• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

47

BAB III

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III.1. Analisis Masalah

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas serta kinerja dari suatu perusahaan adalah peningkatan kinerja dari setiap karyawan, semakin baik kinerja dari karyawan tersebut maka akan semakin berkembang perusahaan tersebut. Pada saat ini PT.Bintang Pharma telah memiliki 364 orang karyawan dalam melakukan aktivitas pekerjaan yang di bagi dalam beberapa divisi dan jabatan. Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh masing-masing kepala bagian setiap bulannya dan dilaporkan kepada bagian personalia perusahaan. Bagian personalia akan menentukan dan merekomendasikan kepada direktur perusahaan calon karyawan yang berprestasi untuk mendapatkan penghargaan.

Dalam menentukan calon karyawan terbaik berdasarkan perhitungan penilaian kinerja karyawan, pihak personalia mengalami beberapa kendala dalam proses perhitungannya, kendala – kendala itu antara lain :

1. Kompetensi karyawan dinilai dengan perhitungan manual tanpa menggunakan komputerisasi.

2. Seringnya terjadi pemborosan waktu ketika mencari data karyawan terbaik. 3. Belum ada sistem yang khusus untuk memberikan informasi tentang penilaian

karyawan terbaik pada PT.Bintang Pharma.

Berdasarkan dari kendala – kendala yang dihadapi oleh pihak personalia yang disebutkan diatas, maka pihak perusahaan memerlukan suatu sistem

(2)

pendukung keputusan yang juga menggunakan metode tertentu sehingga keputusan akhir yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai dalam pemilihan karyawan berprestasi. Dalam hal ini, penulis mencoba merancang dan menawarkan kepada pihak personalia perusahaan berupa suatu model sistem pendukung keputusan untuk menetukan karyawan terbaik menggunakan metode SAW, karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik, sesuai kriteria yang telah ditetapkan perusahaan.

Indikator penilaian untuk menentukan karyawan terbaik yang telah ditetapkan oleh perusahaan adalah pola kerja, disiplin, intelektual, kompetensi dan pengalaman kerja dari masing – masing karyawan. Dengan menggunakan metode SAW berupa perangkingan dari nilai karyawan, diharapkan keputusan untuk menentukan karyawan terbaik lebih tepat dan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah ditetapkan perusahaan, sehingga dapat menentukan siapa yang berhak mendapatkan penghargaan dan predikat karyawan terbaik dari direktur perusahaan.

III.2. Penerapan Metode / Algoritma

Penerapan metode / algoritma merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pengambilan keputusan yang berbasis pengetahuan (knowledge base). Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman dan merupakan inti dari sistem pengambilan

(3)

keputusan, yaitu dengan menerapkam algoritma Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode SAW (Simple Additive Weighting).

Algoritma FMADM adalah:

1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2,…m dan j=1,2,…n.

2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja

ternormalisasi (rij) dari alternatif Aipada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan / benefit = MAKSIMUM atau atribut biaya / cost = MINIMUM). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom.

4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W).

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih [1].

III.2.1 Flowchart Metode SAW dalam Menentukan Karyawan Terbaik Metode SAW (Simple Additive Weighting) sering juga dikenal istilah metode

(4)

penjumlahan berbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: dengan r adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Aij i pada atribut C; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.

Dimana rij adalah rating kinerja ternomalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj;

i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative (Vi) diberikan

sebagai :

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative Ai lebih terpilih.

Langkah Penyelesaian dalam penelitian ini menggunakan FMADM metode SAW :

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

(5)

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks

4. berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

5. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi .

Penilaian pegawai dilakukan dengan melihat nilai - nilai terhadap kriteria yaitu pola kerja, kepribadian, intelektual, kompetensi dan pengalaman. Selanjutnya masing-masing kriteria tersebut dijadikan sebagai faktor untuk menentukan penilaian pegawai sehingga menghasilkan keputusan pemilihan pegawai berprestasi dan himpunan fuzzy nya adalah Rendah, Cukup, Baik, dan Terbaik. Himpunan ini kemudian diperlakukan sebagai input kedalam sistem FMADM (dalam hal ini disebut sebagi Ci).

Flowchart proses SAW digunakan untuk menggambarkan alur kerja dalam proses penilaian karyawan sehingga mendapatkan karyawan berprestasi dilingkungan PT.Bintang Pharma. Berikut ini adalah flowchart sistem pendukung keputusan menentukan karyawan terbaik pada PT.Bintang Pharma :

(6)

Gambar III.1. Flowchart Proses SAW dalam Menentukan Karyawan Terbaik

(7)

III.2.2 Studi Kasus Penerapan Metode SAW

Dalam penilaian karyawan di lingkungan PT.Bintang Pharma dengan menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan kriteria dan bobot yang digunakan sebagai penilaian pegawai sehingga mendapatkan prioritas atau rangking didalam menghasilkan alternatif terbaik yaitu berupa karyawan yang berprestasi.

Sebagai contoh kasus, berikut ini adalah tabel nilai bobot kriteria yang didapatkan dari hasil riset penulis pada perusahaan tempat penulis melakukan riset.

Tabel III.1. Tabel Bobot Kriteria

No Aspek Kriteria Definisi Bobot (W)

1 Pola Kerja (C1)

Inisiatif, proaktif, kreatif serta dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu secepat mungkin dan efesien

25%

2 Kepribadian (C2)

Dapat bekerjasama dengan rekan kerja, memiiliki motivasi untuk berprestasi, bertanggung jawab, teliti serta dapat melaksanakan pekerjaan sepenuh kemampuannya tanpa harus diawasi

25%

3 Intelektual (C3)

Memiliki pengetahuan serta keterampilan teknis untuk menunjang pekerjaannya serta mampu mengerjakan tugas diluar tugas utamanya

25%

4 Kompetensi (C4)

Kemampuan karyawan menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya serta paham dan menguasai prosedur-prosedur terkait yang berlaku

15%

5 Pengalaman (C5)

Besarnya dedikasi yang ditunjukkan terhadap pekerjaan dan mampu

meminimalisasi kesalahan dan mampu memelihara milik perusahaan serta dapat mengefesiensikan biaya dan barang yang dipakai untuk melaksanakan tugasnya

(8)

Dari masing-masing bobot tersebut, maka ditentukan variable yang dirubah kedalam bilangan fuzzy yaitu nilai bobot 0 untuk sangat rendah (SR), nilai bobot 0.2 untuk rendah (R), nilai bobot 0.4 untuk sedang (S), nilai bobot 0.6 untuk tengah (T1), nilai bobot 0.8 untuk tinggi (T2) dan nilai bobot 1 untuk sangat tinggi (ST) yang ditunjukkan pada Gambar berikut ini :

Gambar III.2. Grafik Bobot Penilaian

Agar dapat dibentuk matriks keputusan penilaian kinerja karyawan sehingga dapat memberikan bantuan terhadap pihak personalia dalam menentukan karyawan yang berprestasi dengan mengambil 6 sampel data karyawan yang ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel III.2. Tabel Kriteria Penilaian

Alternatif Penilaian Pola Kerja (C1) Kepribadian (C2) Intelektual (C3) Kompetensi (C4) Pengalaman (C5) Henry (A1) 90 94 80 95 100 Yusnida (A2) 85 79 80 85 50 Fedlin (A3) 90 80 85 90 100 Febri (A4) 90 89 75 99 100 Suri (A5) 80 75 90 80 50 Roni (A6) 70 80 68 90 50

(9)

Dari sampel pada tabel III.2 diatas, diubah kedalam matrik keputusan (X) di tunjukkan pada gambar berikut ini

Gambar III.3. Matriks Penilaian

Pengambilan nilai maksimal (tertinggi) dari masing-masing kolom kriteria dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel III.3. Tabel Nilai Maksimal

Alternatif Kriteria C1 Max C1 C2 Max C2 C3 Max C3 C4 Max C4 C5 Max C5 A1 90 90 94 94 80 90 95 99 100 100 A2 85 90 79 94 80 90 85 99 50 100 A3 90 90 80 94 85 90 90 99 100 100 A4 90 90 89 94 75 90 99 99 100 100 A5 80 90 75 94 90 90 80 99 50 100 A6 70 90 80 94 68 90 90 99 50 100

Kemudian dilakukan normalisasi matriks X berdasarkan persamaan (1) sebagai berikut :

(10)
(11)

Dari hasil perhitungan normalisasi matriks X diatas, maka hasil matriks X dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel III.4. Tabel Hasil Normalisasi

Alternatif Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 A1 1.00 1.00 0.889 0.959 1.00 A2 0.944 0.840 0.889 0.858 0.5 A3 1.00 0.851 0.944 0.909 1.00 A4 1.00 0.947 0.833 1.00 1.00 A5 0.889 0.798 1.00 0.808 0.5 A6 0.778 0.851 0.755 0.909 0.5

(12)

Setelah mendapatkan nilai normalisasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perangkingan dengan mengunakan rumus :

Berdasarkan rumus diatas, maka untuk mendapatkan preferensi nilai keputusan adalah dengan cara perkalian Bobot (W) * Hasil Normalisasi.

Bobot (W) adalah : [0,250 0,250 0,250 0,150 0,100]. V1 = (0.250*1.00) + (0.250*1) + (0.250*0.889) + (0.150*0.959) + (0.100*1.00) = 0.965 V2 = (0.250*0.944) + (0.250*0.840) + (0.250*0.889) + (0.150*0.858) + (0.100*0.5) = 0.846 V3 = (0.250*1) + (0.250*0.851) + (0.250*0.944) + (0.150*0.909) + (0.100*1.00) = 0.934 V4 = (0.250*1) + (0.250*0.947) + (0.250*0.833) + (0.150*1) + (0.100*1) = 0.944 V5 = (0.250*0.889) + (0.250*0.798) + (0.250*1) + (0.150*0.808) + (0.100*0.5) = 0.842 V6 = (0.250*0.778) + (0.250*0.851) + (0.250*0.755) + (0.150*0.909) + (0.100*0.5) = 0.780

(13)

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode SAW maka nilai terbesar ada pada V1 dengan nilai 0.965 sehingga alternatif pegawai A adalah alternatif yang terpilih sebagai karyawan yang mendapat predikat terbaik.

Hasil perhitungan vektor diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel III.5. Tabel Nilai Preferensi Keputusan

Alternatif

Preferensi Keputusan Peringkat Penilaian C1 C2 C3 C4 C5 Nilai Preferensi A1 0.25 0.25 0.222 0.143 0.1 0.965 1 A2 0.236 0.21 0.222 0.128 0.05 0.846 4 A3 0.25 0.212 0.236 0.136 0.1 0.934 3 A4 0.25 0.236 0.208 0.15 0.10 0.944 2 A5 0.222 0.199 0.25 0.121 0.05 0.842 5 A6 0.194 0.212 0.188 0.136 0.05 0.780 6

III.3. Desain Sistem

Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan

Unified Modelling System (UML). Diagram-diagram yang digunakan use case diagram, activity diagram, class diagram dan squence diagram.

III.3.1. Use Case Diagram

Use case diagrams merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan

(14)

fungsi – fungsi tersebut. Berikut ini merupakan usecase diagram sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan terbaik menggunakan metode saw

Gambar III.4. Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Menggunakan Metode SAW

III.3.2. Class Diagram

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diperusahaanasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi), berikut gambar Class Diagram :

(15)

Gambar III.5. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Menggunakan Metode SAW

III.3.3. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi yaitu :

(16)

1. Activity Diagram Login Admin

Berikut gambar activity diagram untuk login admin Sistem Pendukung

Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik Dengan Metode SAW (Simple AdditiveWeighting) Studi Kasus PT.Bintang Pharma.

Gambar III.6. Activity Diagram Login Admin

2. Activity Diagram Data Divisi

Activity diagram data divisi merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel datadivisi. Activity diagram data divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Username dan Password Salah Masukkan Username Masukkan Password Sistem Admin Start Sukses End

(17)

Gambar III.7. Activity Diagram Data Divisi

3. Activity Diagram Data Jabatan

Activity diagram data divisi merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel datajabatan. Activity diagram data divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini :

(18)

Gambar III.8. Activity Diagram Data Jabatan

4. Activity Diagram Data Karyawan

Activity diagram data bobot merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel datakaryawan. Activity diagram data karyawan ditunjukkan pada gambar berikut ini :

(19)

Gambar III.9. Activity Diagram Data karyawan

5. Activity Diagram Data Bobot Kriteria

Activity diagram data bobot merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel kriteria. Activity diagram data kriteria ditunjukkan pada gambar berikut ini :

(20)

Gambar III.10. Activity Diagram Bobot Kriteria

6. Acitivity Diagram Penilaian Karyawan

Activity diagram penilaian karyawan merupakan activity diagram untuk save, deleete, dan menghitung dengan metode saw untuk menentukan nilai dan rangking karyawan pada tabel nilai. Activity diagram penilaian karyawan ditunjukkan pada gambar berikut ini:

(21)

Gambar III.11. Activity Diagram Penilaian Karyawan

7. Activity Diagram Perhitungan Metode SAW

Activity diagram perhitungan metode saw merupakan activity diagram untuk proses, cek priode, dan menghitung nilai preferensi keputusan untuk menentukan rangking karyawan pada tabel normalisasi. Activity diagram perhitungan metode saw ditunjukkan pada gambar berikut ini:

(22)

Gambar III.12. Activity Diagram Perhitungan Metode SAW

III.3.4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Berikut ini

(23)

adalah tahapan yang terjadi didalam use case yg digambarkan didalam sequence diagram, antara lain :

1. Sequence diagram form login Admin.

Berikut ini merupakan gambar tentang squence diagram pada form login Admin

admin

username dan password salah form login

validasi login

database

result login

menu utama admin

username dan password valid

Gambar III.13. Sequence Diagram pada Form Login Admin

2. Sequence diagram form input Data Karyawan

Berikut ini merupakan gambar tentang Sequence diagram form input Data Karyawan :

(24)

Gambar III.14. Sequence Diagram Form Data Karyawan

3. Sequence diagram form input Data Bobot Kriteria

Berikut ini merupakan gambar tentang Sequence diagram form input Data Bobot Kriteria :

(25)

Gambar III.15. Sequence Diagram Form Data Bobot Kriteria

4. Sequence diagram form Penilaian

Berikut ini merupakan gambar Sequence diagram form input Penilaian Karyawan

admin

Form Bobot Kriteria Data Kriteria Database

masukkandata() pesankosong tambahdatobobot prosestambahdata tambahdatabobot pesanberhasil tambahdataBobotberhasil tampildata() ubahdatabobot pesankosong ubahdahdatabobot prosesubahdata ubahdatabobot pesanberhasil ubahdatabobotberhasil tampildata() hapusdata() hapusdataberhasil

(26)

Gambar III.16. Sequence Diagram pada Form Login Admin

5. Sequence diagram form keluar admin.

Berikut ini merupakan gambar tentang Sequence diagram form keluar admin :

admin

Form Peniilaian Data Nilai Database

masukkandata() pesankosong tambahdatanilai prosestambahdata tambahdatanilai pesanberhasil tambahdatanilaiberhasil tampildata() ubahdatanilai pesankosong ubahdahdatanilai prosesubahdata ubahdatanilai pesanberhasil ubahdatanilaiberhasil tampildata() hapusdata() hapusdataberhasil

(27)

Admin

keluar

keluar

kembali login

Gambar III.17. Sequence Diagram pada Form Keluar Admin

6. Sequence diagram form laporan

Berikut ini merupakan sequence diagram laporan untuk melihat informasi penilaian karyawan terbaik serta peringkat penilaian untuk priode tertentu :

Gambar III.18. Sequence Diagram pada Form Laporan per-Priode

7. Squence diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik

Berikut ini merupakan sequence diagram sisstem pendukung keputusan untuk menentukan karyawan terbaik :

(28)

Admin

Gambar III.19.Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik

III.4. Desain Database

Perancangan database berguna untuk menyimpan data - data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam perancangan database di bentuk satu file yang berguna untuk menyimpan tabel - tabel yang diperlukan sebagai basis penyimpanan suatu data.

III.4.1. Normalisasi

Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data. Pada tahap ini semua data direkam tanpa format tertentu dan data bisa jadi mengalami duplikasi.

:Admin

Proses Penilaian Karyawan

Data User Program

Lap.Nilai per-Priode

Menu Master Proses Utility Laporan

Back Back

(29)

1. Bentuk Normal Pertama ( 1NF/ First Normal Form) a. Tabel Normal Pertama

2. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form) a. Tabel DataUser

NamaUser Kunci Akses

b. Tabel DataJabatan KdJabatan Jabatan c. Tabel DataDivisi KdDivisi Divisi d. Tabel DataKaryawan NIK Nam a Alam at Temp aLahi r TglLa hir No HP NoK TP NP WP Em ail JKela min Aga ma Stat us KdJ abat an KdDi visi TglG abung Id_Kr iteria

(30)

e. Tabel DataKriteria

ID_Kriteria Description K_PolaKerja K_Pribadi K_Intelektual K_Kompetensi K_Pengalaman

f. Tabel DataNilai NoUr ut TglNi lai Bulan Tahun NI K NPola Kerja NPri badi NIntele ktual NKo mpete nsi NPenga laman NKet erang an

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form) a. Tabel DataUser

NamaUser* Kunci Akses

a. Tabel DataJabatan

KdJabatan* Jabatan

b. Tabel DataDivisi

(31)

c. Tabel DataKaryawan NIK* Nam a Alam at Temp aLahi r TglLa hir No HP NoK TP NP WP Em ail JKela min Aga ma Stat us KdJ abat an KdDi visi TglG abung Id_Kr iteria d. Tabel DataKriteria ID_Kriteria* Descriptio n K_PolaK erja K_Priba di K_Intelek tual K_Kompete nsi K_Pengalam an e. Tabel DataNilai NoUr ut* TglNi lai Bulan Tahun NI K NPola Kerja NPri badi NIntele ktual NKo mpete nsi NPenga laman NKet erang an

III.4.2. Desain Tabel Database

Pada aplikasi Sistem pendukung keputusan ini, semua record disimpan

pada database yang dibuat dengan SQL Server 2008. Berikut adalah tabel struktur data pada setiap tabel di dalam Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik Dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Studi Kasus PT.Bintang Pharma.

Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataUser Primery key : NamaUser.

(32)

Tabel III.6. Tabel DataUser

No Field Name Type Width Keterangan

1

NamaUser varchar 50 Nama User Pengguna 2

Kunci varchar 25 Password

3

Akses varchar 20 Level Pengguna

Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataJabatan Primery key : KdJabatan.

Tabel III.7. Tabel DataJabatan

No Field Name Type Width Keterangan

1

KdJabatan varchar 5 Kode Jabatan 2

Jabatan varchar 30 Nama Jabatan

Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataDivisi Primerykey : KdDivisi.

Tabel III.8. Tabel DataDivisi

No Field Name Type Width Keterangan

1

KdDivisi varchar 5 Kode Divisi

2

(33)

Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataKaryawan Primery key : NIK

Tabel III.9. Tabel DataKaryawan

No Field Name Type Width Keterangan

1

NIK varchar 8 Nomor Induk Karyawan

2

Nama varchar 50 Nama Karyawan

3 Alamat varchar 50 Alamat Karyawan 4

TempatLahir varchar 25 Tempat Kelhiran 5

TglLahir datetime datetime Tangggal Lahir 6

JKelamin varchar 15 Jenis Kelamin 7

NoKTP varchar 18 Nomor KTP

8

NPWP varchar 18 Nomor NPWP

9

NoHP varchar 15 Nomor Handphone

10 Email varchar 50 Alamat Email 11

Agama varchar 25 Agama

12

Status varchar 35 Status Pernikahan 13

KdDivisi varchar 5 Kode Divisi 14

KdJabatan varchar 5 Kode Jabatan 15

TglGabung datetime datetime Tanggal Mulai Bekerja 16

StatusKerja varchar 10 Status Karyawan 17 TglResign datetime datetime Tanggal Berhenti 18

(34)

Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataKriteria Primery key : ID_Kriteria.

Tabel III.10. Tabel DataKriteria

No Field Name Type Width Keterangan

1

ID_Kriteria varchar 3 Id Kriteria 2

Description varchar 15 Nama Kriteria 3 K_PolaKerja numeric (18, 3) Bobot Kriteria 4

K_Pribadi numeric (18, 3) Bobot Kepribadian 5

K_Intelektual numeric (18, 3) Bobot Intelektual 6

K_Kompetensi numeric (18, 3) Bobot Kompetensi 7

K_Pengalaman numeric (18, 3) Bobot Pengalaman

Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataNilai Primery key : NoUrut Tabel III.11. Tabel DataNilai

No Field Name Type Width Keterangan

1

NoUrut varchar 3 Nomor Urutan Penilaian 2

TglNilai datetime 10 Tanggal Penilaian 3

Bulan varchar 15 Bulan Penilaian 4

Tahun varchar 4 Tahun Penilaian 5

NIK varchar 8 Nomor Induk Karyawan

6

NPolaKerja numeric (18, 0) Nilai Pola Kerja 7

(35)

8

NIntelektual numeric (18, 0) Nilai Intelektual 9

NKompetensi numeric (18, 0) Nilai Kompetensi 10

NPengalaman numeric (18, 0) Nilai Pengalaman 11

Keterangan varchar 15 Keterangan Penilaian

III.5. Rancangan Tampilan

1. Rancangan antar muka form login

Saat user pertama sekali membuka program maka akan dihadapkan pada form login ini. User diminta untuk memasukkan user name, password dan pilihan akses agar dapat masuk ke menu utama program.

Gambar III.20. Rancangan Antar Muka Form Login

2. Rancangan antar muka form menu utama

Antar muka ini merupakan antar muka yang berisi beberapa sub menu rancangan sistem pendukung keputusan menentukan karyawan terbaik. Rancangan antar muka menu utama ditunjukkan pada gambar berikut ini :

(36)

Gambar III.21. Rancangan Antar Muka Form Menu Utama

3. Rancangan antar muka form divisi

Form divisi ini berguna untuk menginputkan data dari divisi karyawan bekerja. Rancangan antar muka form divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini :

(37)

4. Rancangan antar muka form jabatan

Form divisi ini berguna untuk menginputkan data dari divisi karyawan bekerja. Rancangan antar muka form divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar III.23. Rancangan Antar Muka Form Jabatan

5. Rancangan antar muka form karyawan

Perancangan input form data karyawan dirancang untuk dapat menyimpan data karyawan. Berikut adalah ini adalah rancangan input data karyawan :

(38)

6. Rancangan antar muka form bobot kriteria

Rancangan form bobot kriteria berguna untuk menambah menghapus dan merubah data bobot kriteria sebagai kriteria karyawan terbaik. Data yang di inputkan berdasarkan dengan perusahaan penulis melakukan riset.

Gambar III.25. Rancangan Antar Muka Form Bobot Kriteria

7. Form Penilaian Karyawan

Form ini dirancang untuk melakukan penilaian terhadap karyawan yang nantinya akan dipilih sesuai dengan kinerja karyawan selama periode yang telah ditentukan. Berikut rancangan form penilaian :

(39)

8. Rancangan form matriks nilai keputusan metode saw

Form ini dirancang untuk menghitung nilai keputusan dengan menggunakan metode saw, dimana dalam proses perhitungannya di buat didalam matriks nilai awal, matriks perhitungan rumus dengan cara membagi nilai awal perkolom di bagi dengan nilai maksimal perkolom, sehingga hasilnya nanti di masukkan ke dalam matriks normalisasi. Hasil dari matriks normalisasi kemudian di jumlahkan sehinggadapatlah hasil nilai preferensi sistem pendukung keputusan menentukan karyawan terbaik dengan metode saw sesuai priode yang di tentukan. Berikut ini merupakan gambar rancangan form matriks :

Gambar III.27. Rancangan Antar Muka Form Matriks Nilai Preferensi Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik

(40)

9. Laporan Data Karyawan

Laporan ini dirancang untuk menampilkan data karyawan PT.Bintang Pharma. Isi laporan berupa nik karyawan, nama, alamat, nohp, divisi dan jabatan karyawan. Berikut merupakan rancangan laporan data karyawan :

(41)

10. Laporan Data Bobot Kriteria

Laporan ini dirancang untuk menampilkan data bobot kriteria penilaian yang ditetapkan oleh perusahaan. Isi laporan berupa idkriteria, bobot pola kerja, bobot kepribadian, bobot intelektual, bbobot kompetensi serta bobot pengalaman kerja karyawan. Berikut merupakan rancangan laporan data bobot kriteria :

(42)

11. Laporan Proses Perhitungan Penilaian Karyawan per-Priode

Laporan ini dirancang untuk menampilkan hasil penilaian karyawan untuk priode bulanan. Isi laporan berupa nama karyawan, priode penilaian, nilai awal, nilai maksimal, nilai normalisasi dan nilai preferensi keputusan, berikut rancangan tampilan laporan per-priode :

Gambar III.30. Rancangan Antar Muka Laporan Penilaian Karyawan per-Priode Menggunakan Metode SAW

(43)

12. Laporan Nilai Karyawan per-Priode

Laporan ini dirancang untuk menampilkan hasil penilaian karyawan untuk priode bulanan. Isi laporan berupa nilai preferensi pola kerja, preferensi kepribadian, preferensi intelektual, preferensi kompetensi, preferensi pengalaman, total nilai serta rangking penilaian karyawan per-priode. Berikut rancangan tampilan laporan nilai karyawan per-priode :

(44)
(45)

Gambar

Tabel III.4. Tabel Hasil Normalisasi
Gambar III.4. Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan  Karyawan Terbaik dengan Menggunakan Metode SAW
Gambar III.5. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan  Karyawan Terbaik dengan Menggunakan Metode SAW
Gambar III.6. Activity Diagram Login Admin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Baik pada pengamatan umur 2, 4 dan 8 bulan interstok ‘Citrumelo’ memberikan tinggi tanaman batang atas tertinggi, sementara interstok ‘Troyer’, ‘Flying Dragon’

Pada penelitian ini walaupun daging keong mas memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti daging dalam pemenuhan

Berdasarkan kriteria penilaian hasil analisis tanah (Eviati dan Sulaeman, 2009), nilai yang diperoleh tergolong sedang pada kedalaman 0-20 cm dan rendah pada kedalaman 20-40

Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau.. menjual suatu

Berdasarkan hal tersebut, pengetahuan akan beban kerja dan kriteria penyebabnya penting untuk diteliti, sehingga dengan mengetahui beban kerja secara tidak langsung

menggunakan model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) berbantuan metode Talking Stick dengan kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model

Namun, jika hasil penyajian data serta observasi pegawai di Badan Penanaman Modal Kota Batu, belum semuanya menunjukan sikap yang sesuai dengan yang diatur dalam

Nilai terprediksi salah (FNV) adalah rasio orang yang mengalami status gizi X, namun model keputusan memutuskan orang- orang tersebut tidak mengalami status gizi X