• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an dan Hadits Nabi SAW. Atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an dan Hadits Nabi SAW. Atau"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah Lembaga Keuangan atau Perbankan yang Operasionalnya dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank Islam adalah Lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalulintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasionalnya disesuaikan dengan prinsip syari’at Islam. Dari definisi tersebut jelas bahwa perbankan syariah tidak hanya semata-mata mencari keuntungan dalam operasionalnya akan tetapi terdapat nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan spritualitas yang ingin dicapai.

Sistem bank bebas bunga atau disebut pula bank Islam atau bank syariah, memang tidak khusus diperuntukan untuk sekelompok orang namun sesuai dengan landasan Islam yang “Rahmatan lil ‘alamin”, tetapi didirikan guna melayani masyarakat banyak tanpa membedakan kenyakinan yang dianut. Bagi kaum muslim, kehadiran Bank syariah adalah memenuhi kebutuhannya, namun bagi masyarakat lain, Bank Islam adalah sebagai sebuah alternatif lembaga jasa keuangan disamping perbankan konvensional yang telah lama ada.1

1

(2)

Pada prinsipnya Bank syariah hampir sama dengan Bank konvensional, yang membedakan antara Bank syariah adalah, bahwa Bank syariah beroperasi dengan berlandasan prinsip syariah. Isi yang dalam konteks Bank terdapat empat hal pokok yang tidak dikenankan yaitu maisir, gharar, riba, bathil. Dan Bank syariah tidak mengenal sistem bunga karena memang tidak sesuai dengan prinsip syariah, namun dikenal dengan margin, uang sewa dan bagi hasil dengan nisbah. Dimana nisbah Bank syariah akan memperoleh nisbah atau memperoleh presentase bagi hasil yang tertera dalam perjanjian sebelumnya.

Saat ini Bank syariah telah berkembang bahkan setiap Bank konvensional pasti mendirikan Bank syariah, namun tetap saja, masalah utama adalah pemahaman sumber daya manusia yang mengerti soal perbankan syariah masih kurang. Dari sisi sumber daya manusia (SDM), sulit diperoleh orang-orang yang mengerti dan paham mengenai prinsip-prinsip syariah dan perekonomian syariah secara global.

Sebagai salah satu Lembaga Keuangan Syariah maka BNI Syariah juga menerapkan prinsip syariah dalam sistem operasionalnya. Dalam menghimpun dana dari masyarakat, BNI Syariah cabang pekalongan menggunakan prinsip wadi’ah dan prinsip mudharabah yang diterapkan pada produk-produk simpanannya. Prinsip wadi’ah (simpanan murni) merupakan fasilitas yang diberikan oleh BNI untuk memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya guna mendapatkan keuntungan.

(3)

3

Salah satu produk BNI Syariah Cabang Pekalongan yang sesuai prinsip syariah adalah giro, giro adalah simpanan transaksional yang bertujuan sebagai alat transaksi pembayaran. Kebanyakan masyarakat umum itu sendiri kurang mengenal dan mengerti prinsip syariah pada produk tersebut, dan mereka beranggapan produk tersebut tidak ada bedanya dengan produk Bank konvensional. Dengan melihat seperti ini maka BNI Syariah memberikan jasa simpanan giro dalam bentuk rekening wadi’ah. Dalam hal ini BNI Syariah menggunakan prinsip wadi’ah yad dhamanah, dengan prinsip ini BNI Syariah Cabang pekalongan sebagai pemegang amanah harus menjamin pembayaran kembali nominal simpanan wadi’ah. Dengan hal sedemikian dapat menarik minat nasabah agar mau menggunakan produk giro wadiah,khususnya masyarakat golongan menengah keatas.

Oleh karena pentingnya prinsip-prinsip syariah dalam sistem operasionalnya lembaga keuangan syariah dan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip syariah dalam Giro wadi’ah, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “ANALISIS PENERAPAN PRINSIP SYARIAH

DALAM PELAKSANAAN GIRO WADI’AH DI BNI SYARIAH

CABANG PEKALONGAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas adalah:

(4)

1. Bagaimana penerapan prinsip syariah dalam produk giro wadi’ah di BNI syariah cabang pekalongan?

2. Faktor apa yang mempengaruhi kesesuaian produk giro wadi’ah agar sesuai prinsip syariah?

Dalam kerangka membatasi pengertian dan menghindari terjadinya kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan oleh peneliti dengan judul “Analisis penerapan Prinsip syariah dalam Pelaksanaan Giro Wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan”. Maka penulis menegaskan antara lain : 1. Analisis

Analisis adalah penyelidikan pada suatu peristiwa (kerangka perbuatan) dan sebagainya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.2 2. Penerapan

Penerapan bisa disebut juga implementasi adalah pelaksanaan dan penerapan yakni penerapan suatu prinsip pada sistem operasional di lapangan.3

3. Prinsip Syariah

Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara lembaga keuangan dengan pihak lain untuk menitipkan dana atau pembiayaan kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.

2

Fuad Hasan, KamusBesarBahasaIndonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), hlm.32.

3

J.S. Badudu, KamusKata-kataSerapanYangAsingdalamBahasaIndonesia, (Jakarta: Kompas,2003) cet ke-1, hlm.149.

(5)

5

4. Giro wadi’ah

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah lainnya atau dengan cara memindah bukukan.

Wadi’ah sendiri dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja jika si pemilik menghendaki.4

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud Giro wadi’ah merupakan salah satu sumber pengumpulan dana dari pihak ketiga yang mempunyai prospek yang baik, karena giro wadi’ah sendiri menggunakan prinsip titipan, dalam operasionalnya Bank dapat memanfaatkan dana giro wadi’ah tersebut untuk keperluan investasi yang menguntungkan, tanpa harus memberi interest atau jasa pada pemilik giro wadi’ah yang bersangkutan. Hal ini berarti Giro wadi’ah tidak memberatkan pihak pengelola dana atau pihak bank.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a) Untuk mengetahui penerapan prinsip syariah pada produk giro wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan.

4 Muhamad, Syafi’i Antonio, “Bank Syariah dari Teori Praktek”, (Jakarta: Gema Insani), hlm.85.

(6)

b) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produk giro wadi’ah sesuai dengan prinsip syariah.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah: a) Secara praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sumber rujukan dalam rangka pengembangan dan evaluasi bagi lembaga Islam umum. Khususnya yang bergerak di bidang perbankan, dalam hal ini seperti BNI Syariah Cabang Pekalongan.

b) Secara teoris

Untuk menambah wawasan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya tentang analisis penerapan prinsip syariah dalam pelaksanaan giro wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan.

D. Telaah Pustaka

Terkait dengan penelitian yang penulis lakukan tentang “Analisis Penerapan Prinsip Syariah Dalam Pelaksanaan Giro Wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan”. Maka penulis melakukan telaah pustaka melalui penelitian-penelitian sebelumnya telah dilakukan yakni penelitian tentang prinsip syariah dan Giro wadi’ah.

Penelitian dengan judul “perkembangan giro wadi’ah pada bank muamalat Indonesia kantor cabang kota pekalongan” oleh Umi mahmudah menunjukan bahwa perkembangan giro wadi’ah di Bank Muamalat

(7)

7

Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, walaupun presentase peningkatannya tidak sama selain itu prospek peluang giro wadi’ah di Bank Muamalat Indonesia mempunyai prospek yang bagus.5

Penelitian dengan judul “Sumber Dana Pada Perkembangan Giro Wadi’ah Di Bank Syariah Mandiri cabang Pekalongan” oleh Ristanto dengan hasil penelitian menunjukan bahwa Bank Syariah Mandiri tidak dapat menghimpun nasabah giro lebih banyak, karena porsi nasabah giro akan lebih kecil dibandingkan dengan produk tabungan dan deposito dapat menangkap lebih banyak nasabah, karena nasabah hanya bertujuan untuk menitipkan uang dan produk tersebut dapat dijangkau oleh semua kalangan dan bank tidak banyak menanggung resiko. Akan tetapi Bank Syariah Mandiri Pekalongan mempunyai peluang yang baik untuk produk giro, karena strategi pemasaran dilakukan secara maksimal dan selektif tersebut, sehingga untuk produk giro di Bank Syariah Mandiri dapat dipertanggung jawabkan dan lebih dipercaya oleh masyarakat, dan dalam pembukaan rekening giro Bank Syariah Mandiri perlu disaring terlebih dahulu pantas atau tidakkah nasabah terssebut membuka rekening giro sehingga jumlah porsi nasabah giro lebih sedikit.6

Penelitian dengan judul “Analisis Implementasi Prinsip Syariah Pada Permodalan Bank Syariah (Studi Kasus di BNI Syariah Pekalongan)” oleh Nur Aini dengan hasil penelitian menunjukan bahwa di BNI syariah dalam

5

Umi Mahmudah, “PerkembanganGiro Wadi’ahPadaBank MuamalatIndonesia Kantor CabangPekalongan”,(PKL: STAIN, 2009), Pekalongan: TA, Tidak diterbitkan, hlm.59.

6

Ristanto, “Sumber Dana Pada Perkembangan Giro Wadi’ah Di Bank Syariah Mandiri CabangPekalongan”, (PKL: STAIN,2008), Pekalongan: TA, Tidak diterbitkan, hlm.58.

(8)

permodalannya sudah sesuai dengan Prinsip Syariah baik modal utama bank maupun modal luar bank. Untuk penghimpunan dana atau modal dari pihak ketiga sudah menggunakan akad bagi hasil. Hal ini dapat dilihat dari sistem penghimpunannya didapat dari kuasi ekuitas dan dana titipan (wadi’ah). Kuasi ekuitas dan wadi’ah adalah produk dari penghimpun dana yang menggunakan prinsip bagi hasil bukan berdasarkan bunga. Dan produk ini dalam Islam diperbolehkan karena akad didalamnya sudah jelas dan transparan antara pihak bank dan pihak investor.7

Perbedaan penelitian terdahulu oleh Umi Mahmudah yang berjudul “Perkembangan Giro Wadi’ah Di Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Pekalongan”. Dan penelitian oleh Ristanto yang berjudul “Sumber Dana Pada Produk Giro Wadi’ah Di Bank Syariah Mandiri Cabang Pekalongan”. Dengan penelitian yang saya lakukan adalah:

1. Observasi penelitian yang saya lakukan berada di BNI syariah Cabang Pekalongan.

2. Tahun penelitian.

3. Tidak meneliti prinsip Syariah.

Sedangkan perbedaan penelitian Nur Aini yang berjudul Analisis Implementasi Prinsip Syariah Pada Permodalan Bank Syariah (Studi Kasus di BNI Syariah Pekalongan) terkait permodalan dalam prinsip syariah tetapi penelitian yang akan saya lakukan terkait prinsip syariah pada Giro wadi’ah.

7

Nur Aini, “Implementasi Prinsip Syariah Pada Permodalan Bank Syariah (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Pekalongan), (PKL: STAIN, 2010), Pekalongan: Skripsi, Tidak diterbitkan, hlm.56.

(9)

9

Untuk memudahkan pemahaman penelitian ini, penulis merangkumkan pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Hasil penelitian

No

Nama Judul Metode

Penelitian

Hasil Penelitian Perbedaan

Umi

Mahmudah Perkembangan Giro

Wadi’ah Di BMI Cabang Pekalongan Observasi Interview Dokumentasi dan Deskriptif kualitatif

Perkembangan giro wadi’ah di BMI dari tahun ketahun selalu mengalami kenaikan, walaupun presentase peningkatannya tidak sama dan prospek peluang giro wadi’ah di BMI mempunyai prospek yang bagus.

Penelitian yang dilakukan oleh Umi mahmudah hanya terkait dengan perkembangan giro wadi’ah dan tidak membahas prinsip syariah sedangkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terkait dengan penerapan prinsip syariah dalam giro wadi’ah dan menggunakan metode interview, dokumentasi dan analisis deskriptif.

Nur Aini

2.

Analisis Implemeentasi Prinsip Syariah Pada Permodalan Bank Syariah (Studi Kasus Di BNI Syariah Pekalongan). Observasi Interview Kepustakaan Deduktif dan induktif

Permodaln di BNI Syariah sudah sesuai dengan prinsip syariah baik modal utama maupun modal luar bank untuk penghimpun atau modal pihak ketiga sudah menggunakan akad bagi hasil.

Penelitian yang dilukukan oleh Nur Aini hanya terkait dengan penerapan prinsip syariah dalan permodalan bank syariah sedang penelitian yang dilakukan peneliti terkait dengan penerapan prinsip Syariah dalam giro wadi’ah dan peneliti menggunakan metode interview, dokumentasi dan analisis deskriptif.

(10)

3. Ristanto Produk Giro Wadi’ah Di BSM Cabang Pekalongan Interview Dokumentasi dan Deskriptif kualitif

nasabah lebih banyak, karena porsi

nasabah giro akan lebih kecil

dibandingkan dengan produk tabungan dan deposito. Disamping itu dalm pembukaan rekening giro BSM perlu di saring terlebih dahulu pantas atau

tidak nasabah tersebut membuka

rekening giro sehingga porsi nasanbah giro lebih sedikit.

hanya terkait dengan sumber dana giro wadi’ah dan tidak membahas tentang prinsip syariah sedang penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terkait dengan penerapan prinsip Syariah giro

wadi’ah dan menggunakan metode

intterview, dokumentasi dan analisis deskriptif.

(11)

11

E. Landasan Teori

Pembatasan dalam pembuatan laporan penelitian Tugas Akhir dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penerapan prinsip syariah dalam pelaksanaan Giro wadi’ah. Penulis disini memberikan sedikit gambaran mengenai giro wadi’ah sebagai sumber dasar penelitian.

Pada prinsipnya wadi’ah adalah titipan murni dari suatu pihak kepihak lain dengan motivasi utama orang menitipkan uang atau barang tersebut adalah untuk keamanan, prinsip wadi’ah ada dua macam wadi’ah yad amanah dan yad dhamanah. Untuk wadi’ah yad amanah, pihak bank benar-benar sebagai pemegang amanah atau titipan dan bank tidak boleh memanfaatkan dananya, maka keuntungan sepenuhnya dari pemanfaatan dana menjadi milik bank tetapi dengan kebijaksanaan bank dapat memberikan bonus kepada nasabah.

Titipan merupakan jasa perbankan yang sangat diperlukan masyarakat dalam transaksi keuangan. Ia merupakan harta titipan pemiliknya kepada pihak perbankan sebagai lembaga keuangan, baik titipan tersebut dibatasi dengan jangka waktu tertentu atau terdapat sebuah perjanjian bahwa pemilik dana berhak untuk menarik sebagian atau seluruh dana yang dimiliki kapan saja diperlukan. Titipan dana pada perbankan dapat dikategorikan menjadi giro, tabungan, deposito, ataupun safe deposit box. Giro (current account) adalah simpanan dana yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan penggunaan cek, bilyet giro, sarana perintah lainnya atau pemindahbukuan.8

8

Dimyauddin Djuwaini, “Pengantar Fiqh Muamalah”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2008, hlm.178.

(12)

Dalam aplikasinya ada giro yang menggunakan bonus dan ada giro yang tidak memberikan bonus. Giro wadi’ah memberikan bonus karena bank menggunakan dana simpanan giro ini untuk tujuan produktif dan menghasilkan keuntungan, sehingga bank dapat memberikan bonus kepada nasabah deposan. Giro wadi’ah yang tidak menggunakan bonus karena bank hanya menggunakan dana simpanan giro ini untuk menyeimbangkan kebutuhan likuiditas bank dan untuk transaksi jangka pendek atas tanggung jawab bank yang tidak menghasilkan keuntungan riil. Bank tidak menggunakan dana ini untuk tujuan produktif mencari keuntungan, yaitu dana yang dititipkan kepada bank yang dimaksudkan untuk diproteksi dan diamankan, tidak untuk diusahakan.9

Dana yang dititipkan dalam rekening giro, nasabah memiliki hak mutlak untuk menarik dananya kapanpun ia membutuhkan. Dalam rekening ini, dana yang dititipkan tidak dimaksudkan untuk disertakan dalam kegiatan investasi yang dilakukan pihak perbankan, dalam keuntungan dana yang dititipkan hanya untuk dijaga dan diamankan hingga waktu dibutuhkan, jika memang pihak bank mencampurkan kegiatan investasi, dana tersebut tetap dianggap sebagai titipan (wadi’ah) karena hal itu dilakukan berdasarkan izin dari nasabah pemilik dana.10

9Ascarya,

Akad dan produk bank Syariah”, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2008,hlm.114.

10

(13)

13

F. Kerangka Berfikir

Gambar 1.1

G. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian Jenis Penelitian dan Pendekatan a. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) artinya data-data dalam penelitian ini diperoleh dari studi lapangan.11 Dengan cara mengamati, wawancara dengan pihak BNI Syariah Cabang Pekalongan tentang Giro wadi’ah.

11Lexy J.Maloeng, “

Metode PenelitianKualitatif”,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, hlm.5. BNI SYARIAH PRINSIP SYARIAH GIRO WADI’AH SESUAI TIDAK SESUAI

Faktor intern dan Fakror ektern

(14)

b. Pendekatan dalam penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang mengggunakan latar alamiyah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada, yakni seperti wawancara, pengamatan, dan pemanfaatann dokumen12 tentang giro wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan.

2. Sumber Data Yang Digunakan

Sumber data adalah subyek dimana data-data diperoleh. Adapun yang menjadi sumber data adalah responden yaitu orang yang menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik secara lisan maupun tertulis.13 Adapun data-data yang diperoleh melalui metode diatas dapat digolongkan berdasarkan sumbernya yaitu :

a. Data Primer

Yaitu sumber data utama yang diperoleh langsung dari objek penelitian yang menggunakan alat pengukur atau alat-alat pengambilan data pada subjek dengan sumber informasi yang dicari.14 Dari data primer ini penulis memperoleh informasi dari pihak BNI Syariah tentang Giro wadi’ah di BNI Syariah cabang Pekalongan.

12

Ibid,hlm.26.

13Suharsini Arikunto, “

ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek”, Yogyakarta: Rineka Cipta, 1993, hlm.182.

14Saifudin Anwar,”

(15)

15

b. Data Sekunder

Adalah sumber data utama yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang tersedia, serta arsip-arsip resmi.15 Dari buku-buku tentang giro wadi’ah atau sistem wadi’ah atau prinsip syariah pada perekonomian Syariah.

3. Metode Pengumpulan data

Berdasarkan judul yang penulis kemukakan diatas, penulis memperoleh data-data yang diperlukan dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut:

a. Metode Interview

Metode interview adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak, atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari wawancara.16 Dengan Bu siska Novita (karyawan bagian customer service BNI Syariah cabang pekalongan).

Metode ini penulis pergunakan untuk mendapatkan data-data berupa gambaran penerapan prinsip syariah dalam pelaksanaan giro wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan.

15

Ibid,hlm.36

16

(16)

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk dengan buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.17 Metode ini dimaksudkan untuk menggali data kepustakaan dan konsep-konsep serta catatan-catatan yang berkaitan dengan penerapan prinsip syariah dalam pelaksanaan giro wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan. 4. Metode Analisis Data

Teknik analisis yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisis Deskriptif, metode deskriptif dapat di artikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang di selidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.18 Di BNI Syariah khususnya tentang produk giro wadi’ah yang dilandaskan dengan prinsip syariah.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan gambaran umum dan memudahkan dalam penulisan Tugas Akhir (TA) maka penulis menguraikan sistematika dalam

17

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995), hlm. 133.

18

(17)

17

penyusunan Tugas Akhir (TA) menjadi 5 bab yang saling mengkorelasikan satu dengan yang lain.

Adapun sistematika penulisannya adalah:

BAB 1. PENDAHULUAN

Isi pendahuluan ini merupakan penjelasan-penjelasan yang erat sekali hubungannya dengan masalah yang akan dibahas dalam bab-bab dengan rincian:

(1). Latar belakang masalah, bagian ini penulis menerangkan kerasionalan suatu topik yang dinyatakan pada judul Tugas Akhir itu diteliti dengan menggunakan argumentasi serta diuraikan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan.

(2). Rumusan masalah, sebagai upaya penulis untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang ingin dicari jawabannya, sehingga jelas dengan batasan masalah yang akan diteliti.

(3). Penegasan istilah, agar lebih memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahfahaman dalam penafsiran terhadap judul maka penulisan penegasan istilah ini dianggap perlu oleh penulis.

(4). Tujuan penelitian, adanya penelitian ini penulis perlu menguraikan tentang maksud, tujuan dan hal yang ingin dicapai untuk menjaga konsistensi dalam penulisan penelitian.

(18)

(5). Kegunaan penelitian, dalam poin ini penulis menjelaskan tentang kegunaan atau pentingnya temuan penelitian, baik yang bersifat teoritis dalam pengembangan ilmu maupun bagi kepentingan praktis.

(6). Kerangka berfikir

(7). Metode penelitian, pada poin ini penulis menjelaskan tata cara penelitian yang akan penulis lakukan agar memudahkan dalam proses penelitian.

(8). Sistematika pembahasan Tugas Akhir (TA), dalam hal ini penulis memuat urutan hal-hal yang dimuat dalam Tugas Akhir, mulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup.

BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulis agar didapat gambaran yang jelas berkaitan dengan penerapan prinsip syariah pada lembaga keuangan syariah terutama yang berkaitan dengan objek yang diteliti oleh penulis, yaitu Analisis Giro wadi’ah dan penerapan prinsip syariah pada Giro wadi’ah.

BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG BNI SYARIAH CABANG

PEKALONGAN

Bab ini menggambarkan tentang profil BNI Syariah Cabang Pekalongan, yang diuraikan dalam sejarah berdirinya BNI Syariah Cabang Pekalongan, visi dan misi, struktur organisasi serta lingkup

(19)

19

dan produk-produk BNI Syariah cabang pekalongan. Pelaksanaan dan akad giro wadi’ah di BNI Syariah Cabang Pekalongan.

BAB IV. PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DALAM GIRO WADI’AH DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

Bab ini berisi tentang penerapan prinsip syariah pada produk giro wadi’ah yang dipraktikkan di BNI Syariah Cabang Pekalongan. BAB V. PENUTUP

Pada Bab kelima ini merupakan bagian akhir dari penulisan Tugas Akhir yang berisi simpulan dan saran-saran. Disamping itu, dalam bab ini penulis juga melampirkan daftar riwayat hidup penulis, daftar pustaka dan lampiran-lampiran lain yang relevan dengan pokok bahasan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, terdapat 8 (delapan) keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar-mengajar yaitu; keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan,

karena pelibatan intelijen dalam mekanisme koordinasi antar aktor keamanan berpotensi menempatkan aktor- aktor lain menjadi sub-ordinat. Untuk itu, dibutuhkan pengaturan yang jelas

3 CV Putro Sido Biso Kantor/Lokasi Kegiatan: Jln Raya Margasar Jatibarang Desa Karangdawa RT 01/01 Kec Margasari Kab Tegal Jawa Tengah Tel/Fax.0283) 465083 Industri Pembakaran

Bapak Tri Widodo Besar R., ST, M.Sc, Ph.D, selaku ketua jurusan Teknik Mesin dan selaku dosen pembimbing yang telah membimbing serta bersedia meluangkan waktunya

Untuk pertanian masa panen sekitar empat bulan antara bulan agustus sampai november, sedangkan masa tanam antara bulan januari sampai maret, jadi masyarakat muara

Pada penelitian ini didapati penurunan waktu transpor mukosiliar pada kelompok pasien yang diberi terapi cuci hidung dengan larutan garam hipertonik yaitu 13 menit, yang lebih

Penelitian ini didapatkan 102 mahasiswi yang berusia 17–20 tahun dengan pertambahan tinggi badan yang pesat pada masa remaja akan mulai melambat dan berhenti pada usia ini.. 3

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena karena berkat dan rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat