• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 PENELITIAN. Museum Nasional terdiri dari: b. Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 PENELITIAN. Museum Nasional terdiri dari: b. Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

56 PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Deskripsi Sub departemen

Museum Nasional terdiri dari: a. Bagian Tata usaha

b. Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi c. Bidang Pembinaan Koleksi Sejarah dan Antropologi d. Bidang Konservasi dan Penyajian

e. Bidang Bimbingan dan Publikasi f. Bidang Registrasi dan Dokumentasi g. Kelompok Jabatan Fungsional a. Bagian Tata Usaha

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan persuratan, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, dan rumah tangga Museum Nasional. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan urusan keuangan b. Pelaksanaan urusan kepegawaian

c. Pelaksanaan urusan perlengkapan, ketertiban, persuratan, dan rumah tangga.

(2)

Bagian Tata Usaha terdiri dari: 1. Subbagian Keuangan

Subbagian keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. 2. Subbagian Kepegawaian

Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian

3. Subbagian Urusan Dalam dan Ketertiban

Subbagaian Urusan Dalam dan Ketertiban mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan, serta ketertiban dan keamanan kantor.

b. Bagian Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi

Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, penelitian dan pembinaan koleksi prasejarah, koleksi arkeologi klasik dan koleksi keramik. Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud di atas, Bidang Koleksi Prasejarah dan Arkeologi menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pengadan, pengumpulan, penelitian, dan pembinaan koleksi prasejarah dan arkeologi.

b. Pelaksanaan identifikasi dan klasifikasi koleksi prasejarah dan arkeologi.

c. Pelaksanaan katalogisasi, dan klasifikasi koleksi prasejarah dan arkeologi.

d. Pelaksanaan penyusunan konsepsi kegiatan pameran koleksi prasejarah dan arkeologi.

(3)

e. Pelaksaanaan penyusunan tulisan ilmiah dan popular yang berhubungan dengan koleksi prasejarah dan arkeologi.

Bidang Pembinaan Koleksi Prasejarah dan Arkeologi terdiri dari:

1. Seksi Koleksi Prasejarah mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penelitian, dan pengelolaan koleksi prasejarah.

2. Seksi Koleksi Arkeologi Klasik mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penelitian dan pengelolaan koleksi prasejarah.

3. Seksi Koleksi Nurismatik mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penelitian dan pengelolaan koleksi nurismatik, heraldik, dan keramik.

c. Bidang Pembinaan Koleksi Sejarah dan Antropologi

Bidang Pembinaan Koleksi Sejarah dan Antropologi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, penelitian dan pembinaan koleksi sejarah dan antropologi. Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud di atas, Bidang Koleksi Sejarah dan Antropologi menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pengadan, pengumpulan, penelitian, dan pembinaan koleksi prasejarah dan arkeologi.

b. Pelaksanaan identifikasi dan klasifikasi koleksi sejarah dan antropologi.

c. Pelaksanaan katalogisasi, dan klasifikasi koleksi sejarah dan antropologi.

d. Pelaksanaan penyusunan konsepsi kegiatan pameran koleksi sejarah dan antropologi.

(4)

e. Pelaksaanaan penyusunan tulisan ilmiah dan popular yang berhubungan dengan koleksi sejarah dan antropologi.

Bidang Pembinaan Koleksi Sejarah dan Antropologi terdiri dari: 1. Seksi Koleksi Sejarah

Seksi Koleksi Sejarah mempunyai tugas pengumpulan, penelitian, dan pengelolaan koleksi sejarah.

2. Seksi Koleksi Etnografi

Seksi Koleksi Etnografi mempunyai tugas pengumpulan, penelitian, dan pengelolaan koleksi Etnografi.

3. Seksi Koleksi Geografi

Seksi Koleksi Geografi mempunyai tugas pengumpulan, penelitian, dan pengelolaan koleksi Geografi.

d. Bidang Konservasi dan Penyajian

Bidang konservasi dan penyajian mempunyai tugas melaksanakan konservasi, restorasi, dan reproduksi koleksi serta pameran.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas, Bidang Konservasi dan Penyajian menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan konservasi dan restorasi koleksi dengan menggunakan laboratorium.

b. Pelaksanaan pembuatan reproduksi koleksi.

c. Pelaksanaan pembuatan peralatan penunjang kegiatan edukatif kultural.

(5)

Bidang Konservasi dan penyajian terdiri dari: 1. Seksi Konservasi dan restorasi

Seksi Konservasi dan restorasi mempunyai tugas melakukan pengawetan dan pencegahan kerusakan dengan pengendalian terhadap suhu, kelembapan udara dan pengaturan pencahayaan ruang koleksi, serta penanggulangan kerusakan serta perbaikan koleksi. 2. Seksi Reproduksi

Seksi Reproduksi mempunyai tugas melakukan pembuatan replika, miniatur diorama, gambar dan foto koleksi.

3. Seksi Penyajian

Seksi Penyajian mempunyai tugas melakukan pembuatan desain dan persiapan tata pameran, serta pembuatan alat peraga untuk menunjang kegiatan edukatif kultural.

e. Bidang Bimbingan dan Publikasi

Bidang Bimbingan dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan bimbingan edukatif kultural, publikasi koleksi, penyebarluasan informasi dan pemasaran. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas, Bidang Konservasi dan Penyajian menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan bimbingan edukatif kultural;

b. Pelaksanaan kerjasama dengan organisasi sosial budaya biang edukatif kultural;

c. Pelaksanaan penerbitan publikasi koleksi yang bersifat ilmiah dan populer;

(6)

d. Pelaksanaan penyebarluasan informasi tentang Museum Nasional dan kegiatan promosi.

Bidang Bimbingan dan Publikasi terdiri dari: 1. Seksi Bimbingan

Seksi bimbingan mempunyai tugas melakukan pemberian bimbingan untuk pelajar dan umum mengenai koleksi

2. Seksi Publikasi

Seksi Publikasi mempunyai tugas melakukan penyelenggaraaan publikasi mengenai koleksi museum baik yang bersifat ilmiah, edukatif maupun informasi.

3. Seksi Hubungan Masyarakat dan Pemasaran

Seksi Hubungan Masyarakat dan Pemasaran mempunyai tugas melakukan penyebarluasan informasi dan promosi.

f. Bidang Registrasi dan Dokumentasi Koleksi

Bidang Registrasi dan Dokumentasi Koleksi mempunyai tugas melaksanakan pencatatan dan pendokumentasian benda cagar budaya yang menjadi koleksi museum, penyelenggaraan sistem pergudangan koleksi, pengelolaan dokumen koleksi dan perpustakaan.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas, Bidang Registrasi dan Dokumentasi Koleksi menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan inventarisasi dan registrasi benda koleksi museum; b. Pelaksanaan pendistibusian koleksi ke bidang pembinaan koleksi; c. Pelaksanaan pencatatan dan pendokumentasian seluruh benda cagar

(7)

d. Pelaksanaan pengelolaan dokumen foto, slide, film dan dokumen lain yang berhubungan dengan koleksi museum;

e. Pelaksanaan pencatatan dan penghapusan koleksi museum f. Pelaksanaan pengelolaan perpustakaan

Bidang Registrasi dan Dokumentasi terdiri dari: 1. Seksi Registrasi

Seksi Registrasi mempunyai tugas melakukan inventarisasi, registrasi dan pendistribusian koleksi museum.

2. Seksi Dokumentasi

Seksi Dokumentasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan pendokumentasian seluruh koleksi serta pengelolaan dokumen foto, slide, film, dan dokumen lain yang berhubungan dengan koleksi museum.

3. Seksi Perpustakaan

Seksi Perpustakaan mempunyai tugas melakukan pengelolaan perpustakaan.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas, Kelompok Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi:

(8)

1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan oerundang-undangan yang berlaku.

2. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud di nomor 1 dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Museum Nasional.

3. Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud di nomor 1 ditentukan berdasarkan beban kerja.

4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud di nomor 1, diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tata Kerja

1. Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Museum Nasional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik di lingkungan masing-masing maupu dengan instansi di luar Museum Nasional sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

2. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasi bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(9)

4. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

5. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan , wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebh lanjut.

6. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasnnya, tembusan laporan wajib dismpaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

7. Dalam melaksanakan tugasnya, pimpinan satuan organisasi dibantu oleh satuan organisasi organisasi di bawahnya di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.

Eselonisasi

Eselonisasi jabatan di lingkungan Museum Nasional sebagai berikut: a) Kepala merupakan jabatan eselon II. b

b) Kepala Bagian dan Kepala Bidang merupakan eselon III. b

(10)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Museum Nasional

3.2 Prosedur yang Berlaku

Dalam kegiatannya mengedukasi masyarakat dengan menampilkan benda-benda koleksi, terdapat beberapa prosedur standar yang berlaku bagi masyarakat yang ingin berkunjung ke Museum Nasional, antara lain dalam hal pelayanan publik serta informasi umum lainnya.

3.2.1 Pelayanan Publik

Pelayanan publik merupakan suatu kegiatan yang menitikberatkan pada upaya peningkatan apresiasi warisan budaya dan penyampaian informasi koleksi Museum Nasional Indonesia kepada masyarakat luas, khususnya

(11)

kalangan pelajar dan mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan antara lain berupa pelayanan pemanduan (guiding) atau bimbingan (counseling) kepada pengunjung, baik kepada pengunjung khusus (tamu negara, peneliti) maupu kepada pengunjung umum (pelajar, mahasiswa, masyarakat). Bidang bimbingan dan publikasi akan membantu dalam hal tersebut, jika perlu akan direkomendasikan atau dibantu oleh kurator-kurator yang mengelola koleksi atau merawat koleksi.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai rencana kunjungan ke museum, dapat menghubungi seksi Bimbingan dengan nomor telepon: 021-3811551 atau 021-3868172 ext. 8707 dan 8719.

Museum Nasional juga bekerja sama dengan Indonesian Heritage Society, organisasi nonpprofit yang membantu Museum Nasional terutama dalam hal pemanduan (guiding) dalam bahasa non Inggris, dengan jadwal sebagai berikut:

a. English tours – pukul 10.30, setiap hari Selasa dan Kamis, hari Sabtu minggu kedua dan Minggu terakhir setiap bulan.

b. French tours – pukul 09.30, hari Rabu pada minggu ketiga setiap bulan.

c. Japanese tours – pukul 10.30, setiap hari Selasa pada minggu pertama setiap bulan

d. Korean tours – pukul 09.30, setiap hari selas pada minggu pertama dan ketiga setiap bulan.

(12)

3.2.2 Informasi Umum

Informasi umum mengenai Museum Nasional yang terdapat dalam website resminya, yaitu berupa informasi mengenai waktu kunjungan, harga karcis, serta fasilitas lain yang terdapat di Museum Nasional.

Hari dan Jam Kunjungan

Museum Nasional dibuka untuk pengunjung dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 pada hari-hari Selasa, Rabu, Kamis dan Jum'at, dan dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 pada hari Sabtu dan Minggu. Museum Nasional ditutup untuk umum setiap hari Senin dan Hari Besar Nasional/Keagamaan. Untuk Ruang Khasanah Emas ditutup satu jam sebelum waktu tutup museum.

Karcis Masuk

1. Pengunjung Perorangan : a. Dewasa : Rp 5.000,- b. Anak-anak : Rp 2.000,-

2. Pengunjung Rombongan (minimum 20 orang) a. Dewasa : Rp 3.000,-

b. Anak-anak (TK s.d. SMA) Rp 1.000,- c. Pengunjung Asing Rp 10.000,-

(13)

Toko Cinderamata, Makanan & Minuman:

Museum Nasional menyediakan toko cinderamata berupa buku, kartupos, kain dan lain-lain sebagai kenang-kenangan sehabis kunjungan ke ruang-ruang pameran, juga makanan kecil dan minuman pelepas dahaga. Toko-toko tersebut dibuka selama hari dan jam kunjungan museum.

Parkir Kendaraan

Museum Nasional menyediakan tempat parkir kendaraan di basement 1 dan 2 di gedung baru (Gedung Arca) yang dapat menampung sekitar 200 kendaraan kecil/sedang, kecuali bus. Untuk bis wisata dapat di parkir di halaman gedung lama, maksimal 5 bus. Di halaman belakang Museum sementara dapat juga digunakan dan dapat menampung sekitar 10 bus wisata.

Jika perlu informasi lebih lanjut, silakan hubungi : Museum Nasional

Jalan Medan Merdeka Barat no.12, Jakarta 10110. Tel. (021) 3868172, Fax. (021) 3447778,

(14)

3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Teknik Sampling

Dalam memilih sampel dalam penelitian kualitatif, teknik yang digunakan adalah non probabilitas yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada rumusan statistik tetapi lebih pada pertimbangan subjektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan kedalaman masalah yang diteliti (Jonathan Sarwono, 2006:204). Dalam sampling non probabilitas, peneliti menentukan informan dengan teknik penilaian. Teknik penilaian atau judgement adalah memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan (Jonathan Sarwono, 2006:117).

3.3.2 Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer

Data ini merupakan teks hasil wawancara dan diperoleh melalui wawancara dengan informan yang dijadikan sampel dalam penelitiannya. Informan dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala Museum Nasional:

Dra. Retno Sulistianingsih Silowati, M.M.

Beliau merupakan pengambil keputusan utama di Museum Nasional yang dianggap sesuai sebagai informan, karena beliau merupakan pembuat kebijakan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Museum Nasional.

(15)

2. Kepala Bidang Bimbingan dan Publikasi: Dra. Dedah Rufaedah Sri Handari, M. M.

Ibu Dedah dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa beliau merupakan Kepala Bidang yang mengepalai seksi bimbingan, publikasi, serta humas dan pemasaran. Sebagai Kepala Bidang bimbingan dan Publikasi, Ibu Dedah memiliki tugas untuk menampung saran dan masukan dari bawahan dan menyampaikannya ke Kepala Museum. Tidak hanya itu beliau juga bertanggung jawab atas kinerja karyawan dalam seksi bidang yang dikepalainya untuk kemudian dilaporkan kepada Kepala Museum Nasional.

3. Kasie Bimbingan:

Nusi Lisabella Estudiantin, M. Hum

Dalam event pameran yang dilaksanakan di Museum Nasional Ibu Nusi bertugas menghubungi sponsor yang dapat mendukung proses pelaksanaan kegiatan penunjung dalam pameran temporer. Maka sesuai dengan kegiatan yang beliau laksanakan maka peneliti dapat memperoleh informasi mengenai pelaksanaan pameran ini secara lebih mendalam. 4. Kasie Humas dan Pemasaran:

Drs. Oting Rudi Hidayat

Bapak Oting merupakan akses untuk media dalam mendapatkan informasi mengenai kegiatan yang dilaksanakan museum nasional. Selain itu bagaimana proses

(16)

penyampaian informasi kepada media agar kegiatannya diliput adalah tugas bagian hubungan masyarakat.

5. Staff seksi Humas dan Pemasaran: Bapak Ferlian Putra

Bapak Ferlian memiliki tugas mendampingi Bapak Oting dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran dan hubungan dengan media. Peneliti membutuhkan informasi mengenai proses tersebut selain hanya dari Bapak Oting, karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda.

b. Data sekunder

Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data iini biasanya berasal dari data primer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya. Termasuk dalam kategori data tersebut adalah:

a. Data bentuk teks berupa dokumen, pengumuman, surat-surat, spanduk.

b. Data bentuk gambar berupa foto, animasi, billboard. c. Data bentuk suara berupa hasil rekaman wawancara. 3.3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Museum Nasional yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan 31 Mei 2011, mulai dari perencanaan acara hingga acara selesai.

(17)

3.3.4 Subjek Penelitian

Subjek utama dalam penelitian ini adalah Museum Nasional dalam event pameran Kebudayaan dengan tema “Color of Uniqueness” yang dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 25 April 2011- 31 Mei 2011 di Museum Nasional.

3.3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Mendalam.

Wawancara mendalam (Intensive/depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.

2. Observasi Lapangan

Observasi Lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yan dimiliki. Selain dengan membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan observasi merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan.

3.3.6 Teknik Analisis Data

Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti (Jonathan Sarwono, 2006:243). Dalam penelitian ini, analisi data yang dilakukan yaitu melalui pendekatan data deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam

(18)

penelitian kualitatif lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transkrip wawancara, cataatan lapangan, fotografi, video tape, dokumen pribadi, memo, rekaman-rekaman resmi lainnya.Untuk pemahaman, peneliti kualitatif tidak mereduksi halaman-demi halaman dari narasi dan data lain ke dalam simbol-simbol numerik, tetapi mereka mencoba menganalisis data dengan segala kekayaannya dan sedekat mungkin dengan bentuk rekaman dan transkripnya (Elvinaro Ardianto, 2010:219)

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Museum Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Novel adalah bentuk karangan yang lebih pendek dari pada roman, tetapi lebih panjang dari pada cerpen. Novel menceritakan sebagian kehidupan yang luar biasa dalam

Dengan melihat latar belakang penelitian tersebut, selanjutnya dapat diidentifikasi masalah penelitian bahwa ternyata usaha untuk menciptakan suasana tempat dan

Dr John Ingram menambahkan bahwa para mahasiswa nanti setelah mengikuti pelatihan atau perkuliahan IFSTAL diharapkan dapat turut serta dalam mengatasi kegagalan sistemik dalam

Potensiometer pada rangkaian di maksudkan agar keluaran gelombang persegi dari IC 555 dapat diatur sehingga dapat digunakan untuk mempercepat proses pencacahan dalam rangkaian

Pejabat Fungsional terdiri dari pemangku jabatan fungsional peneliti, penyuluh dan fungsional lainnya yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,

Aspek keterampilan pada kompetensi pemaha- man guru BK terhadap pandangan hidup konse- li yang berbeda budaya terdapat 3 (tiga) kategori- sasi yaitu terdapat 22 guru

Unit, Kepala Subbagian Tata Usaha, para Kepala Satuan Pelaksana dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pengelola' Museum Seni wajib melaksanakan tugas masing-masing

Kepala Sekretariat, Kepala Subbagian, Ketua Kelompok Jabatan Fungsional dan Pegawai pada Sekretariat PPPIJ wajib melaksanakan tugas masing- masing sesuai dengan ketentuan