• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS - Test Repository"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN

PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Endah Rofika Saraswati

NIM : 111 14 189

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN

PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata I untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Endah Rofika Saraswati

NIM : 111 14 189

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

“Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu

(8)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini saya

persembahkan kepada:

1. Kedua orangtuaku tercinta Bapak Suwito dan Ibu Sofiatun yang selalu

menasehati, terimakasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan,

kesabaran, jerih payahnya mendidikku dari kecil sampai sekarang dan

tidak pernah lelah untuk selalu mendo’akan yang terbaik tanpa henti untuk

menjadi pribadi yang bermanfaat.

2. Adikku Amelia Putri Dwi Rahayu tersayang yang telah memberikan

semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

3. Sahabat-sahabatku (Nur Chasanah, Fatikatul Malikah, Eva Septiana,

Farida, Tutik Mutmainah, Nely Maksudah, Hani Latifah, Novlita

Zalikapuri, Harnia Eka Prasanti, Rif’a Muafia, Qurnia Nur Aida dan

semua teman-teman seperjuangan untuk mengapai cita-citanya) yang telah

memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Semua teman- teman PPL di SMP Muhammadiyah Salatiga (Ardhi, Emy,

Lia, Mbak Maya, Mbak Fatqi, Rohmat dan Hisyam) dan semua

teman-teman KKN di Dusun Kalikan Desa Kedungdjati (Novi, Nurul, Ipech,

Regina, Erlina, Fatma, Adib dan Bayu) yang telah memberikan

pengalaman hidup yang luar biasa.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

skripsi dengan judul “MANAJEMEN PEMBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA”. Skripsi

ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,

tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd selaku Dekan Fakultas Jurusan Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati. M.SI selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dengan penuh kesebaran memberikan nasehat, arahan, serta

(10)

5. Bapak dan ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Terimakasih untuk SMP Muhammadiyah Salatiga, Bapak H. Yudi

Haryono, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga,

dan semua guru serta karyawan di SMP Muhammadiyah Salatiga yang

telah memberikan informasi dan data yang dapat diperlukan dalam

penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna, semua ini

karna keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang

bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis

selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan barokah di dunia dan di

akhirat Amin yarobbal ‟alamin.

Salatiga, 25 Agustus 2018

(11)

ABSTRAK

Saraswati, Endah Rofika. 2018. Manajemen pembiasaan membaca al-Qur’an pada

siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilawati, M.SI.

Kata Kunci: Pembiasaan membaca al-Qur’an.

Pembiasaan perlu diterapkan oleh guru dalam proses pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta didik dengan sifat-sifat baik dan terpuji, sehingga aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik terekam secara positif. Tujuan yang diingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana

perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP

Muhammadiyah Salatiga. (2) Bagaimana proses pembiasaan membaca al-Qur’an

pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga. (3) Manfaat apa saja dalam

melaksanakan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, pendekatan kualitatif diskriptif analisis yang menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Pembiasaan membaca al-Qur’an

direncanakan sebelum proses pembelajaran dimulai dengan batasan waktu 15-20 menit, dengan jadwal yang disusun oleh Koordinasi Keagaman di SMP Muhammadiyah Salatiga, hal ini bertujuan agar siswa dapat membiasakan dirinya

untuk membaca al-Qur’an disekolah maupun dirumah. (b) Proses pembiasaan

membaca al-Qur’an ada beberapa tahapyaitu, diawali dengan membaca ta’awudz

dan membaca surat al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat yang sudah

dijadwalkan oleh Koordinasi Keagaman di SMP Muhammadiyah Salatiga dan

diakhiri dengan membaca do’a penutup/ selesai membaca al-Qur’an. (c) Manfaat

yang diperoleh dalam melaksanakan pembiasaan membaca al-Qur’an, yaitu guru

memiliki kesempatan untuk berdzikir bersamaan dengan siswa-siswi dalam

membaca al-Qur’an, siswa menjadi semakin lancar dalam membaca al-Qur’an dan

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM ...iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERTANYAAN KEASLIAN TULISAN... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... x

ASBTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang………1

B. Rumusan Masalah………...4

C. Tujuan Penelitian………4

D. Manfaat Penelitian………..5

E. Kajian Penelitian Terdahulu………...5

F. Penegasahan Istilah………6

(13)

BAB II LANDASAN TEORI……….11

A. Manajemen………11

1. Pengertian Manajemen………..11

2. Fungsi-fungsi Manajemen……….12

3. Proses Kegaiatan Manajemen………15

B. Pembiasaan………16

1. Pengertian Pembiasaan………..16

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan………..19

C. Pengertian Membaca……….20

D. Rangkuman membaca al-Qur’an………...21

1. Pengertian Al-Qur’an………21

2. Tujuan Membaca Al-Qur’an………...22

3. Keutamaan Membaca Al-Qur’an………..24

BAB III METODE PENELITIAN………..27

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian………27

2. Lokasi Penelitian………28

3. Sumber Data………...28

4. Prosedur Pengumpulan Data………..29

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA………34

A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga………...34

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga………….34

2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Salatiga………..35

(14)

4. Identitas SMP Muhammadiyah Salatiga………36

5. Tujuan berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga………..39

6. Data Guru dan Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga……….39

7. Tata Tertib Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga………...43

8. Sarana dan Prasarana………...49

9. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP Muhammadiyah Salatiga………51

10.Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah………..52

B. Analisis Data………53

1. Perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga……….53

2. Proses pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga……….56

3. Manfaat apa saja yang diperoleh dalam melaksanakan pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga………56

BAB V PENUTUP………59

A. Kesimpulan……….59

B. Saran ………..61

DAFTAR PUSTAKA………62 RIWAYAT HIDUP PENULIS

(15)

DAFTAR TABLE

Table 3.1 Data Diklat/ Penataran yang pernah diikuti oleh Kepala Sekolah ... 35

Table 3.2 Data Guru dan Daftar Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga ... 37

Table 3.3 Daftar Sarana Prasarana ... 39

Table 3.4 Kegiatan Ekstrakurikuler SMP Muhammadiyah Salatiga ... 41

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar SKK

2. Nota Pembimbing Skripsi

3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

4. Lembar Konsultasi

5. Kode Penelitian

6. Hasil Wawancara

7. Daftar Riwayat Hidup

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana yang dikutip oleh Suwarno (2006: 19) didalam UU

Nomer 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, tercantum pengertian pendidikan.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut George F. Kneller (Suwarno, 2006: 19) pendidikan memiliki

arti luas dan sempit.Dalam arti luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan

atau pengalaman yang memengaruhi perkembangan jiwa, watak ataupun

kemauan fisik individu. Dalam arti sempit, pendidikan adalah suatu proses

mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan dari generasi

kegenerasi yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga

pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi, atau lembaga-lembaga lain.

Penjelasan di atas menjelaskan tentang betapa pentingnya peran

pendidikan dalam mewujudkan manusia yang utuh dan mandiri serta menjadi

manusia yang mulia dan bermanfaat bagi lingkungan serta bagi bangsa dan

negara. Sama pentingnya dengan pendidikan Islam bagi manusia sebagai

(18)

nilai-nilai Islam yang diselaras dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan

mendapatkan hasilnya di akhirat.

Menurut Achamdi (Arifin, 2003: 4) pendidikan Islam dapat diartikan

segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta

sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbentuknya manusia

seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.

Dalam pendidikan Islam yang berperan penting bagi peserta didik,

untuk menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat serta

senang dan gemar dalam mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam

yang berhubungan dengan Allah Swt dan manusia serta mewujudkan akhlak

yang mulia dan berbudi pekerti, tidak hanya itu tetapi juga dapat

membiasakan membaca ayat suci al-Qur’an, hal ini bertujuan bahwa al

-Qur’an itu sebagai petunjuk hidup bagi setiap umat Islam, sehingga dapat

dijadikan sebagai pegangan yang kokoh dalam menjalani hidup didunia dan

akhirat kelak.

Menurut Syarifudin (2003: 45), membaca al-Qur’an terdapat

keutamaan-keutamaannya, yaitu: menghasilkan pahala, sebagai obat (terapi)

jiwa yang gundah, memberikan syafa’at, menjadi nur di dunia sekaligus

menjadi simpanan di akhirat, dan malaikat turun memberikan rahmat dan

ketenangan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arief (2002: 101) Pembiasaan

(19)

atau sebuah cara yang dapat dilakukan untuk pembiasaan anak didik berfikir,

bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama Islam. Dari

penjelasaan tersebut bahwa tujuan pembiasaan adalah untuk melatih serta

membiasakan anak didik secara konsisten dengan sebuah tujuan, sehingga

benar-benar tertanam dalam diri anak dan akan menjadi kebiasaan bagi setiap

anak.

Manajemen dapat diartikan sebagai sebuah proses yang terdiri dari

tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, pendorongan, dan

pengendalian. Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil salah satu

tindakan dari manajemen, yaitu: perencanaan atau planning. Karena dalam

penelitian ini, peneliti lebih fokus pada perencanaan dalam pembiasaan yang

terkait dengan waktu, tempat dan jadwal dalam pembiasaan membaca

al-Quran.

SMP Muhammadiyah Salatiga sudah menerapakan pembiasaan

membaca al-Qur’an yang dilakukan setiap hari sebelum proses pembelajaran

dimulai. Pembiasaan ini dilaksanakan di kelas VII, kelas VIII, kelas IX.Dalam

pembiasaan ini sudah menjadi kewajiban bagi siswa-siswinya untuk

melaksankan kegiatan tersebut.Dalam SMP Muhammadiyah Salatiga guru

berupaya untuk meningkatakan kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an,

karena agar semua siswa-siswi SMP Muhammadiyah Salatiga dapat membaca

al-Qur’an dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya ada

(20)

Dengan itu guru SMP Muhammadiyah Salatiga mengadakan beberapa

upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca al-Quran

dengan mengadakan pembiasaan membaca al-Qur’an setiap hari sebelum

proses pembelajaran dimulai.

Dari permasalahan yang dipaparkan di atas, maka penulis menarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “MANAJEMEN PEMBIASAAN

MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam peneliti

ini adalah:

1. Bagaimana perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’anpada siswa

kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga ?

2. Bagaimana proses pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas

VII di SMP Muhammadiyah Salatiga ?

3. Manfaat yang diperoleh dari pembiasaan membaca al-Qur’an di SMP

Muhammadiyah Salatiga ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui perencanaan pembiasaan membaca al-Qur’an pada

(21)

2. Mengetahui proses pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.

3. Mengetahui manfaat yang diperoleh dari pembiasaan membaca

al-Qur’an di SMP Muhammadiyah Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat memberikan

informasi yang jelas dan diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

maupun praktis antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian yang dilakukan memberikan sumbangan

pemikiran terhadap wacana Pendidikan Agama Islam khususnya di bidang

pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa, khususnya dapat

memperkaya ilmu pengetahuan yang ditekankan pada pendidikan agama

Islam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik: agar dapat membiasakan diri dalam membaca

al-Qur’an.

b. Bagi peneliti: menambah pengetahuan serta sebagai bekal untuk

menjadi seorang pendidik.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu sangat berguna bagi pembahasan skripsi

ini. Untuk mengkaji skripsi ini, peneliti melakukan kajian terhadap

(22)

Pertama, Skripsi yang berjudul program pembiasaan membaca

al-Qur’an Kelas V di MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara, yang ditulis

oleh Nurul Faizah Lestari, jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.Universitas Sunan Kalijaga

Yogyakarta 2015. Skripsi ini mengkaji tentang pentingnya pembiasaan

membaca al-Qur’an di MI Muhammadiyah Watubelah Banjarnegara.

Kedua, Skripsi yang berjudul pembiasaan membaca al-Quran di MI

Ma’Arif NU Singosari Kecamatan Karangwelas Kabupaten Bayumas, yang

ditulis oleh Muhammad Syarifudin, jurusan Pendidikan Agama

Islam.Fakultas Tarbiyyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri

Purwakarta 2016. Skripsi ini mengkaji tentang pelaksanaan pembiasaan

membaca al-Qur’an di MI Ma’Arif NU Singosari Kecamatan Karangwelas

Kabupaten Bayumas.

Persamaan dari kedua penelitian di atas yakni membahas mengenai

pembiasaan membaca al-Qur’an dan pelaksanaannya. Perbedaan antar

keduanya yakni, mengkaji tentang faktor pendukung dan penghambat

pembiasaan membaca al-Qur’an pada kelas V di MI Muhammadiyah

Watubelah Banjarnegara. Sedangkan penelitian kedua mengkaji tentang

kendala-kendala dalam pembiasaan membaca al-Qur’an di MI Ma’Arif NU

(23)

F. Penegasan Istilah

1. Manajemen

Menurut Terry (Mufron, 2015: 141) manajemen adalah mencapai

tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu melalui usaha-usaha orang lain.

Sedangkan menurut Indro dan Agus mengemukakan bahwa pengertian

manajemen merupakan ilmu tentang upaya manusia untuk memanfaatkan

semua sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai suatu tujuan yang

efektif dan efesien.

2. Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang

penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat

disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber,

meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan,

ada beberapa tahap, yaitu tahap identifikasi masalah, tahap perumusan

masalah, tahap penetapan tujuan, tahap identifikasi (Rugaiyah dan Ateik,

2011: 30-32).

3. Pembiasaan

Menurut Mulyasa (2014: 165-169) pembiasaan adalah sesuatu

yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat

menjadi kebiasaan. Pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang

dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pembiasaan menempatkan

manusia sebagai sesuatu yang istimewa yang dapat menghemat kekuatan,

(24)

itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan

dan aktifitas lainnya.

4. Membaca

Menurut Nurhadi (Somadayo, 2011: 5) membaca adalah suatu

proses yang kompleks dan rumit. Kompleks berarti dalam proses

membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor ekternal pembaca.

Faktor internal berupa faktor intelegensi, minat, sikap bakat, motivasi ,

tujuan membaca dan sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk

sarana membaca, teks bacaan, faktor lingkunga atau faktor latar belakang

sosial ekonomi, kebiasaan dan tradisi membaca.

5. Al-Qur’an

Menurut Saleh (2005: 17) al-Qur’an adalah kalam Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril.

Al-Qur’an ini juga dipandang sebagai keagungan (majid) dan penjelasan

(mubin). Kemudian juga seringkali disebut sebagai petunjuk (hidayah)

dan buku (kitab). Namun nama yang banyak dipergunakan untuk

menyebut al-Qur’an adalah buku (kitab) dan al-Qur’an yang berisi segala

hal mengenai petunjuk yang membawa hidup manusia bahagia di dunia

dan bahagia di akhirat kelak. Kandungan yang ada di dalam al-Qur’an

meliputi segala hal sebagaimana difirmankan Allah di dalam al-Qur’an

(25)

Artinya: “Dan tidak seekor binatang pun yang ada di bumi

burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya

merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatupun yang

kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhan mereka

dikumpulkan ( Departemen Agama RI, 2005: 106).

G. Sistematika Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menyusun kedalam 5 (lima) bab, untuk

memudahkan bagi para membaca dalam pembelajari dan memahami skripsi

ini, yaitu:

1. BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan memuat: latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, dan sistematika penulisan.

2. BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang: pengertian, fungsi Manajemen dan

proses kegiatan manajemen, pengertian dan kekurangan/ lebihan

pembiasaan, rangkuman membaca al-Qur’an: pengertian, tujuan

(26)

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi

penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, pengecekan

keabsahan data, tahap-tahap penelitian.

4. BAB IV : PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini berisi paparan data (sejarah, tujuan dan visi misi

berdirinya SMP Muhammadiyah, sarana prasarana, jadwal,

tatatertib, struktur organisasi SMP Muhammadiyah Salatiga) dan

analisis data.

5. BAB V : PENUTUP

(27)

BAB II

LADASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Menurut Hikmat (2009: 11) manajemen dalam bahasa Inggris

adalah “to manage” yang berarti mengatur atau mengelola. Pengertian

menajemen menurut Kathryn M. Bartol dan David C. Martin dalam

bukunya Hamalik (2008: 154) adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan

organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama, yaitu

merecanakan (planing), mengorganisasikan (organizing), memimpin

(leading) dan mengendalikan (controlling).

Selanjutnya menurut G.R.Terry (Hikmat, 2009: 12-13)

mengatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri

atas tindakan-tindakan perencanaan, perorganisasian, penggerakaan, dan

pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran

yang telah ditentukan.

Sedangkan menurut James A.F.Stoner manajemen sebagai proses

perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan sumber daya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Hikmat,

2009: 12-13).

Dari pejelasan di atas dapat diambil suatu pengertian manajemen

(28)

dengan tindakan-tindakan yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengendalian yang telah ditentukan untuk mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan.

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas dalam manajamen, maka

segala kegiatan dilaksanakan sejalan dengan fungsi-fungsi manajemen,

berikut fungsi-fungsi manajemen, yaitu: (Rugaiyah dan Ateik, 2011:

30-32).

1. Perencanaan

Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang

penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat

disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber,

meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam

perencanaan, ada beberapa tahap, yaitu tahap identifikasi masalah,

tahap perumusan masalah, tahap penetapan tujuan, tahap identifikasi

alternatif, tahap pemilihan alternatif, dan elaborasi alternatif.

2. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan kegiatan mengelola bidang garapan

manajemen pendidikan yang meliputi kegiatan perorganisasian,

pengarahan dan pengkoordinasikan.

a. Pengorganisasian yaitu keseluruhan proses untuk memilih dan

(29)

mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang

orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di

dalam kegiataan pengorganisasian adalah penetapan tugas,

tanggung jawab.

b. Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa

yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki.

Suharsimi Arikunto memberikan definisi pengarahan sebagai

penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terhadap

para petugas yang terlibat, baik secara struktual maupun fungsional

agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan

pengarahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain

dengan: melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan

dilakukan individu atau kelompok dan memberikan petunjuk

khusus, baik secara lisan maupun tertulis, secara langsung maupun

tidak langsung.

c. Pengkoordinasian adalah sebagai usaha menyatupadukan kegiatan

dari berbagai individu di lembaga agar kegiatan berjalan selaras

dengan anggota. Usaha pengkoordinasiaan dapat dilakukan melalui

berbagai cara, seperti melaksanakan penjelasaan singkat (briefing),

mengadakan rapat kerja, memberikan petunjuk pelaksanakan dan

petunjuk teknis, dan memberikan balikan tentang hasil suatu

(30)

3. Pengontrolan dan Penilian

Pengontrolan adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam

suatu lembaga, agar sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam

perencanaan. Penilian dilakukan untuk melihat sejauh mana tujuan

yang telah ditetapkan tercapai serta mengetahui kekuatan dan

kelemahan program yang telah dilaksanakan secara lebih rinci.

Maksud penilian diarahkan untuk: memperoleh dasar bagi

pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan tersebut

berhasil, menjamin cara bekerja yang efektif dan efesien, memperoleh

fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindarkan

situasi yang dapat merusak, dan memajukan kesanggupan para guru

dan orang tua murid dalam mengembangkan organisasi sekolah.

Penilian dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau

pengamatan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

4. Fungsi kepemimpinan

Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi, mendorong,

membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain (dalam hal

ini guru, staf, siswa dan orang tua siswa) untuk bekerja dalam

mencapai tujuan yang diinginkan. Pemimpin yang efektif adalah

pemimpin yang mempunyai visi dan mampu merealisasikannya

(31)

3. Proses Kegiatan Manajemen

Menurut Soedjadi dalam bukunya Susilawati (2009:19) proses

kegiatan yang dimaksud dalam manajemen adalah :

a. Perencanaan (planning)

b. Pengorganisasian (organizing)

c. Pendorongan (motivating)

d. Pengendalian atau control (controlling)

Sebagaimana yang dipaparkan oleh Susilawati (2009: 19-20)

perencaaanadalah proses kegiatan pemikiran, dugaan, dan penentuan

prioritas yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan

tindakan yang sebenarnya dalam rangka mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan.

Menurut Sulistryorini (2009: 29) pengorganisasian adalah suatu

mekanisme atau suatu struktur yang dengan struktur itu semua subjek,

perangkat lunak dan perangkat keras yang kesemuanya dapat bekerja

secara efektif dan dapat dimanfaatkan menurut fungsi dan porposinya

masing- masing.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sulistryorini (2009: 268)

motivasi berasal dari kata “movere” yang bearti dorongan dalam istilah

bahasa Inggrisnya disebut motivation. Motivasi dapat didefinisikan

sebagai sesuatu usaha menimbulkan dorongan (motif) pada individu

(kelompok) agar bertindak. Menurut Robbin motivasi yaitu kehendak atau

(32)

yang dirasakan. Sedangkan menurut Denis D. Umsot (motivasi) adalah

proses yang meyebabkan tingkah laku seseorang menjadi bergairah,

terarah, dan tudak mudah putus asa.

Controlling (pengawasan) merupakan langkah penentu terhadap

apa yang harus dilaksanakan, sekaligus menilai dan memperbaiki

sehingga pelaksanannya sesuai dengan rencana serta terwujudnya secara

efektif dan efesien. Menurut Siagian fungsi pengawasan yaitu upaya

penyesuaian antara rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan atau

hasil yang benar-benar dicapai. Untuk mengetahui hasil yang dicapai

benar-benar sesuai dengam rencana yang telah disusun diperlukan

informasi tentang pencapaian hasil (Sulistryorini: 2009, 32).

B. Pembiasaan

1. Pengertian Pembiasaan

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Arief (2002: 110) Secara

etimologi pembiasaan berasal dari kata “biasa” dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia “biasa” adalah lazim atau umum (KBBI, 2007: 225). Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti proses,

sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu atau

seseorang menjadi tebiasa.

Menurut Mulyasa (2014: 165-166) pembiasaan adalah sesuatu

yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat

(33)

manusia sebagai sesuatu yang istimewa yang dapat menghemat kekuatan,

karena akan menjadi kebiasaan yang melekat dan spotan, agar kekuatan

itu dapat dipergunakan untuk berbagai kegiatan dalam setiap pekerjaan

dan aktifitas lainnya.

Menurut Arief (2002: 111) dalam kaitannya dengan metode

pembiasaan pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa

pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan

anak didik berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tutunan ajaran

agama Islam. Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapaanya

dilakukan terhadap peserta didik yang berusia dini, karena memiliki

rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang,

sehingga mereka mudah terlarut dengan kebiasaan-kebiasaan yang mereka

lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai awal dalam proses pedidikan,

pembiasaan merupakan cara yang tertanam dalam dirinya ini kemudian

akan teringat dalam kehidupannya.

Sebagaimana yang dipaparakan oleh Mulyasa (2014: 167-169)

pembiasaan dilaksanakan secara terprogram dan secara tidak terprogram.

Pertama, kegiatan pembiasaan yang secara terprogram dapat dilaksanakan

dengan perencanaan khusus untuk mengembangkan pribadi peserta didik

secara individual dan kelompok, klasikal sebagai berikut:

a. Biasakan peserta didik untuk bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengkonstruksi sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru

(34)

b. Biasakan melakukan kegiatan inkuiri dalam setiap pembelajaran.

c. Biasakan peserta didik untuk bertanya dalam setiap pembelajaran.

d. Biasakan belajar secara kelompok untuk menciptakan ”masyarakat

belajar”.

e. Guru harus membiasakan diri menjadi model dalam setiap

pembelajaran.

f. Biasakan melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran.

g. Biasakan melakukan penilian yang sebenarnya, adil, dan trasnparan

dengan berbagai cara.

h. Biasakan peserta didik untuk bekerja sama, dan saling menunjang.

i. Biasakan untuk belajar dari berbagai sumber.

j. Biasakan peseta didik untuk sharing dengan temannya.

k. Biasakan peserta didik untuk berpikir kritis.

l. Biasakan untuk bekerja sama dan memberikan laporan kepada orang

tua peserta didik terhadap perkembangan perilakunya.

m. Biasakan peserta didik untuk berani menanggung risiko.

n. Biasakan peserta didik terbuka terhadap kritikan.

o. Biasakan peserta didik mencari perubahaan yang lebih baik.

p. Biasakan peserta didik terus menerus melakukan inovasi dan

improvisasi demi perbaikan selanjutnya.

Kedua, kegiatan pembiasaan secara tidak terprogram dapar

(35)

a. Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara

bendera, senam, shalat berjamaah, keberaturan, pemeliharaan

kebersihan dan kesehatan diri.

b. Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam kejadian khusus

seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah

pada tempatnya, antre, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).

c. Keteladanan, adalah pembiasaan dalam bentuk perilkau sehari-hari

seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, datang tepat waktu.

Menurut Mulyasa (2014:165) dalam bidang psikologi pendidikan,

metode pembiasaan dikenal dengan istilah operan conditionting,

mengajarkan peserta didik untuk membiasakan perilaku terpuji, displin,

giat belajar, bekerja keras, ikhlas, jujur dan bertanggung jawab atas setiap

tugas yang telah diberikan. Metode pembiasaan ini perlu diterapkan oleh

guru dalam proses pembentukan karakter, untuk membiasakan peserta

didik dengan sifat-sifat baik dan terpuji, sehingga aktifitas yang dilakukan

oleh peserta didik terekam secara positif.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembiasaan.

Adapun kelebihan dan kekurangan metode pembiasaan adalah

sebagai berikut: (Arief, 2002: 115-116).

a. Kelebihan

1. Dapat menghemat tenaga dan waktu dengan baik.

2. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah

(36)

3. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang

paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.

b. Kekurangan

Kekurangan dalam metode ini adalah membutuhkan

tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan sebagai

contoh tauladan didalam menanamkan sebuah nilai kepada

anak didik. Oleh karena itu, pedidik yang dibutuhkan dalam

mengaplikasikan pedekatan ini adalah pendidik pilihan yang

mampu menyelaraska antara perkataan dan perbuatan,

sehingga tidak ada kesan bahwa pendidik hanya mampu

memberikan nilai tetapi tidak mampu mengamalkan nilai yang

disampikan terhadap anak didik.

C. Pengertian Membaca

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Somadayo (2011: 4-5) membaca

adalah suatu kegiatan interaktif untuk memahami arti atau makna yang

terkandung di dalam bahan tulis. Di samping itu, membaca juga merupakan

suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media

kata-kata atau bahan tulis.

Menurut Davies menyatakan bahwa membaca adalah suatu proses

mental atau proses kogitif yang didalamnya seorang pembaca diharapkan bisa

(37)

bahwa kegiatan membaca merupakan sebuah kegiatan yang bersifat aktif dan

interaktif (Somadayo, 2011: 5).

D. Rangkuman Membaca Al-Qur’an 1. Pengertian Al-Qur’an

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Khallaf ( 2003: 17) secara

bahasa al-Qur’an adalah mashdar kata أرق dari wazan

ةئارق

-

أرقي

-

أرق

Menurut Faizah (2008: 97) al-Qur’an secara bahasa artinya

“bacaan”. Menurut Ali as-Sabuni dalam bukunya at-Tibyan definisi

al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandinganya, diturunkan lepada

Nabi Muhammad Saw, penutup para nabi dan rasul, dengan perantara

Jibril, dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan

kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, serta membaca san

mempelajarinya merupakan ibadah, terdapat dalam mushaf dimulai dari

surat al-Fatihah dan ditutup degan surat an-Nas. Sebagaimana yang

dijelaskan oleh Syarifuddin (2004: 49) yang dimaksud dengan mutawatir

adalah disampaikan dan disebarluaskan secara periwayatan oleh banyak

yang tidak mungkin bersekongkol untuk berdusta.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an adalah

kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk

diamalkan dan dijadikan pedoman hidup bagi umatnya, yang berbentuk

mushaf yang berisi surat-surat berbahasa Arab yang mengandung mukjizat

(38)

2. Tujuan membaca Al-Qur’an

Adapun tujuan membaca al-Qur’an adalah sebagai berikut: (Al

lahim, 2010: 61-109)

a. Membaca al-Qur’a untuk mendapatkan ilmu.

Orang yang membaca al-Qur’an akan medapatkan

berbagai keutamaan. Keutamaan bagi orang yang membaca

al-Qur’an adalah akan mendapatkan ilmu. Allah berfirman:

Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan

kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka

memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran

orang-orang yang mempunyai fikiran”.(Qs. Shaad: 29)

(Depatemen Agama RI, 2005: 363).

b. Membaca al-Qur’an untuk mengamalkannya.

Dalam membaca al-Qur’an harus disertai dengan niat

untuk mengamalkannya, dengan tujuan untuk mencari ilmu

yang terkandung didalamnya kemudian diamalkan. Al-Qur’an

adalah petunjuk praktis untuk mengaktifkan hati serta

memeliharanya.

(39)

Ketika membaca al-Qur’an setiap muslim hendaknya senantiasa menghadirkan niat untuk bermunajaat kepada Allah

Swt agar dapat merasakan nikmatnya membaca al-Qur’an dan

yakin bahwa Allah melihatnya, mendengar bacaannya, memuji

dan membangga-banggakannya dihadapan para malaikat.

d. Membaca al-Qur’an untuk mendapatkan pahala.

Rasulullah Saw bersabda:

“ Barang siapa yang membaca satu huruf dari al

-Qur’an maka pahala baginya satu kebaika dilipat gandakan

menjadi sepuluh kebaikan yang sama, saya tidak mengatakan:

alif lam mim itu satu huruf akan tetapi alif itu satu huruf, lam

itu satu huruf, dan mim itu satu huruf” (HR. Tirmidzi)

https://muslim.or.id.

e. Membaca al-Qur’an sebagai obat.

(40)

Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang

kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi

penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta

rahmat bagi orang-orang yang beriman” (Depatemen Agama RI,

2005: 171).

Al-Qur’an adalah obat hati untuk segala penyakit nafsu dan bisikan setan, juga sebagai obat untuk terindar dari

berbagai penyakit fisik, maka apabila seseorang dapat meraih

tujuan ini dia akan mendapatkan dua obat penawar yaitu obat

rohani dan obat jasmani.

Dapat diartikan dari penjelasan di atas tujuan membaca

al-Qur’an adalah yang pertama dengan membaca agar dapat

memahami isi al-Qur’an, dan yang kedua bertujua agar siswa

mampu megambil manfaat dari pesan-pesan yang disampaikan

Allah melalui al-Qur’an dan mengamalkannya.

3. Keutamaan Membaca Al-Qur’an.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh Syarifuddin (2004: 41-42).

Tentang keutamaan-keutamaan membaca al-Qur’an sebagai berikut:

1. Nilai pahala, kegiatan membaca al-Qur’an per satu hurufnya

dinilai satu kebaikan dan satu kebaikan ini dapat

dilipatgandakan hingga sepuluh kebaikan. Bila satu ayat atau

(41)

2. Obat (terapi) jiwa yang gundah, membaca al-Qur’an bukan saja amal ibadah, namun juga bisa menjadi obat dan penawar jiwa

gelisah, pikiran kusut, nirani tidak tentram, dan sebagainya.

Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Israa: 82:

Artinya: “Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang

menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman

dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang

zalim selain kerugian”(Depatemen Agama RI, 2005: 232).

3. Memberikan Syafaat, disaat umat manusia diliputi kegelisahan

pada hari kiamat. Al-Qur’an bisa hadir memberikan

pertolongan bagi orang-orang yang senantiasa membacanya

didunia.

4. Menjadi nur didunia sekaligus menjadi simpanan diakhirat,

dengan membaca al-Qur’an muka seorang muslim akan ceria

dan berseri-seri dan tampak anggun serta bersahaja karena

akrab bergaul dengan kalam Allah. Selain itu diakhirat

membaca al-Qur’an akan bisa menjadi deposito besar yang

(42)

5. Malaikat turun memberikan rahmat dan ketenangan, jika

al-Qur’an dibaca malaikat akan turun memberikan pada pembaca

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang

sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif.

Menurut Moleong (2008: 6) penelitian kualitatif adalah sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Basrowi dan Suwandi (2008:

20-21) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan

paradigma, strategi dan implementasi model secara kualitiaf. Secara umum

dalam penelitian kualitatif terdapat hal-hal sebagai berikut:

1. Data disikapi sebagai data verbal atau sebagai sesuatu yang dapat

ditransposisikan sebagai data verbal.

2. Diorientasikan pada pemahaman makna baik itu merujuk pada ciri,

hubungan sistematika, konsep, nilai, kaidah dan abstrak siformulasi

pemahaman.

3. Mengutamakan hubungan secara langsung antara peneliti dengan hal yang

diteliti.

(44)

Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian

yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistic

atau bentuk hitungan lain.

Dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam mengenai pelaksaan,

perencanaan dan evaluasi terhadap pembiasaan membaca al-Qur’an pada

siswa SMP Muhammadiyah Salatiga.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih penulis adalah SMP Muhamadiyyah Salatiga di

Jln.Cempaka No.5-7 , Kecamatan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo, Salatiga.

C. Sumber Data

Sebelum penelitian dilaksanakan, maka perlu ditentukan sumber data

yaitu subjek dari mana data diperoleh, sehingga peneliti memperoleh sumber

data yang dipandang paling mengetahui dan berhubungan langsung dengan

masalah yang diteliti.

Ada dua sumber yang digunakan peneliti, yaitu:

a.Data Primer

Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau

pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun

dalam bentuk file-file (Narimawati, 2008: 98). Dalam data ini harus

dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden,

yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita

(45)

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru dan siswa,

peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi

tentang manajemen pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa

kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari

dokumenta-dokumen grafis ( tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain),

foto-foto, film, rekaman, video, dan benda-benda yang dapat

memperkaya data-data (Arikunto, 2002: 20).

Peneliti menggunakan data sekunder untuk melengkapi

informasi yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka dan

wawancara langsung kepada guru, siswa dan kelapa sekolah yang

bersinggung dengan manajemen pembiasaan membaca al-Qur’an

pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Salatiga.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini digunakan beberapa

metode sebagai berikut:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah alat pengumpul data yang dilakukan

secara bertatap muka (face to face) bertujuan untuk menjaring data

dan informasi secara lisan dan langsung kepada sumber data

(46)

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara:

(Arikunto, 2010: 270)

a) Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang hanya membuat garis besar yang akan

ditanyakan. Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat

diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman

ini lebih banyak tergantung dari pewawancara.

Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden.

b) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang disusun secara terperinci sehingga

menyerupai check-list.

Wawancara yang dilakukan penulis dalam penelitian ini yaitu

kepada kepala sekolah dan guru-guru di SMP Muhammadiyah

Salatiga. Berguna untuk memperoleh data secara langsung yang

lebih mendalam dan akurat tentang permasalahan yang akan

diteliti.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek

dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandarrumidi,

2004: 69).

Dalam teknik ini yang digunakan oleh peneliti adalah

(47)

bersifat langsung yang bermaksud untuk mengetahui secara

menyeluruh dan konrit kegiatan-kegiatan pembiasaan membaca

al-Qur’an di SMP Muhammadiyah Salatiga. Dalam observasi ini yang menjadi objeknya antara lain aktifitas atau proses kegiatan

pembiasaan membaca al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data

mengenai hal-hal atau veriabel dengan membuka kembali catatan,

daftar riwayat hidup, transkip, dan lain-lain yang disebut dokumen.

Dokumen yang dimaksud adalah segala catatan baik berbentuk

kertas (hardcopy), maupun elektornik (softcopy). Dokumen dapat

berupa buku, artikel, media masa, catatan harian, undang-undang,

blog, halaman web, dan lainnya (Sarosa, 2012: 61). Data ini dapat

berupa data administrasi dan foto-foto di SMP Muhammadiyah

Salatiga.

4. Pengecekan Keabsahan Data

Ada empatkriteria yang digunakan dalam pengecekan data

kualitatif yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan

(transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability) (Moleong, 2008: 324).

(48)

a. Kepastian (confirmability) yang berfungsi sebagai

menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara

mengecek data dan informasi serta interprestsi hasil

penelitian didukung oleh materi.

b. Ketergantungan (dependability) digunakan untuk

menjaga kehati-hatian akan terjadi kemungkinan

kesalahan dalam mengumpulkan dan

menginterprestasikan data sehingga data dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

c. Kepercayaan (credibility) digunakan untuk membuktikan

data yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan

sebenarnya, ada beberapa teknik untuk mencapai

kreadibilitas ini antara lain: teknik triangulasi dan

ketekunan pengamatan.

5. Tahap-tahap Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian penulis membagi empat

tahap yaitu: Tahap sebelum kelapangan, tahap pekerjaan

dilapangan dan tahap analisis data, sebagai berikut:

a. Tahap sebelum kelapangan

Tahap ini mengkaji tentang penentuan fokus,

penyesuaian teori, pemohonan izin kepada subjek yang

(49)

b. Tahap pekerjaan di lapangan

Tahap ini mengkaji tentang pengumpulan

bahan-bahan yang berkaitan dengan pembiasaan membaca

al-Qur’an pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah

Salatiga. Data ini dapat diperoleh dengan wawancara,

observasi dan dokumentasi.

c. Tahap analisis data

Menurut Miles dan Huberman yang dikutip

Sugiono (2007: 337) aktifitas dalam analisis data yaitu

reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan.

1) Mereduksi atau nerangkum data, memiliki

hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal-hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya serta

membuangan yang tidak perlu.

2) Penyajian data dalam uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, dan sejenisnya naratif.

3) Penariakan kesimpulan berupa penemuan baru

yang belum pernah ada.

Pada tahapan ini, peneliti menganalisis data yang

terkumpul yang terdiri dari hasil wawancara, observasi, dan

domentasi dengan mengelompokkan, mengatur dan

(50)

BAB IV

PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga

Persyarikatan Muhammadiyah kota Salatiga berdiri untuk

masyarakat dengan mengemban visi dan misi berperan serta memajukan

dan meningkatkan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan,

dengan berdirinya SMP Muhammadiyah di Jalan Cempaka 5-7 Salatiga.

Dalam mewujudkan sebagian dari bukti nyata amal usaha

persyarikatan Muhammadiyah berupa sarana pendidikan ini, pemimpin

Muhammadiyah daerah Salatiga dan Kabupaten Semarang pada waktu itu

bekerja sama dengan instansi terkait tokoh-tokoh agama Isalam di Salatiga

dan Kabupaten dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI)

sebagai penyandang dana, maka berdirilah bangunan gedung sebagai

sarana pendidikan tingkat menengah yang sekarang menjadi SMP

Muhammadiyah Salatiga pada tanggal 5 Januari 1974.

Gedung SMP Muhammadiyah Salatiga ini diresmikan

penggunaannya pada hari sabtu tanggal 12 Juli 1975 M dan bertepatan

pada tanggal 3 Rajab 1395 H, yang pada waktu itu bertepatan dengan Hari

Koperasi si XXIII. Dengan demikian sarana pendidikan ini sudah

digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sejak tahun 1974

(51)

Tujuan pendirian SMP Muhammadiyah Salatiga merupakan suatu

lembaga pendidikan Islam, maka dasarnya adalah dari dasar organisasi

Muhammadiyah yaitu Islam Muhammad. Sedangkan dasar pendidikan

agama di SMP Muhammadiyah Salatiga adalah Pancasila dan UUD 1945.

Adapun ajaran umum pendidikan Islam di SMP Muhammadiyah

Salatiga adalah seperti tujuan pendidikan Muhammadiyah yaitu

mewujudkan masyarakat muslim yang berakhlaq mulia, cakap, percaya

pada diri sendiri serta berguna bagi masyarakat dan Negara.

Sedangkan tujuan khusus dari Yayasan Muhammadiyah yang

diberikan guru untuk siswa SMP Muhammadiyah Salatiga adalah

membawa dan mengembangkan pendidikan di Muhammadiyah mulai dari

tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi di daerah tingkat kota

Salatiga.

2. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah Salatiga Visi Sekolah:

Mengembangkan amanah dalam pengembangan ketaqwaan,

intelektual, kemandirian, kepeloporan semangat Amar Ma’ruf Nahi

Mungkar berpedoman pada al-Qur’an dan as-Sunnah.

Misi Sekolah:

Adapun misi yang ada di SMP Muhammadiyah Salatiga adalah

sebagai berikut :

a. Menggiatkan dan memotivasi beribadah, baik ibadah

(52)

b. Membentuk generasi yang tangguh, cerdas dan cinta tanah

air.

c. Mewujudkan sikap akhlakul karimah/ budi pekerrti luhur

dalam kehidupan sehari-hari.

d. Membentuk generasi terampil, kreatif, berdedikasi

keselaran dan keseimbangan emosi intelktual untuk

mewujudkan situasi yang kondusif.

e. Mendorong semangat berprestasi, berkarya dalam

semangat, kebersamaan/kekeluargaan, menumbuhkan

jalinan ukhuwah, silaturahmi, dan keteladanan.

3. Letak Geografis

Lokasi yang dipilih penulis adalah SMP Muhamadiyyah Salatiga

di Jln. Cempaka No.5-7 , Kecamatan Sidorejo Lor, Kelurahan Sidorejo,

Salatiga.

4. Identitas SMP Muhammadiyah Salatiga

1. Tahun Pelajaran : 2016 - 2017

2. Sekolah :

a. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Salatiga

b. Tahun Berdiri : 1 Juli 1974

c. NIS : 200160

d. NSS : 202036204018

e. NPSN : 20328430

f. Status Sekolah : Negeri / Swasta *)

g. Alamat Sekolah : Jalan Cempaka No. 5-7

(53)

h. Kelurahan : Sidorejo Lor

i. Kecamatan : Sidorejo

j. Kabupaten/Kota *) : Kota Salatiga

k. Provinsi : Jawa Tengah

f. Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah

(SM)/D-1/D-2/D-3/S-1/S-2/S-3 *)

g. Fakultas/Jurusan : Pendidikan Matematika.

h. Alamat Rumah : Perum Tegalrejo Permai VII.

i. Telepon :(0298) 325793

j. Nomer HP : 0858 6591 1070

4. Diklat/ Penataran yang pernah diikuti oleh Kepala Sekolah

Nama

Diklat Kepala SMP Nasional, Jakarta 2004 80 JPL

Pengelolaan

manajemen SMP/MTs.

Pola REDIP

Regional Provinsi Jawa

Tengah

2009 30 JPL

Workshop Akreditasi

SMP Provinsi Jawa

Tengah

Regional Provinsi Jawa

Tengah

(54)

Nama

Regional Provinsi Jawa

Tengah, Bandungan

2010 30 JPL

Pembinaan

Nasionalisme dan

Karakter

Regional Provinsi Jawa

Tengah, Semarang

2010 8 JPL

Bintek Penguatan

Kepala Sekolah

Nasional, Jakarta 2011 60 JPL

Bintek Sarana dan

Prasarana Kantin

Sekolah Sehat

Nasional, Salatiga 2011 8 JPL

Diklat Penguatan

Kemampuan Kepala

Sekolah

Nasional, Jogjakarta 2011 358

JPL

Diklat Peningkatan

Kompetensi Kepala

Sekolah

Regional Provinsi Jawa

Tengah, LPMP

Semarang

2012 40 JPL

Diklat Assessor

Penilaian Kinerja Guru

Regional Provinsi Jawa

Tengah, LPMP

(55)

5. Tujuan berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga

Mengembangkan amanah dalam pengembangan ketaqwaan,

intelektual, kemandirian, kepeloporan, semangat amar ma’ruf nahi

munkar berpedoman al –Qur’an dan as – Sunnah.

Pada setiap tahun pelajaran memberikan pelayanan pendidikan

peserta didik sesuai standar minimal pendidikan yang ditetapkan

Departemen Pendidikan Nasional dengan Kurikulum 2013 edisi Revisi

dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ditambah dengan

kurikulum ciri khusus pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Pendidikan Kemuhammadiyahan.

Tuntutan masyarakat bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus

atau lebih di sesuaikan tingkat kecakapan dan daya dukung masyarakat,

maka di setiap tahun pelajaran juga membuka kelas khusus dimaksudkan

untuk mempertegas arah kedepan menjadi sekolah yang berkualitas

namun dari sisi pendanaan terjangkau oleh masyarakat.

6. Data Guru dan Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di SMP

Muhammadiyah Salatiga bahwa guru berjumlah 26 guru. Sebagaimana

(56)

No. NAMA GURU

NIP

NUPTK TMT PEND.TERTINGGI

JURUSAN TAHUN

LULUS

1 H.Yudi

Haryono,M. Pd

NBM. 553.961

9254735636200003 01/07/1982 S1. Pend. Matematika

Th 2002

2 Thonik fathonah,

B. A.

NBM. 553.962

1037737641300013 01/07/1982 Sarmud IKIP

Ekonomi Umum Th

1982

3 Suci Rahayu,

S.Pd

NBM. 781.168

2142744646300073 15/07/1991 S1. Pend. Bhs Inggris

Th 2007

4 Sri Harmoni, S.

Pd

NBM. 781.170

4447745648300063 01/10/1992 S1. PKN Th 2014

5 Emy Setyowati,

S. Pd

NBM.837.993

4756748649300042 01/10/1996 S1. Biologi Th 2008

6 Sriyono, S. Pd

NBM. 901.706

7139747651200023 2000 S1. Pend pel. OR. Th

1998

7 Savitri Dewi, S.

Psi

NBM. 1094924

3555754655300023 01/10/2015 S1. Psikologi Th

2000

8 Sri Wuryantini,S.

Pd

NMB. 995.214

2054759661300063 01/10/2015 S1. Pend. Fisika th

2005

9 Taufiqur

Rahman, S. Si

NBM. 1094928

4845755656200022 01/10/2015 S1. Geografi Th 2001

10 Mursyidatun

Ni’mah,S. PdI NBM. 995. 126

453375860300103 01/10/2015 Tadris Agama Islam/

(57)

11 Khaliyatul

Husna, S. PdI

NBM. 995. 125

1633758662300002 01/10/2015 S1. Tarbiyah

Bhs.inggris Th 2005

12 Nova Tri Juhana,

S. Kom

NBM,--

_ 01/10/2015 Teknik Sistem

Komputer Th 2014

13 Drs.

Mulyono,M.Pdi

NIP.19600620

1993031003

4952738641200032 01/03/1993 S1 Tarbiyah PAI Th

1989

14 Puji Hastuti

NIP.19620115

1984032011

5447740643300022 01/03/1984 D1 –A1 Pen. IPS Ket

Jasa Th 1983

15 Nur Indah

Widyastuti, S.Pd

NIP.19600712

1985012001

3044738638300003 01/01/1985 S1 Pend Bhs. Indo Th

2011

16 Neni Junaeda,

S.Pd

NIP.19680804

1990032104

2136746651300003 1990 S1 Pend Matematika

Th 2004

17 Sri Suryani, S.Pd

NIP.1955040918

1 032006

2741733632300002 01/06/2015 S1 PPKN Th 2002

18 Noor Hidayah,

S.Pd

NBM,--

- 15/12/2011 S1 Pend Bhs dan

Sastra Jawa Th 2011

(58)

NBM,--

21 Syarif Hidayati,

S.Pd

604574764300083 01/07/1991 SMA IPS Th 1988

23 Kuncoro Broto P

NBM.1054.090

1433759661200062 01/07/2008 D.3 Pustaka Th 2015

24 Teguh

Table 3.2 sumber: dokumentasi SMP Muhammadiyah Salatiga

Sedangkan jumlah siswa keseluruhan tahun 2017/2018 menurut

data yang diperoleh dari penelitian ini adalah 399 siswa. Sebagaimana

yang dijelaskan dalam tabel berikut ini:

No Kelas

Jumlah Rombongan

Belajar

Jumlah Peserta Didik

Laki-laki Perempuan Seluruhnya

1 VII 4 100 52 152

2 VIII 4 75 62 137

3 IX 4 68 60 128

Jumlah 12 243 174 417

(59)

7. Tata Tertib SMP Muhammadiyah Salatiga I. WAKTU SEKOLAH

1. Siswa wajib hadir di sekolah paling lambat 10 menit sebelum

upacara bendera/ pelajaran dimulai.

2. Siswa yang bertugas piket kebersihan bertanggung jawab terhadap

kebersihan kelas pada hari piketnya dan wajib menyelesaikan

tugasnya sesudah jam pelajaran berakhir.

3. Siswa yang terlambat tiba di sekolah diperbolehkan masuk kelas

setelah mendapat izin dari guru piket.

4. Pada jam pertama dimulai dan setelah pelajaran terakhir selesai,

siswa wajib berdo’a bersama dengan khidmat.

5. Selama pelajaran berlangsung, siswa wajib mengikuti pelajaran

dengan tekun penuh perhatian serta bersikap sopan.

6. Selama jam sekolah siswa wajib berada di lingkungan sekolah dan

tidak dibenarkan meninggalkan sekolah kecuali memperoleh izin

dari guru piket/ wali kelas/ kepala sekolah.

7. Sebelum jam pertana dimulai dan selama jam istirahat siswa harus

berada diluar kelas.

8. Setiap pergantian jam pelajaran siswa dilarang keluar dari ruang

(60)

i. KETIDAK HADIRAN

1. Siswa yang berhalangan hadir karena sakit atau keperluan yang

penting wajib menyampaikan surat permintaan izin dari orangtua/

wali siswa kepada wali kelas/ guru piket/ guru BK.

2. Siswa yang selama 3 (tiga) hari atau lebih berturut-turut tidak

masuk sekolah tanpa izin/ keterangan dari orang tua/ wali siswa

dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Peringatan tertulis

b. Skorsing sementara

3. Siswa yang meninggalkan kelas karena ada kepentingan harus izin

kepada guru piket/ wali kelas.

4. Siswa yang meninggalkan kelas tanpa izin (membolos),

diperbolehkan masuk kelas dan mengikuti pelajaran setelah diantar

oleh orang tua/ wali siswa yang bersangkutan.

ii. KEWAJIBAN DAN HAK A. KEWAJIBAN

1. Siswa wajib mentaati tata tertib sekolah dan mengamalkan

Janji Pelajar Muhammadiyah.

2. Siswa wajib bertanggung jawab atas keamanan, ketentraman,

kebersihan, keindahan serta pemelihara gedung, halaman dan

perlengkapan sekolah.

(61)

4. Siswa wajib menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, guru/

staf tata usaha, almamater/ sekolah serta siswa lainnya,

dimanapun dan kapanpun.

5. Siswa wajib memiliki peralatan sekolah yang diperlukan dan

merawatnya dengan baik.

6. Siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan tertib, khidmat

dan bersungguh-sungguh.

7. Siswa wajib membayar SPP selambat-lambatnya tanggal 10

pada tiap bulan.

8. Siswa wajib menjadi anggota IPM (Ikatan Pemuda

Muhammadiyah), OSIS, Hisbul Wathon (HW) dan Pramuka.

9. Siswa wajib menjalin kerukunan, persahabatan, kesatuan dan

persatuan antar siswa SMP Muhammadiyah Salatiga pada

khususnya dan sesame siswa sekota Salatiga pada umumnya.

10.Siswa wajib bersikap sopan dan berperilaku santun dalam

perkataan dan perbuatan kepada siapapun baik di lingkungan

sekolah maupun di luar sekolah.

B. HAK

1. Siswa berhak menerima atau mengikuti pelajaran serta

kegiatan ekstrakurikuler dengan baik.

2. Siswa berhak mendapatkan perlakuan dan pelayanan

(62)

VI.PAKAIAN DAN POTONGAN RAMBUT A. PAKAIAN

1. Siswa wajib memakai seragam sekolah dengan rapi serta

sesuai dengan aturan yang berlaku:

a. Ikat pinggang hitam beralmamater (berlogo SMP

Muhammadiyah).

b. Sepatu hitam polos dan bertali hitam.

c. Kaos kaki putih beralmamater (berlogo SMP

Muhammadiyah)

d. Badge OSIS dan lokasi sekolah dipasang sesuai petunjuk.

4. Jadwal pemakaian seragam:

a. Senin dan Selasa : Seragam OSIS

b. Rabu dan Kamis : Seragam BATIK (Seragam

Khas Sekolah)

c. Jum’at : Seragam Hisbul Wathon (Kelas IX memakaiseragam Pramuka)

d. Sabtu : Seragam Pramuka.

5. Pada saat upacara bendera (setiap hari Senin atau Hari Besar

Nasional) siswa wajib berpakaian OSIS lengkap dengan

memakai topi.

6. Setiap mengikuti pelajaran olahraga siswa wajib berpakaian

(63)

B. RAMBUT

1. Siswa putra wajib mengatur atau menyisir rambut dengan

rapi dengan potongan rambut standart (tidak bermodel

macam-macam, misalnya: model punk, model kucir, model

jalur kutu, dll) dan dilarang mencukur rambut dengan model

plontos (gundul) atau mendekati gundul.

2. Siswa dilarang mengecat atau mewarnai rambut dengan

merah atau sejenisnya.

V. LARANGAN

Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga dilarang :

1. Membuang sampah bentuk apapun dan meludah sembarangan di

sembarang tempat.

2. Merokok, minum-minuman keras, minum obat terlarang,

mengkonsumsi narkoba baik di lingkungan sekolah maupun di

luar sekolah.

3. Berpacaran baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

4. Memakai perhiasan dan berhias yang berlebihan serta berkuku

panjang.

5. Melakukan kegiatan yang mengganggu/ menghambat jalannya

proses bekajar mengajar disekolah .

6. Berkata-kata kotor baik kepada sesame teman atau guru.

7. Berkelahi dengan sesame teman di sekolah maupun di luar

(64)

8. Mencorat-coret baju seragam OSIS , Pramuka, Hibul Wathon

dan seragam olahraga.

9. Mencorat-coret meja, kursi dan dinding sekolah.

10.Membawa TIP EX ke sekolah.

11.Membawa HP (Hand Phone) ke sekolah.

12.Membawa Kendaraan bermotor ke sekolah.

13.Membawa senjata tajam, buku atau gambar –gambar yang tidak

pantas dilihat.

14.Merubah bentuk celana panjang menjadi celana pensil.

15.Memotong jam pelajaran tanpa seijin guru piket atau wali kelas

(membolos).

VI.SANKSI-SANKSI

Siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib sekolah akan

dikenai tindakan/ sanksi berikut:

1. Peringatan lisan.

2. Peringatan tertulis baik kepada siswa yang bersangkutan

maupun orangtua wali siswa.

3. Skorsing.

4. SMP Muhammadiyah Salatiga menyerahkan kembali siswa

kepada orangtua.

Demikian tata tertib ini dibuat untuk dilaksanakan dengan

(65)

8. Sarana dan Prasarana

Dalam proses membelajaran tidak lepas dari fasilitas, dimana

fasilitas tersebut sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMP

Muhammadiyah untuk kebutuhan siswa agar tercapai tujuannya adalah

(66)

No. Ruang Jumlah Luas Keterangan

(67)

9. Kegiatan Ekstrakulikuler SMP Muhammadiyah Salatiga

Dalam kegiatan ekstrakulikuler siswa di SMP Muhammadiyah

tidak wajib mengikuti kegiatan tersebut kecuali kegiatan ekstrakulikuler

Pramuka yang mana semua siswa wajib mengikuti kegiatan tersebut.Dan

yang tidak wajib disarankan untuk mengikuti yang diminati dari beberapa

kegiatan ekstrakulikuler tersebut.

Kegiatan ektrakulikuler adalah kegiatan tambahan di luar jam

efektif pembelajaran yang bertujuan untuk pengembangan bakat. Berikut

ini kegiatan ekstrakulikuler:

No. Kegiatan Ekstrakulikuler

1. Pramuka (Wajib)

2. Tilwah Al-Qur’an

3. Kaligrafi

4. Renang

5. Drum Band

6. Tapak Suci

7. PAI (BTQ, Seni Baca Al-Qur’an dan Ceramah Keagamaan

(Muhadarah)

Gambar

Table 3.1 sumber: dokumentasi SMP Muhammadiyah Salatiga
Table 3.2 sumber: dokumentasi SMP Muhammadiyah Salatiga
Table 3.3 sumber: dokumentasi SMP Muhammadiyah Salatiga
Table 3.4 sumber: dokumentasi SMP Muhammadiyah Salatiga
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak..

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama (H1) pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread, market value, dan variance return secara simultan

Kami juga mengajukan permohonan pembayaran invoice untuk data berikut, dan akan segera melengkapi semua

Keefektifan tersebut berdasarkan hasil analisis data menggunakan sign test (tes tanda) menunjukkan hasil pengujian p= 0,031 lebih kecil dari p =0,05. Hasil tersebut

Menghitung total cadangan karbon hutan didasarkan pada kandungan biomasa dan bahan organik pada lima carbon pool (biomassa atas permukaan tanah, biomassa bawah permukaan tanah,

Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor

[r]

Penggunaan nilai wajar dalam menilai aset perusahaan dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasi keuntugan atau kerugian yang tidak