D
Dis
isu
usu
su
n
n
Ol
Ol
eh
eh
:
:
K
K
el
el
om
omp
pok
ok
4
4
R
Ro
osseelllla
a A
An
ng
gg
grraaeen
ni
i D
D
1
12
20
03
30
01
11
17
74
41
10
00
02
27
7
S
Seerrg
giio
o F
Feerrn
naan
nd
dees
s S
S
1
12
20
03
30
01
11
17
74
41
10
00
02
24
4
S
PENI
PENI
LAIA
LAIA
N
N
RESI
RESI
K
K
O
O
KECURANGAN
KECURANGAN
““
Penilaian resiko adalah metode sistematis
Penilaian r
esiko adalah metode sistematis dalam
dalam
melihat aktivitas kerja, memikirkan apa yang dapat
melihat aktivitas kerja, memikirkan apa yang dapat
menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang
menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang
cocok untuk mencegah terjadinya kerugian,
cocok untuk mencegah terjadinya kerugian,
kerusakan, atau cedera di tempat kerja. Penilaian
kerusakan, atau cedera di tempat kerja. Penilaian
ini harus juga melibatkan pengendalian yang
ini harus juga melibatkan pengendalian yang
diperlukan
diperlukan untuk
untuk menghilangkan,
menghilangkan, mengurangi,atau
mengurangi,atau
meminimalkan resiko.”
meminimalkan resiko.”
PENI
PENI
LAIA
LAIA
N
N
RESI
RESI
K
K
O
O
KECURANGAN
KECURANGAN
““
Penilaian resiko adalah metode sistematis
Penilaian r
esiko adalah metode sistematis dalam
dalam
melihat aktivitas kerja, memikirkan apa yang dapat
melihat aktivitas kerja, memikirkan apa yang dapat
menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang
menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang
cocok untuk mencegah terjadinya kerugian,
cocok untuk mencegah terjadinya kerugian,
kerusakan, atau cedera di tempat kerja. Penilaian
kerusakan, atau cedera di tempat kerja. Penilaian
ini harus juga melibatkan pengendalian yang
ini harus juga melibatkan pengendalian yang
diperlukan
diperlukan untuk
untuk menghilangkan,
menghilangkan, mengurangi,atau
mengurangi,atau
meminimalkan resiko.”
meminimalkan resiko.”
TECHNIC
TECHNIC
AL
AL
LITERA
LITERA
TURE
TURE
AND
AND
RISK ASSESSMENT
RISK ASSESSMENT
Standar
Standar Auditing PCAOB No
Auditing PCAOB No.
. 5
5
penpenilailaianian reresiksikoo dardarii manamanajemjemenen dandan audauditoitor r perperspespektiktif, f, menmencakucakupp cakcakupanupan re
resiksikoo berberbagbagaiai tintingkagkatantan (tr(transaansaksiksionaonal, l, akuakun, n, dlldll.).) sertsertaa menemenekankankankan pentpentingingnyanya pen
pendekadekatantan top-top-dowdown, n, berberbasbasisis risrisikikoo terhterhadaadapp audiaudit pengent pengendaldalianian inteinternarnal danl dan penting
pentingnyanya memahammemahamii linglingkungankungan entitaentitass (ukuran(ukuran, , industrindustri, i, dll).dll).
American Institute
American Institute of Cer
of Certified Public Account
tified Public Accountants
ants (AICP
(AICPA)
A)
mengadmengadopsi 'opsi '' Risk S' Risk Suite 'uite ''' yaituyaitu menangamenanganini penilpenilaian riaian risiksiko dalam ko dalam konteks onteks auditaudit lapo
laporan keuaran keuangan dan pengenngan dan pengendaliadalian internaln internal sertaserta mencakup pemencakup penekananekanan padan pada audit berbasis
audit berbasis holistik, holistik, top-down, top-down, berbasis risiko pendeberbasis risiko pendekatan termasukkatan termasuk pengetahuan menyeluruh tentang lingkungan entitas
pengetahuan menyeluruh tentang lingkungan entitas dan kontrol internalnya.dan kontrol internalnya.
Standar
Standar Audit Sistem
Audit Sistem Informasi (SISAS)
Informasi (SISAS)
Penggunaan Penilai
Penggunaan Penilaian Risiko dalaman Risiko dalam perencanaan perencanaan Audit, Audit, menguraikan persyaratanmenguraikan persyaratan tertentu terkait kecurangan informasi audit teknologi.
tertentu terkait kecurangan informasi audit teknologi.
St
RISK ASSESSMENT FACTORS
Faktor Lingkungan Perusahaan
Faktor Internal
Faktor Internal
Gagal menciptakan budaya yang jujur
Kegagalan untuk mengartikulasikan dan mengkomunikasikan standar kinerja minimum dan perilaku pribadi
Orientasi dan pelatihan yang tidak memadai tentang hukum, etika, kecurangan, dan keamanan Masalah
Kebijakan perusahaan yang tidak memadai sehubungan dengan sanksi hukum, etika, dan pelanggaran keamanan; terutama untuk penipuan dan kejahatan kerah putih
Gagal menasihati dan mengambil tindakan administratif saat tingkat kinerja atau perilaku pribadi berada di bawah standar yang dapat diterima, atau melanggar entitas prinsip dan pedoman
Ambiguitas dalam peran pekerjaan, tugas, tanggung jawab, dan bidang pertanggungjawaban
Kurangnya audit, inspeksi, dan tindak lanjut berkala atau periodik untuk memastikan kepatuhan terhadap tujuan, prioritas, kebijakan, prosedur, dan peraturan
Faktor Penipuan
Setiap penilaian risiko juga harus mempertimbangkan
skema penipuan yang lebih kemungkinan terjadi dalam
rangka membimbing program antifraud. Pencegahan
dan Penanggulangan deteksi tentu lebih efektif jika
mereka menangani Skema penipuan yang paling
mungkin dilakukan.
PRAKTIK TERBAIK DALAM
PENILAIAN RISIKO
Pentingnya penilaian resiko?
Pengembangan penilaian resiko?
Siapa yang terlibat?
Frekuensi dalam penilaian resiko
dan hubungannya dengan laporan
keuangan?
DAFTAR PERIKSA RESIKO
MANAJEMEN DAN DOKUMENTASI
Daftar Periksa Skema Penipuan
Risiko bawaan
Kontrol Penilaian
Risiko Sisa
Proses bisnis
Skema Penipuan
Ada berbagai cara untuk menentukan
skema penipuan.
Namun,
kita
harus
mulai
dengan
menetapkan beberapa taksonomi dan
menambahkan atau menghapus dari daftar
itu sesuai kebutuhan.
Tim dapat menggunakan kriteria bersama
untuk memastikan bahwa skema yang
penting tidak terlewatkan dan skema yang
tidak relevan akan dihapus.
Risiko bawaan
Tim harus menentukan risiko bawaan
untuk skema penipuan entitas atau
proses bisnis ini.
Penilaian bisa memiliki probabilitas (1
sampai 100 persen) resiko bawaan atau
berisiko rendah, sedang, atau tinggi.
Sejumlah
faktor
bisa
jadi
dipertimbangkan di sini, beberapa di
antaranya adalah industri, strategi, dan
struktur organ
Ibaratnya adalah....
“Risiko
melekat adalah risiko
penerjun sebelum membuka payung.
Risiko sisa adalah risiko manakala
Kontrol Penilaian
Auditor dan orang-orang penting lainnya
dalam tim harus menentukan kontrol apa
yang digunakan untuk mengurangi skema
kecurangan spesifik.
Penilaian
harus
mencocokkan
metode
penilaian risiko bawaan).
Harus dipastikan untuk mempertimbangkan
bahwa orang-orang di posisi kunci dapat
mengevaluasi
kelemahannya
dengan
baik
dalam pengendalian dan risiko internal;
Risiko Sisa
Risiko bawaan akan meninggalkan risiko residual.
Resiko sisa pasti membutuhkan salah satu dari
dua tanggapan:
tidak ada tindakan, karena risiko yang tersisa
diterima,
atau tindakan mitigasi atau remediasi melalui
prosedur pencegahan atau deteksi tambahan.
Tanggapan yang diambil harus didokumentasikan
dan dilacak dari waktu ke waktu, sebagian untuk
menentukan
kemampuan
entitas
untuk
mengukur dan mengelola risiko.
Proses bisnis
Proses
bisnisnya
pemilik
harus
didokumentasikan sebagai pihak yang
bertanggung
jawab
untuk
wilayah
tersebut
dan,
jika
berlaku,
untuk
menanggapi risiko residu yang tidak
dapat diterima.
Menimbang
jumlah
gabungan
dan
peringkat risiko dari semua skema oleh
proses bisnis dapat juga menjelaskan
risiko penipuan.
Bendera merah
Disini
tim
akan
mengidentifikasi
bendera merah yang bisa dikaitkan
dengan skema.
Dokumentasi ini merupakan titik
awal
pencegahan
penipuan
atau
prosedur pendeteksian.
Bendera merah tersedia dari berbagai
Studi Kasus Enron
Enron didirikan pada 1930 sebagai Northern Natural Gas Company, sebuah konsorsium dari Northern American Power and Light Company, Lone Star Gas Company, dan United Lights and Railways Corporation. Kepemilikan konsorsium ini secara bertahap dan pasti dibubarkan antara 1941 dan 1947 melalui penawaran saham kepada publik. Pada 1979, Northern Natural Gas mengorganisir dirinya sebagai sebuah holding company ,InterNorth, yang menggantikan Northern Natural Gas di Pasar Saham Nwe York (New York Stock Exchange).
Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis diHouston,Texas, Amerika Serikat. Sebelum bangkrutnya pada akhir 2001, Enron mempekerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan merupakan salah satu p erusahaan
terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Enron mengaku penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101
miliar.Fortune menamakan Enron "Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut. Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif.
Operasinya di Eropa melaporkan kebangkrutannya pada 30 November 2001, dan dua hari kemudian, pada 2 Desember, di AS Enron mengajukan permohonan perlindungan Chapter 11. Saat itu, kasus itu merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS dan
menyebabkan 4.000 pegawai kehilangan pekerjaan mereka. Tuntutan hukum terhadap para direktur Enron, setelah skandal tersebut, sangat menonjol karena para direkturnya
menyelesaikan tuntutan tersebut dengan membayar sejumlah uang yang sangat besar secara pribadi. Selain itu, skandal tersebut menyebabkan dibubarkannya perusahaan
akuntansi Arthur Andersen , yang akibatnya dirasakan di kalangan dunia bisnis yang lebih luas, seperti yang digambarkan secara lebih terinci di bawah.
Analisi Kasus
RISIKO KECURANGAN
G.Jack Bologna, Robert J.Lindquistdan Joseph T.Wellsmendifinisikan kecurangan“ Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver( 1993,hal 3 )” yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dan dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan korbannya secara financial. Biasanya kecurangan mencakup tiga langkah yaitu (1) tindakan/the act.,
(2) Penyembunyian/the concealment dan (3) konversi/the conversion
Risk Assessment Factor
Pengendalian manajemen dalam menilai faktor resiko kecurangan kasus Enron tidak memadai sehingga mengakibatkan terjadinya kecurangan, pencurian dan penggelapan dana. Faktor lingkungan perusahaan yang selalu berorientasi untuk mendapatkan
keuntungan yang besar, faktor internal yang terjadi kegagalan pengambilan keputusan / kebijakan perusahaan dan faktor penipuan dalam laporan keuangan yang direkayasa oleh Enron dan disetujui oleh KAP Arthur Andersen sebagai auditor.
Tindakan-tindakan kecurangan yang dilakukan dalam kasus Enron adalah sebagai berikut:
Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta,
dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar
Arthur Andersen menjadi auditor eksternal Enron sekaligus konsultan manajemennya
dengan bayaran $5 juta untuk biaya audit dan $50 juta untuk biaya konsultasi. Hal inilah yang menyebabkan konflik kepentingan ditubuh Arthur Andersen sendiri, karena pembayaran atas jasa yang dilakukannya terlampau besar, sehingga memunculkan
kurangnya independensi dalam proses pengauditan laporan keuangan Enron.
Enron Memanipulasi angka-angka laporan keuangan agar tampak menarik di mata
investor dan dianggap memiliki kinerja yang baik.
Risk Management Checklists and Documentation
Dalam skema penipuan kasus Enron, KAP Arthur Andersen juga ikut melakukan
kesalahan yaitu dengan membantu dalam merekayasa laporan keuangan dan menghapus/ memusnahkan ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit enron.
Resiko yang Inhern dalam kasus ini sangat tinggi sehingga menimbulkan kebangkrutan
yang dialami oleh Enron.
Penilaian kontrol yang seharusnya dilakukan oleh auditor untuk mengurangi skema
kecurangan disalahgunakan oleh KAP Arthur Andersen dan manajemen Enron juga tidak berusaha mengatasi kelemahan yang ada dengan pengendalian yang baik melainkan dengan melakukan kecurangan yang lain untuk menutupi kerugiannya.
BONITA
Potensi kecurangn tinggi pada gaya
kepemimpinan. Cara mengatasi gaya
kepemimpinan yang menimbulkan fraud,
cara mengatasinya bagaimana?
Tanggapan dari:
-YOKO
Budaya yang jujur. Kejujuran timbul dalam
diri sendiri-sendiri.
Penilaian resiko kecurangna dalam laporan
keuangan?
Tanggapan dari:
AGUSTINA
Menurut kelompok anda, bagaimana
penilaian untuk sektor publik?
Apakah seperti sektor swasta?
Tanggapan dari:
-PAK ANIS
Apa itu fraud risk ?