• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB X ASPEK KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB X ASPEK KELEMBAGAAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Final Bab X - 1

10.1. PETUNJUK UMUM

Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota bidang PU/Cipta karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal serta terjamin keterlanjutannya. Hal ini juga disesuaikan dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dimana pengaturan tentang kelembagaan perangkat daerah, diatur dalam pasal 120 s/d 128, menekankan penataan organisasi perangkat daerah dengan prinsip-prinsip otonomi daerah, yaitu perlunya suatu organisasi yang efesien, efektif dan rasional serta didukung dengan kemampuan, kebutuhan dan potensi yang tersedia untuk masing-masing daerah.

Semangat desentralisasi penyelenggaraan pemerintah daerah, sebagiamana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan pelaksanaannya membutuhkan upaya-upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan kebijakan otonomi di daerah tercapai. Selanjutnya pedoman/acuan pengembangan kapasitas sebagiaman dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan bersama Menteri Dalam Negeri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan, memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) – keterampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good dovernance, sistem

BAB X

(2)

Laporan Final Bab X - 2 administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.

Adanya keseimbangan pembagian tanggung jawab antara pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah bertujuan utnuk menseleraskan dan menjamin keterlanjutan setiap program yang direncanakan. Sebagaimana yang disebutkan di dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dimana disebutkan Urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar tingkatan (konkuren) dan/ atau susunan pemerintahan diluar urusan pemerintahan.

Dengan adanya pembagian tanggung jawab kelembagaan tersebut, akan memudahkan Pemerintah Daerah dalam menilai kelayakan suatu lembaga untuk investasi pembangunan daerahnya.

Kelayakan merupakan hasil telahan (asessment) tentang kapasitas suatu subyek yang mengemban tugas-tugas tertentu bagi tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan. Sedangkan kelembagaan adalah suatu subyek dan sekaligus juga menunjuk kepada bentuk, sifat-sifat dan fungsi-fungsinya (build in) yang terkait (involve), berkepentingan (concern) dan bertanggung-jawab (responsible) untuk tercapainya tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Kelayakan yang tinggi bagi suatu institusi yang terkait dan bertanggungjawab atas terselenggaranya visi dan misai-nya, sangat penting artinya bagi tercapai tujuan yang dikehendaki dengan efektif dan efesien. Makin layak ia makin tinggi tingkat efisiensi ynag dihasilkan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, demikian juga sebaliknya.

10.2. KONDISI KELEMBAGAAN

10.2.1. Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal

A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Mandailing Natal Sebagai Penyelenggara RPI2JM Kabupaten Mandailing Natal

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Mandailing Natal No. 24 Tahun 2008 tanggal 21 April 2008 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan

(3)

Laporan Final Bab X - 3 Pembangunan Daerah Kabupaten Mandailing Natal, pada Bab II Pasal 2 , menyebutkan bahwa :

a. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan daerah yang bersifat spesifik (dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mandailing Natal.

b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten;

b. Pencarian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten;

c. Pelaksanaan tugas lain yang dilakukan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Sesuai dengan Perda No. 41 Tahun 2007 tentang Pembentukan susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Mandailing Natal Bab III bagian Kedua Paragraf I pasal 6 : Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari :

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Program dan Pelaporan; 3. Bidang Penelitian dan Pengembangan;

a. Sub Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan; b. Sub Bidang Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan.

4. Bidang Ekonomi, terdiri dari :

a. Sub Bidang Perindag Koperasi dan Investasi; b. Sub Bidang Pertanian dan Kelautan.

5. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari :

(4)

Laporan Final Bab X - 4 Sosial;

b. Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan. 6. Bidang Sarana Prasarana, teridiri dari :

a. Sub Bidang Lingkungan Hidup, Pemukiman dan Tata Ruang; b. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pertambangan. 7. Unit Pelaksana Teknis;

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun tugas masing-masing jabatan :

1. Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan adminsitrasi seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Bappeda Kabupaten Mandailing Natal. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Sekretariat mempunyai fungsi;

a. Melakukan urusan umum dan kepegawaian; b. Melakukan urusan keuangan;

c. Menyusun rencana program dan pelaporan kegiatan tahunan Bappeda.

d. Pelaksaaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Kepala Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk menyusun dan menyempurnakan standar penyelenggaraan urusan tata usaha, administrasi umum, perjalanan dinas dan pengelolaan kepegawaian;

b. Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum, perjalanan dinas dan pengelolaan kepegawaian;

c. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, penegakan disiplin;

d. Melaksanaan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya;

e. Menyiapan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidang tugas kepada Sekretaris.

3. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data barang perlengkapan dan menyelenggarakan administrasi keuangan;

(5)

Laporan Final Bab X - 5 b. Melaksanakan order keuangan;

c. Melaksanaan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya;

d. Menyiapan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidang tugas kepada Sekretaris.

4. Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk menyusun program ;

b. Mengumpul, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk evaluasi dan pelaporan;

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai dengan bidang tugasnya;

d. Menyiapkan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai bidang tugas kepada Sekretaris.

5. Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan penelitian di bidang Ekonomi, Sosial Budaya serta fisik dan Prasarana dalam rangka Perencanaan Pembangunan Daerah, Pengembangan Sistem Perencanaan, Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaiman dimaksud pada diatas, Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pembangunan di daerah;

b. Melakukan dan atau mengkoordinasikan penelitian pengembangan fisik dibidang ekonomi, sosial budaya, dan prasarana serta mengadakan kerja sama penelitian dengan lembaga-lembaga penelitian;

c. Melakukan dan atau mengkoordinasikan pendataan, evaluasi dan pelaporan program di daerah.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

6. Kepala Sub Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan mempunyai tugas: a. Mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian dan

(6)

Laporan Final Bab X - 6 b. Melakukan dan mengkoordinasikan penelitian pengembangan;

c. Mengadakan kerjasama penelitian pengembangan di bidang Ekonomi, Sosial Budaya, Infrastruktur dengan dengan lembaga-lembaga lainnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan.

7. Kepala Sub Bidang Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan pendataan, evaluasi dan pelaporan

b. Pelaksanaan program pembangunan daerah, melakukan dan atau

mengkoordinasikan, kegiatan pendataan, evaluasi dan pelaporan program pembangunan daerah.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan.

8. Bidang Ekonomi mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha/invenstasi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha (investasi);

b. Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri, pertambangan dan energi, perdagangan, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usah(investasi);

c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian, industri, perdagangan, pertambangan dan energi, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha (investasi) yang disusun oleh dinas-dinas daerah lembaga teknis daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintahan daerah, instansi vertikal, kecamatan-kecamatan, desa-desa dan badan-badan lain yang berada di dalam wilayan daerah Kabupaten;

(7)

Laporan Final Bab X - 7 d. Melakukan investasi permasalahan di bidang ekonomi serta merumuskan

langkah-langkah kebijakan pemecahannya;

e. Melakukan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan dalam ekonomi yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, pertambangan dan energi, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha (investasi).

9. Kepala Sub Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan Investasi mempunyai tugas :

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan industri, perdagangan, pertambangan dan energi, koperasi, kelautan serta pengembangan dunia usaha (investasi), pemasaran.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi. 10. Kepala Sub Bidang Pertanian dan Kelautan mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian, tanaman pangan, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, kelautan, perkebunan, kehutanan, taman nasional batang gadis.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ekonomi

11. Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas malakukan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan;

b. Melakukan kegiatan perencana pembangunan dibidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan;

c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan di bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan yang disusun oleh dinas-dinas daerah,

(8)

Laporan Final Bab X - 8 lembaga teknis daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintahan Kabupaten, instansi vertikal dan kecamatan-kecamatan, desa-desa;

d. Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang sosial budaya serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;

e. Melakukan dan/atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di bidang sosial budaya yang meliputi bidang pemerintahan umum, pemerintahan desa, kesejahteraan umum, kesejahteraan sosial, pendidikan dan kesehatan. 12. Kepala Sub Bidang Pemerintahan Umum, Kesejahteraan Umum dan Kesejahteraan

Sosial mempunyai tugas :

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan ketenagakerjaan, ketransmigrasian, kependudukan dan catatan sipil, peranan wanita dan keluarga berencana, pariwisata, agama, dan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat desa.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya 13. Kepala Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan mempunyai tugas:

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pendidikan, kesenian dan adat budaya, kepemudaan, keolahragaan, kesehatan. b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya

14. Bidang Sarana Prasarana mempunyai tugas melakukan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan lingkungan hidup, permukiman dan tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Bidang Sarana Prasarana mempunyai fungsi :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan perencanaan pembangunan lingkungan hidup, permukiman dan tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan;

b. Melakukan kegiatan perencana pembangunan lingkungan hidup, pemukiman dan tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan;

(9)

Laporan Final Bab X - 9 c. Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan lingkungan hidup, permukiman dan tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan yang disusun oleh dinas-dinas daerah, lembaga teknis daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintahan kabupaten, instansi vertikal, kecamatan-kecamatan, desa-desa;

d. Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang sarana dan prasarana serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahannya;

e. Melakukan dan atau mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di bidang sarana dan prasarana yang meliputi lingkungan hidup, permukiman dan tata ruang, pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan dalam rangka pelaksanaan program pembangunan daerah.

15. Kepala Sub Bidang Lingkungan Hidup Pemukiman dan Tata Ruang mempunyai tugas :

a. Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan lingkungan hidup, permukiman dan tata ruang, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan. b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana 16. Kepala Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan, Pertambangan mempunyai

tugas :

a. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pertambangan dan energi, pekerjaan umum, dan perhubungan.

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana 17. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus

sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada diatas, Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai fungsi :

a. Melakukan kegiatan penyuluhan, bimbingan teknis, penyiapan bahan-bahan, penyebaran informasi dan terobosan-terobodsan baru dalam rangka pembinaan pengembangan perencanaan pembangunan;

(10)

Laporan Final Bab X - 10 c. Memberikan saran dan informasi/masukan kepada Kepala Badan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Mandailing Natal;

d. Melakukan tugas-tugas teknis lainnya sesuai dengan keahlian setelah melakukan koordinasi dan persetujuan dari Kepala Badan.

(11)

Laporan Final Bab X - 11

Gambar 10.1

Bagan Organisasi Bappeda Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : Bappeda Kabupaten Mandailing Natal KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BIDANG PENDAPATAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BIDANG PEMERINTAHAN UMUM, KESEJAHTERAAN UMUM DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL SUB BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SUB BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERENCANAAN KEPALA BADAN SUB BIDANG LINGKUNGAN HIDUP, PEMUKIMAN DAN TATA RUANG SUB BIDANG PEKERJAAN UMUM, PERHUBUNGAN DAN PERTAMBANGAN UPT SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG SOSIAL BUDAYA BIDANG SARANA PRASARANA BIDANG EKONOMI BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SEKRETARIAT

(12)

Laporan Final Bab X - 12

B. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mandailing Natal

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40 tahun 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Mandailing Natal pada bab III Bagian pertama bahwa :

1. Kedudukan Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal : a. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

c. Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Fungsi Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah : a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Mandiling Natal No. 40 Tahun 2007 Bab III Bagian kedua paragrap 10 Pasal 15 tentang Susunan Organisasi Dinas Cipta Karya Kabupaten Mandailing Natal adalah :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat membawahkan :

a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Kepegawaian;

3. Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari; a. Seksi Program;

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

4. Bidang Ruang dan Pemukiman terdiri dari; a. Seksi Tata Ruang;

(13)

Laporan Final Bab X - 13 b. Seksi Perumahan dan Pemukiman;

5. Bidang Bangunan dan PLP terdiri dari; a. Seksi Tata Bangunan dan Perizinan;

b. Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan; 6. Unit Pelaksana Teknis.

7. Kelompok Jabatan Fungsional. Lihat Gambar 10.2.

(14)

Laporan Final Bab X - 14

Gambar 10.2

Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mandailing Natal KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI SUB BIDANG PENDAPATAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKSI TATA RUANG SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SEKSI PROGRAM KEPALA DINAS SEKSI TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN SEKSI AIR BERSIH DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN UPT SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG RUANG DAN PERMUKIMAN BIDANG BANGUNAN DAN PLP BIDANG EKONOMI SUB BAGIAN KEUANGAN SEKRETARIAT

(15)

Laporan Final Bab X - 15

C. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40 tahun 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Mandailing Natal pada bab III Bagian pertama Pasal 3 sampai dengan pasal 5 bahwa :

1. Kedudukan Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal : a. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

c. Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. 3. Fungsi Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Mandiling Natal No. 40 Tahun 2007 Bab III Bagian kedua paragrap 18 Pasal 25 tentang Susunan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal adalah :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat membawahkan :

a. Sub Bagian Tata Usaha dan Umum; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Kepegawaian; 3. Bidang Program terdiri dari;

a. Seksi Perencanaan;

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan; 4. Seksi Litbang

(16)

Laporan Final Bab X - 16 5. Bidang Pendapatan terdiri dari;

a. Seksi Pendapatan dan Penetapan;

b. Seksi Penagihan;Bagi Hasil dan penerimaan Lainnya

c. Seksi Dana Perimbangan/ Bagi Hasil dan penerimaan Lainnya 6. Bidang Keuangan terdiri dari;

a. Seksi Anggaran;

b. Seksi Verifikasi dan Pembukuan; c. Seksi Perbendaharaan dan Gaji. 7. Bidang Kekayaan dan Aset Daerah;

a. Seksi Inventarisasi dan Analisa Kebutuhan Barang; b. Seksi Pengadaan dan Pendistribusian

c. Seksi Pengendalian dan Perawatan. 8. Unit Pelaksana Teknis.

9. Kelompok Jabatan Fungsional. Lihat Gambar 10.3.

(17)

Laporan Final Bab X - 17

Gambar 10.3

Bagan Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI SUB BIDANG PENDAPATAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKSI TATA RUANG SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN SEKSI PROGRAM KEPALA DINAS SEKSI TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN SEKSI AIR BERSIH DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN UPT SEKSI EVALUASI DAN PELAPORAN BIDANG RUANG DAN PERMUKIMAN BIDANG BANGUNAN DAN PLP SUB BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN SEKRETARIAT BIDANG EKONOMI

(18)

Laporan Final Bab X - 18

D. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Mandailing Natal (BAPEDALDA)

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Mandailing Natal No. 12 Tahun 2008 tanggal 10 April 2008 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kabupaten Mandailing Natal, pada Bab II Pasal 2, menyebutkan bahwa : Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang pengendalian dampak lingkungan antara lain sebagai berikut :

a. Melaksanakan perumusan kebijakan operasional pencegahan dan pemulihan kualitas lingkungan;

b. Melaksanakan koordinasi pencegahan dan penaggulangan pencemaran, kerusakan dan pemulihan kualitas lingkungan.

c. Melaksanakan pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan kapasitas: pengendalian dampak lingkungan;

d. Menyelenggarakan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan;

e. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian teknis analisis mengenai dampak lingkungan hidup;

f. Menyetenggarakan pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Dampak Lingkungan; b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum;

c. Pelayanan Penunjang Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Mandailing Natal;

d. Pengelolaan urusan ketatausahaan dan rumah tangga.

Sesuai dengan Perda No. 41 Tahun 2007 tentang Pembentukan susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kabupaten Mandailing Natal Bab III bagian Kedua Paragraf IV pasal 9 : Susunan Organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, terdiri dari:

(19)

Laporan Final Bab X - 19 1. Kepala Badan;

a. Sekretariat, terdiri dari:

b. Sub Bagian Program dan Evaluasi; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian d. Sub Bagian Hukum

2. Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan Hidup terdiri dari: a. Sub Bidang Teknis Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup; b. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas.

3. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, terdiri dari: a. Sub Bidang Pengawasan;

b. Sub Bidang Pengendalian dan Perizinan. 4. Bidang Pemantauan dan Pemulihan, terdiri dari ;

a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan;

b. Sub Bidang Pembinaan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan. 5. Bidang Litbang dan Laboratorium, terdiri dari ;

a. Sub Bidang Penelitian, Pengembangan; b. Sub Bidang Laboratorium.

6. Unit Pelaksana Teknis.

7. Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun tugas masing-masing jabatan :

Sekretaris Badan Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Badan dalam melaksanakan penyusunan program dan laporan evaluasi, pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan kerumahtanggaan,memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada Kepala Badan dan seluruh satuan,organisasidi lingkungan BAPEDALDA dan melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Sekretaris Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program dan evaluasi pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi hngkungan;

(20)

Laporan Final Bab X - 20 b. Penyelenggaraan pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan

ketatausahaan, kepegawaian, perlengkapan, kerur-nahtanogaan, dan keuangan; c. Penyelenggaraan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan

perundang-undangan di biding pengendalian dampak lingkungan konservasi dan pemulihan lahan kawasan lindung;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan bahan dan mengkoordinasikan penyusunan program dan laporan evaluasi Pengendalian dampak lingkungan serta menyusun informasi lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bagian Program dan Evaluasi mempunyai fungsi :

a. Pengumpulan rencana Usulan dari setiap bidang b. Penyusunan Anggaran Badan

c. Pengumpulan dan Pengelolaan lapoar dari setiap kegiatan dari bidang-bidang d. Penyusunan Laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan badan

e. Penyusunan Informasi lingkungan hidup

f. Pelaksanaan pemantauan penerapan suatu rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL) dari suatu kegiatan dan/atau usaha; g. Pelaksanaan analisis dan evaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan

dari suatu kegiatan dan/atau usaha;

h. Pengujian laporan yang disampaikan oleh pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan; i. Penyiapan laporan evaluasi kepada Menteri secara berkala sekurangkurangnya 2

(dua) kali dalam 1 (satu) tahun dengan tembusan kepada instansi berwenang menerbitkan izin dan Gubernur;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kehumasan dan kerumahtanggaan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas Kepala Sub Bagian Umurn dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan Urrusan ketatausahaan; b. Pelaksanaan urusan kepegawaian;

(21)

Laporan Final Bab X - 21 c. Pelaksanaan urusan keuangan;

d. Pelaksanaan urusan perlengkapan, e. Pelaksanaan Urusan kehumasan;

f. Pelaksanaan urusan kerumah tanggaan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris;

Kepala Sub Bagian Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undang di bidang lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bagian Hukum mempunyai fungsi :

a. Penginventarisasian peraturan perundang-undangan dibidang lingkungan hidup; b. Penyiapan konsep peraturan daerah, peraturan dan keputusan bupati dengan

mempedomani legal drafting peraturan lingkungan hidup;

c. Perumusan Kebijakan Opersaional penegakan hukum linqkungan; d. Pelaksana koordiriasi dalam penegakan hukum lingkungan; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

Kepala Bidang analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Badan di bidang Analisis Pengendalian Dampak Lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas Kepala Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan rasional pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan;

b. Pelaksana koordinasi pencegahan pencemaran dan kerusakan kigkungan;

c. Pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kualitas dan kapasitas pengendalian dampak lingkungan;

d. Pelaksanaan pembuatan pedoman teknis analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL);

e. Pelaksanaan pemantauan penerapan( rencana pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL) serta menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan;

(22)

Laporan Final Bab X - 22 Kepala Sub Bidang Teknis Amdal mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Analisis Pencegahan ampak Lingkungan di bidang Teknis Analsis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bidang Teknis Amdal mempunyai fungsi : a. Penyusunan pedoman teknis analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL); b. Penyiapan rekomendasi layak atau tidak layak lingkungan suatu rencanana

kegiatan dan / atau usaha;

c. Pelaksanaan kebijakan operasi encegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan; d. Pelaksana koordinasi pencegaha pencemaran dan kerusakan lingkungan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh kepala bidang Analisis pencegahan dampak lingkungan.

Kepala Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas mempunyai tugas Pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Analisis Pencegahan dampak

lingkungan dibidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas. Untuk

menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas mempunyai fungsi :

a. Pengembangan program Kelembagaan dan sumberdaya manusia dalam rangka Pengendalian dampak lingkungan;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan Pindidikan, pelatihan dan ceramah dibidang analisis mengenai dampak lingkungan;

c. Pengkoordinasian penyelenggaraan lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang Analisis mengenai dampak lingkungan ;

d. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh kepala biding analisis pencegahan dampak lingkungan.

Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas Pokok melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pengendalian pencemaran dan kerusakan hutan b. Pelaksanaan pengawasan pengendalian dampak lingkungan

(23)

Laporan Final Bab X - 23 d. Pelaksanaan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah;

e. Pengawasan dan pengendalian perizinan pembuangan limbah; f. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan Kepala Badan.

Kepala Sub Bidang Pengawasan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengawasan dan Pengendalian di bidang pengawasan pengelolaan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bidang Pengawasan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pengendalian perencanaan dan kerusakan lingkungan;

b. Pelaksanaan koordinasi pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan; c. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan teknis pengendalian pencemaran dan

kerusakan lingkungan;

d. Pelaksanaan pengendalian pencemaran air udara dan tanah;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diherikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian.

Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Perizinan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengawasan dan Pengendalian dibidang pengendalian dan perizinan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Perizinan mempunyai fungsi :

a. Penyiapan Surat rekomendasi kelayakan lingkungan sebagai syarat sebagai syarat penerbitan izin usaha dan/atau kegiatan yang telah berjalan;

b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perizinan pembuangan limbah; c. Pelaksanaan pengawasan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala bidang pengawasan dan pengendalian

Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pemulihan kualitas lingkungan; b. Pelaksanaan koordinasi pemulihan kualitas lingkungan;

(24)

Laporan Final Bab X - 24 c. Pelaksanaan pembinaan teknis pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan; d. Pelaksanaan pemantauan lingkungan;

e. Perlaksanaan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat. dalam pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan.

Kepala Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas pokok meleksanakan sebagian tugas Bidang Pemantauan dlan Pemulihan dibidang Pemantauan Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakana tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan Registrasi wilayah yang akan dipantau di Daerah Kabupaten mandailing Natal;

b. Pelaksanaan kebijakan operasional pemantauan lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan penyuluhan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam memantau lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan pengawasan dan bimbingan teknis pemantauan pencemaran dan kerusakan lingkungan;

e. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pemantauan pencernaran dan kerusakan lingkungan;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pemantauan dan pemulihan. Kepala Sub Bidang Pembinaan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemantauan dan Pemulihan di bidang pembinaan dan pemulihan kualitas lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Sub Bidang Pembinaan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan kebijakan operasional pembinaan, pemulihan kualitas lingkungan, b. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan

pembinaan dan pemulihan kualitas lingkungan;

c. Pelaksanaan pembinaan teknis pemulihan kualitas lingkungan;

d. Pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemulihan kualitas lingkungan;

(25)

Laporan Final Bab X - 25 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan.

Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Laboratorium mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang Penelitian Pengembangan informasi. Pengelolaan lingkungan dan pelaksanaan pengujian indikator komponen-komponen lingkungan hidup melalui analisis Laboratorium. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Laboratorium mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana program penelitian pengembangan informasi pengelolaan lingkungan hidup;

b. Pelaksanaan kebijakan operesional penelitian, pengembangan pengelolaan lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan program penelitian komponen-komponen lingkungan dan pegembangan pengelolaan lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan pengujian laboratorium terhadap indikator kualitas lingkungan hidup. e. Pelaksanaan penentuan status mutu dan Pengembangan Pengelolaaan Lingkungan

Hidup

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Badan

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang Penelitian Pengembangan dan laboratorium bangan mempunyai tugas pokok melaksa, akin sehagian tugas Bidang, Penelitian Pengembangan dan Laboratorium di bidang penelitian pengembangan pengelolaan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bidangf Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan Penelitian dan pengembangan informasi pengelolaan lingkungan;

b. Pelaksanaan pengkajian metode dan sarana prasarana pongelolaan Lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Laboratorium.

(26)

Laporan Final Bab X - 26 Kepala Sub Bidang Laboratorium mempunyai tugas pokok, melaksanakan sebagian tugas Bidang Penelitian Pengembangan dan Laboratorium di bidang pengujian laboratorium. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud diatas, Kepala Sub Bidang Laboratorium mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan pengujian taboratorium; b. Penyusunan laporan hasil pengujian laboratorium; c. Penentuan mutu kualitas lingkungan hidup;

d. Penyusunan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Penelitian Pengembangan dan Laboratorium

Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas membantu Kepala Badan melakukan koordinasi, memajukan Skala prioritas Pembangunan atas wilayah kerjanya, seita melaporkan petaksanaan tugasnya. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Unit Pelaksana Teknis mempunyai fungsi :

a. Membantu tugas-tugas Kepala Badan dan bidang selaku perpanjangan tangan di wilayah kerjanya dalam mensukseskan pembangunan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah;

b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait di daerahnya dan sinkronisasi tugas tugas dengan unit pelaksana teknis yang berada di wilayah kerjanya;

c. Melakukan pengumpulan dan analisa data atas potensi di daerahnya serta mengajukan ketingkat atasan setelah mendapat peresetujuan masyarakat, untuk selanjutnya dijadikan bahan penyusunan program kegiatan ditingkat Badan;

d. Melakukan pelaporan atas tugas-tugas baik secara rutin maupun insidensial sesuai dengan yang digariskan oleh Kepala Badan.

(27)

Laporan Final Bab X - 27

Gambar 10.4

Bagan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : BAPEDALDA Kabupaten Mandailing Natal

SUB BIDANG PENGENDALIAN DAN PERIZINAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PROGRAM DAN EVALUASI BIDANG WASDAL SUB BAGIAN HUKUM BIDANG APDAL SUB BIDANG PENGAWASAN SUB BIDANG PEMANTAUAN KUALITAS LINGKUNGAN SUB BIDANG PEMBINAAN DAN PEMULIHAN KUALITAS LINGKUNGAN SUB BIDANG TEK.

AMDAL KEPALA BADAN SUB BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUB BIDANG LABORATURIUM UPT SUB BIDANG PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN KAPASITAS SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PANLIH BIDANG LITBANG DAN LABORATURIUM

(28)

Laporan Final Bab X - 28

E. Kantor Pertamanan, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40 tahun 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pertamanan, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal pada bab III Bagian keduabedaerah :

1. Kedudukan Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal : a. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah

b. Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung Jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

c. Kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dan diberhentikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. 3. Fungsi Dinas Daerah yang ada di Kabupaten Mandailing Natal :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Sesuai dengan peraturan Daerah Kabupaten Mandiling Natal No. 40 Tahun 2007 Bab III Bagian keduabelas Pasal 17 tentang Susunan Organisasi Kantor Pertamanan, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal adalah : 1. Kepala Kantor;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Seksi Pertamanan, Pemakaman dan Lampu Jalan; 4. Seksi Penanggulangan dan Pembinaan Kebersihan; 5. Seksi Pemadam Kebakaran;

6. Kelompok Jabatan Fungsional. Lihat Gambar 10.5.

(29)

Laporan Final Bab X - 29

Gambar 10.5

Bagan Organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Mandailing Natal

Sumber : Dinas Cipta Karya Kabupaten Mandailing Natal

10.2.2 KONDISI KELEMBAGAAN NON PEMERINTAH KABUPATEN MANDAILING NATAL A. Badan Usaha Milik daerah (BUMD) Kabupaten Mandailing Natal

Satu-satunya Badan usaha milik daerah Kabupaten Mandailing Natal adalah BUMD. Sesuai dengan Peraturan daerah Kabupaten Mandailing Natal nomor 28 tahun 2006 tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Mandailing Natal bahwa tujuan dibentuk BUMD adalah untuk memanfaatkan dan menggali segala potensi daerah serta mengkelola secara profesional. Data-data Teknis BUMD Kabupaten Manadailing Natal sesuai tupoksi :

a. Tujuan usaha BUMD adalah untuk mernanfaatkan dan menggali segala potensi daerah serta mengelola secara profesional.

b. Menggali sumber daya alam yang ada di Kabupaten Mandailing Natal sehingga diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah guna percepatan pembangunan Kabupaten Mandailing Natal.

c. Lapangan usaha BUMD bergerak dibidang perdagangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, pertanian, peternakan, pertambangan, Industri, dagang umum dan segala jenis jasa sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. d. Penambahan dan Pengurangan unit usaha BUMD dapat dilakukan dengan

persetujuan Bupati. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PENANGGULANAGAN DAN PEMBINAAN KEBERSIHAN SEKSI PERTAMANAN, PEMAKAMAN DAN LAMPU JALAN KEPALA DINAS SEKSI PEMADAM KEBAKARAN

(30)

Laporan Final Bab X - 30 e. Modal BUMD terdiri untuk seluruhnya atau sebagian dari kekayaan daerah Yang

dipisahkan.

f. Semua Aktiva dan Passiva BUMD Mandailing Natal menjadi modal BUMD.

g. Penyetoran modal dalam rangka kerjasama dengan pihak ketiga dapat dilakukan dengan persetujuan Bupati Mandailing Natal;

h. Penambahan Modal dasar dilakukan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal.

i. Semua alat disimpan likuid Bank setempat Cabang atau Bank Pemerintah lainnya yang dihunjuk.

j. Susunan Organisasi dan Tata Kerja BUMD ditetapkan oleh Direktur dengan persetujuan Badan Pengawas dan sesudah mendapat pengesahan dari Bupati Mandailing Natal.

k. Pengurus BUMD terdiri dari seorang Direktur Utama dan Direktur I. Sekretaris dan Utama Kepala Divisi BUMD dipimpin oleh seorang Direktur dan Direktur I.

l. Badan Pengawas terdiri dari 3 (tiga) orang, yang diangkat oleh Bupati setelah terlebih dahulu berkoordinasi dengan DPRD.

Susunan Organisasi Badan Usaha Milik Daearah Kabupaten Mandailing Natal, terdiri dari :

1. Badan Pengawas 2. Direktur Utama 3. Direktur I 4. Sekretaris

5. Divisi umum dan agrobisnis

Tugas Pokok dan Fungsi BUMD Kabupaten Mandailing Natal adalah : Tugas Pokok dari Badan Pengawas :

a. Mengawasi kegiatan Operasional BUMD

b. Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap

pengangkatan dan Pemberhentian Direktur Utama dan Direktur I.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah terhadap Program Kerja yang diajukan oleh Direktur Utama dan Direktur I.

(31)

Laporan Final Bab X - 31 Perhitungan Laba/ Rugi.

e. Memberikan pendapat dan saran Laporan Kerja BUMD. Wewenang Badan Pengawas :

a. Memberikan peringatan kepada Direktur Utama dan Direktur I yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah diseujui.

b. Memeriksa Direktur Utama dan Direktur I yang diduga merugikan BUMD. c. Mengesahkan rencana kerja dan Anggaran BUMD.

d. Menerima atau menolak pertanggung jawaban keuangan dan program kerja Direktur Utama dan Direktur I.

Tugas Pokok dari Direktur Utama dan Direktur I :

a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan BUMD

b. Merencanakan dan menyusun program kerja BUMD periode tahunan dan 4 (empat) tahunan yang disampaikan kepada Badan Pengawas untuk mendapat pengesahan.

c. Melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas

d. Membina Pegawai

e. Mengurus dan mengkelola kekayaan BUMD

f. Mewakili BUMD baik didalam dan diluar pengadilan

g. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba/ rugi kepada Badan Pengawas.

Wewenang Direktur Utama dan Direktur I : a. Mengangkat dan memberhentikan pegawai

b. Mengangkat dan memberhentikan serta memindahkan dari jabatan dibawah Direktur Utama dan Direktur I.

c. Menandatangani ikatan hukum dengan pihak lain d. Menandatangani Neraca dan Perhitungan Laba/ Rugi. Tugas Pokok Sekretaris

Tugas Pokok Keuangan dan Administrasi :

a. Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran BUMD kepada Direktur Utama dan Direktur I berdasarkan Laporan Staf Keuangan.

(32)

Laporan Final Bab X - 32 b. Melaksanakan dan mengendalikan administrasi, penerimaan, dan pengeluaran kas

bank dengan persetu.juan Direktur Utama dan Direktur 1.

c. Mengevaluasi biaya dan pendapatan sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan BUMD

d. Membantu Direktur Utama dan Direktur I mengawasi tugas --tugas Kepala Divisi e. Mengakornodir bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran kas

Tugas Pokok Kepala Divisi:

a. Memembantu dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan Direktur I dalam menlialankan tugasnya sesuai dengan Divisi masing-masing

b. Mengawasi jalannya Divisi masing —masing.

c. Memberikan laporan kepada Sekretaris mengenai perkernbangan usaha untuk diteruskan kepada Direktur Utama dan Direktur I.

Lihat Gambar 10.6.

Gambar 10.6

Bagan Organisasi BUMD Kabupaten Mandailing Natal

Sumber: BUMD Kabupaten Mandailing Natal SEKRETARIS DIREKTUR I KONSULTAN/ STAF AHLI STAF KEUANGAN DAN ADMINISTRASI DIREKTUR UTAMA BADAN PENGAWAS

DIVISI UMUM DIVISI AGROBISNIS

(33)

Laporan Final Bab X - 33

10.3. Kondisi Kelembagaan Masalah, Analisis dan Usulan Program 10.3.1 Masalah yang Dihadapi

Permasalahan yang sering dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia (SDM) yang menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat. Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

10.3.2 Analisis Permasalahan

Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.

Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal masih sangat dibutuhkan.

10.3.3 Usulan Program

Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal ditekankan pada pelatihan dan kursus singkat, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dll yang diharapkan selama 5 (lima) tahun kedepan ada peningkatan kualitas SDM.

(34)

Laporan Final Bab X - 34 Diharapkan dari peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini, dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

10.4. Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi 10.4.1 Diagram Hubungan Antar Instansi

Dalam pelaksanaan Pembuatan RPI2JM Keciptakaryaan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017-2021 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/ Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Mandailing Natal adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Daerah Kabupaten Mandailing Natal. Lihat Gambar 10.7.

Gambar 10.7

Diagram Hubungan Antar Instansi Dalam Pelaksanaan RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Mandailing Natal

10.4.2 Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPI2JM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Dinas Cipta Karya & Tata Ruang Daerah

- Dinas CK & TRD

- PDAM

- Masyarakat

- Musyawarah/ Rembug Desa/ Kecamatan/ Kabupaten

- Dokumen Perencanaan yang telah disusun BAPPEDA disetujui diusulkan diserahkan/ dikelola Pelaksanaan program/ kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan Pengembangan Sistem Transportasi Penyeberangan Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan lalu lintas angkutan penyebrangan dalam membangun

Diha- rapkan dengan adanya perjalanan wisata ini masyarakat lebih mema- hami dan menghargai keberadaan obyek-obyek sejarah di Kota Bogor juga nilai sejarah yang

Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa rangsangan suara memberikan keseimbangan gelombang pada kanal yang simetri, sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa

Untuk mengetahui isotermi sorpsi air dari benih cabai merah maka dilakukan percobaan penentuan keseimbangan kadar air secara adsorpsi dan desorpsi, dengan cara memasukkan

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan penebaran bibit udang dan meninjau lokasi Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) di

Yang terbaik adalah orang tua tetap memilihkan situs yang cocok untuk mereka kunjungi dan tidak membiarkan sang anak untuk keluar dari situs tersebut ketika masih menggunakan

(1) Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan dan melaksanakan penyusunan

Berdasarkan hasil simulasi secara keseluruhan, KLF yang dirancang mampu mengontrol dinamika kapal sehingga kapal tersebut mampu melawan arus yang ada