• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER FUZZY PREDIKTIF UNTUK TRACKING KETINGGIAN AKTUAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Thorikul Huda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER FUZZY PREDIKTIF UNTUK TRACKING KETINGGIAN AKTUAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE) Thorikul Huda"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER FUZZY PREDIKTIF UNTUK

TRACKING KETINGGIAN AKTUAL PADA UAV (UNMANNED AERIAL VEHICLE)

Thorikul Huda 2209106030

Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111

Abstrak - Kebutuhan pesawat tanpa awak dalam pemantauan tempat yang sulit dijangkau manusia sangatlah dibutuhkan, pegunungan adalah salah satu tempat yang sulit dijangkau oleh manusia, kontur pegunungan yang tidak tentu menyulitkan pergerakan pesawat, maka dibutuhkan kontroler yang mampu menjaga ketinggian terbang pesawat terhadap kontur permukaan bumi.

Pemilihan kontroler fuzzy prediktif sebagai kontroler untuk sistem kontrol autopilot dikarenakan kontroler Fuzzy Prediktif adalah salah satu kontroler cerdas, karena dibutuhkannya kontroler cerdas dalam menjaga kestabilan pesawat di tempat yang sukar dilalui dan karna tingkat keandalan kontroler ini yang cukup tinggi.

Dari hasil dan analisa data pengujian unjuk kerja dari kontroler fuzzy prediktif mampu memberikan respon keluaran sesuai dengan yang diinginkan (masukannya), prediksi dari ketinggian dan sudut pitch pesawat membantu mengurangi error yang terjadi.

Kata kunci: fuzzy prediktif, kontur bumi, pesawat

I.

PENDAHULUAN

Teori dan aplikasi sistem kontrol

memegang peran yang sangat penting dalam

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

mulai dari sistem kontrol proses pada industri

modern, robotika, peluru kendali, pesawat ruang

angkasa, dan sistem kemudi pesawat terbang.

Pesawat terbang sebagai alat transportasi udara

sangat diminati oleh sebagian masyarakat di era

modern yang memiliki tingkat mobilitas dan

kesibukan yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan

pesawat terbang mampu mengangkut penumpang

dengan jumlah yang relatif banyak serta dapat

mempersingkat waktu untuk sampai pada tujuan

dengan jarak yang jauh.

Pada beberapa tahun terakhir, dunia

penerbangan telah mengalami perkembangan

yang pesat. Banyak penemuan-penemuan serta

perkembangan yang terjadi di dalamnya. Salah

satunya adalah dibuatnya kendaraan udara tak

berawak. Kendaraan udara jenis inilah yang biasa

disebut sebagai UAV (

Unmanned Aerial Vehicle

).

Kebutuhan pesawat tanpa awak untuk

memantau wilayah yang sukar dilalui manusia

menjadi salah satu fungsi dari pesawat ini,

wilayah pegunungan adalah salah satu tempat

yang sukar di jamah manusia, kontur pegunungan

yang tidak menentu yang menyulitkan pesawat

terbang rendah didaerah ini.

Dengan demikian diperlukan suatu sistem

kontrol otomatis dan sistem navigasi yang baik

pada pesawat tanpa awak agar dapat melakukan

pengawasan ditempat yang sukar.

Sistem kontrol sirip, merupakan salah satu

sub sistem dari kontrol pesawat terbang yang

berfungsi untuk mengendalikan gerakan dan

posisi sudut sirip pada bidang gerak pesawat

terbang. Keberadaan sub sistem ini sangat

penting, dikarenakan posisi sudut dari sirip

pesawat terbang sangat menentukan kondisi /

sikap terbang pada pesawat terbang. Kesalahan

posisi pada sudut sirip dari yang seharusnya akan

berakibat pada sikap pesawat terbang yang tidak

sesuai dengan sikap normalnya, yang akan

mengakibatkan kondisi pesawat menjadi

tidak

stabil, bahkan dapat berakibat fatal apabila

kesalahan posisi sudut sirip ini sangat besar.

Pemilihan kontroler fuzzy prediktif sebagai

kontroler untuk sistem kontrol

autopilot

dikarenakan kontroler

Fuzzy

Prediktif adalah

salah satu kontroler cerdas, karna dibutuhkannya

kontroler cerdas dalam menjaga kestabilan

pesawat di tempat yang sukar dilalui dan karna

tingkat keandalan kontroler ini yang cukup tinggi.

II.

DESKRIPSI SISTEM

2.1.

Sistem Gerak Pesawat

Sistem gerak pesawat terbang

dikendalikan oleh kontrol permukaan pesawat

terbang. Kontrol permukaan pada pesawat

terbang terdiri dari

aileron, rudder,

dan

elevator.

Aileron

adalah

kontrol permukaaan yang

mengontrol gerak guling (

rolling

) pesawat.

Rudder

adalah kontrol permukaan yang

dapat membelokkan hidung pesawat ke kanan

atau ke kiri. Sedangkan

elevator

adalah kontrol

permukaan yang mengatur gerak naik turun

pesawat.

(2)

Gambar 1 penggerak pesawat

2.2.

Sumbu Pesawat Terbang

Sistem pengaturan gerak pada pesawat

biasanya direpresentasikan melalui pengaturan

posisi anguler pesawat yang meliputi sudut roll

(φ),sudut pitch (θ) dan sudut yaw (ψ), Sedangkan

kecepatan anguler pesawat direpresentasikan

dalam kecepatan roll (p), kecepatan pitch (q) dan

kecepatan yaw (r).Untuk gerakan translasi

pesawat memiliki kecepatan translasi meliputi :

kecepatan arah maju (U), kecepatan arah samping

(V) dan kecepatan vertical ke bawah (R). Saat

bergerak rotasi, pesawat memliki momen yang

meliputi : momen roll (L), momen pitch (M) dan

momen yaw (N).

Gambar 2 sumbu pesawat

2.3.

Tracking

ketinggian

sistem kontrol tracking ketinggian

otomatis meliputi sistem kontrol sudut

pitch

,

sistem kontrol ketinggian, sistem kontrol

kecepatan, , sistem kontrol arah, dan sistem

kontrol

heading

. Pada penelitian Tugas Akhir ini

hanya akan dibahas mengenai sistem kontrol

sudut

pitch

dan sistem kontrol otomatis

tracking

ketinggian.

2.4.

Prediksi

Prediksi adalah memperkirakan suatu

nilai yang akan datang, pada tugas akhir ini akan

memprediksikan ketinggian yang akan datang dan

sudut

pitch

pesawat

yang akan datang dan

prediksi ketinggian. Melakukan prediksi dengan

melakukan perbandingan antara nilai keadaan

sekarang dikurangi dengan keadaan sebelumnya

dan hasil selisih keduanya ditambahkan dengan

keaadaan sekarang maka akan didapat keadaan

yang akan datang.

2.5.

Kontroler Fuzzy PD

Logika

fuzzy

yang pertama kali

diperkenalkan oleh Lotfi A. Zadeh, memiliki

derajat keanggotaan dalam rentang 0(nol) hingga

1(satu), berbeda dengan logika digital yang hanya

memiliki dua nilai yaitu 1(satu) atau 0(nol).

Logika

fuzzy

digunakan untuk menerjemahkan

suatu besaran yang diekspresikan menggunakan

bahasa (

linguistic

), misalkan besaran kecepatan

laju kendaraan yang diekspresikan dengan pelan,

agak cepat, cepat dan sangat cepat.

Kontrol logika

Fuzzy

yang digunakan

adalah kontrol logika

fuzzy

tipe PD. dengan

masukan error dan delta error. Fuzifikasi input

dilakukan dengan representasi fungsi segitiga

yang ternormalisasi dengan tujuh himpunan

pendukung, susunan fungsi keaanggotaan

fuzifikasi disusun seperti gambar 7 . sedangkan

inference rule menggunakan metode Mamdani,

dengan susunan rule base tabel mack vicar

whellan.

III.

PERANCANGAN SISTEM

3.1.

Arsiektur Kontrol Pada UAV

Sistem Navigasi pada UAV dengan

berdasarkan data GPS dan kompas dapat dilihat

pada diagram blok Gambar Kontroler yang

digunakan untuk pengaturan kestabilan terbang

pada sistem ini adalah sebuah mikrokontroler.

Untuk sinyal umpan balik dari sistem didapatkan

dari sensor unit yang terdiri dari GPS, dan Gyro

.

Diagram alir perancangan sistem navigasi UAV

dapat dilihat pada Gambar 3.1. Perhitungan

kontroler fuzzy prediktif akan terus dilakukan

ketika nilai kesalahan sudut arah dan jarak UAV

tidak sesuai dengan toleransi yang diinginkan.

Sedangkan persamaan garis akan terus di update

ketika

waypoint

terbaru tercapai sampai dengan

waypoint

terakhir tercapai. Aksi kontrol yang

dihasilkan oleh kontroler fuzzy prediktif

mempengaruhi nilai keluaran PWM pada port

(3)

PWM Mikrontroler untuk mengendalikan motor

servo

elevator

.

Wireless 2,4GHz Gyro Sonar Reciver Mikrokontroler Plant Final Kontrol

Gambar 3

arsitektur sistem

3.2.

Identifikasi

Plant

Identifikasi sistem adalah proses untuk

mendapatkan model matematis suatu sistem/

plant

berdasarkan data pengukuran masukan dan

keluaran sistem. Identifikasi merupakan sebuah

proses yang penting dalam sebuah siklus

pengaturan. Identifikasi diperlukan untuk

mengetahui karakteristik dari suatu sistem

bedasarkan model matematis yang

telah

didapatkan. Pada penelitian ini identifikasi

dilakukan secara dinamis yaitu dengan

memberikan masukan sudut acak terhadap

pesawat melalui

defleksi elevator

kemudian

mengamati keluaran sudut

pitch

dari pesawat.

Pengolahan data masukan dan keluaran dilakukan

menggunakan software

Matlab,

untuk

mendapatkan model matematika dari

plant

digunakan pendekatan pemodelan dengan dengan

perintah

ARX (Auto Regressive Exogenous)

.

Identifikasi

plant

dilakukan berulang kali dengan

tujuan mendapatkan data terbaik yang dapat

merepresentasikan karakteristik sistem yang

sebenarnya.

Proses identifikasi dilakukan dengan

mendefinisikan input yang berupa sinyal

defleksi

elevator

dan output yang berupa sudut

pitch.

Dalam proses identifikasi ini digunakan

pendekatan model ARX yang kemudian dengan

perantara software Matlab digunakan untuk

mendapatkan fungsi alih dari plant. Pada proses

ini dilakukan percobaan berulang-ulang agar

mendapatkan data terbaik yang

merepresentasikan karakteristik sistem yang akan

digunakan.

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅

=

𝑛𝑛𝑖𝑖=1

(

𝑦𝑦𝑖𝑖

− 𝑦𝑦�𝑖𝑖

)

2

𝑛𝑛

𝑦𝑦

𝑖𝑖

adalah data identifikasi pada iterasi ke-i dan

𝑦𝑦�

𝑖𝑖

adalah data model pendekatan pada iterasi ke-i

,dan n adalah jumlah data identifikasi.

Gambar 4 hubungan antara defleksi elevator dan

sudut pitch

Dari hasil identifikasi di atas diperoleh

hasil Transfer Funtion sebagai berikut

Tabel 1 Data Pengukuran sudut Pitch

No

Model Matematik

MRSE

1

3.438

𝑠𝑠 −

8.507

𝑠𝑠

2

+ 8.943

𝑠𝑠

+ 2.427

46.47539

2

11.26

𝑠𝑠 −

4.956

𝑠𝑠

2

+ 5.09

𝑠𝑠

+ 4.044

20.50

3

9.622

𝑠𝑠 −

74.67

𝑠𝑠

2

+ 13.14 s + 19.3

34.48

3.3.

Perancangan kontroler

Fuzzy

Prediktif

Fuzzy PD Fuzzy PD Ʃ Plant Dinamika UAV Sitematika Prediksi Sistematika

prediksi Sensor ketinggian

Gyro Ʃ

Gambar 5 Blok diagram sistem

Perancangan dan pembuatan kontroler

logika fuzzy pada prinsipnya menggunakan

teorema fuzzy logic secara keseluruhan. Secara

rinci, perancangan perangkat lunak terdiri dari

proses kuantisasi, fuzzifikasi, inference, dan

defuzzifikasi.

Aturan-aturan fuzzy merupakan acuan

dalam perencanaan aksi pengendalian yang

disusun berdasarkan respon dinamik sistem.

Aturan dalam sistem pengendalian logika fuzzy

terdiri dari basis data yang dimanipulasi ke

(4)

himpunan fuzzy dan basis aturan yang merupakan

aturan aksi pengendalian fuzzy.

Dalam perancangan ini, kontroler logika

fuzzy dirancang untuk dapat dioprasikan secara

otomatis, dimana pengguna dapat langsung

mengoperasikan kontroler logika fuzzy sesuai

dengan set point yang diinginkan. Masukkan akan

diproses oleh mikrokontroler untuk mendapatkan

aksi kontrol untuk mengendalikan plant sesuai

dengan set point yang diinginkan.

Setpoint yang diharapkan akan

dibandingkan dengan ketinggian sebenarnya pada

plant. Sehingga didapatkan selisih yang berupa

error

, sinyal error ini nantinya akan diproses

untuk mendapatkan error yang akan datang (

error

predictive

) yang nantinya digunakan oleh

kontroler fuzzy PD untuk menentukan aksi

kontrol.

Himpunan

fuzzy

yang dirancang adalah

sesuai kemampuan sensor mengukur jarak, yaitu

10 meter, maka error yang akan terjadi

diperkirakan antara (-1,5 , 0 , 1,5). Dan besaran

d-error yang dirancang sama seperti d-error yaitu

antara (-1,5 , 0 , 1,5).sedangkan untuk himpunan

fuzzy

untuk sudut

pitch

dengan memberi batas

maksimal error yang di deteksi adalah (-15,0,15)

dan besaran d-

error

yang dirancang sama dengan

error

yaitu (-15,0,15).

Kontrol logika

Fuzzy

yang digunakan

adalah kontrol logika

fuzzy

tipe PD. dengan

masukan error dan delta error. Fuzifikasi input

dilakukan dengan representasi fungsi segitiga

yang ternormalisasi dengan tujuh himpunan

pendukung, susunan fungsi keaanggotaan

fuzifikasi disusun seperti gambar 7 . sedangkan

inference rule menggunakan metode Mamdani,

dengan susunan rule base tabel mack vicar

whellan.

Gambar 6 Blok diagram fuzzy tipe PD

-1.5-1 -0.5 0 0.5 1 1.5 15 10 5 0 5 10 15

(A)

(B)

Gambar 7 himpunan fuzzy masukan, (A) sebagai

input error ketinggian dan (B)

error

sudut

pitch

Tabel 2 rule base tabel mack vicar whellan.

error

1

2

3

4

5

6

7

De

1

1

1

2

2

3

3

4

2

1

2

2

3

3

4

5

3

2

2

3

3

4

5

5

4

2

3

3

4

5

5

6

5

3

3

4

5

5

6

6

6

3

4

5

5

6

6

7

7

4

5

5

6

6

7

7

IV.

PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1.

Simulasi Siste

Setelah merancang kontroler fuzzy

prediktif, dilakukan pengujian kemampuan

kontroler menjaga ketinggian pesawat, dengan

blok diagram seperti dibawah ini.

Gambar 8 blok diagram simulasi

Dari simulasi bahwa kontroler dapat

mencapai pada ketinggian yang diinginkan,

dimana seperti digambarkan seperti respon

dibawah ini.

Gambar 9

respon menjaga ketinggian

setelah kontroler dapat mencapai

ketinggian yang diinginkan, maka pengujian

berikutnya adalah dengan memberikan seolah –

olah ada perubahan pada kontur bumi, sehingga

pesawat harus menyesuaikan pada perubahan

kontur bumi.

(5)

Gambar 10

Respon keluaran ketinggian

dengan kontur tanah

dari simulasi tersebut, kontroler fuzzy

prediktif dapat mengikuti terhadap perubahan

yang terjadi pada kontur bumi.

V.

PENUTUP

Kesimuplan

Dari percobaan-percobaan yang telah

dilakukan pada pengerjaan tugas akhir ini, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:

a.

Model matematika yang didapatkan dari

hasil identifikai

plant

dapat mewakili

plant

sebenarnya karena adanya konsistensi model

setiap proses identifikasi kecepatan sudut

pitch.

b.

Kontroler fuzzy prediktif dapat mengikuti

perubahan yang terjadi pada pesawat,

sehingga kesalahan yang terjadi tidak terlalu

besar.

c.

Prediksi yang dilakukan dapat membantu

mengurangi kesalahan yang terjadi,

sehingga kontroler dapat mengantisipasi

terjadinya kesalahan yang besar.

d.

Ardupilot mampu menangani perubahan

yang terjadi pada pesawat, sehingga proses

perhitungan aksi kontrol tidak menggangu

aksi kontrol.

Saran

Untuk kelanjutan riset yang akan datang,

diharapkan adanya pengembangan terhadap

sensor pengukur jarak, karna sonar yang sekarang

digunakan tidak dapat mengikuti kecepatan

pesawat, sehingga pembacaan sensor kacau.

DAFTAR PUSTAKA

[1] McLean, D. 1990. Automatic Flight Control

Systems. Prentice Hall, Hertfordshire,UK.

[2] X. Hua, J. Feng-shui, Y. Jian-qiang.2009.”

Automatic Takeoff of Unmanned Aerial

Vehicle based on ActiveDisturbance Rejection

Control”. IEEE International Conference on

Robotics and Biomimetics.

[3] H. Chao, Y. Cao, dan Y. Chen . 2007.”

Autopilots for Small Fixed-Wing Unmanned

Air Vehicles: A Survey,” Proc. IEEE

Mechatronics and Automation, vol. 25, no.8,

pp 3144-3149.

[4] D. Kingston1, R. Beard, T. McLain, M.

Larsen, dan W. Ren. 2003.” Autonomous

Vehicle Technologies For Small Fixed Wing

UAV

s”, American Institute of Aeronautics and

Astronautic.

[6] K. J. Astrom & T. Hagglund, 1995.

PID

Controllers: Theory, Design, and Tuning

.

Research Triangle Park, NC : Instrument

Society of America.

[7]

Ari Heryanto,Wisnu Adi. 2008.

Pemrograman

bahasa C untuk mikrokontroler

ATMEGA8535

. Yogyakarta : Andi.

[8]

Ljung Lennart. 1986 .

System Identification:

Theory for the User

. Upper Saddle River New

Jersey:Prentice-Hall Inc.

[9]

K. Ogata. 1997.

Modern Control Engineering

3rd Edition

. Upper Saddle River New

Jersey:Prentice-Hall Inc.

[10]

Rujgok, G.J.J. 1990. Elements of Airplane

Performance. Netherlands: Delft University

Press

RIWAYAT PENULIS

Thorikul huda dilahirkan di

Balikpapan, 15 mei 1988.

Menempuh pendidikan SDN

015 Balikpapan, lalu

meneruskan di MTs PPMI

Assalaam Surakarta, dan

SMA

PPMI Assalaam

Surakarta. Setelah tamat dari

PPMI Assalaam melajutkan

pendidikan di Diploma 3

jurusan Teknik Elektro ITS, dan lulus pada tahun

2009 dan melajutkan pendidikan strata 1 melalui

program lintas jalur jurusan teknik elektro ITS

pada tahun 2010 sampai saat ini.

Gambar

Gambar 1 penggerak pesawat
Gambar 3  arsitektur sistem
Gambar 6 Blok diagram fuzzy tipe PD
Gambar 10 Respon keluaran ketinggian

Referensi

Dokumen terkait