• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pre exsperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe course review horay dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso.

Tabel 3.1 The One Group Pretest-posttest design Prestest Treatment PostTest O1 X O2

Sumber: Sugiyono (2015:111) Keterangan:

O1: Nilai pretest sebelum dilaksanakan pembelajaran X : Perlakuan eksperimen

O2: Nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso yang terdiri dari 2 ( dua ) kelas yang homogen.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas eksperimen, yaitu kelas VII.B terdiri dari 39 siswa. 21 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Dalam

(2)

32

penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling.

Adapun langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut:

a. Dari dua kelas yang ada, diambil satu kelas secara acak untuk dijadikan sampel dengan pertimbangan kelas homogen.

b. Dari satu kelas yang terpilih secara acak, terpilihlah kelas sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe course review horay.

C. Defenisi Operasional Variabel dan Perlakuan

Untuk menghindari penafsiran ganda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka perlu diberikan operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Efektivitas pembelajaran adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualiatas dan waktu ) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.

2. Pembelajaran course review horay adalah menyediakan pengalaman belajar siswa dan fasilitas belajar siswa untuk menambah kemampuan kreativitas siswa dalam belajar.

3. Ketuntasan hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan atau keberhasilan yang diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran course review horay.

(3)

33

4. Aktivitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran course review horay 5. Respon siswa adalah tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika

setelah menerapkan pembelajaran course review horay

D. Prosedur Penelitian

Secara umum prosedur penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, penyusunan, dan pelaksanaan. Adapun tahap-tahap prosedur pengumpulan data dalam penilitian adalah berikut:

1. TahapPersiapan

Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bertahap dengan urutan kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Observasi ke sekolah SMP Muhammadiyah 5 Mariso untuk melihat hasil belajar matematika siswa dan pokok bahasan yang dipelajari.

a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran yang meliputi persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Membuat lembar observasi siswa untuk melihat aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

c. Membuat angket respon siswa mengenai tanggapan siswa tentang kegiatan pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Course Review Horay.

d. Menyusunan Soal Kuis.

e. Menyusunan kisi-kisi soal untuk membuat tes hasil belajar,

(4)

34

f. Menyusun soal tes hasil belajar berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam RPP.

g. Validasi instrumen 2. TahapPelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah memberikan tes untuk mengetahui hasil pembelajaran matematika (pretest) kemudian menjelaskan materi sesuai rencana pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini yaitu:

a. Menyampaikan materi yang akan diajarkan

b. Menyiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran

c. Menyiapkan lembar observasi siswa untuk melihat aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

d. Memberikan angket respon siswa mengenai tanggapan siswa tentang kegiatan pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe course review horay.

e. Memberikan tes dalam bentuk essay untuk melakukan evaluasi (posttest).

3. TahapAnalisis

Kegiatan yang dilakukan untuk tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Mengolah data hasil penelitian

b. Menganalisis dan membahas data hasil penelitian c. Menyimpulkan hasil penelitian.

(5)

35

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu:

a. Tes hasil belajar

Pemberian tes dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan.

b. Lembar observasi (Pengamatan) aktivitas siswa

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar selama eksperimen. Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa selama pembelajaran.

c. Angket Respon Siswa

Angket respon siswa dirancang untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Aspek respon siswa menyangkut suasana kelas, minat mengikuti pembelajaran berikutnya, cara-cara guru mengajar dan saran-saran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Data tentang hasil belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan lembar tes hasil belajar.

2. Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

3. Data tentang respon siswa pada proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dilihat dari angket.

(6)

36

G. TeknikAnalisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh adalah dengan menggunakan analisis statistika deskriptif dan analisis inferensial.

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran umum data yang diperoleh yaitu nilai ketuntasan hasil belajar matematika siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran matematika, serta respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran course review horay.

a. Hasil Belajar Matematika 1) Analisis Data Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan pemahaman materi matematika siswa setelah diterapkan model kooperatif tipe course review horay. Data mengenai hasil belajar matematika siswa digambarkan mengenai nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum dan standar deviasi.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar matematika berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah dinyatakan dalam table 3.2 berikut:

(7)

37

Tabel 3.2 Kriteria Pengkategorian Hasil Belajar Matematika.

Nilai Hasil Belajar Kategori 0 ≤ x ≤ 59 Sangat Rendah

60 ≤ x ≤ 69 Rendah

70 ≤ x ≤ 79 Sedang

80 ≤ x ≤ 89 Tinggi

90 ≤ x ≤ 100 Sangat Tinggi (Sumber: Nurmiati dalam Bahri , 2015: 38)

Tabel 3.3 Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 5 Mariso.

Skor Kategorisasi Ketuntasan Hasil Belajar

0 x < 69 Tuntas

70 x 100 Tidak Tuntas

Sumber: SMP Muhammadiyah 5 Mariso

Disamping itu hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yakni 70,00.

Sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 75% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 70,00.

Ketuntasan belajar klasikal =

2) Analisis data peningkatan hasil belajar

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gain (peningkatan) hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen. Gain diperoleh dengan cara membandingkan hasil pretest dengan hasil posttest. Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil belajar matematika siswa adalah gain

(8)

38

ternormalisasi (normalisasi gain). Adapun rumus dari gain ternormalisasi adalah:

pre maks

S S

S

g S

p o st p re

 

Keterangan:

: Rata-rata skor tes akhir

: Rata-rata skor tes awal

: Skor maksimum yang mungkin dicapai Untuk klasifikasi gain ternormalisasi terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Kriteria tingkat Gain Ternormalisasi Nilai Gain Ternormalisasi Kategori

g 0,30 Rendah

0,30 g 0,70 Sedang

g 0,70 Tinggi

Sumber, Nurmiati (Bahri, 2015 : 39) b. Analisis Data Aktivitas siswa

Analisis data aktivitas dilakukan dengan menentukan frekuensi dan persentase frekuensi yang dipergunakan oleh siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan modelcourse review horay.

Data mengenai aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung persentase tiap aktivitas siswa.

Rumus :

Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan minimal 70% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

(9)

39

c. Analisis Data Respon Siswa

Analisis yang dilakukan dalam hal ini adalah menentukan persentase rata-rata jumlah siswa yang memberi respon terhadap pembelajaran dengan menggunakan rumus:

Respon siswa dikatakan positif jika presentase respon siswa dalam menjawab senang atau ya untuk tiap poin pertanyaan lebih dari 75%.

2. Analisis Statistika Inferensial

Analisis statistik inferensial adalah teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diperlakukan untuk populasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini akan digunakan uji kolmonogorov-smirnov dengan hipotesis sebagai berikut:

H0: Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1: Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteia yang digunakan yaitu jika p ≥ α maka terima H0 dengan data berasal dari populasi berdistribusi normal dan jika P < α maka tolak H0 dengan data tidak berdistribusi normal. Dengan taraf signifikan α = 0,05.

(10)

40

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah uji normalitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang telah diajukan. Untuk maksud tersebut maka pengujian dilakukan dengan menggunakan paired sample t-test (uji-t berpasangan).

Adapun hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berkut :

1. Pengujian hipotesis Minor berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menggunakan uji kesamaan rata-rata yaitu dengan menerapkan teknik uji-t satu sampel (One Sample t-test).

One Sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebasdengan suatu nilai tertentu. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Pada uji hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada perbedaan rata-rata dari sampel tersebut. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu:

H0= µ = 69,9melawan H1= µ >69,9 Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika P dan H0 ditolak jika , dengan .

2. Pengujian Hipotesis Minor berdasarkan Ketuntasan Klasikal menggunakan uji proporsi.

Pengujian hipotesis proporsi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah proporsi yang dihipotesiskan didukung informasi dari data sampel (apakah proporsi sampel berbeda dengan proporsi yang

(11)

41

dihipotesiskan). Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan pengujian hipotesis satu populasi.

Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu H0 : π = 74,9 melawan H1 : π >74,9 Dengan rumus (Tiro, 2008:263):

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika z ≤ z(0,5-α) dan H0 ditolak jika z > z(0,5-α)dimana α = 5%. Jika z

< z (0,5-α) berarti hasil belajar matematika siswa bisa mencapai 75%.

3. Pengujian hipotesis berdasarkan Gain (peningkatan) menggunakan uji-t satu sampel

Pengujian Gain digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika yang terjadi pada siswa kelas eksperimen, diperoleh dengan membandingkan skor rata-rata pretest dan posttest.

Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu H0: µg= 0,29 melawan H1 : µg > 0,29 Dengan rumus (Tiro, 2008:249):

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika t ≤ thitung dan H0 ditolak jika t > thitung dimana α = 5%.

Jika t < thitung berarti hasil belajar matematika siswa bisa mencapai 0,30.

( )

̅ √

Referensi

Dokumen terkait

If a tenant calls a Public Housing Safety Officer for assistance in responding and/or managing anti-social behavior at their tenancy, will this be recorded as an ‘incident’ of