• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN AUDIO VISUAL DAN LEMBAR BALIK UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI BPM SUPRIYATIN, Amd. Keb. - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN AUDIO VISUAL DAN LEMBAR BALIK UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI BPM SUPRIYATIN, Amd. Keb. - Elib Repository"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN AUDIO VISUAL DAN LEMBAR BALIK UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI BPM SUPRIYATIN, Amd. Keb.

Diajukan untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

WAHYU ANNASTIYA YUQIANA B1501321

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM DIII SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah Penerapan Audio Visual Dan Lembar Balik Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut” yang diajukan guna memenuhi salah satu tugas akhir pada Program Studi Diploma III Kebidanan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Herniyatun, M.Kep Sp.Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKes) Muhammadiyah Gombong.

2. Eka Novyriana, S.ST., M.P.H selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Gombong.

3. Kusumastuti, S.SiT., M. Kes selaku pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

4. Supriyatin, Amd. Keb selaku pembimbing lahan yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

5. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril, dorongan semangat dan doa yang tiada henti.

6. Muhammad Andi Hartanto yang telah memberikan dukungan dan dorongan berupa doa dan semangat yang tiada henti.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari laporan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gombong, Juli 2018

(6)

KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN AUDIO VISUAL DAN LEMBAR BALIK UNTUK PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI BPM SUPRIYATIN1

Wahyu Annastiya Yuqiana2, Kusumastuti, S. SiT., M.Kes.3 INTISARI

Latar Belakang : Pada tahun tahun 2016 World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa insiden ISPA pada balita di negara berkembang sebesar 40 per 1000 kelahiran hidup dengan angka kematian ISPA 15% - 20% pertahun pada usia balita. Prevalensi ISPA tahun 2016 di Indonesia telah mencapai 25% dengan rentang kejadian ISPA sekitar 17,5% - 41,4%. Pada 16 provinsi mempunyai prevalensi di atas angka nasional. Untuk mengatasi peningkatan angka kejadian ISPA perlu dilakukan pendidikan kesehatan pada ibu balita. Hal ini dapat dilakukan menggunakan media audio visual dan lembar balik.

Tujuan : Mengetahui penerapan audio visual dan lembar balik untuk peningkatan pengetahuan ibu balita tentang infeksi saluran pernapasan akut.

Metode : Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipannya adalah 5 ibu balita yang anaknya mengalami ISPA. Data diperoleh dari wawancara dan pretest-posstest.

Hasil : Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang ISPA menggunakan media audio visual dan lembar balik, partisipan mengalami peningkatan pengetahuan tentang ISPA dengan skor yaitu skor 19 diraih oleh 3 partisipan dan skor 20 diraih oleh 2 partisipan masuk ke dalam kategori (100%) baik.

Kesimpulan : Penerapan audio visual dan lembar balik terbukti dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang ISPA.

Kata kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), pendidikan, media audio visual, lembar balik, pengetahuan ibu

Kepustakaan : 36 literatur (2007-2016)

Jumlah halaman: xi + 66 halaman + 6 lampiran

1. Judul

2. Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan

(7)

SCIENTIFIC PAPER

APPLICATION OF AUDIO-VISUAL AND FLIPCHARTS FOR IMPROVING KNOWLEDGE OF MOTHERS HAVING UNDER-FIVE

CHILDREN ABOUT ACUTE RESPIRATORY INFECTION IN INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE SUPRIYATIN

Wahyu Annastiya Yuqiana2, Kusumastuti, S. SiT., M.Kes.3

ABSTRACT

Background: In 2016 World Health Organization (WHO) estimated that acute respiratory infection (ARI) of under-five children in developing countries would be over 40 per 1000 live-births with mortality rate of under-five children caused by ARI was about15% -20% per year. In 2016 the prevalence of ARI in Indonesia was 25% with the range of events about 17.5% - 41.4%. There are 16 provinces have prevalence above the national rate. To overcome the increasing trend of mortality rate of under-five children caused by ARI, it is very necessary to provide health education for mothers of the children. This can be done by using audio-visual and flipchart media.

Objective: To know the applying media of audio visual and flipcharts for the improvement of mothers’ knowledge of under-five children about acute respiratory infection in Independent Midwifery Clinic of Midwife Supriyatin.

Method: This study is a quantitative descriptive with a case study approach. The participants are 5 mothers having under-five children suffering from ARI. Data were obtained through interview and pretest-posttest.

Result: After being given health education about ARI using audio-visual media and flipchart, there was an increase in knowledge of all participants about acute respiratory infection (ARI), i.e. score 19 was achieved by 3 participants and score 20 was achieved by 2 participant and they were in good category (100%).

Conclusion: The application of audio-visual and flipchart has been proven to be able to improve mother's knowledge about ARI.

Keywords: Acute Respiratory Infection (ARI), education, audio-visual media, flipchart, mother's knowledge.

Literature: 36 references (2007-2016)

Number of pages: xi + 66 pages + 6 appendices

1. Title

2. Student of DIII Program of Midwifery Department

(8)

DAFTAR ISI A. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ... 8

B. Pengetahuan ... 26

C. Media Pembelajaran ... 31

D. Lembar Balik ... 40

E. Kerangka Teori ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 43

B. Partisipan ... 44

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

D. Instrumen Penelitian ... 45

E. Alur penelitian ... 46

F. Etika Penelitian ... 47

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal imunisasi ... 20

Tabel 2. Waktu pelaksanaan penerapan... 48

Tabel 3. Manajemen kasus partisipan 1 sebelum penerapan tanggal 4 Juli 2018 ... 49

Tabel 4. Manajemen kasus partisipan 1 sesudah penerapan tanggal 4 Juli 2018 ... 49

Tabel 5. Manajemen kasus partisipan 2 sebelum penerapan tanggal 4 Juli 2018 ... 50

Tabel 6. Manajemen kasus partisipan 2 sesudah penerapan tanggal 4 Juli 2018 ... 50

Tabel 7. Manajemen kasus partisipan 3 sebelum penerapan tanggal 5 Juli 2018 ... 51

Tabel 8. Manajemen kasus partisipan 3 sesudah penerapan tanggal 5 Juli 2018 ... 52

Tabel 9. Manajemen kasus partisipan 4 sebelum penerapan tanggal 7 Juli 2018 ... 52

Tabel 10. Manajemen kasus partisipan 4 sesudah penerapan tanggal 7 Juli 2018 ... 53

Tabel 11. Manajemen kasus partisipan 5 sebelum penerapan tanggal 8 Juli 2018 ... 53

Tabel 12. Manajemen kasus partisipan 5 sesudah penerapan tanggal 8 Juli 2018 ... 54

Tabel 13. Kriteria partisipan berdasarkan pendidikan ... 55

Tabel 14. Pengetahuan partisipan sebelum diberikan pendidikan kesehatan ... 57

Tabel 15. Distribusi frekuensi hasil pretest sesudah diberikan pendidikan kesehatan ... 57

Tabel 16. Pengetahuan partisipan sesudah diberikan pendidikan kesehatan ... 58

Tabel 17. Distribusi frekuensi hasil postest pengetahuan ibu sesudah penerapan ... 59

Tabel 18. Jadwal penerapan ... 61

Tabel 19. Pengetahuan partisipan sebelum diberikan pendidikan kesehatan ... 62

Tabel 20. Distribusi frekuensi hasil pretest diberikan pendidikan kesehatan ... 62

Tabel 21. Pengetahuan partisipan sesudah diberikan pendidikan kesehatan ... 63

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent

Lampiran 2. Lembar Kuesioner Pretest

Lampiran 3. Lembar Kuesioner Postest

Lampiran 4. Papan Lembar Balik Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Lampiran 5. Audio Visual Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada balita. Menurut para ahli, daya tahan tubuh anak sangat berbeda dengan orang dewasa karena sistem pertahanan tubuhnya belum kuat. Apabila dalam satu rumah anggota keluarga terkena pilek, balita akan lebih mudah tertular. Dengan kondisi anak yang lemah, proses penyebaran penyakit menjadi lebih cepat. Resiko ISPA mengakibatkan kematian pada anak dalam jumlah kecil, akan tetapi menyebabkan kecacatan seperti Otitis Media Akuta(OMA) dan Mastoiditis. Bahkan dapat menyebabkan komplikasi fatal yakni pneumonia (Anonim, 2010).

(13)

2

World Health Organization (WHO) tahun 2016 memperkirakan insiden ISPA di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada usia balita. Di Indonesia, ISPA selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Berdasarkan prevalensi ISPA tahun 2016 di Indonesia telah mencapai 25% dengan rentang kejadian yaitu sekitar 17,5 % - 41,4 % dengan 16 provinsi diantaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2016 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 32,10% dari seluruh kematian balita. (Organization, 2016)

ISPA sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Episode penyakit batuk, pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6 kali pertahun, artinya seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk, pilek sebanyak 3-6 kali setahun (Kunoli, 2013).

Dalam pelaksanaan program pemberantasan penyakit ISPA pada balita,

ditandai dengan adanya batuk atau kesukaran bernapas disertai adanya

peningkatan frekuensi napas (napas cepat) sesuai golongan umur. Dalam

penentuan klasifikasi penyakit dibedakan atas dua kelompok yaitu umur 0 bulan

sampai 2 bulan dan umur 2 bulan sampai 5 tahun. ISPA yang disebabkan oleh

beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap kejadian ISPA pada balita adalah

gizi yang kurang, status imunisasi yang tidak lengkap, membedong bayi

(14)

3

vitamin A, kepadatan tempat tinggal, polusi udara akibat asap dapur, orang tua

perokok dan keadaan rumah yang tidak sehat (Depkes, Profil Kesehatan

Republik Indonesia 2011, 2012). Faktor – faktor yang mempengaruhi tingginya

kejadian ISPA diantaranya yaitu status gizi, dimana status gizi yang kurang

muncul sebagai faktor resiko yang penting terjadinya ISPA. Balita dengan gizi

yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA dibandingkan balita dengan gizi

normal karena faktor daya tahan tubuh yang kurang. Penyakit infeksi itu sendiri

akan menyebabkan balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan

kekurangan gizi (Dhamage, 2009).

Menurut data Riset Dasar Kesehatan (2013) periode prevalensi ISPA di Indonesia berdasarkan diagnose tenaga kesehatan dan keluhan penduduk prevalensi ISPA sebesar 25%. ISPA di Indonesia menjadi salah satu penyebab utama kunjungan pasien ke sarana kesehatan yaitu 40-60% dari seluruh kunjungan ke puskesmas dan 15-30% dari seluruh kunjungan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit. Jumlah periode ISPA pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6 kali per tahun, itu artinya balita mengalami batuk pilek sebanyak 3 sampai 6 kali dalam setahun (Depkes, Riset Dasar Kesehatan, 2013).

(15)

4

Menurut data profil Kesehatan Kabupaten Kebumen (2012), sebanyak 12. 535 balita atau 29,7% dari total kesakitan yang disebabkan oleh ISPA. Banyaknya balita yang terkena ISPA tersebut 9,11% berstatus gizi kurang dan 0,04% berstatus gizi buruk (Kebumen, 2012).

Lingkungan yang tidak sehat, status gizi anak, imunisasi yang tidak lengkap, merupakan faktor penyebab meningkatnya insiden ISPA pada balita. Ibu memiliki peran penting dalam pencegahan dan penanggulangan ISPA. Hal ini dikarenakan peran ibu adalah sebagai pelindung dan pengasuh. Seorang ibu secara naluriah tahu tentang garis besar dan fungsinya sehari-hari dalam keluarga. Ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Khususnya bagi anak-anak yang berusia dini. Oleh karena itu keterlibatan ibu dalam mengasuh dan membesarkan anak sejak masih bayi dapat membawa pengaruh positif maupun negatif bagi perkembangan anak di masa yang akan datang. Rendahnya pemahaman ibu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ISPA menyebabkan ibu memberikan pengobatan yang tidak tepat. Kondisi tersebutlah yang bisa menyebabkan anak mengalami kecacatan sampai pada masa dewasa jika tidak ditangani dengan baik dan benar (Maryunani, 2010).

(16)

5

memasak. Tidak adanya kemampun menyediakan lingkungan perumahan yang sehat pada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah akan meningkatkan kerentanan balita terhadap serangan berbagai penyakit menular, termasuk ISPA (Maryunani, 2010).

Upaya yang dilakukan untuk menurunkan kejadian ISPA diantaranya yaitu dengan memberikan audio visual dan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya pencegahan dan penanggulangan ISPA pada balita. Selain itu upaya perawatan dirumah sangatlah penting dalam upaya penatalaksanaan anak dengan infeksi pernafasan. Selama di rumah kesembuhan seorang anak sangat tergantung oleh peran keluarga dalam perawatan pencegahan penyakit ISPA. Selain itu perawatan kesehatan yang baik oleh keluarga juga dapat mencegah kekambuhan infeksi saluran pernafasan.Oleh karena itu, keluarga harus melakukan pencegahan untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi pernafasan (Maryunani, 2010).

Menurut Syair (2009), beberapa faktor yang menjadi penyebab angka kejadian ISPA pada balita tinggi antara lain yaitu, keadaan gizi yang kurang akan lebih mudah terserang ISPA dibandingkan balita dengan gizi normal, karena faktor daya tahan tubuh yang kurang. Penyakit infeksi sendiri akan menyebabkan balita tidak mempunyai nafsu makan dan mengakibatkan kekurangan gizi. Pada keadaan gizi kurang, balita akan lebih mudah terserang ISPA berat bahkan serangannya lebih lama (Syair, 2009).

(17)

6

balita yang mengalami ISPA sebanyak 50 balita dikarenakan banyaknya polusi udara di lingkungan desa dan asap rokok pada keluarga di kaum laki-laki. Hasil wawancara dari 3 responden yang dilakukan pada tanggal 24 Maret 2018 dengan balita yang mengalami ISPA menunjukkan sebagian besar ibu balita belum mengetahui tentang ISPA. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Audio Visual dan Lembar Balik untuk Meningkatkan

Pengetahuan Ibu Balita tentang Infeksi Saluran Pernapsan Akut” di BPM

Supriyatin, Amd. Keb.

B.Tujuan

1. Tujuan Umum

Penerapan audio visual dan lembar balik untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang infeksi saluran pernapasan akut.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik partisipan meliputi pendidikan ibu.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita sebelum diberikan

penerapan audio visual dan lembar balik tentang infeksi saluran pernapasan akut

(18)

7

C.Manfaat

1. Manfaat teoritis

a. Bagi pelayanan kesehatan

Memberikan pengetahuan ibu balita tentang ISPA dengan menggunakan media audio visual dan lembar balik sebagai penambah pengetahuan ibu balita tentang ISPA.

b. Bagi penulis

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru dalam menerapkan pengetahuan yang dimiliki, serta dapat mengetahui hubungan variabel dalam penelitian yang dapat menjadikan bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan khasanah ilmu kebidanan.

2. Manfaat praktis a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan mengenai penerapan audio visual dan lembar balik terhadap peningkatan pengetahuan ibu balita tentang ISPA.

b. Bagi Instansi Terkait

Sebagai bahan informasi tentang pentingnya program penyuluhan menggunakan audio visual dan lembar balik terhadap peningkatan pengetahuan, perilaku dan sikap ibu tentang ISPA pada balita.

c. Bagi Klien

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Amin. (2011). Pengantar Ilmu Penyakit Paru. airlangga university press.

Anonim. (2010). Infeksi Saluran Pernapasan Akut

http://eprints.uny.ac.id/8336/2/bab%201%20(08308141008).pdf. Diperoleh pada tanggal 9 April 2018.

Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asra. (2007). Metode Pembelajaran Pendekatan Individual . Bandung: Rancaekek Kencana.

Asyhar. (2011). Kreatif Mengambangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.

Christina. (2013). Manajemen Ritel.

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depkes. (2008). Cakupan Imunisasi Nasional. Jakarta.

Depkes. (2009). Jumlah kasus pneumonia pada balita menurut Privinsi dan kelompok umur.

Depkes. (2009). Pedoman Pengendalian Penyakit ISPA. Jakarta.

Depkes. (2010). Jumlah kasus pneumonia pada balita menurut Provimsi dan kelompok umur.

Depkes. (2012). Profil Kesehatan Republik Indonesia 2011. Jakarta. Depkes. (2013). Riset Dasar Kesehatan.

Dhamage. (2009). Infeksi Saluran Pernapasan Akut.

Fikawati. (2010). Kajian Implementasi dan Kebijakan Breasfeeding dan ASI eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia.

Fitriani. (2015). Pengaruh Pengetahuan.

Hidayah. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.

Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pembelajaran. Jogjakarta: Diva Perss.

(20)

Kemenkes. (2012). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Kunoli. (2013). Pengantar Epideminologi Penyakit Menular Untuk Mahasiswa

Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Margono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Marni. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Pernapasan . Yogyakarta: Gosyen.

Maryunani. (2010). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Trans Info Media. Mukono. (2008). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan . Surabaya. Munadi. (2012). Media Pembelajaran. Bandung: Gaung Persada.

Musfiqon. (2012). Pengembangan Media dan Sumber Media Pembelajaran .

Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.

Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.

Organization, W. H. (2016). Kematian Balita dengan ISPA.

Rahmawati, H. &. (2012). Gangguan Pernapasan Pada Anak : ISPA .

Yogyakarta.

Saydam. (2011). Klasifikasi ISPA.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Susilana. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Syair. (2009). Faktor Resiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita.

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

Lampiran 5

a. Langkah – langkah

Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

(35)

Langkah 5

(36)

Langkah 7

Langkah 8

(37)

Langkah 10

Langkah 11

(38)

Langkah 13

Langkah 14

(39)

Langkah 16

Langkah 17

Sumber : Wahyudi, dkk (2014), Infeksi Saluran Pernapasan Akut

(40)
(41)
(42)

Gambar

Gambar 1 Infeksi  Saluran Pernapasan  Akut Berdasarkan Lokasi Anatomi ........ 10 Gambar 2 Langkah-langkah penggunaan media audio visual ..............................

Referensi

Dokumen terkait

Selain harga yang terjangkau, maltodekstrin juga memiliki rasa yang hambar sehingga tidak merubah rasa produk, memiliki viskositas yang rendah pada rasio solid yang tinggi,

1.0 Pembuatan Kartu Anggota Penyewa IDENTITAS PENYEWA KARTU ANGGOTA 2.0 Pencatatan Film yang Disewa APLIKASI PEMINJAMAN FILM [ FILM | INFORMASI. PENOLAKAN] 3.0* Pencarian INFORMASI

• Bila A ingin berhubungan dengan C pada jaringan 20.0.0.0, maka A tidak dapat melakukan hal tersebut, karena tabel routing di A tidak mempunyai informasi untuk mencapai

Malaysia tidak terdedah kepada ancaman bencana alam gunung berapi dan bencana alam yang seiring dengannya seperti gelombang tsunami, walau bagaimanapun kita

Tempat : Masjid Agung Demak dan Sunan Kalijga Kadilangu Keterangan : - Penanggung Jawab Ketua II Kepala Dinas Pariwisata. - Koordinator Seksi Selamatan dan

Penulis akan meninjau dan merencanakan jalan baru Lingkar Luar Timur Surabaya untuk umur rencana 30 tahun yang akan datang dan akan ditulis dalam tugas akhir

Minat mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas “X” saat ini yang menjadi guru bahasa Mandarin sebesar 66%. Program pengajaran dan pembelajaran pada

Misalnya dalam biaya sarana produksi, tenaga kerja, dan lain sebagainya yang harus dikeluarkan usaha tani agar dapat menghasilkan hasil yang baik, semakin banyak bibit