• Tidak ada hasil yang ditemukan

59995898-Kapal-keruk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "59995898-Kapal-keruk"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Kapal keruk

Kapal Keruk atau dalam bahasa Inggris sering disebut dredger merupakan kapal yang memiliki peralatan khusus untuk melakukan pengerukan. Kapal ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan, baik dari suatu pelabuhan, alur pelayaran, ataupun industri lepas pantai, agar dapat bekerja sebagaimana halnya alat-alat levelling yang ada di darat seperti excavator dan Buldoser. Ada beberapa jenis kapal keruk diantaranya adalah:

Sebuah TSHD membuang material dari hopper, jenis pembuangan ini disebut rainbowing, digunakan untuk melakukan reklamasi

Kapal keruk penghisap / Suction dredgers

Beroperasi dengan menghisap material melalui pipa panjang seperti vacuum cleaner. Jenis ini terdiri dari beberapa tipe.

(2)

Trailling suction hopper dredger

Sebuah trailing suction hopper dredger atau TSHD menyeret pipa penghisap ketika bekerja, dan mengisi material yang diisap tersebut ke satu atau beberapa penampung (hopper) di dalam kapal. Ketika penampung suda penuh, TSHD akan berlayar ke lokasi pembuangan dan

membuang material tersebut melalui pintu yang ada di bawah kapal atau dapat pula memompa material tersebut ke luar kapal. TSHD terbesar di dunia adalah milik perusahaan Belgia

yaitu Jan De Nul TSHD. Vasco Da Gama (33.000 m3 penampung, 37,060 kW total tenaga yang ada) dan perusahaan Belanda BoskalisTSHD. W.D. Fairway (35.000 m3 penampung). PT Pengerukan Indonesia memiliki pula kapal keruk jenis ini seperti TSHD. Halmahera dan TSHD. Irian Jaya. Digunakan untuk melakukan maintenance dredging di pelabuhan-pelabuhan seluruh Indonesia.

Cutter-suction dredger

Cutter-suction dredger

Di sebuah cutter-suction dredger atau CSD, tabung penghisap memiliki kepala pemotong di pintu masuk penghisap. Pemotong dapat pula digunakan untuk material keras seperti kerikil atau batu. Material yang dikeruk biasanya diisap oleh pompa pengisap sentrifugal dan dikeluarkan melalui pipa atau ke tongkang. CSD dengan pemotong yang lebih kuat telah dibangun beberapa tahun terakhir, digunakan untuk memotong batu tapi peledakan. CSD memiliki dua buah spud can di bagian belakang serta dua jangkar di bagian depan kiri dan kanan. Spud can berguna sebagai poros bergerak CSD, dua jangkar untuk menarik ke kiri dan kanan.

Dua CSD terbesar di dunia adalah CSD milik Dredging International CSD D'Artagnan (28.200 kW) dan Jan De Nul CSD J.F.J. DeNul (27.240 kW).

(3)

Bucket dredger

Bucket dredger adalah jenis tertua dari suatu kapal keruk. Biasanya dilengkapi dengan

beberapa alat seperti timba / bucket yang bergerak secara simultan untuk mengangkat sedimen dari dasar air. Varian dari Bucket dredger ini adalah Bucket Wheel Dredger.

Beberapa Bucket dredger dan Grab dredger cukup kuat untuk mengeruk dan mengangkat karang agar dapat membuat alur pelayaran.

Backhoe Dredger

Bucket dredger masih dipergunakan untuk penambangan bijih timah di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau yang dioperasikan oleh PT Timah Tbk.

[sunting]

Backhoe/dipper dredge

Backhoe/dipper dredger memiliki sebuah backhoe seperti excavator. Backhoe dredger dapat pula menggunakan excavator untuk darat, diletakkan di atastongkang. Biasanya backhoe dredger ini memiliki tiga buah spudcan, yaitu tiang yang berguna sebagai

pengganti jangkar agar kapal tidak bergerak, dan pada backhoe dredger yang high-tech, hanya memerlukan satu orang untuk mengoperasikannya.

Dua backhoe dredger terbesar di dunia adalah milik dari Bean L.L.C. yaitu TAURACAVOR dan milik dari Great Lakes Dredge & Dock Co. yaitu NEW YORK. Keduanya dilengkapi dengan Excavator Liebherr 996.

(4)

Skema dari Water injection dredger

Water injection dredger menembakkan air di dalam sebuah jet kecil bertekanan rendah (tekanan rendah karena material seharusnya tidak bertebaran kemanapun, karena harus secara hati-hati agar material dapat dipindah) ke sedimen di dasar air agar air dapat mengikat sedimen sehingga melayang di air, selanjutnya di dorong oleh arus dan gaya berat keluar dari lokasi pengerukan. Biasanya digunakan untuk maintenance dredging di pelabuhan. Beberapa pihak menyatakan bahwa WID adalah bukan pengerukan sementara pihak lain menyatakan sebaliknya.

Hal ini terjadi karena pengukuran yang seksama harus dibuat untuk mengukur kedalaman air, sedangkan beberapa alat ukur untuk itu (seperti singlebeam echosounder) kesulitan untuk mendapat hasil yang akurat dan harus menggunakan alat ukur yang lebih mahal (multibeam echosounder) untuk mendapat hasil ukuran yang lebih baik.

[sunting]

Lihat pula

 Pengerukan

Pengerukan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(5)

Capital Dredging oleh Cutter Suction Dredger

Pengerukan (bahasa Inggris: Dredging) berasal dari kata dasar keruk (dredge), menurut kamus berarti proses, cara, perbuatan mengeruk.[1]Sedangkan definisi pengerukan menurut Asosiasi

Internasional Perusahaan Pengerukan adalah mengambil tanah atau material dari lokasi di dasar air, biasanya perairan dangkal seperti danau, sungai, muara ataupun laut dangkal, dan memindahkan atau membuangnya ke lokasi lain.

Untuk melakukan pengerukan biasanya digunakan kapal keruk yang memiliki alat-alat khusus sesuai dengan kondisi di areal yang akan dikeruk, seperti:

 Kondisi dasar air (berbatu, pasir, dll)

 Areal yang akan dikeruk (sungai, danau, muara, laut dangkal, dll.)

 Peraturan atau hal-hal yang diminta oleh pemerintah lokal ataupun oleh pihak yang meminta dilakukan pengerukan

Tahapan pengerukan

Pengerukan utamanya terdiri dari 3 tahap

1. Memisahkan dan mengambil material dari dasar air dengan menggunakan  Pengikisan (erosion)

Memancarkan air tekanan tinggi (jetting)Memotong (cutting)

Menghisap (suction)Memecah (breaking)

Mengambil dengan menggunakan bucket (grabbing) 2. Mengangkut material dengan menggunakan

(6)

 Tongkang (barges)

 Tongkang atau kapal yang didesain secara khusus memiliki wadah penampung (hoppers)

pipa terapung / floating pipelineconveyor-belt

 Truk

3. Pembuangan material tersebut dengan menggunakan:  Pembuangan pipa (pipeline discharge)

Alat angkat seperti crane

 Membuka pintu di bawah pada beberapa kapal atau tongkang yang didesain secara khusus (hopper barges)

Jenis-Jenis Pengerukan

Capital dredging

Pengerukan ini dilakukan untuk membuat:

 pelabuhan baru, termasuk alur pelayarannya. Melebarkan dan atau mendalami pelabuhan / terusan / sungai yang sudah ada.

 Proyek reklamasi.

 Hal-hal lainnya yang terkait dengan pertambangan. Alat yang biasa digunakan adalah cutter-suction dredger. Pengerukan ini dilakukan untuk hal-hal berikut

1. Navigasi 2. Infrastruktur

(7)

3. Rekayasa pantai / Coastal Engineering

salah satunya adalah beach nourishment yaitu menambang pasir di lepas-pantai dan ditempatkan di pantai untuk mengganti pasir yang tererosi oleh badai atau ombak. Hal ini dilakukan untuk melindungi fungsi dari pantai dan rekreasi. 4. Industri pertambangan

 Pengerukan mineral

Memindahkan permukaan tanah yang digali / overburden  Reklamasi bekas tambang

5. Industri pertambangan lepas-pantai.

 Pembuatan parit untuk pipa bawah laut  Menyiapkan lokasi pengeboran lepas-pantai  Menstabilkan platform lepas-pantai

(8)

Maintenance dredging

Maintenance Dredging oleh Trailing Suction Hopper Dredger

Dilakukan untuk memelihara dan melindungi fungsi-fungsi dari suatu subyek berkenaan dengan:

1. aspek-aspek pelayaran / nautical aspects 2. perlindungan tanah / pantai

3. nilai-nilai lingkungan

Dalam hal ini aspek-aspek pelayaran menyangkut alur pelayaran, terkait dengan fungsi

ekonomi misalnya (bila pelabuhan dangkal maka kapal tidak dapat merapat), serta faktor-faktor alam lainnya seperti sedimentasi dll. Jenis kapal yang sering digunakan adalah trailing suction hopper dredge.

Environmental dredging

Pengerukan dengan alasan untuk memperbaiki lingkungan dari suatu lokasi perairan. Termasuk dalam hal ini adalah memindahkan tanah atau sedimenyang terkena polusi.

Perusahaan pengerukan

Perusahaan yang ditandai # diklaim merupakan perusahaan pengerukan terbesar di dunia.  PT. Pengerukan Indonesia

(9)

 Royal Boskalis Westminster nv #  Jan de Nul #

 Dredging International #

 Dredging Corporation of India Limited

 Bean Dredging

 Great Lakes Dredge and Dock Co.  Smithbridge Guam Dredging

Asosiasi pengerukan

 International Association of Dredging Companies  World Organisation of Dredging Associations  Central Dredging Association

Eastern Dredging Association

 Western Dredging Association

Pembuat kapal keruk

 IHC Holland

 Damen Dredging Equipment

 Assemblers

 Dredging Supply Company  Ellicott Dredging

(10)

 SRS Crisafulli, Inc.

 Twinkle Co

 UDL Dredging

 VOSTA LMG

 Dredging Specialists

Jenis Kapal Keruk

Trailer Suction Hopper Dredger

- Memiliki propeller

- Menghisap material menggunakan draghead

- Memuat materialnya kedalam Hoppernya sendiri. Kapasitas Hoppernya

bervariasi.

- Discharge system merupakan hal khusus kapal ini:

• pumping : rainbow atau melalui pipeline

• bottom door dengan split atau chronicle

- Max draught kapal sesuai kapasitas Hopper

- Khusus untuk material dengan N.Value <45/sand, clay

Cutter Suction Dredger

-Menghisap material dengan cutter head.

-Spesial untuk material keras dengan N-value >65(batu, karang

-Bisa beroperasi diperairan dangkal

-Menggunakan spud untuk menstabilkan posisi dan manuver kapal.

-Kapasitas tergantung kemampuan pompanya

Back-Hoe Dredger

- Tidak memiliki propeller

- Kapasitas Bucket 20m³

(11)

- Spesial untuk material keras

- Max draft -1.2m

- Menggunakan spud untuk menstabilkan posisi dan manuver kapal.

Bucket Wheel

Dredger

- Sama dengan Clamshell, dibuang ke hopper barges

- Produksi tergantung dengan kondisi area keruk dan materialnya.

- Dalam manuver dan posisi menggunakan anchor winch

- Draft kapal juga rendah

Clamshell Dredger

- Kapasitas Bucket bervariasi

- Kondisi kerja hanya pada linkungan yang normal

- Material hasil kerukan dibuang ke Hopper Barges

- Produksi tergantung dari kapasitas hopper, jenis material dan kondisi cuaca.

- Manuver & meletakan posisi menggunakan anchor winch dibantu Tug boat

Split Hopper Barge

- Kapasitasnya bervariasi 500 - 1.000m3

- Membuang material dengan membuka bottom door

- Manuver & memposisikannya dibantu oleh tug boat

Karakteristik Alat Keruk Mekanik-Hidrolik

NO.

TYPE ALAT KERUK

KARAKTERISTIK

1.

Cutter Suction Dredger

Keuntungan :

a. Material keras (consolidate) dipecah dengan cutterhead

b. Material dihisap menjadi “bubur” (Slurry) masuk ke

barge terpisah.

c. Dapat mengeruk sampal 25-30 m secara effektif.

d. Kecepatan produksinya tinggi.

e. Dengan bantuan booster dapat menyemprot material

melalui pipa sampai jarak cukup jauh.

f. Kapal dapat bergerak sendiri atau berdiri diam di atas

“spud”.

2.

Bucket Wheel Dredger

a. Mengkombinasikan keunggulan bucket dredger dengan

(12)

b. Material yang terbuang/tidak terangkut-sedikit.

c. Harga kapal, biaya perawatan dan kebutuhan tenaga

murah.

d. Dapat mengeruk lebih dalam.

e. Lain-lain sama dengan Cutter-Head.

3.

Trailing Hopper Hopper

Dredger

a. Kapal keruk yang dapat bergerak sendiri

(self-pro-pelled) dengan palka (hopper) untuk menampung

material dalam badan kapal.

b. Sesuai untuk perairan dengan gelombang, arus, dan

swell, serta tidak mengganggu alur pelayaran.

c. Material diangkut dan dibuang dengan kapal yang

sama.

d. Bisa dibawa diberbagai tempat di dunia.

e. Mampu mengeruk sangat dalam dan kecepatan

produksi tinggi.

f. Tidak cocok untuk pengerukan batuan.

Karakteristik Alat Keruk Hidrolik

NO.

TYPE ALAT KERUK

KARAKTERISTIK

1.

Plain Suction

Keuntungan:

a. Dapat mengeruk sangat dalam.

b. Efektif untuk pasir dan kerikil.

c. Memiliki kecepatan produksi tinggi.

d. Kapal dapat berjalan (Self-propelled) dan dapat juga

tetap (stationary).

Kerugian:

a. Tidak dapat menangani material bergumpal dan lekat.

b. Hasil kerukan sempit tapi dalam, kurang cocok untuk

alur pelayaran dan pelabuhan.

2.

Dustpan

Keuntungan:

a. Cocok untuk pengerukan perawatan sungai dengan bed

load yang tinggi dari pasir dan kerikil kecil.

b. Mampu mengeruk material dalam jumlah besar.

c. Terdapat sistem perpipaan yang menghubungkan

dridger langsung dengan lokasi penampungan

pembuangan material.

(13)

Kerugian :

a. Tidak cocok untuk pengerukan awal (capital dredging).

b. Adanya pulau-pulau (delta sungai) akan mengganggu

operasional sistem pipa buangan.

c. Di design spesial untuk alur sungai yang lebar dan cocok

dengan karakteristik kapal keruk tsb.

3.

Water lnjection

Keuntung

a

n :

a. Cocok untuk pengerukan dari “bar”.

b. Cocok untuk alur pelayaran (Channel) atau sungai.

c. Dapat dipadu dengan barge-terpasang, atau bermesin

sendiri atau konstruksi tetap yang dipasang dekat lokasi

pengendapan, dan lokasi pembuangan berada

disekitarnya.

d. Teknik dredging yang murah.

Kerugian :

a. Tidak cocok untuk material sungai atau alur yang sangat

terkontaminasi.

b. Hanya untuk material : lumpur, lempung lepas dan pasir

halus.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Panas yang dipancarkan permukaan kulit berupa radiasi Infra merah oleh sususnan optis dijatuhkan kedetektor. infra merah menjadi diskontinu oleh transduser infra

Berdasarkan fakta tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa buah delima dengan komposisi paling lengkap bila dibandingkan dengan bagian tanaman yang lain serta mengandung EA,

Akan tetapi pada daerah penelitian memiliki topografi yang berbukit dan curah hujan yang tinggi sehingga banyak terjadi longsor yang menimpa permukiman sehingga

• Sehingga dapat berbagi data pasien untuk membuat keputusan profesional Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan komunikasi dengan pasien. Sukarela terlibat dalam komite

+ada percobaan kali ini, uji silang serasi 4rossmatch2 digunakan untuk  mendeteksi ada tidaknya antibodi, baik antibodi komplet g%2 maupun antibodi inkomplet g52 yang

Berdasarkan pendekatan numerik pada model penyebaran SARS dengan adanya suku difusi diketahui bahwa pada area sekitar pusat penyebaran penyakit SARS jumlah populasi dari

Dari bagian sebelumnya telah diuraikan suatu metode pencarian nilai R 0 , yang mana besaran ini merupakan besaran yang tak berdimensi yang mempunyai makna yang

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa salah satu metode untuk menemukan solusi dari sistem persamaan differensial biasa dengan nilai awal tertentu