BIOLOGI STRUKTUR JARINGAN
KERAS GIGI
Oleh:
Trimurni Abidin drg.,Sp.KG(K).M.Kes
Struktur permukaan keras gigi :
ENAMEL DENTIN
1. ENAMEL (Substansia Adamantia)
Jar. yg plg keras dari struktur gigi.Melindungi jar vital gigi y: dentin & jar pulpa
Warna & bentuk mempengaruhi estetik enamel Bila rusak tidak mengalami regenerasi.
perbaikan&pergantian enamel hanya dgn tambalan(restorasi)
tambalan(restorasi)
Cuticula dentis = lapisan/membran/ selaput
tipis ,dibagian luar enamel.
Dijumpai pd gg baru erupsi, pd org dewasa
Bagian
2enamel
1. Perikymata, terbentuk dlm waktu 11,4-26 hari 2. Garis Retzius, membentuk 45o dgn prisma2
enamel.
Diantara prisma2 ini terdpt substansia interprismata
3. Lamela enamel 4. Semak enamel 4. Semak enamel
5. Ujung Tome’s fibre ujung odontoblas yang
dijumpai pd enamel
Hub enamel-dentinbergeruntul (Arkadenforming)
Subs. Interprismata berisi materi organik Prisma enamel berisi materi anorganik
Permeabilitas
Pada enamel gigi mature tdd.
Mineral Hydroxiapatite (anorganik) 90% Organik matrix (CO32-,PO43-,Na+,Ca2+)
Organik matrix (CO3 ,PO4 ,Na ,Ca )
Air 4-12% dikandung dlm ruang Inter
crystalline dan dlm jar micropores yg
Hydroxyl apatit
- Ca
10(PO
4)
6(OH)
2- 3 Ca
3(PO
4)
2.Ca(OH)
2-Ca5 {OH(PO4)3}
jarang dijumpai.
Apatein(Yunani) = bertukar
Apatein(Yunani) = bertukar
Unsur OH
-(Hydroxyl) amat mdh bertukar
dengan mineral lain cth:
Dgn F
-kelarutan enamel berkurang (Baik)
CO
32-kelarutan meningkat (Tidak baik)
Micropores
membentuk hub yg dinamikantara kavitas oral dan sistemik, pulpa & cairan tubulus dentin
Pd gg mengalami dehidrasi sbg akibat bernafas melalui mulut pd malam hari (saat tidur)atau pd saat pemasangan rubber dam (sbg isolasi pada saat pemasangan rubber dam (sbg isolasi pada perawatan gg)
terlihat enamel chalty dan lbh terangkondisi ini reversibel
kembali lembab krn ling oral warananya kembali normalEnamel bersifat semipermeabel
berbagai cairan ion2 dan substansi dgn BM rendah (apakah merusak atau terapeutik)
dapatberdifusi melalui enamel.
Mekanisme difusi pada enamel bersifat dinamis
dan tidak terbatas pada permukaan gigi. Tetapi dan tidak terbatas pada permukaan gigi. Tetapi dapat berdifusi masuk kedalam enamel gg.
Mis pd saat : fluoride uptake, bleaching vital
(ekstrakoronal)
ion fluor dan On tidak hanya bereaksi dengan permukaan enamel tetapi jg dpt berdifusi kedalam enamel.1. Perubahan warna yg terjd secara bertahap 2. Peningkatan ketahanan thd karies
Merupakan 2 hasil terpaparnya enamel
semipermeabel sepanjang hidup terhdp elemen2 semipermeabel sepanjang hidup terhdp elemen ling oral menjd struktur mineral gigi
Berubahnya gigi dewasa mnjd lbh kuning
disebabkan trace element dalam struktur mineral gigi + sclerotic dentin
Permukaan enamel menguntungkan dengan adanya saliva dan bahan pasta gg yg
mengandung flouride meningkatkan
konversi hidroksiapatite menjd lbh besar, lbh stabilnya kristal2nya dgn terbentuknya
flourhydroksiapatite atau flourapatite.
Meningkatnya umur (aging) perubahan
Meningkatnya umur (aging) perubahan hyposalivasi - terjd perubahan warna
- pe(-)an kelarutan asam - volume micropore ↓↓,
- kandungan air ↓↓ dan
Diagnosa Klinis
- Karakteristik permukaan enamel o Patologi(?) o Kondisi trauma Kunci diagnosa o Perubahan warna o Perubahan warna o Demineralisasi o Kavitas o Pemakaian berlebihan o Kelainan morfologi o Gigi retak
Pewarnaan (colorization)
• Enamel translusen
• Pewarnaan tergantung ketebalan enamel dan warna dentin
Ketebalan enamel
Dari puncak tonjol( 2,5mm) dan kearah incisal edge( 2,0mm)
Ketebalan enamel menurun sampai dibawah kedalaman fissure oklusal dan berbentuk taper sampai didaerah servikal pd pertemuan dgn sementum atau dentin akar
Pada gigi anterior dewasa muda translusensi keabu2an/agak sdkt berwarna kebiru2an pd incisal edge
Warna lbh kekuningan dijumpai pd daerah servikal dmn warna dentin memantul karena daerah tsb enamel tipis.
Pada pertemuan enamel dan sementum Pada pertemuan enamel dan sementum
10% terlht ada gap shg dentin terpapar hypersensitif
Warna enamel dipengaruhi :
Perkembangan gigi atau Ekstrinsik stains
Penggunaan antibotik Fluoride yg berlebihanFluoride yg berlebihan
Warna enamel jg dpt menunjukkan adanya perubahan pd enamel yang mengalami
demineralisasi pd gg2 karies critical
Translusensi enamel secara langsung berhubungan dengan :
Derajat mineralisasi
Porositas enamel surface akibat demineralisasi
pd awal karies white spot berwarna putih
susu yg terlihat buram (opacity) lokasi pd permukaan gg yg licin (smooth surface)
permukaan gg yg licin (smooth surface)
Pd thp akhir karies demineralisasi internal
enamel pd (dej) dentino enamel junction terlihat putih atau opacity yang memantul keluar
Pentingnya mengetahui warna enamel secara umum menunjukkan :
o Pasien dgn OH yg inadekuat o Diet kariogenik
o Diet kariogenik
KAVITASI (Pemnentukan kavitas)
demineralisasi enamel tanpa terjd remineralisasi
akan terlihat seperti enamel rusak
membentuk kavitas
Kavitas karies hrs ditempatkan bhn restorasi
Tanpa restorasi pd kavitas penetrasi m.o.
ke dentin bila berlanjut ke pulpa dpt menyebabkan vitalitas gg terganggu
menyebabkan vitalitas gg terganggu
Restorasi utk mengembalikan :
- Fungsi - Fonetik
- Estetik - Stabilitas oklusal
- stomatongatik
Faktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi: 1. Keturunan
2. Ras
3. Jenis kelamin. Wanita>>Pria krn –Pregnancy (muntah) , mens (gang. hormonal), ngidem.
4. Umur. Periode umur gigi bercampur(8-12thn) 4. Umur. Periode umur gigi bercampur(8-12thn) 5. Makanan (praerupsi)
6. Unsur kimia:
Berilium,Fluor,Aurum,Ag,Mg,menghambat karies Cadmium,Platina,Selenium,Menunjang karies
7. Air ludah. pH asam karies, pH basa kalkulus
viskositas↓(serous) self cleansing baik,
viskositas↑(mucous) self cleansing jelek.
Flow >> self cleansing baik karies <<
8. Plak. Terbentuk dari campuran air ludah, sisa2 epitel jar mulut, leukosit, limfosit, sisa makanan epitel jar mulut, leukosit, limfosit, sisa makanan dan bakteri
9. Aktifitas otot.
Pergerakan otot pipi,bibir,lidah, self cleansing baik karies << .
WEAR
Kekuatan enamel logam dgn parameter
Knoop Hardness
• Enamel : 343 Knoop Hardness • Dentin : 68 Knoop Hardness
Enamel 5 X lbh kuat dari Dentin
atrisi / kontak friksi (gesekan) dengan gigi
yang berlawanan atau bhn restorasi yg lbh keras cth. porselen
CONTACT WEAR
utk enamel 29µm/thn
Bhn2 yg menggantikan enamel/fungsi enamel haruslah :
- Compatibel wear - Compatibel wear - Smoothness
- Strength
Adanya oklusal wear yang berat terlihat
bentuk kuspal dari membulat menjadi datar
FAKTOR2 YG MEMPENGARUHI WEAR : Bruxism Parafungsi habit Maloklusi Maloklusi Umur diet
FAULTS & FISSURES
Berbagai defect pada enamel retensi
plak asam
Organik pada permukaan pellicle dan
kutikula meluas 1-3µ3 kedlm enamel berperan
dalam pertukaran ion dan adhesi serta dalam pertukaran ion dan adhesi serta
kolonisasi plak bakteri pada permukaan enamel. Adanya fissure pd permukaan oklusal fissure yg dalam dibtk oleh fisur yg tidak komplit dan lobe2 enamel cuspal selama masa perkembangan gigi
CRACKS
adanya cracks pd permukaan enamel yg meluas dan groove melintas ridge ke permukaan aksial menyebabkan mudahnya korona atau tonjol
fraktur fraktur
Gigi retak symtomatis dan melibatkan dentin menyebabkan restorasi yg menutupi tonjol
STRUKTUR DENTIN
•Menyerupai struktur tulang
•Mengalami meneralisasi dan memp matriks ekstraseluler •Komposis - Mineral 69.3%
- Organik 17.5 % - Air 13.2 %
2. Dentin
Bagian-bagian dari dentin :
•Dentin Intertubuler •Dentin Peritubuler
•Tubulus Dentin berisi :
- tonjolan odontoblast
PERMEABILITAS DENTIN
• Sebagai akibat adanya tubulus dentin
• Tubulus dentin di bentuk ketika deposisi dan mineralisasi matriks predentin di sekitar odontoblast
Volume / besar tubulus dentin Jumlah Tubulus Dentin Umur Dekat pulpa Pertengaha n dentin Perifer Dekat pulpa Pertengahan dentin Perifer 16–30 thn 30-50 thn 50-75 thn 4,0 µm 3,1 µm 1,7 µm 61000 34000 13000 3,1 µm 2,6 µm 1,7 µm 68000 40000 16000 2,9 µm 2,4 µm 1,7 µm 64000 35000 15000
ISI TUBULUS DENTIN
1. Dentin Peritubular
> Meneralisasi dari dentin intertubular Matrix Organik <
Penyempitan tubulus dentin pada umur lajut pertumbuhan dentin peritubular
pertumbuhan dentin peritubular
2. Tonjolan Odontoblast
Fibril-fibril Jaringan lunak melalui tubulus dentin Berada pada dentin –predentin junction
Pemisah tonjolan odontoblast dan tubulus dentin Ruang Periodontoblastic
3. Kolagen
Sering dalam lumen tubulus dentin
Berperan dalam penurunan permeabilitas dentin
4.Serabut Saraf
Pada daerah Khusus dari dentin
Penetrasi ke dalam tubulus tidak lebih dari 100-150 µm Penetrasi ke dalam tubulus tidak lebih dari 100-150 µm
5. Cairan Dentinal
Protein = Plasma Tubuh
Berada pada Tubulus Dentin Dasar hipotesis Hydrodinamis dari sensitifitas dentin
SEM of pulpal survace of dentin, arrangement of calcifying collagen matrix and surrounding dentin
tubules. Organic material removed by etylene diamine treatment (X15000)
INERVASI DENTIN
Dentin mempunyai Jaringan Saraf ?? Masih diperdebatkan
Pendapat ahli :
• Tidak mempunyai saraf
• Persyarafan sampai predentin • Pada Inner dentin
• Pada Inner dentin
• (Byres, 1984) Serabut saraf mula-mula berjalan sejajar sumbu panjang gigi cabang terminal berakhir di odontoblas
Pola persarafan tidak tergantung pada jenis gigi tetapi : Ketebalan predentin > Jalanan saraf kompleks
Berdasarkan lokasi terminal dan derajat ramifikasi ada 4 tipe saraf :
I. Saraf Pulpa Marginal
• Terbanyak
• Berakhir ruang interselular tepi pulpa dan diantara sel-sel odontobast
sel odontobast
II. Saraf Predentin Kompleks
• Berakhir pada odontoblastic-predentin / predentin. • Lurus / spiral melalui tubulus dentin dan transversal
III. Saraf Predentin Kompleks
• Pada Predentin
• Bercabang kompleks segala arah
terutama servikal
IV. Saraf Dentin
• Melalui tubulus dentin masuk ke dentin ( 100 • Melalui tubulus dentin masuk ke dentin ( 100
– 200 µm )dari batas odontoblast-predentin • Tipe yang jarang ditemukan
Tidak seperti saraf pd pulpa, saraf predentin non-myelin
Ada 3 teori mekanisme sensitivitas dentin : 1. Teori sinap kimiawi tidak terbukti 2. Teori sinap elektrik pd penelitian 3. Teori ujung- saraf bebas
(Gunji 1982)1 odontoblas beserta
1atau lebih ujung saraf bebas 1atau lebih ujung saraf bebas
kompleks mekanoreseptor utk sensitivitas dentin
֠ rangsangandentinpergerakan cairan
tubulus dentinpergerakan tonjol
odontoblasditerima reseptor ujung saraf
Penyebab rasa sakit pd saat pengeboran :
i. Rangsangan terhdp saraf langsungii. TekananTom’s fibre odontoblas
reseptor ujung saraf bebas otak sensasi
sakit
iii. Panas(bor) p’gumpalan serat Tom’s
ke↑an tekanan pd protoplasma tubulus dentin
ke↑an tekanan pd protoplasma tubulus dentin penekanan ujung saraf bebas sakit
iv. Rangsangan Acth dilepas pH↓ protein
terurai pergeseran kesetimbangan Ca2+/K+
menekan ujung saraf sakit
Gigi terkena rangsangan dentin reparatif