• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 33 TAHUN 2006

TENTANG

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR DI BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : a. bahwa Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP. 218 Tahun 2006 tentang Pengoperasian Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang Propinsi Jawa Timur untuk Penerbangan Sipil, antara lain mengamanatkan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk organisasi / lembaga, menyediakan sumberdaya manusia / personil bandar udara, pembiayaan, pengaturan tarif jasa kebandarudaraan dan penyelesaian hasil pemeriksaan teknis operasional yang pelaksanaannya dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara ;

b. bahwa sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur mengenai pembentukan organisasi / lembaga dalam bentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) sebagaimana tersebut pada huruf a dan mengingat kondisi di lapangan yang mendesak, dipandang perlu menetapkan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan di Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur Juncto Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan dalam Undang - Undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32) ;

2. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nemer 3481) ;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

(2)

4. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nemer 4437) ;

5. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 tentang Angkutan Udara (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3610) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4146) ;

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Bandar Udara ;

10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2003 tentang Tata Hubungan Kerja Antara Departemen Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi Cq Dinas Perhubungan Provinsi ;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 218 Tahun 2006 tentang Pengeperasian Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang Provinsi Jawa Timur untuk Penerbangan Sipil ;

12. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 6 Tahun 2001 tentang Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN DI BANDAR UDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan

1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur.

(3)

4. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

5. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah UPTD Perhubungan Provinsi Jawa Timur di Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang.

6. Bandar Udara adalah Bandar Udara Abdulrachman Saleh di Malang.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk UPTD pada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur di Bandar Udara Abdulrachman Saleh Malang.

BAB III

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3

(1) UPTD melaksanakan tugas operasional di bidang kebandarudaraan;

(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 4

UPTD mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis tertentu di bidang koordinasi, fasilitasi, pengawasan dan pengendalian serta pelayanan jasa kebandarudaraan untuk menjamin keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertiban di bandar udara.

Pasal 5

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, UPTD mempunyai fungsi :

a. penyiapan rencana dan program pelayanan jasa untuk menjamin keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertiban di bandar udara; b. penyelenggaraan dan pengendalian pelaksanaan lalu lintas angkutan

udara ;

c. penyelenggaraan dan pengaturan keamanan dan keselamatan lalu Iintas udara ;

(4)

d. penyediaan dan pemeliharaan fasilitas bandar udara, telekomunikasi, navigasi dan Iistrik ;

e. penyelenggaraan dan pengaturan kegiatan penunjang bandar udara untuk kelancaran arus penumpang dan barang ;

f. penyelenggaraan dan pengendalian keamanan dan ketertiban umum serta hygiene dan sanitasi di bandar udara ;

g. penyelenggaraan kegiatan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, tata usaha dan rumah tangga ;

h. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

BAB IV ORGANISASI

Pasal 6 (1) Susunan Organisasi UPTD, terdiri atas :

a. Kepala UPTD;

b. Sub Bagian Tata Usaha ; c. Seksi Operasi Darat ;

d. Seksi Jasa Kebandarudaraan ; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Sub Bagian dan Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD.

Pasal 7

Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan, pengelolaan kebandarudaraan serta urusan ketatausahaan.

Pasal 8

(1) Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas :

a. melaksanakan surat menyurat, urusan rumah tangga dan kearsipan;

b. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian ; c. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan ;

d. melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan kantor; e. melaksanakan penyiapan bahan evaluasi data angkutan udara

(5)

f. melaksanakan penyusunan laporan ;

g. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD.

(2) Seksi Operasi Darat, mempunyai tugas :

a. melaksanakan pengumpulan dan penyiapan bahan dalam rangka penyiapan pelayanan terminal;

b. melaksanakan penyusunan dan penyiapan program penyelenggaraan pelayanan terminal, informasi umum serta hygiene sanitasi ;

c. melaksanakan penyusunan rencana dan pelaksanaan penyelenggaraan pengamanan dan ketertiban umum;

d. melaksanakan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran;

e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan serta penanggulangan keadaan gawat darurat di bandar udara ; f. melaksanakan penyusunan laporan hasil operasi darat.

g. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD.

(3) Seksi Jasa Kebandarudaraan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan pelaksanaan perencanaan kebutuhan sarana prasarana keselamatan penerbangan;

b. melaksanakan penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan tarif jasa kebandarudaraan;

c. melaksanakan pengembangan fasilitas kegiatan pelayanan penerbangan;

d. melaksanakan pengawasan terminal dan elektronika, Iistrik, air dan instalasi limbah buangan serta jasa penunjang bandar udara;

e. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD.

BAB V TATA KERJA

Pasal 9

(1) Kepala UPTD berkewajiban memimpin, mengawasi, mengadakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait, mengarahkan dan mengendalikan, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya ;

(6)

(2) Kepala UPTD dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi baik didalam maupun diluar Instansi.

BAB VI

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 10

(1) Kepala UPTD, Kepala Sub. Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 11

Bagan Susunan Organisasi UPTD sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 12

Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Dinas.

Pasal 13

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 24 Juli 2006 DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DAERAH

PROPINSI JAWA TIMUR TGL 24-07-2006 No. 33 Th 2006/E1

GUBERNUR JAWA TIMUR ttd

(7)

Referensi

Dokumen terkait

a) Tidak lengkap dan benar, maka permohonan akan ditolak dengan diterbitkan surat penolakan/ surat pengembalian dan surat dikirim/disampaikan kepada pemohon. b)

Sebaliknya, Chazan memberikan perspektif yang dinamis, karakteristik fungsi sebagai "hubungan antara kuantitas” di mana variabel output tergantung pada variabel

Dari data yang sudah dijelaskan, dapat dilihat bahwa pemerintahan Mauricio Macri mewarisi kondisi ekonomi yang tidak baik, transisi yang dihadapi Mauricio Macri menjadi tantangan

a) Dalam peluncuran gerakannya adalah suatu gerakan transient yaitu suatu gerakan yang mengandung percepatan. b) Dalam peluncuran volume bagian tercelup dari kapal

BANK SYARIAH MANDIRI Nama Mahasiswa Hendri Agus.. Unit Kerja Magang Marketing

Selanjutnya BP MIGAS tidak maksimal dalam menjalankan fungsinya seperti yang disebutkan dalam Pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2002 tentang

a) Kesesuaian pemanfaatan ruang kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota atau RDTK, dipandang perlu sebagai legalitas kawasan dalam ruang kota. b) Fisik

Tabel 2.. Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk