• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii metode penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iii metode penelitian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

27 A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Experiment yang hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan setting Think Pair Share terhadap pembelajaran matematika pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga.

B. Variabel Dan Desain Penelitian 1. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan setting Think Pair Share

2. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The One Group Pretest – posttest. Dalam desain ini hanya terdapat satu kelompok yang dijadikan objek penelitian.

(2)

Desain ini digambarkan dalam pola sebagai berikut :

(Sugiyono, 2017)

Keterangan:

O1 = Nilai tes awal

X = Treatmen yang diberikan

O2 = Nilai tes akhir setelah diberikan treatment

C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan kharakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2017: 80).

Dari pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa populasi merupakan seluruh objek yang kemudian akan di teliti sehingga yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga.

2. Sampel

Adapun yang terpilih sebagai sampel dari populasi adalah kelas VII.1 yang terdiri dari 36 siswa, di mana teknik pemilihan sampel ini menggunakan teknik Simple Random Sampling (Sugiyono, 2017: 81).

O1 X O2

(3)

D. Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Ketuntasan hasil belajar adalah tingkat ketercapaian pembelajaran yang memiliki nilai paling sedikit 75 sesuai dengan KKM yang diterapakan oleh pihak sekolah, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila 80% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 75.

2. Aktivitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses belajar mengajar menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan setting Think Pair Share (TPS). Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang – kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

3. Respon siswa yang dimaksudkan disini adalah tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, khusunya metode pembelajaran yang digunakan. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan setting Think Pair Share (TPS) diterapkan dalam hal respon siswa jika 75% siswa memberi respon positif terhadap proses pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Tes hasil belajar matematika

Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga menggunakan tes hasil belajar yang dikembangkan oleh penulis

(4)

dalam bentuk essay yang telah divalidasi. Soal tes ini dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan pembelajaran, koordinasi dengan guru mata pelajaran serta koreksi dari dosen pembimbing.

2. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 Pallangga yang berlangsung selama pelaksanaan penelitian melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan setting Think Pair Share.

3. Angket respon siswa

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

Angket diberikan kepada siswa pada akhir kegiatan pembelajaran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium) terhadap objek yang diteliti (populasi atau sampel). Peneliti mengadakan observasi untuk memperoleh informasi tentang tingkah laku siswa pada saat belajar di kelas, sarana dan prasarana belajar mengajar di sekolah, letak geografis sekolah dan juga kondisi sekolah.

(5)

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan menggunakan dokumen sebagai sumber data. Dalam penelitian ini teknik dokumetasi digunakan untuk mendapatkan data jumlah siswa dan serta data hasil belajar siswa

3. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan kognitif siswa, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

Pemberian tes berupa tes uraian. Tes uraian merupakan suatu tes yang berisi soal- soal dimana harus dijawab dalam bentuk uraian sehingga dapat diketahui perbedaan hasil dari masing- masing individu.

4. Angket

Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa terhadap proses pembelajaran, penulis menggunakan teknik pemberian angket.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunak an teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial.

1. Analisis Statistika Deskriptif

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif yaitu analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan skor hasil belajar matematika siswa sebelum dan setelah pembelajaran, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan respon siswa terhadap proses pembelajaran.

(6)

a. Analisis Data Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar siswa dianalisis dengan analisis statistika deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa setelah mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan setting Think Pair Share (TPS) yang dikelompokkan kedalam lima kategori: sengat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah.

Tabel 3.1. Teknik Kategorisasi Standar Hasil Belajar

Nilai Kategori

0 – 54 Sangat rendah

55 – 74 Rendah

75 – 84 Sedang

85 – 94 Tinggi

94 – 100 Sangat tinggi

Sumber : Sudjana, 2005

Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan klasikal. Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 75 sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan ketuntasan klasikal terpacu apabila 80% siswa di kelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 75.

Ketuntasan belajar klasikal =

x 100%

Tabel 3.2. Kriteria Ketuntasan Minimal Pelajaran Matematika

Nilai Kriteria

0 ≤ x ˂ 74,9 Tidak tuntas

75 ≤ x ≤ 100 Tuntas

Sumber : Dokumen data sekolah SMPN Pallangga

(7)

b. Analisis data peningkatan hasil belajar matematika

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gain (peningkatan) hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen. Gain diperoleh dengan cara membandingkan hasil pretest dengan hasil posttest. Gain yang digunakan untuk menghitung peningkatan hasil belajar matematika siswa adalah gain ternormalisasi (normalisasi gain). Adapun rumus dari gain ternormalisasi adalah:

Keterangan:

: skor postest

: skor pretest

: Skor maksimum yang mungkin dicapai

Tabel 3.3. Kriteria Indeks Gain

(Sumber : Hake, 2002)

Indeks Gain Kriteria

g 0,70 Tinggi

0,30 g 0,70 Sedang

g 0,30 Rendah

(8)

c. Analisis Data Aktivitas Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Data hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran dianalisis dengan rumus :

Keterangan :

Persentase aktivitas siswa Banyaknya siswa yang aktiv = Jumlah siswa secara keseluruhan

Kriteria keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

d. Analisis data respon siswa

Data respon siswa terhadap pembelajaran dianalisis dengan melihat persentase dari respon siswa. Presentase ini dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan :

P : persentase respon banyak siswa yang memberikan respon positif terhadap kategori yang ditanyakan dalam angket

f : siswa yang memberikan respon positif terhadap kategori yang ditanyakan dalam angket.

N : banyaknya siswa yang mengisi angket.

(9)

Respon siswa yang dimaksudkan disini adalah tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan, khusunya metode pembelajaran yang digunakan. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan setting Think Pair Share (TPS) diterapkan dalam hal respon siswa jika 75% siswa memberi respon positif terhadap proses pembelajaran.

Hasil belajar siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar secara individual dan klasikal. Kriteria seseorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila memiliki nilai paling sedikit 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 80% siswa dikelas tersebut telah mencapai nilai KKM.

Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis, maka dapat ditentukan teknik statistik yang digunakan untuk analisis data dan menguji hipotesis. Analisis deskriptif digunakan untuk menghitung ukuran pemusatan data prestasi belajar.

Data yang diperoleh dari hasil Pretest dan Posttest dianalisis untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Setelah semua data terkumpul untuk mengetahui signifikasi peningkatan hasil belajar peserta didik (Pretest dan Postest) menggunakan rumus N-Gain.

a) Menghitung Gain setiap peserta didik dapat dihitung dengan persamaan G = skor Posttest – skor Pretest

b) Menentukan Gain Ternormalisasi (N-Gain) dengan : Gain (

dengan:

: Rata-rata skor tes akhir

(10)

: Rata-rata skor tes awal

: Skor maksimum yang mungkin dicapai

Dengan Kriteria interpertasi indeks gain yang dikemukakan oleh Hake, yaitu:

Tabel 3.3. Kriteria Indeks Gain

(Sumber : Hake, 2002) 2. Analisis statistik inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data dan hasilnya diberlakukan satuan eksperimen. Teknik pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test dengan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang hasil belajar matematika siswa sebelum dan setelah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Untuk keperluan pengujian digunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 dengan One Sample Kolmograv-Smirnov. Adapun hipotesis pengujian sebagai berikut :

H0: Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1: Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Indeks Gain Kriteria

g > 0,70 Tinggi

0,70 ≥ g ≥ 0,30 Sedang

0,30 ≥ g Rendah

(11)

Kriteria yang digunakan yaitu H0 diterima apabila nilai P-value ≥ dan H0 ditolak, jika P- value dimana α = 0,05.

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t berpasangan (paired samples t-test) dengan SPSS versi 20. Uji hipotesis dibuat dalam situasi ini, yaitu :

H0: µB ≤ 0 melawan H1: µB>0

Kriteria pengambilan keputusan adalah H0 diterima apabila nilai P - value ≥ dan H0 ditolak, jika P – value dimana α = 0,05.

Atau dengan menggunakan statistik hitung (t hitung).

t =

n S X /

0

Keterangan:

n = jumlah sampel X bar = Rata-rata S = Standar deviasi t = Statistik hitung

Referensi

Dokumen terkait

Chahine argues that indigenous knowledge systems and the rich cultural domains that give rise to such systems of knowing, have much to offer in terms of designing, structuring, and

Learning Outcomes Upon completion of this course, the students will be able to  understand the key features of coordination compounds, including: - the variety of structures -