KATA PENGANTAR
enyusunan LAKIP Pengadilan Negeri Majalengka Tahun 2013 ini menindak-lanjuti Surat Panitera / Sekretaris Pengadilan Tinggi Bandung dan berdasarkan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor :503/SEK/KU.01/12/2013, tanggal 16 Desember 2013 Perihal : Penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014, yang dalam penyusunannya berpedoman pada : Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Per/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, yang mengacu padaTugas Pokok dan Fungsi, serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Negeri Majalengka Tahun 2013.Sebagaimana diuraikan dalam DIPA Tahun 2013, Pengadilan Negeri Majalengka menerima 3 (tiga) macam Program Anggaran yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya Mahkamah Agung RI ;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung RI ; 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum ;
Perlu kiranya diketahui bahwa tahun 2013 adalah merupakan tahun ke-4 (empat) Pembaharuan Badan Peradilan yang dimulai dengan Penyusunan Renstra 2010-2014 yang merupakan gambaran kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Mahkamah Agung RI sebagaimana yang tertuang dalam Cetak Biru (Blue Print) Mahkamah Agung RI 2010 – 2035 yang merupakan hasil kesepakatan seluruh jajaran Peradilan Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung yang diadakan di Balikpapan pada bulan September 2010. Cetak Biru Mahkamah Agung 2010 – 2035 akan menjadi pedoman Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya dalam melaksanakan pembaharuan peradilan di Indonesia 25 (dua puluh lima) tahun ke depan dalam usaha mencapai Visi yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung”.
Dengan dilandasi semangat pembaharuan tersebut, kami berharap Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014
1. Bahan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
2. Bahan penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang ; 3. Bahan penyempurnaan pelaksanaan program d
4. Bahan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan ;
Kami menyadari sepenuhnya, bahwasanya capaian kinerja yang kami sampaikan tentulah belum mencapai tingkat yang sempurna / berhasil 100 %, tapi kami terus berupaya untuk memperbaikikekurangankekurangan yang ada, meningkatkan peran serta dan tekad dalam mencapai Visi
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Masyarakat secara umum.
Demikian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) ini kami sampaikan semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan bimbingan dalam menggapai cita-cita Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia, yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung”
Dengan dilandasi semangat pembaharuan tersebut, kami berharap Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Majalengka
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 ini dapat dimanfaatkan sebagai : Bahan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
Bahan penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang ; Bahan penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang ; Bahan penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan ;
Kami menyadari sepenuhnya, bahwasanya capaian kinerja yang kami sampaikan tentulah belum mencapai tingkat yang sempurna / berhasil 100 %, tapi kami
rus berupaya untuk memperbaikikekurangankekurangan yang ada, meningkatkan peran serta dan tekad dalam mencapai Visi – Misi Mahkamah Agung dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Masyarakat secara umum.
Demikian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) ini kami sampaikan semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan bimbingan dalam
cita Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia, yaitu “Terwujudnya an Indonesia yang Agung”
Majalengka, 28 Februari 2014
Ketua Pengadilan Negeri Majalengka
TOHARI TAPSIRIN, SH.,MH.
NIP. 19580129 198203 1 001
ii
Dengan dilandasi semangat pembaharuan tersebut, kami berharap LaporanMajalengka Tahun 2013 dan ini dapat dimanfaatkan sebagai :
Bahan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
Bahan penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang ; an kegiatan yang akan datang ;
Kami menyadari sepenuhnya, bahwasanya capaian kinerja yang kami sampaikan tentulah belum mencapai tingkat yang sempurna / berhasil 100 %, tapi kami
rus berupaya untuk memperbaikikekurangankekurangan yang ada, meningkatkan peran Misi Mahkamah Agung dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Masyarakat secara umum.
Demikian laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) ini kami sampaikan semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan bimbingan dalam
cita Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia, yaitu “Terwujudnya
Majalengka, 28 Februari 2014
Ketua Pengadilan Negeri Majalengka
TOHARI TAPSIRIN, SH.,MH.
NIP. 19580129 198203 1 001
IKHTISAR EKSEKUTIF
engadilan Negeri Majalengka yang merupakan Satuan Kerja Pertama di bawah Mahkamah Agung RI, mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting dan strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsi utama yaitu Menerima, Memeriksa, Mengadili, Memutuskan, dan Menyelesaikan perkara pada tingkat pertama, yang merupakan awal dari berjalannya proses hukum persidangan untuk Penegakan Hukum di Indonesia, ini merupakan prioritas pertama yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 yang salah satunya menyangkut reformasi birokrasi dan dan pelayanan informasi. Untuk itu, seluruh program kerja Pengadilan Negeri Majalengka didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2014, Rencana Kerja Tahunan (RKT), terus menerus dan berkesinambungan untuk dilaksanakan.Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen perencanaan strategis, pertanggung-jawaban, merupakan langkah awal untuk melakukan Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah.
Perencanaan Strategis Instansi Pemerintah merupakan integrasi antara keahlian Sumber Daya Manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis Lokal, Nasional dan Global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara. Selanjutnya dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi program pengadilan serta mampu eksis dalam lingkungan yang berubah sangat cepat seperti dewasa ini, maka Pengadilan Negeri Majalengka sebagai suatu organisasi terus menerus melakukan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil.
Bagi manajemen berorientasi pada perencanaan strategis dan hasil yang akan dicapai adalah merupakan merupakan hal penting. Oleh karena itu, Pengadilan Negeri Majalengka telah berupaya untuk mengidentifikasikan apa yang akan dicapai oleh organisasi, mengidentifikasikan rencana strategis, memperjelas prioritas organisasi dan bagaimana cara mencapai hasil tersebut. Dengan kata lain, perencanaan strategis Pengadilan Negeri Majalengka ini disusun dalam rangka pemenuhan tugas pokok dalam fungsinya sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang bebas dan mandiri.
iv
Dalam kerangka Rencana Strategis yang telah disusun, ada beberapa point sasaran yang menjadi tolok ukur dalam pencapaian ujuan dari Renaca Strategis itu sendiri. Sasaran-sasaran yang dimaksud adalah sebagai berikut :- Peningkatan penyelesaian perkara. - Peningkatan aksesibilitas putusan hakim. - Peningkatan tertib administrasi perkara.
- Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). - Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
- Peningkatan kualitas pengawasan.
- Peningkatan pelayanan publik terhadap pencari keadilan / masyarakat.
Untuk setiap tahunnya pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan perlu dilaporkan untuk mengetahui tingkat capaian keberhasilan yang tertuang melalui Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam penyusunan Laporan AKIP Pengadilan Negeri Majalengka tahun 2013 ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan dalam:
1. Penyusunan Rencana Kinerja;
2. Penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran; 3. Menyusun Penetapan Kinerja;
4. Pelaksanaan Tugas, Pelaporan Dan Pengendalian Kegiatan Dilingkungan Pengadilan Negeri Majalengka;
Dengan adanya tunjangan remunerasi berbasis kinerja telah mendorong Pengadilan Negeri Majalengka untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengadilan dalam melaksanakan tupoksi peradilan, visi dan misi badan peradilan. Hal tersebut diupayakan dengan memanajemen Sumber Daya Manusia yang ada dan memanfaatkan teknologi informasi menuju terwujudnya salah satu prioritas Mahkamah Agung RI yaitu ”Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung” .
Tugas Pengadilan Negeri Majalengka sebagai salah satu Badan Pelaksana Kekuasaan Kehakiman adalah Menerima, Memeriksa, Mengadili, Memutuskan, dan Menyelesaikan perkara pada tingkat pertama baik perkara pidana maupun perkara perdata, sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum beserta Penjelasannya.
Mengingat pentingnya pelaksanaan tugas Pengadilan yang efektif dan efisien, Pengadilan Negeri Majalengka menyusun LAKIP dengan upaya dan langkah sebagai berikut :
1. Penataan kepegawaian/SDM yang ada, guna mengembangkan dan melaksanakan sistem manajemen kepegawaian yang berbasis kinerja yang didukung oleh diadakannya pembinaan, pelatihan, pembekalan pemberkasan administrasi teknis dan pembekalan administrasi teknis dalam administrasi umum.
2. Efisiensi kelaksanaan, sebagai upaya menyempurnakan sistem tata-laksana penyelenggaraan manajemen dan administrasi guna terciptanya efisiensi dan efektivitas tata hubungan kerja dan kewenangan dalam pelaksanaan tupoksi, dengan mengembangkan program antara lain: penyederhanaan sistem dan prosedur kerja yang dituangkan dalam uraian tugas (Job Discription, dan penyusunan program kerja setahun berjalan), penyempurnaan administrasi perkantoran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan penyempurnaan sistem pengelolaan sarana dan prasarana kerja, penataan dan pengembangan sistem kearsipan dan kepustakaan yang tertib dan teratur.
3. Peningkatan akuntabilitas, dalam mempertanggungjawabkan kinerja pelaksanaan penggunaan sumber daya, dimana dalam pelaksanaannya perlu disusun dan dikembangkan kriteria penilaian akuntabilitas. Selanjutnya kinerja tersebut dievaluasi dan dinilai.
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik, sebagai upaya mewujudkan manajemen pelayanan prima, dalam pengertian memberikan pelayanan yang cepat, tepat, efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan biaya murah bagi masyarakat, dengan mengupayakan penataan, antara lain : perencanaan pembangunan situs Pengadilan Negeri Majalengka dengan maksud sebagai akses publik yang efisien, efektif dan lebih transparan.
5. Peningkatan sistem pengawasan, melalui upaya mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan berjenjang dalam setiap unit kerja melalui pengawasan melekat (waskat), secara intern ditunjuk para hakim pengawas bidang dalam arti pembagian tugas pimpinan dalam bidang pengawasan.
6. Optimalisasi koordinasi program Pengadilan, dilakukan koordinasi penyusunan program unit kerja dalam satuan kerja Pengadilan Negeri Majalengka sebelum diusulkan menjadi bahan Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Pelaksanaan koordinasi dilakukan melalui Rapat Dinas antara Ketua, Wakil Ketua, Panitera, Wakil Panitera, Wakil Sekretaris, dan Pejabat Struktural Kesekretariatan, Kepaniteraan untuk menyusun Program Tahunan tersebut.
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i IKHTISAR EKSEKUTIF ... iii DAFTAR ISI ... vi
Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tugas dan Fungsi
C. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Majalengka D. Sistematika Penyajian
Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 2010 – 2014
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Rencana Kerja Tahunan 2013
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2013 Bab III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi Kerja)
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan Pengungkapan dan Penyajian dari Hasil Pengukuran Kinerja)
C. Auntabilitas Keuangan
D. Mendukung Reformasi Birokrasi, Transparansi dan Keterbukaan Informasi Bab IV P E N U T U P
A. Kesimpulan B. Saran-Saran
LAMPIRAN - LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi. 2. Indikator Kinerja Utama.
3. Penetapan Kinerja Tahun 2014. 4. Rencana Kerja Tahun 2015.
5. Dokumen dan Matriks Rencana Strategis 2015-2019.
A. LATAR BELAKANG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga.
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja secara periodik.
Agar Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dapat terwujud dengan baik, harus dipenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumberdaya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara;
2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan; 3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan;
4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang diperoleh; 5. Jujur, obyektif, transparan, dan akurat;
6. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dari laporan ini akan tergambar tentang keberhasilan, kelemahan, tantangan dan peluang terhadap program kerja Pengadilan Negeri Majalengka selama tahun 2013 serta langkah-langkah kebijaksanaan apa yang akan dilakukan pada tahun 2014
B. TUGAS DAN FUNGSI
Pengadilan Negeri Majalengka sebagai lembaga peradilan yang melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman (yudikatif) dalam wilayah hukum Majalengka Propinsi Jawa Barat, mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara tingkat pertama dalam Perkara Pidana dan Perdata sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.35 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, dan telah direvisi oleh Undang-Undang No.4 Tahun 2004, serta diperbaiki kembali melalui Undang-Undang Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Justifikasi
BAB I
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
tersebut juga termuat dalam Undang-Undang No.8 Tahun 2004 Jo Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung dan Undang-Undang No.8 Tahun 2004 Jo Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Negeri Majalengka mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Memberikan pelaksanaan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama dalam hal Perkara Pidana dan Perdata ;
2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi lainnya;
3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan Negeri (Umum, Kepegawaian dan Keuangan)
4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya
5. Waarmerking Akta Keahliwarisan dibawah tangan untuk pengambilan
deposito/tabungan, pensiunan dan sebaginya;
6. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan
hukum,memberikan pertimbangan hukum, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokad/penasehat hukum, Notaris dan sebagainya.
Penyelenggaraan tugas pokok tersebut berkaitan erat dengan tuntutan masyarakat akan kemandirian hukum dan keadilan, penegakan supremasi hukum, proses peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan, terhadap lembaga peradilan termasuk Pengadilan Tinggi Bandung dan Pengadilan Negeri dalam wilayah hukumnya.
C. STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa. Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang No. 08 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum (sekarang telah diubah dengan undang No. 49 tahun 2009), dan Undang-undang No.05 tahun 2004 tentang Perubahan Atas UndangUndang-undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung (sekarang Undang-undang No. 03 tahun 2009), telah dikeluarkan Peraturan Presiden RI Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat
Mahkamah Agung dan Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung, maka pada dasarnya tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) Badan Peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum dibagi 2 (dua) bagian besar, yaitu :
1. Menyelenggarakan administrasi teknis yudisial.
2. Menyelenggarakan administrasi umum (non teknis yudisial).
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Majalengka sebagaimana tergambar dalam lampiran laporan ini, dengan rincian jabatan dan tugas pokok sebagai berikut :
1. Jabatan Pimpinan :
Pimpinan Pengadilan terdiri dari : a. Ketua ;
b. Wakil Ketua.
Dengan tugas pokok dan fungsi : Ketua selaku pimpinan pengadilan dengan dibantu oleh Wakil Ketua - sebagaimana telah ditentukan dalam Undangundang No. 08 tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, yang terakhir telah diubah dengan Undang-undang No. 49 Tahun 2009.
2. Jabatan Fungsional :
Dengan tugas pokok dan fungsi di bidang teknis yudisial dan menyelenggarakan administrasi teknis yudisial, yang terdiri dari :
a. Hakim ; b. Panitera ; c. Wakil Panitera ;
d. Panitera Muda Pidana ; e. Panitera Muda Perdata ; f. Panitera Muda Hukum ; g. Panitera Pengganti ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
3. Jabatan Struktural :
Dengan tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan administrasi umum (non teknis yudisial) terdiri dari :
a. Sekretaris ; b. Wakil Sekretaris ;
c. Kepala Urusan Kepegawaian ; d. Kepala Urusan Keuangan ; e. Kepala Urusan Umum.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan untuk mempermudah Satuan Kerja dalam penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maka kami sampaikan sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai berikut :
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan NegeriMajalengka.
1. Sampul Luar
Sampul Luar dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), memuat informasi mengenai Satuan Kerja dan periode penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
2. Sampul Dalam
Sampul Dalam dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), memuat informasi mengenai Satuan Kerja dan periode penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
3. Kata Pengantar
Merupakan pengantar dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang ditandatangani oleh Pimpinan yang memberikan gambaran ringkas mengenai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disampaikan. 4. Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)
Merupakan Ikhtisar dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Majalengka.
5. Daftar Isi
Merupakan daftar yang memuat isi Laporan beserta nomor halamannya. 6. Pendahuluan
Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Tugas dan Fungsi serta Sistematika Penyajian.
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja terdiri dari : Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan kinerja) Tahun 2011
8. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja meliputi : Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi) dan Analisis Akuntabilitas Kinerja.
9. Penutup
Penutup terdiri dari : Kesimpulan dan Saran. 10. Lampiran
Lampiran terdiri dari : a. Struktur Organisasi b. Indikator Kinerja Utama c. Rencana Kinerja Tahun 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
A. RENCANA STATEGIS
Rencana Strategis Pengadilan Pengadilan Negeri Majalengka Tahun
2010-2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan
tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan
peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai
pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Majalengka diselaraskan dengan
arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan
pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Pembangunan Jangka Panjang
(2005-2025) dan Pembangunan Jangka menengah (PJM) tahun 2010-2014, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun
2010-2014.
Adapun visi dari Pengadilan Negeri Majalengka adalah:
“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN YANG AGUNG”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Majalengka menetapkan
misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan
efisien.
5. Mengupayakan tersediannya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan
standar.
BAB II
Tujuan
Dalam rangka mewujudkan visi, Pengadilan Negeri Majalengka menetapkan
tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
tahun.
Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Negeri Majalengka sebagai berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri dapat memenuhi memenuhi butir 1
dan 2 di atas
.
Sasaran
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam bentuk yang lebih jelas
dan rinci dari tujuan.
Sasaran yang ditetapkan dalam Renstra Pengadilan Negeri Majalengka adalah :
1. Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi
2. Peningkatan penyelesaian perkara
3. Peningkatan tertib administrasi perkara
4. Peningkatan Kualitas SDM
5. Peningkatan kepercayaan masyarakat kepada hukum melalui tindakan
penegakan hukum
6. Peningkatan kualitas pengawasan
7. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
8. Peningkatan pelayanan peradilan.
9. Peningkatan pelayanan dibidang hukum secara cepat, murah dan mampu
menjangkau semua lapisan masyarakat
10. Peningkatan penyelesaiaan eksekusi terhadap putusan yang sudah BHT
11. Tersedianya dukungan managemen dan tugas teknis dalam penyelenggaraan
fungsi peradilan
12. Tersedianya sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan peradilan
13. Peningkatan penataan arsip perkara (in aktif)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
Pengadilan Negeri Majalengka telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
berdasarkan
SK.
Ketua
Pengadilan
Negeri
Majalengka
Nomor
W11.U14/.../UM.02.02/II/2014 tanggal ... 2014 dapat dilihat sebagai
berikut :
C. RENCANA KINERJA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA TAHUN 2013
Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Negeri Majalengka sebagai
berikut:
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1.
Peningkatan Penyelesaian Upaya
Mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan
100 %
2.
Peningkatan penyelesaian perkara
a.
Persentase perkara yang diselesaikan
100 %
b.
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100 %
3.
Peningkatan tertib administrasi
perkara
1.
Persentase berkas yang diajukan
banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
80 %
2.
Persentase berkas yang diregister dan
siap disidangkan ke Majelis
100 %
3.
Persentase Penyampaian
pemberitahuan Pemanggilan Sidang
Tepat Waktu
100 %
4.
Persentase Penyampaian
Pemberitahuan Relaas Putusan Tepat
Waktu, Tempat dan Para Pihak
85 %
5.
Persentase Penyitaan tepat waktu dan
tempat
50 %
6.
Persentase penetapan penyitaan dan
penggeledahan
100 %
7.
Persentase penyelesaian perkara lalu
lintas dan tipiring
100 %
8.
Penyampaian pemberitahuan
penetapan penangguhan obyek
sengketa kepada tergugat tetap waktu
dan tempat
80 %
4.
Peningkatan Kualitas SDM
a.
Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial
100 %
b.
Persentase pegawai yang lulus diklat
non yudisial
55 %
5.
Peningkatan kepercayaan
masyarakat kepada hukum melalui
tindakan penegakan hukum
Persentase putusan pengadilan yang tidak
banding
100 %
6.
Peningkatan kualitas pengawasan
1.
Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
2.
Persentase temuan yg ditindaklanjuti
100 %
7.
Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
Persentase proses penyelesaian perkara
yang dapat dipublikasikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
8.
Peningkatan pelayanan peradilan.
Persentase penyedian bantuan hukum bagi
masyarakat miskin dan terpinggirkan
100 %
9.
Peningkatan pelayanan dibidang
hukum secara cepat, murah dan
mampu menjangkau semua lapisan
masyarakat
Persentase bantuan hukum untuk pencari
keadilan secara prodeo
100 %
10.
Peningkatan penyelesaiaan eksekusi
terhadap putusan yang sudah BHT
Persentase putusan yang dapat di
eksekusi dengan jumlah yang BHT
50 %
11.
Tersedianya dukungan managemen
dan tugas teknis dalam
penyelenggaraan fungsi peradilan
1.
Persentase terselenggaranya
pembayaran gaji dan tunjangan tepat
waktu.
100 %
2.
Persentase tersedianya
penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran dalam
penyelenggaraan fungsi peradilan
80 %
12.
Tersedianya sarana dan prasarana
dalam penyelenggaraan peradilan
Persentase penyediaan sarana dan
prasarana yang mendukung
penyelenggaraan peradilan
80 %
13.
Peningkatan penataan arsip perkara
(in aktif)
1.
Persentase penataan arsip perkara
yang diselesaikan.
80 %
2.
Persentase sarana dan prasarana
ruang arsip.
80 %
D. PERJANJIAN KINERJA / PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata
komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran Pengadilan Negeri Majalengka, menciptakan tolok ukur kinerja
sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Majalengka , sebagai
berikut:
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2.
Peningkatan Penyelesaian Upaya
Mediasi
Persentase mediasi yang diselesaikan
100 %
3.
Peningkatan penyelesaian perkara
c.
Persentase perkara yang diselesaikan
100 %
d.
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100 %
4.
Peningkatan tertib administrasi
perkara
9.
Persentase berkas yang diajukan
banding, kasasi dan PK yang
disampaikan secara lengkap
80 %
10.
Persentase berkas yang diregister dan
siap disidangkan ke Majelis
100 %
11.
Persentase Penyampaian
pemberitahuan Pemanggilan Sidang
Tepat Waktu
100 %
12.
Persentase Penyampaian
Pemberitahuan Relaas Putusan Tepat
Waktu, Tempat dan Para Pihak
85 %
13.
Persentase Penyitaan tepat waktu dan
tempat
50 %
14.
Persentase penetapan penyitaan dan
penggeledahan
100 %
15.
Persentase penyelesaian perkara lalu
lintas dan tipiring
100 %
16.
Penyampaian pemberitahuan
penetapan penangguhan obyek
sengketa kepada tergugat tetap waktu
dan tempat
80 %
14.
Peningkatan Kualitas SDM
c.
Persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial
100 %
d.
Persentase pegawai yang lulus diklat
non yudisial
55 %
15.
Peningkatan kepercayaan
masyarakat kepada hukum melalui
tindakan penegakan hukum
Persentase putusan pengadilan yang tidak
banding
100 %
16.
Peningkatan kualitas pengawasan
3.
Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
4.
Persentase temuan yg ditindaklanjuti
100 %
17.
Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
Persentase proses penyelesaian perkara
yang dapat dipublikasikan
90 %
18.
Peningkatan pelayanan peradilan.
Persentase penyedian bantuan hukum bagi
masyarakat miskin dan terpinggirkan
100 %
19.
Peningkatan pelayanan dibidang
hukum secara cepat, murah dan
mampu menjangkau semua lapisan
Persentase bantuan hukum untuk pencari
keadilan secara prodeo
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
20.
Peningkatan penyelesaiaan eksekusi
terhadap putusan yang sudah BHT
Persentase putusan yang dapat di
eksekusi dengan jumlah yang BHT
50 %
21.
Tersedianya dukungan managemen
dan tugas teknis dalam
penyelenggaraan fungsi peradilan
3.
Persentase terselenggaranya
pembayaran gaji dan tunjangan tepat
waktu.
100 %
4.
Persentase tersedianya
penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran dalam
penyelenggaraan fungsi peradilan
80 %
22.
Tersedianya sarana dan prasarana
dalam penyelenggaraan peradilan
Persentase penyediaan sarana dan
prasarana yang mendukung
penyelenggaraan peradilan
80 %
23.
Peningkatan penataan arsip perkara
(in aktif)
3.
Persentase penataan arsip perkara
yang diselesaikan.
80 %
4.
Persentase sarana dan prasarana
ruang arsip.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Majalengka tahun
2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja
masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator
kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran
yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2013 ini. Dari
sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja telah melakukan
beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang.
A. PENGUKURAN KINERJA
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Peningkatan
Penyelesaian Upaya
Mediasi
Persentase mediasi
yang diproses
100 %
90 %
90
%
Peningkatan
penyelesaian perkara
Persentase perkara
yang diselesaikan
100 %
100 %
100 %
Persentase sisa perkara
yang diselesaikan
100 %
92
92 %
Peningkatan tertib
administrasi perkara
Persentase berkas yang
diajukan banding, kasasi
dan PK yang
disampaikan secara
lengkap
100 %
100 %
100 %
Persentase berkas yang
diregister dan siap
disidangkan ke Majelis
100 %
92 %
92
Persentase
Penyampaian
pemberitahuan
Pemanggilan Sidang
Tepat Waktu
90 %
80 %
89 %
Persentase
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
Penyampaian
Pemberitahuan Relas
Putusan Tepat Waktu,
Tempat dan Para Pihak
Persentase Penyitaan
tepat waktu dan tempat
75 %
50 %
67 %
Persentase penetapan
penyitaan dan
penggeledahan
100 %
100 %
100 %
Persentase
penyelesaian perkara
lalu lintas dan tipiring
100 %
100 %
100 %
Penyampaian
pemberitahuan
penetapan
penangguhan obyek
sengketa kepada
tergugat tetap waktu dan
tempat
45 %
25 %
56 %
Peningkatan Kualitas
SDM
Persentase pegawai
yang lulus diklat teknis
yudisial
100 %
100 %
100 %
Persentase pegawai
yang lulus diklat non
yudisial
50 %
50 %
100 %
Peningkatan
kepercayaan
masyarakat kepada
hukum melalui tindakan
penegakan hukum
Persentase putusan
pengadilan yang tidak
banding
100 %
95 %
95 %
Peningkatan kualitas
pengawasan
Persentase pengaduan
yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
Persentase temuan yg
ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
Peningkatan
aksesibilitas masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
Persentase proses
penyelesaian perkara
yang dapat
dipublikasikan
80 %
75 %
94 %
Peningkatan pelayanan
peradilan.
Persentase penyedian
bantuan hukum bagi
masyarakat miskin dan
terpinggirkan
95 %
95 %
100 %
Peningkatan pelayanan
dibidang hukum secara
cepat, murah dan
mampu menjangkau
semua lapisan
masyarakat
Persentase bantuan
hukum untuk pencari
keadilan secara prodeo
95 %
95 %
100 %
Peningkatan
penyelesaiaan eksekusi
terhadap putusan yang
Persentase putusan
yang dapat di eksekusi
dengan jumlah yang
sudah BHT
BHT
Tersedianya dukungan
managemen dan tugas
teknis dalam
penyelenggaraan fungsi
peradilan
Persentase
terselenggaranya
pembayaran gaji dan
tunjangan tepat waktu.
100 %
100 %
100 %
Persentase tersedianya
penyelenggaraan
operasional dan
pemeliharaan
perkantoran dalam
penyelenggaraan fungsi
peradilan
98 %
98 %
100 %
Tersedianya sarana dan
prasarana dalam
penyelenggaraan
peradilan
Persentase penyediaan
sarana dan prasarana
yang mendukung
penyelenggaraan
peradilan
98 %
98 %
100 %
Peningkatan penataan
arsip perkara (in aktif)
Persentase penataan
arsip perkara yang
diselesaikan.
75 %
75 %
100 %
Persentase sarana dan
prasarana ruang arsip.
75 %
75 %
100 %
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pada akhir
tahun
2013,
Pengadilan
Negeri
Majalengka
telah
melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun
seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat,
sebagai berikut :
1. PENINGKATAN PENYELESAIAN UPAYA MEDIASI
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu
Persentase mediasi yang. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada
tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase mediasi yang
diproses
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
1.
Indikator Kinerja Persentase mediasi yang diproses yang ditargetkan
100% telah tercapai 100%, artinya perkara perdata yang masuk di tahun
2013 telah seluruhnya dilakukan mediasi sebelum naik di persidangan
meskipun tidak semuanya selesai dengan mediasi .
2. PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja yaitu
Persentase sisa perkara yang diselesaikan dan Persentase perkara yang
diselesaikan. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat
digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
100 %
100 %
100
2.
Persentase perkara yang
diselesaikan
94 %
84 %
90 %
1. Indikator Kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan yang
ditargetkan 100% tercapai 100%, artinya perkara yang tersisa pada tahun
2012 telah diselesaikan pada tahun 2013. Hal ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
2. Indikator Kinerja Persentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 94
% namun hanya dapat dicapai 90 % ini dikarenakan sebanyak 10 %
perkara masih berjalan adapun rincian per perkara dapat digambarkan
sebagai berikut :
No
Jenis Perkara
Target
Realisasi Capaian
1.
Perkara Pidana Biasa
95 %
93 %
98 %
2.
Perkara Pidana Ringan/Cepat/Lalin
100 %
100 %
100 %
3.
Perkara Perdata Gugatan
80 %
40 %
50 %
4.
Perkara Perdata Permohonan
100 %
100 %
100 %
Rata Rata
94 %
84 %
90 %
Sisa Perkara Pidana Tahun 2012
: 39 Perkara
Sisa Perkara Perdata Tahun 2012
: 13 Perkara
Berikut Kami uraikan Keadaan Perkara pada Tahun 2013 :
PERKARA PIDANA
A.
SISA TAHUN 2012
39 PERKARA
B.
MASUK TAHUN 2013
310 PERKARA
C.
PUTUS TAHUN 2013
314 PERKARA
D.
SISA TAHUN 2013
35 PERKARA
E.
YANG SUDAH MINUTASI
311 PERKARA
F.
YANG BELUM MINUTASI
3 PERKARA
Alasan yang belum Minutasi :
1.
Banding
: 1 Perkara
2.
Kasasi
: 2 Perkara
PERKARA PERDATA GUGATAN
A.
SISA TAHUN 2012
13 PERKARA
B.
MASUK TAHUN 2013
15 PERKARA
C.
PUTUS TAHUN 2013
22 PERKARA
D.
SISA TAHUN 2013
15 PERKARA
E.
YANG SUDAH MINUTASI
9 PERKARA
F.
YANG BELUM MINUTASI
13 PERKARA
PERKARA PERDATA PERMOHONAN
A.
SISA TAHUN 2012
90 PERKARA
B.
MASUK TAHUN 2013
496 PERKARA
C.
PUTUS TAHUN 2013
584 PERKARA
D.
SISA TAHUN 2013
2 PERKARA
E.
YANG SUDAH MINUTASI
584 PERKARA
F.
YANG BELUM MINUTASI
0 PERKARA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
3. PENINGKATAN TERTIB ADMINISTRASI PERKARA
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 8 (DELAPAN) indikator kinerja
yaitu dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase berkas yang
diajukan banding, kasasi dan
PK yang disampaikan secara
lengkap
100 %
100 %
100
2.
Persentase berkas yang
diregister dan siap
disidangkan ke Majelis
100 %
100 %
100
3.
Persentase Penyampaian
pemberitahuan Pemanggilan
Sidang Tepat Waktu
90 %
80 %
89 %
4.
Persentase Penyampaian
Pemberitahuan Relaas
Putusan Tepat Waktu, Tempat
dan Para Pihak
100 %
100 %
100 %
5.
Persentase Penyitaan tepat
waktu dan tempat
75 %
50 %
67 %
6.
Persentase penetapan
penyitaan dan penggeledahan
100 %
100 %
100 %
7.
Persentase penyelesaian
perkara lalu lintas dan tipiring
100 %
100 %
100 %
8.
Penyampaian pemberitahuan
penetapan penangguhan
obyek sengketa kepada
tergugat tetap waktu dan
tempat
45 %
25 %
56 %
1.
Indikator Kinerja Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK
yang disampaikan secara lengkap yang ditargetkan 100% telah tercapai
100%, artinya berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK telah di
sampaikan secara lengkap.
2.
Indikator Kinerja Persentase berkas yang diregister dan siap disidangkan
ke Majelis
yang ditargetkan 100% telah tercapai 100%, yang artiunya
seluruh perkara yang masuk pada tahun 2013 telah diregister dan siap
untuk disidangkan.
3.
Indikator Kinerja Persentase Penyampaian pemberitahuan Pemanggilan
Sidang Tepat Waktu
yang ditargetkan 90% telah tercapai 89%, hal ini
dikarenaka adanya keterlambatan pengiriman dari Pos ataupun Pengadilan
Yang di delegasikan.
4.
Indikator Kinerja Persentase Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan
Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
yang ditargetkan 100% telah tercapai
100%, yang artinya semua Pemberitahuan Relas Putusan Telah Dikirim
Atau diterima pihak Tepat Waktu.
5.
Indikator Kinerja Persentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
yang
ditargetkan 75 % telah tercapai 67 %, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain adanya para pihak yang tidak menerima sehingga
penyitaan ditunda dikarenakan suasana / situasi yang tidak kondusif.
6.
Indikator Kinerja Persentase penetapan penyitaan dan penggeledahan
yang ditargetkan 100 % telah tercapai 100 %, yang artinya semua
permohonan izin penyitaan dan penggeledahan yang diajukan oleh
Penyidik Telah dikeluarkan Penetapannya.
7.
Indikator Kinerja Persentase penyelesaian perkara lalu lintas dan tipiring
yang ditargetkan 100 % telah tercapai 100 %, yang artinya semua perkara
lalu lintas dan Tipiring yang masuk telah disidangkan seluruhnya.
8.
Indikator Kinerja Penyampaian pemberitahuan penetapan penangguhan
obyek sengketa kepada tergugat tetap waktu dan tempat
yang ditargetkan
45 % telah tercapai 56 %, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain adanya para pihak yang tidak menerima sehingga penyitaan ditunda
dikarenakan suasana / situasi yang tidak kondusif.
4. PENINGKATAN KUALITAS SDM
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial
100 %
100 %
100 %
2.
Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial
100 %
80 %
80 %
1.
Indikator Kinerja Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial yang
ditargetkan 100% telah tercapai 100%, artinya pegawai yang di ikutsertakan
diklat teknis yudisial seluruhnya lulus.
2.
Indikator Kinerja Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial yang
ditargetkan 100% hanya tercapai 80 %. Artinya dari jumlah Pegawai yang di
ikut sertakan diklat non yudisial hanya 80 % saja yang lulus.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
5. PENINGKATAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KEPADA HUKUM
MELALUI TINDAKAN PENEGAKAN HUKUM
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase putusan
pengadilan yang tidak banding
93 %
89 %
96 %
1.
Indikator Kinerja Persentase putusan pengadilan yang tidak banding yang
ditargetkan 100% telah tercapai 98 %, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
No
Jenis Perkara
Target
Realisasi
Capaian
1.
Perkara Pidana
100 %
98 %
98 %
3.
Perkara Perdata
85 %
79 %
93 %
Rata Rata
93 %
89 %
96 %
Adapaun real jumlah perkaranya sebagai berikut :
No
Jenis Perkara
Putus
Pihak Yang
Mengajukan Banding
1.
Perkara Pidana
313
8
3.
Perkara Perdata
19
4
6. PENINGKATAN KUALITAS PENGAWASAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja
yaitu dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
2.
Persentase temuan yg
7. PENINGKATAN AKSEBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PENGADILAN
(ACCES TO JUSTICE)
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase proses
penyelesaian perkara yang
dapat dipublikasikan
80 %
75 %
94 %
8. PENINGKATAN PELAYANAN PERADILAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase penyedian
bantuan hukum bagi
masyarakat miskin dan
terpinggirkan
95 %
95 %
100 %
9. PENINGKATAN PELAYANAN DIBIDANG HUKUM SECARA CEPAT, MURAH
DAN MAMPU MENJANGKAU SEMUA LAPISAN MASYARAKAT
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase bantuan hukum
untuk pencari keadilan secara
prodeo
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
10. PENINGKATAN PELAYANAN DIBIDANG HUKUM SECARA CEPAT,
MURAH DAN MAMPU MENJANGKAU SEMUA LAPISAN MASYARAKAT
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase bantuan hukum
untuk pencari keadilan secara
prodeo
95 %
95 %
100 %
11. TERSEDIANYA DUKUNGAN MANAGEMEN DAN TUGAS TEKNIS DALAM
PENYELENGGARAAN FUNGSI PERADILAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase terselenggaranya
pembayaran gaji dan
tunjangan tepat waktu.
100 %
100 %
100 %
2.
Persentase tersedianya
penyelenggaraan operasional
dan pemeliharaan perkantoran
dalam penyelenggaraan
fungsi peradilan
98 %
98 %
100 %
12. TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARANA DALAM
PENYELENGGARAAN PERADILAN
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 1 (SATU) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase penyediaan
sarana dan prasarana yang
mendukung penyelenggaraan
peradilan
13. PENINGKATAN PENATAAN ARSIP PERKARA (IN AKTIF)
Sasaran yang tersebut diatas mempunyai 2 (DUA) indikator kinerja yaitu
dapat digambarkan sebagai berikut :
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
1.
Persentase penataan arsip
perkara yang diselesaikan.
75 %
75 %
100 %
2.
Persentase sarana dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2013
Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP )
tahun 2013 memuat laporan tentang pencapaian kinerja Pengadilan Negeri
Majalengka untuk selama kurun waktu tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan perwujudan dari bentuk
transparansi dan akuntabilitas lembaga peradilan didalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya, yang menginformasikan tingkat capaian sasaran kinerja dengan
mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja selama tahun
2013.
Dengan analisis capaian kinerja, keberhasilan dan kegagalan seperti yang
telah diuraikan pada Bab diatas, dan dengan gambaran capaian sasaran kinerja
sebesar 100
%,
diharapkan dapat dijadikan rujukan dan renungan pada masa yang
akan datang untuk memperbaiki susunan program dan sasaran yang akan dicapai.
Dengan upaya tersebut mudah-mudahan akan dapat lebih meningkatkan
akuntabilitas dan kinerja organisasi.
Mengetahui :
Ketua Pengadilan Negeri Majalengka
TOHARI TAPSIRIN, SH.,MH.
NIP.
195801291982031001
Majalengka, 28 Februari 2014
Panitera / Sekertaris
Pengadilan Negeri Majalengka
ATING BUDIMAN, SH.
NIP. 196506121986031002
BAB IV
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
PEMBENTUKAN TIM KERJA PENYUSUNAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
KETUA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
Menimbang
:
1.
2.
3.
Mengingat
:
1.
2.
3.
4.
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
Nomor: W11.U14/……../UM.02.02/I/2014
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KERJA PENYUSUNAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
KETUA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
1.
Bahwa untuk mendukung kelancaran kegiatan penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan
Negeri Majalengka, dipandang perlu membentuk Tim Kerja
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Pengadilan Negeri Majalengka Tahun Anggaran 2013
2.
Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini dianggap mampu dan memenuhi syarat untuk
ditetapkan sebagai Tim Kerja Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Majalengka
3.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Ketua Pengadilan
Negeri Majalengka tentang pembentukan Tim Kerja Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan
Negeri Majalengka Tahun Anggaran 2013 ;
1.
Intruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah ;
2.
Peraturan Menteri Aparatur Negara No. 09/M.PAN/05/2007 t
Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama
3.
Peraturan Menteri Aparatur Negara No. 29 Thn 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;
4.
Surat Edaran Menteri Aparatur Negara No. 11 Tahun 2011 ttg
Penyusunan LAKIP 2011dan Dokumen Penetapan Kinerja 2012
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Bahwa untuk mendukung kelancaran kegiatan penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan
Negeri Majalengka, dipandang perlu membentuk Tim Kerja
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
i Majalengka Tahun Anggaran 2013
Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini dianggap mampu dan memenuhi syarat untuk
ditetapkan sebagai Tim Kerja Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Pengadilan Negeri Majalengka
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Ketua Pengadilan
Negeri Majalengka tentang pembentukan Tim Kerja Penyusunan
Pemerintah Pengadilan
No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
No. 09/M.PAN/05/2007 tentang
Pedoman Penyusunan Indikator Kinerja Utama ;
No. 29 Thn 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
No. 11 Tahun 2011 ttg
Penyusunan LAKIP 2011dan Dokumen Penetapan Kinerja 2012.
M E M U T U S K A N
Menetapkan
:
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
TENTANG
TIM
KERJA
PENYUSUNAN
LAPORAN
AKUNTABILITAS
KEINERJA
PENGADILAN
NEGERI
MAJALENGKA TAHUN ANGGARAN 2013
PERTAMA
:
Mengangkat mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini sebagai Tim Kerja Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Negeri Majalengka Tahun
Anggaran 2013 yang selanjtnya disebut Tim Kerja Penyusunan
LAKIP;
KEDUA
:
Tugas Tim Kerja Penyusunan LAKIP sebagaimana dimaksud pada
diktum pertama diatas adalah :
a.
Melaksanakan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Negeri Majalengka
Tahun Anggaran 2012;
b.
Melaksanakan Penetapan Kinerja Pengadilan Negeri
Majalengka untuk Tahun Anggaran 2014 ;
KETIGA
:
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
ditinjau kembali apabila dikemudian hari terdapat alasan-alasan
obyektif untuk mengevaluasi dan memperbaharui surat keputusan
ini .
Ditetapkan di : Majalengka Pada Tanggal : Januari 2014 Ketua Pengadilan Negeri Majalengka
TOHARI TAPSIRIN, SH.,MH.
NIP.
195801291982031001
Lampiran Surat Keputusan
Ketua Pengadilan Negeri Majalengka
Nomor :
Nomor: W11.U14/……../UM.02.02/I/2014
Tanggal : Januari 2014
TIM KERJA PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
NO
NAMA
JABATAN
JABATAN DALAM
TIM
1.
Tardi, SH.
Ketua Pengadilan
Pengarah
2.
Ating Budiman, SH.
Panitera / Sekertaris
Ketua
3.
Jafri, SH.
Wakil Panitera
Wakil Ketua
4.
Maryono
Wakil Sekertaris
Sekertaris
5.
Meme
Kaur Keuangan
Anggota
6.
Asep Wawan
Kaur Umum
Anggota
Ketua Pengadilan Negeri Majalengka