PENGEMBANGAN SITUS WEB
PEMERINTAH DAERAH
PESERTA USDRP
BUKU
PANDUAN
PEMBANGUNAN
SITUS
WEB
PEMERINTAH
DAERAH
PESERTA
USDRP
2
Daftar Isi
1. Pembentukan Organisasi Tim Pengelola/Manajemen Situs Web ... 4
2. Menentukan Isi Situs Web ... 8
3. Desain Situs Web ... 18
4. Publikasi Situs Web pada Internet ... 22
5. Penambahan Isi Situs Web ... 25
6. Pemutakhiran Isi Situs Web ... 34
Daftar Gambar Gambar 1. Contoh Struktur Organisasi Tim Pengelola Situs Web ... 5
Gambar 2. Contoh Visi dan Misi, Sejarah dan Arti Lambang Kabupaten Lebak ... 9
Gambar 3. Contoh Profil Bupati, Struktur Organisasi dan Daftar Pejabat Kabupaten Garut 11 Gambar 4. Contoh Letak Geografis Kabupaten Garut ... 13
Gambar 5. Contoh Sumber Daya Perkebunan Kabupaten Garut ... 14
Gambar 6. Contoh Peraturan/Kebijakan Daerah Kota Palopo ... 15
Gambar 7. Contoh Berita Kota Parepare ... 16
Gambar 8. Contoh Forum Diskusi Kabupaten Brebes ... 17
Gambar 9. Contoh Saran/Komentar Buku Tamu Kota Palopo ... 18
Gambar 10. Contoh Homepage Situs Web Kabuapaten Garut ... 20
Gambar 11. Contoh Bagian Matrik Program Prioritas Tahun 2009 Kota Yogyakarta ... 25
Gambar 12. Contoh Dokumen RPJMD Kota Palopo Tahun 2008-2013 ... 26
Gambar 13. Contoh Ringkas APBD Kabuapaten Bantul T.A 2009 ... 27
Gambar 14. Contoh Ringkas APBD Kabuapaten Bantul T.A 2009 ... 30
Gambar 15. Bagian Pengumuman Rencana Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lebak ... 33
Daftar Tabel Tabel 1. Perbandingan Jenis Penempatan Situs Web ... 14
3
PANDUAN PEMBANGUNAN SITUS WEB PEMDA PESERTA USDRP ( Edisi April 2010)
Landasan Hukum :
1. Keputusan Presiden No. 50/2000, tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia. 2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2001, tentang Pengembangan
dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia.
3. Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informasi No. 65/2002, tentang pengembangan
layanan pemerintah secara elektronis pada berbagai instansi pemerintah, baik di pusat dan daerah.
4. Kerangka kerja Teknologi Informasi Nasional (National IT Framework/NITF).
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003, tentang Tim Koordinasi
Telematika Indonesia.
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2003, tentang Strategi dan
Kebijakan Pengembangan e-Government.
7. Panduan Penyelengaraan Situs Web Pemerintah Daerah - Depkominfo, 5 Agustus 2003 8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi No. 28/2006, tentang Penggunaan Nama
Domain go.id untuk Situs Web Resmi Pemerintah Pusat dan Daerah.
9. Undang Undang No. 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Pembangunan situs web merupakan salah satu strategi (strategi 6) Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, yaitu melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur.
Pembangunan situs web pemda merupakan tingkat pertama dari empat tingkatan (webpresence, interaction, transaction dan transformation/integration) dalam tahapan pengembangan e-Government di Indonesia dengan sasaran agar masyarakat Indonesia dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemda, serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi di Indonesia dengan menggunakan media internet.
Situs web pemda dapat dikatakan sebagai perubahan bentuk penggunaan media komunikasi dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (Information ComummnicationTechnology - ICT).
4
Tahapan pembanguan/peningkatan Situs Web Pemda Peserta USDRP : 1. Pembentukan Organisasi Tim Pengelola/Manajemen Situs Web 2. Menentukan Isi Situs Web
3. Desain Situs Web
4. Publikasi Situs Web pada Internet 5. Penambahan Isi Situs Web 6. Pemutakhiran Isi Situs Web
Secara rincian tahapan di atas dapat dilihat pada lampiran 1.
1. Pembentukan Organisasi Tim Pengelola/Manajemen Situs Web
Pada saat ini manajemen informasi cenderung kearah publikasi elektronis dan meninggalkan pelayanan secara analog (non elektronik). Kehadiran teknologi media online
menyebabkan perlunya seorang eksekutif yang menangani manajemen secara keseluruhan pada tingkat tertinggi. Situs web yang efektif merupakan salah satu strategi yang harus dijalankan oleh organisasi yang bergerak di bidang media online.
Manajemen situs web pemda akan lebih baik dan lebih lugas jika terdapat keterpaduan antara penerbitan elektronik dengan unit-unit kerja di lingkungan Pemda, yang materinya disajikan melalui situs web bersangkutan. Di dalam strategi penyelenggaraan situs web, penting untuk memastikan bahwa berbagai tugas manajemen yang diperlukan bagi pengelolaan situs web yang efektif telah teridentifikasi, dan tanggungjawab pelaksanaan telah teralokasi serta dipahami dengan jelas oleh para pengelola.
Suatu hal penting yang harus disadari bahwa keberadaan situs web pemda yang dibuat, merupakan suatu bagian integral dari organisasi pemerintahan. Semua unit yang ada pada organisasi, hendaknya memperhatikan bagaimana mereka dapat menggunakan internet sebaik-baiknya untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok masyarakat pengguna internet. Instansi Pemda harus membantu perkembangan tingkat kesadaran dan pemahaman yang tinggi, bagi seluruh aparat Pemda mengenai pemanfaatan internet pada organisasi pemerintahan. Kemampuan internet untuk memberi dan menerima informasi perlu dipahami sebagai suatu keterampilan inti dari informasi dan komunikasi. Diharapkan sebanyak mungkin aparat pemda dapat membaca situs web yang dibuat oleh pemda setempat.
5
Pada suatu organisasi kecil yang masih menggunakan aturan webmaster tradisional, mungkin hanya diperlukan satu orang sebagai penanggungjawab untuk menangani persoalan stratejik dan implementasi praktis situs web pemda. Hal tersebut sudah harus diubah cara penanganannya. Adanya kompleksitas pada publikasi secara elektronik melalui media online, dan bertambahnya kepentingan pemda provinsi, kabupaten, dan kota untuk memberikan informasi kepada masyarakat, maka diperlukan adanya persyaratan standar struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi penanggungjawab situs web pemda di dalam melakukan pengawasan dan pemantauan.
Gambar 1.
Contoh Struktur Organisasi Tim Pengelola Situs Web
Kepala Daerah
PELINDUNG
Sekretaris Daerah
PENANGGUNG JAWAB SITUS
Bagian Humas
MANAGER SITUS
Bagian Infokom
TIM PENGELOLA SITUS
TIM ASISTENSI
Dinas-Dinas Terkait
6
Adapun organisasi tim pengelola situs web pemda sebaiknya terdiri atas : a. Pelindung
Gubernur/Bupati/Walikota b. Penanggungjawab Situs Web
Eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerintahan Daerah c. Manajer Situs
Eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural Pemerintahan Daerah
Tugas :
• Koordinasi Pengelola yang meliputi antara lain tugas pengelolaan arsitektur informasi secara menyeluruh, perencanaan dan penilaian kemampuan pemakaian (usability), perencanaan isi, yang dapat membantu pengembangan pengalaman pengguna situs web yang memenuhi tujuan pembuatan situs web.
• Membangun tim dan hubungannya dengan organisasi. Manajer Situs harus menjadi pimpinan dalam mengidentifikasi ‘staf kunci’ yang mempunyai tanggungjawab atas pemeliharaan situs web, isi, disain, penerbitan standar pengembangan situs web bersangkutan. Harus ada hubungan organisasi yang jelas dan efektif dengan
- Penanggungjawab situs web pemerintah daerah; - Sumberdaya editorial;
- Pers/publikasi off-line; - Pusat Informasi; - Tim pembuat kebijakan; - Penulis dan penyedia informasi; - Staf yang menyediakan layanan publik;
- Penanggungjawab sistem, jaringan, dan intranet; - Penanggungjawab pelatihan.
• Bantuan online. Manajer Situs adalah penanggung jawab pengaturan suatu layanan dan bantuan online bagi pengunjung situs web, serta kemampuan akses melalui hubungan pada homepage situs web.
• Promosi Situs Web. Manajer Situs bertanggungjawab atas deskripsi dan hubungan dengan situs web instansi dari situs-situs web yang sesuai (situs direktori, mesin
7
pencari, subyek dari spesifik situs web), penggunaan notifikasi e-mail yang baik, serta mendorong penempatan media tradisional pada URL (Uniform Resource Locator) pada setiap kesempatan (brosur, poster, laporan tercetak, dan sebagainya).
d. Tim Pengelola
Sejumlah pegawai Pemda yang mampu, serta mempunyai standar kompetensi di bidang teknologi informasi).
Tugas :
• Menentukan spesifikasi teknis yang mendukung pencapaian tujuan pembuatan situs web, termasuk spesifikasi persyaratan server, spesifikasi disain situs web secara keseluruhan, pemeliharaan, dan persyaratan keamanan (security).
• Melakukan tugas operasional situs, pemantauan dan pemeliharaan standar-standar situs web dan pemutakhiran informasi situs web, serta memastikan situs web selalu dapat diakses.
• Bertanggungjawab dalam pemasukan data yang telah disiapkan dan diverifikasi oleh Tim Asistensi.
e. Tim Asistensi
Para eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada organisasi struktural pemda, mewakili unit-unit kedinasan yang ada di daerah)
Tugas :
• Menyediakan dan memverifikasi data dari masing-masing unit-unit kedinasan untuk dapat dipublikasikan pada situs web.
Struktur organisasi, ukuran, dan jumlah tim yang terlibat pada suatu pengelolaan situs web pemda akan bervariasi tergantung pada kebutuhan organisasinya.
Anggaran pembangunan situs web pemda dapat ditempatkan pada anggaran Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE) atau Sekratariat Daerah yang membawahi kehumasan. Sedangkan anggaran untuk pembanguan situs web dinas/SKPD dapat ditempatkan pada anggaran KPDE atau dinas/SKPD terkait dengan berkoordinasi dengan KPDE.
8
2. Menentukan Isi Situs Web
Unsur terpenting dari sebuah tampilan yang efektif situs web di internet adalah isi (content) dan disain yang baik serta menarik. Organisasi yang ada di Pemda hendaknya mengembangkan situs-situs web dengan isi yang selalu baru serta ditulis dengan baik, jelas, dan singkat yang memenuhi kebutuhan masayarakat luas maupun pemangku kebijakan, serta mudah diakses. Suatu informasi mutakhir yang dipublikasikan pada situs web di internet hendaknya bersamaan dengan publikasi yang ada di media lain.
Sebuah situs web pemda mempunyai persyaratan minimal untuk isi. Pengelola situs web pemda harus mampu menentukan apa yang diharapkan oleh para pengguna mengenai apa yang seharusnya ada di situs web. Organisasi-organisasi yang ada di pemda sendirilah yang akan menentukan bagaimana sebaiknya mengatur isi dengan memperhatikan masyarakat pengguna situs web bersangkutan.
Pada saat ini sudah banyak situs web pemerintah yang dapat dilihat di internet dengan beraneka ragam tampilan. Sesuai dengan Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemda yang telah diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi pada bulan Agustus 2003, situs web pemda diharapkan antara lain mampu untuk menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Situs web pemda diharapkan banyak dikunjungi dan diminati oleh banyak orang, dan merupakan kebanggaan tersendiri bila situs web pemda bukan hanya dibuka oleh masyarakat di daerahnya sendiri, tetapi juga oleh masyarakat di seluruh Indonesia dan di luar negeri.
Berdasarkan INPRES No. 3 Tahun 2003, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional dengan berpedoman pada Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government. Pembangunan situs web merupakan salah satu strategi (strategi 6) Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, yaitu melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur.
Sebagai tindak lanjut dari penerbitan Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemda dan untuk menjaga kesinambungan penyelenggaraan situs web pemerintah (pusat dan daerah), Kementerian Komunikasi dan Informasi melakukan penilaian terhadap semua situs web pemerintah yang ada di internet. Pelaksanaan rating diusahakan setiap bulan, jika tidak memungkinkan akan dilakukan minimal dua bulan sekali.
9
Terdapat 11 (sebelas) parameter (kecepatan/speed, homepage, isi/contents, konteks, ukuran kualitas interaksi/usability, kemudahan dibaca/readibility, mobilitas data, ketepatan/accuracy, layanan publik, hits penggunaan platform) yang digunakan untuk penilaian situs web pemerintah, salah satu parameternya yaitu, minimum konten/isi. Begitu pula dengan USDRP yang memasukkan minimum konten situs web pemda sebagai salah satu indikator kinerja pelaksanaan USDRP di kota/kabupaten peserta.
Minimum Isi (Contents) sesuai Kriteria Penilaian Depkominfo
Isi minimal pada setiap situs web pemda sesuai dengan penilaian Depkominfo adalah:
a. Selayang Pandang
Menjelaskan secara singkat tentang keberadaan Pemda bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang dan arti lambang, lokasi dalam bentuk peta, visi dan misi).
Gambar 2.
Contoh Visi dan Misi, Sejarah dan Arti Lambang Kabupaten Lebak (Sumber : www.lebakkota.go.id)
11
b. Pemerintahan Daerah
Menjelaskan struktur organisasi yang ada di Pemda bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar masyarakat luas mengetahuinya.
Gambar 3.
Contoh Profil Bupati, Struktur Organisasi dan Daftar Pejabat Kabupaten Garut (Sumber : www.garutkota.go.id)
13
c. Geografi
Menjelaskan antara lain tentang keadaan topografi, demografi, cuaca dan iklim, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan. Semua data dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
Gambar 4.
Contoh Letak Geografis Kabupaten Garut (Sumber : www.garutkota.go.id)
d. Peta Wilayah dan Sumberdaya
Menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah (sebaiknya digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional – Bakosurtanal, atau instansi pemerintah lainnya yang mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta), dan juga sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya (digunakan peta referensi yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang
14
mempunyai tugas pokok dan fungsi pembuat peta) yang dapat digunakan untuk keperluan para pengguna.
Gambar 5.
Contoh Sumber Daya Perkebunan Kabupaten Garut (Sumber : www.garutkota.go.id)
e. Peraturan/Kebijakan Daerah
Menjelaskan Peraturan Daerah (Perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemda bersangkutan. Melalui situs web pemda inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas.
15
Gambar 6.
Contoh Peraturan/Kebijakan Daerah Kota Palopo (Sumber : www.palopokota.go.id)
f. Berita
Berita dari lingkungan lembaga pemda setempat, bukan diambil dari surat kabar lokal. Diharapkan berita situs web pemda menjadi acuan atau referensi untuk berita yang diterbitkan oleh surat kabar lokal.
16
Gambar 7. Contoh Berita Kota Parepare (Sumber : www.pareparekota.go.id)
Selain enam isi minimal tersebut diatas, situs web pemerintah juga harus mampu melakukan interaksi dengan masyarakat melalui komunikasi dua arah antar pengelola situs web dan pengunjung melalui :
a. Forum Diskusi
Merupakan fitur pada situs web yang dapat digunakan oleh pengguna yang terdaftar untuk bertukar informasi antar sesama pengguna ataupun dengan pengelola situs web. Forum diskusi dapat dikelompokkan dalam beberapa forum sesuai dengan topik diskusi.
17
Gambar 8.
Contoh Forum Diskusi Kabupaten Brebes (Sumber : www.forum.brebeskab.go.id)
b. Saran/Komentar Pengunjung pada Buku Tamu.
Merupakan fitur pada situs web yang dapat digunakan oleh pengguna (tidak harus terdaftar) untuk menyampaikan masukkan kepada pengelola situs web. Fitur ini dapat juga merupakan tahap awal dari bentuk pengaduan masyarakat melalui situs web.
18
Gambar 9.
Contoh Saran/Komentar Buku Tamu Kota Palopo (Sumber : www.palopokota.go.id)
3. Desain Situs Web
Selain isi dari suatu situs web, hal yang perlu ditangani oleh pengelola situs web pemda adalah disain situs web standar penyajian (visualisasi) yang meliputi homepage dan navigasi, bentuk standar teks dan tampilan grafis yang digunakan.
Situs web pemda harus mempunyai navigasi yang baik sehingga mudah untuk digunakan. Perancang situs web harus menggunakan navigasi yang efektif untuk dapat melihat situs web secara keseluruhan. Informasi dan layanan pada situs web hanya akan digunakan jika pengunjung sudah terbiasa menggunakannya. Pengelola situs web pemda harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a. Homepage sebagai panduan untuk membuka situs web dapat ditemukan pada URL (Uniform Resource Locator) yang menyatakan nama host dengan tempat server (contoh, www.bandungkota.go.id bukan www.bandungkota.go.id/bandung.html );
19
b. Terdapat link ke homepage dari setiap halaman (web page) pada situs web; c. Menu navigasi utama dapat dibuka dari homepage;
d. Seksi utama (salah satu isi situs web) dari situs web dapat dengan mudah di ‘klik’ dari homepage;
e. Logo atau simbol dari Pemda sebaiknya terdapat pada setiap halaman web dan selalu akan mempunyai link ke homepage.
Homepage pada suatu situs web identik dengan sampul suatu buku yang dipublikasi. Suatu bentuk homepage yang menarik akan mempunyai kesan tersendiri bagi pengunjung situs web untuk ingin mengetahui lebih jauh tentang isi dari situs web bersangkutan. Suatu homepage dari situs web pemda minimal menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. Nama Pemda;
b. Logo atau simbol Pemda;
c. Alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail Pemda;
d. Suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi tentang sesuatu yang menarik dari daerah bersangkutan (landmark), bisa berbentuk pemandangan, gedung monumental, atau produk unggulan;
e. Suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web pemda (jargon); f. Kontak e-mail (alamat e-mail Manajer Situs) untuk menyampaikan suatu permintaan
atau keterangan;
g. Link dengan isi yang tersedia pada situs webpemda; h. Fasilitas pencarian.
20
Gambar 10.
Contoh Homepage Situs Web Kabuapaten Garut (Sumber : www.garutkota.go.id) a b d e f h
21
Data dan informasi pada situs web disajikan dalam bentuk teks. Beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pembuatan teks antara lain :
a. Informasi yang disajikan harus dalam bentuk formatteks/HTML;
b. Teks disajikan dalam bentuk yang lebih kontrasdibandingkan dengan latar belakang berwarna yang digunakan; perancang harus menghindari latar belakang yang terlalu mendetil;
c. Teks tidak boleh mengunakan flash; teks harus selalu dalam bentuk statis;
Penyajian teks menggunakan huruf yang sudah terdapat pada perangkat lunak yang digunakan. Beberapa aturan di dalam pemilihan huruf untuk teks pada situs web, antara lain :
a. Ukuran huruf tidak diatur/dispesifikasi;
b. Pada umumnya, huruf yang digunakan untuk teks adalah Arial, Helvetica, Times New Roman;
c
g g
22
c. Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks;
d. Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih, sebab tidak dapat dicetak; e. Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untuk
memudahkan di dalam pembacaan.
Jumlah warna sebanyak 261 harus digunakan untuk keperluan garfis, teks dan hyperlinks. Suatu bentuk grafis jika memungkinkan harus ditampilkan dengan menggunakan web palette, tanpa menyertakan tampilan JPEG. Warna latar belakang harus dipilih dari web palette, dan harus kontras dengan warna teks yang digunakan. Hindari warna merah dan hijau bersamaan karena dapat menimbulkan masalah bagi pengguna yang buta warna. Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif adan .jpg. Gambar tunggal bila memungkinkan ukurannya dibawah 30 kb. Bila gambar yang ditampilkan mempunyai ukuran besar, diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip bagi pengguna. Ukuran gambar atau citra yang besar jangan ditampilkan pada homepage. Sebaiknya panjang dan lebar dimensi gambar disertakan dalam etiket gambar. Gambar atau citra tidak boleh mengandung teks, terkecuali versi teks HTML yang disediakan. Gambar yang menggunakan palette terbatas harus dalam format .gif. Total ukuran untuk animasi .gif jangan melebihi 30 kb.
4. Publikasi Situs Web pada Internet
a. Menentukan Nama Domain
Menggunakan nama resmi nama daerah bersangkutan atau singkatannya, diikuti singkatan nama kepemerintahan daerah. Untuk Pemerintah Provinsi singkatan yang digunakan adalah ’prov’, Pemerintah Kabupaten singkatannya adalah ’kab’, Pemerintah Kota singkatannya adalah ’kota’. Sebagai contoh:
- Nama situs web Pemprov Sumatera Utara adalah www.sumutprov.go.id - Nama situs web Pemkab Bandung adalah www.bandungkab.go.id - Nama situs web Pemkot Palu adalah www.palukota.go.id
Permohonan/pendaftaran nama domain go.id untuk situs resmi pemerintahan daerah diajukan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika. Permohonan/pendaftaran nama domain go.id, harus ditandatangani oleh Sekretaris Daerah untuk pemerintahan di tingkat
23
pemerintahan daerah.
Permohonan/pendaftaran nama domain go.id untuk situs resmi pemerintahan daerah dapat dilakukan sendiri atau melalui pihak ketiga. Permohonan/ pendaftaran nama domain go.id untuk situs web pemerintahan daerah dapat dilakukan secara elektronik melalui situs www.depkominfo.go.id, dengan syarat-syarat tertentu. Secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, 3 dan 4.
b. Penempatan Situs Web pada Server Web
- Situs Web yang di tempatkan pada Server Web yang Dikelola Sendiri
Server dan Infrasturktur jaringan internet disiapkan, dimiliki dan dikelola oleh Pemda. - Situs Web yang di tempatkan pada Server Penyedia Jasa Hosting
Shared Hosting
Menggunakan server hosting bersama sama dengan pengguna lain. Satu server dipergunakan oleh lebih dari satu nama domain. Artinya dalam satu server tersebut terdapat beberapa account yang dibedakan antara account satu dan lainnya dengan username dan password.
Dedicated Server
Penggunaan server yang dikhususkan untuk aplikasi yang lebih besar dan tidak bisa dioperasikan dalam shared hosting. Dalam hal ini, penyediaan server ditanggung oleh perusahaan hosting yang biasanya bekerja sama dengan penyedia jasa hosting.
Colocation Server
Penyewaan tempat untuk meletakkan server yang dipergunakan untuk hosting. Server disediakan oleh Pemda yang biasanya bekerja sama dengan penyedia jasa hosting.
24
Tabel 1. Perbandingan Jenis Penempatan Situs Web Jenis Penempatan
Situs Web Kelebihan Kekurangan Kriteria Pemda
Server disiapkan, dimiliki dan dikelola oleh Pemda
- Space tidak terbagi - Bandwith tidak terbagi
- Direpotkan dengan masalah teknis
- Biaya yang paling mahal dibandingkan yang lain
- Pemda yang sudah memiliki organisasi tim pengelola situs yang lengkap
- Pemda memiliki infrastruktur jaringan internet yang baik
- Pemda miliki anggaran yang besar untuk kegiatan ini
Colocation Server - Space tidak terbagi - Bandwith tidak terbagi
- Direpotkan dengan masalah teknis, jika tidak
menggunakan jasa pihak ke-3 - Biaya lebih mahal
dibandingkan Dedicated Server
- Pemda belum memiliki organisasi tim pengelola situs yang lengkap - Pemda belum memiliki infrastruktur
jaringan internet yang baik
Dedicated Server - Space tidak terbagi - Bandwith tidak terbagi - Tidak direpotkan
masalah teknis
- Biaya lebih mahal
dibandingkan Shared Hosting
- Pemda belum memiliki organisasi tim pengelola situs yang lengkap - Pemda belum memiliki infrastruktur
jaringan internet yang baik Shared Hosting - Biaya paling murah
dibandingkan yang lain - Tidak direpotkan
masalah teknis
- Space terbagi - Bandwith terbagi
- Pemda belum memiliki organisasi tim pengelola situs yang lengkap - Pemda belum memiliki infrastruktur
25
5. Penambahan Isi Situs Web
Salah satu indikator Kinerja USDRP yang terkait dengan komponen pembaruan perkotaan dan pengembangan kelembagaan adalah “Pemutakhiran situs web pemda dua kali dalam setahun dan minimum informasi yang harus terdapat di dalam situs web pemda”.
Minimum Isi (Content) sesuai Indikator Kinerja USDRP
Minimum isi situs web pemerintah kota/kabupaten peserta USDRP, sesuai dengan Indikator Kinerja USDRP meliputi :
a. Program/Kegiatan Pembangunan
Dokumen Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah (RKPD) kota/kabupaten yang telah dihasilkan.
Gambar 11.
Contoh Bagian Matrik Program Prioritas Tahun 2009 Kota Yogyakarta (Sumber : www.jogjakota.go.id)
26
b. Dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
Dokumen RPJMD kota/kabupaten yang telah dihasilkan.
Gambar 12.
Contoh Dokumen RPJMD Kota Palopo Tahun 2008-2013 (Sumber : www.palopokota.go.id)
27
c. Ringkasan APBD
Laporan ringkasan APBD kota/kabupaten dan perubahannya yang telah dihasilkan.
Gambar 13.
Contoh Ringkas APBD Kabuapaten Bantul T.A 2009 (Sumber : www.bantulkab.go.id)
29
d. Laporan Audit Tahunan
Laporan hasil pemeriksaan atas pencatatan pembukuan dan data-data yang terkait di dalam pelaksanaan suatu proyek atau kegiatan pemda yang dianggarkan selama satu periode satu tahun anggaran yang hasilnya berisi opini atau pendapat atas kewajaran hasil pemeriksaan.
30
Gambar 14.
Contoh Laporan Hasil Audit Kabupaten Sleman T.A 2005 (Sumber : www.slemankab.go.id)
32
e. Daftar Paket Kontrak pada tahun berjalan
Merupakan daftar paket pengadaan barang dan jasa yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan.
33
Gambar 15.
Contoh Bagian Pengumuman Rencana Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lebak T.A 2010 (Sumber : www.lebakkab.go.id)
34
f. Daftar Paket Terkontrak
Merupakan daftar paket pengadaan barang dan jasa yang telah terkontrak. Format daftar paket terkontrak pada dasarnya sama dengan format daftar paket kontrak pada tahun berjalan dengan menambahkan kolom untuk informasi pemenang kontrak dan nilai kontraknya, serta jangka waktu pelaksanaannya.
6. Pemutakhiran Isi Situs Web
Berdasarkan cara pemutakhiran data dan informasinya, terdapat dua model situs web pemerintah daerah yaitu :
a. situs web dengan model statis (tradisional) b. situs web dengan model dinamis
Situs web dengan model statis adalah web yang cara pemutakhirannya dilakukan secara manual, yaitu mengganti dan menambah halaman web dengan secara langsung pada halaman bersangkutan, sedang situs web model dinamis melakukan pemutakhirannya secara otomatis dengan dukungan suatu aplikasi yang dikenal sebagai Content Management
35
System (CMS).
CMS adalah suatu aplikasi yang memberikan kemudahan di dalam proses distribusi informasi. Pada organisasi pengelolaan situs web pemerintah daerah, secara internal implementasi-nya dapat dalam bentuk intranet, sedang secara eksternal implementasinya dilakukan melalui internet dengan menggunakan website.
Didalam pengelolaan situs web pemerintah daerah, peng-gunaan aplikasi CMS dimaksudkan untuk mempermudah di dalam :
a. manajemen data, karena CMS mempunyai basisdata sehingga semua isi yang terdapat di setiap halaman situs web dapat tersimpan dengan baik, mudah dicari, serta dapat dibuat indeks;
b. melakukan perubahan secara langsung isi situs web yang diinginkan melalui grup pengguna. Perubahan yang dilakukan tidak secara manual, melainkan dengan cara memasukan perubahan data yang diinginkan melalui interface khusus pada browser; c. melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan dengan menggunakan “template based”
yang memisahkan data isi dan disain tampilan. Jika terdapat perubahan, hanya file bersangkutan yang diganti tanpa mengganti semua halaman satu persatu;
d. melakukan standarisasi isi dan tampilan karena antara data dan tampilan terpisah, sehingga secara visual setiap halaman dapat dikontrol secara mudah.
36
37
Lampiran 1. Contoh Agenda Pembangunan/Pengembangan Situs Web Pemda Peserta USDRP
NO KEGIATAN STATUS SAAT AWAL STATUS SAAT INI TH. 2010 TH. 2011 TH. 2012 TH. 20XX SUMBER DANA PENANGGUNG JAWAB Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 TAHAP PEMBANGUNAN
1. Membentuk Tim Pengelola Situs Web
Pimpinan Daerah 2. Menyiapkan Minimum Isi
Situs Web :
a.Selayang Pandang Tim dan Sekda
b.Pemerintahan Daerah Tim dan Sekda
c. Geografi Tim dan Bappeda
d. Peta Wilayah dan Sumberdaya
Tim dan Bappeda
e. Peraturan/Kebijakan Daerah
Tim dan Bagian Hukum
f. Berita Tim dan Bagian Humas
g. Forum Diskusi Tim dan Bagian Humas
h. Saran/Komentar Pengunjung pada Buku Tamu
Tim dan Bagian Humas
3. Desain Homepage : Tim
a.Nama Pemda Tim
b.Logo atau simbol Pemda Tim
c. Alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail Pemda
Tim
d. Gambar dalam bentuk citra (image) yang menjadi cirri daerah
Tim
e. Suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web pemda (jargon)
Tim
f. Alamat e-mail Manajer
Situs Tim
g. Link dengan isi yang tersedia pada situs web pemda
Tim
38
4. Publikasi Situs Web Tim
TAHAP PENGEMBANGAN
5. Penambahan Isi Situs Web :
a. Program/Kegiatan Pembangunan
Tim dan Bappeda
b. Dokumen RPJMD Tim dan Bappeda
c. Ringkasan APBD
Tim , Bappeda dan Bagian Keuangan
d. Laporan Audit Tahunan Tim dan Bagian Keuangan
e. Daftar Paket Kontrak pada tahun berjalan
Tim dan Unit Pengadaan
39
Lampiran 2. Contoh Surat Permohonan
PEMERINTAH KOTA XXX SEKRETARIAN DAERAH JL. XYZ No
Telepon ………fax………
Bogor, 20 Agustus 2008
Nomor : Kepada Yth :
Sifat : Biasa Menteri Komunikasi dan Informatika
Lampiran : Republik Indonesia
Perihal : Pendaftaran penggunaan di Jakarta
Nama doamin go.id
Untuk meningkatkan layanan pemerintah kepada masyarakat melalui jaringan internet, kami bermaksud membuat situs website sebagai media komunikasi dan informasi dengan masyarakat luas.
Sehubungan dengan hal tersebut bersama ini kami mengajukan nama domain. www.xxxkota.go.id
Mohon dapat dilakukan registrasi oleh Departemen Komunikasi dan Informatika. Demikian permohonan ini disampaikan, atas perhatian diucapkan terima kasih.
Tembusan :
- Walikota XXX
Logo Instansi
40
Lampiran 3. Contoh Surat Kuasa
PEMERINTAH KOTA XXX SEKRETARIAN DAERAH JL. XYZ No Telepon ………fax……… SURAT KUASA Nomor :
Yang bertanda tangan di bawah ini, selanjutnya disebut sebagai pihak Pertama
Nama lengkap : Nama Instansi : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon : Faximil : Memberikan kuasa kepada Pihak Kedua :
Nama : No. KTP : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon : Faximil :
Untuk melakukan pendaftaran nama domain : www.xxxkota .go.id yang selanjutnya akan digunakan sebagai alamat resmi alamat website pemerintah Kota xxx. Penanggung jawab penggunaan dan pengelolaan nama domain adalah tetap pada pihak pertama.
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Tembusan :
- Walikota XXX
Logo Instansi
41
Lampiran 4. Prosedur Pendaftaran
1. Pendaftaran dilakukan melalui URL : www. depkominfo.go.id
2. Pendafar harus telah mempersiapkan seluruh persyaratan dan dokumen digital dalam format jpeg atau gif
3. Mengisi seluruh formulir yang ada dalam formulir digital di baner DOMAIN ID pada URL : www.depkominfo.go.id
4. Meng-upload seluruh dokumen digital dalam formulir digital. 5. Langkah-langkah pendaftaran nama domain go.id sebagai berikut :
a. Ketik www.depkominfo.go.id pada address bar b. Klik banner ”DOMAIN.ID”
c. Klik pada baris kedua pada kalimat ” klik disini” d. Klik pada menu Register
e. Mengisi seluruh isian pada formulir.
42
Langkah 2
43
IBRD Loan No.7760-ID. PHRD Grant No.TF 053555-IND.