Market Brief: Kopi
ITPC Los Angeles
2013
Daftar Isi
Kata Pengantar ……….………...………4
Peta Amerika Serikat ………...………...…5
Bab I. Pendahuluan ……….6
1.1. Pemilihan Negara ………...6
1.2. Pemilihan Produk ...7
1.3. Profil Amerika Serikat ………....9
Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat ...12
2.1. Ekspor Impor Kopi Amerika Serikat – Dunia ………...13
2.2. Potensi Pasar Ekspor Kopi di Amerika Serikat ……….16
2.3. Kebijakan Impor Kopi di Negara Amerika Serikat ………...17
2.4. Pemasaran Produksi ………...19
Bab III. Peluang dan Strategi ...22
3.1. Peluang ...22
3.2. Strategi ...24
Bab IV. Informasi Penting ...26
4.1. Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia ...26
4.2. Kamar Dagang Amerika Serikat ...26
4.3. Daftar Pameran Kopi di Amerika Serikat ...28
4.4. Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat ……...………...………...29
4.5. Daftar Importir Kopi di Amerika Serikat ...31
Daftar Tabel dan Grafik
Tabel 1.1. Ekspor HS 09 (Spices,Coffee and Tea) ke AS dari Dunia 2008 –
2012 ...8
Tabel 2.1. Perkembangan Impor HS 0901 (Coffee W/N Roast Or Decaff; Coffee Husks & Skins) Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing ...14
Grafik 2.1. Komposisi Impor dan Ekspor Produk Kopi di Amerika Serikat ...15
Grafik 2.2. Komposisi Segmentasi Konsumen Kopi di Amerika Serikat ...21
Kata Pengantar
Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dalam penyusunan Market Brief adalah untuk memberikan kajian singkat yang menggambarkan kondisi dan potensi pasar komoditi di Amerika Serikat (AS). Adapun hasil kajian berikut dibuat berdasarkan berbagai data dari US Department of Commerce (DOC) AS, sekaligus berbagai institusi-institusi lainnya. Pada Market Brief kali ini edisi bulan April 2013 berjudul “Market Brief Kopi”.
Di samping itu, Market Brief disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan impor di Negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar, dan informasi penting lainnya. Sehingga Market Brief diharapkan dapat menjadi informasi pendukung yang efektif dalam meningkatkan keunggulan komoditi kopi Indonesia yang bersaing di pasar AS.
Akhir kata, ITPC Los Angeles berharap kiranya informasi berikut dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan, berikut para pelaku usaha dalam menentukan strategi ekspor komoditi Kopi ke AS.
Bab I. Pendahuluan
1.1. Pemilihan Negara
Pada periode Januari-Desember 2012, total perdagangan Indonesia dengan AS tercatat senilai US$ 26.011,1 juta, turun 1.94% dibandingkan perdagangan tahun 2011 periode yang sama dengan nilai US$ 26.524,6 juta. Nilai tersebut terdiri dari perdagangan impor dari Indonesia senilai US$ 17.997 juta turun 5,83% dibandingkan tahun 2011 dengan nilai US$ 19.110,8 juta dan ekspor AS ke Indonesia senilai US$ 8.014 juta naik sebesar 8,10% dibandingkan ekspor AS tahun 2011 senilai US$ 7.413,8 juta. Pada periode ini, Indonesia berada di urutan ke 27 sebagai negara pemasok AS dengan pangsa pasar sebesar 0,41% dan diurutan ke 34 sebagai negara tujuan ekspor AS dengan pangsa pasar sebesar 0,52%. Posisi neraca perdagangan AS terhadap Indonesia adalah defisit sebesar US$ 9.983 juta menurun 14,65% dibandingkan defisit tahun lalu senilai US$ 11.697 juta. Trend perdagangan AS – Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir periode yang sama adalah 6,31%.
Ekspor AS ke Indonesia selama lima tahun terakhir periode yang sama, berfluktuasi dengan trend ekspor positif rata-rata sebesar 10,33% per tahun. Adapun trend ekspor produk migas AS ke Indonesia naik rata-rata sebesar 29,37% per tahun dan trend ekspor produk non migas AS naik rata-rata sebesar 10,22% tiap tahunnya. Sepuluh produk ekspor utama AS ke Indonesia HS 2 digit periode Januari – Desember tahun 2012 adalah: 1) Aircraft, Spacecraft (HS88); 2) Misc Grain,Seed,Fruit (HS 12); 3) Machinery (HS 84); 4) Food Waste Animal Feed (HS 23); 5) Electrical Machinery (HS85); 6)
Cereals (HS 10); 7) Plastic (HS 39); 8) Iron and Steel (HS 72); 9) Cotton, Yarn, Fabric (HS 52) dan 10) Optic, Medical Instrument (HS 90)
Impor AS dari Indonesia pada tahun 2012 periode Januari – Desember terdiri dari 1,88% impor produk migas senilai US$ 338,5 juta, turun 60,02% dibandingkan tahun 2011 senilai US$ 846,9 juta dan 98,12% produk non-migas senilai 17.658,5 juta, turun 3,31% dibandingkan impor tahun 2011 senilai US$ 18.263,9 juta. Impor AS dari Indonesia pada lima tahun terakhir periode yang sama berfluktuasi dengan trend positif naik rata-rata sebesar 6,72%, demikian juga dengan impor kelompok produk non migas naik rata-rata sebesar 7,56% dan kelompok produk migas menurun 14,52% per tahun.
Indonesia berhasil mensuplai berbagai komoditi utama, seperti: tekstil, karet, mesin (US$ 1,8 milyar), dan minyak bumi (US$ 845 juta). Untuk 20 besar ekspor produk Indonesia ke AS adalah TPT (US$ 5,2 milyar), karet (US$3,6 milyar), elektronik (US$ 1,8 milyar), seafood (US$ 843 juta), alas kaki (US$ 769,9 juta), udang (US$ 599,7 juta), furniture (US$ 567,4 juta), kopi (US$ 325,6 juta), optic (US$ 229,7 juta), kakao (US$ 209,1 juta), Kopi (US$ 182,3 juta), kulit (US$ 147,8 juta), jewelry (US$ 147,2 juta), preserved food (US$ 97,4 juta), minyak kelapa sawit (US$ 58,3 juta), spare part (US$ 57,4 juta), stationary (US$ 55,9 juta), essent oil (US$ 47,1 juta), hadycraft (US$ 7,8 juta), dan jamu (US$ 855 ribu).
1.2. Pemilihan Produk
Latar belakang ITPC Los Angeles memilih produk Kopi dalam pembahasan Market Brief Edisi April 2013 adalah ITPC Los Angeles bermaksud untuk melihat dan menggambarkan kondisi pasar produk kopi di AS, sehingga dapat melihat peluang dan
strategi terbaik agar produk Kopi Indonesia, dimana berdasarkan data ITC, (Tabel 1.1) negara pengekspor dunia untuk produk bumbu, kopi, dan teh (HS 09) ke AS, kedudukan Indonesia sebagai negara pengimpor produk Kopi adalah pada peringkat ke-4.
Tabel 1.1 Ekspor HS 09 (Spices,Coffee And Tea) ke AS dari Dunia 2008 - 2012 (dalam ribu US$)
Rank Country 2008 2009 2010 2011 2012 -- World -- 5,167.6 4,705.2 5,741.6 9,117.1 8,070.2 1 Brazil 781.4 795.5 1,137.4 2,019.7 1,418.1 2 Colombia 822.9 723.0 817.2 1,324.3 908.8 3 Vietnam 347.8 322.0 435.5 629.4 723.3 4 Indonesia 380.4 314.1 395.4 519.9 651.4 5 Guatemala 376.8 345.7 307.1 593.2 576.9 6 Mexico 257.5 277.2 287.8 550.1 525.6 7 Canada 168.1 213.2 311.5 444.8 448.3 8 Peru 230.8 208.0 260.7 433.5 302.1 9 Honduras 134.6 76.7 78.5 233.6 284.0 10 India 172.8 140.1 174.8 249.0 274.4 ASEAN 46 Thailand 11.5 7.6 9.5 10.1 5.6 60 Singapore 3.0 0.6 0.5 2.7 2.1 61 Malaysia 3.1 1.4 2.4 3.5 2.1 84 Philippines 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4 104 Laos 3.6 2.5 1.2 7.6 0.1
1.3. Profil Amerika Serikat
1.3.a. Geografi
AS terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara AS terbentang dari Samudera Atlantik di pesisir timur hingga Samudera Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya (Wikipedia).
1.3.b. Pemerintahan
AS terbentuk pada tahun 1787 dan terdiri dari 50 negara bagian. AS merupakan sebuah negara Republik Federal yang menganut sistem pemerintahan Presidensil dimana Presiden berperan sebagai badan esksekutif dan Kongres berperan sebagai badan legislatif. Sedangkan Majelis Tinggi ada di tangan Senate dan Majelis Rendah berada di tangan House of representative (Dewan Perwakilan Rakyat).
Di AS terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Pemisahaan ini terdiri dari pemisahan bagian pelaksana maupun fungsi serta kekuasaan dari badan-badan tersebut yang membatasai satu sama lain dengan menggunakan asas checks and balances yang berarti saling mengawasi untuk menjaga keseimbangan). Sedangkan keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif atau Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh badan Legislatif dan
Eksekutif serta menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (Carapedia).
1.3.c. Demografi
Jumlah penduduk di AS kini sebanyak lebih dari 308 juta jiwa setelah mengalami pertambahan hampir 10 persen sejak satu dekade lampau. Demikian hasil sensus yang diumumkan Biro Sensus AS, Selasa 21 Desember 2010, dan dikutip kantor berita Associated Press (AP). Menurut hasil sensus, jumlah populasi di AS per 1 April 2010 sebanyak 308.745.538 jiwa. Jumlah itu menandakan pertambahan penduduk sebanyak 9,7 persen dari data sepuluh tahun lalu, yaitu sebanyak 281,4 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk tiap sepuluh tahun ini merupakan yang terendah sejak Era Depresi Besar di akhir dekade 1920-an. Jumlah penduduk AS dari 1990 hingga 2000 meningkat 13,2 persen (VIVAnews).
1.3.d. Ekonomi
AS menjalankan sistem ekonomi kapitalis. Pertumbuhan ekonomi negara ini kokoh di permukaannya, pengangguran dan inflasi rendah, dan defisit perdagangan yang rendah.Ekonomi AS ialah salah satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar AS sebagai tolok ukur mata uangnya.Bursa saham AS dipandang sebagai indikator ekonomi dunia.
Negara ini memiliki banyak sumber daya mineral, seperti emas, minyak, batu bara dan endapan uranium. Pertanian membuat negara ini berada di antara produsen utama, di antara lainnya, jagung, gandum, gula dan tembakau. AS memproduksi mobil, pesawat terbang dan benda elektronik (Wikipedia).
Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat
Ekspansi yang cepat dari toko dan gerai kopi, serta aspek social, telah menghidupkan kembali permintaan dan pertumbuhan industri produksi kopi selama lima tahun terakhir. Meskipun resesi global, meningkatnya pengangguran dan menurunnya kepercayaan konsumen, pendapatan industri tetap diperkirakan akan meningkat pada lima tahun sebesar 5,2 % menjadi US$ 9,6 milyar pada 2012. Pada kondisi tersebut, tingginya harga kopi mentah diteruskan produsen kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi. Dengan harga biji kopi diantisipasi turun secara signifikan pada tahun 2012, pendapatan diperkirakan tumbuh hanya 1,0 %. Selanjutnya, meningkatnya persaingan dari minuman alternatif dari teh dan minuman energi, menghambat pertumbuhan karena beberapa konsumen beralih ke alternatif minuman dimaksud. Dengan demikian, produsen kopi secara agresif mempromosikan manfaat kesehatan bila mengkonsumsi kopi.
Pada harga yang tinggi ditingkat konsumen, memungkinkan industri mendapatkan keuntungan sedikit lebih tinggi, meskipun belanja konsumen rendah selama lima tahun terakhir. Loyalitas merek yang kuat atas beberapa pemain utama, juga memberikan berkontribusi yang tinggi. Sebuah pasar matang dan volatilitas domestik pasokan telah menyebabkan peningkatan partisipasi perdagangan internasional. Pada tahun 2012, meskipun penurunan harga kopi dalam negeri, nilai impor kopi diperkirakan akan meningkat 7,6 % menjadi US$ 2.6 milyar, untuk pangsa 24,3 % dari permintaan domestik. Demikian juga, ekspor diperkirakan tumbuh sebesar 11,3 % pada tahun 2012 menjadi US$ 1,5 milyar, dan untuk 15,3 % dari pendapatan industri .
Selama lima tahun ke depan, konsumsi perkapita kopi diperkirakan akan meningkat secara bertahap pada tingkat tahunan 0,2 %. Kemampuan industri untuk beradaptasi dengan perubahan, seperti naiknya konsumerisme dan peningkatan kesadaran perdagangan yang adil dan metode produksi kopi organik, akan sangat mempengaruhi permintaan di masa mendatang dan konsumsi. Akibatnya, dalam lima tahun hingga 2017, diproyeksikan pendapatan industri tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,1 % menjadi total US$ 11,1 milyar.
2.1. Ekspor dan Impor Kopi Amerika Serikat – Dunia
Impor
Sebagai salah satu pemain tunggal importir kopi, Amerika Serikat (AS) mengimpor lebih dari 24 juta kantong 60 kilogram kopi per tahun. Pada 2012, impor meningkat sebesar 7,6%, menjadi US $ 2,6 milyar yang terdiri dari pangsa 24,3% dari permintaan domestik. Impor telah terus meningkatkan pangsa mereka permintaan karena volatilitas dalam negeri telah memaksa produsen untuk mencari pasokan mereka dari pasar luar negeri, yang membuat harga mereka lebih dekat dengan impor. Dalam lima tahun hingga 2012, impor produk kopi meningkat pada tingkat tahunan sebesar 12,9%. Pada tahun 2007, impor terdiri pangsa 17,7% dari permintaan domestik. Namun, melemahnya dolar AS diproyeksikan menghambat impor. Akibatnya diproyeksikan, tingkat pertumbuhan tahunan 8,8% lebih bertahap dalam lima tahun hingga 2017.
Pada tahun 2012, Kanada diperkirakan untuk memperhitungkan 10,7% dari impor kopi, sementara Kolombia diperkirakan akan mencapai 21,7%, diikuti oleh Jerman dan Meksiko. Hasil Kecenderungan ini dari Kanada dan kedekatan Meksiko, sementara ekspor utama Columbia adalah kopi dan berbagi Jerman didorong oleh statusnya sebagai yang terbesar re-eksportir biji kopi olahan di dunia. Sementara Brasil juga di antara produsen kopi terbesar di dunia, bagian mereka kurang karena mereka lebih cenderung untuk mengekspor kacang olahan.
Tabel 2.1 Perkembangan Impor HS 0901 (Coffee W/N Roast Or Decaff; Coffee Husks & Skins) Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing
Periode: 2008 – 2010 (Dalam juta US$)
Rank Country 2008 2009 2010 0 -- World -- 4,121.0 3,747.0 4,560.6 1 Brazil 748.8 756.9 1,092.0 2 Colombia 816.5 716.2 808.6 3 Vietnam 292.8 260.7 365.7 4 Guatemala 369.8 339.5 294.9 5 Canada 132.0 174.5 269.2 6 Mexico 225.4 236.9 243.1 7 Indonesia 240.1 202.7 236.6 8 Peru 168.9 162.3 214.4 9 Nicaragua 139.8 112.5 163.9 10 Costa Rica 190.9 155.3 160.8 ASEAN 38 Thailand 3.7 0.7 1.4 41 Laos 3.5 2.5 1.2 48 Malaysia 0.5 0.5 0.6 63 Singapore 1.4 0.2 0.2 75 Philippines 0.0 0.0 0.0 Ekspor
Diproduksi di lebih dari 70 negara, kopi merupakan salah satu komoditas yang diperdagangkan terbesar di dunia. Dalam hal pasar ekspor, Kanada diperkirakan akan
mencapai sekitar 60,8% dari ekspor industri. Pangsa ekspor yang diikuti jauh oleh Meksiko, Jepang dan Rusia. Re-ekspor, setelah biji kopi yang dipanggang dan tanah, yang sebagian besar pendapatan ekspor.
Dalam lima tahun hingga 2012, ekspor mengalami peningkatan pada tingkat tahunan rata-rata 12,5%. Pada 2012, ekspor produk kopi AS diperkirakan meningkat 11,3% menjadi US $ 1,5 milyar, dan untuk pangsa 15,3% dari pendapatan industri. Ekspor yang terus meningkat, tumbuh dari 10,9% dari pendapatan tahun 2007. Mereka diproyeksikan akan tumbuh pada tingkat tahunan 11,0% selama lima tahun ke depan menjadi US$ 2,5 milyar pada 2017.
2.2 Potensi Pasar Kopi di Amerika Serikat
Penyebaran geografis produksi kopi yang strategis terletak di dekat dengan sumber input utama, sementara sisanya di dalam diservis jarak ke pasar kota besar. Pendirian industri telah pindah minimal dalam beberapa tahun terakhir. Investasi di daerah padat penduduk Mid - Atlantic dan Great Lakes telah meningkat, sementara ada sedikit investasi di wilayah lainnya sebagai mayoritas bahan baku berasal dari Amerika Selatan, Afrika, dan Asia, merupakan komponen kunci yang menentukan penyebaran industri. Produsen terus bergantung pada rantai distribusi umum untuk supermarket dan toko-toko kopi untuk mendistribusikan biji kopi.
Wilayah Barat merumahkan sebagian besar perusahaan, untuk 34,1 % dari total industri. California adalah lomasi bagi fasilitas manufaktur lebih banyak dari negara lain, yang terdiri dari 14,2 % dari seluruh perusahaan industri. Konsumen muda, dikombinasikan dengan minum kopi. Kota-kota besar, seperti San Francisco, Los Angeles, Seattle dan Kanada Barat, ideal untuk produsen kopi menjual produknya dalam daerah kota ini. Selanjutnya, akses mudah ke bahan baku di Amerika Selatan, Asia dan Afrika secara substansial mengurangi biaya transportasi.
Wilayah Tenggara menyumbang 14,2 % dari total perusahaan industri. Ini terutama berlokasi di Florida, Louisiana dan Tennessee (masing-masing 2,1 %) karena kawasan ini memiliki akses mudah ke bahan baku utama. Kedua produsen ini juga dapat melayani pasar besar seperti Miami dan Atlanta. Selanjutnya, akses ke tenaga kerja AS yang berlimpah dan relatif murah telah memfasilitasi kehadiran manufaktur tanaman di daerah ini.
Wilayah Mid-Atlantic untuk 13,3 % dari seluruh perusahaan dalam industri. Daerah ini adalah rumah bagi beberapa kota terbesar dan paling makmur negara, seperti New York dan Philadelphia. Namun tetap dekat dengan kota mengkonsumsi kopi tinggi seperti Boston dan Chicago, yang membuatnya sangat menarik bagi produsen.
Wilayah the Great Lakes adalah lokasi bagi 11,2 % dari seluruh fasilitas produksi kopi di AS. Illinois, Ohio dan Michigan bersama-sama mencapai sekitar 7,5 % dari total perusahaan industri, terutama karena kedekatannya dengan pasar konsumen besar seperti Chicago, Detroit, Cleveland dan Milwaukee. Juga, pemain utama Kraft Foods yang berbasis di Illinois dan mengoperasikan beberapa perusahaan di wilayah tersebut.
New England dan wilayah timur bersama-sama terdiri 14,5 % dari perusahaan industri. Massachusetts adalah rumah bagi mayoritas perusahaan di wilayah tersebut, yang memiliki populasi besar dan makmur dan masyarakat mapan. The Southwest dan Rocky Mountains masing-masing lokasi bagi 6,3 % dari total perusahaan industri , didominasi oleh Texas , yang menyumbang 4,8 % dari seluruh perusahaan produksi kopi. Menjadi dekat dengan Tenggara, menikmati semua keuntungan yang sama selain menjadi sangat dekat dengan Meksiko.
2.3. Kebijakan Impor Kopi di Amerika Serikat
The Environmental Protection Agency (EPA) dan pemerintah-pemerintah negara bagian AS menegaskan isu-isu lingkungan yang berkaitan dengan industri makanan olahan. Berbagai peraturan dan undang-undang federal yang berhubungan dengan
kesejahteraan lingkungan, seperti Clean Water Act (CWA), Clean Air Act (CAA), Pollution Prevention Act (PPA), dan Resource Conservation and Recovery Act (RCRA), telah mengubah cara fasilitas pengolahan untuk menangani produk mereka dan membuang limbah. Peraturan CWA yang semakin ketat untuk pembuangan air limbah adalah pemacu utama berbagai regulasi untuk industri pengolahan makanan. Peraturan RCRA biasanya hanya berlaku untuk masalah pembuangan limbah yang bersifat padat.
Peraturan dan undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintahan federal dan negara bagian biasanya menerima perlawanan dari industri swasta. Meski demikian, prinsip-prinsip pencegahan polusi dari pemerintahan federal dan perkembangan teknologi bersih tetap dipandang sebagai hal baik untuk menghemat biaya dan meningkatkan kualitas produk. Dan lebih daripada itu, kepatuhan terhadap peraturan ini dapat meningkatkan sentimen publik terhadap perusahaan atau industri yang agresif mengejar pelaksanaannya.
Pencegahan polusi juga telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mengurangi biaya dan perawatan produsen makanan. Pencegahan polusi dan teknologi bersih dimaksudkan untuk fokus pada pendekatan melalui multimedia untuk mengurangi limbah. Limbah padat dan pembuangan air limbah cenderung mendominasi aktivitas untuk menerapkan kemajuan pencegahan polusi. Kecuali terletak di daerah terpencil, fasilitas pengolahan makanan akan langsung membuang air limbah ke pabrik pengolahan milik publik. Ketika sebuah fasilitas melakukan pembuangan limbah langsung ke lingkungan, mereka diwajibkan memiliki izin National Pollutant Discharge Elimination System (NPDES), yang sebagaimana diamanatkan dalam CWA.
EPA sedang mencari beberapa cara untuk mempromosikan pencegahan polusi secara sukarela. PPA tidak memiliki regulasi yang berwewenang untuk memaksa perusahaan untuk menerapkan praktek-praktek pencegahan ke dalam proses produksi mereka. Berbagai lembaga sedang mengeksplorasi cara untuk memberikan izin yang lebih fleksibel agar memungkinkan perusahaan melakukan perubahan proses tanpa harus melalui formalitas birokrasi yang panjang. Proteksi minimal untuk impor diberikan kepada produsen. Sehubungan dengan tarif, produk pengganti kopi yang mengandung kopi dikenakan biaya US$ 1.50 per kilogramnya, dan semua produk kopi lainnya bebas dari segala macam bentuk proteksi tarif.
2.4. Pemasaran Produksi
Biasanya, kenaikan disposable income akan mengakibatkan peningkatan konsumsi sebagian besar produk yang dibeli. Akibatnya, peningkatan konsumsi kopi secara langsung berkaitan dengan kenaikan disposable income. Munculnya “budaya café”, terutama di daerah-daerah makmur di dalam kota, telah menerangi aspek sosiologis minum kopi, yang telah mendorong permintaan dan peningkatan konsumsi. Dengan demikian, pertumbuhan retail kopi seperti Starbucks telah mengubah tatanan konsumsi. Gaya hidup konsumen berdampak besar dalam permintaan, terutama untuk produk-produk seperti kopi yang memiliki unsur sosial yang tinggi terhadap pola konsumsi mereka. Namun mengingat sentimen konsumen rendah dan disposable income, telah terjadi penurunan makan dan minum di luar rumah yang mempengaruhi permintaan
untuk kafe dan kopi premium belum mendorong permintaan untuk alasan pra-paket sebagai konsumen beralih ke menyeduh kopi di rumah lebih sering.
Produsen beradaptasi lini produk mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Promosi agresif hubungan antara kesehatan yang baik dan minum kopi oleh komunitas ilmiah dan produsen telah berhasil menumbuhkan persepsi positif antara masyarakat Amerika. Survei dari National Coffee Association (NCA) mengungkapkan bahwa 61,0 % dari peminum kopi mengatakan bahwa kopi meningkatkan fokus mental mereka, sedangkan 59,0 % mereka lebih produktif jika mereka pernah minum kopi hari itu. Mengingat semakin pentingnya diberikan kepada kesehatan dan gizi dalam mempengaruhi pilihan konsumen, penting bagi industri untuk merespon dengan tepat agar tetap kompetitif .
Metode produksi dan praktek pembelian perusahaan multinasional besar di negara berkembang telah datang di bawah pengawasan untuk kondisi perdagangan yang eksploitatif dan tidak adil. Munculnya kelompok-kelompok lobi konsumen dan terkait etika telah memberikan tekanan pada produsen untuk menjadi lebih akuntabel dan transparan dalam berhubungan dengan petani dan petani di negara berkembang. Etika produksi kopi dapat mempengaruhi permintaan untuk produk tertentu atau merek dan mengikis kredibilitas produsen yang terlibat .
Konsumen kopi dapat diprofilkan berdasarkan usia mereka. Data berikut merupakan perkiraan berdasarkan hasil survei dari tahunan National Coffee Drinking Trends (NCDT) studi penelitian pasar yang dilakukan oleh NCA tahun 2011. Secara keseluruhan , konsumen muda lebih mungkin untuk minum kopi setiap hari dari lima
tahun yang lalu. Bahkan, konsumen yang lebih muda juga lebih mungkin untuk minum minuman espresso daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua.
Sedangkan kelompok konsumen berusia 40-59, memiliki proporsi tertinggi peminum kopi di AS . Menurut survei NCDT, sekitar 65,0 % orang dewasa di kelompok usia ini mengaku meminum secangkir kopi setiap hari, naik dari 61,0 % pada tahun 2007. Sekitar 38,7 % dari peminum kopi reguler berusia 40 sampai 59 di tahun 2012. Dari kelompok konsumen berusia 60+, sekitar 28,2 % dari peminum kopi yang diperkirakan berusia 60 tahun atau lebih pada tahun 2012. Meskipun kelompok usia ini adalah dampak dari baby boomer, pangsa konsumen yang minum kopi setiap hari menurun selama lima tahun terakhir dari 74,0 % di tahun 2007 menjadi 71.0% di 2012.
Bab III. Peluang dan Strategi
3.1 Peluang
Empat perusahaan teratas pemain di industri kopi diperkirakan menghasilkan 67,1% dari pendapatan industri. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dalam pangsa pasar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terutama karena perusahaan besar JM Smuckers mengalami pertumbuhan yang cepat, yang didorong oleh kampanye pemasaran yang agresif dan akuisisi. Pengamat mengantisipasi bahwa konsentrasi kepemilikan ini akan meningkat di masa depan karena akuisisi, terus inovasi produk, loyalitas merek yang kuat dan inisiatif pemasaran.
Para pemain besar seperti Nestle biasanya memproduksi nilai, volume tinggi, produk bermerek menengah hingga rendah. Mengingat nilai merek yang tinggi dari produk ini, pemain dapat lulus biaya meningkat menjadi konsumen mereka selama bertahun-tahun komoditas yang tinggi dan harga energi. Sementara itu, pemain yang lebih kecil fokus pada ceruk pasar, penyediaan khusus produk bernilai tinggi yang memiliki produksi berjalan lebih pendek dan volume yang lebih rendah.
Laba produksi industri kopi industri, atau laba sebelum bunga dan pajak, diperkirakan sekitar 2,4% dari pendapatan tahun 2012. Nilai ini merupakan peningkatan dari margin keuntungan 2,3% pada tahun 2007. Ini adalah hasil dari menyampaikan harga biji kopi yang sangat fluktuatif selama periode lima tahun. Butuh waktu tiga sampai lima tahun untuk tanaman kopi untuk menghasilkan buah yang dikeringkan dan kemudian
diimpor untuk konsumsi. Telah ada kekurangan sejak tahun 2008, dan pada tahun 2011, kondisi cuaca terutama penanaman kopi menghasilkan panen kecil. Pada tahun 2012, tanaman berlimpah di negara terbesar penanaman kopi, Brasil, diperkirakan akan menekan harga kopi dunia. Laba diperkirakan stagnan selama lima tahun hingga 2017 karena harga biji kopi diperkirakan akan turun karena lebih banyak ditanam untuk memasok pasar.
Ancaman terbesar yang dihadapi pendatang baru yang potensial adalah posisi yang sangat dari pemain utama industri ini. Perusahaan-perusahaan ini menikmati merek yang sangat tinggi dan loyalitas pelanggan dan memiliki sumber daya yang cukup untuk berinvestasi dalam iklan dan promosi dalam rangka melindungi dan meningkatkan pangsa pasar mereka. Para pemain utama juga mengalami kontrak menguntungkan dengan pemasok utama seperti petani kopi di Brazil dan Kolombia yang menghasilkan biji berkualitas dengan harga rendah.
Semua pemain utama industri memiliki profil produk yang sangat kuat dengan sebagian besar merek kopi paling terkenal di dunia yang dimiliki antara mereka. Anggaran iklan besar memungkinkan mereka untuk secara agresif mempromosikan produk mereka melalui berbagai media yang terlalu mahal untuk pendatang baru. Perusahaan tersebut juga menikmati efisiensi yang diciptakan oleh skala ekonomi dan ruang lingkup. Lebih rendah biaya per unit produksi, dan lini produk bervariasi dan tingginya tingkat investasi dalam teknologi dan peralatan membuat persaingan sangat sulit.
3.2 Strategi
Dapat diindentifikasi beberapa kunci factor kesuksesan bisnis kopi di AS yaitu sebagai berikut:
Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
Faktor kunci keberhasilan industri ini adalah kemampuan untuk mengantisipasi dan menanggapi perubahan preferensi konsumen pada saat yang tepat.
Kemampuan untuk meneruskan kenaikan biaya
Kemampuan produsen untuk menyampaikan kenaikan biaya yang tak terduga kepada rantai pasokan merupakan hal yang penting dalam mempertahankan keuntungan
Diferensiasi Produk
Diferesiasi produk adalah salah satu faktor yang paling penting bagi para pemain utama untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan. Tujuan utama hal ini adalah mencoba mengurangi persaingan.
Kontrak Pasokan Untuk Kunci Masukan
Adanya kontrak yang terpercaya dengan pemasok luar negeri bahan baku utama seperti biji kopi dapat mengurangi volatilitas harga untuk para pemain. Pasokan yang terjamin dengan harga tetap meminimalkan biaya persediaan dan membantu perencanaan produksi.
Skala Ekonomis dan Ruang Lingkup
Skala dan ruang produksi sangat menentukan biaya marjinal dan keuntungan dari perusahaan produksi kopi.
Bab IV. Informasi Penting
4.1. Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Duta Besar : Scot Marciel
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 3 - 5 Jakarta 10110, Indonesia
Phone: (+62)(21) 3435-9000 Fax: (+62)(21) 386-2259
Website: http://jakarta.usembassy.gov/
4.2. Kamar Dagang Amerika Serikat
Kamar dagang AS bertujuan untuk membangun sebuah komunitas bagi pebisnis sehingga suara dan kebutuhan mereka dapat didengar oleh pemerintah pusat yang berada di Washington, D.C. Kamar dagang AS pada dasarnya dibagi ke dalam 3 kategori: kantor pusat (Washington, D.C.), kantor regional, dan kantor negara bagian serta lokal. Berikut merupakan kamar dagang AS berdasarkan kantor regional:
1. Great Lakes Region
Ben Taylor, Director
300 South Wacker Dr. STE 1600, Chicago, IL 60606
P: (312) 983-7113 F: (312) 386-7822
Illinois, Indiana, Kentucky, Michigan, Ohio, Pennsylvania 2. Northwest Region
3400 188th Street SW, Suite 403, Lynnwood, WA 98037
P: (425) 774-8094 F: (425) 778-8341
Alaska, Idaho, Montana, Oregon, Washington, Wyoming 3. Western Region
Dick Castner, Executive Director
21243 Ventura Blvd. Suite 135, Woodland Hills, CA 91364
P: (818) 884-0702 F: (818) 884-2511
Arizona, California, Hawaii, Nevada, Utah 4. Southwest & South Central
John Gonzales, Senior Manager
222 W Las Colinas Blvd, Suite 1560, Irving, TX 75039
P: (972) 387-1099 ex 4252 F: (972) 409-0453
Arkansas, Colorado, Kansas, Louisiana, Missouri, New Mexico, Oklahoma, Texas
5. Southeastern Region
Moore Hallmark, Executive Director
501 Village Trance, NE, Building 9A – STE 201, Marietta, GA 30067
P: (770) 951-8864 F: (770) 956-1216
Alabama, Florida, Georgia, N Carolina, S Carolina, Tennessee, Virginia, Mississippi
6. Eastern Region
Geoffrey O’Hara , Executive Director
One Davol Square, Suite 310, Providence, RI 02903
P: (401) 831-8885 F: (401) 831-1711
Connecticut, Delaware, Maine, Maryland, Massachusetts, New Hampshire, New Jersey, New York, Rhode Island, Vermont, West Virginia
7. Midwest Region
Doug Loon, Vice President
11010 Prairie Lakes Drive, Suite 125, Eden Prairie, MN 55344
Cell: (612) 840-6953
4.3. Daftar Pameran Kopi di Amerika Serikat
SCAA Event 2013
Pameran SCAA dilaksanakan di Boston, MA, pada tanggal 11-14 April 2013. Pameran ini menampilkan berbagai macam produk kopi dan perkembangan industri kopi di Amerika Utara. Pameran ini memfokuskan pada manufaktur dan suplai industri kopi dunia. Pameran ini adalah pameran yang dilaksanakan oleh asosiasi kopi spesialti, selain memamerkan produk kopi dan industrinya, pameran ini juga menyajikan kompetisi barista, seminar, dan juga cup tasting.
NaMa OneShow
Pameran NaMa OneShow tahun 2013 dilaksanakan di Las Vegas, NV, yakni pada tanggal 24-26 April 2013. Menurut pihak penyelenggara, pameran produk kopi premium ini bisa mendatangkan lebih dari 10 ribu pengunjung dari berbagai dunia usaha produk makanan, dari produsen, pengusaha industri, retailer, dan distributor.
Coffee Fest Chicago 2013
Pameran Coffee Fest Chicago 2013 ini dilaksanakan di negara bagian Illinois, di kota Chicago, pada tanggal 7-9 Juni 2013. Pameran ini dihadiri oleh berbagai industri makanan untuk melihat perkembangan industri kopi, selain itu juga terdapat acara seminar dan kompetisi barista.
Summer Fancy Food Show
Pameran Summer Fancy Food Show dilaksanakan di New York, NY, pada tanggal 30 Juni-2 Juli 2013. Pameran produk makanan ini memamerkan berbagai hasil produk khas makanan dari berbagai negara. Produk makanan dari hasil pertanian hingga industri pengelolaan makanan ikut berpartisipasi. Hadir lebih dari 30 negara pada pameran ini. Diperkirakan pameran ini dihadiri lebih dari 20 ribu pengunjung.
Coffee Fest Seattle 2013
Pameran Coffee Fest Seattle 2013 yang dilaksanakan pada tanggal 4-6 Oktober 2013 ini dilaksanakan di Seattle, WA. Berbagai macam produk makanan kopi dipamerkan dari berbagai produsen kopi berskala besar dan kecil. Dihadiri lebih dari 1.200 peserta dan dikunjungi lebih dari 10 ribu pengunjung
4.4. Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat
Kedutaan / Konsulat di Amerika Serikat
Permanent Mission of the Republic of Indonesia to the United Nations
Ambassador : H.E. Mr. Dr. Desra Percaya.
Address : 325 East 38th Street, New York, NY 10016, United States of America
Phone : (1- 212) 972-8333 Fax : (1-212) 972-9780
Email : [email protected]
Website : http://newyork-un.kemlu.go.id
Embassy of the Republic of Indonesia in Washington D.C. Ambassador : H. E. Mr. Dr. Dino Patti Djalal, M.A.
Address : 2020 Massachusetts Avenue, N.W. Washington D.C. 20036, United States of America Phone : (1-202) 775-5200
Fax : (1-202) 775-5365
Consulate General of the Republic of Indonesia in Houston
Consul General : H.E. Mr. Al Busyra Basnur
Address : 10900 Richmond Avenue, Houston, Texas 77042, United States of America Phone : (1-713) 785-1691
Fax : (1-713) 780-9644 Email : [email protected]
Website : http://houston.kemlu.go.id/ www.indonesiahouston.net.
Consulate General of the Republic of Indonesia in Los Angeles
Consul General : H.E. Mr. Hadi Martono
Address : 3457 Wilshire Boulevard, Los Angeles, C.A. 90010, United States of America Phone : (1-213) 383-5126
Fax : (1-213) 487-3971 Email : [email protected]
Website : http://losangeles.kemlu.go.id (new)
Consulate General of the Republic of Indonesia in New York
Consul General : H.E. Mr. Ghafur Akbar Darma Putra
Address : 5, East 68th Street, New York, NY 10065 USA, United States of America Phone : (1-212) 879-0600 to 15
Fax : (1-212) 570-6206
Email : [email protected]
Website : http://newyork.kemlu.go.id
Consulate General of the Republic of Indonesia in San Fransisco
Consul General : Mr. Asianto Sinambela, S.H., L.L.M
Address : 1111 Columbus Avenue, San Francisco, CA 94133-1707, United States of America Phone : (1-415) 474-9571
Fax : (1-415) 441-4320
Email : [email protected]
Website : www.indonesia-sanfrancisco.net / sanfrancisco.kemlu.go.id(new)
Honorary Consulate of the Republic of Indonesia in Hawaii
Honorary Consul : H.E. Mr. Patrick K. Sullivan
Address : 1001 Bishop Street, ASB Tower, Suite 2970, Honolulu, HI 96813, United States of America Phone : (1-808) 531-3017
Fax : (1-808) 531-3177 Email :
---Website :
---Consulate General of the Republic of Indonesia in Chicago
Consul General : H.E. Mr. Benny Bahanadewa
Address : 211 West Wacker Drive, 8th Floor, Chicago, Illinois 60606, United States of America Phone : (1-312) 920-1880
Fax : (1-312) 920-1881
Email : [email protected]
Daftar Pustaka http://www.ers.usda.gov/data-products/us-coffee-imports.aspx http://www.usimportsdata.com/usa_coffee_import.html http://www.bps.go.id/aboutus.php?news=1&nl=1 http://www.census.gov/foreign-trade/statistics/product/enduse/imports/c5600.html http://www.intracen.org/trade-support/trade-statistics/ http://jakarta.usembassy.gov http://www.embassyofindonesia.org http://www.kemlu.go.id/losangeles/Pages/default.aspx http://www.scaaevent.org http://www.namaoneshow.org http://www.coffeefest.com http://www.fancyfoodshows.com http://www.coffeefest.com http://www.embassyofindonesia.org http://www.indonesiahouston.net http://www.indonesia-sanfrancisco.net http://www.indonesiachicago.org http://jakarta.usembassy.gov/