SAINS SAHABATKU
SAINS SAHABATKU
Kamis, 13 Juni 2013Kamis, 13 Juni 2013
Makalah Imun Non Spesifik
Makalah Imun Non Spesifik
BAB I
BAB I
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
A. A. PendahuluanPendahuluanTubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba pathogen
pathogen disekelilingnya. disekelilingnya. Mikroba Mikroba tersebut tersebut dapat dapat menimbulkan menimbulkan penyakit penyakit ineksi ineksi pada pada manusia.manusia. Mikroba patogen yang ada bersiat poligenik dan kompleks. !leh karena itu respon imun tubuh Mikroba patogen yang ada bersiat poligenik dan kompleks. !leh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai ma"am mikroba patogen #uga berbeda. $mumnya gambaran biologi" manusia terhadap berbagai ma"am mikroba patogen #uga berbeda. $mumnya gambaran biologi" spesiik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu #uga spesiik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu #uga re
respspon on imimun un teterhrhadadap ap bakbakteteri ri khkhususususnya nya bakbakteteri ri ekekststraraseselululeler r atatau au babaktktereri i inintrtrasaselelululer er mempunyai karakteriskik tertentu pula.
mempunyai karakteriskik tertentu pula. Tu
Tubuh buh manmanusiusia a akan akan selselalu alu terteran"an"am am oleoleh h pappaparaaran n baktbakterieri% % &ir&irus% us% parparasiasit% t% radradiasiasii matahari% dan polusi. 'tress emosional atau isiologis dari ke#adian ini adalah tantangan lain matahari% dan polusi. 'tress emosional atau isiologis dari ke#adian ini adalah tantangan lain unt
untuk uk memmemperpertahtahankaankan n tubtubuh uh yanyang g sehsehat. at. BiaBiasanysanya a kitkita a dildilindindungi ungi oleoleh h syssystem tem perpertahtahanananan tubuh% sistem kekebalan tubuh% terutama makroag% dan "ukup lengkap kebutuhan gi(i untuk tubuh% sistem kekebalan tubuh% terutama makroag% dan "ukup lengkap kebutuhan gi(i untuk men
men#ag#aga a keskesehaehatantan. . KelKelebiebihan han tantantantangan gan neganegatttti% i% bagabagaimimanapanapun% un% dapadapat t menemenekan kan syssystemtem pertahanan tubuh% system kekebalan tubuh% dan mengakibatkan berbagai pen
pertahanan tubuh% system kekebalan tubuh% dan mengakibatkan berbagai pen yakit atal.yakit atal. Res
Responpons s imuimun n adaadalah lah resresponpons s tubtubuh uh berberupa upa suasuatu tu uruurutan tan ke#ke#adiadian an yang yang komkomplepleksks terhadap antigen% untuk mengeliminasi antigen tersebut. Respons imun ini dapat melibatkan terhadap antigen% untuk mengeliminasi antigen tersebut. Respons imun ini dapat melibatkan berbagai
berbagai ma"am ma"am sel sel dan dan protein% protein% terutama terutama sel sel makroag% makroag% sel sel limosit% limosit% komplemen% komplemen% dan dan sitokinsitokin yang saling berinteraksi se"ara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme yang saling berinteraksi se"ara kompleks. Mekanisme pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan non spesiik dan mekanisme pertahanan spesiik.
pertahanan non spesiik dan mekanisme pertahanan spesiik.
Mekanisme pertahanan non spesiik disebut #uga komponen nonadapti atau innate% atau Mekanisme pertahanan non spesiik disebut #uga komponen nonadapti atau innate% atau imunitas alamiah% artinya mekanisme pertahanan yang tidak ditu#ukan hanya untuk satu #enis imunitas alamiah% artinya mekanisme pertahanan yang tidak ditu#ukan hanya untuk satu #enis antigen% tetapi untuk berbagai ma"am antigen. Imunitas alamiah sudah ada se#ak bayi lahir dan antigen% tetapi untuk berbagai ma"am antigen. Imunitas alamiah sudah ada se#ak bayi lahir dan terdiri atas berbagai ma"am elemen non spesiik. )adi bukan merupakan pertahanan khusus terdiri atas berbagai ma"am elemen non spesiik. )adi bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen tertentu.
untuk antigen tertentu.
B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah
Ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut* Ada beberapa hal yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut*
1.
1. +engertian sistem imun nonspesiik +engertian sistem imun nonspesiik 2.
2. 'iat,siat sistem imun nonspesiik 'iat,siat sistem imun nonspesiik 3.
3. -aktor,aktor determinan yang mempengaruhi -aktor,aktor determinan yang mempengaruhi sistem imun nonspesiik sistem imun nonspesiik 4.
4. MaMa"am"am,m,ma"aa"am m dadan n uungngsi si dadari ri pepertrtahahananan an humhumororal al dadan n seselululeler r dardari i sisiststem em imimunun nonspesiik
C.
C. TujuanTujuan
Tu#uan pembuatan makalah ini adalah untuk * Tu#uan pembuatan makalah ini adalah untuk *
1.
1. Men#aab semua permasalahan yang ada pada rumusan masalah di atas.Men#aab semua permasalahan yang ada pada rumusan masalah di atas.
2.
2. Menambah pengetahuan tentang Menambah pengetahuan tentang sistem imun khususnya sistem imun nonspesiik sistem imun khususnya sistem imun nonspesiik
3.
3. Memenuhi tugas mata kuliah Imunologi dan /at Gi(iMemenuhi tugas mata kuliah Imunologi dan /at Gi(i
BAB II
BAB II
+EMBA0A'AN
+EMBA0A'AN
A. A. PengertianPengertianInnate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling aal pada manusia untuk Innate immunity atau kekebalan alami adalah pertahanan paling aal pada manusia untuk men
mengelgelimiiminasnasi i mikmikrobroba a patpatogeogen n bagbagi i tubtubuh. uh. InnInnattatte e imimmunmunity ity mermerupaupakan kan kekkekebalebalan an nonnon,, spesiik. A
spesiik. Artinya semua bentuk rtinya semua bentuk mikroba yang masuk akan mikroba yang masuk akan dieliminasi tanpa memperhatikan #enisdieliminasi tanpa memperhatikan #enis dari mikroba itu. +ada imunitas baaan ini memiliki dua sistem pertahanan% pertahanan tingkat dari mikroba itu. +ada imunitas baaan ini memiliki dua sistem pertahanan% pertahanan tingkat pertama
pertama dan dan pertahanan pertahanan tingkat tingkat kedua. kedua. +ada +ada pertahanan pertahanan tingkat tingkat pertama pertama tubuh tubuh akan akan dilindungidilindungi dari segala ma"am mikroba patogen yang menyerang tubuh se"ara isik% kimia dan lora normal. dari segala ma"am mikroba patogen yang menyerang tubuh se"ara isik% kimia dan lora normal. 1an pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melaan mikroba patogen meliputi 1an pertahanan kedua yang dilakukan oleh tubuh untuk melaan mikroba patogen meliputi agosit% inlamasi demam dan
agosit% inlamasi demam dan substansi antimikroba. 2substansi antimikroba. 2ang termasuk sel agosit adalah ang termasuk sel agosit adalah makroag%makroag% sel dendrit% neutroil. 'edangkan Inlamasi merupakan respon tubuh terhadap sel yang rusak% sel dendrit% neutroil. 'edangkan Inlamasi merupakan respon tubuh terhadap sel yang rusak% repon ini ditandai dengan adanya kemerahan% nyeri% panas% bengkak. Tu#uan inlamasi adalah repon ini ditandai dengan adanya kemerahan% nyeri% panas% bengkak. Tu#uan inlamasi adalah untuk membatasi in&asi oleh mikroba agar tidak menyebar lebih luas lagi% serta memperbaiki untuk membatasi in&asi oleh mikroba agar tidak menyebar lebih luas lagi% serta memperbaiki #aringan atau
#aringan atau sel yang sel yang telah rusak telah rusak oleh mikroba. oleh mikroba. 1an #enis 1an #enis pertahanan kedupertahanan kedua yang a yang terakhir yaituterakhir yaitu substansi mikroba.
substansi mikroba.
'ubstansi mikroba yang dimaksud adalah komplemen. 'istem komplemen merupakan 'ubstansi mikroba yang dimaksud adalah komplemen. 'istem komplemen merupakan sis
sistem tem yang yang penpentinting g daldalam am inninnate ate immimmuniunity ty karkarena ena unungsigsinya nya sebsebagaagai i opsopsonionisatsator or untuntuk uk men
meningingkatkatkan kan agagosiositostosis is sel sel agagosiosit t dan dan kemkemoatoatrtartaktoktor r untuntuk uk menamenaririk k selsel,se,sel l radradang ang yanyangg menyebabkan inlamasi.
menyebabkan inlamasi. Innate immunity
Innate immunity% % atau atau serinsering g disebdisebut ut imuniimunitas tas alamialamiah% ah% merupamerupakan kan mekanimekanisme sme pertampertamaa yang akan ter#adi saat ineksi berlangsung% ter#adi se"ara "epat terhadap ineksi mikrobia% dan yang akan ter#adi saat ineksi berlangsung% ter#adi se"ara "epat terhadap ineksi mikrobia% dan ter#a
ter#adi antara #am di antara #am ke,3 sampai #am ke,3 sampai #am ke,45 ineksike,45 ineksi. . 'ist'istem imun em imun turunaturunan n terditerdiri dari ri dari berbagberbagai selai sel dan mekanisme yang mempertahankan tubuh suatu organisme dari ineksi organisme lain% se"ara dan mekanisme yang mempertahankan tubuh suatu organisme dari ineksi organisme lain% se"ara non,spesiik. Ini berarti sel,sel dari sistem imun turunan mengenali dan merespon patogen dalam non,spesiik. Ini berarti sel,sel dari sistem imun turunan mengenali dan merespon patogen dalam "a
"ara ra yayang ng umumumum% % namnamun un titidadak k sesepepertrti i sisiststem em imimun un adadapaptiti% % sisiststem em imimun un tutururunanan n titidadak k menyediakan kekebalan yang protekti dan #angka pan#ang bagi organisme yang memilikinya. menyediakan kekebalan yang protekti dan #angka pan#ang bagi organisme yang memilikinya. 'istem imun turunan menyediakan pertahanan menengah melaan ineksi% dan dapat ditemukan 'istem imun turunan menyediakan pertahanan menengah melaan ineksi% dan dapat ditemukan pada semua tumbuhan dan hean.
pada semua tumbuhan dan hean.
'edangkan menurut 'herood 653347 sistem imun baaan atau sistem imun nonspesiik 'edangkan menurut 'herood 653347 sistem imun baaan atau sistem imun nonspesiik adalah respon pertahanan inheren yang se"ara nonselekti mempertahankan tubuh dari in&asi adalah respon pertahanan inheren yang se"ara nonselekti mempertahankan tubuh dari in&asi benda
benda asing asing atau atau abnormal abnormal dari dari #enis #enis apapun% apapun% alaupun alaupun baru baru pertama pertama kali kali terpa#an. terpa#an. Respon Respon iniini memben
membentuk tuk lini pertama pertahanan terhadap berbagai aktor lini pertama pertahanan terhadap berbagai aktor yang mengan"am% termasuk agenyang mengan"am% termasuk agen ineksi% iritan kimiai% dan "edera #aringan yang menyertai trauma mekanis atau luka bakar ineksi% iritan kimiai% dan "edera #aringan yang menyertai trauma mekanis atau luka bakar termasuk dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme. 'istem ini disebut nonspesiik termasuk dalam menghadapi serangan berbagai mikroorganisme. 'istem ini disebut nonspesiik karena tidak
sistem imun ini memiliki respon yang "epat terhadap serangan agen patogen atau asing% tidak memiliki memori immunologik% dan umumnya memiliki durasi yang singkat.
B. Sifat-sifat Sistem Imun Nonspesifik 'istem imun nonspesiik memiliki siat*
1. Resistensi tidak berubah oleh ineksi berulang 2. $mumnya eekti terhadap semua (at asing
3. Ter#adi pada aal ineksi untuk menghan"urkan &irus% men"egah atau mengendalikan ineksi
4. Eksposur menyebabkan respon maksimal segera% berlangsung "epat 5. Tidak ada memori imunologikal
6. Respon tidak spesiik% umumnya eekti terhadap semua mikroba
C. aktor-aktor !eterminan "ang Mempengaruhi Sistem Imun Nonspesifik
Berbagai aktor yang disebut determinan berpengaruh terhadap sistem imun nonspesiik sebagai berikut *
4. 'pesies
+erbedaan spesies memiliki perbedaan kerentanan yang #elas terhadap mikroorganisme asing. Misalnya% tikus sangat resisten% sedang manusia sangat rentan terhadap diteri.
Jumat, 07 November 2014 Sistem Imun pada Kulit Pendahuluan •Kulit merupakan suatu oran pada tubuh manusia !an membatasi denan
linkunan luar" •Salah satu #unsi dari kulit adalah sebaai sistem imun !an memproteksi tubuh dari seranan benda asin" mekanisme dasar perlindunan kulit dari invasi luar !an membaha!akan, antara lain$ 1" Susunan stratum korneum !an sanat rapat" 2" Sel %anerhans &turunan dari sumsum tulan' beker(a mirip denan makro#a &memproses antien sebelum disa(ikan ke lim#osit '" )" *eaksi in+amasi (ika sudah menembus ke daerah dermis &daerah denan pembuluh darah" •Sistem imun tubuh sistem imun non spesi-k dan spesi-k" •sistem imun non spesi-k bersi#at -sik, larut, dan selular •sistem imun spesi-k humoral dan selular" kulit ../ sistem imun non spesi-k ! bersi#at ISIK baaimana kulit dapat ber#unsi sebaai suatu sistem
pertahanan tubuh •Kulit suatu sel !an men(aa kulit dari seranan benda asin sel lanerhans &epidermis' •Proses eskuamasi proses terlepasn!a stratum korneum !an telah mati dan akan diantikan denan kulit !an baru denan siklus !an tetap 23 hari n tu(uan untuk membuan mikrooranisme patoen !an biasa menempel pada kulit &stratum korneum' keratinisasi Jika sel lanerhans dan keratinisasi ini aal dalam menhadapi mikrooranisme patoen datan bantuan dari mediator in+amasi seperti netro-l, lim#osit,
komplemen, dan aktivasi #aktor penhambat serum &serum inhibitor! #ator' !an disebut proli#erasi epidermis termasuk sistem imun non spesi-k dari kelompok selular" ../ 5aal maka akan dilan(utkan oleh sistem imun
spesi-k, pada kulit aktivitasn!a dilakukan oleh sel lim#osit 6 dan " •humoral terdapat sel lim#osit dan sitokin akan berdi#erensiasi men(adi sel plasma !an memproduksi imunolobulin •selluar, dilakukan oleh sel lim#osit 6 !an akan berdi#erensiasi men(adi sel 6 sitotoksik dan sel 6 helper &6h', dmn 6h akan berdi#erensiasi men(adi 6h1 dan 6h2 seimban kondusi#" •6h2 !
memproduksi imunolobulin (ika berlebihan in+amasi maka 6h1 ! akan melelpaskan inter#eron amma untuk mela8an respon in+amasi 9saha terakhir •Sel 6h1 dan dibantu oleh makro#a selan(utn!a akan memediasi respon
ela!ed 6!pe :ipersensitvit! &6:'" •6: ini merupakan mekanisme terakhir dalam usaha men!inkirkan mikrooranisme patoen denan (alan deskuamasi !an akan dilan(utkan denan pembentukan stratum korneum pada baian !an terin#eksi dan pen!embuhan klinis" In+amasi akut akan menalami akhir berupa$ 1" *esolusi &perbaikan'$ pembersihan ransan pen!ebab edera, pembersihan mediator dan sel.sel radan, penantian sel !an rusak, dan kembali n!a ke #unsi normal" 2" erkemban ke in+amasi kronik$ (ika 8aktu paparan pen!ebab edera berlansun 8aktu terlalu lama, sel.sel
Polimor#onuklear &P;N ' !an tidak mampu beker(a seara normal !aitu
menhilankan aen pen!ebab edera" In+amasi Kronik •Pada in+amasi kronik, ter(adi peristi8a berupa$ in-ltrat sel mononuklear, destruksi (arinan, dan
proli#erasi vaskular" • Sel !an berperan dalam in+amasi ini !aitu$ ;akro#a dan %im#osit ;akro#a merupakan sel !an berasal dari monosit setelah ber. emirasi dari aliran darah" ;akro#a sb pen!arin terhadap mikroba, partikel asin, dan sel apoptosis" Selain itu untuk memanil lim#osit 6 dan terhadap keadaan !an berbaha!a metabolisme lanar Sel !an berperan dalam proses imunitas kulit • Sel lanerhans" < di epidermis, berperan pada sistem imunitas seluler < merupakan satu sel dendritik, berasal dari sumsum tulan < berperan sebaai sel !an mempresentasikan antien kepada sel lim#osit dan menhasilkan interleukin, eiosanoid dan tumor nerosis #aktor • Sel lim#osit 6 < bersirkulasi pada kulit normal, berperan pada reaksi imun tipe lambat < =da beberapa subtipe$ Sel 6 helper, sitotoksik, supresor, tersensitisasi • Sel mast < merupakan sel residen didermis &seperti makro#a' < berperan pada reaksi in+amasi sel ini akan meneluarkan histamin, eiosanoid, dan en>!m. en>!m lainn!a • Keratinosit < berperan pada proses imunitas menhasilkan sitokin.sitokin peradanan $ interleukin, olon! stimulatin #ator, inter#eron dan eiosanoid ?op! the @S6 6raders and ;ake ;one! $ http$AAo8"l!AKNI?B ?op! the @S6 6raders and ;ake ;one! $ http$AAo8"l!AKNI?B
Kulit merupakan suatu organ pada tubuh manusia yang membatasi dengan lingkungan luar. Salah satu fungsi dari kulit adalah sebagai sistem imun yang memproteksi tubuh dari serangan benda asing.
Sistem imun tubuh secara garis besar terbagi atas sistem imun non spesifik dan spesifik. Sistem imun non spesifik bertugas sebagai lini pertama dalam pertama melawan benda asing. Sistem imun non spesifik terbagi menjadi tiga jenis yaitu yang bersifat fisik, larut, dan selular. Sedangkan sistem imun non spesifik terbagi latas humoral dan selular.
Kulit itu sendiri termasuk dalam bagian sistem imun non spesifik yang bersifat fisik. Nah, bagaimana kulit ini dapat berfungsi sebagai suatu sistem pertahanan tubuh?
kulit dapat melakukan fungsinya sebagai sistem pertahanan tubuh dengan beberapa proses. Dalam kulit itu sendiri, sudah terdapat suatu sel menjaga kulit dari serangan benda asing. Sel itu dikenal dengan nama sel langerhans yang terdapat di lapisan epidermis. Kemudian, adapula suatu proses pada kulit yang senantiasa berjalan terusmenerus dengan siklus yang tetap !kecuali pada psoriasis" setiap #$ hari sekali. Proses ini disebut sebagai deskuamasi. Deskuamasi adalah proses terlepasnya stratum korneum yang telah mati dan akan digantikan dengan kulit yang baru. Proses ini dimaksudkan untuk membuang mikroorganisme patogen yang biasa menempel pada kulit !stratum korneum", dikenal pula dengan nama keratinisasi. Selain itu, terdapat juga suatu substansi antijamur, yaitu unsatturated transferin dan alfa# makroglobulin keratinase inhibitor yang mencegah in%asi jamur dermatofita dan mencegah pertumbuhan organisme pada lapisan yang lebih dalam. &ika sel langerhans dan keratinisasi ini gagal dalam menghadapi mikroorganisme patogen, maka selanjutnya akan datang banntuan dari mediator inflamasi seperti netrofil, limfosit, komplemen, P'N, dan akti%asi faktor penghambat serum !serum inhibitory factor " yang disebut proliferasi epidermis. Proliferasi epidermis inilah yang termasuk sistem imun non spesifik dari kelompok selular.
&ika, sampai pada sistem imun non spesifik jenis selular ini belum berhasil mengatasi serangang patogen, maka akan dilanjutkan oleh sistem imun spesifik, pada kulit akti%itasnya dilakukan oleh sel limfosit ( dan ).
Sistem imun spesifik terbagi atas humoral dan selular. Pada kelompok humoral, terdapat sel limfosit b dan sitokin yang berperan. Sel limfosit ) akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang memproduksi imunoglobulin !*g+, *g, *g', *g-". Sedangkan pada kelompok selluar, akan dilakukan oleh sel limfosit ( yang akan berdiferensiasi menjadi sel ( sitotoksik ! sel (c/(0D$1" dan sel ( helper !sel (h/(0D21". Sel (h ini selanjutnya akan berdiferensiasi lagi menjadi (h3 dan (h#. kedua jenis sel ini harus saling menyeimbangkan agar tercipta suatu keadaan yang kondusif. (h# dalam perjalannya akan meningkatkan pembentukan imonuglobulin melalui kerja dari *42 dan *435. *munoglobulin yang terlalu banyak, justru akan menyebabkan suatu keadaan inflamasi. 6ntuk mencegah hal itu, ketika telah terjadi inflamasi yang juga diperantai oleh makrofag, netrofil, sel dendritik, dan mediator inflamasi lainnya, maka akan terbentuk sel (h3 yang akan melelpaskan interferon gamma untuk melawan respon inflamasi tersebut sekaligus untuk menyeimbangkan sel (h#. Sel (h3 dan dibantu oleh makrofag selanjutnya akan memediasi respondelayed type hipersensitvity!D(7". D(7 ini merupakan mekanisme terakhir dalam usaha menyingkirkan mikroorganisme patogen dengan jalan deskuamasi yang akan dilanjutkan dengan pembentukan stratum korneum pada bagian yang terinfeksi dan penyembuhan klinis.
Sistem Imun
Tubuh kita memiliki sistem imun. Sitem imun tersusun dari sel – sel dan jaringan yang membentuk imunitas, yaitu kekebalan tubuh terhadap infeksi atau penyakit. Organismme penyebab penyakit ( patogen dapat masuk ke dalam tubuh dan memeasuki jaringan atau sel – sel dalam tubuh. !atogen juga dapat
menghan"urkan sistem imun dalam tubuh kita dan menggandakan diri dalam tubuh. !atogen juga dapat menghan"urkan jaringan # jaringan dalam tubuh kita dengan melepas ra"un. $ika kekebalan tubuh kita dapat dikalahkan oleh patogen, berarti tubuh kita mengalami suatu penyakit.
%ita perlu mempelajari sistem imun agar dapat mengetahui bagaimana "ara
mempertahankan imunitas atau men"egah suatu penyakit masuk ke dalam tubuh kita. Selain itu, kita juga dapat mengetahui mengapa kita perlu mendapatkan
imunitas ketika masih balita. &i dunia kedokteran, sistem imun juga telah
dikembangkan untuk membuat 'aksin, transplantasi organ, dan terapi kanker. Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh , yaitu sebagai
a. !enangkal ) benda ) asing yang masuk ke dalam tubuh
b. *ntuk menjaga keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga jeseimbangan komponen tubuh yang telah tua
". Sebagai pendeteksi adanya sel – sel yang abnormal, termutasi, atau ganas, serta menghan"urkannya.
$ika sistem imun pada seseorang bekerja se"ara optimal, orang tersebut tidak mudah terkena penyakit dan sistem keseimbangannya juga normal. Namun, sistem imun tidak dapat dibentuk dalam +aktu singkat, espon imun tubuh
alamiah terhadap serangan oatigen baru akan mun"ul dalam +aktu - jam. Tubuh kita memiliki - pertahanan tubuh atau sistem imun, yaitu pertahanan tubuh alami dan pertahanan tubuh oleh – oleh sel darah putih.
!/T010N0N T*2*1 030MI
%ebanyakan patogen yang ada di sekitar kita sulit masuk ke dalam tubuh akibat adanya mekanisme pertahanan tubuh se"ara alami. $ika patogen tidak mengalami penolakan oleh sistem inum tubuh, tentunya kita akan mudah sekali sakit.
Terdapat empar mekanisme pertahanan tubuh terhadap patogen, yaitu 0. !ertahanan 4isik
%ulit memberikan penghalang fisik bagi jalan masuknya patogen ke dalam tubuh. 3apisan luar sel – sel kulit mati yang keras melindungi keratin dan sangat sedikit air, sehingga pertumbuhan oatogen misalnya mikroorganisme terhambat. %ulit juga mensekresi berbagai 5at yang menghambat pertumbuhan bakteri
6 0ir mata %elenjar lakrimal mensekresi air mata, yang melarutkan dan men"u"i mikroorganisme dan bahan kimia
6 Sebum (minyak sebum disekresikan oleh kelenjar seba"eous, mengandung asam lemak yang memiliki aksi antimi"robial.
6 Mukus merupakan hasil sekresi sel – sel goblet yang terdapat di sepanjang sakuran pernapasan. Mukus merupakan "airan lendir yang lengket sehingga dapat memerangkap patogen yang berasal dari udara.
2. !ertahanan Mekanik
ambut hidung berfungsi sebagai filter udara yang mele+ati saluran hidung. 2akteri dan partikel lain yang terperangkap di mu"us akan disapu keluar dari paru – paru oleh silia. Silia adalah rambut – rambut halus yang memiliki greakan halus sperti gelombang.
7. !ertahanan %imia
0ir mata, mu"us, sali'a, dan keringar semuanya mengandung 5at kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. 3i5o5im adalah suatu en5im yang s8ditemukan pada kebanyakan hasil sekresi tersebut. /n5im li5o5im
mengkatalis hidrolisis molekul – molekul dinding sel bakteri. Selain li5o5im , keringat mengandung laktat yang juga berfungsi memperlambat pertumbuhan bakteri.
0sam hidroklorik yang terdapat pada "airan lambung membunuh sebagian besar mikroorganisme yang masuk ke dalam lambung. 9agina mengandung bakteri tidak berbahya yang mengubah karbohidrat menjadi laktat. 3aktat dapat
mematikan bakteri – bakteri patogen. &. !ertahanan 2iologis
Terdapat populasi alami bakteri – bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit dan membran mukosa yang menghambat pertumbuhan banyak bakteru oatogen. 2akteri – bakteri tidak berbahaya tersebut melindungi kita dengan "ara
berkompetisi dengan bakteri patogen dalam mndapatkan nutrient. 0ntibiotik dengan spe"trum luas dapat menghan"urkan bakteri yang bermanfaat tersebut dan menyababkan hilangnya sejumlah pertahanan tubuh.
Sel darah putih berfungsi sebafai pertahanan tubuh terhadap patogen. Terdapat : jenis sel darah putih yang semuanya berasal dari pembelahan sel –selstem yang
di sum – sum tulang.
a. Neutrofil memiliki "iri nukleus berlobus dan merupakan sel darah outih terbesar, Memiliki fungsi fagositosis, yaitu menelan mikroorganisme dan sisa – sisa sel mati.
b. /osinofil Memiliki pernana dalam reaksi alergi.
". 2asofil dapat melepaskan senya+a kimia seperti histamin yang dapat menyebabkan reaksi inflamasi ( pembengkakan.
d. Monosit sel berkuran besar dengan nu"leus yang berbentuk sperti ginjal. Monosit akan berkembang menjadi makrofag yang juga berfungsi fagositosis. e. 3imfosit 3imfosit terdiri dari - jenis sel, yaitu limfosit 2 dan limfosit T. 3imfosit 2
berperan dalam antibody#mediated immunity, sementara limfosit T berperan dalam "ell#mediated
/S!ON IM*N
espon imun adalah suatu "ara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon terhadapat masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. espon rersebut meilputi produksi sel – sel atau 5at kimia yang berfungsi mela+an patogen. espon imun dibedakan menjadi respon imun non#spesifik dan respon imun spesifik.
0. /S!ON IM*N NON#S!/SI4I%
%etika tubuh kita terluka karena tergore, terpotong, terbakar atau diserang oleh patogen yang berhasil menembus pertahanan tubuh, tubuh akan menghasilkan respon imun non#spesifik. espon imun tersebut dinamakan respon imun non# spesifik karena respon yang timbul terhadap jaringan tubuh yang rusak atau terluka, bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri. espon imun non# spesifik dibagi menjadi dua, yaitu
a. Inflamasi
Inflamasi atau pembengkakan jaringan
merupakan reaksi "epat terhadap kerusakan jaringan. Inflamasi sangat berguna bagi pertahanan tubuh, sebab reaksi tersebut dapat men"egah penyebaran
infeksi ke jaringan lain dan memper"epat proses penyembuhan. eaksi tersebut juga membantu memberikan informasi pada komponen sistem imun lain adanya infeksi. 2aik dalam respon terhadap luka, gigitan seranggam atau "edera akibat pukulan keras, tanda – tanda terjadinya inflamasi tetap sama, yaitu
6 Timbul +arna kemerahan. 1al tersebut disebabkan pembuluh darah yang membesar, meningkatkan aliran daarah ke jaringan yang rusak.
6 Timbul rasa panas. 1al tersebut juga disebabkan aliran darah yang lebih "epat. 6 Terhjadi pembengkakan. 0liran darah yang meningkat menyebabkan
meningkatnya "airan jaringan yang masuk ke dalam jaringan yang rusak.
6 Timbul rasa sakit. $aringan membengkak menekan reseptor saraf . Selain itu, 5at kimia juuga dihasilkan oleh sel – sel di area jaringan rusak juga menstimulasi saraf.
b. 4agositosis
4agositosis dilakukan oleh sel darah putih jenis neutrofil dan monosit. !roses fagositosis meliputi sel darah putih menelan patigen, memba+anya ke dalam 'akuola yang ada di sitoplasma sel tersebut, lalu men"ernanya dengan en5im litik.
/S!ON IM*N S!/SI4I%
espon imun spesifik melindungi tubuh dari seranfab patogen dan juga
mematiskan ;ertahanan tubuh tidak berbalik mela+an jaringan tubuh sendiri. espon imun spesifik timbul dari - sistem berbeda yang saling bekerja sama, yaitu antibody#mediated immunity ( imunitas yang diperantai antibody atau disebut juga imunitas humoral, dan "ell#mediated immunity ( imunitas yang diperantai sel .
0. 0ntibody#Mediated Immunity
espon imun yang diperantai antibody tidak melibatkan sel, melainkan hanya senya+a kimia yang ndisebut antibody. 0ntibodi akan menerang bakteri atau 'irus sebelum patogen tersebut masuk ke dalam sel tubuh, Senya+a tersebut juga bereaksi terhadap 5at –5at toksin dan protein )asing<. 0ntibodi dihasilkan
oleh sel kimfosit 2 dan reakti'asi bila mengenali antigen yang terdaopat pada permukaan sel patogen, dengan pantuan sel limfosit T. Terdapat = jenis sel limfosit 2, yaitu sebagai berikut
6 Sel 2 !lasma Mensekresikan antibody ke sistem sirkulasi tubuh. Setiap antibody sifatnya spesifik terhadap satu antigen patogenik. Sel plasma
memproduksi antobodi sangat "epat, yaitu sekitar ->>>?detik untuk tiap sel. Sel plasma yang aktif dapat hidup selama – : hari.
6 Sel 2 Memori 1idup untuk +aktu yang lama dalam darah, Sel tersebut tidak memproduksi antibody, tapi diprogram untuk mengingat suatu antigen yang spesifik dan akan merespon dengan sangat "epat bila terjadi infeksi kedua
6 Sel 2 !embelah 2erfungsi untuk menghasilkan lebih banyak lagi sel –sel limfosit 2.
%etika suatu patogen men"oba menyerang tubuh untuk pertama kalinya,
masing masing antigen yang dimiliki patogen tersebut akan mengati'asikan satu sel 2, yang akan membelah dengan sangat "epat untuk membetuk populasi sel yang besar. Semua sel baru tersebut adalah identik (disebut klon dan mereka semua kemudian mensekresikan antobodi yang spesifik terhadap patogen yang sebagai menyerang tersebut. 0ksi antibody terhadap antigen adalah sebagai berikut
Menyebabkan antigen saling melekat ( aglutinasi Menstimulasi fagositosis oleh neutrofil
2erperan sebagai antitoksin dan menyebabkan pengandapan toksin bakteri Men"egah bakteri patogen melekat pada membran sel tubuh.
Setelah infeksi berakhir, sel 2 yang mensekresi antibody akan mati. Serangkaian respon terhadap patogen tersebut dinamakan respon imun primer. Meskipun demikian, sel – sel 2 memori yang telah mengingat pantogen yang menginfeksi, masih tetap hidup untuk beberapa tahun dalam tubuh. $ika patogen yang salama berusaha menginfeksi kembali, sel 2 tersebut membelah dengan sangat "epat ,menghasilkan sel # sel aktif dalam jumlah yang lebih besar lagi, yang semuanya memiliki kemampuan mensekresi antobodi spesifik. espon tersebut dinamakan respon imun sekunder, dan merupakan respon yang jauh lebih "epat dan efektif dibandingkan respon imun primer.
2. 7ell#Mediated Immmunity
7ell#mediated immunity adalah respon imun yang melibatkan sel – sel yang menyeran langsung organism easing. Sel ang terlibat adalah sel limfosit T, yang ketika teraktifasi akan mematikan beberapa organisme. Namun, kebanyakan
menyerang sel tubuh yang terinfeksi. Tubuh menggunakan respon imun tersebut untuk berhadapan dengan parasit multiseluler , fungi, sel – sel kanker , dan
+alaupun tidak menguntungkan juga menyerang jaringan atau organ transplan yang dianggap sel asing.
%etika suatu patogen menginfeksi tubuh untuk pertama kalinya, setiap antigen yang terdapat pada permukaan patogen akan menstimulasi @ sel limfosit T untu membentuk klon. 2eberapa klon akan m+njadi sel – sel memori yang tetap bertahan dalam tubuh untuk mempersiapkan respon imun sekunder bila terjadi infeksi lagi oleh patogen yang sama. %lon yang lainnya akan berkembang lagi menjadi salah satu dari = jenis sel T berikut, yaitu
6 Sel T !embantu (helper T "ell Sel T membantu atau mengontrol komponen respon imun spesifik lainnya. Sel T helper menstimulasi sel 2 untuk membelah dan memproduksi antibody, mengatifasi makrofag untuk segara ber siap
memfagositosit patogen dan sisa – sisa sel.
6 Sel T !embunuh (killer T "ell Sel T sitotosik, menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel – sel patogen yang relatif besar ( misalnya parasit se"ara
langsung. %edua sel saling berhadapan, membran bertemu dengan membran dan sel T killer akan melubangi la+annya. Sel yang ternfeksi atau sel parasit akan kehilangan sitoplasmanya dan mati.
6 Sel T supresor (Suppresor T "ell berfungsi menurunkan dan menghentikan respon imun. Mekanisme tersebut diperlukan ketika infeksi telah berhasil diatasi. Mekanisme tersebut penting sebab jika tubuh terus menerus memproduksi
antobodi dan menstimulasi sel 2 dan sel T untuk terus membelah bahkan ketika tidak dibutuhkan, komponen sistem imun tersebut daoat merusak jaringan tubuh sendiri.
!/N7/A010N !/NB0%IT
!enyakit yang disebabkan olheh patogen dapat di"egah dengan mekanism kekebalan tubuh atau pertahanan tubuh ang terdapat dalam sistem imun. !en"egahan penyakit juga dapat dilakukan dengan 'aksinasi dan imunisasi.
a. %ekebalan Tubuh
6 %ekebalan Tubuh 0ktif kekebalan tubuh yang dihasilkan karena limfosit terakti'asi oleh antigen yang terdapat di permukaan sel pantogen. %ekebalan tubuh juga dapat dipi"u se"ara buatan. 1al tersebut melibatkan penyutikan antigen ke dalam tubuh disebut kekebalan tubuh aktif buatan dan prosesnya
lebih dikenal dengan nama 'aksinasi. %arena proses akti'asinya terjadi pada saat infeksi patogen se"ara alami, maka dinamakan, kekebalan tubuh aktif alami.
6 %ekebalan Tubuh !asif timbul ketika seseorang menjadi kebal untuk sementara terhadap suatu antigen, karena menerima antibody dari orang lain. %ekebalan tubuh pasif alami timbul ketika antibody diberikan dari ibu kepada bayinya melalui plasenta dan 0SI. %ekebalan tubuh pasif buatan timbul ketika antibody yang diekstrak dari satu indi'idu disuntikan ke tubuh orang lain sebagai serum. %ekebalan tubuh yang dihasilkan sangatlah singkat, namun berguna untuk
penyembuhan se"ara "epat, seperti pada indi'idu yang digigit ular bera"un atau anjing gila.
9aksinasi adalah pemberian 'aksin yang dimasukan kedalam tubuh. 9aksin adalah suatu antigen yang disuntikan atau diberikan se"ara oral ( melalu mulut , dan menyebabkan perkembangan kekebalan tubuh aktif dari indi'idu yang diberi 'aksin. %ekenalan tubuh melalui 'aksinasi sifatnya tahan lama sebab tubuh mampu memproduksi sel – sel memori yang akan mengingat antigen yang masuk ke dalam tubuh. 9aksin dapat diperoleh dari mikroorganisme mematikan yang dimatikan ( "th bakteri penyebab batuk rejan , Strain hidup yang tidak dimatikan ( "th 'irus penyebab rubella, Toksin yang dimodifikasi ( "th 'aksin untuk mela+an difteri dan tetanus, 0ntigen hasil isolasi yang terpisah dari patogennya ("th 'aksin influen5a, dan 0ntigen hasil rekayasa genetik ( "th 'aksin hepatitis.
!/NAO20T0N !/NB0%IT &/NA0N 0NTI2IOTI%
0ntibiotik dikarakterisasi berdasarkan jangkauan keefektifannya dan "ara kerjanya. 0ntibiotik spe"trum luas adalah antibiotik yang dapat membunuh berbagai jenis bakteri, sedangkan antibiotik spe"trum ke"i adalah antibiotik yang efektif hanya terhadap sedikit jenis bakteri. Semua antibiotik harus memiliki sifat toksisitas spesifik, yaitu antibiotik tersebut harus mampu mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri, tapi menebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan bagi jaringan tubuh. Target kerja
antibiotik adalah proses metabolisme sel seperti sintesis protein. Saat ini banyak bakteri yang sebelumnya rentan terhadap antibiotik, menjadi kebal ( resisten karena terjadinya mutasi se"ara a"ak. !emaparan berkali# kali terhadap antibiotik telh menyebabkan bakteri yang mampu bertahan hidup dan me+ariskan gen – gen yang mampu bertahan hidup dan resisten kepada strain yang berbeda. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik yang terlalu sering dan tidak sesuai perlu dihindari. Mengurangi penggunaan antibiotik berarti semakin sedikit bakteri yang terpapar antibiotik dan mengurangi kemungkinan mun"ulnya strain resisten.
SIS6@; I;9N
SISTEM IMUNSistem Imun $ membrane pertahanan tubuh
1"
1. Pertahanan tubuh tidak spesifk1"
@ksternal
•
Kulit
Fungsi:
a" sebaai pelindun dari mikrooranisme !an meruikan
b" ;enhasilkan suatu protein &keratin' sehina sulit didekomposisi oleh
bakteriAmikrooranisme
" ;enhasilkan kerinat C min!ak !an memberikan suasana asam pada
kulit
•
;embran mukosa ./ membrane penhasil lendir
./ lapisan mukosa terdapat pada aluran perna#asan, penernaan,n ekskresi,
dan reproduksi"
Fungsi :
meneah masukn!a mikroba asin !an berbaha!a
Selain kulit dan membrane mukosa, terdapat (ua mikrooranisme !an
seara alami menempati baian tubuh kita" ;ik,oranisme ini
disebut
mikrooranorma!1"
Internal
•
aositosis
D mekanisme penelanan benda asinAmikroba oleh sel darah putih seperti
netro-l, monosit, makro#a, dan eosino-l"
•
*espon peradananAIm+amasi
•Sen!a8a antimikron
D
Sel < sel tertentu pada tubuh mampu menhasilkan suatu sen!a8a,
khususn!a protein !an ber#unsi sebai pertahanan tubuh tidak spesi-k"
D
?ara ker(a
protein anti
mikroba
uA
menhan!urkan
sel < sel mikroba !an masuk dan menhambat mikroba asin tersebut
untuk bereproduksiAbertambah ban!ak"
D
;aam $
< protein komplomen $
Fungsi :
a" menhasilkan
opsonin :pelanar #aositosis olh lim#osit
b" menhasilkan
kemotoksin :menarik sel darah putih
" menhasilkan
kinin :meninkatkan permeabilitas pembuluh darah
d" berperan dalam proses penhanuran dindin se lasin
e" menstimulasi sel darah putih untuk akti#
< inter#eron $ sen!a8a kimia ! dihasilkan makro#a &hn! pda virus'
1"
". Pertahanan tubuh spesifks#stem imunD
isebut (ua denan s!stem kekebalan, *espon ini meliputi produksi
protein pertahanan tubuh spesi-k h!an disebut antibod!, denan
aen
!im$ositD
%im#osit ditemukan di $
.sum sum tulan
< lim#a
.pusat lim#atik
< tonsil
< kelen(ar ludah
< persendian
% Membran &im$osit :
%im#osit ./ %im#osit dan %im#osit 6
% 'ntibodiFungsi :
untuk menetralkanAmenhanurkan antien !an masuk ke tubuh
Jenis =ntibodi $
Immunolobulin ;, @, 5, =, &I'
&IMF(SIT )D dibuat di sum.sum tulan" Jumlah %" E 2FG dri lim#osit tubuh
D ;aam %im#osit
1"
Sel plasma
Fungsi :
menhasilkan antibod! !an si#atn!a spesi-k denan sanat epat"
:idup selama 4.F hari"
1"
Sel memori
Fungsi :
untuk meninat suatu antien !an spesi-k sel memori
bereaksi epa (ika ada in#eksi, sel memori epat bereaksi (ika ada in#eksi
1"
Sel pembelah
D ;aam repson Imun
1"
*espon imun primer
2"
*espon imun sekunder
&IMF(SIT T
D dibuat di sum < sum tulan dan matan di kelen(ar 6h!mus"
;aam %im#osit 6 $
1"
Sel 6 helperA6 pembantu
Fungsi :1"
membantuAmenontrol s!stem imun spesi-k
2"
;enstimulasi sel untuk membelah dan meproduksi antibod!
)"
;enaktivasi dua (enis sel 6 lainn!a
4"
;enaktivasi makro#a untuk bersiap mem#aositosis
1"
Sel 6 KillerA6 pembunuhA6 sitotoksik
Fungsi :
men!eran sel tubuh !an terin#eksi dan sel pathoen !an
relative besar seara lansun
Fungsi :
menurunkanAmenhentikan respon imun
Jenis antibod! $
No
Nama *iri + *iri Fungsi
1 I 5 < erukuran keil < 6erbentuk 2.) bulan setelah in#ksi < 6erdapat selama bertahun < tahun =ntibakteri, antivirus, antitoksin, melinduni (anin C ba!i 2 I =
< 6erdapat di =SI, seperti I 5
;elinduni selaput mukosa &hidun, mata, paru < paru, usus'
) I ;
< terdapat di darah, etah benin
dan permukaan sel < antibod! pertama ! dibentuk
tubuh (ika ada in#eksi &bakteri'
5aris depan terhadap bakteri
4 I
< 6erdapat di darah, etah benin,
dan permukaan sel
;eransan pembentukan antibod! oleh sel plasma, membantu sel 6 menankap antien
F I @
< beredar di darah < terlibat dalam reaksi aleri C
respon in#eksi parasit
<
,'-SIN'SI
•
;ikrooranisme mematikan !an dimatikan"
•
Strain hidup ! tidak mematikan &?5 ./ 6? atau H"Sabin ./
poliomielitis'
•
6oksin ! dimodi-kasi &v" di#teri dan tetanus'
•=ntien hasil isolasi &v" in+uen>a'
Maam kekeba!an tubuh :
1"
a. -ekeba!an tubuh akti$ :D kekebalan akibat lim#osit diakti#kan antien dr patoen
1"
Kekebalan tubuh akti# alami
< Proses aktivasi lim#osit alami
1"
Kekebalan tubuh akti# buatan
< Proses aktivasi lim#osit dibantu oleh in(eksi antien &vaksinasi'
1"
b. -ekeba!an tubuh pasi$ :D kekebalan tubuh sementara
1"
Kekebalan tubuh pasi# alami
< antibod! dari ibu ke ba!i melalui =SI
1"
Kekebalan tubuh pasi# buatan
< antibod! individu disuntikkan ke individu lain sebaai serum"
Maam Imunisasi1"
?5
$ untuk meneah 6?
2"
6
$ untuk meneah di#teri, pertusis, tetanus
)"
66
$ untuk meneah tetanus
4"
?ampak
F"
;;*
$ untuk meneah ampak, ondonan, rubellaAampak
Jerman
"
:i
$ untuk meneah meninitis, dan pneumonia
7"
Polio
5anuan pada Imunitas
1"
=IS
Hirus :IH men!eran sel 6 pembantu, sehina s!stem pertahanan tidak
menenali musuh" ;eski antibod! dihasilkan, antibod! tidak e#ekti#"
1"
=utoimun
pen!akit !an munul disebabkan sel atau (arinan tubuh dikenali sebaai
benda asin &antien' sehina diseran oleh sel 6
*ontoh :%upus, =rtritis reumatoid, demam rematik, diabetes, anemia
pernisiosa
1"
=leri
!aitu suatu reaksi antien < antibod! !an ter(adi pada individu tertentu"
Seseoran kelebihan I@, sehina produksi histamine meninkat"
0. !engertian Sistem !ertahanan Tubuh
Sistem pertahanan tubuh adalah sistem pertahanan makhluk hidup sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk %irus, bakteri, proto8oa dan parasit. Sistem pertahanan tubuh sering juga disebut sistem imun.
Sistem Imun mempunyai fungsi penting, anatara lain :
1.Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing bakteri, parasit, !amur, dan virus, serta tumor" yang masuk ke dalam tubuh
#.Menghilangkan !aringan atau sel yg mati atau rusakdebris sel" untuk perbaikan !aringan. $.Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
komponen patogen asing akan menopang amanat yang diembannya guna m erespon infeksi patogen baik yang berkembang biak di dalam sel tubuh !intraselular" seperti
misalnya %irus, maupun yang berkembang biak di luar sel tubuh !ekstraselular" sebelum berkembang menjadi penyakit.
Meskipun demikian, sistem kekebalan mempunyai sisi yang kurang menguntungkan. %ada proses peradangan, penderita dapat merasa tidak n yaman oleh karena efek samping yang dapat ditimbulkan sifat toksik senyaa organik yang dikeluarkan sepan!ang proses perlaanan
Sistem imun memiliki dua lapisan kekebalan, yaitu kekebalan nonspesifik dan kekebalan spesifik .
@. %ekebalan Nonspesifik (2a+aan
Sistem kekebalan bawaan dimiliki seseorang sejak lahir. Sistem kekebalan ini selalu siap untuk menghadapi infeksi apapun yang masuk ke dalam tubuh.
Kekebalan nonspesifik ini dibagi # yaitu
a. %ekebalan /ksternal
Kekebalan eksternal merupakan kekebalan tubuh yang berupa jaringan epithelium yang melindungi tubuh manusia, contohnya ialah kulit.
Kulit selain merupakan indera peraba juga mempunyai fungsi sebagai sistem imun. Kulit juga disebut sistem imun yang pertama. Dalam kedudukannya sebagai sistem imun, kulit
memiliki 5 fungsi, antara lain 9
Sebagai pelindung dari mikroorganisme yang merugikan
'enghasilkan suatu protein !keratin" sehingga sulit didekomposisi oleh bakteri/mikroorganisme
'enghasilkan keringat : minyak yang memberikan suasana asam pada kulit
b. %ekebalan Internal
&ika bakteri, %irus, atau 8at ; 8at asing mampu melewati kekebalan eksternal, maka kekebalan internal akan bereaksi terhadap bakteri, %irus, atau 8at ; 8at asing tersebut. Kekebalan internal berupa rangsangan kimiawi yang melibatkan <agosit, sel natural killer !NK", protein antimikroba, serta peradangan !inflamasi" dan demam.
<agosit yang berperan dalam kekebalan ini ialah neutrofil, makrofag, dan eosinofil.
Sel natural killer !NK" dapat merusak sel yang terinfeksi %irus : sel kanker dengan melisiskan membran sel pada paparan *. Kerjanya sama dengan sel ( sitotoksik, tetapi lebih cepat, nonspesifik, : bekerja sebelum sel ( sitotoksik menjadi lebih banyak : berfungsi . 0ara kerjanya ialah dengan memasukan perforin!senyawa penghancur" ke sel target terjadi lubang pada membran sel target air masuk sel pecah NK sel membunuh sel yang teri nfeksi bakteri
Protein antimikroba meningkatkan pertahanan tubuh dengan menyerang langsung mikroorganisme atau menghambat reproduksi mikroorganisme. Salah saru dari protein antimikroba yang penting untuk melindungi sel dari serangan %irus adalah interferon.
=eaksi inflamasi merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan.
)entuknya tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma
Pemeran utama dalam reaksi inflamasi adalah fagosit, a.l9 neutrofil, monosit, : makrofag.
*. 'asuknya bakteri ke dalam jaringan
**. >asodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi →meningkatkan aliran darah
!=6)=/kemerahan : 0+4=/panas "
***. Permeabilitas kapiler : %enul yang terinfeksi terhadap protein meningkat → difusi protein :
filtrasi air
ke interstisial !(6'=/bengkak : D4=/nyeri "
*>. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler : %enula ke interstisial
>. Penghancuran bakteri di jaringan → fagositosis !respons sistemik9 demam "
>*. Perbaikan jaringan
Peradangan bersifat lokal atau hanya m uncul pada daerah terinfeksi sendangkan demam menyebar ke seluruh rubuh.
Sel yang terinfeksi %irus akan mengeluarkan interferon. *nterferon mengganggu replikasi %irus !anti%irus". *nterferon juga memperlambat pembelahan : pertumbuhan sel tumor dengan meningkatkan potensi sel NK : sel ( sitotoksik ! antikanker". Peran interferon yg lain9 meningkatkan akti%itas fagositosis makrofag : merangsang produksi antibodi
Sistem komplemen diaktifkan oleh:
1" paparan rantai karbohidrat yg ada pd permukaan mikroorganisme yg tdk ada pd sel manusia #" paparan antibodi yang diproduksi spesifik untuk 'at asing tertentu oleh sistem imun adaptif. (eker!a sebagai )komplemen* dari ker!a antibodi
-. %ekebalan Spesifik (0daptif
Sistem ini dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan nonspesifik. Sistem pertahanan ini mencakup 9
(@ kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit 2 (sel plasma
i. +ntigen !+g" merangsang sel ) berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi !+b". ii. +b disekresi ke darah atau limfa ∼ lokasi sel plasma yg terakti%asi semua +b akan mencapai
darah ⇒ gamma globulin @ im unoglobulin !*g"
*munoglobin !ig" ada A kelas9
3. *g ' → berperan sbg reseptor permukaan sel ) : disekresi pd tahap awal respons sel
#. *g - → *g terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama
*g ' : *g- berperan jika tjd in%asi bakteri : %irus serta akti%asi komplemen
5. *g → melindungi tubuh dr infeksi parasit : mrp mediator pd reaksi alergi melepaskan
histamin dari basofil : sel mast
2. *g + → ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, : perkemihan !cth9 pd
airmata : +S*"
A. *g D → terdapat pada banyak permukaan sel ) mengenali antigen pd sel )
(- kekebalan selular produksi limfosit T yg terakti'asi
7arud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari seldiri → antigen !molekul
besar, kompleks, : unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh" 4imfosit ( spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi %irus : pengaturan pd mekanisme kekebalan. Selsel ( harus kontak l angsung dengan sasaran. +da 5 subpopulasi sel (9 sel ( sitotoksik, sel ( penolong, : sel ( penekan Major histocompatibility complex !'70"9
kode human leucocyte-associated antigen !74+" yg terikat pd permukaan membran sel khas pd setiap indi%idu. Sur%eilens imun adalah kerjasama sel ( sitotoksik, sel NK,
makrofag, : interferon
2. 0ntigen, 0ntibodi, dan 3imfosit @. 0ntigen
+ntigen adalah suatu substansi kimia yang mampu merangsang sistem imun untuk menimbulkan respons spesifik. +ntigen disebut juga imunogen.
+ntigen memiliki # ciri penting, yaitu
a. *munogenesitas, yaitu kemampuan untuk memicu perbanyakan antibody dan limfosit spesifik.
b. =eakti%itas, yaitu kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang terakti%atsi dan antibody yang dilepaskan oleh reaksi kekebalan
-. 0ntibodi
+ntibodi adalah protein yang dibentuk sebagai respons terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. +ntibodi tidak dapat langsung
menghancurkan antigen. <ungsi utama antibodi adalah menonaktifkan dan menandai antigen untuk penghancuran lebih lanjut. +ntibodi disebut juga imunoglobulin !*g".
)erikut adalah jenis ; jenis antibodi 9
No. Nama 0iri ; ciri <ungsi
3 *g
- )erukuran kecil
(erbentuk #5 bulan setelah infeksi
(erdapat selama bertahun ; tahun
+ntibakteri, anti%irus, antitoksin, melindungi janin : bayi
# *g + (erdapat di +S*, seperti *g
-'elindungi selaput mukosa !hidung, mata, paru ; paru, usus"
5 *g '
terdapat di darah, getah bening dan permukaan sel )
antibody pertama yg dibentuk
tubuh jika ada infeksi !bakteri" -aris depan terhadap bakteri 2 *g D
(erdapat di darah, getah bening, dan permukaan sel )
(erdapat di darah, getah bening, dan permukaan sel )
A *g
beredar di darah
terlibat dalam reaksi alergi :
respon infeksi parasit
=. 3imfosit
4imfosit memiliki # macam jenis yaitu i. 4imfosit )
ii. 4imfosit (
a. 3imfosit 2
4imfosit ) dibuat di sumsum tulang. ¨ah 4.) @ #AB dari limfosit tubuh 'acam 4imfosit )
3. Sel ) plasma
<ungsi 9 menghasilkan antibodi yang sifatnya spesifik dengan sangat cepat. 7idup selama 2A hari.
3. Sel ) memori
<ungsi 9 untuk mengingat suatu antigen yang spesifik sel ) memori bereaksi cepa jika ada infeksi, sel ) memori cepat bereaksi jika ada infeksi
3. Sel ) pembelah
b. 3imfosit T
4imfosit ( dibuat di sum ; sum tulang dan matang di kelenjar (hymus. 'acam 4imfosit ( 9
3. Sel ( helper/( pembantu <ungsi 9
#. 'enstimulasi sel ) untuk membelah dan meproduksi antibody 5. 'engakti%asi dua jenis sel ( lainnya
2. 'engakti%asi makrofag untuk bersiap memfagositosis 3. Sel ( Killer/( pembunuh/( sitotoksik
<ungsi 9 menyerang sel tubuh yang terinfeksi dan sel pathogen yang relati%e besar secara langsung
3. Sel ( suppressor/( penekan