• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI"

Copied!
175
0
0

Teks penuh

(1)

  i

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR

GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR EKONOMI

Studi Kasus : SMA N 1 Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

RETNO FITRI YULIANTI NIM : 061334043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

  ii

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR

GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR EKONOMI

Studi Kasus : SMA N 1 Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

RETNO FITRI YULIANTI NIM : 061334043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

  v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan syukur dan terimakasih

kepada:

Tuhan Yesus ”yang selalu menyertai,

memberikan jalan terang dan menuntun tiap

langkahku”

Orangtuaku dan Kakakku “yang selalu

memberikan dorongan dan semangat”

Sahabat-sahabatku “kalian yang menjadi

motivasiku untuk berjuang meraih cita-cita”

Almamaterku –Universitas Sanata Dharma-

(6)

  vi

MOTTO

If you want something you’ve never had, you must be willing to do something you’ve never  done. ~ Thomas Jefferson 

 

In this life we cannot always do great things. But we can do small things with great love. ~  Mother Teresa 

The way to get started is to quit talking and begin doing. ~ Walt Disney   

(7)
(8)
(9)

  ix

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR EKONOMI

Studi kasus: Siswa-siswi SMA N 1 Sleman

Retno Fitri Yulianti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar ekonomi (2) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi (3) pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi (4) pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru, motivasi belajar, disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 1 Sleman yang berjumlah 720 siswa. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas XII IPS sejumlah 51 responden. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik

purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dan regresi ganda..

(10)

  x

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENDTS' PERSEPTION ABOUT THE STYLE OF

TEACHERS' TEACHING, LEARNING MOTIVATION, LEARNING

DISCIPLINE TOWARDS THE ACHIEVEMENT OF STUDYING ECONOMICS

A Case Study on the Students of the Eleventh Grades of Social Science Departement of State 1 Sleman Senior High School

Retno Fitri Yulianti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The purpose of this study is to describe: (1) the influence of students' perceptions about the style of teachers' teaching towards the learning achievement of studying economics; (2) the influence of learning motivation towards the learning achievement of studying economics; (3) influence of the discipline of students' learning towards the achievement of studying economics; (4) the influence of students' perceptions about the style of teachers' teaching, learning motivation, learning discipline towards the learning achievement of studying economics.

The population of this study is 720 high school students of State 1 Sleman Senior High School. The samples are 51 students of the eleventh grades of Social Science Departement. The samples were drawn by applying purposive sampling technique. The data were analysed by the techniques of simple regression analysis and double regression.

(11)

  xi

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelasikan skripsi dengan judul “PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI GAYA MENGAJAR GURU, MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI”.

Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

4. Drs. Tulus Raharjo selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Sleman yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

(12)

  xii

6. Bapak Fx. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

7. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

8. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

9. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;

10.Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

11.Staf pengajar, tenaga administrasi, dan siswa SMA N 1 Sleman yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;

12.Kedua orangtuaku, ”Terima kasih untuk dukungan baik material maupun spiritual”;

13.Mb.Eni dan Mz.Tugi, ”Terima kasih atas dukungan material dan semangatnya, kapan aku di panggil tante...hehehehe”;

14.Dek Yudha yang gemesin...”Kenapa ga pernah main lagi??hehehe,,,,;

(13)

  xiii

16.Teman seperjuangan: Dwi gede,”Ayo wikk,,semangat,,secepatnya...pasti bisa,,,” Siska,”Jangan menyerah ndukk jangan putus asa,,,pasti bisa,,,semangat..” Novi,”hahaha...Novi akhirnya kita bisa juga pendadaran” Putri, ”ingat Put tanggal 10 Februari 2010..hehehe,,”,Alin, ”Semangat Lin...makasi bantuannya kemarin..hehehe,,,, Galih,” hahaha...Lih...ternyata ini bukan mimpi..hehehe...makasiii ya...”, Dwi kecil, ”hehehe..kamu yang pertama menjadi inspirator..hehehee....”;

17.Sahabat kecilku,, Restu, ”makasiii,,,bantuannya kemarin nyebar kuesioner..hahahahaha,,,,aku akan menyusulmu...selamat wisudanya,,”;

18.Sahabat-sahabatku,, Mela ”Nduk...kapan nyusul...udah didepan mata...semangat...tinggal satu langkah lagi...”, Detha” Ayo kita sama-sama berjuang di Jogja,,,hehehehe,,,tak tunggu undangannya....”, Lina”

(14)
(15)

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PESEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

(16)

xvi BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik ... 7

1. Belajar ... 7

2. Persepsi ... 8

3. Variasi Gaya Mengajar Guru ... 10

4. Motivasi Belajar ... 15

5. Disiplin Belajar ... 21

6. Prestasi Belajar ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 27

C. Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 32

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

D. Populasi dan Sampel ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

F. Pengujian Instrumen Penelitian ... 41

G. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Identitas Sekolah ... 51

(17)

xvii

C. Kondisi Sekolah SMA N 1 Sleman ... 54

D. Sarana dan Prasarana ... 55

E. Kemitraan ... 55

F. Program Kerja ... 56

G. Visi dan Misi ... 57

H. Organisasi Sekolah SMA N 1 Sleman ... 58

I. Sumber Daya Manusia SMA N 1 Sleman ... 67

J. Siswa Satuan Pendidikan SMA N 1 Sleman ... 68

K. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA N 1 Sleman ... 68

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 70

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 75

1. Uji Normalitas ... 75

2. Uji Linearitas ... 76

C. Pengujian Hipotesis ... 77

1. Hipotesis Pertama ... 77

2. Hipotesis Kedua ... 80

3. Hipotesis Ketiga ... 82

4. Hipotesis Keempat ... 85

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 94

(18)

xviii

C. Saran ... 96

(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Persepsi Siswa tentang Variasi

Gaya Mengajar Guru ... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 35

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Disiplin Belajar ... 36

Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Prestasi Belajar ... 37

Tabel 3.5 Skor Pernyataan Sikap Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru ... 40

Tabel 3.6 Skor Pernyataan Sikap Motivasi Belajar ... 40

Tabel 3.7 Skor Pernyataan Sikap Disiplin Belajar ... 41

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru ... 43

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Item Motivasi Belajar... 44

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Item Disiplin Belajar ... 44

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas ... 46

Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah ... 53

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Data Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru ... 71

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar ... 72

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Data Disiplin Belajar ... 73

(20)

xx

(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

A. Data Prestasi Siswa, Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar

Guru, Motivasi Belajar, Disiplin Belajar ... 99

LAMPIRAN 2 A. Kuesioner ... 107

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 114

LAMPIRAN 3 A. Perhitungan Mean, Median, dan Modus ... 120

B. PAP II (Kategori Kecenderungan Variabel) ... 121

C. Hasil Uji Normalitas ... 125

D. Hasil Uji Linearitas ... 125

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia

merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah

satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut

adalah pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk

menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan

pengajaran. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003,

menyatakan, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya

yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani

dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tujuan untuk

menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan

untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu

(23)

tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar

merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar

seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah

berhasil dalam belajar. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor

internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal).

Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat

intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode

pembelajaran dan lingkungan. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang

menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah

motivasi belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang

bersifat non intelektual. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang

cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik

bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari

siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat

belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat

belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar.

Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong

motivasi.

Faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah

(24)

dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang

memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan

nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran

tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan

yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam

menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan

keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti

pelajaran yang diajarkan.

Dengan memakai variasi metode maka guru dapat meningkatkan

kegiatan belajar siswa. Metode pembelajaran ekonomi adalah cara atau

pendekatan yang dipergunakan dalam menyajikan atau menyampaikan

materi pelajaran ekonomi. Mata pelajaran ekonomi adalah mata pelajaran

yang membutuhkan kasabaran, kecermatan, serta ketelitian. Untuk itu guru

dituntut untuk tidak hanya menyampaikan materi secara lisan atau

ceramah saja tetapi harus memilih metode yang dapat melatih siswa

belajar, misalnya dengan diskusi, memperbanyak latihan mengerjakan

soal. Selama ini guru di dalam menyampaikan materi pelajaran ekonomi

dengan ceramah secara lisan dan dengan menjelaskan materi di papan

tulis.

Selain faktor gaya mengajar guru, faktor lain yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah disiplin belajar. Untuk

(25)

menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, orang dapat

mengembangkannya melalui kesadaran diri dan kebebasan dirinya dalam

menaati dan mengikuti aturan yang ada. Bagi anak yang memiliki tingkat

kedisiplinan tinggi, peraturan-peraturan yang berlaku merupakan

pedoman dan ukuran perilaku. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui

proses dari serangkaian perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan

atau tata tertib untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Berdasarkan pada uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan

penelitian mengenai “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya

Mengajar Guru, Motivasi Belajar, Disiplin Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Ekonomi”

B. Indentifikasi Masalah

Dari uraian di atas peneliti dapat mengidentifikasi berbagai faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar bagi siswa. Faktor-faktor yang

berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar siswa antara lain metode

mengajar, variasi mengajar guru, lingkungan belajar, disiplin belajar,

(26)

C. Batasan Masalah

Dari berbagai faktor yang diduga mempengaruhi prestasi belajar

siswa, seperti diuraikan dalam identifikasi masalah, yang akan dikaji

dalam penelitian ini dibatasi hanya pada faktor persepsi siswa tentang

variasi mengajar guru, motivasi belajar dan disiplin belajar.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru

terhadap prestasi belajar ekonomi?

2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar tehadap prestasi belajar

ekonomi?

3. Apakah ada pengaruh disiplin belajar tehadap prestasi belajar

ekonomi?

4. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang gaya mengajar guru,

motivasi belajar, disiplin belajar tehadap prestasi belajar ekonomi?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang

variasi gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar ekonomi

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh disiplin belajar terhadap

(27)

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap

prestasi belajar ekonomi

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang

variasi gaya mengajar guru, motivasi belajar, disiplin belajar

terhadap prestasi belajar ekonomi

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada

beberapa pihak antara lain:

1. Bagi Sekolah (SMA)

Memberikan masukan untuk menyusun dan menyempurnakan

sistem yang diterapkan dalam pembelajaran ekonomi agar

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan

prestasi belajar.

2. Bagi calon peneliti

Memberikan pengalaman dan pengetahuan yang dapat diterapkan

dalam bidang pendidikan sehubungan dengan hal-hal yang

berhubungan dengan disiplin belajar dan motivasi belajar dalam

meningkatkan prestasi ekonomi.

3. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi

(28)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Belajar

Dalam pengertian yang umum atau popular, belajar adalah

mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh

dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang dikenal dengan guru.

Para penulis buku psikologi belajar, umumnya mendefinisikan belajar

sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif

menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.

Menurut W.S Winkel (1996:53) belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan

lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu

bersifat secara relatif konstan. Wittig (Muhibbin Syah, 2003:65) dalam

bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai: any

relatively permanent change in an organis’m behaviorial repertoire that

occurs as a result of experience (Belajar adalah perubahan yang relatif

menetap yang terjadi dalam keseluruhan tingkah laku suatu organisme

(29)

2. Pengertian Mengajar

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung

jawab yang cukup berat, karena berhasilnya pendidikan pada siswa

sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan

tugasnya. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan

belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar

merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya

dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses

belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk

dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa dan juga

hendaknya mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas

maupun yang ada di luar kelas yang menunjang kegiatan belajar

mengajar.

3. Persepsi Siswa Tentang Variasi Mengajar Guru

a. Pengertian Persepsi

Walgito (1981) menyatakan bahwa persepsi merupakan kesan

yang pertama untuk mencapai suatu keberhasilan. Persepsi pada

dasarnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang

di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui

penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.

Dapat disimpulkan, persepsi adalah suatu penafsiran yang unik

terhadap situasi, dan bukannya pencatatan yang benar terhadap

(30)

Persepsi dapat diartikan sebagai: 1) suatu tanggapan

(penerimaan lansung dari suatu serapan) dan 2) proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 1990:675). Menurut Winkel (1986:161) persepsi

adalah pengamatan secara global, kemampuan untuk membedakan

antara objek yang satu dengan yang lain berdasarkan ciri-ciri fisik

objek-objek itu, misalnya ukuran, warna dan bentuk.

Menurut Walgito (1992: 70), ada tiga faktor utama yang

berperan dalam persepsi, yaitu:

1. Objek yang dipersepsi

Suatu objek dapat menimbulkan stimulus yang diterima oleh alat

indera. Stimulus dapat datang dari luar maupun dari dalam diri

individu yang bersangkutan. Namun, sebagian besar stimulus

datang dari luar individu.

2. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf

Alat indera digunakan sebagai alat untuk menerima stimulus. Di

samping itu harus ada syaraf sensoris yang berfungsi untuk

meneruskan stimulus. Stimulus tersebut lalu diterima oleh pusat

susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

3. Perhatian

Perhatian diperlukan untuk membentuk atau menyadari persepsi

yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam

(31)

b. PengertianVariasi Mengajar Guru

Variasi mengajar adalah suatu kegiatan guru dalam konteks

proses interaksi belajar-mengajar yang ditujukan untuk mengatasi

kebosanan murid. Sehingga dalam situasi belajar-mengajar, murid

senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh

partisipasi (Usman, 2008:84).

c. Tujuan dan Manfaat Variasi Mengajar Guru

Tujuan dan manfaat variasi mengajar guru, adalah sebagai berikut

(Usman, 2008:85):

1) Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada

aspek-aspek belajar-mengajar yang relevan.

2) Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin

mengetahui dan menyelidiki pada siswa hal-hal yang baru.

3) Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan

sekolah dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan

lingkungan belajar yang baik.

4) Untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh

cara menerima pelajaran yang disenangi.

d. Prinsip Penggunaan Variasi Mengajar Guru

Prinsip penggunaan variasi mengajar guru, adalah sebagai berikut

(Usman, 2008:85):

1) Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang

(32)

2) Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan

sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak

menggangu pelajaran.

3) Direncanakan dengan baik, dan secara eksplisit dicantumkan

dalam pelajaran atau satuan pelajaran.

e. Komponen-komponen Ketrampilan Mengadakan Variasi Mengajar

Variasi dalam cara mengajar guru dapat dilakukan dengan (Usman,

2008:85):

1) Variasi dalam cara mengajar guru

a) Penggunaan variasi suara (teacher voice)

Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi

lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi

lambat, atau pada suatu saat berubah memberikan tekanan

pada kata-kata tertentu.

b) Pemusatan perhatian siswa (focusing)

Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap

penting dapat dilakukan oleh guru.

c) Kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence)

Adanya kesenyapan, kebisuan, atau selingan diam-diam

yang tiba-tiba dan disengaja selagi guru menerangkan

sesuatu merupakan hal yang baik untuk menarik perhatian

(33)

d) Mengadakan kontak pandang langsung (eye contact and

movement)

Kontak pandang digunakan untuk menyampaikan informasi

dan untuk mengetahui perhatian atau pemahaman siswa.

e) Gerakan badan mimik

Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan

gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam

berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhatian dan

untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang

dimaksudkan.

f) Pergantian posisi dalam kelas dan gerak guru (teachers

movement)

Pergantian posisi guru di dalam kelas dapat digunakan

untuk mempertahanan perhatian siswa.

2) Variasi dalam penggunan media dan alat pengajaran

Variasi dalam penggunan media dan alat pengajaran dapat

dilakukan dengan (Usman, 2008:86):

a) Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids)

Alat atau bahan yang termasuk ke dalam jenis ini ialah yang

dapat dilihat, antara lain grafik, bagan, poster, diorama,

gambar, film.

(34)

Suara guru termasuk ke dalam media komunikasi yang utama

di dalam kelas. Rekaman suara, suara radio, musik,

deklamasi puisi, sosiodrama, puisi.

c) Variasi alat dan bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan

digerakkan (motorik)

Yang termasuk dalam jenis ini, misalnya peragaan yang

dilakukan guru dan siswa, model, spesimen, patung, topeng,

dan boneka, yang dapat digunakan oleh anak untuk diraba,

diperagakan, atau dimanipulasikan.

d) Variasi alat dan bahan yang dapat didengar, dilihat, dan

diraba (audio-visual aids)

Pengunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling

tinggi. Media yang termasuk dalam hal ini, misalnya televisi,

radio, film, slide projector yang diiringi penjelasan guru,

penggunaanya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang

hendak dicapai.

3) Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

Penggunaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar

tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk

menghidupkan suasana belajar kelas demi keberhasilan murid

dalam mencapai tujuan. Adapun jenis pola interaksi (gaya

interaksi) guru adalah sebagai berikut (Usman, 2008:87) :

(35)

b) Pola guru-murid-guru: Ada balikan (feedback) bagi guru,

tidak ada interaksi antar siswa (komunikasi sebagai interaksi)

c) Pola guru-murid-murid: Ada balikan bagi guru, siswa saling

belajar satu sama lain.

d) Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid: Interaksi optimal

antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid.

f. Persepsi Siswa Terhadap Variasi Gaya Mengajar Guru

Ketrampilan menggunakan variasi diadakan karena faktor

kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar

yang begitu-begitu saja akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan

minat siswa terhadap pelajaran, guru, sekolah menurun. Untuk itu

diperlukan adanya keanekaragaman dalam penyajian kegiatan

belajar.

Menurut Winkel (1986:139) ketrampilan menggunakan

variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses

belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa

sehingga dalam proses belajar siswa senantiasa menunjukkan

ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif.

4. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata motivation yang berarti dorongan.

(36)

merangsang. Motive sendiri berarti alasan, sebab,dan daya penggerak

(Echols,1984). Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang

mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 1984).

Secara serupa Winkel (1987) mengemukakan bahwa motif adalah

adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Karakteristik dan Prinsip Motivasi

1) Karakteristik umum motivasi

Ada lima karakteristik umum motivasi menurut Thornburgh,

yaitu sebagai berikut (Prayitno,1989:26):

a) Tingkah laku yang bermotivasi adalah digerakkan

b) Tingkah laku yang termotivasi memberi arah

c) Motivasi menimbulkan intensitas bertindak

d) Motivasi itu adalah elektif

e) Motivasi merupakan kunci untuk pemusatan kebutuhan

2) Prinsip umum motivasi (Prayitno,1989:26):

a) Pengenalan tugas-tugas belajar penting dalam usaha

mendorong siswa untuk mempelajari urutan-urutan belajar

selanjutnya.

b) Motivasi menyangkut keinginana untuk beprestasi dalam

(37)

c) Penyusunan dan pencapaian tujuan haruslah denan

memberikan tugas-tugas belajar yang pantas, perasaan sukses

terhadap tugas-tugas belajar yang terakhir akan

meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas

berikutnya.

d) Mendapatkan informasi tentang pengerjaan tugas-tugas yang

benar dan pembetulan pengerjaan tugas-tugas yang salah,

mendorong siswa untuk melakukan penampilan yang lebih

baik dan bersikap yang lebih bermanfaat terhadap tugas-tugas

belajar.

c. Tipe-tipe Motivasi

Dikenal dua tipe motivasi yaitu (Prayitno,1989:10):

1) Motivasi Intrinsik

Thornburgh (1984) berpendapat bahwa motivasi intrinsik

adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong

dari dalam diri individu. De Chams (1977) mengemukakan

bahwa individu yang melakukan kegiatan yang didorong oleh

motivasi intrinsik, maka kegiatannya adalah untuk mencapai

(38)

Phil Louther (1984) mempergunakan strategi berikut ini

dalam mengajar agar siswa-siswa termotivasi secara intrinsik

(Prayitno, 1989:11):

a) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa sehingga

tujuan belajar menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan

siswa.

b) Memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas

kegiatan dan materi belajar selama masih dalam batas-batas

daerah yang pokok.

c) Memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi

siswa-siswa untuk mngembangkan tugas-tugas mereka dan

memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah.

d) Kadang kala memberikan penghargaan atas pekerjaan

siswanya.

e) Meminta kepada siswa untuk menjelaskan atau membacakan

tugas-tugas yang mereka buat.

2) Motivasi Ekstrinsik

Menurut Thornburgh (1984) motivasi ekstrinsik bukan

merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada

didalam diri siswa untuk belajar. Rumusan yang lebih baru

menegaskan bahwa motivasi ekstrinsik dinamakan demikian

(39)

mencapai tujuan yang terletak di luar aktifitas belajar itu sendiri

atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktifitas belajar (Prayitno

(1989:11).

Phil Louther mempergunakan strategi berikut ini dalam

membimbing siswa-siswa yang termonitor secara ekstrinsik,

yaitu (Prayitno (1989:11):

a) Memulai mengajar dengan memperkenalkan tujuan

pengajaran khusus, sehingga siswa-siswa mengetahui dengan

jelas apa yang harus ia capai dalam proses belajar itu.

b) Memonitor kemajuan dan memberi penguatan kepada setiap

siswa lebih sering dari pada yang dilakukan kepada

siswa-siswa yang memiliki motivasi intrinsik

c) Menilai setiap tugas siswa dan memberikan komentar secara

tertulis terhadap tugas-tugas yang berbentuk tertulis atau

makalah.

d) Kadang kala memasangkan seorang siswa yang memiliki

motivasi intrinsik dengan siswa yang memiliki motivasi

ekstrinsik, sehingga siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik

mengenal model cara belajar yang berbeda dari apa yang

(40)

d. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif

permanen dan secara potensial terjadi dari praktik atau penguatan

yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi

belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan

keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan

cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar

yang menarik.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswa yang sedang mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur

yang mendukung. Hal ini mempunyai peranan besar dalam

keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar

dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Uno, 2006:23):

1) adanya hasrat dan keinginan berhasil

2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3) adanya harapan dan cita-cita masa depan

4) adanya penghargaan dalam belajar

(41)

6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik

Menurut Budiono Pribadi, upaya mendidik dan

mengembangkan cita-cita belajar dapat dilakukan dengan berbagai

cara. Cara-cara mendidik dan mengembangkan yang dapat dilakukan

dengan berbagai cara antara lain sebagai berikut

(pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/05):

1. Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan.

2. Guru mengikutsertakan semua siswa untuk memelihara fasilitas

belajar.

3. Guru mengajak siswa untuk membuat perlombaan unjuk belajar

seperti lomba baca, lomba karya tulis ilmiah.

4. Guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap

fasilitas belajar seperti buku bacaan, majalah.

5. Guru memberanikan siswa untuk mencatat keinginan-keinginan

di buku pribadi, dan mencatat keinginan yang tercapai dan tak

tercapai.

6. Guru bekerja sama dengan pendidik lain seperti orang tua, untuk

(42)

5. Disiplin Belajar

The Liang Gie (1982:82) berpendapat bahwa dalam usaha apapun

juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk

memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan

pedoman-pedoman yang baik dalam usaha belajar barulah seseorang

akan memperoleh cara belajar yang baik. Menurut Arikunto (1990:155),

peraturan dan tata tertib merupakan dua hal yang sangat penting bagi

kehidupan sekolah sebagai sebuah organisasi yang menyelenggarakan

pendidikan.

Untuk membentuk satu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan

dalam mengikuti, menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, orang

dapat mengembangkannya melalui kesadaran diri dan kebebasan dirinya

dalam menaati dan mengikuti aturan yang ada. Untuk menjaga

berlakunya peraturan dan tata tertib diperlukan kedisiplinan dari semua

personal sekolah. Di dalam kehidupan sekolah peraturan dan tata tertib

dimaksudkan untuk menjaga terlaksananya kegiatan belajar mengajar

siswa, di samping itu juga untuk memenuhi kebutuhan setiap pribadi

yang terlibat di dalamnya karena mereka adalah individu yang mesti

dipandang sebagai manusia seutuhnya.

Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran

perilaku. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan

(43)

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Dari berbagai pengertian di atas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa disiplin belajar adalah suatu kondisi yang

tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku

seseorang yang sesuai dengan peraturan atau tata tertib untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

a. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar

Siswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan

baik, teratur sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik.

Faktor-faktor belajar turut berpengaruh terhadap tingkat disiplin individu,

seperti (faisalrohman.blogspot.com/2009/03):

1) Faktor ekstrinsik

a) Faktor non-sosial, seperti keadaan udara, suhu udara, waktu,

tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar

b) Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat dan lingkungan kelompok.

2) Faktor intrinsik

a) Faktor psikologi, seperti minat, bakat, motivasi, konsentrasi,

(44)

b) Faktor fisiologis, seperti pendengaran, penglihatan, kesegaran

jasmani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur, dan sakit

yang diderita

b. Fungsi Disiplin

Dalam arti luas disiplin mempunyai pengaruh yang ditujukan

untuk membantu siswa agar dapat memahami dan menyesuaikan diri

dengan tuntutan lingkungan dan juga penting tentang cara

menyesuaikan tuntutan yang mungkin ditujukan siswa terhadap

lingkungannya (Entang, 1984:10).

Menurut Ansabel seperti yang dikutip Antonius Bheny

(2009:14), disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting

terhadap perkembangan kepribadian. Disebutkan bahwa ada empat

fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin, yaitu:

1) Sebagai fungsi internalisasi

2) Sebagai fungsi dari sosialisasi

3) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian

4) Sebagai fungsi terhadap peranan dari rasa aman

Mulyasa (2004:13) dalam faisalrohman.blogspot.com

sedikitnya terdapat 7 (tujuh) yang perlu diperhatikan dalam

menyukseskan pendidikan. Salah satunya adalah mendisiplinkan

peserta didik. Peserta didik perlu didisiplinkan dengan tujuan untuk

membantu menemukan diri, mengatasi dan mencegah timbulnya

(45)

menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka

menaati segala peraturan yang ditetapkan.

6. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Dewa Ketut (1988:51), prestasi merupakan suatu bukti

keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan tes prestasi adalah tes yang

mengukur prestasi (achievement test) yang dimaksudkan sebagai alat

untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (learning).

Menurut Muhibbin (1997:141), prestasi belajar merupakan taraf

keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu. Winkel (1996:162) mengatakan

bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya

sesuai dengan bobot yang dicapainya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang

dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat

(46)

Menurut Suryabrata (1989:142), faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu :

a. Faktor dari dalam

Kondisi psikologi yaitu beberapa faktor psikologi yang dapat

mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :

1) Kecerdasan

Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi

maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat.

Sebaliknya bila individu itu mempunyai kecerdasan yang rendah

maka belajarnya akan lambat dan mengalami kesulitan belajar.

2) Bakat

Setiap individu memiliki bakat yang berbeda. Bakat merupakan

kemampuan anak yang dibawa sejak lahir.

3) Minat

Minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap

sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan belajar

siswa lebih mudah dan cepat.

4) Motivasi belajar

Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang

mempengaruhi prestasi. Setiap siswa memiliki motivasi yang

(47)

5) Emosi

Emosi merupakan kondisi psikologi individu untuk melakukan

kegiatan, dalam hal ini adalah belajar. Kondisi psikologi siswa

yang mempengaruhi belajar antara lain: perasaan senang,

kemarahan, kecemasan, dll.

a. Faktor dari luar

1) Lingkungan alami, yaitu faktor yang mempengaruhi dalam

proses belajar mengajar, misalnya :

a) Keadaan udara, Apabila udara terlalu lembab atau kering

kurang membantu siswa dalam belajar.

b) Waktu belajar, misalnya pembagian waktu siswa untuk

belajar dalam satu hari diatur dengan baik dalam pembagian

waktu belajar dan bermain.

c) Cuaca yang nyaman, bagi siswa membantu siswa untuk lebih

nyaman dalam belajar.

2) Lingkungan sosial

Kehadiran orang lain pada saat sedang belajar akan menganggu

aktivitas belajar. Dalam lingkungan sosial yang mempengaruhi

belajar siswa dapat dibagi menjadi 3 yaitu :

a) lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh

anggota keluarga

b) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu teman sebaya, teman

(48)

c) lingkungan sosial dalam masyarakat yang terdiri atas seluruh

anggota masyarakat.

Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi yaitu :

a. faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri.

Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya.

b. faktor external, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak. Seperti

kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya.

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa

dalam memperoleh prestasi.

5. Kerangka Berpikir

a. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru

Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan

belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar

merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya

dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses

belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk

dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar mengajar.

Selama proses belajar mengajar berlangsung, terjadilah interaksi

antara guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan khusus, karena

(49)

Seorang guru atau pengajar yang efesien hendaknya memperhatikan

minat belajar siswanya, apakah siswa berminat atau tidak terhadap

pelajaran, itu sebenarnya tugas guru, guru harus mengetahuinya. Jika ada

siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran dan malas belajar, itu tugas

guru untuk mencari solusinya dan menyelidiki faktor-faktor apa yang

menjadi penyebabnya. Banyak faktor yang menyebabkan kebosanan

siswa terhadap pelajaran, salah satunya adalah guru, guru yang tanpa

menggunakan variasi gaya mengajar, hal-hal yang seperti ini yang bisa

menjadikan situasi dan suasana kelas tidak kondusif, dengan suasana

seperti ini perhatian dan konsentrasi siswa jadi berkurang atau

terganggu. Oleh karena itu, guru sebaiknya menggunakan variasi dalam

gaya mengajar, agar siswa termotivasi, bergairah dan menciptakan

suasana yang kondusif dalam belajar. Dengan semakin bervariasinya

gaya mengajar guru maka kegiatan belajar mengajar menjadi semakin

nyaman sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

b. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting, motivasi

merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan

belajar. Motivasi berprestasi merupakan dorongan untuk berhasil atau

sukses dalam belajar pada umumnya (Prayitno, 1989:67). Siswa-siswa

(50)

banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang kurang

termotivasi dalam belajar.

Siswa yang termotivasi untuk belajar akan sangat tertarik dengan

berbagai tugas belajar yang sedang mereka kerjakan, menunjukkan

ketekunan yang tinggi, variasi aktifitas belajar merekapun lebih banyak.

Motivasi dalam belajar tidak saja merupakan suatu energi yang

menggerakkan siswa untuk belajar, tetapi juga sebagai suatu yang

mengarahkan aktifitas siswa kepada tujuan belajar. Karena betapapun

baiknya potensi dan kemampuan intelektual siswa jika siswa tersebut

tidak termotivasi dalam belajar, maka proses belajar tidak akan

berlangsung dengan optimal (Prayitno, 1989:8)

Kebutuhan untuk berprestasi akan menjadi faktor yang

memotivasi dalam belajar. Jika aktifitas belajar disediakan dalam

tahap-tahap atau urutan yang tepat, maka hal itu semua akan memberikan

kemungkinan bagi siswa untuk merasa sukses. Demikian juga adanya

pengukuran dan kontrol terhadap aktifitas-aktifitas siswa tersebut.

Dengan melihat hasil pengukuran ini maka siswa terdorong untuk

meningkatkan usaha untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi

(51)

c. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

Peserta didik perlu didisiplinkan dengan tujuan untuk membantu

menemukan diri, mengatasi dan mencegah timbulnya problem-problem

disiplin, serta berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan bagi

kegiatan pembelajaran, sehingga mereka menaati segala peraturan yang

ditetapkan. Disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Hal itu

disebabkan dimanapun seseorang berada, di sana selalu ada peraturan

atau tata tertib. Disiplin mendorong siswa belajar secara kongkrit dalam

praktik hidup di sekolah maupun di rumah. Tanpa disiplin yang baik,

suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan

pembelajaran.

Secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan yang

tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. Disiplin merupakan jalan

bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.

Kesadaran pentingnya disiplin belajar dan motivasi belajar menjadi salah

satu dasar seseorang mencapai prestasi yang lebih baik.

d. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru,

Motivasi belajar, Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Ekonomi

Menurut Winkel (1986:139) ketrampilan menggunakan variasi

diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar mengajar

(52)

belajar siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta

berperan serta secara aktif.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa

hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan

akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar

yang menarik.

Secara positif disiplin memberi dukungan lingkungan yang

tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. Disiplin merupakan jalan

bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.

Kesadaran pentingnya disiplin belajar dan motivasi belajar menjadi salah

satu dasar seseorang mencapai prestasi yang lebih baik.

6. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir, maka peneliti dapat mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

a. Ada pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

terhadap prestasi belajar ekonomi.

b. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.

c. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi.

d. Ada pengaruh persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru,

(53)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus, yaitu penelitian

tentang subjek tertentu dimana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang

diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti. Dalam hal ini, penelitian

dilakukan di SMA N 1 Sleman sehingga kesimpulan dari penelitian ini hanya

berlaku di SMA tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SMA N 1 Sleman Yogyakarta yang terletak di Jalan

Magelang km.14 Medari, Sleman.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2010.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian adalah siswa dan siswi kelas XII IPS di SMA N 1 Sleman.

2. Objek Penelitian adalah persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru,

(54)

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada 3 variabel bebas

(independent variable), yang meliputi persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru (X 1), motivasi belajar (X 2), disiplin belajar (X 3). Variabel

terikat (dependent variable) adalah prestasi belajar ekonomi.

2. Pengukuran Variabel bebas (Independent Variable) a. Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

Pengukuran variabel persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan

dinyatakan dalam lima skala pendapat sebagai berikut:

1) Selalu (SL)

2) Sering (S)

3) Kadang-kadang (KK)

4) Jarang (J)

(55)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Variasi Gaya Mengajar Guru

Dimensi Indikator Pernyataan Positif (Nomor item dalam kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor item dalam kuesioner) Ketrampilan mengadakan ketrampilan mengajar

(a) Penggunaan variasi suara. (b) Kesenyapan dan kebisuan guru. (c) Mengadakan kontak pandang

langsung.

(d) Gerakan badan dan mimik wajah. 1,2 4 3 5,6 Variasi dalam penggunaan alat dan media

(a) Variasi alat/bahan yang dapat dilihat.

(b) Variasi alat/bahan yang dapat diraba, dimanipulasi.

(c) Variasi alat/bahan yang dapat dilihat, didengar, dan diraba.

8,9 10 7 Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa

(a) Kemampuan melakukan

komunikasi aktif dengan siswa. (b) Kemampuan memberikan

balikan/feedback bagi siswa.

11,12,13

15

14

c. Motivasi belajar siswa

Pengukuran variabel motivasi belajar siswa dengan menggunakan

skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan

dinyatakan dalam lima skala pendapat sebagai berikut:

1) Sangat Setuju (SS)

(56)

3) Netral (N)

4) Tidak Setuju (TS)

5) Sangat Tidak Setuju (STS)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar Siswa

Dimensi Indikator Pernyataan Positif (Nomor item dalam kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor item dalam kuesioner) Motivasi Internal

(a) Tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas

(b) Melaksanakan tugas dengan target yang jelas

(c) Memiliki tujuan yang jelas dan menantang

(d) Memiliki perasaan senang saat belajar (e) Selalu berusaha untuk lebih baik

1,8,10 9,6 2,4 3 11,12 7 Motivasi Eksternal

(a) Belajar dengan harapan mendapat nilai yang bagus.

(b) Fasilitas yang mendukung (c) Lingkungan belajar kondusif

5

14 13

d. Disiplin Belajar

Pengukuran variabel disiplin belajar dengan menggunakan skala

Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan dalam lima

(57)

1) Selalu (SL)

2) Sering (S)

3) Kadang-kadang (KK)

4) Jarang (J)

5) Tidak Pernah (TP)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Kuesioner Variabel Disiplin Belajar Siswa

Dimensi Indikator Pernyataan Positif (Nomor item dalam kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor item dalam kuesioner) Kesiapan siswa

1) Kesiapan siswa memulai pelajaran 2) Keyakinan siswa terhadap kemampuan

menguasai pelajaran

3) Kemauan belajar secara mandiri

4) Kemauan bertanya jika kurang jelas dan belum mengerti

1 4 2,7 3 Tanggung jawab

1) Disiplin siswa dalam megerjakan tugas dari guru

2) Pengulangan lagi materi yang diajarkan 3) Disiplin siswa dalam belajar ekonomi

5,13

6,10

8 9,11,12

e. Pengukuran Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar

siswa. Pengukuran prestasi belajar menggunakan nilai raport semester

genap tahun ajaran 2009-2010.

Prestasi belajar siswa dikelompokan menjadi 2 kategori yaitu

(58)

1) Menunjukkan skor yang dicapai responden dari nilai raport.

2) Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam

kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurve normal dan

diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pengukuran Variabel Prestasi Belajar

Kategori Syarat pengukuran

Tinggi Lebih dari mean

Rendah Kurang /sama dengan mean

Mean dicari dengan rumus sebagai berikut (Hadi, 1998:41):

Mean =

N fx

Keterangan:

fx= Total Skor N = Jumlah Sampel

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sekaran (Zulganef, 2008:133) pengertian populasi sebagai

keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal-hal yang menarik bagi

peneliti untuk ditelaah. Menurut Sudjana (2002:6), populasi adalah totalitas

(59)

kuantitafif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai

sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Mengacu dari kedua pengertian

tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA N 1

Sleman.

2. Sampel

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang

menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain

sampel mewakili populasi. Sedang Sudjana (2002:6) menyebutkan, sampel

adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara

tertentu.

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data

sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar

diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMA N 1

Sleman yang berjumlah 720 siswa. Jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 51 responden atau sebanyak jumlah siswa kelas XII

IPS dengan pertimbangan siswa-siswi tersebut telah mengikuti mata

(60)

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya

1. Kuesioner

Soemardjan dan Koentjaraningrat (Zulganef, 2002:166)

mengungkapkan pengertian kuesioner sebagai daftar pertanyaan-pertanyaan

yang disusun secara tertulis. Kuesioner digunakan untuk mengungkap

variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang variasi mengajar guru, motivasi

belajar, disiplin belajar.

Kuesioner disusun berdasarkan skala Likert, yang dinyatakan

dengan ungkapan sebagai berikut:

a. Alternatif jawaban atas pertanyaan/pernyataan persepsi siswa tentang

variasi gaya mengajar guru.

Tabel 3.5

Skor pernyataan sikap persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru

Alternatif Jawaban

Penskoran

Penyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Sering (SS) 5 1

Sering (S) 4 2

Kadang-kadang (KK) 3 3

Kurang (K) 2 4

(61)

b. Alternatif jawaban atas pertanyaan/pernyataan tentang motivasi

belajar.

Tabel 3.6

Skor penyataan sikap motivasi belajar

Alternatif Jawaban

Penskoran

Penyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Netral (N) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4

Sangat Tidak Setuju (STS)

1 5

a. Alternatif jawaban atas pertanyaan/pernyataan tentang disiplinbelajar

Tabel 3.7

Skor pernyataan sikap disiplin belajar

Alternatif Jawaban

Penskoran

Penyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Sering (SS) 5 1

Sering (S) 4 2

Kadang-kadang (KK) 3 3

Kurang (K) 2 4

(62)

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan data yang berdasarkan catatan suatu subjek

yang dilakukan individu atau lembaga-lembaga (Suharsimi, 2006:158)

Metode ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan

oleh peneliti.

Peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, dokumen, notulen, catatan

harian untuk melengkapi data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti.

Dokumentasi digunakan untuk mengukur variabel terikat yaitu data

mengenai prestasi belajar ekonomi untuk siswa kelas XII IPS SMA N 1

Sleman.

G. Uji Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui apakah alat atau instrumen yang digunakan itu

benar-benar dapat dijadikan alat ukur terutama instrumen kuesioner, maka perlu

diadakan pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Pengujian Kesahihan (Validitas) Kuesioner

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid/sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah. Pengujian validitas kuesioner dapat dilakukan

(63)

r =

(

) (

)

(

)

(

)

∑ ∑

− − − 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n Keterangan :

r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y Y = skor total dari seluruh item

X = skor total dari setiap item n = jumlah responden

∑XY = hasil kali X dan Y

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan

taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran menunjukkan r hitung > r tabel

maka item tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya jika r hitung < r tabel item

tersebut dinyatakan tidak valid.

Pengujian item instrument dilakukan di SMA Taman Madya Jetis,

dengan jumlah responden sebanyak 30 responden. Berikut ini merupakan

rangkuman dari hasil uji validitas terhadap variabel persepsi siswa tentang

variasi gaya mengajar guru, motivasi belajar dan disiplin belajar yang

(64)

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas item Variabel Persepsi Siswa Tentang Variasi Gaya Mengajar guru

No.

r

hitung

r

tabel Keterangan
(65)

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas item Variabel Motivasi Belajar

No.

r

hitung

r

tabel Keterangan

butir1 0.493 0, 361 Valid

butir2 0.411 0, 361 Valid

butir3 0.843 0, 361 Valid

butir4 0.486 0, 361 Valid

butir5 0.403 0, 361 Valid

butir6 0.644 0, 361 Valid

butir7 0.721 0, 361 Valid

butir8 0.414 0, 361 Valid

butir9 0.437 0, 361 Valid

butir10 0.381 0, 361 Valid

butir11 0.542 0, 361 Valid

butir12 0.548 0, 361 Valid

butir13 0.502 0, 361 Valid

butir14 0.429 0, 361 Valid

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas item Variabel Disiplin Belajar

No.

r

hitung

r

tabel Keterangan

butir1 0.665 0, 361 Valid

butir2 0.749 0, 361 Valid

butir3 0.842 0, 361 Valid

butir4 0.670 0, 361 Valid

butir5 0.616 0, 361 Valid

butir6 0.566 0, 361 Valid

butir7 0.628 0, 361 Valid

butir8 0.752 0, 361 Valid

butir9 0.764 0, 361 Valid

butir10 0.647 0, 361 Valid

(66)

butir12 0.480 0, 361 Valid

butir13 0.803 0, 361 Valid

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan adalah

valid. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan antara rhitung

dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh

rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan rhitung lebih besar

daripada rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan

mengenai persepsi siswa tentang variasi mengajar guru, motivasi belajar dan

disiplin belajar adalah valid.

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2000:

236). Koefisien reliabilitas dicari dengan menggunakan rumus Alpha,

sebagai berikut:

11

r =

⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛

2

2 1 1 t b k k σ σ Keterangan: 11

(67)

k = banyak butir pertanyaan

2

t

σ = varian total

2

b

σ = jumlah varian butir

Menurut Nunally, instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila

nilai koefisien Alpha Cronbach > 0,6. Sebaliknya apabila hasil nilai koefisien Alpha Cronbach < 0,6 maka penelitian tersebut dikatakan belum reliabel (Imam Ghozali, 2007: 42).

Dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

r

hitung Kriteria

Reliabilitas

Status

Persepsi Siswa tentang Variasi Gaya Mengajar Guru

0,876 0,6 Reliabel

Motivasi Belajar 0,865 0,6 Reliabel Disiplin Belajar 0,912 0,6 Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, menunjukkan bahwa instrumen atau

kuesioner untuk mengukur variabel persepsi siswa tentang variasi gaya

mengajar guru, motivasi belajar dan disiplin belajar diperoleh hasil

koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,876 ; 0,865 dan 0,912 yang lebih besar dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut adalah

(68)

H. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F. Agar

kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih

dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Pengujian prasyarat analisis

mencakup uji normalitas dan uji linieritas.

1. Uji Persyaratan Analisis Korelasi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis

untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini

digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi)

dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana

teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya

distribusi data sampel yang diamati benar-benar merupakan observasi

suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36).

Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes

Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):

(69)

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn ( X ) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih

besar dari taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel normal. Bila

probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf

signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel

mempunyai hubungan yang linier. Uji linieritas dalam penelitian ini

menggunakan uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

e S

Tc S F 2

2

=

Keterangan:

F = Nilai F untuk garis regresi

S2 Tc = Varians tuna cocok e

S2 = Varians kekeliruan

Koefisien F hitung diperoleh dengan perhitungan SPSS. Jika F hitung >

nilai F tabel maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat

tidak linier. Sebaliknya jika nilai F hitung < F tabel, maka hubungan antar

(70)

c. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh

persepsi siswa tentang variasi mengajar guru, motivasi belajar, disiplin

belajar terhadap prestasi belajar ekonomi. Untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh variabel-variabel tersebut digunakan model

persamaan regresi.

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi sederhana.

Regresi sederhana memperkirakan satu variabel terikat diberi notasi Y

dan variabel bebas diberi notasi X, sehingga bentuk hubungan yang

dicari adalah regresi Y atas X (Sudjana, 2002: 315).

Persamaan matematisnya sebagai berikut:

) (X b a Y) = +

Rumus untuk menghitung koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

∑ ∑

− −

= 2 2

2 ) ( ) )( ( ) )( ( i i i i i i i X X n Y X X X Y a

− −

= 2 2

) ( ) )( ( i i i i i i X X n Y X Y X n b Keterangan:

Y= variabel terikat

(71)

Uji signifikansi (α) = 5% untuk uji dua sisi, dk = jumlah data (n) –

2, uji dua sisi dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya koefisien

regresi dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel.

(72)

51

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Berikut ini adalah gambaran umum SMA N 1 Sleman, yang datanya diperoleh dari pihak sekolah.

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMA N 1 Sleman

Alamat : Jln. Magelang Km 14,4 Medari Sleman Yogyakarta 55515

Telepon : (0274) 868434, 867242

Fax : (0274) 867242

Email : smansa_sleman[at]yahoo[dot]com

Mailing list : groups.yahoo.com/group/smansa_sleman Tahun berdiri : 1963

Status : Negeri

B. Sejarah SMA N 1 Sleman

(73)

terbatasnya lahan, gedung sekolah diperluas ke atas berlantai 2.

Gambar

Tabel 5.6 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ........................................................
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Variasi Gaya Mengajar Guru
Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar SiswaTabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Disiplin Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan Ajar Matrikulasi Fisika Dasar – Teknik Sipil FST Undana 2009 12 Usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif yang bekerja pada sebuah partikel sama

Berangkat dari persoalan ini, penulis berpendapat bahwa keterhubungan antara negara dan BUMN dalam kaitannya dengan penyertaan modal dan pengelolaan asset BUMN harus dipilah secara

The instrument of the research is a data card to write and categorize the backchannel types and functions from Conversation Analysis (CA) approach to analyze a conversation

Untuk pembuktian pengalaman pekerjaan, penyedia agar membawa kontrak pekerjaan(ASLI (ASLI (ASLI (ASLI dan REKAMAN) dan REKAMAN) dan REKAMAN) yang merupakan kontrak

B Kotoran sapi tingkatkan kesejahteraan

AN ANALYSIS OF ENGLISH – INDONESIAN TEXT TRANSLATION OF ASSOCIATED PRESS NEWS AGENCY IN OLAHRAGA COLUMN IN SOLOPOS.. Muhammadiyah University of

Akta jual beli yang dikeluarkan oleh camat sebagai PPAT sementara. adalah bukti telah dilaksanakannya peralihan hak milk atas tanah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas daya hambat antara dadih dengan yogurt terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.Jenis