KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU DAN
PELACAKAN KASUS KEMATIAN IBU DAN BAYIBAYI UPT PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH UPT PUSKESMAS UJUNGBERUNG INDAH
A.
A. PEPENDNDAHAHULULUAUANN
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari dera
derajat jat kesekesehatahatan n masymasyarakaarakat. t. AKI AKI mengmenggambgambarkan arkan jumljumlah ah wanwanita ita yangyang me
meniningnggagal l dadari ri susuatatu u pepenynyebebab ab kekemamatitian an teterkrkaiait t dedengngan an gagangngguguanan keh
kehamilamilan an atau atau penapenangannganannyannya a (ti(tidak dak termtermasuk asuk kecekecelakalakaan an atau atau kasuskasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (4 hari insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (4 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per !"".""" setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per !"".""" kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara terkait dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara umu
umum, m, penpendiddidikikan an dan dan pepelaylayananan an seselamlama a kekehamhamililan an dan dan memelahlahirkirkanan.. #ensiti$itas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya #ensiti$itas AKI terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.
indikator keberhasilan pembangunan sektor kesehatan.
Angka Kematian %ayi (AK%) adalah jumlah penduduk yang meninggal Angka Kematian %ayi (AK%) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia ! tahun yang dinyatakan dalam !.""" kelahiran sebelum mencapai usia ! tahun yang dinyatakan dalam !.""" kelahiran hidup pada tahun yang sama. &sia bayi merupakan kondisi yang rentan hidup pada tahun yang sama. &sia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian.
baik terhadap kesakitan maupun kematian. An
Angkgka a KeKemamatitian an 'e'eononatatal al (A(AK'K') ) adadalalah ah jujumlmlah ah pependndududuk uk yyanangg me
meniningnggagal l sasatu tu bubullan an pepertrtamama a sesetetelalah h kekelalahihiraran n ("(" hahariri) ) yayangng dinyatakan dalam !.""" kelahiran hidup pada tahun yang sama.
dinyatakan dalam !.""" kelahiran hidup pada tahun yang sama.
#aat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari #aat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu harapan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu *+ per !"".""" kelahiran hidup (#-KI, "!). Kondisi Angka Kematian *+ per !"".""" kelahiran hidup (#-KI, "!). Kondisi Angka Kematian %ayi (AK%) tidak jauh berbeda, saat ini di Indonesia kematian bayi sebesar %ayi (AK%) tidak jauh berbeda, saat ini di Indonesia kematian bayi sebesar *
* per per !""!""" " kelkelahiahiran ran hihidup dup (#(#-KI-KI, , "!"!). ). #e#edandangkgkan an AnAngka gka KemKematiatianan 'eonatal (AK') periode + tahun terakhir mengalami stagnasi. %erdasarkan 'eonatal (AK') periode + tahun terakhir mengalami stagnasi. %erdasarkan laporan #-KI "" dan "! diestimasikan sebesar ! per !.""" kelahiran laporan #-KI "" dan "! diestimasikan sebesar ! per !.""" kelahiran hidup. Kematian neonatal menyumbang lebih dari setengahnya kematian hidup. Kematian neonatal menyumbang lebih dari setengahnya kematian bayi (+,4/), sedangkan jika dibandingkan dengan angka kematian balita, bayi (+,4/), sedangkan jika dibandingkan dengan angka kematian balita, kematian neonatal menyumbangkan 4,+/.
kematian neonatal menyumbangkan 4,+/. 0erdapat
0erdapat tiga tiga jenis jenis area area inter$eninter$ensi si yang yang dapat dapat dilakukan dilakukan untukuntuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan
(!) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, () pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran, serta (*) pelayanan emergensi kebidanan dan neonatal dasar (23'-) dan komprehensif (23'K) yang dapat dijangkau.
B. LATAR BELAKANG
%eberapa program penurunan AKI dan AK' di Indonesia telah dilakukan melalui kebijakan Making Pregnancy Safer (52#). #alah satunya adalah dengan meningkatkan mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta neonatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. 6al tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan konsep Audit 5aternal 2erinatal7'eonatal (A52) tingkat Kabupaten7Kota. 8uang lingkup A52 yang dikembangkan dalam pedoman ini mencakup audit untuk ibu, bayi pada masa perinatal, hingga neonatal.
A52 dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien7 keluarga, petugas kesehatan, manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan. 5elalui kegiatan ini diharapkan para pengelola program KIA di Kabupaten7Kota dan para pemberi pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat pelayanan rujukan (8# Kabupaten7Kota) dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi faktorfaktor yang berpengaruh tersebut.
-ata dari A52 di tingkat Kabupaten7Kota diharapkan akan dapat digunakan untuk proses audit di tingkat pro$insi untuk menghasilkan kebijakan tingkat tinggi melalui mekanisme Confidential Enquiries into Maternal (&Neonatal) Deaths (95-). 2ada tingkat ini, dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang (misalnya terkait transportasi, dan lain lain) untuk menghasilkan inter$ensi yang berbasis bukti dan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan 2erinatal7'eonatal. -alam kaitannya dengan kegiatan 95- di tingkat pro$insi, -inas Kesehatan 2ro$insi berkepentingan untuk mengumpulkan data A52 dari seluruh Kabupaten7Kota di wilayahnya. #elain itu, -inas Kesehatan 2ro$insi diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan A52 di Kabupaten7Kota
dalam hal bila terjadi kematian lintas batas dan menyediakan pengkaji eksternal bagi Kabupaten7Kota yang memerlukannya.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
5endapatkan data kematian ibu dan bayi untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh wilayah kerja &20 2uskesmas &jungberung Indah dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal.
2. Tujuan Khusus
a. 5enerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara teratur dn berkesinambungan di wilayah kerja puskesmas.
b. 5enetukan inter$ensi dan pembinaan untuk masingmasing pihak yang di perlukan untuk mengatasi masalahmasalah yang
ditemukan dalam pembahasan kasus
c. 5engembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan kabupaten7kota, rumah sakit pemerintah7swasta, puskesmas, rumah sakit bersalin dan %2# dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan e$aluasi terhadap inter$ensi yang disepakati.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
K!"a#an P$%$% R"n&"an K!"a#an 2elacakan Kasus
Kematian Ibu7%ayi
2embentukan tim A52
2enyebarluasan informasi dan petunjuk teknis pelaksanaan A52
5enyusus rencana (23A) A52
3rientasi pengelola program KIA dalam pelaksanaan A52
2elaksanaan kegiatan A52
2enyusunan rencana tindak lanjut terhadap temuan dari kegiatan
2emantauan dan e$aluasi
!. 5enyampaikan informasi kepada staf puskesmas terkait mengenai upaya peningkatan kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan A52
. 5elakukan koordinasi dengan kader setempat untuk lapor ke 2uskesmas jika ada kasus kematian ibu7bayi.
*. 5elakukan pencatatan atas kasus kesakitan dan kematian ibu serta perinatal dan penanganan atau rujukannya, untuk kemudian dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten kota
4. 5elakukan pelacakan sebab kematian ibu7perinatal (otopsi $erbal) selambatlambatnya hari setelah menerima laporan. Informasi ini harus dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten7kota selambat lambatnya dalam waktu ! bulan. 0emuan otopsi $erbal dibicarakan dalam pertemuan audit di kabupaten7kota .
+. 5engikuti7melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA, sebagai tindak lanjut dari kegiatan audit
:. 5embahas hasil tindak lanjut A52 non medis dengan lintas sektor terkait.
'. SASARAN
Kader, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan7atau sasaran masyarakat yang berada di wilayah kerja &20 2uskesmas &jungberung Indah.
G. JAD(AL PELAKSANAAN KEGIATAN
No . Kegiatan 2016 Ja n Fe b Ma r Ap r Me i Ju n Ju l Ag t Se p Ok t No v De s 1. Pembentukan tim AMP
2. Penyebarluasan informasi dan petunjuk teknis pelaksanaan AMP 3. Menyusus rencana (POA) AMP 4. Orientasi penelola proram !"A
dalam pelaksanaan AMP #. Pelaksanaan keiatan AMP
$. Penyusunan rencana tindak lanjut ter%adap temuan dari keiatan &. Pemantauan dan e'aluasi
H. E)ALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Penelola Proram dan pelaksana proram pelacakan kasus kematian ibubayi mema%ami pelaksanaan keiatan proram dan dapat melaksanakan keiatan sesuai denan acuan yan
ada.
I. PENUTUP
1. ilakukan pencatatan dan pelaporan Proram pelacakan kasus kematian ibubayi dari tiap anota tim dan bidan desa setempat
2. Mene'aluasi %asil keiatan pelacakan kasus kematian ibubayi setiap bulannya.
5engetahui,
Kepala &20 2uskesmas &jungberung Indah
dr. Ike 2uri 2urnama -ewi 'I2. !""*! "":"4 ""+
%andung, *! -esember "!: 2elaksana
lly #uminar, A.5d. Keb 'I2.!:+ "4"! !+"! ""!