• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fixed Income Daily Notes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fixed Income Daily Notes"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ulasan Pasar

Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Selasa, 2 Januari 2018 bergerak mengalami penurunan merespon data inflasi Desember 2017 yang terkendali di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 9 bps dimana perubahan imbal hasil yang cukup besar didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek. Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 5 bps didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 10 bps. Sementara itu imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 6 bps dengan didorong olah adanya kenaikan harga sebesar 30 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) juga ditutup dengan perubahan yang bervariasi berkisar antara 1 - 9 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga hingga sebesar 90 bps.

Pergerakan imbal hasil yang cukup besar pada perdagangan kemarin didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang cukup besar didorong oleh data inflasi yang terkendali mendorong penguatan rupiah di tengah dollar Amerika yang masih melanjutkan tren pelemahan.

Adapun dari data ekonomi domestik, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa pada bulan Desember 2017 terjadi inflasi sebesar 0,71%. Inflasi di bulan Desember terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,26%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,30%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,17%; kelompok sandang sebesar 0,13%; kelompok kesehatan sebesar 0,18%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,07%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,75%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender (YTD) di tahun 2017 sebesar 3,61% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 3,61%. Data inflasi yang masih sejalan dengan yang diperkirakan oleh pelaku pasar dimana untuk inflasi bulanan diperkirakan sebesar 0,45% dan inflasi tahunan sebesar 3,35% mendorong adanya aksi beli oleh investor pada pasar sekunder.

Sehingga secara keseluruhan, hal tersebut menyebabkan perubahan harga yang juga berdampak terhadap perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin. Imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan pada perdagangan kemarin ditutup bervariasi dengan penurunan imbal hasil yang sebesar 5,5 bps di level 5,925% untuk tenor 5 tahun, adapun turun sebesar 8 bps di level 6,819% untuk tenor 15 tahun, dan turun sebesar 3 bps di level 7,011% untuk tenor 20 tahun. Sedangkan mengalami kenaikan sebesar 4,5 bps di level 6,510% untuk tenor 10 tahun.

Sementara itu dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika, tingkat imbal hasilnya ditutup bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan pada keseluruhan seri di tengah kenaikan tingkat imbal hasil dari US Treasury. Imbal hasil dari INDO-23 ditutup turun terbatas kurang dari 1 bps di level 3,042% didorong oleh kenaikan harga 2 bps, INDO-28 turun sebesar 2 bps di level 3,507% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 15 bps. Adapun INDO-48 mengalami penurunan sebesar 1 bps di level 4,251% setelah mengalami kenaikan harga sebesar 20 bps. Sedangkan INDO-38 relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan perdagangan sebelumnya di level 4,370%.

I Made Adi Saputra

imade.saputra@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52117

Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara

Perdagangan Surat Utang Negara

(2)

Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin masih cukup besar, senilai Rp13,41 triliun dari 40 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana untuk seri acuan volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp953,75 miliar. Surat Perbendaharaan Negara seri SPN12180201 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp2,58 triliun dari 21 kali transaksi di harga rata - rata 99,68% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Negara seri FR0074 senilai Rp2,24 triliun dari 75 kali transaksi di harga rata - rata 105,06%.

Adapun Volume perdagangan Project Based Sukuk yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp1,74 triliun dari 1 seri Project Based Sukuk yang diperdagangkan. Project Based Sukuk seri PBS009 menjadi Surat Berharga Syariah Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,74 triliun dari 1 kali transaksi di harga rata - rata 100,20%.

Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp521,3 miliar dari 27 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Finansial Services Tahap III Tahun 2015 Seri B (TAFS01BCN3) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp60,4 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 102,72% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan IV Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2017 Seri A (SMFP04ACN2) senilai Rp60 miliar dari 3 kali transaksi di harga rata - rata 100,28%.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ditutup menguat sebesar 41,00 pts (0,30%) pada level 13514,00 per dollar Amerika setelah bergerak dengan mengalami penguatan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 13504,00 hingga 13554,00 per dollar Amerika. Penguatan nilai tukar rupiah tersebut seiring dengan penguatan mata uang regional terhadap mata uang dollar Amerika di tengah tren pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia. Mata uang Won Korea Selatan (KRW) memimpin penguatan mata uang regional yang diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR) dan Dollar Taiwan (TWD).

Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak terbatas pada awal perdagangan jelang lelang perdagangan Surat Utang Negara pada hari ini, dengan kecenderungan mengalami kenaikan harga Surat Utang Negara di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika seiring dengan pelemahan dollar Amerika terhadap mata uang utama dunia di tengah perkiraan positifnya hasil lelang Surat Utang Negara pada hari ini.

Sedangkan Imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan kemarin ditutup naik pada level 2,462% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,405%. Kenaikan imbal hasil juga terjadi pada surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) yang masing - masing ditutup naik pada level 0,461% dan 1,288% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,426% dan 1,292%. Imbal hasil surat utang regional juga mengalami penurunan dimana penurunan imbal hasil terjadi pada sebagian besar surat utang regional kecuali surat utang China yang justru mengalami kenaikan. Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak terhadap perdagangan Surat Utang Negara baik yang berdenominasi mata uang rupiah maupun dollar Amerika.

Adapun dari dalam negeri, pelaku pasar akan menantikan hasil lelang Surat Utang Negara pada hari ini. Sedangkan secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada area jenuh beli (overbought) dengan masih terlihat pada tren kenaikan harga, sehingga dalam jangka pendek pergerakan harganya masih akan cenderung naik namun dengan perubahan harga yang relatif terbatas.

Rekomendasi

Dengan kondisi tersebut maka kami sarankan kepada investor untuk tetap

Kurva Imbal Hasil SUN seri Acuan

Indeks Obligasi (INDOBeX)

(3)

Rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN03180404 (New Issuance), SPN12190104 (New Issuance), FR0063 (Reopening), FR0064 (Reopening) dan FR0075 (Reopening) pada hari Rabu, tanggal 3 Januari 2018.

Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2018. Target penerbitan senilai Rp17.000.000.000.000,00 (lima belas triliun rupiah) dengan seri-seri yang akan dilelang adalah sebagai berikut :

Kami perkirakan jumlah penawaran yang masuk akan berkisar antara Rp35—40 triliun dengan jumlah penawaran yang cukup besar akan didapati pada instrumen Surat Perbendaharaan Negara serta pada Obligasi Negara seri FR0075. Adapun berdasarkan kondisi pergerakan harga Surat Utang Negara menjelang pelaksanaan lelang, maka kami perkirakan tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan adalah sebagai berikut :

Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN03180404 berkisar antara 4,59 - 4,68;

Surat Perbendaharaan Negara Seri SPN12190104 berkisar antara 4,98 - 5,06;

Obligasi Negara seri FR0063 berkisar antara 5,90 - 6,00;

Obligasi Negara seri FR0064 berkisar antara 6,46 - 6,56; dan

Obligasi Negara seri FR0075 berkisar antara 6,96 - 7,06.

Lelang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 03 Januari 2018, dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Adapun hasil dari pelaksanaan akan diumumkan pada hari yang sama dan hasil dari lelang akan didistribusikan pada hari Jum'at, tanggal 05 Januari 2018. Di tahun 2018, target penerbitan kotor (gross issuance) Surat Berharga Negara senilai Rp846,4 triliun dimana pada kuartal I 2018 pemerintah mentargetkan penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang senilai Rp194,50 triliun dari 7 kali lelang Surat Utang Negara dan 6 kali lelang Sukuk Negara. Pada lelang perdana di tahun 2017, pemerintah meraup dana senilai Rp15 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp36,90 triliun.

Spread US T 10 Yrs—Gov’t Bond 10 Yrs

Imbal Hasil Surat Utang Global

Berita Pasar

Corp Bond Spread

Perdagangan Project Based Sukuk

Terms &

Conditions SPN ON

Seri (SPN03180404New Issuance) (SPN12190104 New Issuance) (ReopeningFR0063 ) (ReopeningFR0064 ) (ReopeningFR0075 ) Jatuh

Tempo 4 April 2018 4 Januari 2019 15 Mei 2023 15 Mei 2028 15 Mei 2038 Tingkat

Kupon Diskonto Diskonto 5,62500% 6,12500% 7,50000% Alokasi

Pembelian Non-Kompetitif

Maksimal 50% (dari yang

(4)

Harga Surat Utang Negara

(5)

IDR – USD

Dollar INDEX

(6)

FR0064

FR0065

(7)

MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM

MNC Research Investment Ratings Guidance

BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months

HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months

SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months

Not Rated : Stock is not within regular research coverage

PT MNC Sekuritas

MNC Financial Center Lt. 14 – 16

Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340

Telp : (021) 2980 3111

Fax : (021) 3983 6899

Call Center : 1500 899

Disclaimer

This research report has been issued by PT MNC Sekuritas. It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices, directors and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC Securities and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to or buy them from customers on a principal basis and may also

Edwin J. Sebayang

Head of Retail Research

Technical, Auto, Mining

edwin.sebayang@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52233

Victoria Venny

Telco, Infrastructure, Logistics

(021) 2980 3111 ext. 52236

Gilang Anindito

Property, Construction

(021) 2980 3111 ext. 52235

Rr. Nurulita Harwaningrum

Banking

(021) 2980 3111 ext. 52237

Sukisnawati Puspitasari

Research Associate

(021) 2980 3111 ext. 52307

Research Associate

(021) 2980 3111 ext. 52166

I Made Adi Saputra

Head of Fixed Income Research

imade.saputra@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52117

Thendra Crisnanda

Head of Institution Research

thendra.crisnanda@mncgroup.com

(021) 2980 3111 ext. 52162

Rheza Dewangga Nugraha

Junior Analyst of Fixed Income

rheza.nugraha@mncgroup.com

Gambar

Grafik Resiko

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk menjaga biodiversitas primata sangat memerlukan adanya hutan alam yang tidak terganggu manusia, padahal konsep ekologi rekonsiliasi menekankan

Pemberian Artemia yang ukurannya sesuai untuk larva di awal masa budidaya memberikan kesempatan lebih besar pada larva mendapatkan pakan, sehingga pemberian Artemia yang

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap

Artikel ini menyimpulkan bahwa pertentangan antara kelompok masyarakat dalam penggunaan sumbangan inilah yang memicu konflik sosial di Bali karena komunitas yang sembahyang

Membentuk anak agar memiliki akhlāq atau karakter yang baik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, perlu adanya sebuah proses pendidikan. Pendidikan karakter harus

Bangunan dan gedung di SDIT al-Qalam Kendari secara fisik didesain untuk menciptakan lingkungan pembelajaran agama Islam secara tidak lansung bagi peserta

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikutUntuk meningkatkan minat siswa dalam

Hasil penelitian ini sesuai temuan dari Erdogmus & Cicek (2012) , sosial media tidak hanya akan mempengaruhi individu dalam memilih lingkungan sosial untuk