidak divaksinasi : Serum neutralizing antibody tidak akan terbentuk
sampai hari ke 10 pengobatan, tetapi setelah itu titer akan meningkat dengan cepat.
divaksinasi : Peningkatan titer Serum neutralizing yang cepat pada hari
ke 6 – 10 setelah onset klinis pada penderita yang diobati dengan anti rabies (membantu diagnosis)
PENANGANAN LUKA GIGITAN
HEWAN MENULAR RABIES
Cepat dan sesegera mungkin.
Untuk mengurangi/mematikan virus rabies yang masuk pada luka
gigitan:
usaha yang paling efektif :
1.
mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan
sabun atau diteregent selama 10-15 menit
2.
Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain).
Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit,kecuali jahitan situasi.
Bila memang perlu sekali untuk dijahit (jahitannya jahitan situasi)
Serum Anti Rabies (SAR) sesuai dg dosis sec infiltrasi di sekitar
luka sebanyak mungkin dan sisanya disuntikan sec im.
Pertimbangkan perlu tdk pemberian serum/ vaksin anti tetanus,
Rekomendasi WHO mencegah
rabies tergantung adanya kontak
Kategori 1
: menyentuh, memberi makan hewan
atau jilatan hewan pada kulit yang intak karena
tidak terpapa tidak perlu profilaksis, apabila
anamnesis dapat dipercaya.
Kategori 2
: termasuk luka yang tidak berbahaya
seperti jilatan pada kulit luka, garukan, atau lecet,
luka kecil di sekitar tangan, badan, dan kaki. Untuk
luka resiko rendah dapat diberi VAR saja.