Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 50 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN IV.1 Visi
Visi adalah suatu pernyataan tentang kondisi ideal masa depan yang realistik, dapat dipercaya dan mengandung daya tarik bagi satu organisasi. Visi dapat memberikan semangat besar dan dorongan kuat untuk menggapai masa depan dengan mengerahkan segenap kemampuan dan sumber daya yang tersedia.
Visi merupakan harapan yang mengarahkan setiap gerak dan dinamika perilaku anggota satu organisasi dan merupakan acuan bagi tindakan – tindakan dalam mewujudkan masa depan yang diinginkan.Visi Organisasi yang ideal merupakan satu konsensus dari seluruh anggota organisasi. Karena visi merupakan suatu kesepakatan maka semua organisasi merasa memiliki ( Sense of Belonging ) dan mau terlibat ( Sense of Involment ) untuk mengsukseskan visi tersebut.
Mengacu pada Visi Departemen Perhubungan Tahun 2010 – 2014 yaitu ” Terwujudnya Pelayanan Transportasi Yang Handal, Berdaya Saing, dan Memberikan Nilai Tambah ” serta Visi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur “Terwujudnya Masyarakat Nusa Tenggara Timur Yang Berkualitas, Sejahtera, Adil dan Demokratis, Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.” maka dirumuskan Visi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013 – 2018 sebagai berikut :
“Terwujudnya sistem transportasi yang selamat, efektif, efisien dan
terpadu dalam satu kesatuan sistem transportasi nasional”.
Penjelasan kata kunci dari visi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya adalah Implementasi atau sesuatu yang diharapkan; cita – cita yang didambakan; sesuatu yang diharapkan oleh Dinas Perhubungan.Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 51 2. Sistem Transportasi adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara
kesisteman dan antar moda terdiri dari transportasi jalan, penyebrangan, laut dan udara yan terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang yang terus berkembang secara dinamis.
3. Selamat adalah terhindarnya pengoperasian transportasi dari kecelakaan akibat faktor internal transportasi.
4. Efektif adalah pelayanan transportasi yang selamat, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, lancar dan cepat, mudah dicapai, tepat waktu, nyaman, tarif terjangkau, tertib, aman serta polusi rendah.
5. Efisien adalah mampu memberikan manfaat yang maksimal dengan pengorbanan tertentu yang harus ditanggung oleh pemerintah, operator, masyarakat dan lingkungan atau memberikan manfaat tertentu dengan pengorbanan minimum.
6. Terpadu adalah terwujudnya keterpaduan intramoda dan antarmoda dalam jaringan prasarana dan pelayanan.
IV.2 Misi
Misi merupakan komitmen untuk melaksanakan agenda‐agenda utama yang menjadi penentu keberhasilan pencapaian visi. Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dengan baik. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas serta mendukung pencapaian 8 (delapan) Misi Pembangunan Daerah Provinsi NTT terutama Misi Kelima RPJMD yaitu Mempercepat pembangunan infrastruktur yang berbasis tata ruang dan lingkungan hidup “ maka ditetapkan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur 5 (lima) tahun ke depan dalam pembangunan sektor perhubungan (darat, laut dan udara) adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pengetahuan dan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Sektor Transportasi;
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 52 2. Meningkatkan, mengembangkan dan memelihara sarana dan prasarana fasilitas
perhubungan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan kepariwisataan serta sektor lain yang berbasis tata ruang dan ramah lingkungan;
3. Menyeimbangkan dan menjaga infrastruktur perhubungan antar pulau melalui pendekatan sabuk transportasi dengan membangun konektivitas kabupaten/kota, antar kabupaten/kota, antar provinsi, nasional dan internasional;
4. Mengembangkan integrasi layanan berbagai moda transportasi dan layanan angkutan publik yang bermutu; 5. Meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan dalam penyelenggaraan transportasi ; 6. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat, swasta dalam pembangunan sarana dan prasarana transportasi ; IV.3 Tujuan dan Sasaran
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Sektor Perhubungan 5 (lima) tahun ke depan dijabarkan lebih lanjut dalam penetapan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang mempunyai keterkaitan sebagaimanadiuraikan pada Tabel 4.1, berikut ini.
Berdasarkan misi dan faktor – faktor kunci keberhasilan, maka Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan tujuan sebagai berikut :
1. Misi ‐ 1 Meningkatkan Pengetahuan dan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Sektor Transportasi,dengan tujuan :
a. Meningkatkan kualitas SDM aparatur (Struktural, Teknis dan Fungsional). b. Meningkatkan kinerja pelayanan SKPD.
2. Misi ‐ 2 Meningkatkan, mengembangkan dan memelihara prasarana dan sarana fasilitas perhubungan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi dan kepariwisataan serta sektor lain yang berbasis tata ruang dan ramah lingkungan, dengan tujuan : a. Meningkatkan mutu perencananaan serta jumlah sarana dan prasarana
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 53 b. Meningkatkan jangkauan pelayanan jaringan prasarana yang terpadu dalam
rangka mendukung pengembangan potensi daerah.
c. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor perhubungan.
3. Misi – 3 Menyeimbangkan dan menjaga infrastruktur perhubungan antar pulaumelalui pendekatan sabuk transportasi dengan membangun konektivitas kabupaten/kota, antar kabupaten/kota, antar provinsi, nasional dan internasional, dengan tujuan :
a. Mewujudkan konektitivitas layanan transportasi dalam wilayah kabupaten/kota, antara kabupaten/kota, antar provinsi dan antar negara yang berbatasan langsung dengan wilayah NTT.
b. Mengembangkan layanan angkutan keperintisan sebagai pendukung transportasi pada daerah terisolir/tertinggal dan daerah sasaran program desa mandiri anggur merah. 4. Misi – 4 Mengembangkan integrasi layanan berbagai moda transportasi dan layanan angkutan publik yang bermutu, dengan tujuan : a. Mewujudkan pelayanan transportasi publik yang terpadu, lancar dan nyaman. b. Menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang memadai baik jumlah maupun kapasitasnya.
5. Misi – 5 Meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan dalam penyelenggaran transportasi, dengan tujuan :
a. Meminimalisir terjadinya pelanggaran dan kejadian kecelakaan lalulintas. b. Mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas yang berakibat pada banyaknya
korban meninggal.
6. Misi – 6 Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunan sarana dan prasarana transportasi, dengan tujuan :
a. Membangun kemitraan dalam penyediaan dan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dengan masyarakat, swasta, BUMN dan BUMD.
b. Meningkatkan partisipasi dan dukungan masyarakat dalam membangun dan menjaga prasarana dan fasilitas perhubungan.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 54 IV.3.1 Sasaran
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam aktivitas atau kegiatan.
Berdasarkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran strategik Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya SDM Aparatur Perhubungan yang berkualitas memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis perhubungan ;
2. Meningkatnya kinerja pelayanan SKPD ;
3. Terwujudnya perencanaan pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang berkualitas ;
4. Meningkatnya mutu dan jumlah sarana prasarana transportasi untuk aksesibilitas dan kelancaran mobilitas orang dan/atau barang;
5. Menurunnya kejadian kecelakaan lalu lintas dan angka fatalitas lalu lintas angkutan;
6. Tersedianya sarana transportasi publik yang terpadu;
7. Tersusunnya berbagai regulasi peraturan daerah dan peraturan gubernur untuk peningkatan PAD sektor perhubungan;
8. Meningkatnya pelayanan prasarana dan sarana perhubungan;
9. Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi;
10. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama swasta dan BUMN serta mitra kerja perhubungan dalam penyediaan sarana dan prasarana transportasi.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 55
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 56
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan Provinsi NTT
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Sasaran Pada Tahun ke ‐
2014 2015 2016 2017 2018
Meningkatkan kualitas SDM aparatur.
1. Terwujudnya SDM aparatur yang berkualitas memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis perhubungan.
• Prosentase Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan teknis meningkat (40 Orang)
10 % 10 % 10 % 10 % 10 %
• Prosentase jumlah tenaga teknis
bidang transportasi bertambah (3)
15% 15% 15% 15% 15%
Meningkatkan kinerja pelayanan SKPD.
2. Meningkatnya kinerja pelayanan SKPD.
• Prosentase realisasi pendapatan meningkat (2013 : 82,57%) 110% 110% 110% 110% 110 % • Prosentase realisasi belanja
langsung meningkat (2013 :90,57%)
100% 100% 100% 100% 100%
• Temuan hasil pemeriksaan
berkurang
100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatkan mutu 3. Terwujudnya perencanaan
pembangunan sarana dan
- Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan sarana 2 dok 15 dok 15 dok 15 dok 15 dok
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 57 perencananaan serta jumlah
sarana dan prasarana
transportasi .
prasarana transportasi yang berkualitas.
dan prasarana transportasi darat,
laut dan udara
- Tersedianya data sektor perhubungan yang up to date
1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
- Mewujudkan konektitivitas
layanan transportasi dalam
wilayah kabupaten/kota,
antara kabupaten/kota,
antar provinsi dan antar negara yang berbatasan langsung dengan wilayah NTT.
4. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana transportasi untuk aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang
Laut : 15 Pelabuhan Udara : 4 Bandara
Penyeberangan : 10 Pelabuhan Darat : 5 Terminal, Jembatan Timbang (Sumba, Belu, Maumere, Kupang).
- Prosentse jumlah sarana (darat, laut dan udara) 10 % 10% 10% 10% 10%
- Prosentse jumlah prasarana angkutan (darat, laut dan udara) yang dibangun/dikembangkan. 10% 10% 10% 10% 10% - Meminimalisir terjadinya pelanggaran dan kejadian kecelakaan lalulintas
- Mengurangi resiko
kecelakaan lalu lintas yang berakibat pada banyaknya
5. Menurunnya kejadian kecelakaan lalu lintas dan angka fatalitas lalu lintas angkutan.
- Prosentase berkuranganya jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas angkutan
- Prosentase meningkatnya jumlah korban selamat 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 58 korban meninggal.
- Meningkatkan jangkauan pelayanan jaringan prasarana yang terpadu dalam rangka mendukung pengembangan potensi daerah.
- Mewujudkan pelayanan transportasi publik yang terpadu, lancar dan nyaman.
6. Tersedianya sarana transportasi publik yang terpadu.
- Prosentase Jumlah sarana angkutan pemadu moda
- Posentase jumlah kendaraan panjang jalan (kepadatan) 5% 10% 5% 10% 5% 10% 5% 10% 5% 10%
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Perhubungan.
7. Tersusunnya berbagai regulasi
peraturan daerah dan
peraturan gubernur untuk
peningkatan PAD sektor perhubungan.
- Jumlah PERDA dan PERGUB yang dihasilkan
5 PERGUB
2 PERDA
- Mewujudkan pelayanan transportasi publik yang
8. Meningkatnya pelayanan prasarana dan sarana perhubungan. - Tingkat Pelayanan Prasarana (Tingkat Okupansi Angk Udara 3%) 5% 5% 5% 5% 5%
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 59 terpadu, lancar dan nyaman.
- Menyediakan sarana dan prasaran transportasi yang memadai baik jumlah maupun kapasitasnya.
Ambang batas kenyamanan: prasarana tingkat okupansi : 60% dan sarana tingkat load factor : 70%.
Menurunkan Tingkat Okupansi Angk Laut (60%) 1 % 1% 1% 1% 1% (Tingkat Okupansi Angk
Penyeberangan 41%)
4% 4% 4% 4% 4%
(Tingkat Okupansi Angk Jalan 42,9%)
4% 4% 4% 4% 4%
- Tingkat Pelayanan Sarana, Menurunkan tingkat Load Factor Angk Udara 79% 2% 2% 2% 2% 1% (Load Factor Angk Laut 30%) 6% 6% 6% 6% 6% (Load Factor Angk Penyeberangan
36,67%) 5% 3% 3% 3% 3% (Load Factor Angk Jalan 59%) 2% 2% 2% 2% 1% - Meningkatkan partisipasi dan dukungan masyarakat dalam membangun dan menjaga prasarana dan fasilitas perhubungan.
9 Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi
• Jumlah masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan penyelenggaraan transportasi (Pelopor Keselamatan, AKUT, WTN, TKBM, PORTIR) 300 Orang 300 Orang 300 Orang 300 Orang 300 Orang - Membangun kemitraan dalam penyediaan dan
10 Meningkatnya koordinasi dan kerjasama swasta dan BUMN
• Jumlah Rakor, Pertemuan
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 60 pembangunan sarana dan
prasarana perhubungan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dengan masyarakat, swasta, BUMN dan BUMD.
serta mitra kerja perhubungan dalam penyediaan sarana dan prasarana transportasi.
Harhubnas
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 61 IV.4 Kebijakan dan Strategi
1. Kebijakan
Guna mewujudkan tujuan dan sasaran yang ada, dirumuskan strategi dan kebijakan pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana fasilitas transportasi dengan mempedomani rencana pengembangan transportasi wilayah yang termuat dalam RTRW dan TATRAWIL Provinsi NTT. Sejalan dengan itu, guna mendukung 6 (enam) tekad dan 8 agenda Pemerintah Provinsi NTT, dirumuskan Kebijakan dan Strategi pembangunan sektor transportasi, sebagai berikut :
a. Kebijakan Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas SDM Perhubungan dan Kapasitas Kelembagaan
Kebijakan ini diarahkan untuk:
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan (teknis dan fungsional) aparatur melalui pendidikan dan pelatihan, khursus, bimbingan teknis di bidang perhubungan;
Peningkatan kapasitas kelembagaan, melalui pengembangan data dan informasi sektor perhubungan dan pembangunan/penyediaan sarana dan prasarana fasilitas gedung kantor yang memadai.
b. Kebijakan Pengembangan Sistem Transportasi Jalan
Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan transportasi jalan yang selamat, efektif, efisien dan terpadu dalam satu kesisteman melalui pembangunan sarana dan prasarana transportasi jalan dan fasilitas keselamatan dan keamanan lalu lintas jalan serta peningkatan pelayanan angkutan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan.
c. Kebijakan Pengembangan Sistem Transportasi Penyeberangan Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan lalu lintas angkutan penyebrangan dalam membangun konektivitas antar wilayah/daerah yang efektif, efisien dan terpadu dalam satu kesisteman melalui pembangunan/pengembangan sarana dan prasarana fasilitas lalu lintas angkutan penyebrangan serta peningkatan pelayanan angkutan kepada masyarakat pengguna jasa angkutan.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 62 d. Kebijakan Pengembangan Sistem Transportasi Laut
Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan tansportasi laut dalam membangun konektivitas lokal (dalam wilayah kabupaten/kota), regional (lintas kabupaten/kota), nasional (antar provinsi) dan konektivitas nasional (antar negara) yang efektif, efisien dan terpadu dalam satu kesisteman melalui pembangunan/pengembangan sarana dan prasarana transportasi laut serta peningkatan pelayanan angkutan laut kepada masyarakat pengguna jasa angkutan.
e. Kebijakan Pengembangan Sistem Transportasi Udara
Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan pelayanan tansportasi udara dalam membangun konektivitas regional (antar kabupaten/kota, nasional (antar provinsi) dan konektivitas internasional (antar negara) yang efektif, efisien dan terpadu dalam satu kesisteman melalui pembangunan/pengembangan sarana dan prasarana fasilitas transportasi udara serta peningkatan pelayanan angkutan udara kepada masyarakat pengguna jasa angkutan.
f. Kebijakan Pengembangan Sistem Transportasi Antar moda / Multimoda
Kebijakan ini diarahkan untuk mewujudkan peningkatan pelayananantar moda transportasi, mengembangkan keterpaduan angkutan jalan, terminal, pelabuhan (laut dan penyeberangan) dan bandar udara dalam suatu pelayanan yang terpadu dan efisien melalui penyediaan sarana angkutan umum yang berkualitas dan pengaturan rute/lintasan pelayanan.
2. Strategi
Untuk pencapaian tujuan dan sasaran dari visi dan misi yang ada maka dirumuskan strategi / cara untuk mewujudkannya;
a. Strategi Pengembangan sumber daya manusia (SDM) aparatur dan Kapasitas Kelembagaan, meliputi :
Melakukan anaslisis kebutuhan SDM aparatur dan jenis pelatihan teknis, fungsional dan struktural yang dibutuhkan.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 63 Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait terutama Kementerian
Perhubungan terkait penyelenggaraan diklat teknis perhubungan di daerah;
Meningkatkan ketersediaan data dan informasi sektor perhubungan serta sarana dan prasarana fasilitas gedung kantor yang memadai.
b. Strategi di bidang pengembangan sistem transportasi jalan di Provinsi Nusa Tenggara Timur meliputi :
Peningkatan aksesibilitas antar wilayah dan antar lintas batas negara. Optimalisasi pelayanan penumpang dan barang antar pusat
kegiatandan peningkatan aksebilitas dari dan ke pusat - pusat produksi serta kawasan potensial dan strategis lainnya;
Mengembangkan pelayanan angkutan perbatasan dan angkutan lintas batas negara;
Mengembangkan konsep angkutan perdesaan dan keperintisan yang menjamin akses ke seluruh wilayah perdesaan dan wilayah terisolasi terutama desa sasaran Program Desa Mandiri Anggur Merah;
c. Peningkatan Fungsi dan Pelayanan Jalan.
Menjadikan keselamatan jalan sebagai tujuan utama penyelenggaraan lalu lintas jalan;
Menyerasikan penanganan berbagai moda transportasi jalan terutama menyangkut angkutan umum dan kendaraan tak bermotor;
Mengoptimalkan pelayanan lalu lintas pada seluruh jaringan jalan yang ada melalui sistem informasi/petunjuk arah dan rute yang memadai; Menyerasikan penataan lalu-lintas dan traffic management antar
kabupaten/kota;
Merumuskan strategi penanganan simpang-simpang pada berbagai jenis simpang yang ada;
Memperkenalkan prinsip-prinsip pembatasan lalu lintas terutama di daerah perkotaan;
Memprakarsai sistem lalu-lintas yang ramah lingkungan dan hemat energi;
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 64 Mengendalikan lalu lintas berat dalam rangka melindungai kerusakan
prasarana jalan;
Memperkenalkan sistem parkir di kawasan pusat kota dan pusat kegiatan yang efisien.
d. Terminal Barang dan Penumpang
Pembangunan terminal barang dan penumpang untuk mendukung pergerakan orang dan barang serta mengintegrasikan dengan simpul transportasi lainnya;
Meningkatkan daya tampung kendaraan di setiap terminal; Pengembangan fasilitas pendukung di setiap terminal; Meningkatkan akses ke terminal;
Memberikan pelayanan kepada pengguna jaringan jalan agar mendapatkan kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan dalam melakukan perjalanan ke/dari suatu wilayah;
e. Angkutan Penumpang dan Barang
Mengembangkan konsep angkutan umum di wilayah provinsi meliputi angkutan perkotaan, wilayah (regional) dan perdesaan dalam satu kesatuan pelayanan;
Mengembangkan angkutan regional yang menghubungkan dan memadukan angkutan perkotaan dan perdesaan;
Menyiapkan perumusan tentang terminal, simpul transfer, halte dan bus stop yang aman, nyaman dan mencerminkan budaya lokal;
Menerapkan Buy The Service untuk angkutan umum perkotaan dan angkutan kota dalam provinsi (AKDP);
Merencanakan sistem sirkulasi barang dalam suatu jaringan lintas dan fasilitas bongkar muat yang terpadu dengan moda transport lain serta membatasi angkutan barang berat, mengutamakan penggunaan angkutan yang sesuai dengan kemampuan prasarana jalan yang ada.
f. Strategi di bidang pengembangan sistem transportasi penyeberangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Menjadikan angkutan penyeberangan sebagai sarana transportasi lintas pulau kecil untuk penumpang dan barang serta
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 65 mendukungketerbukaan isolasi wilayah dan mendukung kelancaran distribusi barang produksi dari tiap pulau-pulau kecil yang ada di tiap wilayah;
Mengembangkan pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan pulau-pulau kecil antar wilayah kabupaten/kota dan menghubungkan daerah produksi hasil bumi dengan simpul-simpul transportasi pada daerah yang lebih maju;
Menyediakan dan meningkatkan kualitas moda angkutan kapal penyeberangan yang disesuaikan dengan daya angkut dan daya muat penumpang dan barang pada lalu lintas penyeberangan lintas pulau; Membangun dermaga penyeberangan serta fasilitas pendukungnya dan
mengarahkan pola pengembangan kawasan dermaga, termasuk demaga/terminal terpadu;
Mengupayakan dan memantapkan keterpaduan layanan penyeberangan dengan moda lain seperti jalan dan terminal.
g. Strategi di bidang pengembangan sistem transportasi laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rangka mewujudkan transportasi laut yang andal dan berkemampuan tinggi meliputi :
Meningkatkan peran armada pelayaran nasional, baik untuk angkutan dalam negeri maupun ekspor-impor dengan memberlakukan azas cabotage; Untuk itu diperlukan dukungan perbankan dalam penyediaan kredit murah bagi peremajaan armada;
Mengembangkan sarana dan prasarana fasilitas transportasi laut pada daerah/wilayah pelabuhan-pelabuhan yang potensial, strategis dan cepat tumbuh;
Mengurangi bahkan menghapus pungutan-pungutan tidak resmi di pelabuhan, sehingga tarif yang ditetapkan otoritas pelabuhan tidak jauh berbeda dengan biaya yang secara riil dikeluarkan pengguna jasa kepelabuhan, melalui peningkatan kordinasi bagi semua instansi yang terkait dalam proses bongkar muat barang;
Pemenuhan standar pelayaran internasional untuk peningkatan keselamatan pelayaran, baik selama pelayaran maupun saat berlabuh dan bongkar muat di pelabuhan;
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 66 Mengembangkan terminal peti kemas/Dryport yang lebih efisien,
efektif serta berdaya saing guna meningkatkan arus pergerakan barang eksport dan import dari dan ke luar wilayah Provinsi NTT; Mengembangkan pelayanan angkutan keperintisan untuk membuka
akses pada daerah terpencil /tertinggal yang belum dilayanai usaha angkutan komersil.
h. Strategi di bidang pengembangan sistem transportasi udara di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam rangka mewujudkan transportasi yang andal dan berkemampuan tinggi meliputi :
Pengembangan fasilitas penerbangan, meliputi runway, taxiway, apron dan terminal;
Memperkuat simpul bandara dengan mengkombinasikan pelayanan menuju terminal terpadu meliputi : angkutan bus, dan angkutan kota serta mendukung kegiatan komersial dan pariwisata;
Mengembangkan fasilitas kargo, serta fasilitas pemprosesan barang guna meningkatkan nilai tambah komoditas;
Mengembangkan rute penerbangan langsung domestik maupun internasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menunjang potensi pariwisata, baik melalui penerbangan reguler maupun charter; Mengembangkan pelayanan angkutan keperintisan untuk membuka
akses pada daerah terpencil /tertinggal yang belum dilayanai usaha angkutan komersil.
i. Strategi di bidang Transportasi Antarmoda/Multimoda untuk
mewujudkan perpaduan moda dan integrasi antar moda angkutan untuk penumpang dan mendukung distribusi barang meliputi :
Mengembangkan konsep angkutan umum di wilayah provinsi meliputi angkutan perkotaan, wilayah (regional) dan perdesaan dalam satu kesatuan pelayanan;
Mengembangkan konsep angkutan perkotaan yang melayani pusat kota dan wilayah aglomerasinya yang efisien, ramah lingkungan dan terpadu;
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Provinsi NTT Tahun 2013-2018 67 Mengupayakan dan memantapkan keterpaduan moda jalan, terminal
dengan dermaga penyeberangan;
Mengembangkan angkutan regional yang menghubungkan dan memadukan angkutan perkotaan dan perdesaan;
Menyiapkan perumusan tentang terminal, simpul transfer, halte dan bus stop yang aman dan nyaman;
Mengembangkan keterpaduan angkutan jalan, terminal serta dermaga penyeberangan dan udara dalam suatu pelayanan yang terpadu dan efisien.