MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN
PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Endah Rofika Saraswati
NIM : 111 14 189
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN
PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Endah Rofika Saraswati
NIM : 111 14 189
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO
“Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini saya
persembahkan kepada:
1. Kedua orangtuaku tercinta Bapak Suwito dan Ibu Sofiatun yang selalu
menasehati, terimakasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan,
kesabaran, jerih payahnya mendidikku dari kecil sampai sekarang dan
tidak pernah lelah untuk selalu mendo’akan yang terbaik tanpa henti untuk
menjadi pribadi yang bermanfaat.
2. Adikku Amelia Putri Dwi Rahayu tersayang yang telah memberikan
semangat untuk mengerjakan skripsi ini.
3. Sahabat-sahabatku (Nur Chasanah, Fatikatul Malikah, Eva Septiana,
Farida, Tutik Mutmainah, Nely Maksudah, Hani Latifah, Novlita
Zalikapuri, Harnia Eka Prasanti, Rif’a Muafia, Qurnia Nur Aida dan
semua teman-teman seperjuangan untuk mengapai cita-citanya) yang telah
memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Semua teman- teman PPL di SMP Muhammadiyah Salatiga (Ardhi, Emy,
Lia, Mbak Maya, Mbak Fatqi, Rohmat dan Hisyam) dan semua
teman-teman KKN di Dusun Kalikan Desa Kedungdjati (Novi, Nurul, Ipech,
Regina, Erlina, Fatma, Adib dan Bayu) yang telah memberikan
pengalaman hidup yang luar biasa.
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
skripsi dengan judul “MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA”. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,
tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd selaku Dekan Fakultas Jurusan Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati. M.SI selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan penuh kesebaran memberikan nasehat, arahan, serta
5. Bapak dan ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Terimakasih untuk SMP Muhammadiyah Salatiga, Bapak H. Yudi
Haryono, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga,
dan semua guru serta karyawan di SMP Muhammadiyah Salatiga yang
telah memberikan informasi dan data yang dapat diperlukan dalam
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna, semua ini
karna keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis
selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan barokah di dunia dan di
akhirat Amin yarobbal ‟alamin.
Salatiga, 25 Agustus 2018
ABSTRAK
Saraswati, Endah Rofika. 2018. Manajemen pembiasaan membaca al-Qur’an pada
siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilawati, M.SI.
Kata Kunci: Pembiasaan membaca al-Qur’an.
Pembiasaan perlu diterapkan oleh guru dalam proses pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta didik dengan sifat-sifat baik dan terpuji, sehingga aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik terekam secara positif. Tujuan yang diingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana
perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP
Muhammadiyah Salatiga. (2) Bagaimana proses pembiasaan membaca al-Qur’an
pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga. (3) Manfaat apa saja dalam
melaksanakan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP
Muhammadiyah Salatiga.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan kualitatif diskriptif analisis yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Pembiasaan membaca al-Qur’an
direncanakan sebelum proses pembelajaran dimulai dengan batasan waktu 15-20 menit, dengan jadwal yang disusun oleh Koordinasi Keagaman di SMP Muhammadiyah Salatiga, hal ini bertujuan agar siswa dapat membiasakan dirinya
untuk membaca al-Qur’an disekolah maupun dirumah. (b) Proses pembiasaan
membaca al-Qur’an ada beberapa tahapyaitu, diawali dengan membaca ta’awudz
dan membaca surat al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat yang sudah
dijadwalkan oleh Koordinasi Keagaman di SMP Muhammadiyah Salatiga dan
diakhiri dengan membaca do’a penutup/ selesai membaca al-Qur’an. (c) Manfaat
yang diperoleh dalam melaksanakan pembiasaan membaca al-Qur’an, yaitu guru
memiliki kesempatan untuk berdzikir bersamaan dengan siswa-siswi dalam
membaca al-Qur’an, siswa menjadi semakin lancar dalam membaca al-Qur’an dan
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR ... i
HALAMAN BERLOGO ... ii
HALAMAN SAMPUL DALAM ...iii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
PERTANYAAN KEASLIAN TULISAN... vi
MOTTO... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... x
ASBTRAK ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang………1
B. Rumusan Masalah………...4
C. Tujuan Penelitian………4
D. Manfaat Penelitian………..5
E. Kajian Penelitian Terdahulu………...5
F. Penegasahan Istilah………6
BAB II LANDASAN TEORI……….11
A. Manajemen………11
1. Pengertian Manajemen………..11
2. Fungsi-fungsi Manajemen……….12
3. Proses Kegaiatan Manajemen………15
B. Pembiasaan………16
1. Pengertian Pembiasaan………..16
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan………..19
C. Pengertian Membaca……….20
D. Rangkuman membaca al-Qur’an………...21
1. Pengertian Al-Qur’an………21
2. Tujuan Membaca Al-Qur’an………...22
3. Keutamaan Membaca Al-Qur’an………..24
BAB III METODE PENELITIAN………..27
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian………27
2. Lokasi Penelitian………28
3. Sumber Data………...28
4. Prosedur Pengumpulan Data………..29
BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA………34
A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga………...34
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga………….34
2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Salatiga………..35
4. Identitas SMP Muhammadiyah Salatiga………36
5. Tujuan berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga………..39
6. Data Guru dan Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga……….39
7. Tata Tertib Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga………...43
8. Sarana dan Prasarana………...49
9. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP Muhammadiyah Salatiga………51
10.Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah………..52
B. Analisis Data………53
1. Perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga……….53
2. Proses pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga……….56
3. Manfaat apa saja yang diperoleh dalam melaksanakan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga………56
BAB V PENUTUP………59
A. Kesimpulan……….59
B. Saran ………..61
DAFTAR PUSTAKA………62 RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABLE
Table 3.1 Data Diklat/ Penataran yang pernah diikuti oleh Kepala Sekolah ... 35
Table 3.2 Data Guru dan Daftar Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ... 37
Table 3.3 Daftar Sarana Prasarana ... 39
Table 3.4 Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah Salatiga ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar SKK
2. Nota Pembimbing Skripsi
3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
4. Lembar Konsultasi
5. Kode Penelitian
6. Hasil Wawancara
7. Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang dikutip oleh Suwarno (2006: 19) didalam UU
Nomer 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, tercantum pengertian pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut George F. Kneller (Suwarno, 2006: 19) pendidikan memiliki
arti luas dan sempit.Dalam arti luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan
atau pengalaman yang memengaruhi perkembangan jiwa, watak ataupun
kemauan fisik individu. Dalam arti sempit, pendidikan adalah suatu proses
mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan dari generasi
kegenerasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga
pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi, atau lembaga-lembaga lain.
Penjelasan di atas menjelaskan tentang betapa pentingnya peran
pendidikan dalam mewujudkan manusia yang utuh dan mandiri serta menjadi
manusia yang mulia dan bermanfaat bagi lingkungan serta bagi bangsa dan
negara. Sama pentingnya dengan pendidikan Islam bagi manusia sebagai
nilai-nilai Islam yang diselaras dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan
mendapatkan hasilnya di akhirat.
Menurut Achamdi (Arifin, 2003: 4) pendidikan Islam dapat diartikan
segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta
sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia
seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.
Dalam pendidikan Islam yang berperan penting bagi peserta didik,
untuk menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta
senang dan gemar dalam mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam
yang berhubungan dengan Allah Swt dan manusia serta mewujudkan akhlak
yang mulia dan berbudi pekerti, tidak hanya itu tetapi juga dapat
membiasakan membaca ayat suci al-Qur’an, hal ini bertujuan bahwa al
-Qur’an itu sebagai petunjuk hidup bagi setiap umat Islam, sehingga dapat
dijadikan sebagai pegangan yang kokoh dalam menjalani hidup didunia dan
akhirat kelak.
Menurut Syarifudin (2003: 45), membaca al-Qur’an terdapat
keutamaan-keutamaannya, yaitu: menghasilkan pahala, sebagai obat (terapi)
jiwa yang gundah, memberikan syafa’at, menjadi nur di dunia sekaligus
menjadi simpanan di akhirat, dan malaikat turun memberikan rahmat dan
ketenangan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arief (2002: 101) Pembiasaan
atau sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir,
bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Dari
penjelasaan tersebut bahwa tujuan pembiasaan adalah untuk melatih serta
membiasakan anak didik secara konsisten dengan sebuah tujuan, sehingga
benar-benar tertanam dalam diri anak dan akan menjadi kebiasaan bagi setiap
anak.
Manajemen dapat diartikan sebagai sebuah proses yang terdiri dari
tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, pendorongan, dan
pengendalian. Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil salah satu
tindakan dari manajemen, yaitu: perencanaan atau planning. Karena dalam
penelitian ini, peneliti lebih fokus pada perencanaan dalam pembiasaan yang
terkait dengan waktu, tempat dan jadwal dalam pembiasaan membaca
al-Quran.
SMP Muhammadiyah Salatiga sudah menerapakan pembiasaan
membaca al-Qur’an yang dilakukan setiap hari sebelum proses pembelajaran
dimulai. Pembiasaan ini dilaksanakan di kelas VII, kelas VIII, kelas IX.Dalam
pembiasaan ini sudah menjadi kewajiban bagi siswa-siswinya untuk
melaksankan kegiatan tersebut.Dalam SMP Muhammadiyah Salatiga guru
berupaya untuk meningkatakan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an,
karena agar semua siswa-siswi SMP Muhammadiyah Salatiga dapat membaca
al-Qur’an dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya ada
Dengan itu guru SMP Muhammadiyah Salatiga mengadakan beberapa
upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca al-Quran
dengan mengadakan pembiasaan membaca al-Qur’an setiap hari sebelum
proses pembelajaran dimulai.
Dari permasalahan yang dipaparkan di atas, maka penulis menarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “MANAJEMEN PEMBIASAAN
MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam peneliti
ini adalah:
1. Bagaimana perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’anpada siswa
kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga ?
2. Bagaimana proses pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas
VII di SMP Muhammadiyah Salatiga ?
3. Manfaat yang diperoleh dari pembiasaan membaca al-Qur’an di SMP
Muhammadiyah Salatiga ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’an pada
2. Mengetahui proses pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.
3. Mengetahui manfaat yang diperoleh dari pembiasaan membaca
al-Qur’an di SMP Muhammadiyah Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat memberikan
informasi yang jelas dan diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
maupun praktis antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian yang dilakukan memberikan sumbangan
pemikiran terhadap wacana Pendidikan Agama Islam khususnya di bidang
pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa, khususnya dapat
memperkaya ilmu pengetahuan yang ditekankan pada pendidikan agama
Islam.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik: agar dapat membiasakan diri dalam membaca
al-Qur’an.
b. Bagi peneliti: menambah pengetahuan serta sebagai bekal untuk
menjadi seorang pendidik.
E. Kajian Penelitian Terdahulu
Kajian penelitian terdahulu sangat berguna bagi pembahasan skripsi
ini. Untuk mengkaji skripsi ini, peneliti melakukan kajian terhadap
Pertama, Skripsi yang berjudul program pembiasaan membaca
al-Qur’an Kelas V di MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara, yang ditulis
oleh Nurul Faizah Lestari, jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.Universitas Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2015. Skripsi ini mengkaji tentang pentingnya pembiasaan
membaca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara.
Kedua, Skripsi yang berjudul pembiasaan membaca al-Quran di MI
Ma’Arif NU Singosari Kecamatan Karangwelas Kabupaten Bayumas, yang
ditulis oleh Muhammad Syarifudin, jurusan Pendidikan Agama
Islam.Fakultas Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Purwakarta 2016. Skripsi ini mengkaji tentang pelaksanaan pembiasaan
membaca al-Qur’an di MI Ma’Arif NU Singosari Kecamatan Karangwelas
Kabupaten Bayumas.
Persamaan dari kedua penelitian di atas yakni membahas mengenai
pembiasaan membaca al-Qur’an dan pelaksanaannya. Perbedaan antar
keduanya yakni, mengkaji tentang faktor pendukung dan penghambat
pembiasaan membaca al-Qur’an pada kelas V di MI Muhammadiyah
Watubelah Banjarnegara. Sedangkan penelitian kedua mengkaji tentang
kendala-kendala dalam pembiasaan membaca al-Qur’an di MI Ma’Arif NU
F. Penegasan Istilah
1. Manajemen
Menurut Terry (Mufron, 2015: 141) manajemen adalah mencapai
tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu melalui usaha-usaha orang lain.
Sedangkan menurut Indro dan Agus mengemukakan bahwa pengertian
manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan
semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai suatu tujuan yang
efektif dan efesien.
2. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang
penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat
disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber,
meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan,
ada beberapa tahap, yaitu tahap identifikasi masalah, tahap perumusan
masalah, tahap penetapan tujuan, tahap identifikasi (Rugaiyah dan Ateik,
2011: 30-32).
3. Pembiasaan
Menurut Mulyasa (2014: 165-169) pembiasaan adalah sesuatu
yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat
menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang
dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menempatkan
manusia sebagai sesuatu yang istimewa yang dapat menghemat kekuatan,
itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan
dan aktifitas lainnya.
4. Membaca
Menurut Nurhadi (Somadayo, 2011: 5) membaca adalah suatu
proses yang kompleks dan rumit. Kompleks berarti dalam proses
membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor ekternal pembaca.
Faktor internal berupa faktor intelegensi, minat, sikap bakat, motivasi ,
tujuan membaca dan sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk
sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkunga atau faktor latar belakang
sosial ekonomi, kebiasaan dan tradisi membaca.
5. Al-Qur’an
Menurut Saleh (2005: 17) al-Qur’an adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril.
Al-Qur’an ini juga dipandang sebagai keagungan (majid) dan penjelasan
(mubin). Kemudian juga seringkali disebut sebagai petunjuk (hidayah)
dan buku (kitab). Namun nama yang banyak dipergunakan untuk
menyebut al-Qur’an adalah buku (kitab) dan al-Qur’an yang berisi segala
hal mengenai petunjuk yang membawa hidup manusia bahagia di dunia
dan bahagia di akhirat kelak. Kandungan yang ada di dalam al-Qur’an
meliputi segala hal sebagaimana difirmankan Allah di dalam al-Qur’an
Artinya: “Dan tidak seekor binatang pun yang ada di bumi
burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya
merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatupun yang
kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhan mereka
dikumpulkan ( Departemen Agama RI, 2005: 106).
G. Sistematika Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyusun kedalam 5 (lima) bab, untuk
memudahkan bagi para membaca dalam pembelajari dan memahami skripsi
ini, yaitu:
1. BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan memuat: latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan
istilah, dan sistematika penulisan.
2. BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang: pengertian, fungsi Manajemen dan
proses kegiatan manajemen, pengertian dan kekurangan/ lebihan
pembiasaan, rangkuman membaca al-Qur’an: pengertian, tujuan
3. BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi
penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, pengecekan
keabsahan data, tahap-tahap penelitian.
4. BAB IV : PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi paparan data (sejarah, tujuan dan visi misi
berdirinya SMP Muhammadiyah, sarana prasarana, jadwal,
tatatertib, struktur organisasi SMP Muhammadiyah Salatiga) dan
analisis data.
5. BAB V : PENUTUP
BAB II
LADASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Menurut Hikmat (2009: 11) manajemen dalam bahasa Inggris
adalah “to manage” yang berarti mengatur atau mengelola. Pengertian
menajemen menurut Kathryn M. Bartol dan David C. Martin dalam
bukunya Hamalik (2008: 154) adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama, yaitu
merecanakan (planing), mengorganisasikan (organizing), memimpin
(leading) dan mengendalikan (controlling).
Selanjutnya menurut G.R.Terry (Hikmat, 2009: 12-13)
mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri
atas tindakan-tindakan perencanaan, perorganisasian, penggerakaan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditentukan.
Sedangkan menurut James A.F.Stoner manajemen sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Hikmat,
2009: 12-13).
Dari pejelasan di atas dapat diambil suatu pengertian manajemen
dengan tindakan-tindakan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengendalian yang telah ditentukan untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas dalam manajamen, maka
segala kegiatan dilaksanakan sejalan dengan fungsi-fungsi manajemen,
berikut fungsi-fungsi manajemen, yaitu: (Rugaiyah dan Ateik, 2011:
30-32).
1. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang
penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat
disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber,
meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam
perencanaan, ada beberapa tahap, yaitu tahap identifikasi masalah,
tahap perumusan masalah, tahap penetapan tujuan, tahap identifikasi
alternatif, tahap pemilihan alternatif, dan elaborasi alternatif.
2. Pengelolaan
Pengelolaan merupakan kegiatan mengelola bidang garapan
manajemen pendidikan yang meliputi kegiatan perorganisasian,
pengarahan dan pengkoordinasikan.
a. Pengorganisasian yaitu keseluruhan proses untuk memilih dan
mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang
orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di
dalam kegiataan pengorganisasian adalah penetapan tugas,
tanggung jawab.
b. Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa
yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.
Suharsimi Arikunto memberikan definisi pengarahan sebagai
penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap
para petugas yang terlibat, baik secara struktual maupun fungsional
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan
pengarahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
dengan: melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan
dilakukan individu atau kelompok dan memberikan petunjuk
khusus, baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung maupun
tidak langsung.
c. Pengkoordinasian adalah sebagai usaha menyatupadukan kegiatan
dari berbagai individu di lembaga agar kegiatan berjalan selaras
dengan anggota. Usaha pengkoordinasiaan dapat dilakukan melalui
berbagai cara, seperti melaksanakan penjelasaan singkat (briefing),
mengadakan rapat kerja, memberikan petunjuk pelaksanakan dan
petunjuk teknis, dan memberikan balikan tentang hasil suatu
3. Pengontrolan dan Penilian
Pengontrolan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam
suatu lembaga, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam
perencanaan. Penilian dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan
yang telah ditetapkan tercapai serta mengetahui kekuatan dan
kelemahan program yang telah dilaksanakan secara lebih rinci.
Maksud penilian diarahkan untuk: memperoleh dasar bagi
pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut
berhasil, menjamin cara bekerja yang efektif dan efesien, memperoleh
fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindarkan
situasi yang dapat merusak, dan memajukan kesanggupan para guru
dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.
Penilian dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau
pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
4. Fungsi kepemimpinan
Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain (dalam hal
ini guru, staf, siswa dan orang tua siswa) untuk bekerja dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin yang efektif adalah
pemimpin yang mempunyai visi dan mampu merealisasikannya
3. Proses Kegiatan Manajemen
Menurut Soedjadi dalam bukunya Susilawati (2009:19) proses
kegiatan yang dimaksud dalam manajemen adalah :
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pendorongan (motivating)
d. Pengendalian atau control (controlling)
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Susilawati (2009: 19-20)
perencaaanadalah proses kegiatan pemikiran, dugaan, dan penentuan
prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan
tindakan yang sebenarnya dalam rangka mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Menurut Sulistryorini (2009: 29) pengorganisasian adalah suatu
mekanisme atau suatu struktur yang dengan struktur itu semua subjek,
perangkat lunak dan perangkat keras yang kesemuanya dapat bekerja
secara efektif dan dapat dimanfaatkan menurut fungsi dan porposinya
masing- masing.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sulistryorini (2009: 268)
motivasi berasal dari kata “movere” yang bearti dorongan dalam istilah
bahasa Inggrisnya disebut “motivation”. Motivasi dapat didefinisikan
sebagai sesuatu usaha menimbulkan dorongan (motif) pada individu
(kelompok) agar bertindak. Menurut Robbin motivasi yaitu kehendak atau
yang dirasakan. Sedangkan menurut Denis D. Umsot (motivasi) adalah
proses yang meyebabkan tingkah laku seseorang menjadi bergairah,
terarah, dan tudak mudah putus asa.
Controlling (pengawasan) merupakan langkah penentu terhadap
apa yang harus dilaksanakan, sekaligus menilai dan memperbaiki
sehingga pelaksanannya sesuai dengan rencana serta terwujudnya secara
efektif dan efesien. Menurut Siagian fungsi pengawasan yaitu upaya
penyesuaian antara rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan atau
hasil yang benar-benar dicapai. Untuk mengetahui hasil yang dicapai
benar-benar sesuai dengam rencana yang telah disusun diperlukan
informasi tentang pencapaian hasil (Sulistryorini: 2009, 32).
B. Pembiasaan
1. Pengertian Pembiasaan
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Arief (2002: 110) Secara
etimologi pembiasaan berasal dari kata “biasa” dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia “biasa” adalah lazim atau umum (KBBI, 2007: 225). Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti proses,
sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu atau
seseorang menjadi tebiasa.
Menurut Mulyasa (2014: 165-166) pembiasaan adalah sesuatu
yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat
manusia sebagai sesuatu yang istimewa yang dapat menghemat kekuatan,
karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spotan, agar kekuatan
itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan
dan aktifitas lainnya.
Menurut Arief (2002: 111) dalam kaitannya dengan metode
pembiasaan pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa
pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan
anak didik berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tutunan ajaran
agama Islam. Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapaanya
dilakukan terhadap peserta didik yang berusia dini, karena memiliki
rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang,
sehingga mereka mudah terlarut dengan kebiasaan-kebiasaan yang mereka
lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai awal dalam proses pedidikan,
pembiasaan merupakan cara yang tertanam dalam dirinya ini kemudian
akan teringat dalam kehidupannya.
Sebagaimana yang dipaparakan oleh Mulyasa (2014: 167-169)
pembiasaan dilaksanakan secara terprogram dan secara tidak terprogram.
Pertama, kegiatan pembiasaan yang secara terprogram dapat dilaksanakan
dengan perencanaan khusus untuk mengembangkan pribadi peserta didik
secara individual dan kelompok, klasikal sebagai berikut:
a. Biasakan peserta didik untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru
b. Biasakan melakukan kegiatan inkuiri dalam setiap pembelajaran.
c. Biasakan peserta didik untuk bertanya dalam setiap pembelajaran.
d. Biasakan belajar secara kelompok untuk menciptakan ”masyarakat
belajar”.
e. Guru harus membiasakan diri menjadi model dalam setiap
pembelajaran.
f. Biasakan melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran.
g. Biasakan melakukan penilian yang sebenarnya, adil, dan trasnparan
dengan berbagai cara.
h. Biasakan peserta didik untuk bekerja sama, dan saling menunjang.
i. Biasakan untuk belajar dari berbagai sumber.
j. Biasakan peseta didik untuk sharing dengan temannya.
k. Biasakan peserta didik untuk berpikir kritis.
l. Biasakan untuk bekerja sama dan memberikan laporan kepada orang
tua peserta didik terhadap perkembangan perilakunya.
m. Biasakan peserta didik untuk berani menanggung risiko.
n. Biasakan peserta didik terbuka terhadap kritikan.
o. Biasakan peserta didik mencari perubahaan yang lebih baik.
p. Biasakan peserta didik terus menerus melakukan inovasi dan
improvisasi demi perbaikan selanjutnya.
Kedua, kegiatan pembiasaan secara tidak terprogram dapar
a. Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara
bendera, senam, shalat berjamaah, keberaturan, pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan diri.
b. Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam kejadian khusus
seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah
pada tempatnya, antre, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah pembiasaan dalam bentuk perilkau sehari-hari
seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, datang tepat waktu.
Menurut Mulyasa (2014:165) dalam bidang psikologi pendidikan,
metode pembiasaan dikenal dengan istilah operan conditionting,
mengajarkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji, displin,
giat belajar, bekerja keras, ikhlas, jujur dan bertanggung jawab atas setiap
tugas yang telah diberikan. Metode pembiasaan ini perlu diterapkan oleh
guru dalam proses pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta
didik dengan sifat-sifat baik dan terpuji, sehingga aktifitas yang dilakukan
oleh peserta didik terekam secara positif.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan.
Adapun kelebihan dan kekurangan metode pembiasaan adalah
sebagai berikut: (Arief, 2002: 115-116).
a. Kelebihan
1. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.
2. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah
3. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang
paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.
b. Kekurangan
Kekurangan dalam metode ini adalah membutuhkan
tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan sebagai
contoh tauladan didalam menanamkan sebuah nilai kepada
anak didik. Oleh karena itu, pedidik yang dibutuhkan dalam
mengaplikasikan pedekatan ini adalah pendidik pilihan yang
mampu menyelaraska antara perkataan dan perbuatan,
sehingga tidak ada kesan bahwa pendidik hanya mampu
memberikan nilai tetapi tidak mampu mengamalkan nilai yang
disampikan terhadap anak didik.
C. Pengertian Membaca
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Somadayo (2011: 4-5) membaca
adalah suatu kegiatan interaktif untuk memahami arti atau makna yang
terkandung di dalam bahan tulis. Di samping itu, membaca juga merupakan
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata atau bahan tulis.
Menurut Davies menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses
mental atau proses kogitif yang didalamnya seorang pembaca diharapkan bisa
bahwa kegiatan membaca merupakan sebuah kegiatan yang bersifat aktif dan
interaktif (Somadayo, 2011: 5).
D. Rangkuman Membaca Al-Qur’an 1. Pengertian Al-Qur’an
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Khallaf ( 2003: 17) secara
bahasa al-Qur’an adalah mashdar kata أرق dari wazan
ةئارق
-
أرقي
-
أرق
Menurut Faizah (2008: 97) al-Qur’an secara bahasa artinya
“bacaan”. Menurut Ali as-Sabuni dalam bukunya at-Tibyan definisi
al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandinganya, diturunkan lepada
Nabi Muhammad Saw, penutup para nabi dan rasul, dengan perantara
Jibril, dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan
kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, serta membaca san
mempelajarinya merupakan ibadah, terdapat dalam mushaf dimulai dari
surat al-Fatihah dan ditutup degan surat an-Nas. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Syarifuddin (2004: 49) yang dimaksud dengan mutawatir
adalah disampaikan dan disebarluaskan secara periwayatan oleh banyak
yang tidak mungkin bersekongkol untuk berdusta.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an adalah
kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk
diamalkan dan dijadikan pedoman hidup bagi umatnya, yang berbentuk
mushaf yang berisi surat-surat berbahasa Arab yang mengandung mukjizat
2. Tujuan membaca Al-Qur’an
Adapun tujuan membaca al-Qur’an adalah sebagai berikut: (Al
lahim, 2010: 61-109)
a. Membaca al-Qur’a untuk mendapatkan ilmu.
Orang yang membaca al-Qur’an akan medapatkan
berbagai keutamaan. Keutamaan bagi orang yang membaca
al-Qur’an adalah akan mendapatkan ilmu. Allah berfirman:
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai fikiran”.(Qs. Shaad: 29)
(Depatemen Agama RI, 2005: 363).
b. Membaca al-Qur’an untuk mengamalkannya.
Dalam membaca al-Qur’an harus disertai dengan niat
untuk mengamalkannya, dengan tujuan untuk mencari ilmu
yang terkandung didalamnya kemudian diamalkan. Al-Qur’an
adalah petunjuk praktis untuk mengaktifkan hati serta
memeliharanya.
Ketika membaca al-Qur’an setiap muslim hendaknya senantiasa menghadirkan niat untuk bermunajaat kepada Allah
Swt agar dapat merasakan nikmatnya membaca al-Qur’an dan
yakin bahwa Allah melihatnya, mendengar bacaannya, memuji
dan membangga-banggakannya dihadapan para malaikat.
d. Membaca al-Qur’an untuk mendapatkan pahala.
Rasulullah Saw bersabda:
“ Barang siapa yang membaca satu huruf dari al
-Qur’an maka pahala baginya satu kebaika dilipat gandakan
menjadi sepuluh kebaikan yang sama, saya tidak mengatakan:
alif lam mim itu satu huruf akan tetapi alif itu satu huruf, lam
itu satu huruf, dan mim itu satu huruf” (HR. Tirmidzi)
https://muslim.or.id.
e. Membaca al-Qur’an sebagai obat.
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Depatemen Agama RI,
2005: 171).
Al-Qur’an adalah obat hati untuk segala penyakit nafsu dan bisikan setan, juga sebagai obat untuk terindar dari
berbagai penyakit fisik, maka apabila seseorang dapat meraih
tujuan ini dia akan mendapatkan dua obat penawar yaitu obat
rohani dan obat jasmani.
Dapat diartikan dari penjelasan di atas tujuan membaca
al-Qur’an adalah yang pertama dengan membaca agar dapat
memahami isi al-Qur’an, dan yang kedua bertujua agar siswa
mampu megambil manfaat dari pesan-pesan yang disampaikan
Allah melalui al-Qur’an dan mengamalkannya.
3. Keutamaan Membaca Al-Qur’an.
Sebagaimana yang dipaparkan oleh Syarifuddin (2004: 41-42).
Tentang keutamaan-keutamaan membaca al-Qur’an sebagai berikut:
1. Nilai pahala, kegiatan membaca al-Qur’an per satu hurufnya
dinilai satu kebaikan dan satu kebaikan ini dapat
dilipatgandakan hingga sepuluh kebaikan. Bila satu ayat atau
2. Obat (terapi) jiwa yang gundah, membaca al-Qur’an bukan saja amal ibadah, namun juga bisa menjadi obat dan penawar jiwa
gelisah, pikiran kusut, nirani tidak tentram, dan sebagainya.
Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Israa: 82:
Artinya: “Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman
dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang
zalim selain kerugian”(Depatemen Agama RI, 2005: 232).
3. Memberikan Syafaat, disaat umat manusia diliputi kegelisahan
pada hari kiamat. Al-Qur’an bisa hadir memberikan
pertolongan bagi orang-orang yang senantiasa membacanya
didunia.
4. Menjadi nur didunia sekaligus menjadi simpanan diakhirat,
dengan membaca al-Qur’an muka seorang muslim akan ceria
dan berseri-seri dan tampak anggun serta bersahaja karena
akrab bergaul dengan kalam Allah. Selain itu diakhirat
membaca al-Qur’an akan bisa menjadi deposito besar yang
5. Malaikat turun memberikan rahmat dan ketenangan, jika
al-Qur’an dibaca malaikat akan turun memberikan pada pembaca
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang
sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif.
Menurut Moleong (2008: 6) penelitian kualitatif adalah sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Basrowi dan Suwandi (2008:
20-21) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan
paradigma, strategi dan implementasi model secara kualitiaf. Secara umum
dalam penelitian kualitatif terdapat hal-hal sebagai berikut:
1. Data disikapi sebagai data verbal atau sebagai sesuatu yang dapat
ditransposisikan sebagai data verbal.
2. Diorientasikan pada pemahaman makna baik itu merujuk pada ciri,
hubungan sistematika, konsep, nilai, kaidah dan abstrak siformulasi
pemahaman.
3. Mengutamakan hubungan secara langsung antara peneliti dengan hal yang
diteliti.
Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian
yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistic
atau bentuk hitungan lain.
Dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam mengenai pelaksaan,
perencanaan dan evaluasi terhadap pembiasaan membaca al-Qur’an pada
siswa SMP Muhammadiyah Salatiga.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih penulis adalah SMP Muhamadiyyah Salatiga di
Jln.Cempaka No.5-7 , Kecamatan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo, Salatiga.
C. Sumber Data
Sebelum penelitian dilaksanakan, maka perlu ditentukan sumber data
yaitu subjek dari mana data diperoleh, sehingga peneliti memperoleh sumber
data yang dipandang paling mengetahui dan berhubungan langsung dengan
masalah yang diteliti.
Ada dua sumber yang digunakan peneliti, yaitu:
a.Data Primer
Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau
pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun
dalam bentuk file-file (Narimawati, 2008: 98). Dalam data ini harus
dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden,
yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru dan siswa,
peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi
tentang manajemen pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa
kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari
dokumenta-dokumen grafis ( tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain),
foto-foto, film, rekaman, video, dan benda-benda yang dapat
memperkaya data-data (Arikunto, 2002: 20).
Peneliti menggunakan data sekunder untuk melengkapi
informasi yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka dan
wawancara langsung kepada guru, siswa dan kelapa sekolah yang
bersinggung dengan manajemen pembiasaan membaca al-Qur’an
pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan beberapa
metode sebagai berikut:
1. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah alat pengumpul data yang dilakukan
secara bertatap muka (face to face) bertujuan untuk menjaring data
dan informasi secara lisan dan langsung kepada sumber data
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara:
(Arikunto, 2010: 270)
a) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman
wawancara yang hanya membuat garis besar yang akan
ditanyakan. Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat
diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman
ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.
Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden.
b) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman
wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check-list.
Wawancara yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu
kepada kepala sekolah dan guru-guru di SMP Muhammadiyah
Salatiga. Berguna untuk memperoleh data secara langsung yang
lebih mendalam dan akurat tentang permasalahan yang akan
diteliti.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek
dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi,
2004: 69).
Dalam teknik ini yang digunakan oleh peneliti adalah
bersifat langsung yang bermaksud untuk mengetahui secara
menyeluruh dan konrit kegiatan-kegiatan pembiasaan membaca
al-Qur’an di SMP Muhammadiyah Salatiga. Dalam observasi ini yang menjadi objeknya antara lain aktifitas atau proses kegiatan
pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP
Muhammadiyah Salatiga.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data
mengenai hal-hal atau veriabel dengan membuka kembali catatan,
daftar riwayat hidup, transkip, dan lain-lain yang disebut dokumen.
Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk
kertas (hardcopy), maupun elektornik (softcopy). Dokumen dapat
berupa buku, artikel, media masa, catatan harian, undang-undang,
blog, halaman web, dan lainnya (Sarosa, 2012: 61). Data ini dapat
berupa data administrasi dan foto-foto di SMP Muhammadiyah
Salatiga.
4. Pengecekan Keabsahan Data
Ada empatkriteria yang digunakan dalam pengecekan data
kualitatif yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan
(transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian
(confirmability) (Moleong, 2008: 324).
a. Kepastian (confirmability) yang berfungsi sebagai
menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara
mengecek data dan informasi serta interprestsi hasil
penelitian didukung oleh materi.
b. Ketergantungan (dependability) digunakan untuk
menjaga kehati-hatian akan terjadi kemungkinan
kesalahan dalam mengumpulkan dan
menginterprestasikan data sehingga data dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
c. Kepercayaan (credibility) digunakan untuk membuktikan
data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan
sebenarnya, ada beberapa teknik untuk mencapai
kreadibilitas ini antara lain: teknik triangulasi dan
ketekunan pengamatan.
5. Tahap-tahap Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian penulis membagi empat
tahap yaitu: Tahap sebelum kelapangan, tahap pekerjaan
dilapangan dan tahap analisis data, sebagai berikut:
a. Tahap sebelum kelapangan
Tahap ini mengkaji tentang penentuan fokus,
penyesuaian teori, pemohonan izin kepada subjek yang
b. Tahap pekerjaan di lapangan
Tahap ini mengkaji tentang pengumpulan
bahan-bahan yang berkaitan dengan pembiasaan membaca
al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah
Salatiga. Data ini dapat diperoleh dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi.
c. Tahap analisis data
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip
Sugiono (2007: 337) aktifitas dalam analisis data yaitu
reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.
1) Mereduksi atau nerangkum data, memiliki
hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal-hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya serta
membuangan yang tidak perlu.
2) Penyajian data dalam uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, dan sejenisnya naratif.
3) Penariakan kesimpulan berupa penemuan baru
yang belum pernah ada.
Pada tahapan ini, peneliti menganalisis data yang
terkumpul yang terdiri dari hasil wawancara, observasi, dan
domentasi dengan mengelompokkan, mengatur dan
BAB IV
PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga
Persyarikatan Muhammadiyah kota Salatiga berdiri untuk
masyarakat dengan mengemban visi dan misi berperan serta memajukan
dan meningkatkan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan,
dengan berdirinya SMP Muhammadiyah di Jalan Cempaka 5-7 Salatiga.
Dalam mewujudkan sebagian dari bukti nyata amal usaha
persyarikatan Muhammadiyah berupa sarana pendidikan ini, pemimpin
Muhammadiyah daerah Salatiga dan Kabupaten Semarang pada waktu itu
bekerja sama dengan instansi terkait tokoh-tokoh agama Isalam di Salatiga
dan Kabupaten dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)
sebagai penyandang dana, maka berdirilah bangunan gedung sebagai
sarana pendidikan tingkat menengah yang sekarang menjadi SMP
Muhammadiyah Salatiga pada tanggal 5 Januari 1974.
Gedung SMP Muhammadiyah Salatiga ini diresmikan
penggunaannya pada hari sabtu tanggal 12 Juli 1975 M dan bertepatan
pada tanggal 3 Rajab 1395 H, yang pada waktu itu bertepatan dengan Hari
Koperasi si XXIII. Dengan demikian sarana pendidikan ini sudah
digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sejak tahun 1974
Tujuan pendirian SMP Muhammadiyah Salatiga merupakan suatu
lembaga pendidikan Islam, maka dasarnya adalah dari dasar organisasi
Muhammadiyah yaitu Islam Muhammad. Sedangkan dasar pendidikan
agama di SMP Muhammadiyah Salatiga adalah Pancasila dan UUD 1945.
Adapun ajaran umum pendidikan Islam di SMP Muhammadiyah
Salatiga adalah seperti tujuan pendidikan Muhammadiyah yaitu
mewujudkan masyarakat muslim yang berakhlaq mulia, cakap, percaya
pada diri sendiri serta berguna bagi masyarakat dan Negara.
Sedangkan tujuan khusus dari Yayasan Muhammadiyah yang
diberikan guru untuk siswa SMP Muhammadiyah Salatiga adalah
membawa dan mengembangkan pendidikan di Muhammadiyah mulai dari
tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi di daerah tingkat kota
Salatiga.
2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Salatiga Visi Sekolah:
Mengembangkan amanah dalam pengembangan ketaqwaan,
intelektual, kemandirian, kepeloporan semangat Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar berpedoman pada al-Qur’an dan as-Sunnah.
Misi Sekolah:
Adapun misi yang ada di SMP Muhammadiyah Salatiga adalah
sebagai berikut :
a. Menggiatkan dan memotivasi beribadah, baik ibadah
b. Membentuk generasi yang tangguh, cerdas dan cinta tanah
air.
c. Mewujudkan sikap akhlakul karimah/ budi pekerrti luhur
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Membentuk generasi terampil, kreatif, berdedikasi
keselaran dan keseimbangan emosi intelktual untuk
mewujudkan situasi yang kondusif.
e. Mendorong semangat berprestasi, berkarya dalam
semangat, kebersamaan/kekeluargaan, menumbuhkan
jalinan ukhuwah, silaturahmi, dan keteladanan.
3. Letak Geografis
Lokasi yang dipilih penulis adalah SMP Muhamadiyyah Salatiga
di Jln. Cempaka No.5-7 , Kecamatan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo,
Salatiga.
4. Identitas SMP Muhammadiyah Salatiga
1. Tahun Pelajaran : 2016 - 2017
2. Sekolah :
a. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Salatiga
b. Tahun Berdiri : 1 Juli 1974
c. NIS : 200160
d. NSS : 202036204018
e. NPSN : 20328430
f. Status Sekolah : Negeri / Swasta *)
g. Alamat Sekolah : Jalan Cempaka No. 5-7
h. Kelurahan : Sidorejo Lor
i. Kecamatan : Sidorejo
j. Kabupaten/Kota *) : Kota Salatiga
k. Provinsi : Jawa Tengah
f. Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah
(SM)/D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3 *)
g. Fakultas/Jurusan : Pendidikan Matematika.
h. Alamat Rumah : Perum Tegalrejo Permai VII.
i. Telepon :(0298) 325793
j. Nomer HP : 0858 6591 1070
4. Diklat/ Penataran yang pernah diikuti oleh Kepala Sekolah
Nama
Diklat Kepala SMP Nasional, Jakarta 2004 80 JPL
Pengelolaan
manajemen SMP/MTs.
Pola REDIP
Regional Provinsi Jawa
Tengah
2009 30 JPL
Workshop Akreditasi
SMP Provinsi Jawa
Tengah
Regional Provinsi Jawa
Tengah
Nama
Regional Provinsi Jawa
Tengah, Bandungan
2010 30 JPL
Pembinaan
Nasionalisme dan
Karakter
Regional Provinsi Jawa
Tengah, Semarang
2010 8 JPL
Bintek Penguatan
Kepala Sekolah
Nasional, Jakarta 2011 60 JPL
Bintek Sarana dan
Prasarana Kantin
Sekolah Sehat
Nasional, Salatiga 2011 8 JPL
Diklat Penguatan
Kemampuan Kepala
Sekolah
Nasional, Jogjakarta 2011 358
JPL
Diklat Peningkatan
Kompetensi Kepala
Sekolah
Regional Provinsi Jawa
Tengah, LPMP
Semarang
2012 40 JPL
Diklat Assessor
Penilaian Kinerja Guru
Regional Provinsi Jawa
Tengah, LPMP
5. Tujuan berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga
Mengembangkan amanah dalam pengembangan ketaqwaan,
intelektual, kemandirian, kepeloporan, semangat amar ma’ruf nahi
munkar berpedoman al –Qur’an dan as – Sunnah.
Pada setiap tahun pelajaran memberikan pelayanan pendidikan
peserta didik sesuai standar minimal pendidikan yang ditetapkan
Departemen Pendidikan Nasional dengan Kurikulum 2013 edisi Revisi
dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditambah dengan
kurikulum ciri khusus pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Pendidikan Kemuhammadiyahan.
Tuntutan masyarakat bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus
atau lebih di sesuaikan tingkat kecakapan dan daya dukung masyarakat,
maka di setiap tahun pelajaran juga membuka kelas khusus dimaksudkan
untuk mempertegas arah kedepan menjadi sekolah yang berkualitas
namun dari sisi pendanaan terjangkau oleh masyarakat.
6. Data Guru dan Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di SMP
Muhammadiyah Salatiga bahwa guru berjumlah 26 guru. Sebagaimana
No. NAMA GURU
NIP
NUPTK TMT PEND.TERTINGGI
JURUSAN TAHUN
LULUS
1 H.Yudi
Haryono,M. Pd
NBM. 553.961
9254735636200003 01/07/1982 S1. Pend. Matematika
Th 2002
2 Thonik fathonah,
B. A.
NBM. 553.962
1037737641300013 01/07/1982 Sarmud IKIP
Ekonomi Umum Th
1982
3 Suci Rahayu,
S.Pd
NBM. 781.168
2142744646300073 15/07/1991 S1. Pend. Bhs Inggris
Th 2007
4 Sri Harmoni, S.
Pd
NBM. 781.170
4447745648300063 01/10/1992 S1. PKN Th 2014
5 Emy Setyowati,
S. Pd
NBM.837.993
4756748649300042 01/10/1996 S1. Biologi Th 2008
6 Sriyono, S. Pd
NBM. 901.706
7139747651200023 2000 S1. Pend pel. OR. Th
1998
7 Savitri Dewi, S.
Psi
NBM. 1094924
3555754655300023 01/10/2015 S1. Psikologi Th
2000
8 Sri Wuryantini,S.
Pd
NMB. 995.214
2054759661300063 01/10/2015 S1. Pend. Fisika th
2005
9 Taufiqur
Rahman, S. Si
NBM. 1094928
4845755656200022 01/10/2015 S1. Geografi Th 2001
10 Mursyidatun
Ni’mah,S. PdI NBM. 995. 126
453375860300103 01/10/2015 Tadris Agama Islam/
11 Khaliyatul
Husna, S. PdI
NBM. 995. 125
1633758662300002 01/10/2015 S1. Tarbiyah
Bhs.inggris Th 2005
12 Nova Tri Juhana,
S. Kom
NBM,--
_ 01/10/2015 Teknik Sistem
Komputer Th 2014
13 Drs.
Mulyono,M.Pdi
NIP.19600620
1993031003
4952738641200032 01/03/1993 S1 Tarbiyah PAI Th
1989
14 Puji Hastuti
NIP.19620115
1984032011
5447740643300022 01/03/1984 D1 –A1 Pen. IPS Ket
Jasa Th 1983
15 Nur Indah
Widyastuti, S.Pd
NIP.19600712
1985012001
3044738638300003 01/01/1985 S1 Pend Bhs. Indo Th
2011
16 Neni Junaeda,
S.Pd
NIP.19680804
1990032104
2136746651300003 1990 S1 Pend Matematika
Th 2004
17 Sri Suryani, S.Pd
NIP.1955040918
1 032006
2741733632300002 01/06/2015 S1 PPKN Th 2002
18 Noor Hidayah,
S.Pd
NBM,--
- 15/12/2011 S1 Pend Bhs dan
Sastra Jawa Th 2011
NBM,--
21 Syarif Hidayati,
S.Pd
604574764300083 01/07/1991 SMA IPS Th 1988
23 Kuncoro Broto P
NBM.1054.090
1433759661200062 01/07/2008 D.3 Pustaka Th 2015
24 Teguh
Table 3.2 sumber: dokumentasi SMP Muhammadiyah Salatiga
Sedangkan jumlah siswa keseluruhan tahun 2017/2018 menurut
data yang diperoleh dari penelitian ini adalah 399 siswa. Sebagaimana
yang dijelaskan dalam tabel berikut ini:
No Kelas
Jumlah Rombongan
Belajar
Jumlah Peserta Didik
Laki-laki Perempuan Seluruhnya
1 VII 4 100 52 152
2 VIII 4 75 62 137
3 IX 4 68 60 128
Jumlah 12 243 174 417
7. Tata Tertib SMP Muhammadiyah Salatiga I. WAKTU SEKOLAH
1. Siswa wajib hadir di sekolah paling lambat 10 menit sebelum
upacara bendera/ pelajaran dimulai.
2. Siswa yang bertugas piket kebersihan bertanggung jawab terhadap
kebersihan kelas pada hari piketnya dan wajib menyelesaikan
tugasnya sesudah jam pelajaran berakhir.
3. Siswa yang terlambat tiba di sekolah diperbolehkan masuk kelas
setelah mendapat izin dari guru piket.
4. Pada jam pertama dimulai dan setelah pelajaran terakhir selesai,
siswa wajib berdo’a bersama dengan khidmat.
5. Selama pelajaran berlangsung, siswa wajib mengikuti pelajaran
dengan tekun penuh perhatian serta bersikap sopan.
6. Selama jam sekolah siswa wajib berada di lingkungan sekolah dan
tidak dibenarkan meninggalkan sekolah kecuali memperoleh izin
dari guru piket/ wali kelas/ kepala sekolah.
7. Sebelum jam pertana dimulai dan selama jam istirahat siswa harus
berada diluar kelas.
8. Setiap pergantian jam pelajaran siswa dilarang keluar dari ruang
i. KETIDAK HADIRAN
1. Siswa yang berhalangan hadir karena sakit atau keperluan yang
penting wajib menyampaikan surat permintaan izin dari orangtua/
wali siswa kepada wali kelas/ guru piket/ guru BK.
2. Siswa yang selama 3 (tiga) hari atau lebih berturut-turut tidak
masuk sekolah tanpa izin/ keterangan dari orang tua/ wali siswa
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. Peringatan tertulis
b. Skorsing sementara
3. Siswa yang meninggalkan kelas karena ada kepentingan harus izin
kepada guru piket/ wali kelas.
4. Siswa yang meninggalkan kelas tanpa izin (membolos),
diperbolehkan masuk kelas dan mengikuti pelajaran setelah diantar
oleh orang tua/ wali siswa yang bersangkutan.
ii. KEWAJIBAN DAN HAK A. KEWAJIBAN
1. Siswa wajib mentaati tata tertib sekolah dan mengamalkan
Janji Pelajar Muhammadiyah.
2. Siswa wajib bertanggung jawab atas keamanan, ketentraman,
kebersihan, keindahan serta pemelihara gedung, halaman dan
perlengkapan sekolah.
4. Siswa wajib menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, guru/
staf tata usaha, almamater/ sekolah serta siswa lainnya,
dimanapun dan kapanpun.
5. Siswa wajib memiliki peralatan sekolah yang diperlukan dan
merawatnya dengan baik.
6. Siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan tertib, khidmat
dan bersungguh-sungguh.
7. Siswa wajib membayar SPP selambat-lambatnya tanggal 10
pada tiap bulan.
8. Siswa wajib menjadi anggota IPM (Ikatan Pemuda
Muhammadiyah), OSIS, Hisbul Wathon (HW) dan Pramuka.
9. Siswa wajib menjalin kerukunan, persahabatan, kesatuan dan
persatuan antar siswa SMP Muhammadiyah Salatiga pada
khususnya dan sesame siswa sekota Salatiga pada umumnya.
10.Siswa wajib bersikap sopan dan berperilaku santun dalam
perkataan dan perbuatan kepada siapapun baik di lingkungan
sekolah maupun di luar sekolah.
B. HAK
1. Siswa berhak menerima atau mengikuti pelajaran serta
kegiatan ekstrakurikuler dengan baik.
2. Siswa berhak mendapatkan perlakuan dan pelayanan
VI.PAKAIAN DAN POTONGAN RAMBUT A. PAKAIAN
1. Siswa wajib memakai seragam sekolah dengan rapi serta
sesuai dengan aturan yang berlaku:
a. Ikat pinggang hitam beralmamater (berlogo SMP
Muhammadiyah).
b. Sepatu hitam polos dan bertali hitam.
c. Kaos kaki putih beralmamater (berlogo SMP
Muhammadiyah)
d. Badge OSIS dan lokasi sekolah dipasang sesuai petunjuk.
4. Jadwal pemakaian seragam:
a. Senin dan Selasa : Seragam OSIS
b. Rabu dan Kamis : Seragam BATIK (Seragam
Khas Sekolah)
c. Jum’at : Seragam Hisbul Wathon (Kelas IX memakaiseragam Pramuka)
d. Sabtu : Seragam Pramuka.
5. Pada saat upacara bendera (setiap hari Senin atau Hari Besar
Nasional) siswa wajib berpakaian OSIS lengkap dengan
memakai topi.
6. Setiap mengikuti pelajaran olahraga siswa wajib berpakaian
B. RAMBUT
1. Siswa putra wajib mengatur atau menyisir rambut dengan
rapi dengan potongan rambut standart (tidak bermodel
macam-macam, misalnya: model punk, model kucir, model
jalur kutu, dll) dan dilarang mencukur rambut dengan model
plontos (gundul) atau mendekati gundul.
2. Siswa dilarang mengecat atau mewarnai rambut dengan
merah atau sejenisnya.
V. LARANGAN
Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga dilarang :
1. Membuang sampah bentuk apapun dan meludah sembarangan di
sembarang tempat.
2. Merokok, minum-minuman keras, minum obat terlarang,
mengkonsumsi narkoba baik di lingkungan sekolah maupun di
luar sekolah.
3. Berpacaran baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
4. Memakai perhiasan dan berhias yang berlebihan serta berkuku
panjang.
5. Melakukan kegiatan yang mengganggu/ menghambat jalannya
proses bekajar mengajar disekolah .
6. Berkata-kata kotor baik kepada sesame teman atau guru.
7. Berkelahi dengan sesame teman di sekolah maupun di luar
8. Mencorat-coret baju seragam OSIS , Pramuka, Hibul Wathon
dan seragam olahraga.
9. Mencorat-coret meja, kursi dan dinding sekolah.
10.Membawa TIP EX ke sekolah.
11.Membawa HP (Hand Phone) ke sekolah.
12.Membawa Kendaraan bermotor ke sekolah.
13.Membawa senjata tajam, buku atau gambar –gambar yang tidak
pantas dilihat.
14.Merubah bentuk celana panjang menjadi celana pensil.
15.Memotong jam pelajaran tanpa seijin guru piket atau wali kelas
(membolos).
VI.SANKSI-SANKSI
Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib sekolah akan
dikenai tindakan/ sanksi berikut:
1. Peringatan lisan.
2. Peringatan tertulis baik kepada siswa yang bersangkutan
maupun orangtua wali siswa.
3. Skorsing.
4. SMP Muhammadiyah Salatiga menyerahkan kembali siswa
kepada orangtua.
Demikian tata tertib ini dibuat untuk dilaksanakan dengan
8. Sarana dan Prasarana
Dalam proses membelajaran tidak lepas dari fasilitas, dimana
fasilitas tersebut sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMP
Muhammadiyah untuk kebutuhan siswa agar tercapai tujuannya adalah
No. Ruang Jumlah Luas Keterangan
9. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP Muhammadiyah Salatiga
Dalam kegiatan ekstrakulikuler siswa di SMP Muhammadiyah
tidak wajib mengikuti kegiatan tersebut kecuali kegiatan ekstrakulikuler
Pramuka yang mana semua siswa wajib mengikuti kegiatan tersebut.Dan
yang tidak wajib disarankan untuk mengikuti yang diminati dari beberapa
kegiatan ekstrakulikuler tersebut.
Kegiatan ektrakulikuler adalah kegiatan tambahan di luar jam
efektif pembelajaran yang bertujuan untuk pengembangan bakat. Berikut
ini kegiatan ekstrakulikuler:
No. Kegiatan Ekstrakulikuler
1. Pramuka (Wajib)
2. Tilwah Al-Qur’an
3. Kaligrafi
4. Renang
5. Drum Band
6. Tapak Suci
7. PAI (BTQ, Seni Baca Al-Qur’an dan Ceramah Keagamaan
(Muhadarah)