• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PENCARIAN RUTE ANGKUTAN UMUM KOTA YOGYAKARTA ( Studi Kasus DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI DIY )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI PENCARIAN RUTE ANGKUTAN UMUM KOTA YOGYAKARTA ( Studi Kasus DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI DIY )"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PENCARIAN

RUTE ANGKUTAN UMUM

KOTA YOGYAKARTA

( Studi Kasus DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI DIY )

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh :

Yohanna Aprinita Astiwi

NIM. 025314073

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

SISTEM INFORMASI PENCARIAN

RUTE ANGKUTAN UMUM

KOTA YOGYAKARTA

( Studi Kasus DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI DIY )

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika

Disusun oleh :

Yohanna Aprinita Astiwi

NIM. 025314073

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)

SEARCH INFORMATION SYSTEM

FOR YOGYAKARTA PUBLIC TRANSPORTATION LANE

( A Case Study at TRANSPORTATION DEPARTMENT )

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

to Obtain the Sarjana Teknik Degree

in Informatics Engineering

By :

Yohanna Aprinita Astiwi

NIM. 025314073

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF ENGINEERING

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Agustus 2007

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan tul us hati skripsi ini kupersembahkan untuk :

Tuh an Y esus dan Bunda M ar ia Yang selalu melimpahkan cinta, rahmat, keajaiban serta penyertaan N ya

Bapak dan Ibuk t er ci nt a Yang selalu m emberikan kasih sayang, doa serta semangatnya

Adek k u Di an n Teguh Yang memberikan hari-hari yang penuh warna

Laur ent ius Soni Kur niawan Yang dengan setia selalu mendukung dengan doa dan cinta

Tem en- t em en Tekni k Inf or m at ik a ‘02 Yang m emberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini

(8)

HALAMAN MOTTO

“ O r ang- or ang yang menabur dengan mencucur kan air mata, akan

menuai dengan ber sor ak- sor ai”

(M azmur 126:5)

(9)

ABSTRAKSI

Informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting di lingkungan pemerintahan, maupun masyarakat. Dalam tugas akhir ini penulis membangun sebuah Sistem Informasi Pencarian Rute Angkutan umum Kota Yogyakarta. Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Pencarian Rute Angkutan Umum Kota Yogyakarta yang ditujukan kepada para pengguna angkutan umum agar para pengguna angkutan umum dapat mencari rute angkutan umum yang akan digunakan dengan mudah, cepat, dan akurat. Pengguna angkutan umum juga dapat mengetahui rute yang dilewati sebuah angkutan, karena sistem ini dilengkapi dengan peta. Bagi Dinas Perhubungan, sistem ini digunakan untuk melakukan update data – data tentang angkutan umum dan menggambarkan rute angkutan umum ke dalam peta.

Metodologi penelitian untuk membuat sistem ini yaitu dengan menggunakan metodologi RPL terstruktur dengan tahap-tahapnya meliputi : analisis kebutuhan, perancangan sistem dan implementasi ke dalam sebuah program.

(10)

ABSTRACT

Information is a high need both for government environment and for society. In this thesis the writer wanted to build a Searching Information System for Yogyakarta City Public Transportation Lane. This study aimed to build searching information system for Yogyakarta city public transportation lane which is for user to make the them are able to search public transportation lane easily, quickly and accurately. Therefore, the user of public transportation are able to know lane which is passed by public transportation because the system is facilitated map. For transportation department, the system is used for updating the data about public transportation, and to draw public transportation lane in the map.

The research method used to develop this program is RPL structured method, which including these phase : requirement analysis, system design and implementing into a program.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Bapa di Surga, atas segala rahmat dan cinta kasih Nya, sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir yang berjudul “Sistem Informasi Pencarian Rute Angkutan umum Kota Yogyakarta Studi Kasus : Dinas Perhubungan DIY” merupakan salah satu syarat untuk memperolah gelar Sarjana Teknik Informatika, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari dalam mempersiapkan, menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Rm. Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom, M,Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(12)

5. Dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan yang membangun untuk tugas akhir ini.

6. Bapak Bele, Bapak Dhar yang selalu bertanya “Cari Pak Wawan mbak ????” dan Agus 03, terima kasih atas informasi, bantuan dan dukungannya.

7. Staff Sekretariat Fakultas Teknik, terima kasih atas bantuan informasi dan sarana prasarana yang mendukung.

8. Seluruh Staf Dinas Perhubungan DIY ( Pak Bagas atas informasi dan waktunya untuk mendengarkan dan membantu menyelesaikan kesulitan – kesulitan saya dengan kata – katanya yang selalu membuat saya ayem dan percaya diri dengan apa yang saya buat dalam penulisan tugas akhir ini, Pak Riski atas bantuan data – data nya ).

9. Bapak, Ibuk, yang selalu memberikan doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang. Dian adekku yang selalu bantu mengetik dan membawakan cpu kemana mana, Teguh “Untung” yang selalu membuatku ketawa

10.Laurentius Soni Kurniawan “My Beloved Boy”, terimakasih atas cinta, semangat, doa, dan setianya. Terimakasih untuk kebersamaan yang indah ini, “Thanks Loh Pe...”

11.Mbak wiwi dan Mas Dwi yang dengan tulus membantu penyelesaian tugas akhir ini.

(13)

13.Temen - temenku yang selalu menemaniku “wira – wiri” ke Perhubungan , Ita untuk laptop n mouse nya, Rika yang selalu menemaniku bertanya kesana kemari, Tata yang selalu rela berbagi suami, Danik n D’ Ine untuk canda tawa dan semangat lulusnya , Mbak Tria, Yohana, Kristi, Tere untuk semangat untuk cepet selesai, Ika teman demo ku “ Kapan meh Demo lagi ka ???? ”,

14.Temen-temen ku lagi..., widy, pristo, nico, hasto, handi, andika, mc dee, albert, dadit yang selalu rela di bagi, robbie nya rika, radit yang selalu menyediakan waktu untuk nanya nanya, tono, tri dan semua temen-temen yang tidak bisa disebutin satu persatu “makasih atas semua bantuannya ye...”.

15.Temen – temen dolanku,,,, Miss Dugem, Jelijong, Debbie, Gothil, Iyem Kikok, Deden, Lampung, Ema, Nova, Ika dan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu “ Terimakasih untuk keceriannya “

Akhir kata penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang tertarik dengan topik tugas akhir ini pada umumnya.

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………... i

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

HALAMAN MOTTO... vii

ABSTRAK...……….... viii

ABSTRACT ……….... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI ……….... xiii

DAFTAR GAMBAR ………... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ………. 3

1.3 Batasan Masalah ……….. 3

1.4 Tujuan ………... 4

1.5 Metodologi ………... 4

(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem ... 8

2.1.1 Konsep Dasar Sistem ... 8

2.2 Informasi ... 9

2.2.1 Konsep Dasar Informasi ... 9

2.2.2 Nilai Informasi ... 9

2.2.3 Kualitas Informasi ... 9

2.3 Sistem Informasi ... 10

2.3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 11

2.4 Pengetahuan Peta ... 12

2.5 Sekilas Tentang Dinas Perhubungan ... 14

2.5.1 Sekilas Tentang Dinas Perhubungan Bidang Angkutan ... 15

2.5.2 Definisi Path, Rute dan Jalur ... 17

2.6 Metodologi Pengembangan Sistem ... 18

2.6.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ……….. 20

2.6.2 Pemodelan Terstruktur ……… 21

2.6.2.1 Perancangan Database ………... 22

2.6.2.1.1Teknik Entity RelationShip…………. 22

2.6.2.2 Use Case Modeling……….. 26

(16)

2.6.2.3 Diagram Konteks (conText Diagram) ………. 29

2.6.2.4 DFD (Data Flow Diagram) ……….. 29

2.7 MySQL ... 30

2.7.1 Database, tabel, baris, dan kolom ……….. 33

2.7.2 Tipe Data pada MySQL ……….. 34

2.7.3 Membuat Database ……….. 36

2.7.4 Membuka Database ………. 36

2.7.5 Membuat Tabel ……… 37

2.7.6 Insert Query ……….. 37

2.7.7 Select Query ……….. 37

2.7.8 Menyaring Hasil Select Query dengan WHERE ……….. 38

2.7.9 Mensortir Data ……… 39

2.7.10 Delete Query ………... 39

2.7.11 Update Query ……….. 39

2.8 Visual Basic 6.0 ... 40

2.8.1 IDE (Integrated Development Environtment)………. 40

2.8.2 Data Source ODBC (Open Database Conectivity)…………. 43

2.8.2.1 Membuka Data Source ODBC ………. 43

2.8.2.2 Membuat Driver Baru ………... 44

2.8.3 ADO (ActiveX Data Object) (Adodc DATA KONTROL) …… 45

2.8.3.1 Menambahkan Adodc ke dalam Form ……….. 45

(17)

2.8.4 Data Grid ……… 46

2.8.4.1 Menambahkan Data Grid ke dalam Form ……. 46

2.8.4.2 Menghubungkan Data Grid dengan Adodc …… 47

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Orang Yang Terlibat dalam sistem ... 48

3.2 Gambaran Umum Sistem ... 48

3.3 Algoritma Program ... 50

3.3.1 Pencarian satu nomer jalur ... 51

3.3.2 Pencarian pindah (oper) jalur ... 52

3.4 Requirement Analysis ... 55

3.4.1 Use Case Diagram ... 55

3.5 Logical Desain ... 56

3.5.1 Desain Data Model ... 56

3.5.1.1 ER Diagram ... 56

3.5.2 Desain Proses ... 57

3.5.2.1 Context Diagram ... 57

3.5.2.2 Diagram Berjenjang ... 57

3.5.2.3 DFD level 0 ... 58

3.5.2.4 DFD level 1 proses 2 ... 59

3.5.2.5 DFD level 1 proses 3 ... 59

3.5.2.6 DFD level 1 proses 4 ... 60

3.5.2.7 DFD level 1 proses 5 ... 60

(18)

3.5.2.9 DFD Gabungan ... 62

3.6 Desain Database ... 65

3.6.1 Fisikal Data Model ... 66

3.7 Perancangan User Interface ... 68

3.7.1 Form Login Administrator ... 68

3.7.2 Form Menu Utama Administrator ... 68

3.7.3 Form Tambah Jalur ……… 69

3.7.4 Form Update rute ... 70

3.7.5 Form master path ... 71

3.7.6 Form master angkutan ... 72

3.7.7 Form master detail angkutan ………. 72

3.7.8 Form master tempat strategis ... 73

3.7.9 Form lihat rute jalur ... 74

3.7.10 Form menu utama pengguna angkutan ... 74

3.7.11 Form pencarian jalur ... 75

3.7.12 Form lihat angkutan ... 76

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Kebutuhan sistem implementasi program ……… 77

4.1.1 Kebutuhan komputer server ……… 78

4.1.1.2 Kebutuhan software server ……….... 78

4.1.2 Kebutuhan komputer client ……… 79

(19)

4.1.2.2 Kebutuhan software client ……… 79

4.2 Aplikasi yang Digunakan ……….. 79

4.2.1 Koneksi Database ……… 80

4.2.2 User interface ( Antar Muka ) ……….. 82

4.2.2.1 Tampilan Login Admin ………. 82

4.2.2.2 Tampilan Menu Utama Admin ………. 84

4.2.2.3 Tampilan Form Jalur ……… 85

4.2.2.4 Tampilan Utama Update Rute ……… 85

4.2.2.5 Tampilan Master Path ………. 85

4.2.2.6 Tampilan Master Angkutan ……….. 86

4.2.2.7 Tampilan Detail Angkutan ……… 86

4.2.2.8 Tampilan Master Tempat Strategis ……… 88

4.2.2.9 Tampilan Menu Utama Pengguna Angkutan Umum ……….. 101

4.2.2.10 Tampilan Menu Pencarian ……… 101

4.2.2.11 Tampilan Lihat Peta Hasil Pencarian Jalur ……… 105

4.2.2.12 Tampilan Lihat Peta Jalur ……… 106

BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI 5.1 Kelebihan Sistem ……….. 108

5.2 Kekurangan Sistem ... 109

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ……….. 110

(20)

DAFTAR GAMBAR

Nama Gambar Keterangan Halaman

Gambar 2.2 Pengembangan Sistem 15

Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem 16

Gambar 2.4 Contoh dari E-R Diagram 19

Gambar 2.5 Contoh dari Entity 19

Gambar 2.6 Contoh dari Atribut 19

Gambar 2.7 Contoh dari identifier atau key 20

Gambar 2.8 Contoh dari Relasi 21

Gambar 2.9 Notasi dari Cardinality 21

Gambar 2.10 Simbol UseCase 24

Gambar 2.11 Simbol Aktor 24

Gambar 2.12 Simbol Proses menurut Gane dan Sarson 25

Gambar 2.13 Simbol dari arus data 25

Gambar 2.14 Simbol kesatuan luar menurut Gane dan Sarson 26 Gambar 2.15 Simbol penyimpanan data menurut Gane dan Sarson 26

Gambar 2.16 gambaran umum database 30

Gambar 2.17 Tipe data pada MySQL 30

Gambar 2.18 Tabel operator Equality dan Inequality 34

Gambar 2.19 Tabel operator logika 34

Gambar 2.20 IDE (Integrated Development Environtment) 37

Gambar 3.1 Gambar path 49

(21)

Gambar 3.3 Use Case Diagram 55

Gambar 3.4 E-R Diagram 56

Gambar 3.5 Context Diagram 57

Gambar 3.6 Diagram Berjenjang 57

Gambar 3.7 DFD level 0 58

Gambar 3.8 DFD level 1 proses 2 59

Gambar 3.9 DFD level 1 proses 3 59

Gambar 3.10 DFD level 1 proses 4 60

Gambar 3.11 DFD level 1 proses 5 60

Gambar 3.12 DFD level 1 proses 6 61

Gambar 3.13 DFD gabungan 62

Gambar 3.14 Desain database 65

Gambar 3.15 Fisikal data model tabel angkutan 66

Gambar 3.16 Fisikal data model tabel JalurAngkutan 66

Gambar 3.17 Fisikal data model tabel Jalur 66

Gambar 3.18 Fisikal data model tabel path 67

Gambar 3.19 Fisikal data model tabel JalurPath 67

Gambar 3.20 Fisikal data model tabel tempat strategis 67

Gambar 3.21 Gambaran desain menu login 68

Gambar 3.22 Gambaran desain untuk menu utama admin 69

Gambar 3.23 Gambaran desain untuk update jalur 70

Gambar 3.24 Gambaran desain untuk update rute 71

Gambar 3.25 Gambaran desain untuk master path 71

(22)

Gambar 3.27 Gambaran desain untuk detail angkutan 73 Gambar 3.28 Gambaran desain untuk master tempat strategis 73 Gambar 3.29 Gambaran desain untuk form lihat rute jalur 74 Gambar 3.30 Gambaran desain untuk menu utama pengguna angkutan 75 Gambar 3.31 Gambaran desain untuk form pencarian angkutan 76

Gambar 3.32 Gambaran Desain Form Lihat Angkutan 76

Gambar 4.1 Tampilan Login Admin 82

Gambar 4.2 Tampilan Login Salah 83

Gambar 4.3 Tampilan Utama Admin 84

Gambar 4.4 Tampilan Form Jalur 85

Gambar 4.5 Tampilan Message box Simpan Jalur 85

Gambar 4.6 Tampilan Message box Edit Jalur 85

Gambar 4.7 Tampilan Message box Konfirmasi Hapus Jalur 86

Gambar 4.8 Tampilan Message box Hapus Isi Jalur 86

Gambar 4.9 Tampilan Update Rute 88

Gambar 4.10 Tampilan Message Box untuk Proses Simpan Rute 89

Gambar 4.11 Tampilan Master Path 90

Gambar 4.12 Tampilan Master Angkutan 94

Gambar 4.13 Tampilan Message Box Informasi Simpan Angkutan 95

Gambar 4.14 Tampilan Message Box Informasi Update Angkutan 95 Gambar 4.15 Tampilan Massage Box Konfirmasi Hapus Angkutan 95

Gambar 4.16 Tampilan Massage Box Konfirmasi Hapus Angkutan 96

(23)

Gambar 4.18 Tampilan Message Box Input Detail Angkutan 97

Gambar 4.19 Tampilan Massage Box Update Detail Angkutan 98

Gambar 4.20 Tampilan Master Tempat Strategis 99

Gambar 4.21 Tampilan Massage Box Input Tempat Strategis 99

Gambar 4.22 Tampilan Message Box Edit Tempat Strategis 100 Gambar 4.23 Tampilan Message Box Konfirmasi Hapus Tempat Strategis 100

Gambar 4.24 Tampilan Menu Utama Pengguna Angkutan Umum 101

Gambar 4.25 Tampilan Form Pencarian Jalur 102

Gambar 4.26 Tampilan Hasil Pencarian Jalur 103

Gambar 4.27 Tampilan Form Lihat Peta Rute Jalur Hasil Pencarian 106

(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi, informasi merupakan faktor yang paling menentukan untuk memenangkan persaingan di segala bidang. Informasi yang berkualitas haruslah akurat, tepat, jelas dan relevan. Sistem informasi merupakan dasar dari teknologi informasi pada masa ini. Kebutuhan akan informasi dan sistem-sistem pendukungnya semakin luas, yang tentunya disesuaikan dengan konsumen informasi tersebut. Sistem informasi

tentunya akan sangat membantu aktivitas manusia menjadi lebih efektif dan efisien.

Pada masa sekarang ini, banyak aplikasi yang dapat ditangani oleh sebuah sistem informasi. Misalnya aplikasi di bidang sumberdaya alam, perencanaan, kependudukan, lingkungan, telekomunikasi, pariwisata, pendidikan geologi, transportasi atau perhubungan dan masih banyak lagi aplikasi lainnya.

Salah satunya adalah sistem informasi rute angkutan umum. Sistem informasi ini dapat digunakan sebagai alat bantu maupun tutorial yang interaktif dan menarik karena memiliki kemampuan yang baik dalam

(25)

Pada Dinas Perhubungan saat ini akan dibuat sebuah sistem informasi yang digunakan untuk memetakan rute angkutan umum. Selama ini di Dinas Perhubungan rute angkutan umum hanya direpresentasikan dalam lembaran kertas. Sistem informasi rute angkutan umum dapat merepresentasikan dunia nyata di atas layar monitor komputer sebagaimana lembaran kertas. Namun sistem informasi rute angkutan umum memiliki kemampuan lebih daripada gambaran peta kertas.

(26)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimana membuat rancang bangun untuk Sistem Informasi Rute Angkutan Umum Kota Yogyakarta, yang memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian rute angkutan umum dan dapat menampilkan peta rute angkutan umum ke dalam tampilan monitor, sehingga dapat menyerupai kondisi nyata di lapangan ?

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam pembuatan sistem informasi pencarian rute angkutan umum Kota Yogyakarta ini terbatas dalam hal :

1. Pencarian dalam sistem ini hanya berdasarkan nama jalan dan tempat -tempat strategis.

2. Sistem ini tidak melakukan pencarian berdasarkan waktu tempuh tersingkat dan jarak terpendek.

3. Sistem ini terbatas pada sampel jalur angkutan Kota Yogyakarta nomer jalur 1 sampai nomer jalur 9.

4. Sistem ini menangani pindah jalur maksimal 2 diakomodasi

(27)

1.4 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Rute Angkutan Umum Kota Yogyakarta yang ditujukan kepada para pengguna angkutan umum agar para pengguna angkutan umum dapat mencari rute angkutan umum yang akan digunakan dengan mudah, cepat, dan akurat. Bagi Dinas Perhubungan, sistem ini digunakan untuk melakukan update data – data tentang angkutan umum dan menggambarkan rute angkutan umum ke dalam peta.

1.7 METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian tugas akhir ini menggunakan beberapa langkah untuk melakukan analisis kebutuhan yang diperlukan dan menggunakan metode pengembangan sistem RPL terstruktur (Whitten, J.L., Bentley, L.D., Barlow, V.M., 2004).

Analisis kebutuhan melalui langkah-langkah sebagai berikut : a. Studi pustaka

Melakukan studi literature dengan mempelajari buku-buku acuan yang berhubungan dengan Visual Basic dan MySql serta mencari topik di internet yang berkaitan dengan pembahasan tugas akhir ini.

b. Analisis Sistem

(28)

menggunakan usecase diagram, diagram berjenjang dan Data Flow Diagram (DFD).

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan metodologi pendekatan RPL terstruktur dengan metode SDLC (Sistem Life Development Life Cycle), (Whitten, J.L., Bentley, L.D., Barlow, V.M., 2004),dengan tahapan sebagai berikut :

a. Analisis Sistem

Melakukan berbagai analisis untuk mengidentifikasi masalah pada sistem yang akan dibuat dan melakukan pengumpulan data dengan melakukan observasi dan interview dengan pihak yang terkait. Analisis sistem akan menggunakan usecase diagram, diagram berjenjang dan Data Flow Diagram (DFD). Pada tahap analisis, terdiri dari 2 tahap, yaitu :

a. Survei dan Observasi

Melakukan survey di Dinas Perhubungan pada bidang Angkutan mengenai pendefinisian path, rute, jalur. serta mengamati aktivitas penggambaran rute angkutan umum dan pengaturan rute angkutan umum

b. Wawancara ( interview)

(29)

b. Perancangan

Melakukan perancangan sistem informasi yang meliputi ER Diagram, perancangan masukan (input design), perancangan keluaran (output design), dan perancangan antarmuka pengguna (user interface design). c. Implementasi

Setelah melakukan perancangan sistem, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan implementasi pada sistem dengan menterjemahkannya dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh mesin.

d. Pengujian

Dilakukan untuk menguji apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan rancangan yang dibuat dan mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pengujian dilakukan di Lab Basis Data USD.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang masalah yang berkaitan dengan judul yang diambil penulis, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang akan dipecahkan dan dicapai oleh penulis.

BAB II LANDASAN TEORI

(30)

ini akan dijelaskan mulai dari pengertian sistem sampai sistem informasi. Juga dijelaskan tentang visual basic 6.0 serta MySql 5.0

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Bab ini membahas mengenai Analisa Sistem yang meliputi Analisa Kebutuhan Sistem. Serta Perancangan Sistem meliputi Perancangan Database yaitu Logical desain dan Physical desain. Dan Perancangan Antarmuka yaitu Perancangan Struktur Menu, Perancangan Antar muka untuk User dan Perancangan Antarmuka untuk Admin.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini berisi tentang pengimplementasian dari rancangan sistem yang telah dibuat pada bab III dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan databasenya menggunakan MySql.

BAB V ANALISA HASIL

Bab ini berisi tentang analisa hasil implementasi yang mencakup kelebihan dan kekurangan sistem yang telah dibuat.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana, sistem dapat dikatakan sebagai sekumpulan atau komponen yang saling berhubungan menjadi sebuah kesatuan dengan maksud dan tujuan tertentu.

Terdapat dua pendekatan di dalam mendefinisikan konsep dasar sistem yaitu pada prosedur sistem ;

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang telah

berkembang. Merupakan definisi dari konsep dasar sistem melalui

pendekatan pada prosedur sistem itu sendiri (Jogiyanto HM,

1990).

Definisi konsep dasar sistem yang didasarkan pada komponen atau elemen :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

(32)

2.7 Informasi

2.7.1 Konsep Dasar Informasi

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto HM,

1990).

2.7.2 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dari informasi itu dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

2.7.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu :

a. Akurat (accurate)

(33)

b. Tepat pada waktunya (timely)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Informasi yang sudah usang tidak bermanfaat atau berguna lagi. c. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda.

2.8 SISTEM INFORMASI

2.8.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang memepertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Robert A. Leicth, K Roscoe Davis – Jogiyanto, 1990)

Menurut Whitten, Sistem Informasi adalah sekumpulan orang, data, proses, interface dan geography yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasional bisnis dari hari ke hari, sedemikian rupa sehingga dapat menyelesaikan masalah dan memberikan informasi yang mendukung pengambilan keputusan.

(34)

untuk mengumpulkan, menampilkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, pengendalian di dalam organisasi.

2.8.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto Hartono, MBA, Ph. D., Sistem Informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan (input block), blok keluaran (output block), blok model (model block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (control block).

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input termasuk metode-metode untuk menangkap data yang akan dimasukkan dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk tingkatan manajemen dan semua pemakai sistem.

c. Blok Model

(35)

d. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membentu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras) dan brainware (pemakai).

e. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan memerlukan perangkat lunak untuk memanipulasinya. f. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau jika terlanjur rusak kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.9 PENGETAHUAN PETA

(36)

Peta merupakan penyajian grafis dari sebagiann atau seluruh permukaan bumi pada suatu bidang datar dengan menggunakan suatu skala dan sistem proyeksi tertentu. Penyajian unsur-unsur permukaan bumi pada suatu peta dilakukan dengan cara memilih, menggeneralisasi data permukaan bumi, sesuai dengan maksud dan tujuan pembuatan peta tersebut.

Peta memiliki beberapa fungsi yaitu :

1. Memperlihatkan posisi atau lokasi relatif dari suatu tempat.

2. Memperlihatkan bentuk atau ukuran unsur yang terdapat dipermukaan bumi.

3. Memperlihatkan ukuran dalam pengertian jarak dan arah.

4. Menghimpun serta menyeleksi data permukaan bumi. Persyaratan-persyaratan geometrik yang harus dipenuhi oleh peta yang ideal adalah :

1. Jarak antara titik-titik yang terletak diatas peta harus sesuai dengan jarak aslinya (dengan memperhatikan faktor skala peta)

2. Luas unsur yang direpresentasikan diatas peta haruslah sesuaia dengan luas sebenarya.

(37)

di permukaan bumi sebenarnya (dengan memperhatikan faktor skala peta.

2.10 Metodologi Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki karena :

1. Adanya problem-problem yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

a.Lama yang menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Contoh : kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta perusahaan, tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan, dan sebagainya. b.Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan ADO yang makin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, perubahan akutansi yang baru.

2. Untuk meraih kesempatan (opportunities).

(38)

3. Adanya instruksi-instruksi (directive)

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya : peraturan pemerintah.

Gambar 2.2 Pengembangan Sistem

Dengan dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan disistem yang baru. Peningktan-peningkatan ini berhubungan dengan :

1. Kinerja (performance). Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda

Sistem yang ada

Pengembangan sistem

Sistem yang baru Permasalah

an Kesempatan

Instruksi

Memecahkan masalah Meraih kesempatan

(39)

diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

2. ADO (information), peningkatan terhadap kualitas ADO yang disajikan.

3. Ekonomis (economy), peningkatan terhadap manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.

4. Pengendalian (control), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.10.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem berbasis komputer merupakan tugas yang sangat kompleks. Proses pengembangan melewati beberapa tahapan mulai dari sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan diterapkan. Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem maka perlu dikembangkan suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ketahap perencanaan sistem. Siklus ini disebut sebagai siklus hidup suatu sistem. Siklus hidup penegmbangan sistem dapat terdiri dari :

Kebijakan dan perencanaan sistem (Sistem

Analisis sistem (Sistem Analysis)

Desain Sistem Secara Umum

Desain Sistem secara terinci

Seleksi Sistem (Sistem Selection)

Awal proyek sistem

(40)

Gambar 2.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

2.10.2 Pemodelan Terstruktur

Pemodelan terstruktur merupakan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Pemodelan terstruktur ini memiliki tahapan sebagai berikut:

1. Perancangan database yang terdiri dari teknik Normalisasi dan teknik Entity RelationShip

2. Use Case Modeling

Use Case diagram merupakan penggambaran transaksi timbal balik

antara pelaku dengan sistem yang akan menangani semua kebutuhan

pelaku.

3. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan awal dari Diagram Arus Data sebelum

masuk ke dalam diagram yang lebih rinci. Berikut ini adalah diagram

konteks dari sistem yang akan dibangun.

4. Diagram Arus Data

(41)

prosedur (event) dan ke mana tujuan data yang keluar serta dimana data tersebut akan disimpan.

Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai tahap-tahap di atas:

2.5.2.1 Perancangan Database

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang struktur database sehingga database dapat memfasilitasi keperluan saat ini dan masa mendatang. Perancangan model konseptual akan menunjukan Entity dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan instansi. Ketika menentukan Entity dan relasinya dibutuhkan analisis data tentang ADO yang ada dalam spesifikasi di masa yang akan datang.

Pada perancangan model konseptual penekanan tinjauan dilakukan pada struktur data relasi antar file. Pendekatan yang dilakukan pada perancangan model konseptual adalah menggunakan model data relational. Terdapat dua buah teknik yaitu:

1. Teknik Normalisasi

2. Teknik Entity RelationShip

(42)

2.10.2.1.1 Teknik Entity RelationShip

ERD (Entity RelationShip Diagram)

ERD merupakan sebuah data model yang memanfaatkan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam Entity dan relasi yang dijelaskan oleh data. Data model adalah sebuah teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan data dari sistem. Juga disebut dengan database Modeling.

Gambar 2.4. Contoh dari E-R Diagram

Entity adalah sebuah objek yang nyata ada dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.

Gambar 2.5 Contoh dari Entity

(43)

Gambar 2.6 Contoh dari Atribut

Key merupakan sebuah atribut atau kelompok atribut yang diasumsikan memiliki nilai yang unik untuk setiap instance. Sering juga disebut dengan identifier.

1. Concatenated key merupakan sekelompok atribut yang memiliki identitas instance dari sebuah Entity yang unik

2. Candidate key merupakan satu dari nilai key yang akan berfungsi sebagai primary key dari sebuah Entity .

3. Primary key merupakan sebuah candidate key yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik instance dari Entity yang tunggal.

(44)

Gambar 2.7. Contoh dari identifier atau key

RelationShip adalah sebuah asosiasi bisnis normal yang ada antara satu atau lebih Entity atau merupakan hubungan antar Entity .

Gambar 2.8. Contoh dari Relasi

Cardinality merupakan minimum dan maksimum kejadian dari sebuah Entity yang dihubungkan dengan kejadian tunggal dari Entity yang lain. Karena seluruh relasi adalah bidirectional maka cardinality baru didefinisikan pada kedua direction untuk setiap relasi.

Cardinality

Interpretation

(Minimum,

Maximum)

Instances

Graphic

(45)

One-to-one (1,1)

One-to-many (1,N)

Many-to-many (N,N)

Gambar 2.9. Notasi dari Cardinality

Foreign key adalah sebuah primary key dari sebuah Entity yang digunakan oleh Entity yang lain untuk mengidentifikasikan instance dari sebuah relasi.

Nonspecific RelationShip merupakan relasi dimana banyak instance dari sebuah Entity berasosiasi dengan banyak instance dari Entity yang lainnya. Disebut juga dengan relasi many-to-many RelationShip. Nonspecific RelationShip harus diselesaikan.

Key-base data model bertujuan untuk mengeliminasikan nonspecific RelationShip jika ada, menambah asosiatif Entity termasuk primary dan alternate key, dan kardinalitas yang tepat.

Fully attributed data model bertujuan untuk memasukkan seluruh atribut.

(46)

Use Case Modeling merupakan sebuah proses untuk memodelkan fungsi-fungsi sistem yang terdapat dalam bisnis even, siapa yang melakukan kejadian dan bagaimana sistem memberikan respon terhadap even

Keuntungan dari Use Case Modeling :

1. Menyediakan tool untuk mengcapture kebutuhan fungsional

2. Membantu untuk melakukan dekomposisi sistem ke dalam bagian-bagian yang dapat dimanage.

3. Menyediakan komuniasi yang berarti antara user dengan stakehorder yang lain yang berkonsentrasi pada fungsional sistem dalam bahasa yang mudah dipahami.

4. Menyediakan cara untuk megidentifikasi, mengassign, melacak, mengontrol dan memanagement aktifitas pengembangan sistem, khususnya dalam pegembangan yang incremental dan iterative.

5. Menyediakan petunjuk untuk mengestimasi ruang lingkup, pengaruh dan schedule

6. Menyediakan landasan untuk melakukan pengujian sebagau bagian dalam pendefinisian perencanaan pengujian dan test case.

7. Menyediakan landasan untuk membantu membuat user dan manual sistem untuk dokumentasi sistem

8. Menyediakan tools untuk melakukan pelacakan kebutuhan

(47)

10.Menyediakan spesifikasi fiungsi untuk mendesain user dan sistem interface.

11.Menyediakan sebuah kerangka kerja untuk menjalankan proyek pengembangan sistem.

2.10.2.2.1 Konsep Sistem untuk Use Case Modeling

Use Case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user . Berbasisi grafik yang menggambarkan siapa yang menggunakan dan bagaimana user berinteraksi dengan sistem. Use Case merupakan bagian dari suluruh fungsi sistem dan digambarkan secara grafik dengan elips yang horizontal dengan nama dari Use Case tertera diatas, dibawah atau di dalam ellips

Gambar 2.10. Simbol UseCase

Aktor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah ADO. Dapat berupa orang, organisasi atau sistem ADO yang lain atau juga suatu waktu kejadian.

(48)

Gambar 2.11. Simbol Aktor

Use Case depends on RelationShip merupakan sebuah relasi Use Case yang menentukan bahwa Use Case yang lain harus dibuat sebelum Use Case yang sekarang. Digambarkan sebagai anak panah yang dimulai dari satu Use Case dan menunjuk ke Use Case yang depend on kepadanya. Setiap relasi depend on diberi label “<<depend on>>”

2.10.2.3 Diagram Konteks (conText Diagram)

Diagram konteks merupakan awal dari Diagram Arus Data, sebelum masuk ke dalam diagram yang lebih rinci. Diagram konteks digunakan untuk melihat apa yang diproses atau dikerjakan sistem.

2.10.2.4 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram merupakan sebuah model proses yang digunakan untuk mengambarkan aliran dari data yang melalui sebuah sistem dan proses yang dibentuk oleh sistem. DFD terdiri dari 4 buah simbol yaitu :

1. Proses (Process)

(49)

Gambar 2.12 Simbol Proses menurut Gane dan Sarson

2. Arus data (Data Flow)

Arus data adalah data sebagai masukan ke proses atau keluaran dari sebuah proses. Arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar.

Gambar 2.13 Simbol dari arus data

Arus data adalah data yang bergerak. Arus data juga digunakan untuk mewakili creation, reading, deleting, atau updating dari data dalam file atau database (disebut dataStore atau penyimpanan data).

3. Kesatuan Luar (External Agent).

Kesatuan luar adalah orang, unit organisasi, sistem atau organisasi luar yang berinteraksi dengan sistem. Disebut juga dengan external Entity.

Gambar 2.14 Simbol kesatuan luar menurut Gane dan Sarson

(50)

Penyimpanan data digunakan untuk menyimpan data hasil proses maupun menyediakan data untuk diproses. Sinonim dengan file dan database .

Gambar 2.15 Simbol penyimpanan data menurut Gane dan Sarson

2.11 MySQL

SQL ( Structured Query Language ) adalah bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk mengirimkan suatu perintah query ( pengeksesan data berdasarkan pengalamatan tertentu ) terhadap sebuah database. Setiap orang yang tertarik dengan pemrograman database, tentunya tidak akan asing mendengar nama SQL. Bahasa ini disebut-sebut banyak orang sebagai bahasa generasi keempat dalam akses data dan telah banyak digunakan untuk berbagai kepentingan pemrograman. Nama tersebut mulai melejit 10 tahun lalu, sejak keberhasilannya menjadikan SQL sebagai bahasa standard untuk akses database oleh ANSI ( American Standard Institute ) pada tahun 1987.

Perintah SQL dapat dibedakan menjadi : 1. DDL ( Data Definition Language )

(51)

2. DML ( Data Manipulation Language )

Merupakan kelompok perintah yang digunakan untuk melakukan manipulasi data dalam database, menambahkan ( insert ), mengubah ( update ), menghapus ( delete ), mengambil dan mencari data ( query ). Perintah SQL standard seperti : select, insert, update, delete, create dan drop dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan berhubungan dengan data suatu database.

3. DCL ( Data Control Language )

Termasuk di dalam DCL adalah perintah untuk melakukan pendefinisian pemakai yang boleh mengakses databse, dan apa saja privilege-nya. Fasilitas ini tersedia pada sistem manajemen database yang memiliki fasilitas keamanan dengan membatasi pemakai dan kewenangannya.

(52)

sebagian dari keseluruhan isi data, sesuai dengan permintaan user. Semua komunikasi yang terjadi mendukung perintah-perintah SQL.

Saat ini makin banyak pembuatan aplikasi yang menggunakan arsitektur client / server, dalam pengaksesan database. Karena makin banyak pengguna aplikasi yang menuntut untuk dapat memperoleh informasi yang aktual dari bagian lain di dalam suatu perusahaan, yang akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan di bagian lainnya. Dengan menggunakan arsitektur ini dimungkinkan untuk mendapatkan integritas data yang cukup tinggi, karena semua user dapat bekerja dengan informasi yang sama. Pekerjaan dalam pemeliharaan data akan makin dimudahkan karena tugas seperti itu dapat dilakukan pada satu tempat saja, yaitu server.

Pada awalnya, MySQL dioperasikan hanya pada satu platform saja. Namun, sampai saat ini sudah berkembang jauh sehingga dapat dioperasikan dalam berbagai platform, seperti Windows 9x dan Linux. Kehebatan database MySQL cukup diakui, terutama dalam sistem operasi Linux. Di samping karena dukungannya ke berbagai platform, kecepatan aksesnya cukup bisa diandalkan. Kemudahannya dalam berbagai integrasi ke berbagai aplikasi web ( terutama PHP ) cukup membantu dalam pengembangan sistem informasi online di masa mendatang. Hebatnya lagi, MySQL dapat didownload secara bebas dan gratis.

(53)

fleksibilitas dan ketersediaannya dalam berbagai platform. Hal ini semakin mengukuhkan keberadaan MySQL dalam berbagai aplikasi berbasis database. Bukan hanya pada sistem operasi Linux, tapi juga menyebar pada sistem operasi lain.

2.6.1 Database, tabel, baris, dan kolom

Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logik merupakan struktur dua dimensi yang terdiri atas baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering disebut sebagai instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai attributes atau field. Keseluruhan tabel itu dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut database.

kolom 1 kolom 2 . . . kolom m

kolom 1 kolom 2 . . . kolom m

kolom 1 kolom 2 . . . kolom m . . .

. . . . . . . . .

t abel 1 t abel 2

. . . t abel k

baris 1

baris 2

baris n d a t a b a se

Gambar 2.16 Gambaran umum database

(54)

Berikut ini tabel tipe data yang dapat digunakan untuk field-field tabel pada database MySQL:

Tipe Data Keterangan Ukuran

TINYINT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Integer yang sangat kecil.

Signed range –128 – 127

Unsigned range 0 –255.

1

SMALLINT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Integer yang kecil.

Signed range –32768 – 32767

Unsigned range 0 –65535.

2

MEDIUMINT[(M

)] [UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Integer dengan ukuran sedang.

Signed range –8388608 –8388607

Unsigned range 0 – 16777215.

3

INT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Data numeris yang tidak memiliki komponen desimal atau disebut juga bilangan

bulat. Signed range –2147483648 – 2147483647

Unsigned range 0 – 4294967295.

4

BIGINT[(M)]

[UNSIGNED]

[ZEROFILL]

Integer dengan ukuran yang besar.

Signed range –9223372036854775808 – 9223372036854775807

Unsigned range 0 – 18446744073709551615.

8

FLOAT(Precision) Bilangan pecahan. FLOAT (4) adalah single precision dan FLOAT (8) adalah

double precision (lihat juga DOUBLE).

Range –3.402823466E+38F – -1.175494351E-38, 0,

-1.175494351E-38 – 3.402823466E+38F.

4

FLOAT[(M,D)] Bilangan floating point/pecahan kecil. Tidak boleh unsigned.

Range –3.402823466E+38F – -1.175494351E-38, 0,

-1.175494351E-38 – 3.402823466E+38F.

4

DOUBLE

PRECISION[[M,

D]]

Bilangan floating point/pecahan normal atau bilangan real.Tidak boleh unsigned 8

(55)

DECIMAL[(M,D)

]

Berkelakuan seperti CHAR. M+D

NUMERIC[(M,D)

]

Sama seperti DECIMAL. M+D

TIMESTAMP[(M

)]

Timestamp/tanda waktu otomatis. Berisi waktu pada saat tabel diakses, dalam

UNIX time.

4

DATE Untuk menyimpan informasi tanggal.

Format : ‘YY-MM-DD’, ‘YYYY-MM-DD’, dan ‘YYMMDD’.

Range 0000-00-00 to 9999-12-31.

4

TIME Untuk menyimpan informasi waktu.

Format : ‘HH:MM:SS, ‘HHMMSS’, ‘HHMM’, ‘HH’

3

DATETIME Untuk menyimpan informasi tanggal dan waktu.

Format : “YYYY-MM-DD HH:MM:SS”.

Range ‘0000-01-01 00:00:00’ – ‘9999-12-31 23:59:59’.

8

YEAR Informasi tahun. 1

CHAR(M)[binary] String dengan panjang tetap, selalu tersimpan sesuai dengan panjang yang

ditentukan. Range 1 – 255 karakter. Seluruh space akhiran dibuang saat

di-retriev. Di-sortir dan dibandingkan secara case insentive kecuali jika diberikan

binary keyword.

M

VARCHAR(M)

[binary]

String dengan panjang variable, tersimpan sesuai dengan panjangnya saat itu.

Range 1 – 255 karakter. Seluruh space akhiran dibuang saat di-retriev. Di-sortir

dan dibandingkan secara case insentive kecuali jika diberikan binary keyword

L+1

TINYBLOB

TINYTEXT

Teks dengan ukuran yang pendek.

Dengan panjang maksimum 255 karakter

L+1

BLOB

TEXT

Deretan karakter yang panjang. Biasa dipakai sebagai pengganti format data text

karena keterbatasan ukuran format text. Dengan panjang maksimum 65535

karakter

L+2

MEDIUMBLOB

MEDIUMTEXT

Teks dengan ukuran yang sedang. Dengan panjang maksimum 16777216

karakter

L+3

(56)

LONGTEXT Dengan panjang maksimum 4294967295 karakter

ENUM Objek string yang hanya boleh mempunyai satu nilai dari nilai yang

dimungkinkan (atau NULL).

1 / 2

SET Objek string yang dapat mempunyai lebih dari satu nilai dari nilai yang

dimungkinkan (atau NULL).

1 - 8

Gambar 2.17 Tipe data pada MySQL

2.6.3 Membuat Database

Untuk membuat database gunakan perintah berikut ini :

mysql>CREATE DATABASE nama_database;

2.6.4 Membuka Database

Untuk membuka suatu database gunakan perintah berikut ini :

mysql>USE nama_database

2.6.5 Membuat Tabel

Setelah database terbuat dan kita telah membukanya, kita seharusnya membuat tabel yang akan menyimpan data yang kita butuhkan. Setiap perintah SQL pada MySQL harus diakhiri dengan titik koma (;). Pada prompt mysql ketikkan perintah berikut untuk membuat tabel.

mysql>CREATE TABLE nama_tabel

mysql>(nama_field1 tipe_data1,

(57)

mysql>);

2.6.6 Insert

Query

Untuk mengisi data pada suatu tabel, kita gunakan perintah INSERT. Sintaks penulisannya adalah sebagai berikut :

mysql>INSERT INTO nama_tabel (field1, field2, ... )

VALUES (nilai_field1, nilai_field2, ... );

2.6.7

Select Query

Perintah ini digunakan untuk melihat data dari satu atau beberapa tabel. Sintaks penulisannya adalah sebagai berikut :

mysql>SELECT (fieldx, fieldx, ... ) FROM nama_tabel;

Untuk melihat semua kolom / field pada suatu tabel, sintaks penulisannya adalah sebagai berikut :

mysql>SELECT * FROM nama_tabel;

2.6.8 Menyaring Hasil Select Query dengan WHERE

Kita dapat membatasi hasil select query dengan keyword WHERE sehingga record-record yang dikeluarkan hanyalah record yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Sintaks penulisannya adalah sebagi berikut :

(58)

Equality dan Inequality.

Operator Keterangan

= Operan kiri sama dengan operan kanan

<> atau != Operan kiri tidak sama dengan operan kanan

> Operan kiri lebih besar dari operan kanan

>= Operan kiri lebih besar atau sama dengan dari operan kanan

< Operan kiri lebih kecil dari operan kanan

<= Operan kiri lebih kecil atau sama dengan dari operan kanan

Gambar 2.18 Tabel operator Equality dan Inequality

Operator Keterangan

And Operator logika ‘dan’

Or Operator logika ‘atau’

Gambar 2.19 Tabel operator logika

2.6.9 Mensortir Data

Hasil query dapat disortir sesuai dengan kebutuhan dengan keyword ORDER BY. Sintaks penulisannya adalah sebagai berikut :

mysql>SELECT (fieldx, fieldx, ... ) FROM nama_tabel

ORDER BY kriteria;

(59)

mysql>SELECT (fieldx, fieldx, ... ) FROM nama_tabel

ORDER BY kriteria DESC;

2.6.10

Delete Query

Berfungsi untuk menghapus suatu record dengan kriteria tertentu. Sintaks penulisannya adalah sebagai berikut :

mysql>DELETE FROM nama_tabel WHERE kriteria;

Untuk menghapus seluruh record pada suatu tabel, gunakan perintah DELETE tanpa menentukan kriterianya.

mysql>DELETE FROM nama_tabel WHERE kriteria;

2.6.11 Update Query

Berfungsi untuk memodifikasi nilai kolom / field dari suatu record. Sintaks penulisannya adalah sebagai berikut :

mysql>UPDATE nama_tabel SET

nama_field1=nilai_baru1, nama_field2=nilai_baru2, ...

WHERE kriteria;

Untuk memodifikasi nilai suatu kolom / field secara keseluruhan gunakan perintah UPDATE tanpa menentukan kriterianya.

mysql>UPDATE nama_tabel SET

(60)

2.12 Visual Basic 6.0

Visual basic 6.0 adalah salah satu produk bahasa pemrograman yang dikeluarkan oleh Microsoft, salah satu perusahaan terkemuka di dunia. Visual basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman yang mudah digunakan untuk pemgembangan aplikasi kecil maupuan aplikasi besar. Dalam pengembangan aplikasi, para programmer tidak terlalu dipusingkan dengan tampilan dari program karena visual basic 6.0 menyediakan banyak komponen untuk desain tampilan dari program.

Visual basic 6.0 mempunyai ruang kerja (workspace) yang terpadu untuk membuat program aplikasi, yang disebut dengan IDE (Integrated Development Environtment). IDE dari suatu bahasa pemrograman juga sangat menentukan kemudahan pengguna dari bahasa pemrograman tersebut.

2.7.1 IDE (Integrated Development Environtment)

(61)

g

ambar 2.20 IDE (Integrated Development Environtment)

1. Menu

Pada bagian menu terdapat 13 menu utama yaitu menu file, edit, view, project, format, debug, run, query, diagram, tools, add-ins, windows, dan help. Untuk menggunakan menu-menu tersebut hanya dilakukan dengan mengklik pada menu utama kemudian dilanjutkan dengan memilih pilihan pada submenu.

2. Toolbar

(62)

ini maka akan semakin memudahkan dalam memilih proses yang diinginkan tanpa harus memilihnya dari menu.

3. Toolbox

Toolbox adalah tempat dimana kontrol dilatakkan, kontrol-kontrol tersebut digunakan dalam pembuatan program aplikasi. Untuk membuat objek kontrol pada form program aplikasi diambil dari kontrol-kontrol yang ada pada toolbox.

4. Project Explorer

Project Explorer adalah tempat untuk melihat daftar dari form dan module yang digunakan dalam proyek. Melalui Project Explorer ini, dapat juga dilakukan pemilihan form yang akan dipakai dalam pembuatan program aplikasi.

5. Properties window

Properties windows adalah tempat untuk properti dari setiap objek kontrol. Properties windows juga dipakai untuk mengatur properti dari objek kontrol yang dipakai. Dengan properties windows ini, dapat digunakan untuk mengubah properti yang nantinya akan dipakai sebagai default dari objek kontrol pada waktu pertama kali program diekseskusi. 6. Form layout windows

(63)

form layout window sesuai denagn posisi yang diinginkan pada layar monitor.

7. Form

Form adalah tempat untuk membuat tampilan (user interface) untuk program aplikasi. Pada form juga dapat digunakan untuk meletakkan dan menambah objek kontrol.

8. Kode Editor

Kode Editor adalah tempat untuk meletakkan atau menulis kode program dari program aplikasi yang dibuat.

2.7.2 Data Source ODBC (Open Database Conectivity)

Data Source ODBC digunakan untuk mengakses barbagai macam sistem manajemen database. Agar dapat menggunakan dan menggunakan database dengan Data Source ODBC, maka perlu manambahkan komponen-komponen software yaitu driver-driver ke sistem. Bila database yang digunakan adalah MySql maka sebelumya kita harus menginstal MySQL ODBC 3.51.

2.7.2.1 Membuka Data SourceODBC

Untuk membuka Data Source ODBC dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

(64)

2. Mengeklik tombol Data SourceODBC

3. Kemudian muncul kotak dialogODBC Data Sources Administrator

2.7.2.2 Membuat Driver Baru

Apabila ingin menambahkan sebuah drive baru ke dalam sistem melalui Data Source ODBC dengan menggunaka Sistem DSN, langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Pada kotak dialog Data SourceODBC Administrator tab Sistem DSN, mengeklik tombol Add.

2. Kemudian muncul kotak dialog Create New Data Source untuk pilihan driver yang akan digunakan, dalam hal ini memilih MySQL ODBC 3.51 Driver

3. Kemudian muncul lagi kotak dialog Connector / ODBC 3.51.12 – Add Data Source Name, kemudian mengisi Data Source Name, nama yang diisikan inilah yang akan digunakan untuk penghubung antara program aplikasi dengan database.

4. Kemudian diisikan juga nama server, user dan password

5. Kemudian kita juga diminta untuk mengisikan database yang akan digunakan

(65)

7. Apabila koneksi sukses maka akan muncul pesan di kotak dialog Connector / ODBC “Success; connection was made”, kemudian mengeklik tombol OK.

2.7.3 ADO (ActiveX Data Object) DATA KONTROL (Adodc)

Adodc merupakan salah satu komponen dari ADO yang berfungsi untuk membaca isi tabel atau query. Dengan adodc ini dapat melihat dan menggunakan isi tabel atau query tanpa harus mengakses langsung ke tabel atau query tersebut.

2.7.3.1 Menambahkan Adodc ke dalam Form

Untuk menambahkan sebuah adodc ke dalam toolbox dan memakainya dalam form, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Mengeklik kanan mouse pada toolbox 2. Kemudian mengeklik Components.

3. Setelah itu muncul kotak dialog Components tab Controls dan kemudian memilih Microsoft ADO Data Control6.0 (OLEDB), kemudian mengeklik tombol OK.

(66)

2.7.3.2 Menghubungkan Adodc dengan tabel/Query/Store Prosedur

Untuk menghubungkan sebuah tabel atau query dengan adodc, dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menambahkan sebuah adodc ke dalam form.

2. Mengeklik kanan pada adodc yang ada, kemudian memilih ADODC properties. Muncul kotak dialogPropertyPages tab General.

3. Memilih Use ODBC Data Source Name, kemudian mengeklik nama driveODBC yang akan dipakai.

4. Pada kotak dialog Property Pages tab RecordSource, dapat dipilih 2 cara untuk mengakses tabel atau query pada database yaitu memilih CommandTypeadcmdText dan CommandTypeadcmdTable.

5. Jika memilih Command Type adcmdText, maka harus menuliskan perintah SQL untuk membaca tabel atau query di Command Text (SQL), kemudian mengeklik tombol OK. Tapi jika memilih Command Type adcmdTable maka harus memilih nama tabel atau query yang akan dibaca, kemudian mengeklik tombol OK.

2.7.4 Data Grid

Data Grid digunakan untuk melihat data yang diambil dari database. Data grid berfungsi untuk menampilkan data yang terdapat pada adodc.

(67)

Untuk menambahkan data grid ke dalam form, bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengeklik kanan ada toolbox, kemudian memilih Components.

2. Setelah itu muncul kotak dialogComponents tab Controls dan memilih Microsoft dataGrid Control 6.0 (OLEDB), kemudian mengeklik tombol OK.

3. Kemudian komponen data grid akan tertampil di toolbox dan kemudian ditambahkan pada form.

2.7.4.2 Menghubungkan Data Grid dengan Adodc

Untuk menghubungkan data grid dengan adodc, bisa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menambahkan sebuah adodc dan sebuag data grid ke dalam sebuah form.

2. Mengatur properties dari adodc untuk membaca data dari tabel yang dipakai.

3. Mengisi property DataSource dari data grid dengan nama dari adodc. Kemudian untuk melihat hasilnya, program dijalankan.

2.13 Sekilas Tentang Dinas Perhubungan

(68)

1. Menyusun program dan pengendalian di bidang perhubungan sesuai dengan rencana strategis pemerintah daerah.

2. Merumuskan kebijakan – kebijakan teknis di bidang perhubungan.

3. Memberikan ijin dan pelayanan umum di bidang perhubungan.

4. Melaksanakan pembinaan usaha perhubungan lintas kabupaten atau kota.

5. Memfasilitasi penyelenggaraan perhubungan Pemerintah Kabupaten / Kota.

6. Memberdayakan sumberdaya dan mitra kerja di bidang Perhubungan.

Dinas Perhubungan terdiri dari : a. Bidang Tata Usaha b. Bidang Bina Program c. Bidang Angkutan d. Bidang Lalu Lintas

e. Bidang Pos, Telekomunikasi dan Perhubungan Udara f. Bidang Pengendalian Operasional

g. UPTD

(69)

2.13.1 Sekilas Tentang Dinas Perhubungan Bidang Angkutan

Bidang Angkutan mempunyai fungsi pelaksanaan bidang Angkutan. Bidang Angkutan mempunyai tugas, yaitu :

1. Menyusun program Bidang Angkutan

2. Melaksanakan pembinaan pengusaha angkutan.

3. Melaksanakan pengaturan, penataan dan pelayanan perijinan bidang Angkutan

4. Mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program Bidang Angkutan

Bidang Angkutan terdiri dari:

1. Seksi Angkutan Jalan Antar Kota Wilayah 2. Seksi Angkutan Perkotaan

3. Seksi barang, sewa dan khusus

Seksi angkutan perkotaan mempunyai fungsi penyiapan penetapan perijinan, pengendalian dan pelayanan angkutan perkotaan. Seksi Angkutan Perkotaan mempunyai tugas :

a. Menyusun program Seksi Angkutan Perkotaan b. Menetapkan jumlah armada perkotaaan dan taksi

c. Merencanakan dan menetapkan jaringan trayek Angkutan Perkotaan

(70)

e. Melakukan perhitungan dan penetapan tarif angkutan perkotaan dan angkutan taksi.

f. Menetapkan dan mengevaluasi jam perjalanan angkutan perkotaan.

g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Angkutan Perkotaan dan Taksi.

h. Memantau dan mengawasi tarfif Angkutan Perkotaan dan Taksi.

i. Sertifikasi pengemudi dan kru Angkutan Perkotaan dan Taksi.

j. Melaksanakan penilaian kinerja dan pembinaan operator atau pengusahan Angkutan Perkotaan dan Taksi

k. Melaksanakan penilaian kinerja armada Angkutan Perkotaan dan Taksi

(71)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.8 Orang Yang Terlibat dalam sistem

1. Admin.

Admin merupakan orang yang mempunyai username dan password untuk memasukkan data angkutan, data jalur, rute jalur, data path,serta data tempat strategis ke dalam database

2. Pengguna angkutan umum.

Pengguna angkutan dalam sistem ini adalah masyarakat. Pengguna angkutan merupakan orang yang terlibat langsung dengan sistem karena menggunakan sistem ini untuk melakukan pencarian angkutan baik berdasarkan jalur maupun berdasar tempat tujuan

3.9 Gambaran Umum Sistem

(72)

Dalam sistem ini terdapat menu untuk melakukan pencarian rute angkutan umum berdasarkan dua kategori yaitu kategori tempat strategis dan nama jalan. Setelah memilih kategori tempat strategis atau nama jalan yang diinginkan maka akan muncul beberapa nomor jalur dan pengguna dapat memilih satu atau banyak sekaligus jalur. Para pengguna angkutan umum akan dengan mudah mengetahui jalur angkutan mana yang dapat digunakan untuk sampai pada tempat tertentu, misalnya tempat-tempat umum, maupun jalan-jalan utama. Apabila tempat asal dan tempat tujuan pengguna angkutan umum tidak bisa ditempuh dengan satu nomor jalur, maka sistem ini juga akan memberikan alternatif pindah nomor jalur dan akan menunjukkan pula dimana pengguna angkutan umum ini harus melakukan pindah nomor jalur. Tetapi sistem ini hanya dapat memberikan satu alternatif pindah nomor jalur. Bila pilihan sudah dilakukan, maka akan muncul satu atau beberapa alternatif nomor jalur dan perpindahannya. Alternatif nomor jalur tersebut akan muncul dalam bentuk peta.

(73)

3.3 Definisi Path, Rute dan Jalur

Path adalah sebuah garis yang menghubungkan titik pertemuan sebuah jalan dengan jalan yang lain. Gambar path dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini

Gambar 3.1 Gambar Path

(74)

3.4Algoritma Program

Gambar 3.2 Contoh Path

Misalkan terdapat detail jalur seperti di bawah ini

Jalur 1 : V  U  T  A     I  J  K …….. Jalur 2 : S  B  C  D  M  N  O  P  R ………..

Jalur 3 : O  H  F    D  L  E W  Z …..

Jalur 4 : F  B  C  I  J  K  X  T  U  V ……. Jalur 5 : U  T  X  J   D  L  E  W  ………

Jalur 6 : R  Q  P  O  N  M  L  E W  …….

Jalur 7 : Y  A  F  H  M  D  I  J  K  X……. Jalur 8 : U  T  A  F  H  N  O  P  Q ……….

B

B

C

C

I

(75)

3.4.1 Pencarian satu nomor jalur

Langkah 1

Sistem akan mencari di path mana saja posisi titik asal dan posisi

titik tujuan berada.

Langkah 2

Bila titik asal dan titik tujuan berada pada lebih dari satu path (misalnya pada suatu tempat yang tepat berada pada sebuah persimpangan ) maka sistem ini akan mencari path nya satu persatu.

Langkah 3

Jika sudah ketemu path titik asal dan path titik tujuan, maka sistem akan mencari pada d

Gambar

tabel pada database MySQL:
gambar 3.3
Gambar 3.4
Gambar 3.5 Context Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Angket yang digunakan dalam proses pengumpulan data pada penelitian ini terdapat 3 macam angket, yaitu lembar pengmatan aktivitas pebelajar, digunakan untuk mengetahui

Dengan perkembangan sistem informasi telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas dan tepat waktu dan Perkembangan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM.10 Tahun 2005 tentang Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi, setiap pengujian

a) Kontraktor harus membongkar struktur lama yang akan diganti dengan beton yang baru atau yang harus dibongkar untuk dapat memungkinkan pelaksanaan pekerjaan

SiO2 pada semua fraksi ukuran butir dan intensitas magnetik menunjukkan lebih tinggi di bagian barat (lokasi V-C), sedangkan Fe total pada fraksi +60 dan +120 mesh pada

Metode desain yang digunakan pada perancangan Sekolah Alam Pacitan yang mengacu pada pendekatan pendidikan lingkungan hidup dan budaya adalah menggunakan proses desain dari Gail

Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah air kelapa sebagai media pembuatan pupuk organik cair, mempelajari pengaruh rasio aktivator (EM4) terhadap mikroba

Sedangkan seperti penelitian yang dilakukan Hidayati dan Zulaikha (2003) Wenty Anggraeni (2011) juga melakukan penelitian yang sama tentang apakah dengan adanya penurunan