KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELACAKAN KASUS
PELACAKAN KASUS KEMATKEMATIAN BAYIIAN BAYI
II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN Saat ini
Saat ini stastatus kesehatus kesehatan tan ibu dan ibu dan anak di anak di IndIndonesonesia ia masmasih ih jauh dari jauh dari harharapanapan,, di
ditatandandai i dedengangan n mamasisih h titinggngginyinya a angangka ka kekemamatitian an ibibu u (A(AKIKI) ) yayaititu u 228 228 per per 100100,00,0000 kelahiran hidup (SKI, 200!)" #eskipun telah mengalami penurunan jika dibandingkan kelahiran hidup (SKI, 200!)" #eskipun telah mengalami penurunan jika dibandingkan pada
pada tahun tahun 2002$200% 2002$200% yaitu yaitu %0! %0! per per 100"000 100"000 K&', K&', angka angka ini ini masih masih merupakan merupakan angkaangka tertinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti #alaysia (2), Srilanka (8), tertinggi jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti #alaysia (2), Srilanka (8), and *hilipina (2%0)" Kondisi Angka Kematian +ayi (AK+) tidak jauh berbeda, saat ini and *hilipina (2%0)" Kondisi Angka Kematian +ayi (AK+) tidak jauh berbeda, saat ini kematian bayi sebesar % per 1000 kelahiran hidup (SKI, 200!) dan terjadi stagnasi kematian bayi sebesar % per 1000 kelahiran hidup (SKI, 200!) dan terjadi stagnasi penurunan
penurunan bila bila kita kita bandingkan bandingkan dengan dengan SKI SKI 200% 200% (% (% per per 1000 1000 kelahiran kelahiran hidup)"AK+hidup)"AK+ di
di IndoIndonesnesia ia masmasih ih tertergolgolong ong tintinggi ggi jikjika a dibdibandiandingkangkan n dengdengan an neganegara$ra$neganegara ra angganggotaota AS-A., yaitu Singapura (% per 1"000), +runei arussalam (8 per 1"000), #alaysia (10 per AS-A., yaitu Singapura (% per 1"000), +runei arussalam (8 per 1"000), #alaysia (10 per 1"000), /ietnam (18 per 1"000), dan hailand (20 per 1"000)"
1"000), /ietnam (18 per 1"000), dan hailand (20 per 1"000)"
Angka kematian ibu di Indonesia tahun 18 adalah 0 per 100"000 kelahiran Angka kematian ibu di Indonesia tahun 18 adalah 0 per 100"000 kelahiran hidup dan menurun menjadi %% per 100"000 kelahiran hidup pada tahun 1!, dan %0! per hidup dan menurun menjadi %% per 100"000 kelahiran hidup pada tahun 1!, dan %0! per 100
100"0"000 00 kekelalahihiraran n hihidup dup di di tatahuhun n 200200%, %, sesedadangkngkan an datdata a teterarakhkhir ir papada da tatahun hun 200200!! men
menunjuunjukkan kkan angkangka a 228 228 per per 100"100"000 000 kelkelahiahiran ran hiduhidup p (S(SKI2KI200!)00!)" " AnAngka gka tertersebusebutt menunjukkan baha penurunan angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari yang menunjukkan baha penurunan angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan untuk dapat men3apai target #4, yaitu 102 per 100"000 kelahiran hidup di diharapkan untuk dapat men3apai target #4, yaitu 102 per 100"000 kelahiran hidup di tahun 201" 5ika tidak dilakukan inter6ensi yang signi7ikan dan e7ekti7, maka target tesebut tahun 201" 5ika tidak dilakukan inter6ensi yang signi7ikan dan e7ekti7, maka target tesebut sulit untuk di3apai
sulit untuk di3apai karena proyeksi +*S karena proyeksi +*S berdasaberdasarkan ke3enderungarkan ke3enderungan n penurunapenurunan n diatadiatas,s, angka kematian ibu di Indonesia hanya akan turun sampai 1% per 100"000 kelahiran hidup angka kematian ibu di Indonesia hanya akan turun sampai 1% per 100"000 kelahiran hidup pada tahun 201 (+*S, 20
pada tahun 201 (+*S, 200!)"0!)"
ntuk menurunkan angka kematian ibu, salah satu 7aktor utama adalah mengatasi ntuk menurunkan angka kematian ibu, salah satu 7aktor utama adalah mengatasi kompli
komplikasi kasi persapersalinan" iperkirlinan" iperkirakan akan baha dari baha dari sekitsekitar ar 2"000 kematian ibu, 2"000 kematian ibu, sekitsekitar ar ,, juta
juta anita anita mengalami mengalami kesakitan kesakitan yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan kehamilan kehamilan dan dan 1, 1, jutajuta mengalami 9nyaris mati9 (
mengalami 9nyaris mati9 (near-missnear-miss) (:ilippi, dkk", 200!)" SKI tahun 200! menunjukkan) (:ilippi, dkk", 200!)" SKI tahun 200! menunjukkan baha
baha sekitar sekitar %!; %!; ibu ibu mengalami mengalami persalinan persalinan tak tak maju maju ketika ketika proses proses persalinan, persalinan, 1!;1!; mengalami ketuban pe3ah dini (K*) jam sebelum melahirkan, dan ; mengalami mengalami ketuban pe3ah dini (K*) jam sebelum melahirkan, dan ; mengalami perdarahan
perdarahan hebat" hebat" Komplikasi Komplikasi lain lain yang yang ter3atat ter3atat adalah adalah demam demam dan dan 3airan 3airan 6agina 6agina berbauberbau (!;) dan
(!;) dan kejang (2;)" Sementara itu, komplikasi yang kejang (2;)" Sementara itu, komplikasi yang ter3atter3atat at selamselama a kehamikehamilan, sekitar lan, sekitar 10,; ibu
10,; ibu didiagdidiagnosis memiliki komplikasnosis memiliki komplikasi" i" iantaiantara ra merekamereka, , %; %; mengalamengalami mi perdaraperdarahanhan hebat dan 2; ibu mengalami persalinan pre$term" Komplikasi lain yang dilaporkan dalam hebat dan 2; ibu mengalami persalinan pre$term" Komplikasi lain yang dilaporkan dalam
laporan SKI tersebut adalah demam, sungsang, kejang, lemah, bengkak, hipertensi dan sakit kepala"
Angka kematian neonatal di Indonesia menunjukkan ke3enderungan penurunan yang sangat lambat dalam kurun aktu 10 tahun bila dibandingkan dengan angka kematian bayi dan +alita" AK. pada tahun 1! sebesar 2 per 1000 kelahiran hidup menurun
menjadi 20 per 1000 kelahiran hidup (SKI 2002$200%) dan 1 per 1000 kelahiran hidup sesuai hasil SKI 200!" *erhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal menjadi penting karena kematian neonatal memberikan kontribusi terhadap ; kematian bayi (SKI,200!)" ntuk men3apai target penurunan AK+ pada #4 201 yaitu sebesar
2% per 1000 kelahiran hidup maka peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi bayi baru lahir (neonatal) menjadi prioritas utama" ari data tersebut juga terlihat kesenjangan yang 3ukup besar antar pro6insi" AK+ dan AK. tertinggi di pro6insi Sulaesi +arat (! dan <1"000) dan .+ (!2 dan %<1"000) yang men3apai 2 $ % kali lipat dari AK+ di *ro6insi =ogyakarta (1 dan 1<1"000) (SKI 200!)"
'asil >iskesdas 200! menunjukkan !8,; dari kematian neonatal ini terjadi pada umur 0$ hari" ari data tersebut juga terlihat masih rendahnya 3akupan pemeriksaan neonatus" !,; neonatus diperiksa oleh tenaga kesehatan dalam minggu pertama setelah kelahirannya dan hanya %%,; neonatus umur 8$28 hari yang diperiksa" *enyebab kematian terbesar berdasarkan >iskesdas 200! untuk umur 0$ hari adalah gangguan pernapasan<as7iksia (%,;) dan prematuritas dan bayi berat lahir rendah (%2,;) dan
sepsis (12;)? umur !$28 hari adalah sepsis (20,;), kelainan kongenital (18,1;), pneumonia 1, ;, prematuritas dan ++&> (12,8;) dan >S (12,8;)"
'ampir sama dengan angka kematian ibu, angka kematian neonatal di Indonesia ini juga masih menunjukkan adanya masalah akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang
serius" #asalah kesehatan neonatal selain sangat terkait dengan kondisi saat ibu hamil dan bersalin tetapi juga penyakit dan masalah kesehatan yang dialami bayi setelah lahir yang
menyangkut peraatan bayi baru lahir"
erdapat tiga jenis area inter6ensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui@ (1) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi se3ara memadai, (2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pas3a persalinan dan kelahiran, serta (%) pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal
dasar (*.-) dan komprehensi7 (*.-K) yang dapat dijangkau""
II. LATAR BELAKANG
+eberapa program penurunan AKI dan AK. di Indonesia telah dilakukan melalui kebijakan Making Pregnancy Safer (#*S)" Salah satunya adalah dengan meningkatkan
*elindung Kepala *uskesmas Ka" Ketua im *ela3akan Kasus Kematian +ayi im *ela3akan Kasus Kematian +ayi *erangkat esa Setempat +idan esa Setempat
mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta neonatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan" 'al tersebut dapat dilakukan dengan
mengembangkan konsep Audit #aternal *erinatal<.eonatal (A#*) tingkat Kabupaten<Kota" >uang lingkup A#* yang dikembangkan dalam pedoman ini men3akup audit untuk ibu, bayi pada masa perinatal, hingga neonatal"
A#* dapat diman7aatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien< keluarga, petugas kesehatan, manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan" #elalui kegiatan ini diharapkan para pengelola program KIA di Kabupaten<Kota dan para pemberi pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat pelayanan rujukan (>S Kabupaten<Kota) dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi 7aktor$7aktor yang berpengaruh tersebut"
ata dari A#* di tingkat Kabupaten<Kota diharapkan akan dapat digunakan untuk proses audit di tingkat pro6insi untuk menghasilkan kebijakan tingkat tinggi melalui
mekanisme Confidential Enquiries into Maternal (&Neonatal) Deaths (B-#)" *ada tingkat ini, dapat dilibatkan pakar dari berbagai ma3am bidang (misalnya terkait transportasi, dan lain$lain) untuk menghasilkan inter6ensi yang berbasis bukti dan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan *erinatal<.eonatal" alam kaitannya dengan kegiatan B-# di tingkat pro6insi, inas Kesehatan *ro6insi berkepentingan untuk mengumpulkan data A#* dari seluruh Kabupaten<Kota di ilayahnya" Selain itu, inas Kesehatan *ro6insi diharapkan dapat mem7asilitasi kegiatan A#* di Kabupaten<Kota dalam hal bila terjadi kematian lintas batas dan menyediakan pengkaji eksternal bagi Kabupaten<Kota yang memerlukannya"
III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA A. Pengorganisasian
B. Tata H!ngan Ker"a Dan A#r Pe#a$oran 1" ata 'ubungan Kerja
Ketua tim pela3akan kasus kematian +ayi bertugas melakukan koordinasi mulai dari pemeriksaan, penatalaksanaan, pen3atatan dan pelaporan serta pelaksanaan *rogram pela3akan kasus kematian +ayi di desa$desa ilayah kerja *uskesmas Sukra" *enanggung jaab tiap$tiap tim melakukan koordinasi pelaksanaan *rogram pela3akan kasus kematian +ayi pada tim yang menjadi tanggung jaabnya" Ketua tim pela3akan kasus kematian +ayi bertanggung jaab terhadap anggota$anggota lainnya"
2" *elaporan
im pela3akan kasus kematian +ayi melaporkan kegiatan setiap kegiatan yang telah dilakukan kepada ketua tim pela3akan kasus kematian +ayi dalam bentuk laporan" Ketua tim pela3akan kasus kematian +ayi melaporkan
kegiatan tersebut kepada kepala puskesmas"
I%. TUJUAN
A. T"an U&&
#eningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh ilayah kabupaten<kota dalam rangka memper3epat penurunan angka kematian +ayi
B. T"an K'ss
a" #enerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal se3ara teratur dan berkesinambungan, yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten<kota, rumah sakit pemerintah atau sasta dan puskesmas, rumah bersalin (>+), bidan praktek sasta atau +*S di ilayah kabupaten<kota dan
dilintas batas kabupaten<kota pro6insi
b" #enetukan inter6ensi dan pembinaan untuk masing$masing pihak yang di perlukan untuk mengatasi masalah$masalah yang ditemukan dalam pembahasan kasus
3" #engembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan kabupaten<kota, rumah sakit pemerintah<sasta, puskesmas, rumah sakit bersalin dan +*S dalam peren3anaan, pelaksanaan, pemantauan dan e6aluasi
terhadap inter6ensi yang disepakati"
%. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No .
Kegiatan Po(o( Rin)ian Kegiatan
A *ela3akan Kasus Kematian *embentukan tim A#*
+ayi pelaksanaan A#*
#enyusus ren3ana (*A) A#*
rientasi pengelola program KIA dalam pelaksanaan A#*
*elaksanaan kegiatan A#*
*enyusunan ren3ana tindak lanjut terhadap temuan dari kegiatan
*emantauan dan e6aluasi
%I. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
A. Cara Me#a(sana(an Kegiatan
1" #enyampaikan in7ormasi kepada sta7 puskesmas terkait mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan A#*
2" #elakukan pen3atatan atas kasus kesakitan dan kematian +ayi dan penanganan atau rujukannya, untuk kemudian dilaporkan kedinas kesehatan
kabupaten kota
%" #engikuti pertemuan A#* dikabupaten<kota
" #elakukan pela3akan sebab kematian ibu<perinatal (otopsi 6erbal ) selambat$ lambatnya ! hari setelah menerima laporan" In7ormasi ini harus dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten<kota selambat$lambatnya dalam aktu 1 bulan " temuan otopsi 6erbal dibi3arakan dalam pertemuan audit dikabupaten <kota " " #engikuti<melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA,
sebagai tindak lanjut dari kegiatan audit
" #embahas kasus pertemuan A#* di kabupaten<kota
!" #embahas hasil tindak lanjut A#* non medis dengan lintas sektor terkait"
B. Sasaran
Seluruh +ayi yang baru lahir yang berada didesa$desa ilayah kerja *uskesmas Sukra Ke3amatan Sukra Kabupaten Indramayu"
C. Rin)ian Kegiatan* Sasaran K'ss* Cara Me#a(sana(an Kegiatan
No. Kegiatan Po(o(
Sasaran
U&& Rin)ian Kegiatan Sasaran
Cara Me#a(sana(an Kegiatan 1" *ela3akan Kasus Kematian +ayi Seluruh +ayi yang baru lahir yang berada didesa$desa ilayah kerja *uskesmas Sukra Ke3amatan
*embentukan tim A#* *enyebarluasan
in7ormasi dan petunjuk teknis pelaksanaan A#* #enyusus ren3ana
(*A) A#*
rientasi pengelola program KIA dalam
Sukra Kabupaten Indramayu pelaksanaan A#* *elaksanaan kegiatan A#* *enyusunan ren3ana tindak lanjut terhadap temuan dari kegiatan *emantauan dan e6aluasi
%II. JAD+AL KEGIATAN
%III. BIAYA
Sumber dana diambil dari dana +K ahun 201!
2 (dua) rang *etugas ( 2 org C 1 desa C >p"0"000,$ D >p" 100"000,$ )
I,. E%ALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
*engelola *rogram dan pelaksana program pela3akan kasus kematian +ayi memahami pelaksanaan kegiatan program dan dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan a3uan yang ada"
,. PENCATATAN* PELAPORAN DAN E%ALUASI KEGIATAN
1. ilakukan pen3atatan dan pelaporan *rogram pela3akan kasus kematian +ayi dari tiap anggota tim dan bidan desa setempat