• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG TENTANG NOMOR : 10 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN MODAL DASAR PD. BPR LPK DI KABUPATEN SUBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG TENTANG NOMOR : 10 TAHUN 2003 TENTANG PENETAPAN MODAL DASAR PD. BPR LPK DI KABUPATEN SUBANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR : 10 TAHUN 2003

TENTANG

PENETAPAN MODAL DASAR PD. BPR LPK DI KABUPATEN SUBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUBANG

Menimbang : a. Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD. PK) di provinsi Jawa Barat dalam pasal 7 ayat (1) untuk perubahan Modal Dasar PD. BPR LPK dapat ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten yang bersangkutan;

b. Bahwa di Kabupaten Subang modal dasar PD. BPR LPK perlu dilakukan perubahan yang disesuaikan dengan tingkat perekonomian saat ini;

c. Bahwa sehubungan perkembangan pada huruf a dan b di atas dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang tentang Penetapan Modal Dasar PD. BPR LPK di Kabupaten Subang;

Mengingat : 1. Undang -Undang Nomor 5 Tahun 1968 tentang Perusahaan Daerah;

2. Undang -Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang;

3. Undang -Undang nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagai mana telah diubah dengan Undang -Undang Nomor 10 Tahun 1998;

4. Undang -Undang Nomor 22 Tahun1999 tentang Pemerintah Daerah;

5. Undang -Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD. PK) di Provinsi Jawa Barat;

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Subang

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAE RAH KABUPATEN SUBANG TENTANG PENETAPAN MODAL DASAR PD. BPR LPK KABUPATEN SUBANG

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Subang;

(2)

d. PD. BPR LPK adalah Perusahaan Daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Subang dan PT. Bank Jabar yang m odalnya baik seluruh maupun sebagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan;

e. Pemilik PD . BPR LPK adalah para pemegang saham PD. BPR LPK; f. Rapat Umum Pemegang Saham PD. BPR LPK adalah pemegang

Kekusaan Tertinggi yang s elanjutnya di singkat RUPS; g. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas PD. BPR ; h. Direksi adalah Direksi PD. BPR;

i. Pegawai adalah Pegawai PD. BP R;

BAB II MODAL

Pasal 2

Berdasarkan Hasil RUPS Tahun 2003 telah disetujui Pemilik bahwa Modal Dasar PD. BPR LPK ditetapkan sebagai berikut :

(1) Modal Dasar PD. BPR LPK ditetapkan sebagai berikut : a. PD. BPR LPK Cisalak Rp. 1.000.000.000, - b. PD. BPR LPK J alancagak Rp. 1.000.000.000, - c. PD. BPR LPK Pabu aran Rp. 750.000.000, - d. PD. BPR LPK Sukamandi Rp. 750.000.000, - e. PD. BPR LPK Purwadadi Rp. 500.000.000, - f. PD. BPR LPK Cipeundeuy Rp. 500.000.000, - g. PD. BPR LPK Pagaden Rp. 750.000.000, - h. PD. BPR LPK Pamanukan Rp. 500.000.000, -

(2) Modal Dasar sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan kewajiban Pemilik yang harus dipenuhi dalam kurun waktu paling lambat 10 tahun.

(3) Pemilikan Modal PD. BPR LPK yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Subang dan PT . Bank Jabar dengan perbandingan kepemilikan saham sebagai berikut :

a. Pemerintah Pro vinsi sebesar 35 % (tiga puluh lima persen) b. Pemerintah Kabupaten sebesar 50 % (lima puluh persen) c. PT. Bank Jabar sebesar 15 % (lima belas persen)

(4) Modal PD. BP R LPK merupakan kekayaan Daerah yang dipisahkan. (5) Modal PD. BPR LPK terdiri atas saham-saham

(6) Nilai Nominal setiap saham ditetapkan RUPS

(7) Kepemilikan saham pada saat ditetapkan Peraturan Daerah ini adalah sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 3

Perubahan Modal Dasar sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Pasal 4

Penyert aan Modal dari Para Pemegang Saham PD BPR LPK terdiri dari saham -saham yaitu:

(1) Saham dikeluarkan atas nama pemilik dan pada tiap-tiap surat saham dicatat nama pemiliknya oleh Direksi PD. BPR LPK yang bersangkutan.

(2) U ntuk tiap -tiap saham diterbitkan sehelai surat saham disertai seperangkat deviden berikut sehelai talon untuk menerima seperangkat deviden.

(3)

Direksi dan Ketua Dewan Pengawas atau apabila Ketua Dewan Pengawas berhalangan ditandatangani oleh seorang Direksi bersama-sama dengan salah seorang anggota Dewan Pengawas.

(4) Besarnya nilai nominal saham ditetapkan oleh RUPS

(5) Terhadap setoran saham oleh Pemerintah Daerah yang belum mencapai nilai saham diberikan tanda setoran Saham (Resipis).

(6) Seti ap pemegang saham tunduk pada Peraturan Daerah ini dan pada semua putusan RUPS.

Pasal 5

RUPS men etap kan ketentuan tentang daftar saham, pemindah tanganan saham dan duplikat saham.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Hal -hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah.

Pasal 7

Pemerintah Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Subang.

Ditetapkan di Subang

Pada tanggal 1 Oktober 2003

B U P A T I S U B A N G

H . R O H I M A T

Diundang di Subang

Pada tanggal 6 Oktober 2003

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUBANG.

H. T. EFENDY SURYANA, SH. MPd Pembina Utama Muda (IV/c)

Nip. 050 012 675

LEMBARAN KABUPATEN SUBANG TAHUN 2003 NOMOR 28 SERI. E

(4)

NOMOR : 10 TAHUN 2003 TANGGAL : 1 OKTOBER 2003

TENTANG : PENETAPAN MODAL DASAR PD. BPR LPK

DI KABUPATEN SUBANG

MODAL DISETOR (Rp)

NO NAMA PD. BPR TEMPAT KEDUDUKAN MODAL DASAR

Rp KABUPATEN SUBANG PROPINSI JAWA BARAT PT BATIK JABAR JUMLAH MODAL DISETOR

1 PD.BPR LPK CISALAK KECAMATAN CISALAK 1.000.000.000,00 282.500.000,00 120.000.000,00 37.500.000,00 440.000.000,00

2 PD.BPR LPK JALAN CAGAK KECAMATAN JALAN CAGAK 1.000.000.000,00 222.500.000,00 134.500.000,00 37.500.000,00 394.500.000,00

3 PD.BPR LPK PABUARAN KECAMATAN PABUARAN 750.000.000,00 200.000.000,00 106.000.000,00 37.500.000,00 343.500.000,00

4 PD.BPR LPK SUKAMANDI KECAMATAN SUKAMANDI 750.000.000,00 170.895.198,00 100.250.000,00 37.500.000,00 308.646.198,00

5 PD.BPR LPK PURWADADI KECAMATAN PURWADADI 500.000.000,00 222.129.177,49 80.500.000,00 37.500.000,00 340.129.177,49

6 PD. BPR LPK CIPEUNDEUY KECAMATAN CIPEUNDEUY 500.000.000,00 169.243.745,38 60.000.000,00 37.500.000,00 266.743.746,38

7 PD.BPR LKP PAGADEN KECAMATAN PAGADEN 750.000.000,00 202.834.306,18 56.000.000,00 37.500.000,00 296.334.306,18

8 PD.BPR LPK PAMANUKAN KECAMATAN PAMANUKAN 500.000.000,00 175.680.837,02 68.000.000,00 37.500.000,00 281.180.837,02

JUMLAH

5.750.000.000,00 1.645.784.265,07 725.250. 000,00 300.000.000,00 2.671.034.265,07

B U P A T I S U B A N G

(5)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG

NOMOR : 10 TAHUN 2005

TENTANG

PENETAPAN MODAL DASAR PD. BPR LPK DI KABUPATEN SUBANG

1. UMUM

Dalam upaya mengembangkan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja yang mengarah kepada peningkatan pendapatan masyarakat pedesaan melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 446/A.III/SK/1973 telah dibentuk Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK) untuk Kabupaten Subang sebanyak 8 LPK dan LPK ini semula seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah KabupatenDaerah Tingkat II Subang, namun perkembangan permodalannya relatif lemah, sehingga fungsi LPK sebagai penyalur kredit untuk memenuhi kebutuhan permodalan masyarakat pedesaan relatif tidak tercapai, maka kepemilikannya menjadi milik bersama yang dituangkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 3 Tahun 1987.

Untuk memperkuat posisi permodalan LPK melalui Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 570/469/Perek/1996 perihal Penyertaan Modal kepada LPK, agar Bank Jabar menyertakan Modal bagi LPK. Selanjutnya bahwa jasa Perbankan yang diberikan oleh PD BPR ini tidak hanya berdampak kepada perluasan kesempatan berusaha maupun kesempatan kerja yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan, akan tetapi secara tidak langsung PD BPR ini pun mendidik masyarakat pedesaan perkotaan kepada kehidupan yang baik dimasa depan dengan melalui program tabungan deposit dan simpanan lainnya disamping itu pula PD BPR sebagai sa lah satu Sumber Pendapatan Asli Daerah.

Sejalan dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32.35/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat bahwa dalam pasal 4 ayat (1) Modal Disetor untuk mendirikan BPR ditetapkan sekuran g-kuranyanya sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) untuk BPR yang didirikan di luar wilayah Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi dan Karawang serta di luar Ibu Kota Provinsi. Modal Dasar semula setiap PD BPR ditetapkan Rp. 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah).

Dengan berpedoman pada surat Keputusan Direksi Bank Indonesia di atas maka penetapan Modal Dasar PD. BPR di Kabupaten Subang disesuaikan sekurang-kurangnya Rp 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dengan klasifikasinya disesuaikan dengan Asset yang dimilikinya.

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 dan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka untuk lebih

(6)

perekonomian di pedesaan dan berfungsi sebagai salah satu sumber pendapatan asli Daerah, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang tentang Penetapan Modal Dasar PD. BPR LPK di Kabupaten Subang sebagai penjabaran dari Peraturan Daerah Provisi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD. PK) di provinsi Jawa Barat.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas

Pasal 2

Modal Dasar adalah modal yang harus dipenuhi pemilik / pemegang Saham dalam kurun tertentu (selama 5 tahun). Penetapan besarnya Modal Dasar didasarkan kepada Asset yang dimiliki PD. BPR dan kondisi Modal yang ada dengan perhitungan :

a. Asset di bawah Rp. 2.000.000.000,- (Dua miliyar rupiah) di tetapkan Modal Dasar Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah)

b. Asset Rp. 2.000.000.000,- (Dua miliar rupiah) sampai Rp. 4.000.000.000,-(Empat miliar rupiah) di tetapkan Modal Dasar Rp. 750.000.000,- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah)

c. Asset Rp. 4.000.000.000,- (Empat miliar rupiah) keatas ditetapkan Modal Dasar Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah).

Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas

Referensi

Dokumen terkait

Skarifikasi pada eksplan benih kayu dilakukan dengan cara mengupas sedikit kulit eksplan sehingga air, udara dan unsur-unsur hara yang terdapat dalam media dapat diserap

Mekanisme peningkatan aktivitas enzim esterase non spesifik dan insensitivitas asetilchlonisterase berperan dalam penurunan status kerentanan pada sejumlah besar

Jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara termasuk warga negara yang tinggal di luar negeri, tapi tidak termasuk hasil-hasil warga negara asing yang

Adanya gagasan mengenai partai tunggal adalah ide dari Soekarno yang tertuang dalam tulisannya yang berjudul “Mentjapai Indonesia Merdeka” pada tahun 1933, yang pada intinya

pemenuhan dan pemajuan HAM yang dilakukan suatu pemerintah terhadap masyarakatnya maka semakin baik pula tingkat keamanan, stabilitas sosial dan politik serta pembangunan sosial dan

Kabupaten Subang adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam

Apabila dalam jangka waktu Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perolehan tanah belum selesai, maka Izin Lokasi dapat diperpanjang jangka waktunya selama 1 tahun apabila

Distribusi karakteristik responden meliputi: umur responden, jenis kelamin responden, pendidikan responden, pendidikan orang tua responden, pekerjaan Orang tua