• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM RANGKA PENYUSUNAN RUU BI OLEH PROF DR MADE SUBAWA,SH.,MS. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR,10AGUSTUS 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DALAM RANGKA PENYUSUNAN RUU BI OLEH PROF DR MADE SUBAWA,SH.,MS. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR,10AGUSTUS 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

18/01/2009

DALAM RANGKA PENYUSUNAN

RUU BI

OLEH

PROF DR MADE SUBAWA,SH.,MS.

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR,10AGUSTUS 2015

1/18/2009

I.IDENTIFIKASI PERSIAPAN PERANCANGAN

UU BI

1. Hak inisiatif lembaga negara apa RUU BI

2. Penyusunan Naskah Akademik

3. Sosialisasi Naskah Akademik

4. Penyusunan RUU BI

5. Sosialisasi RUU BI

6. Pembahasan RUU BI

7. Pengesahan RUU =UU

8. Pengundangan UU BI

9. Kedudukan BI sbg Lembaga Negara

10.Kewengan BI sebagai Bank sentral

(2)

11. PP

12.PERPRES

13.PERMEN

14. PERATURAN PELAKSANA TEKNIS

15.LANDASAN PENYUSUNAN NA

16.S0SIALISASI NA

17.KERANGKA RUU

1/18/2009

II.HAK INISIATIF

HAK INISIATIF PERANCANGAN UNDANG­

UNDANG:

1. Hak inisiatif DPR RI;

2. Hak inisiatif Presiden/Menteri; dan

3. Hak inisiatif DPD RI yang berkaitan dengan

Otonomi daerah.

Perancangan RUU 81 , hak inisiatif dari DPR RI.

(3)

18/01/2009

MOMEN-MOMEN DALAM PERANCANGAN UU BI: 1. MOMENTUM IDEAL-POLITIK; meletakan landasan

filosofis yakni filsafat Pancasila;

.

2. MOMENTUM ASPIRATIF; legislator menyerap aspirasi rakyat dalan penyusunan RUU BI;

3. MOMENTUM NORMATIF; momen sentral agar RUU BI dapat menjamin kepastian, kemamfaatan dan keadilan; dan

4. MOMENTUM TEKNIS, keterampilan dalam teknik per-uu-an (LEGALDRAFTING).

1/18/2009

III.SISTIMATIKA PENYUSUNAN NASKAH

AKADEMIK RUU 81

1. Pendahuluan

2. Kajian teori1:is dan praktis empiris

3. Evaluasi dan analisis peraturan perundang­

undangan terkait

4. Landasan filosofis, sosiologis , dan yusidis

5. Jangkauan, arah pengaturan, dan ruang

lingkup materi muatan RUU

6. Penutup

(4)

IV.PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK RUU 81 1.8A8 I PENDAHULUAN

Pendahuluan memuat latar belakang , identifikasi masalah, tujuan dan kegunaan, serta metode penelitian.

A. Latar belakang

Latar belakang memuat pemikiran dan alasan-alasan perlunya penyusunan naskah akademik sebagai acuan pembentukan RUU 81, yakni memerlukan suatu kajian yang mendalam dan komprehensif mengenai teori atau pemikiran ilmiah yang berkaitan dengan materi muatan RUU 81. Pemikiran ilmiah tersebut mengarah kepada penyusunan argumentasi filosofis, sosiologis serta yuridis guna mendukung

I~U atau tidak perlunya penyusunan RUU 81.

8. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah memuat rumusan mengenai masalah apa yang akan ditemukan dan diuraikan dalam NA RUU 81 tersebut. Ada empat (4) pokok masalah:

1. Permasalahan apa yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan masyarakat serta

bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi. 2. Mengapa perlu penyusunan RUU 81.

3. Apa pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis pembentukan RUU 81

4. Apa sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan,jangkauan, dan arah pengaturan. 1/18/2009

(5)

18/01/2009

C.Tujuan dan kegunaan kegiatan Penyusunan RUU

81

1. Merumuskan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat serta cara-cara mengatasi masalah tersebut. •

2. Merumuskan permasalahan yang dihadapi sebagai alasan pernbentukan RUU BI sebagai dasar hukum

penyelesaian/solusi permasalahan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan masyarakat.

3. Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis pembentukan RUUBI.

4. Merumuskan sasaran yang akan diwujudkan, ruang lingkup pengaturan, jangkauan, dan arah pengaturan dalam RUU BI. Jadi penyusunan NA RUU BI adalah sebagai acuan,refrensi

penyusunan dan pembahasan RUU BI.

1/18/2009

D.Metode Penyusunan Naskah Akademik RUU 81

Penyusunan NA RUU BI pada dasarnya merupakan suatu kegiatan penelitian hukum dan bidang ilmu terkait lainnya. Metode penelitian hukum adalah terutama di dasarkan pada penelitian hukum normatif dan dilengkapi dengan penelitian hukum empiris.

1. Penelitian hukum normatif dalam rangka penyusunan RUU BI dilakukan melalaui kajian : studi pustaka/doktrin, peraturan per-uu-an, putusan pengadilan, perjanjian kontrak, hasil penelitian, kajian, dokumen hukum serta refrensi lainnya, dan dapat dilengkapi dengan (FGD), dan hal lain yang dipandang relevan. (hasilnya bahan konsep norma hukum).

2. Penelitian hukum empiris , adalah melengkapi kajian hukum normatif dengan observasi yang mendalam, penyebaran kuesioner yang sifatnya sosiolegal

(6)

2.BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK

EMPIRIS

Bab ini memuat uraian mengenai materi yang bersifat teoritis, asas, praktek, perkembangan .pemikiran, serta implikasi sosial, politik, ekonomi, keuangan negara dari pengaturan dalam bentuk UU BI.

Bab ini dapat diuraikan dalam beberapa sub Bab sbb: A. Kajian teoritis.

B. Kajian terhadap asas/prinsip yang terkait dengan penyusunan norma hukum dalam RUU BI.

C. Kajian terhadap praktik penyelenggaraan, kondisi yang ada, serta permasalahan yang dihadapi masyarakat.

D. Kajian terhadap implikasi penerapan sistem baru yang akan diatur dalam RUU BI terhadap aspek kehidupan masyarakat dan dampaknya terhadap aspek beban keuangan negara.

1/18/2009 11

3.BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PER-UU-AN TERKAIT

Bab ini memuat hasil kajian terhadap perat. Per-uu-an terkait yang memuat kondisi hukum yang ada, keterkaitan UU Bi dengan UU yang lainnya. Harmonisasi dan sinkrunisasi secara vertikal dan horisontal, serta status dari perat per-uu-an yang ada, termasuk perat per-uu-an yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, serta perat per-uu-an yang diubah dan tetap masih berlaku .

Kajian terhadap perat per-uu-an ini untuk mengetahui kondisi norma hukum dari per-uu-an yang ada, dan analisis ini akan mengetahui tingkat sinkronisasi, harmonisasi dari UU BI tersebut, yakni menghindari jangan ada yang tumpang tindih. Hasi dari evaluasi dan analisis dari perat per-uu-an BI dimaksud

akan digunakan sebagai landasan filosofis dan yuridis dari perancangan RUU BI yang baru.

12 1/18/2009

(7)

18/01/2009

Sebagai contoh : Per-uu-an BI yang dikaji sinkronisasi dan harmonisasi norma hukumnya :

1. UU No 23/1999 ttg BI;

2. UU No. 3/2004 ttg BI (perubahan);

3. UU NO.6/2009 ttg BI (perubahan); dengan 4. UU No8/1999 ttg Perlindungan konsumen,

5. UU NO.24/1999 ttg lalu lintas devisa dan sistem nilai tUkar; 6. UU No.24/2002 ttg Surat Hutang Negara;

7. UU NO.19/2008 ttg Surat berharga Syariah Negara; 8. UU NO.3/2011 ttg Transper Dana; dan

9. UU NO.7/20011 ttg Mata Uang.

Apakah hasil kajian yang ditemukan terdapat Norma hukum yang kabur, norma hukum yang bertentangan, bahkan mungkin kekosongan norma hukum karena perkembangan dan kebutuhan dalam pelayanan publik. Hal penting lainnya adalah mengenai konsep kewenangan (atribusi,delegasi dan ,mandat)pehatikan kedudukan psi 23 UUDNRI 1945 dg UUBI.

1/18/2009 13

4.BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS , DAN YURIDIS PENYUSUNAN NA RUU BI

A. Landasan Filosofis, merupakan pertimbangan atau

alasan yang menggambarkan bahwa RUU 81 yang

akan dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan UUDNRI th 1945.

B. Landasan Sosiologis, merupakan pertimbangan atau

alasan yang menggambarkan bahwa RUU 81

dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek. Landasan sosiologis adalah fakta empiris mengenai kebutuhan masyarakat dan

(8)

c.Landasan Yuridis, mereupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa RUU BI dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan hukum dengC!n mempertimbangkan aturan yang telah ada,yang akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat

Landasan yuridis adalah persoalan hukum yang berkaitan dengan substansi atau materi yang akan diatur, sehingga perlu dibentuk RUU BI yang baru. Mungkin peraturan yang ada sudah ketinggalan, tidak harmonis atau tumpang tindih, tidak memadai atau norma hukum yang dibutuhkan dalam pelayanan publik sama sekali belum ada.

1/18/2009 15

5.BAB V JANGKAUAN

, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG L1NGKUP MATERI MUATAN RUU BI.

Naskah Akademik RUU BI ini pada akhirnya berfungsi mengarahkan ruang lingkup materi muatan

perancangan RUU BI yang akan dirancang. Dalam Bab ini dirumuskan sasaran yang akan

diwujudkan, arah dan jangkauan pengaturan.

Materi didasarkan pada ulasan yang telah dikemukakan dalam Bab sebelumnya. Selanjutnya mengenai ruang lingkup materi pada dasarnya mencakup : A).

Ketentuan umum memuat rumusan akademik mengenai pengertian, istilah dan frasa, B). Materi yang akan diatur, C).Ketentuan sanksi; dan D).

(9)

18/01/2009

6.BAB VI PENUTUP

BAB Penutup terdiri atas subbab simpulan dan saran. ASIPULAN

Simpulan memuat rangkuman po..kok pikiran yang berkaitan dengan praktik penyelenggaraan, pokok elaborasi teori, dan asas yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya mengenai paparan NA RUU BI

B.SARAN

Saran memuat antara lain:

1.Perlunya pemilahan substansi NA dalam RUUBI atau peraturan dibawahnya.

2.Rekomendasi tentang skala prioritas penyusunan RUU BI dalam Program Legislasi Nasional

3. Kegiatan lain mendukung penyempurnaan NA RUUBI. Sosialisasi NA RUU BI kepada publik, guna mendapatkan

rlJR80Mkan lisan dan tertulis. 17

7.DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Per-uu-an,

2. Buku-buku literatur;

3. Jurnal; dan bila dipandang perlu

4. Studi banding.

8. Lampiran

(10)

SISTIMATIKA

KERANGKA RUU BI

A. JUDUL (UNDANG-UNDANG TENTANG BI) B. PEMBUKAAN

1. Frasa dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa 2. Jabatan Pembentuk UU 3. Konsideran 4. Dasar Hukum 5. Diktum 1/18/2009 19 C.BATANG TUBUH 1. Ketentuan Umum

2. Materi pokok yang diiatur 3. Ketentuan Pidana Uika perlu) 4. Ketentuan Peralihan Uika perlu) 5. Ketentuan Penutup

D.PENUTUP

E. PENJELASAN Uika perlu)

F.

LAMPI RAN Uika perlu).

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Media Pembelajaran Alat Peraga terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Aryojeding. Pengaruh ( Contextual

4 Tekan , untuk mengirim pesan Multimedia. Catatan: Gambar dan suara yang dilindungi hak cipta tidak dapat dikirim melalui MMS. Mengirim E-mail 1 Pergi ke E-mail > Profil

Oleh karena itu semua guru harus memliki kompetensi sebagai berikut: Pertama, kompetensi pedagogic adalah yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa kompensasi dan lingkungan kerja berpengaruh langsung positif dan dan signifikan terhadap produktivitas karyawan maupun tidak langsung

Daging bangsa sapi potong silangan LIMPO, ANGPO dan SIMPO memiliki sifat fisik yang meliputi WHC, pH dan susut masak (cooking loss) maupun sifat kimia kadar air,

• Kaidah integrasi numerik yang dapat diturunkan dengan metode pias adalah:.. Kaidah segiempat (rectangle

Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum atau mengisi kekosongan

Potensi pengembangan wisata kota atau kota wisata dapat dilihat dari beberapa atribut kota adalah sebagai berikut: balai kota, kawasan jalan, monumen kota,