GANGGUAN PERKEMBANGAN BAHASA GANGGUAN PERKEMBANGAN BAHASA
Ga
Gangngguguan an peperkrkemembanbangagan n khkhas as inini i mememimilikliki i popola la nonormrmal al pepengnguauasaasaan n babahahasasa ter
terganganggu ggu sejasejak k fasfase e awaawal l perperkemkembanbangangan. . KelKelainainan an ini ini tidtidak ak secasecara ra lanlangsugsung ng berberkaikaitantan dengan kelainan neurologis atau mekanisme berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental, dengan kelainan neurologis atau mekanisme berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental, at
atau au fakfaktotor r lilingngkukungnganan. . PaPada da gagangngguguan an inini i titidadak k tetermrmasuasuk k kekelalambmbatatan an dadan n didistostorsrsii perkembangan
perkembangan berbahasa berbahasa yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh ketulian ketulian yang yang berat berat (hendaya (hendaya pendengaran),pendengaran), juga
juga suatu suatu kelainan kelainan artikulasi artikulasi yang yang langsung langsung disebabkan disebabkan oleh oleh kelainan kelainan structural, structural, anatomisanatomis dan fungs
dan fungsionional, atau al, atau disdisartartria ria yayang ng diadiakibkibatkatkan an cercerebrebral al palpalsysy. . TTererdapdapat at perperbedbedaanaan penggolongan antara
penggolongan antara Diagnostic and Statistical Manual Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disordersof Mental Disorders (!") edisi #$ (!") edisi #$ dengan Pedoman Penggolongan dan iagnosis Gangguan %iwa (PPG%) edisi ### diantaranya dengan Pedoman Penggolongan dan iagnosis Gangguan %iwa (PPG%) edisi ### diantaranya gan
ganggugguan an bahbahasa asa resereseptiptif f daldalam am !" !" #$ #$ termtermasuasuk k ganganggugguan an bahbahasa asa resereseptiptif&ekf&eksprespresif sif cam
campupuraran n sedsedanangkgkanang g papada da PPPPGG% % ### ### gagangngguguan an babahahasa sa resresepeptitif f didipipisasahkhkan an dedengnganan gangguan bahasa ekspresif. Gangguan perkembangan bahasa terdiri atas'
gangguan bahasa ekspresif. Gangguan perkembangan bahasa terdiri atas' .
. GaGangngguguan ban bahahasa easa eksksprpresiesif f .
. GaGangngguguan an babahahasa sa reresepseptitif f (P(PPPG% G% ######), ), atatau au gagangngguguan an babahahasa sa reresepseptitif&ef&eksksprpresiesif f campuran (!" #$)
campuran (!" #$) *.
*. +fasia +fasia didapdidapat denat dengan gan epilepepilepsi (!isi (!indrom ndrom andandau-Klefau-Kleffner)fner) A.
A. Gangguan Gangguan Bahasa Bahasa EkspresEkspresif if Pad
Pada a ganganggugguan an bahbahasa asa ekseksprepresif sif anaanak-ak-anak nak berberada ada di di bawbawah ah kemkemampampuan uan yayangng diharapkan dalam hal perbendaharaan kata, pemakaian keterangan waktu (tenses) yang tepat, diharapkan dalam hal perbendaharaan kata, pemakaian keterangan waktu (tenses) yang tepat, produksi
produksi kalimat kalimat yang yang kompleks kompleks dan dan mengingat mengingat kat-kata. kat-kata. Gangguan ini Gangguan ini sering sering terjadi terjadi tanpatanpa adany
adanya a kesulkesulitan itan pemahpemahaman, aman, sedangsedangkan kan disfudisfungsi ngsi reseptireseptif f biasanbiasanya ya juga juga mempmempengaruengaruhihi ekspresi bahasa.
ekspresi bahasa. Epidemiologi Epidemiologi
Prealensi gangguan bahasa ekspresif antara *-/0 dari semua anak usia sekolah. Prealensi gangguan bahasa ekspresif antara *-/0 dari semua anak usia sekolah. +nak laki-laki dua-tiga kali lebih sering daripada anak perempuan dengan sanak saudara +nak laki-laki dua-tiga kali lebih sering daripada anak perempuan dengan sanak saudara ya
yang ng memmemilikiliki i riwriwayayat at kelkeluaruarga ga ganganggugguan an fonfonoloologis gis ataatau u ganganggugguan an komkomuniunikaskasi i lainlainyaya (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*).
(Kaplan, !adock, dan Grebb, //*). Etiologi
Etiologi
Penyebab belum diketahui. Terdapat dugaan disebabkan oleh kerusakan serebral yang Penyebab belum diketahui. Terdapat dugaan disebabkan oleh kerusakan serebral yang samar
samar-samar dan keterl-samar dan keterlambataambatan n maturmaturasi dalam perkemasi dalam perkembangabangan serebral tetapi belum adan serebral tetapi belum ada bukti yang mendu
bukti yang mendukung teori tersebut.kung teori tersebut. iagnosis
iagnosis
iagnosis gangguan bahasa ekspresif terdapat adanya bahasa erbal atau isyarat yang iagnosis gangguan bahasa ekspresif terdapat adanya bahasa erbal atau isyarat yang jelas
jelas di bawah di bawah tingkat usianya, tingkat usianya, disertai disertai oleh skor oleh skor yang rendah yang rendah pada tes pada tes erbal ekspresif erbal ekspresif yangyang baku.
baku. Gangguan Gangguan ini ini tidak tidak disebabkan disebabkan oleh oleh gangguan gangguan perkembangan perkembangan perasif, perasif, karena karena anak anak menu
menunjukknjukkan an keingkeinginan inan untuk berkomuuntuk berkomunikasi. %ika nikasi. %ika anak anak mengmenggunakgunakan an suatu bahasa, suatu bahasa, makamaka san
sangat gat terterbatbatas as perperbenbendahdaharaaaraan n katkatanyanya, a, sansangat gat terteretaetardardasi, si, tata bahasa tata bahasa sedsederherhanaana, , dandan artikulasinya berariasi (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*). Pedoman diagnosis gangguan artikulasinya berariasi (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*). Pedoman diagnosis gangguan bahasa ekspresif menurut PPG% ###, sebagai berikut'
. Gangguan perkembangan khas dimana kemampuan anak dalam mengekspresikan bahasa dengan berbicara jelas di bawah rata-rata anak dalam usia mentalnya, tetapi pengertian bahasa dalam batas normal, dengan atau tanpa gangguan artikulasi.
. "eskipun terdapat ariasi indiidual yang luas dalam perkembangan bahasa yang normal, tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul pada usia tahun, dan ketidakmampuan dalam mengerti kata majemuk sederhana pada usia * tahun, dapat diambil sebagai tanda yang bermakna dari keterlambatan.
*. Kesulitan-kesulitan yang tampak belakangan termasuk' perkembangan kosa kata yang terbatas, kesuliatan dalam memilih dan mengganti kata-kata yang tepat, penggunaan berlebih dari sekelompok kecil kata-kata umum, memendekkan ucapan yang panjang, struktur kalimat yang mentah, kesalahan kalimat, kehilangan awalan atau akhiran yang khas, dan salah atau gagal dalam menggunakan aturan tata bahasa seperti kata penghubung, kata ganti, kata sandang, dan kata kerja dan kata benda yang terinfleksi
(berubah).
apat dijumpai generalisasi berlebihan yang tidak tepat dari aturan tata bahasa, seperti kekurangan dalam pengucapan kalimat dan kesulitan mengurut kejadian-kejadian yang telah lewat.
1. Ketidakmampuan dalam bahasa lisan sering disertai dengan kelambatan atau kelainan dalam bunyi kata yang dihasilkan.
2. Penggunaan bahasa nonerbal (seperti senyum, dan gerakan tubuh) dan bahasa 3internal4 yang tampak dalam imajinasi atau dalam permainan khayalan harus secara relatif utuh, dan kemampuan dalam komunikasi sosial tanpa kat-kata tidak terganggu. 5. !ebagai kompensasi dari kekurangannya, anak akan berusaha berkomunikasi dengan
menggunakan demonstrasi, lagak (gesture), mimic, atau bunyi yang nonbahasa. iagnosis Banding
. 6etardasi mental
Pasien memiliki gangguan keseluruhan dalam funsi intelektual sedangkan pada gangguan bahasa ekspresif kapasitas dan fungsi intelektual nonerbal dalam batas normal.
. Gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran
Pemahaman bahasa jelas di bawah tingkat yang diharapkan menurut usianya sedangkan gangguan bahasa ekspresif dalam batas normal.
*. Gangguan perkembangan perasif
Pasien tidak memiliki inner language, rencana simbolik atau khayalan, pemakaian gerak isyarat yang sesuai, atau kapasitas untuk membentuk hubungan sosial yang hangat dan penuh arti. !elain itu, pada gangguan perasif, pasien tidak menunjukkan keinginan untuk berkomunikasi.
1. "utisme selektif
+nak memiliki riwayat perkembangan bahasa yang normal dan pembicaraan mereka terbatas pada anggota keluarga tertentu.
Prognosis
Pada umumnya, prognosis gangguan bahasa ekspresif adalah baik. !ebanyak 2/0 anak-anak dengan gangguan bahasa ekspresif ringan pulih spontan tanpa adanya tanda
gangguan bahasa, tetapi anak-anak dengan gangguan bahasa ekspresif berat mungkin selanjutnya menunjukkan ciri-ciri gangguan bahasa ringan sampai sedang.
!erapi
Terapi bahasa harus dimulai segera setelah diagnosis gangguan bahasa ekspresif. Terapi tersebut terdiri dari latihan pendorong perilaku dan praktik dengan fonem (unit suara), perbendaharan kata, dan kontruksi kalimat. Konseling parental suportif mungkin
diindikasikan pada beberapa kasus. Psikoterapi biasanya tidak diindikasikan kecuali anak dengan gangguan bahasa menunjukkan tanda kesulitan perilaku atau emosional yang bersamaan atau sekunder.
B. Gangguan Bahasa Reseptif"Ekspresif #ampuran
alam gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran akan terganggu dalam pengertian dan eskpresi bahasa. !" #$ adalah manual diagnostic pertama yang mengkombinasikan gangguan bahasa reseptif dan gangguan bahasa ekspresif. #mplikasinya adalah bahwa gangguan bahasa reseptif yang bermakna secara klinis selalu disertai oleh disfungsi bahasa ekspresif.
7iri penting gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran mengharuskan bahwanskor dari perkembangan bahasa reseptif (pemahaman) maupun ekspresif yang baku adalah di bawah nilai yang didapatkan dari pengukuran kapasitas intelektual nonerbal yang baku.
Epidemiologi
Prealensi diperkirakan amtara -*0 untuk gangguan reseptif maupun ekspresif. Kedua gangguan tersebut dianggap lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*).
Etiologi
Penyebab gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran tidak diketahui. Teori awal menuliskan disfungsi perseptual, cedera serebral yang samar-samar, keterlambatan maturasional, dan faktor genetik sebagai kemungkinan faktor penyebab, tetapi tidak ada bukti definitie yang mendukung teori tersebut. 8eberapa penelitian menyatakan adanya gangguan dasar pada diskriminasi auditorik, karena sebagai besar anak dengan gangguan ini lebih responsif terhadap suara lingkungan dibanding suara bicara. !eperti gangguan bahasa ekspresif, sisi kidal dan ambilateralitas tampaknya meningkatkan risiko (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*).
iagnosis
+danya tingkat pemahaman tanda bahasa isyarat erbal yang jelas di bawah tingkat yang sesuai menurut usianya denga kapasitas intelektual nonerbal yang intak dan sesuai dengan usianya, penegakan kesulitan bahasa oleh tes bahasa reseptif yang baku, dan tidak adanya gangguan perkembangan perasif menegakkan diagnosis gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran. Pada gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran, disfungsi reseptif terjadi bersama-sama disfungsi ekspresif (Kaplan, !adock, dan Grebb, //*). Pedoman diagnosis gangguan bahasa reseptif menurut PPG% ### ("aslim, //*) adalah sebagai berikut'
. Gangguan perkembangan khas dimana pengertian anak dalam bahasa, di bawah kemampuan rata-rata anak dalam usia mentalnya.
. Kegagalan dalam member respons terhadap nama yang familiar (tidak adanya petunjuk nonerbal) pada ulang tahun yang pertama, ketidakmampuan dalam mengidentifikasi beberapa objek yang sederhana dalam usia 9 bulan, atau kegagalam dalam mengikuti instruksi sederhana pada usia tahun, dapat dicatat sebagai tanda-tanda dari keterlambatan.
i kemudian hari kesulitan-kesulitan mencakup ketidakmampuan untuk mengerti struktur tata bahasa (bentuk kalimat negatif, pertanyaan, perbandingan, dsb.) dan kekurangan dalam mengerti aspek penghalus dari bahasa (nada suara, gerakan tubuh, dsb.).
*. Kriteria dari gangguan perkembangan perasie tidak dijumpai.
1. Pada hampir semua kasus, perkembangan dari bahasa ekspresif juga terlambat dan la:im ada suara ucapan yang tidak normal.
2. ari semua ariasi gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa, gangguan berbahasa reseptif mempunyai tingkat hubungan yang tinggi dengan gangguan
sosio-emosional-perilaku.
;amun demikian, mereka berbeda dari anak autistik dalam hal interaksi sosial yang lebih normal, penggunaan gerak tubuh yang hampir normal, dan hanya sedikit kesulitan dalam komunikasi.
iagnosis Banding
. Gangguan bahasa ekspresif
Pemahaman bahasa ucapan (membaca sandi) tetap normal sesuai usianya. Pada gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran lebih responsif terhadap suara lingkungan dibandingkan suara bicara.
. 6etardasi mental, afasia didapat, dan gangguan perkembangan perasif harus juga disingkirkan.
Prognosis
Prognosis keseluruhan untuk gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran adalah kurang baik dibandingkan gangguan bahasa ekspresif saja. %ika gangguan campuran dikenali pada anak kecil, biasanya parah, dan prognosis jangka pendek buruk. Prognosis untuk anak-anak yang mendapatkan gangguan bahasa reseptif&ekspresif campuran adalah sangat berariasi dan tergantung pada sifat dan keparahan kerusakan.
!erapi
8eberapa ahli terapi menyukai lingkungan stimuli yang ringan, dimana anak diberikan instruksi linguistik indiidual. 8eberapa lainnya menganjurkan bahwa instruksi bicara dan bahasa diintegrasikan ke dalam berbagai lingkungan dengan kelompok anak yang
diajarkan beberapa struktur bahasa secara bersama-sama.
Psikoterapi sering diperlukan karena anak-anak dengan gangguan campuran sering memiliki masalah emosional dan perilaku. Perhatian khusus harus diberikan untuk meningkatkan citra diri anak dan keterampilan sosial. Konseling keluarga dimana orang tua diajarkan pola interaksi yang sesuai dengan anak juga membantu.
#. Afasia idapat dengan Epilepsi $Sindrom %andau&Kleffner' Pedoman diagnosis menurut PPG% ### antara alin'
. Gangguan perkembangan khas dimana anak mempunyai riwayat perkembangan bahasa yang normal, kehilangan kedua kemampuan ekspresif dan reseptif, tetapi tetap
normal dalam intelegensia umum.
. <nset gangguan disertai dengan kelainan paroksismal pada ==G (hampir selalu dari lobus temporalis, biasanya bilateral namun sering dengan kelainan yang luas), dan biasanya dalam banyak kasus disertai kejang epileptik. <nset umumnya pada usia *->
tahun, tetapi dapat juga muncul lebih awal atau lebih lambat.
*. ?ubungan waktu antara onset kejang dengan kehilangan berbahasa berariasi, biasanya salah satu mendahului yang lain dalam beberapa bulan sampai tahun. @ang sangat khas adalah hendaya berbahasa reseptif yang sangat berat, dengan kesulitan dalam penangkapan melalui pendengaran (auditory comprehension), yang sering merupakan manifestasi pertama dari kondisi ini.
1. Gangguan emosi dan perilaku sering menyusul beberapa bulan setelah pertama kali mengalami gangguan berbahasa, tetapi hal itu cenderung membaik pada saat anak mendapatkan cara-cara berkomunikasi.
("aslim, //*)
aftar Pustaka
Kaplan, ?aroldA !adock, 8enjaminA dan Grebb, %ack. //*. Kaplan dan Sadock: Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. =disi ketujuh jilid dua. +lih bahasa' Bidjaja
Kusuma. %akarta' 8inarupa +ksara.
"aslim, 6usdi (ed). //*. Buku Saku: Diagnosis Gangguan Jiwa !u"ukan !ingkas dari PPDGJ# III . %akarta' 8agian #lmu Kedokteran %iwa CK Dnika +tmajaya.