• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-ZR MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176

PENENTUAN

KADAR ZIRKONIUM

DALAM PADUAN U-ZR

MENGGUNAKAN

SPEKTROFOTOMETER

UV-VIS

DENGAN PENGOMPLEKS

ARSENAZO

III

Yanlinastuti,

Dian Anggraini, S. Fatimah, Yusuf Nampira

Pusat Teknologi Bahan Bakar (PTBN) - BATAN Serpong, 15314 Kawasan Puspiptek Tangerang Selatan

Emai : ellyyanli@yahoo.com

ABSTRAK

PENENTUAN KADAR ZIRKONIUM DALAM PADUAN U-Zr MENGG UNA KAN

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS DENGAN PENGOMPLEKS ARSENAZO III. Telah dilakukan penelitian penentuan kadar zirkonium dalam paduan U-Zr menggunakan spektrofotometer UV- Vis dengan pengompleks arsenazo III. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan kadar zirkonium dalam paduan

U-Zr menggunakan pengompleks arsenazo III dan mencari parameter yang optimum standar zirkonium menggunakan spektrofotometer UV- Vis. Sebeluln dilakukan analisis zirkonium dalam paduan U-Zr terlebih dahulu paduan tersebut dilarutkan menggunakan asam florida 1M dan asam nitrat 1M Dari hasil percobaan diperoleh bahwa pengompleks arsenazo III dapat digunakan untuk penentuan zirkonium pada konsentrasi 80 ppm dengan serapan maksimum pada panjang gelombang 666,3 nm pada media asam klorida 9N, arsenazo membentuk komplek dengan zirkonium dalam waktu 75 menit setelah reaksi dan stabil selama 120 menit. Sedangkan kurva kalibrasi standar zirkoniwn merupakan garis lurus dengan pesamaan y

=

I, 742x - 0,012 dengan koefisien regresi I'

=

0,998. Pada penentuan zirkoniwn dalam sampel di dapat kadar zirkonium rata-rata sebesar 5,47% dengan tingkat akurasi rata-rata sebesar 91, 12%.

Kata kunci : Arsenazo III, zirkonium, paduan U-Zr dan spektrofotometer UV- Vis

ABSTRACT

DETERMINATION OF ZIRCONIUM CONTENT IN U-Zr ALLOY USING A

SPECTROPHOTOMETER UV-VIS WITH COMPLEXING ARSENAZO III. The determination of zirconium in the U-Zr alloys using UV- Vis spectrophotometer with a complexing arsenazo III has been studied. The purpose of this analysis is to determine the levels of zirconium in the U-Zr alloy using complexing arsenazo III and to search the optimum parameters of zirconium standards using UV- Vis spectrophotometer. Prior to the analysis of zirconium in the alloy, U-Zr alloys were first dissolved using acid fluoride 1M and nitric acid 1M From the experimental results it is obtained that the complexing arsenazo III can be usedfor the determination of zirconium at a concentration of80 ppm with a maximum absorption at a wavelength of 666.3 nm, under the media 9N hydrochloric acid where arsenazo form a complex with zirconium in 75 minutes after the reaction and stable after 120 minutes. The standard calibration curve of zirconium is a straight line with equality y = l. 742x- 0.012 with a regression coefficient I' = 0.998. Zirconium determination in the sample can be reported at average of5.47% with the average accuracy of91.12%. Keywords: Arsenazo III, zirconium, U-Zr alloys and UV- Vis spectrophotometer

Yanlinastuti dkk 567 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN

(2)

kesetaraan penyerapan netron unsur pengotor dengan boron. Nilai boron ekivalen tiap unsur logam pengotor ditunjukkan pada Tabel 8 sebagai berikut :

Tabel 8. Nilai Boron Ekivalen

SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGY AKART A, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176 berat jenis UPs dan U3Si~ yang masing masing sebesar 8,4 g/cm3 dan 12,2 g/cm3. Berdasar berat jenis tersebut dimungkinkan dapat digunakan untuk bahan bakar dispersi dengan densitas uranium yang lebih tinggi.

Berat pikno

+

CCl4

=

63,7943 g (X) Berat pikno

+

CCI4

+

serb uk = 68,3712 g (Y)

Densitas CCI4 = 1,59 g/cm3

Analisis densitas serbuk UMo dengan cara sederhana menggunakan piknometer, ini berdasarkan hukum Archimedes, bahwa volumi; cairan yang dipindahkan adalah sebesar volume· benda yang di masukkan dalam suatu wadah. Dengan mengetahui densitas dari larutan CCI4 dan berat serb uk UMo, maka kita dapat menghitung volume serbuk dan akhimya menghitung densitas serbuk. Hasil analisis densitas serbuk diperoleh sebagai berikut :

4.

Kadar Faktor

B No

Unsur(ppm/B EkivalenEkivalen, /lg/g) (ppm) 1 Zn 45,9000,000240,01102 2 Mg 14,7220,000040,00059 3 Ni 36,7500,001070,03932 5 Fe2631,3391,710370,00065 6 Co 0,008990,0000,00000 7 Ca 139,9550,022390,00016 8 AI288,3550,034600,00012 9 Cd 0,3I0443,9191,216615. 10 Cu 34,6470,000850,02945 II Li 0,149070,0000,00000 Total Boron ekivalen

= 3,06436

Analisis densitas serbuk UMo Berat gelas piala

+

serbuk UMo Berat gelas piala kosong Berat serbuk UMo

= 36,9277 g = 31,8573 g = 5,0704 g

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil analisis kadar uranium diperoleh 93.26%. Kadar pengotor tertinggi Fe sebesar 2631,339 ppm, dan yang tidak terdeteksi Co dan Li dengan total boron ekivalen 3,06436 ppm. Analisis densitas serbuk diperoleh 16,336 g/1. Sehingga bahan bakar UMo tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar nuklir dengan tingkat muat uranium tinggi.

UCAP AN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Supardjo, MT dan bapak Drs. Yusuf Nampira serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

DAFT AR PUST AKA

1. YANLINASTUTI, "Analisis Sifat Termal Logam Uranium Paduan UMo dan UMoSi Menggunakan Differential Thermal Analyzer", Prosiding Seminar Nasional SDM Teknologi Nuklir ISSN, 1978-0176

2. ANONIM, Instructions for Use 682 Titroprocessor Series 01, Metrohm Ltd. CH-9100 HERISAU, Switzerland.

3. AN LOON, J.C., Analytical Atomic Absorption Spetroscopy, Selected Method, Toronto (1980). 4. ANONIM "NUKEM GmbH" Description of the

Numkem Quality Control of Fuel Element Fabrication, part 3,1982

5. RSG-GAS, Spesifikasi serbuk bahan bakar U3Si~.

Maka densitas serbuk UMo dapat dihitung sebagai berikut : p

5,0704Xl,59

(63,7943

+

5,0704)- 68,3712

3

8,0619

= 16,336 g/cm

0,4935

Hasil pengukuran berat jenis serbuk UMo g/cm3 diperoleh sebesar 16,336g/cm3. Berat jenis serbuk UMo tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

(3)

SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR

VII

YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176

PENDAHULUAN

Bahan bakar paduan U-Zr telah lama digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor riset, diantaranya reaktor TRIGA (Training Research and lsotop General Atomic) di USA. Reaktor TRIGA di Pusat Teknologi Nuklir, Bahan dan Radiometri, Bandung dan Reaktor TRIG A Kartini di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan,Yogyakarta. Hasil penelitian berbagai pihak menunjukkan bahwa bahan bakar U-Zr memiliki karakteristik yang spesitik terutama faktor keamanan yang baik. Bahan bakar paduan U-Zr yang dikembangkan oleh General Atomic berupa tipe dispersi, yaitu uranium terdispersi secara homogen sebagai logam bebas di dalam matrik zirkonium. Dipilihnya logam zirkonium sebagai matrik bahan bakar reaktor jenis TRIGA karena zirkonium term asuk logam yang mempunyai tampang lintang absorbsi netron termal yang rendah, titik leleh tinggi, kekuatan mekanik tinggi, tahan terhadap korosi air dan uap sehingga sangat sesuai untuk digunakan sebagai matrik ataupun bahan struktur dalam reaktor dan meningkatkan fase transisi temperatur didalam uranium[I.4J.

Untuk dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam reaktor, maka paduan U-Zr tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai bahan bakar, terutama kadar zirkonium dalam bahan terse but, oleh karena itu perlu dianalisis. Beberapa teknik

pengujian dapat digunakan untuk menganalisis kandungan un sur zirkonium, diantaranya teknik spektroskopi serapan atom (SSA), emisi spektroskopi, fluorosensi sinar-x (XRF), dan Spektrofotometer UV -Vis [4]. Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah spektrofotometer UV -Vis.

TEORI

Spektrofotometer UV-Vis adalah alat untuk analisa un sur-un sur berkadar rendah secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Penentuan secara kualitatif berdasarkan puncak-puncak yang dihasilkan pada spektrum suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan penentuan secara kuantitatif berdasarkan nilai absorbansi yang dihasilkan dari spektrum senyawa kompleks unsur yang dianalisa dengan pengompleks yang sesuai. Senyawa kompleks yanB digunakan dalam penelitian ini adalah arsenazo III2.7]. Aplikasi terse but sesuai dengan hukum Lambert-Beer yang melandasi penggunaan spektrofotometer, yaitu bila suatu cahaya monokromatis dilewatkan melalui suatu media yang transparan, maka bertambah-turunnya intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal dan kepekaan media yang digunakan.

Gambar I. Spektrofotometer UV - Vis PERKIN ELMER Lamda 15

Pengukuran konsentrasi cuplikan didasarkan pada hukum Lambert-Beer, yang menyatakan hubungan antara banyaknya sinar yang diserap sebanding dengan konsentrasi unsur dalam cuplikan[3.5], dengan rumus sebagai berikut :

A = log1/10 atau A = a.b.c (l)

A

=

absorbansi

A = koefisien serapan molar

b

=

tebal media cuplikan yang dilewati sinar c = konsentrasi unsur dalam larutan cuplikan

10

=

intensitas sinar mula-mula I

=

intensitas sinar yang diteruskan

Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (10)

melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (I.), sebagian dipantulkan (lr), dan sebagian lagi dipancarkan (It). Aplikasi rumus tersebut dalam pengukuran kuantitatif dilaksanakan dengan cara komparatif menggunakan kurva kalibrasi dari hubungan konsentrasi deret larutan

(4)

SEMINAR NASIONAL

SOM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGY AKARTA, 16 NOVEMBER 20 I I ISSN 1978-0176

standar dengan nilai absorbansinyal6.7J. Konsentrasi cuplikan ditentukan dengan substitusi nilai absorbansi cuplikan ke dalam persamaan regresi dari kurva kalibrasi, dengan persamaan ini konsentrasi sampel terukur dapat ditentukan yaitu

Y = ax - b (2)

dimana: Y = absorbansi a

=

konstanta x = konsentrasi b = kemiringan/slope

Untuk menentukan persentase kadar zirkonium dalam paduan U-Zr digunakan formula sebagai berikut.

Persentase (%) zirkonium =

CxFpxV xIOO% (3)

Bx 106

C = konsentrasi yang diperoleh (Ilglml) Fp = faktor pengenceran

V

=

volume pelarutan (mL) B

=

berat cuplikan (g) TATA KERJA

Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer UV-Vis Perkin Elmer Lambda 15, neraca analitik, pipet eppendorf, peralatan gelas kimia dan pemanas.

Bahan

Bahan dan pereaksi yang dugunakan adalah paduan U-Zr 6% hasil peleburan, standar zirkonium, arsenazo III 0, I %, asam nitrat 1M, asam florida 1M, asam klorida dan air bebas mineral.

Cara Kerja

A. Penentuan Daerah Panjang Gelombang Optimum

Blanko dimasukkan kedalam dua buah kuvet dengan tujuan untuk me-nol-kan absorban lalu tekan back corecl dan tekan run. Setelah alat pada kondisi nol salah satu blanko tersebut dikeluarkan, kemudian masukkan larutan standar zirkonium-arsenazo III 0, 1% dengan konsentrasi 0,5 ppm untuk menentukan daerah panjang gelombang optimum, dilakukan dengan penyapuan panjang gelombang dari spektrum 190 nm sampai dengan 900 nm sehingga didapat puncak zirkonium pada panjang gelombang optimum.

B. Penentuan Pengompleks Arsenazo

III

0,1

%

Optimum

Untuk mendapatkan serapan yang maksimum pada pembentukan kompleks antara zikonium dengan arsenazo III dilakukan variasi konsentrasi arsenazo, dengan cara berikut, dipipet larutan standar zirkonium sebanyak 125 ilL (0,5ppm) masukkan kedalam labu takar 25 mL, ditambahkan larutan arsenazo dengan konsentrasi yang bervariasi 20 ppm; 40 ppm; 80 ppm; 120 ppm dan 160 ppm, lalu

ditepatkan sampai volume 25 mL dengan HCl 9N. Larutan siap diukur absorbannya pad a panjang gelombang yang memberikan spektrum optimum.

C. Penentuan Keasaman Larutan

Pengompleks Arsenazo

III

Pengaruh keasaman larutan pengompleks antara zirkonium dan arsenazo III dilarutkan dengan cara memipet standar zirkonium masing-masing sebanyak 125 ilL kedalam labu ukur 25 ml (0,5ppm), kemudian ditambahkan arsenazo III 0, 1% 2 mL, selanjutnya ditepatkan hingga tanda dengan keasaman bervariasi 2; 5; 7; 9 dan 10M, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 666,3 nm.

D. Penentuan Waktu Kestabilan

Pengompleks Arsenazo

III

Pengaruh waktu kestabilan pembentukkan kompleks antara zirkonium dan arsenazo III dilakukan dengan memipet larutan standar zirkonium sebanyak 100 ilL kedalam labu takar 25 ml, kemudian ditambahkan arsenazo III 0, I % 2 mL, selanjutnya ditepatkan dengan HCI 9N sampai tanda batas. Kemudian absorbansinya diukur pada panjang gelombang 666,3 nm dengan waktu bervariasi dari 0 men it hingga 3 jam 30 menit dengan slang waktu pengukuran 15 men it.

E. Pembuatan Larutan Kurva Kalibrasi Zirkonium

Pembuatan larutan untuk kurva kalibrasi zirkonium dengan membuat deret standar dari konsentrasi larutan standar zirkonium 100 ppm dipipet masing-masing ke dalam labuukur 25 mL sebanyak : 0; 10; 25; 50; 100; 125; 200 dan 250 ilL, kemudian ditambahkan 2 mL larutan arsenazo III 0, 1% ke dalam masing-masing labu takar dan tepatkan sampai batas dengan HCl 9N, larutan dikocok dan diamkan selama 75 men it sehingga terbentuk senyawa kompleks yang sempuma. Kemudian larutan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV -Vis pada panjang gelombang 666,3 nm.

F. Pembuatan Larutan Sam pel Zirkonium Paduan U-Zr ditimbang seberat 1,0167 gram, tambahkan HF 1M dan HN03 1M masing-masing 5 mL, kemudian dipanaskan hingga larut, setelah larut dengan sempuma kemudian disaring dan masukkan kedalam labu 50 mL tepatkan sampai tanda batas. Larutan dalam volume 50 mL, diencerkan dengan cara dipipet I mL masukkan kedalam labu ukur 10 ml tepatkan sampai tanda batas dengan air bebas mineral, kemudian dipipet 100 ilL dari labu ukur 10 mL, masukkan kedalam labu takar 25 mL lalu tambahkan 2 mL arsenazo III 0,1 %. Tepatkan dengan HCL 9N sampai tanda batas, larutan didiarnkan selama 1,5 jam sehingga terbentuk senyawa kompleks yang sempuma. Larutan siap

(5)

diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pad a panjang gelombang 666,3 nm(7].

G. Pengukuran Standar dan Sam pel

Analisis lamtan standar dengan variasi konsentrasi diukur untuk membuat kurva kalibrasi yaitu hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi, dan analisis kandungan sampel ditentukan dari nilai absorbansi yang diukur dan disubtitusikan ke dalam persamaan regresi yang dihasilkan dari kurva kalibrasi.

Penentuan panjang gelombang yang optimum menggunakan alat spektrofotometer UV - Vis dengan pengompleks arsenazo III 0, 1% dan zirkonium standar, dilihat serapan maksimumnya pada daerah panjang gelombang 190 sampai dengan 900 nm, temyata mempunyai serapan maksimum pad a panjang gelombang 666,3 nm seperti yang ditunjukan pad a Gambar I. Selanjutnya pada

SEMINAR NASIONAL SOM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 201 I ISSN 1978-0176 panjang gelombang 666,3 nm ini digunakan untuk pengukuran konsentrasi zirkonium dalam lamtan standar dan sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.

Panjang gelombang optimum

Penentuan panjang gelombang yang optimum menggunakan alat spektrofotometer UV -Vis dengan pengompleks arsenazo III 0,1% dan zirkonium standar, dilihat serapan maksimumnya pada daerah panjang gelombang 190 sampai dengan 900 nm, temyata mempunyai serapan maksimum ,pada panjang gelombang 666,3 nm seperti yang ditunjukan pad a Gambar I. Selanjutnya pad a panjang gelombang 666,3 nm ini digunakan untuk pengukuran konsentrasi zirkonium dalam larutan standar dan sam pel.

;;>E,kKIN-EU"!E'" LAMBDf1 15 UV/ViS BPECTR8PH(HOMETER

_"""¥'..~'_",_.-~_¥~-,. ..••.. --. -- ...•••....

~

_~ .•

~J2 oe .p,; ~~ fi<: tH

"~"'---'-

'53 ~~ -':'i!.~.:H

Gambar 1. Spektrum sera pan pengompleks zirkonium dan arsenazo III

2. Senyawa kompleks arsenazo

III

0,1

%

dan zirkonium

Gambar 2 menunjukkan bahwa absorbansi yang optimum terdapat pad a pengompleks arsenazo III 0, I% dengan konsentrasi 80 ppm. Oipelajari pula pengaruh perbandingan anatara pengompleks arsenazo III, perbandingan arsenazo dengan zirkonium yang optimum adalah 80 ppm ditunjukkan pada Gambar 2, Senyawa kompleks didalam air mudah mengalami reaksi hidrolisis, sehingga menyebabkan terjadinya pengurangan kandungan serapan zirkonium yang dianalisis

terlihat pada Tabel I,

(6)

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176 0.1 0.6 ._'" 0.5

e

.z 0.4

j

0.3 ex: 0.2 0.1 o

o

50 100 150 200

Kon!ientrasi Arsena.zo III (ppm)

Gambar 2. Pengaruh serapan pengompleks arsenazo dengan zirkonium

'Vi c: It! .Q

L-a

III .Q 1< I I i ! Konsentrasi HCI (N)

Gambar 3. Pengaruh konsentrasi keasaman dengan pengompleks arsenazo-zirkonium

)

1. Pengaruh waktu kestabilan pengompleks arsenazo

III

Berdasarkan Gambar 4 dan Tabel 3 pada lampiran I, tampak bahwa intensitas serapan stabil terjadi setelah 75 menit setelah reaksi dan stabil selama 120 menit semakin lama waktu pengukuran konsentrasi senyawa pengompleks atau larutan berwarna yang

diukur cukup stabil. Hal ini disebabkan bahwa konsentrasi senyawa kompleks arsenazo III dengan zirkonium yang diukur mempunyai kesetabilan, sehingga waktu inilah merupakan waktu yang optimal yang digunakan untuk pengukuran selanjutnya.

(7)

SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176 0,800 0,700 ..•. T T ~ T '"' 0,600 ~'"'

~~

.~ 0,500 -.. - --nI

j

~ 0,3000,4000,200 II

L_________

, II 0,100 t---0,000 --- ..-.---.--- ..-- ..---.-.-.- ...-.----...--.--0,00 0,50 1,00 1,50 2,002,50 3,003,50 Waktu (jam)

Gambar 4. Hubungan waktu pengompleks dengan zirkonium

1.

Kurva kalibrasi

Analisis kurva kalibrasi zirkonium menggunakan alat spektrometer UV - Vis. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata-rata absorbansi dari masing-masing larutan standar, nilai standar deviasi, presisi pengukuran yang diperoleh dari nilai RSD (relatif standar deviasi) secara keseluruhan berada dibawah 5%. Dari larutan standar zirkonium dengan berbagai konsetrasi, masing-masing dibaca absorbansinya dengan UV - Vis dan dibuat kurva

2,000 1,500

kalibrasi merupakan garis lurus yang menunjukkan hubungan absorbansi dengan konsentrasi dan didapat persamaan y

=

1,742x-0,012 dengan koefisien regresi 0,998, yang menyatakan bahwa hubungan antara absorbansi dan konsentrasi sangat kuat, terlihat pada Gambar 5 dan Tabel 4 lampiran 2. Dengan menggunakan persamaan tersebut maka konsentrasi zirkonium dalam larutan sampel dapat dihitung 'V; 1,000 .1::' •... .DiroI.DV)

«

0

0,0000,500 -0,500 0,5 y=1.742x - 0.012 R2=0_998

1

1,5 Konsentrasi (ppm)

Gambar 5. Kurva kalibrasi standar zirconium

1.

Penentuan zirkonium dalam paduan U-Zr Metoda ini dicoba untuk menganalisis zirkonium dalam paduan U-Zr dalam HCI 9N dengan pengompleks arsenazo HI 0,1% pada konsentrasi 80

ppm dan waktu 1,5 jam, dengan panjang gelombang 666,3 nm. Analisis dilakukan sebanyak tiga kali percobaan. Data hasil analisis dapat dilihat pad a Tabel 5.

Tabel 5. Data absorbansi pengukuran sampel zirconium

(8)

SEMINAR NASIONAL

SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176 Volume Absorbansi Percobaan sampel (~L) Rata-rata SD RSD (%) I 2 3 I 1000,781 0,7810,7810,7800,0740,0006 2 1000,784 0,7830,7830,7820,1280,0010 3 1000,795 0,7940,7940,7940,0730,0006 Rata-rata 0,787 0,7860,7860,7850,0920,0007

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rata-rata absorbansi dari masing-masing larutan standar, nilai standar deviasi, presisi pengukuran yang diperoleh dari nilai RSD (relatif standar deviasi) secara keseluruhan rata-rata berada dibawah 5%. Hal ini menunjukkan bahwa metode dan peralatan yang digunakan untuk analisis zirkonium mempunyai ketelitian yang tinggi. Konsentrasi sampel teoritis diperoleh dari penimbangan dan melarutkan U-Zr (6%) dalam labu 50 mL, kemudian diencerkan

kembali dalam labu 10 mL, dari labu terse but dipipet I 00 ~I dimasukkan kedalam labu 25 mL sehingga diperoleh konsentrasi teoritis 0,488 ppm. Dengan memasukkan nilai absorbansi dalam rumus regresi y=I,742x-0,012 diperoleh nilai konsentrasi zirkonium sebesar 0,442 ppm. Setelah diperoleh konsentrasi zirkonium berdasarkan perhitung sehingga diperoleh kadar zirkonium dalam paduan U-Zr sebesar 5,47% dengan tingkat akurasi pengukuran 91,12% dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel6. Perolehan kadar zirkonium dalam paduan U-Zr 6%

Percobaan Konsentrasi Zrsecara teori (ppm) Konsentrasi Zr diperoleh (ppm) %Zr % Akurasi I 0,488 0,442 2 0,488 0,443 3 0,488 0,449 Rata-rata 0,445 SD 0,003 KESIMPULAN

Dari hasil percobaan menggunakan metoda spektrofotometer UV- Vis dapat disimpulkan bahwa, pengompleks arsenazo III dapat digunakan untuk penentuan zirkonium pada konsentrasi 80 ppm, panjang gelombang optimum 666,3 run, arsenazo membentuk kompleks dengan zirkonium 75 menit setelah reaksi dan stabil selama 120 menit, dalam media asam khlorida 9N. Kurva kalibrasi standar zirkonium dan arsenazo mempunyai persamaan regresi y=1,742x-D,012 dengan koefisien regresi r = 0,998. Pada penentuan sampel zirkonium di dapat kandungan zirkonium dalam paduan U-Zr (6%) dengan kadar zirkonium rata-rata sebesar 5,47%, dengan tingkat akurasi pengukuran rata-rata sebesar 91,12%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bp. Ir. Masrukan, MT yang telah memberikan bahan

5,43 90,57

5,45 90,78

5,52 92,01

5,47 91,12

0,04 0,776

untuk melakukan penelitian ini, serta pihak yang telah ikut berpartisipasi membantu kelancaran kegiatan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

DAFTAR PUSTAKA

1. ASLINA SR. GINTING, MASRUKAN, M HUSNA AL HASA. Pengaruh Temperatur Terhadap Sifat Termal Paduan U-Zr Dengan Variasi Kandungan Zr. Buletin Triwulan Daur Bahan Sakar Nuklir, Urania Vol 13 No.3, ISSN 0852-4777, PTBN SATAN, Serpong, Juli 2007.

2. ANONIM, Google, Arsenazo Definition of Arsenazo in the Free Online Encyclopedia.

3. FATIMAH, SYAMSUL, DARMA

ARDIANTORO, YOSKASIH. Kinerja spektrofotometer UV -Vis menggunakan metode Quality Control Chart. PTBN SATAN,

Serpong, 2008.

4. MAS RUKAN, ROSIKA. Perbandingan Hasil Analisis Bahan Bakar U-Zr dengan

(9)

Menggunakan Teknik XRF dan SSA, Jurnal I1miah Daur Bahan Bakar Nuklir Urania Vol 14 No.1, ISSN 0852-4777, PTBN BATAN, Serpong, Januari 2008.

5. NOVIARTY, YUSUF NAMPIRA, SUPARDI, Analisis Zirkonium Secara Spektrofotometer UV-Vis. ISSN 0852-4777, URANIA No. 21/Thn.VI/Januari-ApriI2000

6. ANONIM, Perkin Elmer & Co Gmbh, "Manual Operation UV- Vis Spektrofotometer", Lambda 15, April 1992.

7.

WULANSARY, RETNO. Laporan Kerja Praktek Penentuan Uranium dengan Pengomplek Arsenazo III Menggunakan Spektrofotometer UV -Vis Lambda 15, 2009.

8. WILLIAM A. DUPRAW, A Sample

Spectrophotometric Method For Determination Of Zirconium OR Hafnium In Selected Molybdenum-Base Alloys. Nasa TM X-2452, National Aeronautics and Space Administration, Washington, D.C - January 1972

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN 574

SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176

(10)

SEMINAR NASIONAL

SOM TEKNOLOGI NUKLIR VII YOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 2011 ISSN 1978-0176

Tabell. Senyawa kompleks arsenazo

III

0,1%dengan zirkonium

Percobaan

Konsentrasi Rata-rataAbsorbansi

Arsenazo (ppm)

I

2 3 1 20 0,440 0,4450,445 0,443 2 40 0,548 0,5450,543 0,545 3 80 0,592 0,5920,593 0,592 4 1200,542 0,5420,542 0,542 5 160 0,534 0,5330,533 0,533

Tabel2. Data pengaruh keasaman pengompleks arsenazo

III

dengan zirkonium

HCI (N) Absorbansi Percobaan SO Rata-rata 1 2 3 1 2 0,022 0,0240,0230,0220,001 2 5 0,212 0,2120,2120,2120,000 3 7 0,468 0,4670,4670,4670,001 4 9 0,593 0,5920,5920,5920,001 5 10 0,6610,6610,6610,6600,001

Tabel3. Data pengukuran waktu pengompleks dengan zirkonium

Waktu Absorbansi Gam) Rata-rata

SO

1 2345 0,00 0,551 0,552 0,554 0,5540,5550,5530,002 0,15 0,597 0,598 0,598 0,5980,5980,5980,000 0,30 0,639 0,6390,638 0,638 0,6380,6380,001 0,45 0,649 0,6490,649 0,649 0,6490,6490,000 1,00 0,656 0,656 0,656 0,656 0,6560,6560,000 1,15 0,665 0,665 0,665 0,665 0,6650,6650,000 1,30 0,665 0,665 0,665 0,665 0,6650,6650,000 1,45 0,669 0,669 0,669 0,669 0,6690,6690,000 2,00 0,668 0,668 0,668 0,668 0,6680,6680,000 2,15 0,669 0,669 0,669 0,669 0,6680,6690,000 2,30 0,670 0,6700,670 0,670 0,6700,6700,000 2,45 0,673 0,6730,673 0,673 0,6720,6730,000 3,00 0,673 0,6730,673 0,673 0,6730,6730,000 3,15 0,674 0,6740,674 0,674 0,6740,6740,000 3,30 0,671 0,671 0,671 0,6710,6710,6710,000 LAMPIRAN 1

(11)

---..----

-SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGl NUKLIR VIIYOGYAKARTA, 16 NOVEMBER 201 ILAMPlRAN 2 ISSN 1978-0 I 76

Tabel 4. Data hasH pengukuran kurva kalibrasi standar zirkonium

No Konsentrasi Absorbansi Rata-rata SD RSD (%) (ppm) I 2'" .)

I

0,0 -0,004-0,004-0,0040,0000,000-0,004 2 0,040,0710,0710,0710,8090,0010,072 3 0, I 0,1590,1590,1590,0000,0000,159 4 0,2 0,3640,3620,3630,2750,0010,363 5 0,4 0,6210,6220,6210,0930,0010,621 6 0,5 0,8440,8450,8440,0680,0010,844 7 0,8 1,3931,3921,3930,0410,0011,393 8 1,0 1,7471,7471,7460,0330,0011,747

Gambar

Gambar I. Spektrofotometer UV - Vis PERKIN ELMER Lamda 15
Gambar 1. Spektrum sera pan pengompleks zirkonium dan arsenazo III
Gambar 2. Pengaruh serapan pengompleks arsenazo dengan zirkonium
Gambar 4. Hubungan waktu pengompleks dengan zirkonium
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Sururi merupakan laki-laki berumur kurang lebih 65 tahun.. Selain berprofesi sebagai petani, beliau juga memiliki usaha warung sayuran, yang bertempat persis

1. Saudara seibu hanya bisa mendapat warisan dari pewaris bila pewaris tidak meninggalkan anak dan ayah. Jadi mereka terhijab oleh anak dan ayah. Bagian saudara seibu

Lembaga hidup waris menurut Hukum Waris Islam memiliki pengertian bahwa ahli waris yang yang hak mewaris adalah ahli waris yang hidup pada saat warisan terbuka atau pada saat

Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan dan Borg &amp; Gall, yang dibatasi pada beberapa tahap saja. Tahap- tahap tersebut meliputi: a) tahap

Apabila terdapat peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa, disaran- kan agar (1) menerapkan workbook pada materi atau tema lainnya, (2) penyajian

10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, 100 ppm, 1000 ppm dan larutan kontrol - Dimasukkan ke dalam botol vial - Diuapkan pelarutnya sampai kering - Dimasukkan 100 µL dimetil

Jawab: Pelaksana administrasi pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Muara Komam berjumlah I orang Pegawai Negri Sipil mengurus masalab

Dengan adanya buku ini, Penulis berharap dapat memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin mencari informasi berkaitan dengan perancang busana di industri mode Indonesia, tidak