Bab 6 – Analisa Ekonomi
98
BAB VI
ANALISA EKONOMI
Pada prarancangan pabrik Etil klorida ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini menguntungkan dari segi ekonomi atau tidak. Bagian terpenting dari prarancangan ini adalah estimasi harga dari alat-alat karena harga digunakan sebagai dasar untuk estimasi analisis ekonomi, di mana analisis ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan atau estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang akan diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dalam titik impas. Selain itu, analisis ekonomi juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan.
6.1. Dasar Perhitungan
Kapasitas produksi : 20.000 ton/tahun
Satu tahun operasi : 330 hari
Pabrik didirikan : 2020
Harga bahan baku Etanol : US $ 1,839 / kg Harga bahan baku HCl : US $ 1,677 / kg Harga bahan pembantu
Katalis CCl4 : US $ 1,406/ kg Harga produk
Etil Klorida : US $ 2,58 / kg 6.2. Penaksiran Harga Peralatan
Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metoda atau cara untuk memperkirakan harga suatu
Bab 6 – Analisa Ekonomi
alat dari data peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga.
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat
Sumber : Chemical Engineering Plant Cost Index, 2015
Gambar 6.1 Grafik Linierisasi Indeks Harga
y = 12,79x - 25.159 R² = 0,7545 0 100 200 300 400 500 600 700 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 In d e x h a r g a Tahun
INDEX
Cost Indeks tahun Chemical Engineering Plant Index
2004 444,20 2005 468,20 2006 499,60 2007 525,40 2008 575,40 2009 521,90 2010 550,80 2011 585,70 2012 584,60 2013 567,30 2014 576,10
Bab 6 – Analisa Ekonomi
Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut:
Y = 12,79X – 25.159 (6-1)
Tahun 2020 adalah tahun ke X, sehingga indeks tahun 2020 adalah 676,80. Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2020) dan dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan (Peters & Timmerhaus, 2002) :
Ex = Ey . (6-2)
Ex = Harga pembelian pada tahun 2020 Ey = Harga pembelian pada tahun referensi Nx = Indeks harga pada tahun 2020
Ny = Indeks harga pada tahun referensi
6.3. Penentuan Total Capital Investment (TCI)
Asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi :
1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2018 dan pabrik dapat beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2020. 2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu.
3. Kapasitas produksi adalah 20.000 ton/tahun. 4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun.
5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik.
6. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan.
7. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun, kecuali alat-alat tertentu (umur pompa adalah 5 tahun).
8. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah 0% dari FCI.
9. Situasi pasar, biaya dan lain-lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi.
10. Upah buruh lokal Rp.165.000,00 per man hour. Ny
Bab 6 – Analisa Ekonomi
11. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 13.475,00. (Sumber: www.bi.go.id) 12. Semua produk etil klorida habis terjual.
6.3.1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment) Tabel 6.2 Modal Tetap
No Keterangan US $ Rp.
1. Harga pembelian peralatan 3.567.350,25 48.070.044.588,30 2. Instalasi alat – alat 892.601,28 12.027.802.217,21
3. Pemipaan 2.287.320,51 30.821.643.835,31
4. Instrumentasi 949.950,37 12.800.581.249,18
5. Isolasi 179.901,44 2.424.171.876,44
6. Listrik 358.268,95 4.827.674.105,85
7. Bangunan 1.783.675,12 24.035.022.294,15
8. Tanah dan perbaikan lahan 6.100.965,25 82.210.506.688,25
9. Utilitas 2.865.013,54 38.606.057.446,73
Physical Plant Cost 18.985.046,70 255.823.504.301,43 10. Engineering & Construction 2.896.592,45 63.955.876.075,36
Direct Plant Cost 23.731.308,38 319.779.380.376,79 11. Contractor’s fee 2.373.130,84 31.977.938.037,68 12. Contingency 5.932.827,09 79.944.845.094,20
Fixed Capital Invesment (FCI) 32.037.266,31 431.702.163.508,66
6.3.2. Modal Kerja (Working Capital Investment) Tabel 6.3 Modal Kerja
No. Jenis US $ Rp.
1. Persediaan bahan baku 4.802.634,52 64.704.682.557,13 2. Persediaan bahan dalam proses 11.250,78 151.604.327,10 3. Persediaan Produk 1.485.103,61 20.011.771.177,15 4. Extended Credit 3.605.907,55 48.589.604.245,25 5. Available Cash 1.485.103,61 20.011.771.177,15
Working Capital Investment (WCI) 8.959.508.10 120.729.371.696,88
Total Capital Investment (TCI)
= FCI + WCI
Bab 6 – Analisa Ekonomi
6.4. Penentuan Manufacturing Cost (MC) 6.4.1. Direct Manufacturing Cost (DMC)
Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp.
1. Harga Bahan Baku 4.829.781,14 65.081.300.853,04
2. Gaji Pegawai 365.120,59 4.920.000.000,00
3. Supervisi 218.181,82 2.940.000.000,00
4. Maintenance 2.128.244,35 28.678.092.670,65 5. Plant Supplies 319.236,65 4.301.713.900,60 6. Royalty & Patent 2.580.000,00 34.765.500.000,00
7. Utilitas 353.343,01 4.761.297.080,89
Direct Manufacturing Cost (DMC) 10.793.907,57 145.447.904.505,18
6.4.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp.
1. Payroll Overhead 65.721,71 885.600.000,00
2. Laboratory 54.768,09 738.000.000,00
3. Plant Overhead 292.096,47 3.936.000.000,00
4. Packaging 2.163.544,53 29.153.762.547,15
Indirect Manufacturing Cost (IMC) 2.576.130,80 34.713.362.547,15 6.4.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp.
1. Depresiasi 3.203.726.63 43.170.216.350,87
2. Property Tax 1.281.490.65 17.268.086.540,35
3. Asuransi 320.372.66 4.317.021.635,09
Bab 6 – Analisa Ekonomi
Total Manufacturing Cost (TMC)
= DMC + IMC + FMC = Rp 247.365.757.495,41
6.5. General Expense (GE)
Tabel 6.7 General Expense
No. Jenis US $ Rp.
1. Administrasi 380.333,95 5.125.000.000,00 2. Sales 2.163.544,53 29.153.762.547,15 3. Research 1.211.584,94 16.326.107.026,41 4. Finance 2.227.583,31 30.016.685.151,64
General Expense (GE) 5.983.046,73 80.621.554.725,20
Biaya Produksi Total (TPC) = TMC + GE
= Rp 327.987.312.220.61
6.6. Keuntungan Produksi Penjualan selama 1 tahun :
Etil Klorida = Rp 695.310.000.000,00 Biaya produksi per tahun = Rp 327.987.312.220,61 Keuntungan sebelum pajak = Rp 182.397.083.772,75 Pajak = 30 % dari keuntungan = Rp 54.719.125.131,83
(Direktorat Jendal Pajak : PPH pasal 21) Keuntungan setelah pajak = Rp 127.677.958.640,93
Bab 6 – Analisa Ekonomi 6.7. Analisa Kelayakan
1. % Profit on Sales (POS)
POS adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk itu sendiri.
% 100 tahunan Penjualan Keuntungan POS
Besarnya POS pabrik etil klorida ini adalah : POS sebelum pajak = 31,99%
POS setelah pajak = 22,39% 2. % Return on Investment (ROI)
ROI adalah tingkat pengembalian modal dari pabrik ini, dimana untuk pabrik yang tergolong high risk, mempunyai batasan ROI minimum sebelum pajak sebesar 44 % (Aries, 1954).
ROI sebelum pajak = 55,20% ROI setelah pajak = 40,24 % 3. Pay Out Time POT
POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh. Besarnya POT untuk pabrik yang beresiko tinggi sebelum pajak adalah maksimal 2 tahun (Aries, 1954).
POT sebelum pajak = 1,9 tahun POT setelah pajak = 2,5 tahun 4. Break Event Point (BEP)
BEP adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Besarnya BEP untuk pabrik etil klorida ini adalah 45,19 %
5. Shut Down Point (SDP)
SDP adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus ditutup. Besarnya SDP untuk pabrik etil klorida ini adalah 21,94 %
Bab 6 – Analisa Ekonomi
6. Discounted Cash Flow (DCF)
DCF adalah perbandingan besarnya persentase keuntungan yang diperoleh terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank. Tingkat bunga dasar kredit koperasi adalah 10% dan suku bunga tabungan adalah 13,5% (www.bankmandiri.co.id. 2016). Besarnya DCF yang diperoleh untuk pabrik etil klorida ini adalah 30,84 %.
Dari perhitungan diperoleh :
a. Fixed manufacturing cost (Fa) = Rp 64.755.324.526,30 b. Variable cost (Va) = Rp 161.994.883.394,08 c. Regulated cost (Ra) = Rp 203.657.143.919,04
d. Sales (Sa) = Rp 583.075.250.943,03
Tabel 6.8 Analisis kelayakan
No. Keterangan Perhitungan Batasan
1.
2.
3. 4. 5.
Return On Investment (% ROI) ROI sebelum pajak
ROI setelah pajak Pay Out Time (POT) POT sebelum pajak POT setelah pajak Break Even Point (BEP) Shut Down Point (SDP) Discounted Cash Flow (DCF)
55,20 % 40,24 % 1,9 tahun 2,5 tahun 45,19 % 21,94 % 30,84 % min 44 % maks. 2 tahun 40 – 60 % 13.5 % (bank mandiri)
Adapun kurva analisa kelayakan tersebut dapat dilihat pada lampiran gambar E.2. Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pendirian pabrik etil klorida dengan kapasitas 20.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.