36 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan
Data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010:172). Rancangan penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Pengertian yang lebih sempit desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja (Moch Nazir, 2003:84).
Penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian deskriptif relasional, karena menguraikan data yang telah diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang teratur dan jelas dari variabel-variabel yang diteliti, sedangkan dikatakan relasional karena penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR), Current Ratio (CR) dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia dan menemukan ada tidaknya pengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER).
Metode verifikatif adalah metode yang bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis, pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Metode verivikatif digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Current Ratio (CR) pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia terhadap Price Earning Ratio (PER) tahun 2008-2011 secara bersama-sama.
3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.2.1 Definisi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:3). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:4). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio. Price Earning Ratio (Y) merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh analis sekuritas untuk menilai saham. Pendekatan ini mendasarkan atas rasio antara harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal dengan tingkat keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham (James C. Van Horne Wachowicz yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari, 2007:300). Price earning Ratio dapat dihitung dari Price per share dibagi Earning Per Share (Stephen A. Ross, Westerfield and Jordan, 2008:65).
2. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010:4). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Dividend Payout Ratio, Current Ratio dan
Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia. Pengertian masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut:
1. Debt to Equity Ratio (X1)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan ukuran mendasar dalam keuangan perusahaan yang dapat menunjukkan kekuatan keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan rasio antar ekuitas dan hutang, dimana hutang mencakup kewajiban jangka panjang, jangka pendek dan kewajiban lancar (Ciaran Walsh yang dialihbahasakan oleh Shalahuddin Haikal, 2003:120).
2. Return On Assets (X2)
The rate of Return On Assets reports the percentage of income earned for each dollar invested in an entity’s resources. This measure provides financial statment users with the rate of return produced by the business’s assets (Peter M. Bergevin, 2002:274). Artinya Return On Assets adalah persentase pendapatan yang diperoleh untuk setiap dollar yang diinvestasikan dalam sumber daya suatu entitas. Langkah ini menyediakan pengguna kinerja keuangan dengan tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh assets bisnis tersebut.
3. Dividend Payout Ratio (X3)
Dividend Payout Ratio merupakan rasio yang menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber pendanaan. Rasio tersebut menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai (James C. Van Horne and Wachowicz yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari, 2007:270).
4. Current Ratio (X4)
Current Ratio merupakan rasio favorit dari institusi-institusi pemberi pinjaman. Perhitungan rasio ini didasarkan pada perbandingan sederhana antara total aktiva lancar dan kewajiban lancar (Ciaran Walsh yang dialihbahasakan oleh Shalahuddin Haikal, 2003:106).
5. Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (X5)
Tingkat bunga adalah tingkat bunga yang diharapkan selama periode waktu yang bersangkutan dimana dana-dana itu akan dipinjamkan. Tingkat bunga nominal di setiap negara sama dengan tingkat pengembalian rill yang disyaratkan untuk inflasi yang diharapkan (David Eitman, Arthur Stonehill and Michael Moffet yang dialihbahasakan oleh Gina Gania, 2010:102). 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasionalisasi variabel dibuat dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam memahami variabel-variabel penelitian.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Definisi
Variabel
Dimensi Indikator Ukuran Skala Faktor Fundamental Analisa fundamental adalah analisa yang dilakukan dengan memperkirakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham, sedangkan analisa teknikal DER (X1) DER = (Ciaran Walsh yang dialihbahasaka n oleh Shalahudin Haikal, 2003:121) Kali Rasio Dilanjutkan
merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harganya di waktu yang lalu (William F. Sharpe, Alexander J.G and Bailey V.J yang dialihbahasakan oleh Henry Njoolintik, 2000:56). ROA (X2) ROA = (Sutrisno, 2001:254) Persen Rasio DPR (X3) DPR = x 100% (James C. Van Horne and Wachowicz yang dialihbahasaka n oleh Dewi Fitriasari, 2007:270) Persen Rasio CR (X4) CR= (Scott Besley and Brigham F. Eugene, 2012:218) Persen Rasio Kondisi Ekonomi Makro Makro ekonomi adalah studi tentang perekonomian Tingkat Suku Bunga SBI (X5) Persen Rasio Lanjutan Tabel 3.1 Dilanjutkan
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
secara menyeluruh termasuk pertumbuhan pendapatan, perubahan harga dan tingkat pengangguran (Gregory Mankiw dialihbahasakan oleh Fitria Liza, 2007:14).
PER Price Earning Ratio merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh analis sekuritas untuk menilai saham. Pendekatan ini mendasarkan atas rasio antara harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal dengan tingkat keuntungan bersih yang tersedia bagi pemegang saham (James C. Van Horne Wachowicz yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari, 2007:300)
PER (Y) PER = (Stephen A. Ross, Westerfield and Randolph W. Jordan, 2008:65): Kali Rasio Lanjutan Tabel 3.1
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:61). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya termasuk dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 perusahaan.
Daftar perusahaan Indeks LQ45 yang menjadi populasi penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daftar Perusahaan LQ45
No KODE EFEK Nama Emiten
1. AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 3. ASII Astra International Tbk.
4. BBCA Bank Central Asia Tbk.
5. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 6. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
7. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk. 8. INCO International Nickel Indonesia Tbk. 9. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 10. ISAT Indosat Tbk
11. MEDC Medco Energi International Tbk. 12. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 13. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 14. SMCB Holcim Indonesia Tbk.
15. TINS Timah Tbk.
16. TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 17. UNSP Bakrie Sumatra Plantations Tbk. 18. UNTR United Tractors Tbk.
Sumber : www.idx.co.id (Data sudah diolah)
Pada penelitian ini tidak menggunakan sampel tetapi menggunakan populasi karena obyek yang diteliti menggunakan 18 perusahaan.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010:274).
Data yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui media internet (www.idx.co.id dan www.bi.go.id), jurnal, buku-buku referensi dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian.
Data laporan keuangan diperoleh dari www.idx.co.id tahun 2008-2011, sedangkan untuk memperoleh data tentang tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dari tahun 2008-2011 diperoleh melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id). Rekapitulasi data yang digunakan disajikan pada lampiran 2.
3.5 Metode Analisis dan Uji Hipotesis
Metode penelitian dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu data yang telah disediakan oleh suatu perusahaan atau instansi yang sudah siap untuk dipublikasikan dan telah diolah, dalam penelitian ini peneliti menggunakan ikhtisar keuangan (annual report) dan ringkasan kinerja sebagai acuan dalam menyusun penelitian. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio antara lain dengan menggunakan
Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR), Current Ratio (CR) dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia.
Analisis data merupakan data yang terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2010:278). Analisis data dilakukan untuk mengetahui dan menjawab rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian dengan cara mengolahnya. Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini bertujuan untuk mencari kebenaran dari suatu penelitian. Uji asumsi klasik ini terdiri dari:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Imam Ghozali, 2005:110). Uji ini dilakukan melalui analisa grafik.
2) Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Hubungan linier antar variabel independen ini yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan bila VIF > 10 artinya
terdapat masalah multikolinearitas yang serius sebaliknya bila VIF < 10 artinya tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius (Imam Ghozali, 2005:91).
3) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya) (Imam Ghozali,2005:95). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan Durbin Watson (DW) Test dengan ketentuan (Imam Ghozali, 2005:96):
Tabel 3.3
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif
atau negatif
Tidak ditolak du < d < 4 – du Sumber: (Imam Ghozali, 2005:96)
Keterangan: dl = Batas bawah du = batas atas
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain, jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika varians tidak konstan atau berubah-ubah disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik dan Glejser Test (Imam Ghozali, 2005:105).
Pengujian asumsi klasik ini merupakan tahap awal sebelum pengujian selanjutnya, karena uji hipotesis simultan (uji t dan uji F) mengasumsikan bahwa data harus berdistribusi normal.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti ber maksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), jadi analisis regresi ganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiyono, 2010:275).
Persamaan regresi: Y (Price Earning Ratio) = a + β1 (Debt to Equity Ratio)+ β2
(Return On Assets) + β3 (Dividend Payout Ratio) + β4 (Current Ratio) + β5
(Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia)+ € Keterangan:
Y = Price Earning Ratio a = konstanta
β1 – β5 = Koefisien regresi variabel independen
3. Analisis Korelasi Ganda
Uji ini dilakukan untuk mengetahui persamaan regresi dan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Sugiyono, 2010:286). Dalam penelitian ini korelasi ganda, yaitu antara variabel Debt to Equity Ratio (X1), Return On Assets (X2), Dividen Payout Ratio (X3), Current Ratio (X4) dan
Tingkat Suku Bunga SBI (X4) terhadap variabel Price Earning Ratio (Y).
4. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi. Koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel (X1, X2, X3, X4 dan X5) yang merupakan variabel bebas
menjelaskan variabel Y (variabel terikat). Nilai koefisien determinasi semakin besar maka kemampuan variabel X menjelaskan variabel Y semakin baik (Suharyadi dan Purwanto, 2009:217).
Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut (Duwi Priyatno, 2009:80):
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi R = Koefisien Korelasi
Nilai R2 akan berkisar 0 sampai 1. Nilai R2 = 1 menunjukkan bahwa 100% total variasi diterangkan oleh varian persamaan regresi atau variabel bebas, baik X1, X2, X3, X4 maupun X5, mampu menerangkan variabel Y sebesar 100%,
sebaliknya apabila R2 = 0 menunjukkan bahwa tidak ada total varians yang diterangkan oleh varian bebas dari persamaan regresi baik X1,X2, X3, X4 maupun
X5.
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Data penelitian merupakan hasil browsing di website www.idx.co.id dan www.bi.go.id. Data didapat dari laporan keuangan perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011.