PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR, SARANA PRASARANA
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN IPS
DI SMP N 2 LINGGO SARI BAGANTI
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)
Oleh :
INDAH PERMATA SARI
NMP: 11090005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL
PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR, SARANA PRASARANA
DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN IPS
DI SMP N 2 LINGGO SARI BAGANTI
Nama
: INDAH PERMATA SARI
NPM
: 11090005
Program Studi
: Pendidikan Ekonomi
Institusi
: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
PGRI Sumatera Barat.
Padang,
Februari 2016
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
(Rika Verawati, M.Pd)
(Yosi Eka Putri, SE, ME)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR, SARANA PRASARANA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN IPS DI SMP N 2 LINGGO SARI BAGANTI
Oleh :
Indah Permata Sari, Rika Verawati, Yosi Eka Putri
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang. Telp. (0751)7053731-Fax (0751)7053826 Email : p.indah971@ymail.com, zahira_unp@yahoo.co.id, yossi_ekaputri@yahoo.com
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of learning creativity, infrastructure and learning motivation partially on learning outcomes eighth grade social studies in junior high school N 2 L inggo Sari Baganti. The results of data analysis showed that (1) the creativity learning positive and significant effect on the motivation of class VIII student in social studies in junior high school N 2 Linggo Sari Baganti which gained tcount (2.804)> t table (2.00758); (2) Infrastructure positive and significant effect on the motivation of class VIII student in social studies in junior high school N 2 Linggo Sari Baganti which gained tcount (2.278)> t table (2.00758); (3) Creativity learning positive and significant impact on learning outcomes of the eighth grade students in social studies in junior high school N 2 Linggo Sari Baganti which gained tcount (2.412)> t table (2.00758); (4) Infrastructure positive and significant impact on learning outcomes of the eighth grade students in social studies in junior high school N 2 Linggo Sari Baganti which gained tcount (3,309)> ttable (2.00758); (5) Students' motivation positive and significant impact on learning outcomes of the eighth grade students in social studies in junior high school N 2 Linggo Sari Baganti which gained tcount (3.240)> t table (2.0075
Keywords: Creativity Learning, Infrastructure, motivation to learn and Results Learning
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kreativitas belajar, sarana prasarana dan motivasi belajar secara parsial terhadap hasil belajar siswa kelas VIII mata pelajaran IPS di SMP N 2 L inggo Sari Baganti . Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti dimana diperoleh nilai thitung (2,804) > ttabel (2,00758); (2) Sarana Prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti dimana diperoleh nilai thitung (2,278) > ttabel (2,00758); (3) Kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti dimana diperoleh nilai thitung (2,412) > ttabel (2,00758); (4) Sarana Prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti dimana diperoleh nilai thitung (3,309) > dari ttabel (2,00758); (5) Motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti dimana diperoleh nilai thitung (3,240) > ttabel (2,00758).
PENDAHULUAN
Pengembangan manusia adalah upaya untuk mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri individu tersebut agar menjadi manusia yang dapat mewujudkan diri dan fungsinya secara utuh dan optimal. Pendidikan sebagai bentuk usaha untuk menyiapkan peserta didik guna meningkatkan peranannya dimasa datang, yaitu menjadi manusia yang berkualitas dimana pola hidup dan pikirnya sudah berkembang sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai dengan Undang-Undang sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
Menurut Hamalik (2004:30) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan menjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Minsalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Menurut Aurrahman (2010:37) menyatakan bahwa hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai dengan perubahan tingkah laku. Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2002:250-251) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
Dalam dunia pendidikan hasil belajar merupakan masalah penting dan
menjadi tujuan utama. Hasil belajar merupakan salah satu indikator dalam melihat sejauh mana pencapaian kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ditetapkan dalam proses pembelajaran. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadi proses pembelajaran yang ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas VIII belum optimal. Kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1: Rata-rata nilai Ulangan Harian Semester 1 Mata Pelajaran IPS TP 2015/2016 Kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti.
Kelas KKM Tuntas Tidak Tuntas Jumlah % Jumlah % VIII A 75 14 60,87 9 39,13 VIII B 75 11 40,74 16 59,26 VIII C 75 12 48 13 52 VIII D 75 12 46,15 14 53,85 VIII E 75 11 45,83 13 54,17
Sumber: Waka Kurikulum SMP N 2 Linggo Sari Baganti
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ketuntasan nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan masih kurang memuaskan. hal ini terbukti dari 5 kelas, hanya 1 kelas yang telah mencapai nilai rata-rata sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu 75 dan 4 kelas lainnya masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum.
Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Slameto (2003:54-72) yang menyatakan hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Faktor intern
a. Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh
b. Faktor psikologis yaitu; inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan
c. Faktor kelelahan. 2. Faktor ekstern
a. Faktor keluarga yaitu: cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan b. Faktor sekolah yaitu: metode
mengajar, kurikulum, kreativititas, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat yaitu: kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Sedangkan menurut Munandar dalam Sukmadinata (2009:104) mengatakan bahwa kreativitas belajar sama absahnya dengan intelegensi, dimana taraf intelegensi yang tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai hasil belajar yang lebih tinggi, sebaliknya siswa memiliki taraf intelegensi rendah diperkirakan juga memiliki hasil belajar yang rendah juga, jadi dapat disimpulkan kreativitas belajar dapat mempengaruhi hasil belajar.
Adapun indikator kreativitas belajar menurut Uno (2009:21), adalah sebagai berikut:
1. Memiliki rasa ingin tahu.
2. Sering mengajukan pertanyaan yang membangun.
3. Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah.
4. Mampu menunjukkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu.
5. Mempunyai atau menghargai keindahan.
Setelah melakukan observasi awal kepada 23 orang responden pada siswa SMP N 2 Linggo Sari Baganti kelas VIII mengenai kreativitas belajar dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini:
Tabel 2. Hasil Observasi Awal Tentang Kreativitas Belajar
N o
Pernyataan Ya Tidak
∑ % ∑ %
1 Memiliki rasa ingin tahu tentang materi pelajaran
14 60. 87 9 39. 13 2 Sering mengajukan pertanyaan yang membangun 13 56. 52 10 43. 48 3 Memberikan banyak
gagasan dan usulan terhadap suatu masalah
11 47. 83
12 52. 17 4 Mampu menunjukan
pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
10 43. 48
13 56. 52 Sumber: Observasi Awal Tahun 2015
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa masih terdapat siswa yang kurang memiliki kreativitas dalam belajar. Dari 23 orang siswa, masih ada siswa yang tidak memiliki rasa ingin tahu tentang materi pelajaran yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase 39.13 % , sementara siswa yang mampu menunjukkan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu sebayak 10 orang dengan persentase 43.48%.
Selain itu, sarana prasarana pendidikan sebagai salah satu penunjang keberhasilan pendidikan, yang mengacu pada standar sarana dan prasarana yang dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan diterapkan dengan Peraturan Menteri, seringkali menjadi kendala dalam proses penyelenggaraan dalam pendidikan disekolah (Djamarah, dkk: 2002:450).
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana adalah suatu alat yang mempunyai fungsi secara langsung dalam melakukan praktek contohnya seperti: buku dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah sesuatu yang bersifat menunjang/ tidak langsung dalam pelaksanaan praktek, seperti: labor, perpustakaan dan lain-lain.
Adapun indikator sarana prasarana menurut Aunurrahman (2010: 195), adalah sebagai berikut:
1. Keadaan gedung sekolah
2. Ruang kelas yang rapi dan nyaman 3. Ruang perpustakaan
4. Fasilitas kelas 5. Buku-buku pelajaran
Sarana prasarana di SMP N 2
Linggo sari Baganti dapat dilihat pada
tabel 3 berikut:
Tabel 3. Sarana Prasarana SMP N 2 Linggo Sari Baganti No Jenis sarana Prasarana Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat 1 Ruang kelas 10 2 3 2 Ruang Pustaka 1 - - 3 Ruang BK 1 - - 4 Ruang Kepala Sekolah - 1 - 5 Ruang WAKA - 1 - 6 Ruang Majelis Guru - 1 - 7 Ruang UKS - - 8 Ruang TU 1 - - 9 Labor Komputer - 1 - 10 Labor IPA 1 1 11 Musholla - 1 - 12 Kursi 400 31 - 13 Meja 391 40 - 14 Buku IPS 893 28 - 15 Kamar Mandi/ WC Kepsek 1 - - 16 Kamar Mandi/ WC Guru - 2 - 17 Kamar Mandi/ WC Siswa - 2 - 18 Gudang - - 1
Sumber: Waka Sarana Prasarana
Selain kreativitas belajar dan sarana prasarana motivasi belajar juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Motivasi termasuk dalam faktor internal yang berasal dari dalam diri individu secara positif dapat berpengaruh terhadap hasil belajar. perbuatan manusia yang tidak didasari oleh motif tertentu.
Winkel dan Uno (2007:3) menyatakan bahwah “ motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkahlaku yang lebih dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan motivasi yang terdapat dalam diri siswa disebut motivasi belajar. Sedangkan, menurut Sardiman (2007:75) “Motivasi belajar adalah daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai”.
Dengan motivasi, siswa lebih bersemangat dan bergairah untuk mengikuti proses pembelajaran. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh”, yang pada gilirannya akan tercapai cara belajar siswa yang sistematis, penuh kosentrasi dapat menyeleksi kegiatan-kegiatanya..
Adapun indikator motivasi belajar menurut Sardiman (2001:81) sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet mengatasi kesulitan dalam belajar (tidak lekas putus asa)
3. Menunjukkan minat terhadap suatu masalah
4. Lebih senang bekerja mandiri 5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan tentang motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP N 2 Linggo Sari Baganti telihat dari tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS
N O
Bentuk motivasi belajar Ya Tidak
∑ % ∑ %
1 Saya berusaha sendiri dalam menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru
10 43. 48
13 56.5 2 2 Walaupun tugas yang
diberikan guru terasa sulit, saya tetap berusaha untuk menyelesaikan sampai tuntas
11 47. 83
12 52.1 7
3 Walaupun hasil ulangan saya rendah tapi tidak membuat saya malas belajar
12 52. 17
11 47.8 3 4 Dalam mengerjakan tugas
rumah, saya lebih senang bekerja sendiri walaupun hasilnya berbeda dengan teman.
9 39. 13
14 60.8 7
Sumber: Observasi Awal tahun 2015
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan tanggal 12 september 2015 di kelas VIII A SMPN 2 Linggo Sari Baganti dapat diduga bahwa motivasi belajar siswa masih rendah saat proses belajar
mengajar, sehingga siswa masih banyak yang belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4, yaitu dari 23 orangsiswa hanya 9 orang siswa dengan persentase 39.13%. yang mengerjakan tugas rumah sendiri walaupun berbeda dengan temanya
Fenomena-fenomena diatas merupakan permasalahan merupakan permasalahan yang ditemui dilapangan, dimana dapat digambarkan bahwa siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah diduga akibat kurangnya kreativitas belajar siswa, sarana prasarana yang kurang memadai dan motivasi belajar yang rendah.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kreativitas Belajar, Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti ”
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Liggo Sari Baganti. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2015. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP N 2 Linggo Sari Baganti. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proportional Random Sampling maka diperoleh sampel sebanyak 55 orang siswa.
Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan masing-masing variabel yaitu Kreativitas Belajar (X1), Sarana
Prasarana (X2), Motivasi Belajar (X3),
dan Hasil Belajar (Y) ) dengan menyajikan data dalam tabel distribusi frekuensi, menghitung nilai pemusatan
(dalam hal rata-rata, median dan modus) serta menginterprestasikannya. 2. Analisis Induktif
a. Uji Normalitas
b. Uji Kausalitas Granger c. Uji Wald Test
d. Analisis Jalur
e. Koefisien Determinasi (R2) f. Uji Hipotesis
HASIL PENELITIAN
Uji Normalitas
Uji
normalitas
dimaksudkan
untuk melihat apakah data yang
diperoleh berdisrtibusi secara normal
atau tidak. Adapun hasil pengujian
dapat dilihat di bawah ini:
Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statisti c Std. Error Standardized Residual 55 -,328 ,322 -,459 ,634 Valid N (listwise) 55
Berdasarkan tabel 20 Descriptive
Statistics nilai Jerque-Bera (JB) < X
2tabel
maka
nilai
residual
terstandardisasi
dinyatakan
berdistribusi
normal.
Untuk
menghitung nilai statistic jerque-bera
(JB) digunakan dengan rumus berikut:
JB
28,435
Berdasarkan perhitungan diatas
diperoleh nilai statistik Jerque-Bera
sebesar 28,435 sedangkan nilai X
2tabel
dengan nilai df:0,05 adalah 69,832.
Karena nilai statistik Jerque-Bera (JB)
(28,435) < nilai X
2tabel (69,832).
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa nilai residual berdistribusi
normal.
Analisis Jalur
Setelah persyaratan analisis statistik parametrik terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan analisis jalur sebagai berikut: 1) Pengaruh Kreativitas Belajar dan
Sarana Prasarana terhadap Motivasi Belajar
Dalam penelitian ini sub struktur pertama yang dilakukan adalah melihat pengaruh antara kreativitas belajar dan Sarana Prasarana terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti sebagai berikut: Tabel. 23 Hasil Analisis Jalur antara
Variabel Kreativitas Belajar dan Sarana Prasarana Terhadap Motivasi Belajar
N o Variabel Koefisie n Jalur t hitu ng Sig. 1 2 Kreativitas belajar Sarana Prasarana 0,461 0,375 2,804 2,278 0,005 0,023 Motivasi Belajar=X3
Berdasarkan tabel 22 di atas dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Pada variabel kreativitas belajar nilai thitung > ttabel (2,804>2,00758) dan nilai probability sebesar 0,005<α 0,05, artinya kreatvitas belajar berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi belajar, dan besarnya nilai koefisien jalur kreativitas belajar sebesar 0,461.
2. Pada variabel sarana prasarana nilai thitung>ttabel (2,278>2,00758) dan nilai probability sebesar 0,023<α 0,05, artinya sarana prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
belajar, dan besarnya nilai koefisien jalur sarana prasarana sebesar 0,375.
2)
Pengaruh Kreativitas Belajar, SaranaPrasarana dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Dalam penelitian ini sub struktur kedua yang dilakukan adalah melihat pengaruh antara kreativitas belajar, sarana prasarana dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti sebagai berikut: Tabel. 24 Analisis Jalur antara Variabel
Kreativitas Belajar, Sarana Prasarana dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar No Variabel Koefisi en Jalur t hitun g Sig. 1 2 3 Kreativitas Belajar Sarana Prasarana Motivasi Belajar 0,289 0,388 0,300 2,412 3,309 3,240 0,016 0,000 0,001 Hasil Belajar (Y)
Berdasarkan Tabel 23 di atas dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Pada variabel Kreativitas Belajar nilai thitung>ttabel (2,412>2,00758) dan nilai probability sebesar 0,016<α 0,05, artinya Kreativitas Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar dan besarnya nilai koefisien jalur Kreativitas Belajar sebesar 0,289.
2. Pada variabel Sarana Prasarana nilai thitung >ttabel (3,309>2,00758) dan nilai probability sebesar 0,000<α 0,05, artinya Sarana Prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar, dan besarnya nilai koefisien jalur Sarana Prasarana sebesar 0,388. 3. Pada variabel motivasi belajar nilai
thitung>ttabel (3,240>2,00758) dan nilai probability sebesar 0,001<α 0,05, artinya motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil
belajar, dan besarnya nilai koefisien jalur motivasi belajar sebesar 0,300. Adapun gambar dari hasil analisis data pada sub struktur 1 dapat digambarkan sebagai berikut :
Pengaruh variabel lain terhadap variabel motivasi belajar 0,655.
Pye =
1
r
2
yx
1...
X
kPye =
(
1
0
,
655
Pye = 0,345= 0,58742 = 0,345 Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 0,345. Artinya selain variabel Kreativitas dan sarana prasarana masih banyak faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu disiplin belajar, kompetensi mengajar guru, dan sebagainya.
Adapun gambar dari hasil analisis data pada sub struktur 2 dapat digambarkan sebagai berikut :
Pengaruh variabel lain terhadap variabel hasil belajar 0,840
Pye =
1
r
2
yx
1...
X
kPye =
(
1
0
,
840
Pye = 0,16= 0,42 = 0,16
Koefisien tersebut memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain terhadap hasil belajar siswa adalah sebesar 0,16. Artinya selain variabel kreativitas belajar, sarana prasarana dan motivasi belajar siswa masih banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan belajar, pemanfaatan perpustakaan, metode pembelajaran dan sebagainya.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Kreativitas Belajar Terhadap Motivasi Belajar
Berdasarkan analisa data dan
pengujian hipotesis diperoleh hasil,
bahwa variabel kreativitas belajar
(
)
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap Motivasi belajar
(
), dengan nilai koefisien jalur
sebesar
0,461,
artinya
jika
kreativitas belajar meningkat setiap
satuan
maka
motivasi
belajar
meningkat sebesar 0,461 dalam
setiap satuannya. pengaruh positif
ditunjukan oleh nilai t
hitungsebesar
2,804> t
tabelsebesar 2,00758 dan
nilai signifikan 0,005< = 0,05,
berarti H
aditerima dan H
0ditolak
dengan demikian dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan secara parsial antara
kreativitas belajar terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII mata
pelajaran IPS SMP N 2 Linggo Sari
Baganti.
Kreativitas Belajar (X1) Sarana Prasarana (X2) Motivasi Belajar (X3) 0,375 0,461 0,345 Kreativitas Belajar(X1) Sarana Prasarana (X2) Motivasi Belajar (X3) Hasil belajar (Y) 0,289 0,388 0,300 0,1689
Sesuai
dengan
pengujian
analisis
jalur
terlihat
bahwa
pengaruh langsung antara kreativitas
belajar terhadap hasil belajar adalah
0,289 sedangkan pengaruh tidak
langsung kreativitas belajar terhadap
hasil
belajar
melalui
motivasi
belajar
adalah
0,139.
Hasil
perhitungan analisis jalur tersebut
menunjukan
bahwa
pengaruh
langsung jauh lebih besar dari
pengaruh tidak langsung.
Berdasarkan
hasil
dari
penelitian dapat diketahui bahwa
kreativitas
belajar
berpengaruh
terhadap motivasi belajar siswa,
guru harus berusaha membangkitkan
jiwa kreatif siswanya sehingga
siswa tersebut memiliki rasa ingin
tahu yang luas dan mendalam
terhadap
pelajaran
yang
disampaikan oleh guru dan mampu
melihat sesuatu dari berbagai sudut
pandang. Jika kreativitas belajar
siswa meningkatkan maka motivasi
belajar siswa pun akan baik dan
sebaliknya jika kreativitas belajar
siswa kurang maka motivasi untuk
belajar pun akan kurang, hal ini
disebabkan oleh kreatvitas belajar
memberikan kontribusi yang sangat
besar terhadap motivasi belajar.
Hasil Penelitian ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan
yang oleh Munandar (2009:179)
menyatakan
bahwa
dorongan
tersebut merupakan motivasi primer
untuk kreativitas individu. Jadi
motivasi
merupakan
kebutuhan
pokok yang diperlukan pada siswa
yang kreatif.
Hasil penelitian ini juga sesuai
dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nining Tri Utami (2014)
dengan judul “Pengaruh Kreativitas
Belajar,
dan
Motivasi
Belajar
terhadap Hasil Belajar IPS Ekonomi
Siswa Kelas XI IPS SMA N 1
Girimanto”.
Hasil
penelitiannya
menunjukkan
bahwa
kreativitas
belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar
SMA N 1 Girimanto.
Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan
bahwa
kreativitas
belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap motivasi belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran
IPS di SMP N 2 Linggo Sari
Baganti.
2. Pengaruh Sarana Prasarana Terhadap Motivasi Belajar
Hasil analisis data secara
statistik
membuktikan
bahwa
terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan antara variabel sarana
prasarana terhadap motivasi belajar
siswa, dengan nilai koefisien jalur
sebesar 0,375, artinya jika sarana
prasarana meningkat setiap satuan
maka motivasi belajar meningkat
sebesar
0,375
dalam
setiap
satuannya.
pengaruh
positif
ditunjukan oleh nilai t
hitungsebesar
2,278> t
tabelsebesar 2,00758 dan
nilai signifikan 0,023< = 0,05,
berarti H
aditerima dan H
0ditolak
dengan demikian dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan secara parsial antara
sarana prasarana terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII mata
pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo
Sari Baganti.
Sesuai
dengan
pengujian
analisis
jalur
terlihat
bahwa
pengaruh langsung antara sarana
prasarana terhadap hasil belajar
adalah 0,388 sedangkan pengaruh
tidak langsung sarana prasarana
terhadap
hasil
belajar
melalui
motivasi belajar adalah 0,113. Hasil
perhitungan analisis jalur tersebut
menunjukan
bahwa
pengaruh
langsung jauh lebih besar dari
pengaruh tidak lansung.
Berdasarkan
hasil
dari
penelitian dapat diketahui bahwa
sarana
prasarana
berpengaruh
terhadap motivasi belajar siswa, hal
ini berarti jika sekolah memiliki
sarana prasarana yang memadai
sesuai dengan kebutuhan siswa
dalam rangka untuk memudahkan
dan
menunjang
pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di sekolah
maka hal tersebut akan mampu
meningkatkan
motivasi
belajar
siswa.
Hasil Penelitian ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan
yang
oleh
Sagala
Syaiful
(2011:117),
mengatakan
bahwa
untuk
terlaksananya
proses
pendidikan di sekolah dengan baik
diperlukan
sejumlah
sarana
prasarana dan perlengkapan fasilitas
yang memadai sehingga proses
pendidikan dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
Selanjutnya hasil penelitian
ini juga didukung
oleh hasil
penelitian yang dilakukan Anang
Yuliawan (2014) judul pengaruh
pengaruh sarana prasarana belajar
sekolah terhadap motivasi belajar
siswa di SD Muhammadiyah 1
program
khusus
wonogiri.
Menyimpulkan bahwa untuk sarana
prasarana
belajar
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
motivasi belajar siswa di SD
Muhammadiyah 1 program khusus
Wonogiri.
Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa sarana prasarana
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi belajar siswa
kelas VIII pada mata pelajaran IPS
di SMP N 2 Linggo Sari Baganti.
3. Pengaruh Kreativitas Belajar TerhadapHasil Belajar
Hasil analisis data secara
statistik
membuktikan
bahwa
terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan antara variabel kreativitas
terhadap hasil belajar, dengan nilai
koefisien jalur sebesar 0,289, artinya
jika kreativitas belajar meningkat
setiap satuan maka hasil belajar
meningkat sebesar 0,289 dalam
setiap satuannya. Pengaruh positif
ditunjukan oleh nilai t
hitungsebesar
2,412> t
tabelsebesar 2,00758 dengan
nilai signifikan 0,016< = 0,05,
berarti H
aditerima dan H
0ditolak
dengan demikian dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh positif
dan signifikan secara parsial antara
kreativitas belajar terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII mata
pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo
Sari Baganti. Hal ini berarti semakin
tinggi kreativitas belajar maka akan
semakin meningkat hasil belajar
siswa
dan
sebaliknya
semakin
rendah kreativitas belajar siswa
maka akan semakin rendah pula
hasil belajar siswa tersebut.
Uji analisis jalur menunjukkan
pengaruh
langsung
variabel
kreativitas belajar terhadap hasil
belajar sebesar 0,289. Pembahasan
sebelumnya juga menjelaskan hasil
belajar dipengaruhi secara tidak
langsung oleh motivasi belajar
sebesar 0,139. Dapat disimpulkan
pengaruh total terhadap hasil belajar
sebesar (0,289+0,139)= 0,428.
Berdasarkan
hasil
dari
penelitian dapat diketahui bahwa
kreativitas
belajar
berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa, agar
kreativitas
belajar
siswa
berkembang dengan baik diharapkan
kepada
guru
untuk
berusaha
membangkitkan
jiwa
kreatif
siswanya sehingga siswa dapat
menuangkan
ide-ide
kreatifnya
dalam proses pembelajaran dan
mampu
melihat
sesuatu
dari
berbagai
sudut
pandang.
Jika
kreativitas
belajar
siswa
meningkatkan maka hasil belajar
siswa pun akan baik dan sebaliknya
jika kreativitas belajar siswa kurang
maka hasil belajar pun akan kurang,
hal ini disebabkan oleh kreatvitas
belajar memberikan kontribusi yang
sangat besar terhadap hasil belajar.
Penelitian ini juga sesuai
dengan teori yang dikemukakan
oleh Slameto (2010:54) salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil
belajar
adalah
kreativitas.
Kreativitas adalah proses mental
yang
melibatkan
pemunculan
gagasan yang sudah ada.
Hasil penelitian ini diperkuat
dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nining Tri Utami (2014)
dengan judul “Pengaruh Kreativitas
Belajar,
dan
Motivasi
Belajar
terhadap Hasil Belajar IPS Ekonomi
Siswa Kelas XI IPS SMA N 1
Girimanto”.
Hasil
penelitiannya
menunjukkan bahwa lingkungan
sekolah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar
SMP N 26 Padang.
Dari
uraian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
kreativitas
belajar berpengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran
IPS di SMP N 2 Linggo Sari
Baganti.
4. Pengaruh Sarana Prasarana Belajar Terhadap Hasil Belajar
Hasil analisis data secara
statistik
membuktikan
bahwa
terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan antara variabel sarana
prasarana terhadap hasil belajar
siswa, dengan nilai koefisien jalur
sebesar
0,388,
artinya
jika
kreativitas belajar meningkat setiap
satuan
maka
motivasi
belajar
meningkat sebesar 0,388 dalam
setiap satuannya. pengaruh positif
ditunjukan oleh nilai t
hitungsebesar
3,309> t
tabelsebesar 2,00758 dengan
nilai koefisien jalur sebesar 0,388
dan nilai signifikan 0,000< = 0,05,
berarti H
aditerima dan H
0ditolak
dengan demikian dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan secara parsial antara
sarana prasarana terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII mata
pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo
Sari Baganti. Semakin baik sarana
prasarana maka akan semakin baik
pula hasil belajar, begitu juga
sebaliknya jika sarana prasarana
disekolah tersebut kurang baik maka
hasil belajar yang diperoleh juga
kurang baik.
Uji analisis jalur menunjukkan
pengaruh langsung sarana prasrana
terhadap
hasil
belajar
0,388.
Pembahasan
sebelumnya
juga
menjelaskan hasil belajar siswa
dipengaruhi secara tidak langsung
oleh motivasi belajar siswa sebesar
0,113. Dapat disimpulkan pengaruh
total sarana prasarana terhadap hasil
belajar sebesar (0,388+ 0,113) =
0.501 atau 50,1%.
Berdasarkan hasil penelitian
dapat
diketahui
bahwa
sarana
prasarana
berpengaruh
terhadap
hasil belajar siswa, hal ini berarti
jika
sekolah
memiliki
sarana
prasarana yang baik yang dapat
menunjang
proses
pembelajaran
maka hasil belajar yang akan
diperoleh siswa pun juga baik dan
sebaliknya jika sarana prasarana
yang tersedia kurang baik maka
akan berdampak buruk terhadap
hasil
belajar
siswa,
hal
ini
disebabkan oleh sarana prasarana
berperan
besar
didalam
meningkatkan hasil belajar siswa
dan memberikan kontribusi yang
cukup besar dalam menentukan
hasil belajar siswa.
Penelitian ini sesuai dengan
teori
yang
dikemukakan
oleh
Aunurrahman (2010:195) sarana dan
prasarana pembelajaran merupakan
faktor
yang
turut
memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Dari
uraian
diatas
dapat
disimpulakan
bahwa
sarana
prasarana berpengaruh positif dan
signifikan terhadap hasil belajar
siswa kelas VIII pada mata pelajaran
IPS di SMP N 2 Linggo Sari
Baganti.
5. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS
Hasil analisis data secara
statistik
membuktikan
bahwa
terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan antara variabel motivasi
belajar terhadap hasil belajar dengan
nilai koefisien jalur sebesar 0,300,
artinya
jika
kreativitas
belajar
meningkat
setiap
satuan
maka
motivasi belajar meningkat sebesar
0,300
dalam
setiap
satuannya.
Pengaruh positif ditunjukan oleh
nilai t
hitungsebesar 3,240> t
tabelsebesar
2,00758
dengan
nilai
signifikan 0,001 < = 0,05, berarti
H
aditerima dan H
0ditolak dengan
demikian dapat dikatakan bahwa
terdapat
pengaruh
positif
dan
signifikan secara parsial antara
motivasi belajar terhadap hasil
belajar siswa kelas VIII mata
pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo
Sari
Baganti.
Sesuai
dengan
pengujian analisis jalur terlihat
bahwa pengaruh langsung antara
motivasi belajar terhadap hasil
belajar adalah 0,300.
Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa motivasi
belajar berpengaruh terhadap hasil
belajar
siswa.
Dengan
adanya
motivasi, baik yang datang dari
dalam diri siswa maupun dari luar
diri siswa yang akan menentukan
intensitas usaha bagi siswa. Dimana
motivasi merupakan faktor-faktor
psikologis dalam belajar yang akan
memberikan andil yang cukup
penting
dalam
mencapai
hasil
belajar yang optimal.
Penelitian ini sesuai dengan
teori
yang
dikemukakan
oleh
Sudjana (2000:39) yang menyatakan
bahwa “hasil belajar peserta didik
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik dan faktor yang berasal
dari luar diri peserta didik. Faktor
yang berasal dari dalam diri peserta
didik meliputi intelegensi, motivasi,
minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, ketekunan, faktor
fisik dan psikis”.
Hasil
penelitian
ini
juga
didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Setyowati (2007)
dengan judul Pengaruh Motivasi
Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas VII
SMP 13
Pada pembahasan di atas
variabel motivasi sebagai variabel
intervening
dapat
meningkatkan
pengaruh variabel kreativitas belajar
dan sarana prasarana terhadap hasil
belajar.
Besarnya
pengaruh
langsung kreativitas belajar terhadap
hasil belajar 0,289. Dengan adanya
variabel motivasi belajar, pengaruh
total kreativitas belajar terhadap
hasil
belajar
sebesar
1,05
.
Sedangkan
pengaruh
langsung
sarana prasarana terhadap hasil
belajar 0,388 atau 38,8%.
Setelah
adanya variabel motivasi belajar,
pengaruh total sarana prasarana
terhadap hasil belajar sebesar 1,063
atau 106,3%. Dapat disimpulkan
variabel motivasi belajar sebagai
variabel
intervening
dapat
meningkatkan pengaruh kreativitas
belajar
dan
sarana
prasarana
terhadap hasil belajar siswa Kelas
VIII mata pelajaran IPS di SMP N 2
Linggo Sari Baganti
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kreativitas Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti. Dimana diperoleh nilai thitung sebesar 2,804>ttabel sebesar 2,00758 dengan nilai signifikan 0,005< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti.
2. Sarana Prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti. Dimana di peroleh nilai thitung sebesar 2,278> ttabel sebesar 2,00758 dengan nilai signifikan 0,023 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya sarana prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti.
3. Kreativitas belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti. Dimana diperoleh nilai thitung 2,412> ttabel sebesar 2,00758 dengan nilai signifikan 0,016 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya kreativitas belajar berpegaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti.
4. Sarana Prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti. Dimana diperoleh nilai thitung 3,309 sebesar >ttabel sebesar 2,00758 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya sarana prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti.
5. Motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti. Dimana diperoleh nilai thitung 3,240 sebesar > ttabel sebesar 2,00758 dengan nilai signifikan 0,001 = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP N 2 Linggo Sari Baganti.
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan:
1. Diharapkan kepada siswa untuk bisa mengembangkan kreativitasnya dalam belajar terutama dalam indikator mempunyai dan menghargai keindahan. Apabila siswa memiliki kreativitas belajar yang baik maka hasil belajar pun akan baik juga. 2. Diharapkan bagi pihak sekolah untuk
melengkapi sarana prasarana sarana yang ada disekolah sesuai dengan kebutuhan siswa agar tercapainya proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.
3. Diharapkan kepada guru agar bisa memberikan arahan kepada siswa tentang hal-hal yang menyangkut motivasi dan bagaimana cara meransang timbulnya motivasi belajar siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Rineka Cip). Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran (Rineka Cip). Jakarta.
Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Belajar (Asdi Mahas). Jakarta.
Irianti, A. (2010). Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya (Kencana). Jakarta.
Sardiman. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Persada). Jakarta.
Siregar, S. (2012). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Raja Wali ). Jakarta.
Slameto. (2002). Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Rineka Cip). Jakarta.
Sudjana, N. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Algensindo). bandung.
Sukmadinata, N. S. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Rosdakarya). bandung.