MEMBANGUN WEBSITE COMPANY PROFILE ZOOMIN
INDONESIA
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Oleh:
Muhammad Dzaky Normansyah 105216007
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS SAINS DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PERTAMINA
2019
I
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK
Judul Kerja Praktik : Membangun Website Company Profile Zoomin Indonesia
Nama Mahasiswa : Muhammad Dzaky Normansyah Nomor Induk Mahasiswa : 105216007
Program Studi : Ilmu Komputer
Fakultas : Fakultas Sains dan Komputer Tanggal Seminar
MENYETUJUI, Pembimbing Instansi
... NIP
Pembimbing Program Studi
... NIP : Jumat, 20 September 2019 Jakarta, 20 September 2019 116016 920273
II
KATA PENGANTAR
Puji Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktik (KP) yang berjudul Membangun Website Company Profile Zoomin Indonesia dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan laporan ini sebagai bahan evaluasi kegiatan KP yang telah ditempuh penulis PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang berlangsung sejak tanggal 15 Mei 2019 sampai dengan 15 Juli 2019. Laporan ini merupakan salah satu syarat lulus semester ganjil tingkat empat program studi Ilmu Komputer Universitas Pertamina. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, sangatlah sulit untuk menyelesaikan Laporan KP. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan bantuan dukungan moral dan material. 2. Erwin Setiawan, S.Kom., M.I.T. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu dan tenaga untuk membimbing serta berbagi ilmu selama proses pengerjaan laporan KP ini.
3. Fahmi Hidayatullah, S.Kom dan Tim Zoomin selaku Pembimbing Perusahaan di DDS PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
4. Teman-teman mahasiswa Prodi Ilmu Komputer Universitas Pertamina angkatan 2016 yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan dalam melaksanakan KP dan penyusunan laporan KP sampai selesai.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis. Semoga laporan KP ini dapat memberikan banyak ilmu dan manfaat bagi kita semua.
Jakarta
III
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN KERJA PRAKTIK ...I KATA PENGANTAR ... II DAFTAR GAMBAR ... IV DAFTAR TABEL ... V
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. LATAR BELAKANG KEGIATAN ... 1
1.2. RUANG LINGKUP KEGIATAN ... 2
1.3. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN ... 2
1.4. TUJUAN DAN KEGUNAAN ... 3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 4
2.1. UNIT KP ... 4
2.1.1. Tugas Pokok... 4
2.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 4
2.2. URAIAN KP ... 6
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK ... 8
3.1. MEMBUAT WEBSITE COMPANY PROFILE ... 8
3.2. MEMBUAT HALAMAN BLOG MENGGUNAKAN WORDPRESS... 9
BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK ... 10
4.1. WEBSITECOMPANY PROFILE ZOOMIN ... 10
4.2. BLOG ZOOMIN... 11
BAB V TINJAUAN TEORETIS ... 12
5.1. METODE PENGEMBANGAN SCRUM ... 12
5.2. BAHASA PEMROGRAMAN PHP... 15
5.3. CODEIGNITER ... 15
5.4. API(APPLICATION PROGRAMMING INTERFACE) ... 17
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 20
6.1. KESIMPULAN ... 20
6.2. SARAN ... 20
DAFTAR PUSTAKA... 21
IV
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ... 5
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi DDS PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ... 5
Gambar 4. 1 Halaman Beranda ... 10
Gambar 4. 2 Halaman Solusi-Aplikasi... 10
Gambar 4. 3 Halaman Solusi-Platform ... 11
Gambar 4. 4 Halaman Kontak ... 11
Gambar 4. 5 Halaman Blog ... 11
Gambar 5. 1 Scrum menggunakan pendekatan berkala (iterative) dan bertahap (incremental) ...12
Gambar 5. 2 Struktur Direktori Kerja CodeIgniter ... 16
V
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Waktu Pengerjaan tampilan Website...7 Tabel 3. 1 Backlog yang dikerjakan...8
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kegiatan
PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”. Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas. (Tentang TELKOMGROUP, 2019)
Saat ini TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen lainnya. Salah satu portofolio yang di kelola ialah Enterprise Digital dengan layanan information and communication technology platform service dan smart enabler platform service. (Tentang TELKOMGROUP, 2019). Zoomin saat ini di Divisi Digital Service (DDS), didalam DDS tersebut ada program Digital Amoeba. Digital Amoeba adalah program inkubasi bisnis digital bagi stratup Telkom, Amoeba terdiri dari kumpulan startup salah satu diantaranya ada zoomin. Divisi Digital Service (DDS) adalah salah satu Divisi “centralized” yang diperankan untuk penyelenggaraan aktivitas binis dengan fokus pada pengelolaan pengembangan product scouping khususnya digital product innovation melalui conherence
2
inovation, discovery, incubation & acceleration (DIA) process, research, standardization & quality assurance (RSQA) process, dan big data analytic.
1.2. Ruang Lingkup Kegiatan
KP dilaksanakan di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. di divisi digital service (DDS). Membangun website company profile dan blog Zoomin Indonesia.
Adapun ruang lingkup penulis pada KP, yaitu :
1. Pembuatan website company profile serta blog Zoomin Indonesia.
2. Pembuatan blog menggunakan wordpress yaitu salah satu perangkat lunak Content Management System (CMS).
3. Pembuatan aplikasi disesuaikan dengan arahan dari pembimbing KP di DDS PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
4. Aplikasi yang dibuat berbasis web responsive menggunakan webview dengan bahasa pemrograman PHP framework Codeigniter, dan hostinger playcourt yang merupakan standar di DDS PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan KP berlangsung selama 44 hari dengan rincian sebagai berikut : a. Waktu : 15 Mei 2019 s.d. 15 Juli 2019
b. Tempat : PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Digital Service
Jakarta Digital Valley, Menara Multimedia Lantai 6 Jl. Kebon Sirih No. 12, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110
3
1.4. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan kegunaan dari membangun website company profile Zoomin Indonesia. ialah:
a.
Penulis dapat mengerti bagaimana proses membangun sebuah website yang memuat company profile.b.
Zoomin memiliki sebuah company profile yang berbasis web.c. Zoomin dapat meningkatkan promosi kepada masyarakat melalui website. d. Sebagai representasi dari Zoomin.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Pada bab ini, akan dijelaskan kegiatan selama KP berlangsung di Divisi Digital Service PT Telekomunikasi Indonesia, tbk.
2.1. Unit KP
Pada sub bab ini, akan diuraikan secara ringkas tentang unit atau bagian tempat dilaksanakannya KP.
2.1.1. Tugas Pokok
KP dilakukan di Divisi Digital Service (DDS) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang didalamnya terdapat 2 inkubator untuk startup-startup dibawah pengawasan DDS PT Telekomunikasi, Tbk. yaitu Indigo yang berisi startup-startup eksternal, dan Digital Amoeba yang berisi startup-startup internal yang berarti anggotanya merupakan karyawan-karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Program perancangan dan pembangunan aplikasi zoomin ialah salah satu program tim startup Digital Amoeba, yang berarti hasil perancangan dan pembangun penulis diawasi dan diarahkan langsung oleh tim startup Zoomin di bawah pengawasan Amoeba Management.
2.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam Pelaksanaan KP penulis ditempatkan pada Tim Zoomin di Digital Amoeba pada Divisi Digital Service (DDS) PT Telekomunikasi Indoneisa, Tbk. Berikut struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang saat ini dipimpin oleh Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama sejak 2014:
5
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (sumber : telkom.co.id)
Adapun struktur organisasi dari Divisi Digital Service (DDS) PT Telekomunikasi, Tbk. adalah sebagai berikut :
6
(sumber : telkom.co.id)
2.2. Uraian KP
Kegiatan KP yang dilakukan berlangsung dari tanggal 15 Mei 2019 – 15 Juli 2019 di Divisi Digital Service (DDS) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Selama kegiatan KP, penulis dibimbing oleh sdr. Fahmi Hidayatullah selaku Chief Technology Officer (CTO) pada tim Zoomin di Digital Amoeba.
Selama KP berlangsung, perusahaan tidak hanya memberikan tugas namun juga memberikan arahan dan pemahaman materi kepada penulis, terutama pada ilmu pengetahuan pada industri yang belum penulis pahami dan pelajari pada masa perkuliahan. Hal ini dilakukan sebagai penambahan wawasan kepada penulis dalam merancang dan membangun sebuah sistem atau aplikasi sesuai kebutuhan user dan standar perusahaan.
Setelah perkenalan tim, proyek, dan aturan perusahaan di hari pertama, penulis dan tim mulai membangun aplikasi dari pembuatan company profile untuk pengenalan broadband complain prevention system yang di beri nama dengan aplikasi Zoomin. Pembuatan company profile dikerjakan di satu pekan pertama. Setelah memasuki pekan kedua, penulis mulai dibekali ilmu pengetahuan dasar yang akan digunakan dalam perancangan dan pembangunan aplikasi yang sesuai standar Divisi Digital Service (DDS) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dengan penggunaan-penggunaan produk Divisi Digital Service (DDS) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. seperti: Playcourt adalah produk cloud computing dari Divisi Digital Service (DDS) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Playcourt digunakan sebagai hostinger dan database Zoomin.
Dalam perancangan dan pembangunan website, Chief Executive Officer (CEO) Zoomin menyarankan penggunaan framework dalam pembangunan website Zoomin yaitu dengan framework Codeigniter. Dengan diberikan masukan serta backlog yang disediakan penulis diharap untuk menyelesaikan tampilan dalam kurun waktu satu minggu.
7
Waktu(jam) 11 11 11 11 11 11
Tanggal 27 Mei 28 Mei 17 Juni 18 Juni 19 Juni 20 Juni Tabel 2.1 Waktu Pengerjaan tampilan Website
8
BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK
3.1. Membuat Website Company ProfilePenulis membangun website secara tim, penulis menggunakan metode scrum untuk pengembangan website tersebut, dalam metode scrum tersebut dilakukan daily standup, dan sprint running setiap 2 minggu sekali yang tersusun dari beberapa backlog. Pembangunan website yang menggunakan framework Codeigniter yang menerapkan konsep model view controller (MVC). Oleh karna itu pengimplementasian di sesuaikan dengan kaidah-kaidah pada MVC dimana query database di taruh pada bagian model, tampilan pada bagian view, dan controller sebagai penghubung antara model dan view. Backlog tersebut terdiri dari 25, dan 13 backlog yang di perintahkan kepada saya, backlog lain saya membantu tim saya dalam develop.
No Backlog Status
1 Develop menu "Beranda" berdasarkan struktur, wording, dan design
Done 2 Develop menu "Solusi -> Aplikasi" berdasarkan
struktur, wording, dan design
Done
3 Meningkatkan mobile responsiveness website Done 4 Develop menu "Blog" berdasarkan struktur, wording,
dan design
Done
5 Menyambungkan website dengan Google Analytics (GA)
Done
6 Meng-optimize semua image pada website Done 7 Menghilangkan inline CSS style Done 8 Menghilangkan page yang tidak seharusnya muncul
di Google SERP (index bloat, e.g. Login page, media page, etc.)
Done
9 Menambahkan robots.txt Done
10 Menambahkan Sitemap Done
9
12 Meningkatkan website Performance Grade menjadi >90%
Done
13 Meningkatkan PageSpeed Score menjadi >90% Done Tabel 3.1 Backlog yang dikerjakan
3.2. Membuat Halaman Blog menggunakan Wordpress
Wordpress merupakan sistem manajemen konten (CMS) yang paling banyak digunakan di dunia. Lebih dari 30% website dibuat di WordPress. Secara umum, sistem manajemen konten adalah aplikasi web yang memperbolehkan pemilik, editor, dan
author untuk mengelola website dan menerbitkan konten tanpa harus menguasai istilah teknis dan bahasa pemrograman terlebih dulu. Pembuatan wordpress dilakukan supaya user dapat dengan mudah melakukan posting artikel pada blog tersebut.
10
BAB IV HASIL KERJA PRAKTIK
4.1. Website Company Profile ZoominDengan dibuatnya website company profile zoomin ini memudahkan user untuk memberi informasi kepada khalayak luas dan customer jika berminat untuk menggunakan aplikasi atau platform yang dimiliki zoomin terdiri dari beberapa API (Application Programming Interface) yaitu Rules System, Reward System, Functional Engine, Point System, Game Elements, dan Reporting System. Dari beberapa API tersebut yang menjadi daya jual pada website ini sehingga customer yang ingin mendapatkan aplikasi atau platform tentang gamifikasi bisa didapatkan di Zoomin.
11
Gambar 4. 3 Halaman Solusi-Platform Gambar 4. 4 Halaman Kontak
4.2. Blog Zoomin
Blog Zoomin yang dibuat dengan wordpress bertujuan untuk memudahkan user meng-input artikel artikel yang berkaitan tentang gamifikasi di Indonesia, serta bagaimana cara perusahaan atau manajer untuk meningkatkan kualitas karyawannya dengan gamifikasi. Blog Zoomin sendiri berguna untuk membagikan pengetahuan kekhalayak luas, menjual produk Zoomin, dan mendapatkan lebih banyak calon pelanggan dari artikel yang dimuat.
12
BAB V TINJAUAN TEORETIS
5.1. Metode Pengembangan Scrum
Scrum adalah sebuah kerangka kerja dimana orang-orang dapat menyelesaikan permasalahan kompleks yang senantiasa berubah, dimana pada saat bersamaan menghasilkan produk dengan nilai tinggi secara kreatif dan produktif. Scrum didasari oleh teori empirisme. Empirisme menekankan bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman dan pembuatan keputusan didasari oleh pengetahuan yang telah dimiliki hingga saat ini.
Scrum menggunakan pendekatan berkala (iterative) dan bertahap (incremental) untuk meningkatkan prediktabilitas dan mengendalikan resiko (Sutherland dan Schwaber, 2013).
Gambar 5. 1 Scrum menggunakan pendekatan berkala (iterative) dan bertahap (incremental) (sumber : scrumreferencecard.com)
Ada tiga pilar dari setiap implementasi kontrol proses empiris yakni: transparansi, inspeksi dan adaptasi (Sutherland dan Schwaber, 2013).
13 a. Transparasi
Aspek-aspek penting dari proses yang berjalan harus dapat ditinjau oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap hasilnya.
b. Inspeksi
Pengguna Scrum harus secara rutin meninjau artefak Scrum beserta perkembangannya agar perubahan dapat terdeteksi.
c. Adaptasi
Apabila peninjau mendapatkan satu atau lebih aspek dari proses mengalami perubahan di luar batasan yang dapat diterima, hingga hasil akhirnya menjadi tidak dapat diterima, maka proses atau materi yang diolah harus diatur ulang. Pengaturan ulang harus dibuat sesegera mungkin untuk meminimalisir perubahan yang lebih jauh.
Sutherland dan Schwaber (2013) mendefinisikan komponen-komponen yang terdapat pada Scrum adalah sebagai berikut:
A. Tim Scrum
Tim pada metodologi Scrum terdiri dari product owner, tim developer, dan scrum master dengan peran sebagai berikut :
1. Product owner bertanggung jawab untuk mengelola dan mendefinisikan product backlog, memaksimalkan performa tim developer, dan memastikan tim developer mengerti product backlog yang akan dikerjakan.
2. Scrum master memastikan tim agar dapat bekerja secara fungsional dan produktif. Scrum master merupakan pemimpin tim Scrum yang akan memimpin pertemuan rutin Scrum seperti sprint planning, stand-up meeting, dan backlog grooming.
14
3. Tim developer dapat mengorganisir diri dengan memilih cara terbaik dan membentuk tim yang memiliki semua kompetensi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
B. Event
Event-event yang harus dipenuhi pada scrum ialah sebagai berikut :
1. Sprint merupakan jantung dari scrum, sebuah batasan waktu selama satu bulan atau kurang. Sprint biasanya memiliki durasi yang konsisten.
2. Sprint Planning Pekerjaan yang akan dilaksanakan di dalam Sprint direncanakan pada saat Sprint Planning. Perencanaan ini dibuat secara kolaboratif oleh seluruh anggota Tim Scrum.
3. Sprint goal merupakan sekumpulan tujuan yang akan dicapai dalam satu sprint 4. Daily Scrum Meeting selama kurang lebih 15 menit yang hanya dilakukan oleh tim developer dan scrum master setiap harinya sepanjang sprint untuk mereview backlog yang sudah selesai dan problem dari hari sebelumnya. 5. Sprint Review diadakan di akhir Sprint untuk meninjau Inkremen dan merubah
Product Backlog bila diperlukan. Pada saat Sprint Review, Tim Scrum dan stakeholder berkolaborasi untuk membahas apa yang telah dikerjakan dalam Sprint yang baru usai.
6. Sprint Retrospective adalah sebuah kesempatan bagi Tim Scrum untuk meninjau dirinya sendiri dan membuat perencanaan mengenai peningkatan yang akan dilakukan di Sprint berikutnya (source: http://www.scrumguides.org/).
C. Artifact
15
1. Product Backlog : daftar prioritas dari proyek yang diinginkan.
2. Sprint Backlog : kumpulan pekerjaan yang disetujui oleh tim untuk diselesaikan dalam satu sprint, dipecah menjadi beberapa task.
3. Burndown Chart : tampilan sekilas terhadap pekerjaan yang tersisa
5.2. Bahasa Pemrograman PHP
Menurut Kasiman Peranginangin (2006), PHP singkatan Hypertext Prepocessor yang digunakan sebagai bahasa scripting server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML.
Menurut Ardhana (2012), PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis serverside yang dapat melakukan parsing script php menjadi script web sehingga dari sisi client menghasilkan suatu tampilan yang menarik.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrogram berbasis server-side yang dapat disisipkan pada dokumen HTML sehingga menghasilkan suatu tampilan yang menarik dari sisi client dalam pengembangan web.
5.3. Codeigniter
Menurut Riyanto (2011), CodeIgniter adalah sebuah framework yang digunakan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web yang disusun dengan menggunakan bahasa PHP. Didalam CodeIgniter ini terapat beberapa kelas yang berbentuk library dan helper yang berfungsi untuk membantu pemrogram dalam mangembangkan aplikasinya. Seperti halnya PHP, CodeIgniter juga bersifat free opensource software di mana setiap orang berhak menggunakannya tanpa harus dikenai biaya lisensi. Adapun beberapa kelebihan Framework CodeIgniter, diantaranya adalah berukuran file yang kecil, sangat cepat dalam hal eksekusi file, memiliki sintaks yang sederhana, dapat dikombinasikan dengan beberapa aplikasi dengan cara yang sangat mudah.
16
Gambar 5.2 Struktur Direktori Kerja CodeIgniter
(Sumber: Riyanto, Membuat Sendiri Aplikasi E-Commerce dengan PHP dan Mysql Menggunakan Codeigniter dan JQuery, 2011)
Terdapat tiga folder utama CI, yaitu application, system dan user_guide. Dari ketiga folder tersebut, yang perlu diperhatikan lebih adalah folder application karena disinilah direktori kerja CI dan disini pula tempat meletakkan semua file yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dikembangkan. Dalam folder application ini terdapat beberapa subfolder dengan peran masing – masing. Beberapa subfolder inilah yang nantinya digunakan untuk mengelompokkan file aplikasi yang akan dibuat sesuai dengan fungsinya.
CodeIgniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah MVC, MVC (Model View Controller) adalah sebuah pola rancangan yang memungkinkan para pengembangan memisahkan kode program ke dalam tiga kelompok, yaitu Model, View, dan Controller.
a. Model
merupakan bagian yang didesain untuk bekerja dengan database. Bagian model ini biasanya berisi bebagai query yang dialamatkan pada sebuah database. b. Controller
merupakan bagian yang digunakan untuk menempatkan fungsi-fungsi logika pengolahan data yang telah diperoleh dari model (atau sumber lainnya),
17
kemudian ditampilkan melalui (atau tanpa) view. Inti dari program CI terletak pada controller.
c. View
adalah bagian presentasi yang berfungsi sebagai antarmuka program aplikasi dengan pengguna. View akan menampilkan data yang telah diolah sebelumnya melalui controller.
5.4. API (Application Programming Interface)
API adalah singkatan dari Application Programming Interface, dan memungkinkan developer untuk mengintegrasikan dua bagian dari aplikasi atau dengan aplikasi yang berbeda secara bersamaan. API terdiri dari berbagai elemen seperti function, protocols, dan tools lainnya yang memungkinkan developers untuk membuat aplikasi. Tujuan penggunaan API adalah untuk mempercepat proses development dengan menyediakan function secara terpisah sehingga developer tidak perlu membuat fitur yang serupa. Penerapan API akan sangaat terasa jika fitur yang diinginkan sudah sangat kompleks, tentu membutuhkan waktu untuk membuat yang serupa dengannya. Misalnya: integrasi dengan payment gateway. Terdapat berbagai jenis sistem API yang dapat digunakan, termasuk sistem operasi, library, dan web.
18
API yang bekerja pada tingkat sistem operasi membantu aplikasi berkomunikasi dengan layer dasar dan satu sama lain mengikuti serangkaian protokol dan spesifikasi. Contoh yang dapat menggambarkan spesifikasi tersebut adalah POSIX(Portable Operating System Interface). Dengan menggunakan standar POSIX, aplikasi yang di-compile untuk bekerja pada sistem operasi tertentu juga dapat bekerja pada sistem lain yang memiliki kriteria yang sama. Software library juga memiliki peran penting dalam menciptakan compatibility antar sistem yang berbeda.
Aplikasi yang berinteraksi dengan library harus mengikuti serangkaian aturan yang ditentukan oleh API. Pendekatan ini memudahkan software developer untuk membuat aplikasi yang berkomunikasi dengan berbagai library tanpa harus memikirkan kembali strategi yang digunakan selama semua library mengikut API yang sama. Kelebihan lain dari metode ini menunjukkan betapa mudahnya menggunakan library yang sama dengan bahasa pemrograman yang berbeda.
Seperti namanya, Web API dalam diakses melalui protokol HTTP, ini adalah konsep bukan teknologi. Kita bisa membuat Web API dengan menggunakan teknologi yang berbeda seperti PHP, Java, .NET, dll. Misalnya Rest API dari Twitter menyediakan akses read dan write data dengan mengintegrasikan twitter kedalam aplikasi kita sendiri.
5.5. Gamifikasi
Organisasi yang mempunyai purpose yang jelas dan bermakna melalui kepemimpinan
yang baik dan menciptakan suasana serta habitat yang menyenangkan untuk bekerja, akan menciptakan tim yang solid, penuh keterlibatan terhadap organisasi dan senang mengerjakan apa yang dikerjakannya dengan sepenuh hati. Dimana akan berdampak kepada pelanggan yang senang dan menciptakan loyalitas kepada organisasi.
Gamifikasi adalah metode pembelajaran yang dapat menjamin keterlibatan penuh dari
peserta pelatihan. Gamifikasi dibentuk melalui jenis permainan seperti Lego, Board
19
Tujuan dari metode ini adalah mempermudah pemahaman melalui aktivitas yang menyenangkan sehingga dapat cepat terserap, lebih lama berada di dalam ingatan serta dapat langsung diaplikasikan di dalam pekerjaan.
Lean Forward (Badan condong ke depan) adalah kata kunci dari Gamifikasi. Berbeda
halnya dengan Lean Backward (Badan condong ke belakang atau bersandar) yang
membuat fokus kita berkurang, Lean Forward membuat kita lebih fokus dan
menyatakan minat yang lebih terhadap konten yang diberikan.
Keuntungan lain dari Gamifikasi adalah semua individu dapat secara bersama aktif melakukan aktivitas sehingga memungkinkan 100% daya serap terhadap konten. Keuntungan terhadap investasi perusahaan adalah 100% menyesuaikan dengan daya serap dan kemampuan mengaplikasikan konten terhadap pekerjaan.
20
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KesimpulanBerdasarkan hasil pelaksanaan KP yang dilakukan penulis di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah berhasil membangun profile company dalam bentuk website Zoomin yang berfungsi untuk mempromosikan dan memperkenalkan Zoomin Indonesia ke khalayak luar. Berikut adalah kesimpulan yang didapatkan:
a. Website Zoomin terdapat apa saja yang bisa didapatkan jika memakai aplikasi maupun platform dari Zoomin Indonesia.
b. Website memiliki fungsi sebagai pemasaran yang bisa dilakukan secara online.
6.2. Saran
Website yang dibuat belumlah sempurna. Beberapa aspek keilmuan yang digunakan masih kurang sehingga masih banyak hal yang dapat ditambah dan dikembangkan. Oleh karena itu, penulis memiliki saran mengenai pengembangan website Zoomin ke depannya.
a. Menambahkan fitur try it (mencoba) produk sehingga pelanggan bisa mencoba fitur produk terlebih dahulu supaya lebih terbayang apa yang akan didapatkan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ak, Dr. Azhar Susanto, Mbus. 2004. Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya, 51
Dian, M. 2015. Belajar MongoDB: Pengenalan Dasar MongoDB untuk Pemula https://www.petanikode.com/tutorial-dasar-mongodb/ [11 Juli 2019]
Minor, John Echols dan Hassan Shadily. An English-Indonesian dictionary. New York : Cornell University Press, 1975.
Riyanto. 2011. Membuat Sendiri Aplikasi E-Commerce dengan PHP dan MySQL Menggunakan Codeigniter dan JQuery.
Sutherland, J dan Schwaber, K. 2016. The Scrum Guides. Scrum.org: Scrum Framework Organization http://www.scrumguides.org/docs/scrumguide /v2016/2016-Scrum-Guide-US.pdf [11 Juli 2019]
Risconsulting. 2017. Gamifikasi https://www.ris.co.id/gamifikasi [24 Juli 2019]. Sandi, A. 2017. Mengenal Apa itu Web API https://www.codepolitan.com/mengenal-
22