• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA. Karina Shaska Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widiyastuti, MT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA. Karina Shaska Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widiyastuti, MT"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KINERJA

TERMINAL PENUMPANG

INTERNASIONAL BANDAR

UDARA JUANDA

Karina Shaska 3108100150 Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widiyastuti, MT

(2)

I.

LATAR BELAKANG

II.

RUMUSAN MASALAH

III.

TUJUAN

IV.

MANFAAT

V.

BATASAN MASALAH

VI.

METODOLOGI

VII.EVALUASI KINERJA

1) CHECK-IN AREA 2) R.TUNGGU KEBERANGKATAN

3) BAGGAGE CLAIM AREA

4) FORECASTING

(3)

LATAR BELAKANG

Bandara Juanda memegang peranan penting dalam pergerakan dan pertumbuhan ekonomi Jumlah penumpang mengalami peningkatan Overload Penumpang tidak nyaman Perlu adanya evaluasi, khususnya di terminal penumpang 2005 2006 2007 2008 2009 2010 DATANG 426,138 379,905 480,570 544,725 595,318 626,444 BERANGKAT 365,329 415,326 456,984 459,721 542,976 586,386 TRANSIT 18,409 25,726 20,409 13,744 JUMLAH 791,467 795,231 955,963 1,030,172 1,158,703 1,226,574

(4)

RUMUSAN MASALAH

1. Kebutuhan jumlah loket

check-in

menggunakan standar dari SNI

03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (

First in first out)

dengan

service time

standar

minimum dan maksimum berdasarkan SKEP/77/VI/2005?

2. Service time

kondisi eksisting dan berapa kebutuhan jumlah loket

check-in

sesuai kondisi eksisting menggunakan standar dari SNI 03-7046-2004 dan

perhitungan FIFO (

First in first out)

?

3. Perbandingan jumlah loket

check-in

kondisi eksisting dengan jumlah loket

check-in

eksisting menggunakan perhitungan standar dari SNI 03-7046-2004

dan perhitungan FIFO (

First in first out)

?

4. Dengan jumlah penumpang berangkat kondisi eksisting saat

peak hour

, berapa

kapasitas maksimum yang dapat dilayani oleh masing-masing ruang tunggu

keberangkatan?

(5)

1. Dengan jumlah penumpang berangkat kondisi eksisting saat

peak hour

, bagaimana

level of service

(LOS) masing-masing ruang tunggu keberangkatan?

2. Dengan jumlah penumpang datang kondisi eksisting saat

peak hour

, berapa

kebutuhan luas

baggage claim area

dan bagaimana jika dibandingkan dengan luas

baggage claim area

kondisi eksisting?

3. Dengan karakteristik pertumbuhan penumpang di terminal internasional selama 5

tahun terakhir, berapa perkiraan jumlah penumpang bila dilakukan

forecasting

untuk 5 tahun ke depan dan bagaimana jika dibandingkan dengan kapasitas

terminal internasional Bandar Juanda saat ini?

4. Dengan menggunakan standar THPH (

Typical Peak Hour Passanger)

dari FAA,

berapa jumlah penumpang rencana pada saat

peak hour

dan bagaimana jika

dibandingkan dengan kapasitas

check-in area

saat ini?

(6)

TUJUAN

1. Mengetahui kebutuhan jumlah loket check-in berdasarkan service time minimum dan maksimum berdasarkan SKEP/77/VI/2005.

2. Mengetahui service time dan kebutuhan jumlah loket check-in kondisi eksisting sesuai standar dari SNI 03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (First in first out).

3. Mengetahui perbandingan antara jumlah loket check-in kondisi eksisting dengan jumlah loket check-in berdasarkan perhitungan standar dari SNI 03-7046-2004 dan perhitungan FIFO (First in first out).

4. Mengetahui kapasitas maksimum yang dapat dilayani oleh masing-masing ruang tunggu keberangkatan.

5. Mengetahuilevel of service (LOS) masing-masing ruang tunggu keberangkatan.

6. Mengetahui kebutuhan luas baggage claim area dan perbandingannya dengan luas baggage claim areakondisi eksisting.

7. Mengetahui perkiraan jumlah penumpang internasional selama 5 tahun ke depan dan perbandingannya dengan kapasitas terminal internasional Juanda saat ini.

8. Mengetahui jumlah penumpang berangkat rencana pada saat peak hour dan perbandingannya dengan kapasitas check-in area saat ini.

(7)

MANFAAT

• Mengetahui tingkat pelayanan dari

check-in area,

ruang tunggu

keberangkatan, dan

baggage claim area

terminal internasional kondisi

eksisting.

• Mengetahui tingkat pelayanan standar dari terminal penumpang

internasional Bandara Juanda berdasarkan hasil survey lapangan untuk

nantinya dijadikan bahan evaluasi mengenai rencana pengembangan

terminal Juanda.

• Mendapatkan perkiraan jumlah penumpang dalam kurun waktu 5 tahun

ke depan, sehingga dapat dilakukan evaluasi mendatang untuk kelayakan

terminal internasional Juanda.

(8)

BATASAN MASALAH

• Evaluasi kinerja terminal penumpang internasional pada

Tugas Akhir ini hanya dibatasi pada area

check-in counter

,

ruang tunggu keberangkatan, dan

baggage claim area

yang ada

di terminal internasional Bandar udara Juanda.

• Pada evaluasi ini tidak akan dibahas tentang perhitungan

konstruksi dan metode konstruksinya.

(9)
(10)
(11)
(12)

PEMBAGIAN LOKET CHECK-IN DAN

GATE

Pembagian loket check-in :

• Loket 1 = Executive class Garuda Airlines

• Loket 2 = Platinum / Gold GFF

• Loket 3-6 = Economy class Garuda Airlines

• Loket 7-8 = Loket cadangan Garuda Airlines

• Loket 9-13 = Malaysia Airlines, Royal Brunei, Lion Air

• Loket 14-16 = Air Asia

• Loket 17-20 = Valu Air, Eva Air

• Loket 21-24 = Silk Air, Cathay Pasific

Pembagian ruang tunggu keberangkatan

• Gate 9 dan 10 : Valu Air, Silk Air, Cathay Pasific, Eva Air.

(13)

JUMLAH LOKET

CHECK-IN AREA

Perhitungan jumlah loket check-in : 1) SNI 03-7046 2004

Keterangan :

• N= jumlah loket standar

• a = jumlah penumpang berangkat pada saat peak hour • b = jumlah penumpang transit

• t1 = waktu pemrosesan check-in per penumpang (menit) 2) Perhitungan FIFO (first in first out)

; bila >1, maka harus tambah loket Keterangan :

• λ = Tingkat kedatangan penumpang • WP = waktu pelayanan per penumpang • µ = Tingkat pelayanan =

(14)

JUMLAH LOKET CHECK-IN (SNI 03-7046

2004) DENGAN SERVICE TIME STANDAR

Batasan waktu pelayanan per penumpang di

check-in:

0,91 < x < 1,54 menit (SKEP/77/VI/2005)

Jumlah loket

check-in

yang dihitung berdasarkan SNI 03-7046 2004 :

Loket Penumpang berangkat (peak hour) Waktu pelayanan minimum (menit) Jumlah loket eksisting Jumlah loket standar 1-8 218 0.91 8 4 9-13 395 0.91 5 6 14-16 182 0.91 3 3 17-20 247 0.91 3 4 21-24 403 0.91 4 7 TOTAL 23 24 Loket Penumpang berangkat (peak hour) Waktu pelayanan maksimum (menit) Jumlah loket eksisting Jumlah loket standar 1-8 218 1.54 8 6 9-13 395 1.54 5 11 14-16 182 1.54 3 5 17-20 247 1.54 3 7 21-24 403 1.54 4 11 TOTAL 23 40

(15)

Batasan waktu pelayanan per penumpang di

check-in:

0,91 < x < 1,54 menit (SKEP/77/VI/2005)

Jumlah loket

check-in

yang dihitung berdasarkan perhitungan FIFO:

Loket Penumpang (peak hour) Waktu pelayanan minimum (menit) µ Jumlah loket standar Jumlah loket eksisting 1-8 218 0.91 65.93 4 8 9-13 395 0.91 65.93 6 5 14-16 182 0.91 65.93 3 3 17-20 247 0.91 65.93 4 3 21-24 403 0.91 65.93 7 4 TOTAL 24 23 Loket Penumpang (peak hour) Waktu pelayanan maksimum (menit) µ Jumlah loket standar Jumlah loket eksisting 1-8 218 1.54 38.96 6 8 9-13 395 1.54 38.96 11 5 14-16 182 1.54 38.96 5 3 17-20 247 1.54 38.96 7 3 21-24 403 1.54 38.96 11 4 TOTAL 40 23

JUMLAH LOKET CHECK-IN (FIFO) DENGAN

SERVICE TIME STANDAR

(16)

OLAH DATA HASIL SURVEY

CHECK-IN

Hasil survey di check-in area diolah dengan tingkat kepercayaan 95 %  cari batas bawah dan batas atas  bandingkan dengan batas bawah dan batas atas standar (0,91 < x < 1,54 menit).

Untuk jumlah data < 30 :

< µ <

Untuk jumlah data > 30 :

< µ <

Keterangan :

= rata-rata waktu pemrosesan per penumpang (menit)

α

= 1 – tingkat kepercayaan

• = standar deviasi

• n = jumlah data

• t = koefisien distribusi (dari tabel statistik:Tabel t)

(17)

CHECK-IN LOKET 1-8

n = 174

= 1,72 menit

= 1,45 menit

α

= 1 – 0,95 = 0,05

= 1,5 menit

= 1,93 menit

Waktu pelayanan : 1,5 < x < 1,93

batas atas melebihi

waktu pelayanan standar

(18)

n = 16

2,95 menit

α

= 1 – 0,95 = 0,05

= 2.04 menit

= 3,8 menit

Waktu pelayanan : 2,04 < x < 3,08

melebihi waktu

pelayanan standar

(19)

n = 74

1,68 menit

1,68 menit

α

= 1 – 0,95 = 0,05

= 1,3 menit

= 2,06 menit

Waktu pelayanan : 1,3 < x < 2,06

batas atas melebihi

waktu pelayanan standar

(20)

n = 35

2,14 menit

α

= 1 – 0,95 = 0,05

= 1,8 menit

= 2,5 menit

Waktu pelayanan : 1,8 < x < 2,5

melebihi waktu pelayanan

standar

(21)

n = 76

2,65 menit

α

= 1 – 0,95 = 0,05

= 2,38 menit

= 2,9 menit

Waktu pelayanan : 2,38 < x < 2,9

melebihi waktu pelayanan

standar

(22)

PEAK HOUR DI LOKET CHECK-IN

LOKET MASKAPAI TUJUAN TANGGAL JUMLAH PENUMPANG

Loket 1-8 Garuda Airlines Hongkong 17-Sep-09 218 Loket 9-13 China Airlines Singapore 29-Sep-11 395 Loket 14-16 Air Asia Kuala Lumpur 7-Sep-10 182

Loket 17-20 Eva Air Taipei 9-Jan-11 247

(23)

PERBANDINGAN JUMLAH LOKET

CHECK-IN

Loket Jumlah loket eksisting

Jumlah Loket (SNI

03-7046 2004) Jumlah Loket (FIFO)

Batas Bawah

Batas Atas

Batas

Bawah Batas Atas

1-8 8 6 8 6 7 9-13 5 14 25 16 25 14-16 3 4 7 4 7 17-20 3 8 11 6 11 21-24 4 16 20 16 20 TOTAL 23 48 71 48 70

(24)

ILUSTRASI LEVEL OF SERVICE (LOS)

BERDASARKAN IATA

Level of Service Space per person (m2/ orang) Keterangan

A 1,8 - 2 Excellent level of comfort

B 1,6 High level of comfort

C 1,4 Related subsystem in balance

D 1,2 Condition acceptable for short periods of time

E 1,0 Limiting capacity of the system

F ≤ 0,8 System breakdown

(25)

KAPASITAS R.TUNGGU GATE 9-10

Jumlah penumpang (peak hour) 659

Jumlah Kursi 291 Dimensi kursi 0.6 x 0.6

0.36 m2

Jarak antar kursi 0.7 m Luas ruang tunggu 517.9 m2

Dimensi berdiri per orang 2 m2

Luas tempat duduk (m2) = Jumlah kursi (buah) x dimensi kursi (m2)

= 291 buah x 0,36 m2= 104,76 m2

Luas antar kursi (m2) = jarak antar kursi (m) x panjang kursi (m) x

jumlah kursi

= 0,7 m x 0,6 m x 291 buah = 122,2 m2 Luas berdiri (m2) = Luas ruang tunggu (m2) – Luas tempat duduk

(m2) - Luas antar kursi (m2)

= 517,9 m2 - 104,76 m2 - 122,2 m2 = 290,9 m2

Kapasitas berdiri = =

Kapasitas yang dapat dilayani ruang tunggu gate 9-10: = jumlah kursi + kapasitas berdiri

= 291 + 145 = 436 penumpang

 Ruang tunggu gate 9-10 dapat melayani 291 penumpang duduk dan

145 penumpang berdiri.

Jumlah penumpang berdiri

=Jumlah penumpang – Jumlah kursi = 659 – 291 = 368 penumpang berdiri

Jumlah penumpang berdiri > kapasitas berdirihitung tingkatan LOS

(26)

LEVEL OF SERVICE R.TUNGGU GATE 9-10

PI

a

Dimana : A = Luas berdiri (m

2

)

P = Jumlah penumpang berdiri

PI

a

space per penumpang

Kategori LOS = F

system breakdown,

kinerja ruang tunggu

gagal dalam melayani jumlah penumpang pada saat peak hour.

(27)

Keterangan :

A = luas standar ruang tunggu keberangkatan (m

2

).

C = jumlah penumpang datang pada saat

peak hour

= 659 penumpang.

u = rata-rata waktu menunggu terlama penumpang di ruang tunggu (60 menit).

v = rata-rata waktu menunggu tercepat penumpang di ruang tunggu (20 menit).

i = proporsi penumpang yang menunggu terlama di ruang tunggu keberangkatan (0,6)

k = proporsi penumpang yang menunggu tercepat di ruang tunggu keberangkatan

(0,4)

A = 1063,2 m

2

Luas r.tunggu gate 9-10 kondisi eksisting = 517,9 m

2

lebih kecil dari kebutuhan

luas sesuai standar SKEP/77/VI/2005.

KEBUTUHAN LUAS R.TUNGGU GATE 9-10

(SKEP/77/VI/2005)

(28)

Jumlah penumpang (peak

hour) 598

Jumlah Kursi 311 Dimensi kursi 0.6 x 0.6

0.36 m2 Jarak antar kursi 0.7 m Luas ruang tunggu 517.9 m2 Dimensi berdiri per orang 2 m2

KAPASITAS R.TUNGGU GATE 11-12

Luas tempat duduk (m2) = Jumlah kursi (buah) x dimensi kursi (m2)

= 311 buah x 0,36 m2 = 111,96 m2

Luas antar kursi (m2) = jarak antar kursi (m) x panjang kursi (m) x

jumlah kursi (buah)

= 0,7 m x 0,6 m x 311 buah = 130,62 m2

Luas berdiri (m2) = Luas ruang tunggu (m2) – Luas tempat duduk

(m2) - Luas antar kursi (m2)

= 517,9 m2 - 104,76 m2- 130,62 m2 = 275,32 m2

Kapasitas berdiri = =

Kapasitas yang dapat dilayani ruang tunggu gate 11-12 : = jumlah kursi + kapasitas berdiri

= 311 + 137 = 448 penumpang

Ruang tunggu gate 11-12 dapat melayani dapat melayani 311

penumpang duduk dan137 penumpang berdiri. Jumlah penumpang berdiri :

=Jumlah penumpang – Jumlah kursi = 598 – 311 = 287 penumpang berdiri

Jumlah penumpang berdiri > kapasitas berdirihitung tingkatan LOS

(29)

PI

a

Dimana : A = Luas berdiri (m

2

)

P = Jumlah penumpang berdiri

PI

a

per penumpang

Kategori LOS = E

ruang tunggu

gate

11-12 telah mencapai

batas maksimal pelayanannya.

(30)

Keterangan :

A = luas standar ruang tunggu keberangkatan (m

2

).

C = jumlah penumpang datang pada saat

peak hour

= 659 penumpang.

u = rata-rata waktu menunggu terlama penumpang di ruang tunggu (60 menit).

v = rata-rata waktu menunggu tercepat penumpang di ruang tunggu (20 menit).

i = proporsi penumpang yang menunggu terlama di ruang tunggu keberangkatan (0,6)

k = proporsi penumpang yang menunggu tercepat di ruang tunggu keberangkatan (0,4)

A = 964,7 m

2

Luas r.tunggu gate 11-12 kondisi eksisting = 517,9 m

2

lebih kecil dari

kebutuhan luas sesuai standar SKEP/77/VI/2005.

KEBUTUHAN LUAS R.TUNGGU GATE 11-12

(SKEP/77/VI/2005)

(31)

LUAS BAGGAGE CLAIM AREA

Peak hour : Penerbangan Cathay Pasific 2 September 2011 dari Hongkong.

A = 0,9 c +(10%)

(SKEP/77/VI/2005)

A = 0,9 x 409 + (10%)

A = 404,91 m

2

Luas area bagasi saat ini = 913 m

2

(32)

JUMLAH BAGGAGE CLAIM DEVICES

Peak day penumpang datang : 2 September 2011 sebanyak 2493 penumpang datang. ∑ penumpang datang = 2493 + 1884 = 4377 penumpang

% penumpang datang dengan narrow body aircraft = % penumpang datang dengan wide body aircraft = Keterangan notasi perhitungan :

N = jumlah baggage claim devices rencana c = jumlah penumpang datang saat peak hour

q = proporsi penumpang datang dengan menggunakan wide body aircraft r = proporsi penumpang datang dengan menggunakan narrow body aircraft Perhitungan kebutuhan baggage claim devices (SNI 03-7046 2004):

Wide body aircraft = N = c x q / 425 = 409 x 0,43 / 425 = 0,41 = 1 baggage claim devices Narrow body aircraft = N = c x r / 300 = 409 x 0,57 / 300 = 0,77 = 1 baggage claim devices

Total kebutuhan baggage claim devices = 2 buah

Jumlah baggage claim devices kondisi eksisting = 2 buah

sudah memenuhi

standar berdasarkan SNI 03-7046 2004

(33)

FORECASTING

2005 2006 2007 2008 2009 2010 DATANG 426,138 379,905 480,570 544,725 595,318 626,444 BERANGKAT 365,329 415,326 456,984 459,721 542,976 586,386 TRANSIT 18,409 25,726 20,409 13,744 JUMLAH 791,467 795,231 955,963 1,030,172 1,158,703 1,226,574 Tahun Tahun ke-Jumlah Penumpang % Pertumbuhan 2005 1 791,467 2006 2 795,231 0.0048 2007 3 955,963 0.2021 2008 4 1,030,172 0.0776 2009 5 1,158,703 0.1248 2010 6 1,226,574 0.0586 FORECASTING Rata-rata prosentase pertumbuhan= 0,0936 2011 7 1341343.21 2012 8 1466851.25 2013 9 1604102.94 2014 10 1754197.12 2015 11 1918335.46 2016 12 2097832.04 0 250,000 500,000 750,000 1,000,000 1,250,000 1,500,000 1,750,000 2,000,000 2,250,000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Grafik Tren Pertumbuhan Jumlah Penumpang

(34)

Total Annual Passenger TPHP as a% Annual Passenger 20 million and over 0.03 10.000.000-19.999.999 0.035

1.000.000-9.999.999 0.04 500.000-999.999 0.05 100.000-499.999 0.065

Under 100.00 0.12

FORECASTING PEAK HOUR

Year % TPHP Annual Passanger Peak Hour Passanger 2011 0.045 791,467 356 2012 0.045 795,231 358 2013 0.045 955,963 430 2014 0.045 1,030,172 464 2015 0.045 1,158,703 521 2016 0.045 1,226,574 552

(35)

KESIMPULAN

Check-in area

:

• Berdasarkan hasil survey lapangan dengan tingkat kepercayaan 95 %, didapatkan bahwa

service time

NOT OK

• Berdasarkan analisa hasil survey menggunakan SNI 03-7046 2004 dan metode FIFO,

jumlah loket

check-in

kondisi eksisting masih kurang dalam melayani penumpang apabila

terjadi peak hour.

Ruang tunggu keberangkatan

• Kapasitas maksimum ruang tunggu

gate

9-10 adalah 291 penumpang duduk dan 145

penumpang berdiri dengan dimensi berdiri per penumpang = 2 m

2

.

• Kapasitas maksimum ruang tunggu

gate

11-12 adalah 311 penumpang duduk dan 137

penumpang berdiri dengan dimensi berdiri per penumpang = 2 m

2

.

• LOS ruang tunggu

gate

9-10 = 0,79 m2 per orang

F

• LOS ruang tunggu

gate

11-12 = 0,96 m2 per orang

E

• Kebutuhan standar luas ruang tunggu keberangkatan gate 9-10 =1063,2 m

2

dan

• Kebutuhan standar luas ruang tunggu keberangkatan gate 11-12 = 964,7 m2

(36)

KESIMPULAN

• Ruang tunggu keberangkatan

Luas eksisitng = 913 m2, sudah memenuhi standar karena dari perhitungan, didapatkan bahwa

Kebutuhan luas standar area bagasi = 404,91 m2 OK.

Dua buah jumlah baggage claim devuces saat ini sudah memenuhi standar karena berdasarkan perhitungan standar dari SNI 03-7046-2004, jumlah baggage claim devuces adalah dua buah.

Forecasting

Perkiraan penumpang dengan menggunakanforecasting metode pertumbuhan prosentase, didapatkan bahwa kapasitas Bandara Juanda kondisi eksisting tidak lagi cukup menampung lonjakan penumpang selama 5 tahun ke depan

• Perbandingan loket check-in :

Loket Jumlah loket eksisting Jumlah Loket (SNI 03-7046 2004) Jumlah Loket (FIFO) Batas Bawah Batas Atas Batas Bawah Batas Atas 1-8 8 6 8 6 7 9-13 5 14 25 16 25 14-16 3 4 7 4 7 17-20 3 8 11 6 11 21-24 4 16 20 16 20 TOTAL 23 48 71 48 70

(37)

SARAN

• Dengan waktu pemrosesan per penumpang sesuai dengan hasil survey lapangan, jumlah loket check-in yang dibutuhkan terlalu besar sehingga yang dapat dilakukan jika terjadi peak hour adalah meminimalisir waktu pemrosesan per penumpang hingga waktu minimum, karena dengan waktu pelayanan minimum, jumlah loket eksisting sudah sesuai standar.

• Masing-masing maskapai hendaknya mulai memberlakukan online check-in, sehingga

penumpang dapat melakukan check-in tanpa harus mengantri di loket check-in. Cara ini tentu dapat mengurangi tingkat antrian di loketcheck-in. Maskapai yang sudah menerapkan system online check-in adalah Air Asia.

• Membedakan loket antara penumpang membawa bagasi dengan penumpang tidak membawa bagasi untuk mempercepat waktu antrian dan meminimalisir antrian yang terjadi.

• Menambah jumlah kursi di luar dan sekeliling area ruang tunggu keberangkatan apabila

menambah jumlah kursi di dalam ruang tunggu tudak memungkinkan. Hal ini dapat dilakukan agar penumpang bisa menunggu di luar ruang tunggu dengan jarak yang dekat dan tidak

berdesakan mencari tempat duduk di dalam ruang tunggu keberangkatan. • Mempertahankan dan memperbaiki kinerja baggage claim area.

(38)

Gambar

ILUSTRASI LEVEL OF SERVICE (LOS)  BERDASARKAN IATA Level of  Service Space per person (m 2 / orang) Keterangan
Grafik Tren Pertumbuhan Jumlah Penumpang  Internasional

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi ikan Bujuk ( Channa cy- anospilos ) meliputi pola pertumbuhan, Fekun- ditas dan hubungannya dengan panjang total dan

Dalam masalah klaim Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera nasabah harus mengetahui prosedur dan syarat-syarat klaim agar tidak kebingungan dalam mengajukan klaim.Oleh karena

Murid-murid sejak pendidikan dasar sudah selayaknya dibekali lebih banyak pengetahuan dan keterampilan sains, agar ruang lingkup dunia anak sekolah dasar menjadi

Melalui wawancara yang dilakukan peneliti, Bapak Handoko Ismarsodo mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility sebar bibit ikan, penanaman bibit bakau, dan merekrut

Oleh karena itu, PT Pertamina (PERSERO) RU IV Cilacap memiliki empat harapan dalam mencapai investasi sosial perusahaan yaitu memelihara dan meningkatkan citra

Pada setiap stasiun belajar disediakan juga kunci jawaban dalam amplop yang dapat dilihat atau dibaca setelah pembelajar menyelesaikan tugas di stasiun tersebut.Tugas-tugas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat fungi endofit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan diameter hambatan

Öncelikle piknik yapmak için seçtiğimiz bölgelerin Orman Bakanlığı tarafından ilaçlanıp ilaçlanmadığını öğrenmeliyiz. Daha sonra her zaman düşündüğümüzün