• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 105/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 105/KEP-BKIPM/2017 TENTANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 105/KEP-BKIPM/2017

TENTANG

PEDOMAN STANDAR IDENTITAS ORGANISASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU,

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin, keseragaman, jiwa korsa, dan etos kerja, serta membangun identitas Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, perlu adanya pedoman standar identitas organisasi Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan tentang Pedoman Standar Identitas Organisasi Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3482);

(2)

- 2 -

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER. 25/MEN/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TENTANG PEDOMAN STANDAR IDENTITAS ORGANISASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN.

KESATU : Menetapkan Pedoman Standar Identitas Organisasi Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

(3)

- 3 -

KEDUA : Pedoman sebagaimana dimaksud diktum KESATU digunakan sebagai acuan dalam desain, informasi dan penggunaan logo secara lengkap yang sesuai dan memenuhi syarat untuk di implementasikan dalam mewujudkan pelayanan publik dilingkup Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan.

KETIGA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 4 Desember 2017 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

ttd.

(4)

PEDOMAN STANDAR IDENTITAS ORGANISASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU,

DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Identitas organisasi (corporate identity) merupakan gambaran terpadu mengenai sosok kepribadian, kegiatan, dan aspirasi suatu organisasi, yang diungkapkan baik secara rasional maupun emosional, melalui berbagai idiom visual yang efektif dan mengesankan, baik dari logo, jas laboratorium, rompi, dan jaket. Logo untuk institusi pemerintah tidak berbeda dengan lambang perusahaan yang memiliki arti penting sebagai corporate identity. Logo pada instansi pemerintah juga merupakan identitas khusus dari instansi tersebut.

Institusi pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan, memiliki berbagai aktivitas, terutama yang berkaitan dengan regulasi, pelayanan publik, serta penyediaan fasilitas umum. Pemerintah yang berfungsi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat serta penyedia pelayanan umum harus memiliki citra institusi yang baik, yakni institusi yang terpercaya, kredibel, dan memiliki reputasi yang baik.

Pembentukan logo juga dapat berperan sebagai salah satu prime mover perubahan budaya kerja dalam instansi pemerintah yang akan membantu membentuk persepsi masyarakat (consumer imagery) terhadap instansi pemerintah tersebut. Consumer imagery

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

NOMOR 105/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

PEDOMAN STANDAR IDENTITAS ORGANISASI BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

(5)

yang terbentuk dari upaya pembentukan citra insitusi pemerintah, merupakan gambaran mental dalam benak masyarakat dan pihak swasta mengenai institusi pemerintah. Persepsi masyarakat dan pihak swasta dalam penyelenggaraan pemerintahan, jika melekat dalam waktu lama, akan membentuk citra pemerintahan dibenak masyarakat dan pihak swasta. Logo instansi pemerintah memiliki nilai simbolik secara individu. Individu mengevaluasinya dengan didasarkan pada konsistensi atau kesesuaian dengan gambaran personalnya terhadap kinerja institusi pemerintah.

Pembuatan identitas sangat diperlukan oleh lembaga termasuk Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM). Filosofi “semangat baru, kerja gembira, semakin solid dan semakin maju untuk mewujudkan profesionalisme dan integritas BKIPM” yang menggambarkan semangat dari tujuan yang ingin dicapai oleh instansi.

Identitas dapat berupa logo dan pakaian kerja yang digunakan selain untuk kepentingan keselamatan kerja juga menunjukan identitas, dimana keduanya penting dibuatkan pedoman standar agar tentunya ada kesamaan dalam semangat membangun kinerja sesuai dengan penggambaran yang telah tercantum dalam logo yang dibakukan.

Logo BKIPM yang didesain khusus untuk kepentingan BKIPM yang akan disosialisasikan ke seluruh masyarakat sebagai suatu identitas dan tampilan yang akan memberikan semangat dan motivasi baru dalam dunia perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang nantinya didukung oleh pelayanan BKIPM yang nyata.

B. Maksud Dan Tujuan

Maksud penyusunan Pedoman Standar Identitas Organisasi (corporate identity) BKIPM, yaitu:

1. memberikan identitas terhadap institusi lingkup BKIPM, terkait identitas filosofi yang menggambarkan semangat kebaruan dari tujuan yang ingin dicapai oleh BKIPM; dan

2. memberikan ciri khas yang mudah dan cepat menjadi top of mind, sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas.

(6)

Tujuan penyusunan Pedoman Standar Identitas Organisasi (corporate identity) BKIPM adalah sebagai acuan dalam menghasilkan dokumen tentang desain, informasi, dan penggunaan logo secara lengkap.

C. Sasaran

Pedoman Standar Identitas Organisasi ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam standardisasi logo di lingkup BKIPM.

D. Ruang Lingkup

1. Pembuatan standar desain logo BKIPM, meliputi: a. filosofi logo; dan

b. keterangan desain logo.

2. Penggunaan pada pakaian kerja yang meliputi: a. jas laboratorium;

b. rompi; dan c. jaket.

E. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari tersusunnya Pedoman Standar Identitas Organisasi adalah:

1. Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM);

2. Pengguna layanan BKIPM; dan 3. Masyarakat luas.

(7)

BAB II LOGO BKIPM

A. Pengertian Logo

Logo merupakan suatu gambar atau sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari organisasi dan hal lainnya. Logo menginformasikan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan melahirkan sifat mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa bentuk dan warna logo tersebut.

Merancang logo BKIPM memiliki tujuan sebagai berikut: 1. mampu menggambarkan eksistensi institusi sebagai lembaga

bertaraf nasional maupun internasional, serta dapat menumbuhkan semangat untuk berubah bagi segenap pegawai (internal) dan mampu menunjukkan komitmen perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat dan pemangku kepentingan (eksternal);

2. memberikan gambaran secara utuh mengenai sosok kepribadian, kegiatan, dan aspirasi BKIPM melalui berbagai idiom visual yang efektif dan mengesankan;

3. secara internal mampu menumbuhkan kepercayaan diri, kebanggaan, loyalitas pegawai di lingkup BKIPM;

4. secara eksternal mampu menumbuhkan dan membina citra yang positif BKIPM dengan potensi dan aspirasi yang diemban; 5. menyusun pedoman penggunaan logo BKIPM, yang berisi

konsep dasar perancangan, pengaturan penggunaan logo, warna dan huruf, serta aturan penerapan pada berbagai media.

B. Filosofi Logo

Filosofi logo secara detail menggambarkan unsur per kata pada BKIPM yaitu karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan. Oleh karena itu, logo BKIPM memiliki filosofi yang sangat dalam yaitu memberikan pelayanan terhadap masyarakat terkait perkarantinaan ikan dan pengendalian jaminan

(8)

mutu serta kemananan hasil perikanan. Berikut adalah filosofi logo yang dimaksud.

Pada logo BKIPM menampilkan konsep pita dalam bentuk ikan yang mempunyai makna sebagai berikut:

1. pita dalam bentuk ikan dengan 3 (tiga) gradasi warna memiliki arti kerjasama, saling mengisi, berdampingan dan kesatuan dari BKIPM;

2. bentuk pita dengan warna oranye merepresentasikan perikanan darat dan warna tosca memiliki arti perikanan laut; dan

3. bentuk tanda centang pada bagian akhir pita warna oranye mencerminkan keamanan dan kualitas yang terjamin oleh BKIPM.

(9)

C. Warna Logo

Arti warna pada logo BKIPM sebagai berikut:

1. Oranye : lnovasi, antusiasme, semangat pembaruan, dan keterbukaan.

2. Hijau Tosca : Kreativitas, ramah kepada alam, dan keselarasan.

3. Biru : Ketenangan, kepercayaan diri, kebijakan dan kesetabilan.

Warna kombinasi oranye dan hijau memiliki arti tanah yang mewakili perikanan darat dan perikanan laut, yang merupakan lingkup kerja dan layanan dari BKIPM. Warna biru memiliki arti bahwa BKIPM berada dibawah naungan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, sedangkan gradasi warna memiliki arti kerjasama yang saling berkaitan dalam internal BKIPM.

(10)

D. Variasi Warna Logo

Warna logo tidak dapat diubah, namun demikian apabila dibutuhkan warna hitam putih, maka dapat disesuaikan dengan logo dengan block colour, black-white dan reverse balck-white, dibawah ini:

E. Penggunaan Logo

Logo dapat digunakan pada tampak depan bangunan (fasade), pylon, ruang pelayanan, spanduk, map, tas, leaflet serta pada kartu nama. Sedangkan logo yang berbingkai khusus digunakan untuk emblem.

(11)

F. Logo Emblem

Logo BKIPM dengan tepi keliling berbingkai warna biru diperuntukan hanya pada pakaian kerja.

G. Filosofi Huruf

Pada logo tipografi menggunakan jenis huruf tipe sans serif modern dengan huruf kecil (lower case) yang merefleksikan bahwa BKIPM sebagai lembaga pemerintahan tetap fleksibel mengikuti perkembangan zaman, sedangkan arti huruf sans serif modern mengedepankan pelayanan yang ramah, profesional, efisien, sedangkan huruf lower case Bold memiliki arti integritas yang tinggi.

(12)

BAB III PAKAIAN KERJA

A. Jas Laboratorium

Jas laboratorium terdiri atas jas laboratorium untuk pejabat struktural, analis, siswa maupun mahasiswa magang, serta tamu pada saat melakukan kerja maupun kunjungan di dalam laboratorium.

Spesifkasi bahan:

Bahan yang digunakan untuk jas laboratorium adalah kain poplin (kombinasi bahan katun, lembut, tidak mudah kusut dan anti air) dan nyaman dipakai.

Penggunaan jas laboratorium disesuaikan dengan warna peruntukannya. Berikut ini desain dan warna jas laboratorium sebagai berikut:

1. Jas Laboratorium Pejabat Struktural

Jas Laboratorium untuk pejabat (berwarna oranye). Dengan ketentuan baik pria maupun wanita berlengan panjang. Dada kiri bertuliskan BKIPM dengan bordir warna biru dan dada kanan bertuliskan nama serta pada bagian belakang jas bertuliskan Fish Quarantine and Inspection Agency dengan border warna biru.

(13)

2. Jas Laboratorium Analis/Personil Laboratorium

Jas Laboratorium untuk analis (berwarna tosca). Dengan ketentuan baik pria maupun wanita berlengan panjang. Dada kiri bertuliskan BKIPM dengan bordir warna biru dan dada kanan bertuliskan nama serta pada bagian belakang jas bertuliskan Fish Quarantine and Inspection Agency dengan border warna biru.

3. Jas Laboratorium Mahasiswa/Pelajar Magang

Jas Laboratorium untuk mahasiswa atau pelajar yang melakukan magang (berwarna putih). Dengan ketentuan baik pria maupun wanita berlengan panjang. Dada kiri bertuliskan BKIPM dengan bordir warna biru dan dada kanan bertuliskan nama serta pada bagian belakang jas bertuliskan Fish Quarantine and Inspection Agency dengan border warna biru.

(14)

4. Jas Laboratorium Tamu atau Pengunjung

Jas Laboratorium untuk tamu atau pengunjung (warna biru muda). Dengan ketentuan baik pria maupun wanita berlengan panjang. Dada kiri bertuliskan BKIPM dengan bordir warna biru dan dada kanan bertuliskan nama serta pada bagian belakang jas bertuliskan Fish Quarantine and Inspection Agency dengan border warna biru.

(15)

B. Rompi

Rompi digunakan pada saat melakukan pengawalan serta pemeriksaan, investigasi dan dinas lain di lapangan. Adapun rompi berbahan kain scott puma (mirip bahan parasut namun agak tebal dengan permukaan halus). Warna rompi abu-abu, dengan logo emblem BKIPM di dada sebelah kanan dan nama petugas di dada sebelah kiri, serta di bagian belakang bertuliskan Fish Quarantine and Inspection Agency dengan bordir warna putih. Berikut ini desain rompi BKIPM:

(16)

C. Jaket

Jaket digunakan pada saat melakukan pengawalan serta pemeriksaan, investigasi dan dinas lain di lapangan. Adapun jaket berbahan kain scott puma (mirip bahan parasut namun agak tebal dengan permukaan halus) Warna jaket abu-abu. Lambang bordir bendera merah putih di lengan kanan dan nama petugas di dada sebelah kiri, dan pada dada sebelah kanan logo emblem BKIPM, serta di bagian belakang bertuliskan Fish Quarantine and Inspection Agency dengan bordir warna putih. Berikut ini desain jaket BKIPM:

(17)

BAB IV PENUTUP

Pedoman Standar Identitas Organisasi (corporate identity) BKIPM ini merupakan sebagai acuan dalam desain, informasi, dan penggunaan logo secara lengkap, serta penggunaan pakaian kerja yang sesuai dan memenuhi syarat yang dapat diimplementasikan dalam mewujudkan pelayanan publik, sesuai dengan filosofi BKIPM “semangat baru, kerja gembira, semakin solid dan semakin maju untuk mewujudkan profesionalisme dan integritas”.

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

ttd.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak ( movement problem ) lari jarak pendek langsung, dan cara berlari jarak pendek yang benar. Bagi siswa sekolah

Dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk pemberdayaan Pokdarwis Tiram Tambun dalam mengembangkan usaha homestay di Desa Wisata Mentawir Kabupatem

Apabila dilihat dari hasil analisa, kerupuk tapioka dengan fortifikasi tepung cangkang telur ayam sebanyak 20 gram ini yang mendekati memenuhi syarat SNI pada uji fisik :

AUDIT ATAS KEWAJIBAN JANGKA PANJANG AUDIT ATAS KEWAJIBAN JANGKA PANJANG. DISUSUN OLEH : DISUSUN

anggota RAPI "ota Bandung sesuai dengan #ekanis#e dan regu!asi organisasi ang ber!aku. #ekanis#e dan regu!asi organisasi

Majalah Mimbar Indonesia dan Basis menyerukan bahwa humanisme yang memiliki arti paham yang memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas

bahwa salah satu keberhasilan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia ditentukan oleh tingkat kompetensi di bidang manajemen yang meliputi aspek pengetahuan,

“Fairness reduces the negative effects of organizational politics on turnover intentions, citizenship behavior and job performance”, Journal of Business and