PERLINDUNGAN HAK ATAS PELAYANAN KESEHATAN BAGI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 18
TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN JIWA
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-2 Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
diajukan oleh Odilia Esem NIM 15.C2.0053
kepada
FAKULTAS PASCASARJANA UNIKA SOEGIJAPRANATA
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan
judul “Perlindungan Hak Atas Pelayanan Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.” Dari hasil penelitian
perlindungan hak pelayanan kesehatan ODGJ di DIY telah dilaksanakan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.
Namun demikian perlindungan hak pelayanan kesehatan ODGJ belum terpenuhi
secara optimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yuridis, faktor
sosial dan faktor teknis.
Tesis ini digunakan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
perkuliahan pada Program Pascasarjana (S2) pada Magister Hukum Konsentrasi
Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan dan penyelesaian tesis ini banyak mendapatkan
bimbingan, pengarahan, kritik dan saran serta masukan-masukan yang sangat
berharga dan bermanfaat demi kesempurnaan tesis ini dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terimakasih yang setinggi-tingginya atas bantuan yang tak terhingga kepada yang
1. Prof. Dr. Frederik Ridwan Sanjaya, SE.,S.Kom.,MS.,IEC., sebagai Rektor
Universitas Katolik Soegijapranata, yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk menempuh Program Magister Hukum Kesehatan.
2. Prof. Dr. Ing LMF Purwanto, selaku Dekan Fakultas Pascasarjana Unika
Soegijapranata Semarang.
3. Dr. Endang Wahyati Yustina, SH.,MH, selaku Ketua Program Studi
Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang dan sebaggai dosen pembimbing utama yang telah banyak
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan bimbingan,
pengarahan, dan dorongan semangat, serta bantuan atas kesabarannya dalam
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini
4. dr. C Tjahjono Kuntjoro, PhD, sebagai dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan bimbingan,
pengarahan, dan dorongan semangat dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Venatius Hadiyono, SH.,M.Hum, selaku dosen penguji yang memberikan
masukan dan arahan dalam tesis ini.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan
Universitas Katolik Soegijapranata, yang dengan tulus dan sabar memberikan
pengajaran dan pemahaman tentang ilmu pengetahuan dalam segala aspek,
khususnya aspek hukum kesehatan.
7. Para staf sekretariat Program Studi Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan
Universitas Katolik Soegijapranata, yang dengan sabar memberikan bantuan
8. Bapa dan Mama tercinta, serta semua keluarga yang telah memberikan
dorongan semangat serta dukungannya yang tak ternilai harganya, sehingga
tesis ini dapat di selesaikan dengan baik.
9. Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Rumah Sakit Jiwa Grhasia Provinsi DIY,
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, Puskesmas
Mergangsan serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis
ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa karena keterbatasan dan kekurangan dari
penulis sehingga tesis ini mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik, saran serta masukan yang bersifat membangun menuju
kesempurnaan. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan dan memberikan informasi, bahan pembanding dan masukan bagi
peneliti lain yang meneliti masalah sejenis, serta menambah literatur/referensi
ilmu pengetahuan, dan khususnya bidang hukum kesehatan.
Semarang, Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
KATA PENGANTAR. ... iv
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
HALAMAN PERNYATAAN ... x
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT... xii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah... 9
C. Perumusan Masalah ... 9
D. Tujuan Penelitian ... 10
E. Manfaat Penelitian ... 10
F. Kerangka Pemikiran ... 12
G. Metode Penelitian ... 15
1. Metode Pendekatan... 15
2. Spesifikasi Penelitian... 16
3. Definisi Operasional ... 17
4. Jenis Data... 17
5. Metode Pengumpulan Data ... 20
6. Lokasi Penelitian dan Metode Sampling ... 21
7. Metode Penyajian Data... 22
8. Metode Analisa Data ... 22
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hak Asasi Manusia ... 25
1. Pengertian HAM ... 25
2. Prinsip-Prinsip HAM ... 27
3. Bentuk Pelanggaran HAM ... 28
4. Kewajiban Negara Terhadap HAM ... 30
B. Hak Atas Pelayanan Kesehatan... 31
1. Pengertian Kesehatan ... 31
2. Pelayanan Kesehatan... 32
3. Hak Pelayanan Kesehatan ... 34
C. Fasilitas Kesehatan... 41
1. Rumah Sakit ... 43
2. Pasien ... 48
3. Puskesmas ... 50
D. Kesehatan Jiwa... 54
1. Pengertian Kesehatan Jiwa... 54
2. Pengertian Gangguan Jiwa ... 55
E. Perlindungan Hukum ... 57
1. Pengertian Perlindungan Hukum ... 57
2. Manfaat Perlindungan Hukum ... 59
3. Macam Perlindungan Hukum ... 59
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 61
1. Gambaran Umum Fasilitas Kesehatan Di Wilayah Dinas Kesehatan Provinsi DIY... 61
2. Kondisi Obyek Penelitian ... 65
3. Hasil Wawancara Dengan Informan ... 76
B. Pembahasan... 97
1. Pengaturan Perlindungan Hak Pelayanan Kesehatan ODGJ ... 97
Kesehatan ODGJ Di Daerah Istimewa Yogyakarta ... 116
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan
Perlindungan Hak Atas Pelayanan Kesehatan
Jiwa Bagi ODGJ Di DIY……… 139
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 143
B. Saran... 149
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jiwa Yang Menyediakan
Pelayanan Kesehatan Jiwa Di DIY ...62
2. Tabel 3.2 Tenaga Kesehatan Jiwa Yang Terdapat Di Puskesmas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ...63
3. Tabel 3.3 Jumlah Dokter Spesialis Jiwa Yang Terdapat Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ...64
4. Tabel 3.4 Tenaga Kerja Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia DIY 2017 ...66
5. Tabel 3.5 Jenis-Jenis Pelayanan Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia ...67
6. Tabel 3.6 Tenaga Kesehatan Di RSUD Senopati Bantul Tahun 2016...70
7. Tabel 3.7 Jenis Layanan Rawat Jalan RSUD Senopati Bantul ...72
8. Tabel 3.8 Jenis Ketenagaan dan Jumlah di Puskesmas Mergangsan ...74
DARTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Panduan wawancara untuk Dinas Kesehatan DIY
2. Lampiran 2 : Panduan wawancara untuk RSJ Grhasia
3. Lampiran 3 : Panduan wawancara untuk RSUD Senopati Bantul
4. Lampiran 4 : Panduan wawancara untuk Puskesmas Mergangsan
5. Lampiran 5 : Panduan wawancara untuk keluarga ODGJ
6. Lampiran 6 : Surat izin penelitian ke Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah
7. Lampiran 7 : Surat izin penelitian ke Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik DIY
8. Lampiran 8 : Surat izin penelitian ke Dinkes DIY
9. Lampiran 9 : Surat izin penelitian ke RSJ Grhasia
10. Lampiran 10 : Surat izin penelitian ke Bappeda Kabupaten Bantul
11. Lampiran 11 : Surat izin penelitian ke RSUD Senopati Bantul
12. Lampiran 12 : Surat izin penelitian ke Dinkes Kota Yogyakarta
13. Lampiran 13 : Surat izin penelitian ke Puskesmas Mergangsan
14. Lampiran 14 : Surat rekomendasi penelitian dari Dinas Penanaman
Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah
15. Lampiran 15 : Surat rekomendasi penelitian dari Kesbangpol DIY
16. Lampiran 16 : Surat keterangan izin penelitian dari RSJ Grhasia
17. Lampiran 17 : Surat keterangan izin penelitian dari Bappeda Bantul
18. Lampiran 18 : Surat keterangan izin penelitian dari RSUD Panembahan
Senopati Bantul
19. Lampiran 19 : Surat rekomendasi penelitian dari Dinas Penanaman
Modal Dan Perizinan Pemerintahan Kota Yogyakarta
20. Lampiran 20 : Surat Rekomendasi Penelitian dari Dinkes Kota
Yogyakarta
21. Lampiran 21 : Surat keterangan penelitian dari Puskesmas Mergangsan
22. Lampiran 22 : Surat keterangan penelitian dari Dinkes DIY
24. Lampiran 24 : Persetujuan menjadi responden dari RSJ
Grhasia
25. Lampiran 25 : Persetujuan menjadi responden dari RSUD
Panembahan Senopati Bantul
26. Lampiran 26 : Persetujuan menjadi responden dari
Puskesmas Mergangsan
27. Lampiran 27 : Persetujuan menjadi narasumber dari Dinkes
DIY
28. Lampiran 28 : Persetujuan menjadi narasumber dari Dinas
Sosial DIY
29. Lampiran 29 : Persetujuan menjadi narasumber dari keluarga
ABSTRAK
Hak atas pelayanan kesehatan merupakan hak dasar yang harus diperoleh setiap orang termasuk ODGJ. ODGJ mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan melalui penyediaan fasilitas kesehatan jiwa, tenaga kesehatan jiwa, perbekalan kesehatan jiwa oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan hak pelayanan kesehatan ODGJ, pelaksanaan perlindungan hak pelayanan kesehatan ODGJ dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan perlindungan hak pelayanan kesehatan ODGJ. Penelitian dilakukan di DIY yaitu di Rumah Sakit Jiwa Grhasia, Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul dan Puskesmas Mergangsan. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan spesifikasi deskriptif analitik. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder melalui studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan wawancara kepada Direktur Rumah Sakit, Kepala Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan, keluarga ODGJ. Analisis dilakukan dengan kualitatif.
Hasil pengaturan menunjukan telah ada ketentuan hak pelayanan kesehatan ODGJ yang didasarkan pada Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Gelandangan dan Pengemis dan Peraturan Gubernur Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 81 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penanggulangan Pemasungan. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi ODGJ telah dilaksanakan di DIY melalui fasilitas kesehatan baik di Rumah Sakit maupun Puskesmas. Namun demikian perlindungan hak pelayanan kesehatan ODGJ belum terpenuhi secara optimal karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor yuridis, faktor sosial dan faktor teknis.
ABSTRACT
The rights to health care were basic rights that were subjected to every person, including people having mental disorders (ODGJ). The ODGJ had the same opportunity to get health services through the mental health facilities, mental health workers, mental health supplies provided by the government. This study aimed to know the regulation on ODGJ’s health service rights, the implementation of the protection of ODGJ’s rights to health services and the factors affecting the implementation of the protection of ODGJ’s rights to health services. The research was conducted at Special Province of Yogyakarta (DIY) namely in Grhasia Mental Hospital, PanembahanSenopatiGeneral Hospital of Bantul and MergangsanPublic Health Center. This research applied socio-legal approach having analytical-descriptive specification. The data gathered were primary and secondary data that were obtained by field studies and literature study. The field studies were conducted by interviews to the directors of the hospitals, Head of the Public Health Center, Head of Health Office, and ODGJ’sfamilies. The data were then qualitatively analyzed.
The results of the study showed that there had been provisionson ODGJ’s rights to health services based on Republic of Indonesia’s Constitution, Act Nr. 39 of 1999 on Human Rights, Act Nr. 36 of 2009 on Health, Act Nr.18 of 2014 on Mental Health, Minister of Health’s Regulation Nr. 43 of 2016 on Minimum Service Standard in Health Sector,Yogyakarta Special Province’s Regulation Nr. 1 of 2014 on Vagrant and Beggars andYogyakarta Governor’sRegulation Nr. 81 of 2014 on Guidance for Stocks Placement Prevention. Health services for ODGJ had been accomplsihed in Yogyakarta Province by providing health facilities at both the hospitals and the public health center as well. However, the protection of ODGJ’srights tohealth services hadnot been optimally fulfilled. It was influenced by several factors namely juridical, social and technical factors.