• Tidak ada hasil yang ditemukan

Redefinisi dan Rekonstruksi Tou Kajian Sosial terhadap Identitas Sosial Minahasa dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Redefinisi dan Rekonstruksi Tou Kajian Sosial terhadap Identitas Sosial Minahasa dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Redefinisi dan Rekonstruksi

Tou

Kajian Sosial terhadap Identitas Sosial

Minahasa dalam Konteks Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI)

DISERTASI

Dipertahankan dalam Ujian Terbuka Program Studi Doktor Sosiologi Agama Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana

Dipimpin oleh Rektor Magnificus Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D

Rabu, 25 Oktober 2017

Oleh :

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

Redefinisi dan Rekonstruksi

Tou

Kajian sosial terhadap Identitas Sosial Minahasa

dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI)

Promovenda : Marhaeni Luciana Mawuntu

Promotor : Prof. Dr (H.C.) Pdt. John A. Titaley, Th.D Co-Promotor : Dr.Pdt. Retnowati

Co-Promotor : Dr. David Samiyono, MTS, MSLS.

Katalog Dalam Terbitan

306.65984251

Maw Mawuntu, Marhaeni Luciana

R Redefinisi dan rekonstruksi Tou : kajian sosial terhadap identitas sosial Minahasa dalam konteks NKRI / Marhaeni Luciana Mawuntu.-- Salatiga : Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, 2017.

viii, 143p. ; 23 cm.

ISBN 978-602-9182-47-7

1. Minahasa--Social life and customs 2. Social change 3. Social identity

4. Minahasa--Race identity I. Title Copyright © 2017 oleh Marhaeni Luciana Mawuntu

Fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga Telp: 0298 321212 Ext. 266 Email: fteo@adm.uksw.edu

(6)

iii

MOTTO:

Esa cita waya, tou peleng masu’at. Cawana si parukuan cawana si pakuruan, pute waya tou maesa cita

(satu kita semua. Tidak boleh menyembah dan tidak boleh disembah. Semua manusia itu sama)

(7)
(8)

v

Dipersembahkan untuk

Tou

Minahasa

(9)
(10)

vii

KATA PENGANTAR

Studi tentang identitas selalu menarik, karena tidak hanya mengkaji nilai-nilai yang dikonstruksi sebagai identitas. Studi identitaspun harus menelusuri berbagai data mengenai siapa, bagaimana dan mengapa para aktris dan aktor tersebut mengkonstruksi identitas. Khusus studi identitas etnis, maka para leluhur, ajaran mereka, kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi, serta masyarakat lokal kini, menjadi subjek dari studi yang dilakukan.

Disertasi ini memaparkan hasil dari penelusuran akademis terhadap Tou sebagai identitas kultural Minahasa awal. Identitas kultural Tou yang menjadi dasar pemahaman mereka tentang diri, masyarakat, hidup dan cara menjalaninya. Karenanya dalam disertasi ini akan ditemukan data-data mendalam yang bersumber pada tradisi lisan, syair yang disampaikan dalam ritual, gambar-gambar pada waruga (kuburan batu leluhur) dan ucapan-ucapan tua yang masih terpelihara dalam masyarakat.

Disisi yang lain, disertasi inipun memuat secara gamblang mengenai reduksi Tou yang bertolak belakang dari makna hakikinya. Klaim-klaim lokal-pendatang, Minahasa Kristen-bukan Minahasa Kristen adalah sisi lain yang mendominasi wajah tanah Minahasa kini. Karenanya redefinisi dan rekonstruksi Tou sebagai identitas sosial di tanah Minahasa kini tidak hanya menjadi kajian akademis yang penting, tetapi juga mimpi yang harus segera direalisasikan bersama.

Tahapan-tahapan yang telah dilalui dan dicapai dalam penelitian dan penulisan disertasi ini sangat terkait dengan beragam orang yang dengan sepenuh hati menopang studi yang saya lakukan. Kepada mereka ucapan terima-kasih yang

(11)

viii

tulus saya sampaikan. Prof. Dr. (H.C.) Pdt. John Titaley, ThD, yang dengan setia membuka diri menjadi media belajar, guru hidup dan motivator yang selalu mendorong saya untuk berpikir melampaui yang sudah umum. Dr. Pdt. Retnowati dan Dr. David Samiyono yang telah membimbing saya melengkapi diri dengan pemahaman yang komprehensif terkait dengan teori-teori pendukung disertasi ini, Dr. Pdt. Ebenhaizer I. Nuban Timo, Dr. Pdt. Rama Tulus Pilakoannu, Prof. J.T. Lobby Loekmono, Ph.D, Dr. Pdt. Lientje H. Pellu, yang berkenan menguji kelayakan hasil studi ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing khusus yang berada jauh di Amerika, yang telah turut membentuk dan memperkuat pemahaman akademis selama saya mengikuti kuliah di Louisville Presbyterian Theological Seminary, Rev. Frances Adeney, Th.D dan Rev. Dr. Scott Williamson.

Kepada para Narasumber, Prof.Dr. Pdt. W.A. Roeroe (alm) (Majelis Kebudayaan Minahasa), Pdt. Richard A.D. Siwu, PhD (Majelis Kebudayaan Minahasa)., Pdt. H.W.B. Sumakul, PhD (Ketua Sinode GMIM), Tona’as Rinto Taroreh, Tona’as Dede Katopo, Tona’as Edwin Tangka, Tona’as Kelompok budaya Waraney Waha, Drs. Fredy Wowor (penterjemah syair dalam ritual Minahasa), Salah satu Ketua Aliansi Makapetor, Kelompok Budaya Mawale Movement, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nasional, Kelompok Budaya Makatanak Minahasa, Barisan Pemuda Adat Nusantara SULUT, Badan Kerjasama Umat Beragama (BKSUA) SULUT, para Tokoh Masyarakat Kampung Jawa-Tondano (keturunan pengikut Kyai Modjo), Keturunan Apolos Minggu (pengikut Imam Bonjol). Terima kasih atas kesedian para narasumber menjadi sumber informasi dalam penelitian ini. Dari mereka saya tidak hanya belajar mengenai Tou sebagai identitas Minahasa, tetapi juga mengenai keharusan mengimplementasi-kannya dalam relasi sosial kini.

(12)

ix Ucapan terima kasih saya sampaikan juga kepada Pemerintah Propinsi SULUT untuk support konkrit dalam tahapan penelitian yang saya lakukan, Pimpinan UKIT, serta Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM yang telah mendukung dan memberikan izin pada saya untuk berhenti sejenak dari tugas sebagai dosen demi pengembangan diri di UKSW.

Teman-teman di Lembaga Pendampingan Anak dan Perempuan Terung Ne Lumimuut. Kerja pendampingan yang kita lakukan bersama terhadap anak dan perempuan korban kekerasan di Sulawesi Utara, semakin meyakinkan saya bahwa studi ini penting dilakukan.

Akhirnya, terima kasih yang tidak terhingga pada suami terkasih, Marhaen Roy Tumiwa, karena studi ini tidak pernah dapat dimulai dan diakhiri tanpa kesediaannya memberi ruang yang luas bagi usaha pengembangan diri yang saya lakukan. Dukungan konkritnya membangun keyakinan diri, bahwa studi ini adalah mimpi kami yang harus direalisasikan. Kepada anak-anak terkasih, Eka Satya dan Deo yang telah rela ditinggal selama studi dan kadang-kandang dinomor duakan, karena mama mereka harus full time pada bacaan-bacaan wajib. Disertasi ini menjadi bukti bahwa kerelaan kalian mengorbankan waktu bersama yang menjadi milik kalian, tidak sia-sia. Pada mami, mama dan papa serta adik-adik, dan para keponakan, terima kasih yang tulus juga saya sampaikan atas doa dan harapan yang kalian berikan.

Salatiga, 17 Juli 2017 Marhaeni Luciana Mawuntu

(13)
(14)

xi

ABSTRAK

Redefinisi dan Rekonstruksi Tou yang menjadi subjek dalam penulisan disertasi ini merupakan kebutuhan penting dan mendesak di tanah Minahasa kini. Karena Tou dalam konteks tanah Minahasa kini telah mengalami dekonstruksi sebagai imbas dari reduksi yang dilakukan masyarakat lokal dan marginalisasi oleh para pendatang. Padahal Tou merupakan tenunan sosial yang dimulai di zaman para leluhur. Tenunan sosial yang telah menjalin dan merekatkan semua elemen Minahasa awal menjadi komunitas yang saling terikat, tetapi independent menjalankan kelompoknya. Karenanya, Tou tidak hanya mengandung nilai-nilai kearifan lokal, sebagaimana setiap budaya memiliki kearifannya masing-masing. Lebih dari itu, Tou adalah tanda pengenal, nama diri atau identitas Minahasa. Bahkan Tou adalah hidup dan cara bagaimana manusia Minahasa yang beragam menjalani kehidupannya.

Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian grounded theory, maka koleksi dan analisis data dilakukan secara simultan. Format penelitian kualitatif demikian, mengantar studi redefinisi dan rekonstruksi Tou pada upaya mendeskripsikan, mengungkapkan dan mengkaji bagaimana dan mengapa para leluhur Minahasa mengkonstruksi Tou sebagai identitas sosial Minahasa awal. Selanjutnya, dengan bantuan teori-teori sosio-kultural mengenai identitas, perubahan sosial, ritus dan fungsinya, studi ini juga mengungkap makna dibelakang konstruksi Tou sebagai identitas sosial Minahasa.

Disertasi ini akhirnya menyimpulkan, bahwa Tou adalah identitas yang dinamis dan terbuka terhadap kebutuhan praxis masyarakat lokal. Kebutuhan akan penguatan-penguatan

(15)

xii

sosio-kultural sebagai manusia Minahasa dalam zaman yang terus berkembang. Jelas, bahwa Tou tidak hanya menjadi identitas yang dikonstruksi oleh para leluhur untuk menjawab kebutuhan dan tantangan di masanya. Tou adalah juga identitas bersama yang diwariskan, agar keragaman dapat dikelola dengan cerdas. Selanjutnya, berhadapan dengan identitas bangsa Indonesia—Pancasila—saya menyimpulkan bahwa kerja redefinisi dan rekostruksi Tou sangat tepat dilakukan. Karena Tou tidak hanya mengandung nilai-nilai kultural, tetapi juga universal. Nilai-nilai Tou yang demikian justru menawarkan komitmen dan konsistensi negara untuk cerdas membaca realitas berbangsa kini yang mengeksploitasi nilai-nilai sektarian untuk melawan integritas NKRI. Nilai-nilai Tou juga akan terus merangsang negara untuk memeriksa manajemen pengelolaan relasinya berhadapan dengan etnis dan kelompok-kelompok lokal lainnya. Karenanya, studi tentang redefinisi dan rekonstruksi Tou tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat lokal Minahasa, tetapi dapat juga menjadi acuan akademis bagi studi-studi lain mengenai identitas kultural sebagai identitas sosial dalam konteks berbangsa dan bernegara.

(16)

xiii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... xi

Daftar Isi ... xiii

Daftar Gambar ... xv Bab I PENDAHULUAN ... 1 1. Latar Belakang ... 1 2. Masalah Penelitian ... 19 3. Tujuan Penelitian ... 19 4. Urgensi Penelitian ... 20 5. Metodologi Penelitian ... 21 a. Pendekatan Penelitian ... 21 b. Metode Penelitian ... 21 c. Jenis Penelitian ... 22

d. Teknik Pengumpulan Data ... 25

e. Sumber Data ... 26

6. Susunan Pemaparan ... 27

Bab II IDENTITAS DAN PERUBAHAN SOSIAL ... 29

1. Identitas: Identifikasi, Identitas, Identitas Sosial dan Identitas Bangsa ... 29

2. Perubahan Sosial ... 41

Bab III RITUS: JENIS DAN FUNGSI ... 49

1. Jenis Ritus... 49

2. Fungsi Ritus ... 52

Bab IV MINAHASA: NEGERI PARA TARANAK ... 59

1. Asal-usul Nama Minahasa ... 60

2. Taranak sebagai Komunitas Awal Minahasa ... 65

(17)

xiv

4. Pengelompokkan Taranak dalam Pakasa’an... 90

5. Perjumpaan dan Pembauran Taranak dengan Pendatang .. 94

Bab V TOU ... 119

1. Tou dalam Tiwa Lumimuut –Toar (Janji keturunan Lumimuut-Toar) ... 119

2. Tou dalam Konsensus Para Pemimpin Taranak di Batu Pinabetengan ... 120

3. Tou dalam Ucapan Ucapan Tua ... 129

Bab VI REDEFINISI DAN REKONSTRUKSI TOU DALAM MASYARAKAT DI TANAH MINAHASA KINI DAN DALAM KONTEKS NKRI ... 133

1. Redefinisi dan Rekonstruksi Tou sebagai Identitas Sosial tanah Minahasa Kini ... 133

2. Tou sebagai Identitas Sosial tanah Minahasa dalam Konteks NKRI ... 151

Bab VII REFLEKSI DAN KESIMPULAN ... 165

DAFTAR PUSTAKA ... 173

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Propinsi Sulawesi Utara ... 7 Gambar 4.1 Peta Pakasa’an ... 92

Gambar

Gambar 1.1 Peta Propinsi Sulawesi Utara .......................................... 7  Gambar 4.1 Peta Pakasa’an ..................................................................

Referensi

Dokumen terkait