• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI HORMON CAIR MENGOPTIMALKAN PERTUMBUHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI HORMON CAIR MENGOPTIMALKAN PERTUMBUHAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

® PS AGRONOMI PPs UNHALU

J

ENIS

M

EDIA DAN

K

ONSENTRASI

H

ORMON

C

AIR

M

ENGOPTIMALKAN

P

ERTUMBUHAN

DAN

P

EMBUNGAAN

A

NGGREK

Dendrobium

S

p.

Growing Media and Concentration of Liquid Hormones Optimizes

the Flowering Growth of Orchid

Dendrobium

sp.

Oleh

:

Sri Lestari Wigiarti

1)

, Andi Bahrun

2)

, dan I Gusti Ray Sadimantara

2*)

.

1)Alumni Program Studi Agronomi Program Pascasarjana Unhalu 2) Dosen Program Studi Agronomi Program Pascasarjana Unhalu

*)Alamat surat-menyurat:gusti5@yahoo.com

ABSTRACT. This research aims to study the effect of interaction all growing mediums and liquid hormone concentrations on the vegetative and generative growth of OrchidDenrobiumsp.The research was conducted at the Anawai Village, Subdistrict Wua-Wua, Kendari during Agustus until November 2011. This research was done according to randomized block design in factorial pattern consisting of two factors. The first factor was the type of growing mediums which are consist of three kinds i.e. charcoal (M1), fern (M2), and mixture of charcoal and fern (M3). The second factor was the liquid hormones which are consisted of four level of concentration i.e. 0% (H0), 0.1% (H1), 0.2% (H2), 0.3% (H3). The results showed that the interaction between type of growing mediums and liquid hormones concentration affecting the parameters of the number of flower per stem and flower stalk length. Growing mediums and independent liquid hormones affect number of flower per stem and flower stalk length. In the generative growth phase, the optimal concentration of liquid hormones that affect number of flower per stem and flower stalk length was found.

Key words: generative growth, growing medium, liquid hormones, orchid Dendrobium sp., vegetative

ABSTRAK.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi jenis media tanam dengan pemberian hormon cair terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman anggrekDendrobium sp. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-wua Kendari dari bulan Agustus sampai dengan November 2011. Penelitian disusun berdasarkan rancangan acak kelompok dengan pola faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu jenis media tanam yang terdiri dari tiga jenis yaitu arang (M1) pakis (M2) dan campuran arang dan pakis (M3). Faktor kedua hormon cair terdiri atas empat taraf konsentrasi yaitu konsentrasi 0% (H0), 0,1% (H1), 0,2% (H2), 0,3% (H3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa; interaksi antara jenis media tanam dengan konsentrasi hormon cair berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga. Penggunaan Jenis media tanam dan pemberian konsentrasi hormon cair secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga. Pada fase pertumbuhan generatif ditemukan konsentrasi hormon cair yang optimal sebesar 0,1816% pada medium pakis (M2) dan 0,1788% pada medium campuran arang kayu dan pakis (M3) pada jumlah kuntum bunga per tangkai pada panjang tangkai bunga konsentrasi hormon cair optimal sebesar 0,1964% pada medium pakis (M2) dan 0,20,27% pada medium campuran arang kayu dan pakis.

Kata-kata kunci: anggrek Dendrobium sp. Media dan hormone cair, pertumbuhan vegetatif dan generatif.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan pusat keanekara-gaman genetik beberapa jenis anggrek yang ber-potensi sebagai tetua untuk menghasilkan varitas baru bunga potong, salah satunya yaituDenrobium

sp. Keunggulan tanaman anggrek ditentukan oleh warna, ukuran, bentuk, susunan, jumlah kuntum per tangkai dan daya tahan kesegaran bunga.

Secara umum, pertumbuhan dan perkem-bangan tanaman anggrek dibagi menjadi dua tahap yaitu: Vegetatif dan Generatif. Dalam pembungaan-nya pada anggrek dipengaruhi oleh: Faktor Internal : umur tanaman, kondisi fisiologis, dan ketersediaan hormonal. Faktor eksternal: kondisi iklim, keadaan media dan ketersediaan unsur hara. Salah satu usaha untuk mengoptimalkan baik pertumbuhan maupun pembungaan adalah dengan menggunakan

(2)

jenis media tanam dan pemberian konsentrasi hor-mon yang tepat.

Jenis media arang kayu, pakis dan cam-puran arang pakis digunakan sebagai media tum-buh. Hormon cair Novelgro merupakan salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan hormon tanaman anggrek agar diperoleh pembungaan yang optimal. Aplikasi dari jenis media dan konsentrasi hormon cair yang diberikan pada tanaman anggrek

Dendrobium sp. memberikan respon terhadap pertumbuhan generatif yaitu pada jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di rumah para-net Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-wua Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Lokasi peneliti-an berada pada ketinggipeneliti-an 32-33 m dpl, dengpeneliti-an letak geografis pada kordinat 040 00’18,1” LS dan 122029’29,66” BT penelitian ini berlangsung selama tiga bulan (Agustus - November 2011).

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggrekDendrobiumsp. umur 12 bulan hasil persilangan antara (Dendrobium Burana jade/

Burana fantasi/Burana Sunday) diperoleh dari petani anggrek Kota Administratif Bogor dengan kriteria seragam, pot yang digunakan terbuat dari bahan semen dengan diameter 16 cm dan rumah paranet hitam dengan naungan paranet 35% untuk memperoleh intensitas cahaya 65%, dinding rumah naungan dibuat dari waring/jaring nilon. Media yang digunakan pecahan arang kayu yang diberi simbul (M1), pakis (M2) dan campuran arang kayu dan pakis (M3), hormon cair yang digunakan Novelgro dengan konsentrasi tanpa pemberian hormon cair (H0), Konsentrasi 0,1% (H1), konsen-trasi 0,2 (H2), konsenkonsen-trasi 0,3% (H3). Pupuk dasar yang digunakan adalah Growmore, fungisida jenis antracol dan Liquinox B1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah camera digital, multi meter,GPS, klorofil meter, jangka sorong, timbang-an timbang-analitik, penggaris, lebel, htimbang-and sprayer, seltimbang-ang, pipet, gunting daun dan alat tulis menulis.

Adapun variabel yang diamati dalam pene-litian adalah: Tinggi tanaman (cm) mulai dari pang-kal batang sampai ke ujung daun pada umur 6 dan 12 minggu setelah perlakuan menggunakan mistar, luas daun (cm2). Luas daun dihitung menggunakan rumus:

B

x

A

C

LD

/

.

.

Diameter batang (cm) diukur pada bagian batang yang terbesar dengan menggunakan jangka sorong; jumlah tangkai bunga (buah) dihitung pada saat seluruh bunga bunga mekar; panjang tangkai bunga (cm) dihitung dari pangkal tangkai bunga sampai ujung tangkai bunga dengan menggunakan mistar; diameter tangkai bunga (cm) diukur pada saat seluruh bunga mekar dengan menggunakan jangka sorong,

HASIL

Untuk mengetahui taraf perlakuan yang lebih baik dan mengetahui taraf perlakuan masing-masing faktor maka dari hasil analisis ragam di-lanjutkan dengan uji lanjut pembandingan antara perlakuan untuk semua perlakuan. Berdasarkan hasil analisis ragam diperoleh bahwa perlakuan penggunaan jenis media dan pemberian konsentrasi hormon cair berpengaruh sangat signifikan terha-dap jumlah kuntum bunga per tangkai.

Pengaruh interaksi penggunaan jenis media dan pemberian konsentrasi hormon cair ter-hadap jumlah kuntum bunga per tangkai disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 hasil uji BNT taraf nyata 0,05 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kuntum bunga per tangkai tertinggi diperoleh pada perla-kuan penggunaan jenis medium campuran arang dan pakis dan konsentrasi hormon cair 0,2% sebesar 15,12 kuntum dan berbeda nyata dengan semua perlakuan. Rata-rata jumlah kuntum bunga per tangkai terendah diperoleh pada perlakuan medium arang kayu (M1) dan tanpa pemberian hormon cair (H0) sebesar 10,85 kuntum.

Tabel 1. Interaksi berbagai jenis media dengan kosentrasi hormon cair terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai (kuntum) Pengaruh Media Pengaruh Hormon M1 M2 M3 H0 10,85 a P 10,53 a p 11,02 a p H1 11,42 a q 13,57 b r 14,08 b q H2 12,73 a r 14,25 b r 15,12 b r H3 13,11 a r 12,75 a q 13,11 a q BNT (0,05) 0,93

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang tidak sama pada kolom (p,q, dan r) dan baris yang sama (a,b, dan c)

(3)

Kurva hubungan penggunaan pemberian

berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai(kuntum) disajikan pada Gambar 1.

Gambar 5. Kurva hubungan pada berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media tanam terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai (kuntum)

Tabel 2. Penggunaan jenis media tanam dengan

pembe-rian konsentrasi hormon cair Novelgro menghasilkan

dosis yang optimal terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai.

Jenis Media

Jumlah Kuntum Bunga per Tangkai

(kuntum) Konsentrasi Hormon Cair (%) M1 13,11 -M2 14,25 0,1816 M3 15,12 0,1788

Hasil pengukuran tanaman dengan peng-gunaan jenis media dan pemberian hormon cair terhadap panjang tangkai bunga tanaman anggrek

Dendrobium sp. umur 12 MSP dan hasil uji BNT taraf nyata 0,05 pada Tabel 1 nampak bahwa pengaruh interaksi kedua faktor terhadap panjang tangkai bunga diperoleh pada perlakuan medium tanam campuran arang dan pakis dan konsentrasi hormon cair 0,2% sebesar 43,11 cm dan berbeda nyata dengan semua perlakuan. Rata-rata panjang tangkai bunga terendah diperoleh pada perlakuan media tanam campuran arang dan pakis (M3) dan

tanpa pemberian hormon cair (H0) sebesar 32,12 cm.

Tabel 3. Interaksi berbagai jenis media dengan kosentrasi hormon cair terhadap panjang tangkai bunga (cm)

Faktor Media Pengaruh Hormon M1 M2 M3 H0 32,17 ap 32,32 ap 32,12 ap H1 34,03 aq 39,47 br 41,79 cq H2 36,04 a r 38,27 b q 43,11 c r H3 37,50 as 38,26 aq 41,55 cq BNT (0,05) 1,06

Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti dengan huruf yang tidak sama pada kolom (p,q, dan r) dan baris yang sama (a,b, dan c) berbeda nyata pada uji BNT tarafα= 0,05

Kurva hubungan penggunaan pemberian berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media terhadap panjang tangkai bunga (cm) disaji-kan pada Gambar 2.

y = 10,815 + 0,8083x ;R² = 0,9571

y = 10,538 + 41,388x – 113,53x2;R² = 0,9998

(4)

Gambar 2. Kurva hubungan pada berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media tanam terhadap panjang tangkai bunga (cm)

Tabel 3. Penggunaan jenis media tanam dengan

pembe-rian konsentrasi hormon cair Novelgro menghasilkan

dosis yang optimal terhadap panjang tangkai bunga Jenis

Media Panjang TangkaiBunga (cm) Hormon Cair (%)Konsentrasi

M1 37,50

-M2 39,47 0,1964

M3 43,11 0,2027

PEMBAHASAN

Hasil tersebut menunjukkan bahwa peng-gunaan jenis media dan pemberian hormon cair sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pertum-buhan dan pembungaan tanaman anggrek Dendro-bium sp. Jenis media dan pemberian hormon cair yang tepat memberikan respon terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga optimum, media yang mengandung bahan organik, tidak mudah lapuk, dan aerasinya bagus dikombinasikan dengan konsentrasi hormon cair yang optimum mendukung faktor lingkungan dalam pertumbuhan dan pembungaan yang optimal pada anggrek Dendrobium sp. Upaya peningkatan dan mengoptimalkan pertumbuhan anggrek serta pem-bungaan tanaman anggrek, maka pemberian unsur hara makro dan mikro maupun medium tumbuh dapat menjadi faktor yang sangat penting dalam pertumbuhan vegetatif maupun generatif anggrek

media tanam dan konsentrasi hormon cair berpe-ngaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga tanaman pada umur 12 minggu setelah perlakuan. Penggunaan jenis media tanam secara mandiri berpengaruh terhadap jum-lah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga tanaman. Pemberian konsentrasi hormon cair secara mandiri berpengaruh terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif anggrekDendrobiumsp. belum ditemukan konsen-trasi hormon cairNovelgroyang tepat, namun pada pertumbuhan generatif konsentrasi hormon cair

Novelgro optimal diperoleh sebesar 0,1816% pada medium pakis (M2) dan 0,1788% pada medium campuran arang dan pakis (M3), pada jumlah kun-tum bunga per tangkai, dan pada panjang tangkai bunga konsentrasi hormon optimum sebesar 0,1964% pada medium (M2) dan 0.2027% pada medium campuran arang dan pakis (M3).

Ucapan Terima Kasih

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Jenis Media dan Konsentrasi Hormon Cair Meng-optimalkan Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek Dendrobium sp. oleh Sri Lestari Wigiarti sendiri, dan seluruh biaya penelitian sampai selesai dilakukan secara mandiri.

KEPUSTAKAAN

y = 32,235 – 1,8007x ; R2 = 0,9959

y = 32,797 + 70,32x – 179x2= 0,854

(5)

Agoes, D., 1994. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaannya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Arif, N., 2006. Pertumbuhan Planlet Anggrek

Dendrobium, sp.Pada Berbagai Media dan Konsentrasi Pupuk Komplesal Pada Tahap Aklimatisasi. Tesis. Pascasarjana. Universi-tas Haluoleo. Kendari.

Anonim, 2008. Flori Kultura. Media Industri Tanaman Hias. Referensi Bisnis dan Hobiis. PT. Media Flora Nusantara. Jakarta. Anonim, 2012a. Http://en.Wikipedia.org/wiki/

carbon. Diakses 15 Maret 2012.

Anonim, 2012b. Http://en.Wikipedia.org/wiki/ Cytokinin. Diakses 25 Maret 2012.

Anonim, 2012c. Http://en.Wikipedia.org/wiki/ Zeatin. Diakses 25 Maret 2012.

Andayani, A. 2011. Faktor Penentu Produksi Flori-kultura. Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura. Jakarta. Andayani, A., 2012 Dalam Rangka Acara Apresiasi

Petani Tanaman Hias Kota Kendari dan Sosialisasi Good Handling Practices (GHP). Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Budidaya dan Pascapanen Floricultura Jakarta.

Bose, T.K. dan Battcharjee, 1980. Orchids of Indiac. Naya Prakash. Calcuta 538p.

BPS., 2009. Ekspor dan Impor Tanaman Hias Tahun 2003–2008. Statistika Perdagangan Luar Negeri. Badan Pusat Statistik. Jakarta. Departemen Pertanian, 2005. Budidaya Tanaman

Anggrek (makalah) Kategori Perawatan dan Budidaya. htp.www.deptan.go.id. Diakses tanggal 14 Desember 2010. Dahniar, 2009. Laporan Uji Teknologi Novelgro

Pada Perkebunan Teh XX. Bandung. Dimyati, A., 2009. Industrialisasi dan komersialisasi

anggrek nasional. Seminar Nasional Ang-grek Perhimpunan AngAng-grek Cabang Malang dan Fakultas Pertanian Universitas Brawi-djaja, Malang.

Emir, T.H., Cherry dan W.S. Don, 2001. Cara Merawat dan Menanam Anggrek Bulan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gunadi, T., 1985. Kenal Anggrek Angkasa. Bandung. Gunawan, L.W., 2000. Budidaya Anggrek. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Harahap, R.A., 1996. Bunga anggrek di pasar dunia. Buku Kenangan Pameran Anggrek Silangan Dalam Negeri. Perhimpunan Anggrek Indonesia, Jakarta.

Handoyo, F., 2010. Orchid of Indonesia. Perhimpun-an Anggrek Indonesia Jakarta.

Hendaryono, D.P.S., 1998. Budidaya Anggrek dengan Bibit dalam Botol. Kanisius. Yogyakarta.

Iswanto, H., 2010. Petunjuk Praktis Merawat Anggrek. PT.Agro Media Perkasa. Jakarta . Jafarel, R., 2010. Orchids Indonesia, PT Rumah

Bagoes. Jakarta.

Jetter, R. dan Riederer, M., 1999. Jurnal Composi-tion of Cultural Waxes OnOsmunda regails

Fronds. Universitaat Wiirzburg. Germany. Kencana, P.I., 2007. Cara Cepat Membungakan

Anggrek. PT. Prima Info Sarana Media. Jakarta.

Lanny, 2005. Majalah Trubus. Januari 2005/XXXVI. Jakarta.

Lakitan, B., 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Methouachi, J.F.R., S. Tadeo, E. Zarangosa, Rimo-Millo, M. Taba, 1996. Effect of Gibberelic Acid and Paclobutrazol on Growth and Carbohydrate Accumulation in Shorts and Roots of Citrus rootstock seedling, Hort Sci.. ????

Minto, 2010, Sitokinin Hormon Tanaman. http//

www.Agrobiotech. Cc.cc.. Diakses 19 Mei,

2011.

Murniati, D., 2011. Budidaya Tanaman Anggrek di Indonesia, Dalam Rangka Pelaksanaan Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP) Tanaman Hias Kota Kendari. Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara di Plaza in Kendari.

Nesjaty, S. dan S. Maloedyn, 2007. Kiat Sukses Membungakan Anggrek. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Osman, F. dan I. Prasasti, 1991. Anggrek

Dendrobium.Penebar Swadaya. Jakarta. Pranata, A.S., 2007. Panduan Budidaya Perawatan

Anggrek, Agro Media Pustaka. Jakarta. Sandra, E., 2005. Membuat Anggrek Rajin Berbunga.

Agro Media . Jakarta.

Sandra, E., 2011, Aplikasi Sitokinin. Esa Flora. http: //esaflora.com.

Sasmitamihardja, D. dan A. Siregar, 1996. Fisiologi Tumbuhan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan dan Kebu-dayaan. IPB. Bogor.

Sarwono, B., 2007. Menghasilkan Anggrek Potong Kualitas Prima. Agromedia .Jakarta.

Sessler, G.J., 1978. Orchid and How to Grow Them. Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs.

Setiawan, H., 2004. Merawat Phalaenopsis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutarni, M. dan M. Soeryowinoto, 1991. Merawat Anggrek. Kanisius. Yogyakarta.

(6)

Suryana dan Ayub, 2007. Jurnal dalam rangka Sambutan Menteri Pertanian, Kondisi Agri-bisnis Anggrek Saat Ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departe-men Pertanian, Jakarta .

________________, 1999. Perbanyakan vegetatif Pada Anggrek. Kanisius. Yogyakarta. Suryanto, E., 2010. Pemupukan Anggrek Cara Tepat

dan Terbaik Untuk Mendapatkan Pertum-buhan dan Pembungaan. http.www. Budidaya-anggrek.co.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2010.

Setiawan, D.P., 2008, Dalam Jurnal Strategi Pemasaran Tanaman Anggrek (Studi Kasus di Handoyo Budi Orchids). Malang.

Sutiyoso., Y. dan B. Sarwono, 2006, Merawat Anggrek, Penebar Swadaya, Anggota IKAPI. Bogor.

Suryanto, E., 2010. Pemupukan Anggrek Cara Tepat dan Terbaik Untuk Mendapatkan Pertum-buhan dan Pembungaan. http.www.Budi-dayaanggrek.co.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2010.

Tirta, G.I., 2005. Jurnal Pengaruh Beberapa Jenis Media Tanam dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum A Rich). UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali, Lembaga Penelitian Indonesia.

Wattimena, G.A., 1987. Zat Pengatur Tumbuh dan Pemakaian Di Bidang Hortikultura. Labora-torium Bioteknologi Tanaman Jurusan Budidaya Pertanian. Faperta IPB. Bogor. Wattimena, G.A., 2004, Novelgro Pada Rumput

Lapangan Golf. Jakarta.

Widiastoety. D., 2002, Agar Anggrek Rajin Ber-bunga. P.T. Penebar Swadaya, Jakarta. Widiastoety, D., 2007. Bertanam Anggrek. Penebar

Swadaya. Jakarta

Widiastoety, D., 2009. Kiat Merawat Anggrek. Penebar Swadaya. Bogor.

Widiastoety, S. dan Soedarjo. 2020, Jurnal Potensi AnggrekDendrobiumDalam Meningkatkan Variasi Dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Balai Penelitian Tanaman Hias. Jalan Raya Ciherang Kotak Pos 8 SDL Segunung Pacet Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Interaksi berbagai jenis media dengan kosentrasi hormon cair terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai (kuntum) Pengaruh Media Pengaruh Hormon M1 M2 M3 H0 10,85 a P 10,53 ap 11,02 ap H1 11,42 a q 13,57 br 14,08 bq H2 12,73 a r 14,25 br 15,12 br H3
Gambar 5. Kurva hubungan pada berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media tanam terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai (kuntum)
Gambar 2. Kurva hubungan pada berbagai konsentrasi hormon cair dengan jenis media tanam terhadap panjang tangkai bunga (cm) Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Caturini yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah perkawinan dengan kejadian lesi

Lebih khusus lagi, mereka memiliki kebiasaan bermedia—baik dalam menggunakan media maupun mengonsumsi media—dengan pola yang sangat berbeda dengan kelompok

Setelah menjadi bentuk *.arff dilakukan pemasukkan data pada software data mining yang menggunakan library weka langka selanjutnya adalah penentuan kandidat

Dalam penelitian ini yang menjadi data yang menjadi fokus pelaksanaan pembelajaran yang sudah dilakukan pada siklus satu dan dua dalam penelitian ini adalah proses upaya

Selanjutnya, penggunaan pupuk berbahan kimia dengan dosis yang tidak sesuai anjuran juga dapat menjadi ancaman bagi usahatani kedelai karena penggunaaan bahan- bahan kimia

Namun Kenya-taan di lapangan belum semua pendidik memahami pentingnya menyediakan buku ajar sebagai salah satu sumber belajar, seperti halnya pada mata kuliah pengembangan