• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP PRICE TO BOOK VALUE

(Pada Beberapa Sub Sektor Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia) Oleh:

Yesi Rahmatika1, Rika Desiyanti, dan Nailal Husna Management Department, Economic Faculty, Bung Hatta University

E-mail : Rahmatika.yesi@yahoo.co.id, rikadyanti@yahoo.com, ella_ubh@yahoo.com, Abstrak

Price to book value the several measure for showing value of the firm. If price to book value increasing, the price of share also increasing. Price to book value will change normal of stock price. If the increasing relative abnormal was down liquidity of price stock. Now several company on the manufacturing sub sector have been price to book value abnormally. The base of the phenomenon goal of the research have improved influence liquidity, leverage, firm size and profitability on price to book value. That study has using 36 companies manufacturing sub sector. The process choose of the firm have doing with purposive sampling. The data resources from Indonesian Capital Market of Directory. The period of the study begin from 2009 until 2012. The variable will be process for the research consist of current ratio, debt to equity ratio, firm size, profitability and price to book value. For the solved or improve of the hypothesis has using statistical analyst. Tool analyst was used Eviews. The result of the test consist of current ratio have not significant on price to book value. The result of the test also founding debt to equity and firm size has significant influence on price to book value for manufacturing sub sector listing in Indonesian Stock Exchange.

Keyword : Liquidity, Leverage, Firm Size and Profitability

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pada umumnya perusahaan tentu memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan nilai perusahaan. Bagi perusahaan aktifitas perdagangan dan penawaran saham tentu akan memberikan kontribusi tambahan dana, terutama dana yang berasal dari pihak ketiga yaitu investor.

Salah satu langkah yang dilakukan investor adalah berinvestasi pada salah

satu sekuritas yang ditawarkan dipasar modal. Saham menjadi komoditi sekuritas yang paling banyak diminati. Pada saat berinvestasi investor tentu melakukan sejumlah analisis dan pertimbangan sebelum keputusan diambil. Salah satu faktor yang diamati ketika berinvestasi adalah harga saham, selain itu investor juga dapat menganalisis berbagai rasio keuangan salah satunya mengamati PBV atau price to book value.

(2)

Menurut Ross (2005) price to book value menunjukan perbandingan antara harga pasar saham dengan nilai buku

saham, ketika PBV mengalami

peningkatan melebihi rata rata industri menunjukan bahwa perusahaan tersebut sedang mengalami over value, ketika over value terjadi tentu bagi pihak yang memiliki saham dan berkehendak melepas saham tentu pada saat PBV meningkat adalah periode yang tepat untuk menjual saham, sedangkan pada pada perusahaan

yang mengalami PBV menurun

menunjukan harga saham yang dimiliki perusahaan dalam satu kelompok industri berada dibawah rata rata industri. Bagi investor yang belum berinvestasi dan berkeinginan untuk membeli saham, tentu mereka akan mencari perusahaan yang memiliki PBV yang rendah.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah didalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah likuiditas yang diukur dengan current ratio berpengaruh terhadap price to book value di Bursa Efek Indonesia ?

2. Apakah leverage yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh terhadap price to book value di Bursa Efek Indonesia ?

3. Apakah ukuran perusahaan yang

diukur dengan total assets

berpengaruh terhadap price to book value di Bursa Efek Indonesia ?

4. Apakah profitabilitas yang diukur dengan return on asset berpengaruh terhadap price to book value di Bursa Efek Indonesia ?

LANDASAN TEORI Price to book value (PBV)

Didalam proses pegambilan keputusan investasi, salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kewajaran harga saham adalah price to book value. Rasio tersebut dapat dijadikan alat untuk menentukan tingkat kemahalan harga saham, atau keputusan bagi investor apakah akan menahan atau melepas kepemilikan saham yang mereka miliki. Untuk mendapatkan price to book value dapat dicari dengan membandingkan antara antara harga pasar per saham dengan nilai buku perusahaan. Rasio ini juga dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui sejauhmana perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah saham yang di investasikan. Semakin tinggi nilai price to book value mengidentifikasikan bahwa harga saham yang terjadi relatif tinggi.

Menurut Tandelilin (2010) price to book value menunjukan rasio yang menunjukan kewajaran dari harga saham, rasio tersebut dilihat dengan cara membandingksan nilai harga saham per

(3)

saham dengan nilai buku perusahaan. Jika nilai price to book value terlalu tinggi menunjukam bahwa kemungkinan saham yang dimiliki perusahaan memiliki harga saham yang tinggi atau mengalami over value. Ketika kondisi tersebut terjadi tentu posisi likuiditas saham akan menurun, oleh sebab itu rasio price to book value dapat dijadikan indikator untuk mengambil berbagai kebijakan strategis yang berhubungan dengan perusahaan. Rasio tersebut tentu menjadi alat bagi manajemen untuk mengambil kebijakan strategis untuk menentukan kestabilan harga saham, seperti melakukan stock split atau pun melakukan berbagai hal penting lainnya.

Faktor yang Mempengaruhi Price to book value

Menurut Tandelilin (2010) price to book value yang dimiliki perusahaan tentu mengalami perubahan, secara umum terdapat sejumlah variabel yang dapat mempengaruhi price to book value diantaranya adalah faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal meliputi seluruh intrumen kinerja perusahaan yang dianggap fundamental yang meliputi likuiditas, profitabilitas dan rasio hutang atau pun rasio lainnya. Dimensi kedua adalah faktor eksternal adalah sejumlah variabel yang berasal dari

luar perusahaan seperti inflasi, kurs tingkat suku bunga dan berbagai variabel lainnya.

Likuiditas

Likuiditas adalah suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran maupun aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarnya atau hutang jangka pendek. Subramayam et all., (2005) yaitu:

a) Memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya; yaitu pada saat ditagih (kewajiban keuangan terhadap pihak intern);

b) Memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal (kewajiban keuangan terhadap pihak intern); c) Membayar bunga dan deviden yang

dibutuhkan;

d) Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.

Leverage

Terjaga eksistensi perusahaan tidak terlepas dari kemampuan perusahaan di dalam mengelola struktur pendanaan yang terdapat di dalam perusahaan. Struktur pendanaan tersebut dapat bersumber dari

(4)

pemilik perusahaan maupun dari hutang. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dana maka digunakan rasio solvabilitas.

Leverage juga dijadikan sebagai rasio yang memperlihatkan kejadian perusahaan di dalam mengalokasikan dana yang bersumber dari hutang dan dari equitas. Untuk menilai tingkat pengelolaan struktur modal perusahaan dapat digunakan rasio sebagai berikut yaitu debt to equity ratio, debt ratio, dan time interest earned. (Subramayam et al., 2005).

Ukuran Perusahaan (Size)

Ketika berinvestasi pada umumnya investor tentu mengamati ukuran yang dimiliki sebuah perusahaan. Untuk menilai ukuran perusahaan dapat ditentukan dari berbagai alat ukur. Menurut Subramayam et al (2005) ukuran perusahaan menunjukan skala atau besarnya kekayaan yang dimiliki perusahaan. Didalam menilai ukuran perusahaan dapat diamati dari tiga proxi yaitu total assets, besarnya nilai penjualan dan capitalisasi pasar yang tersimpan didalam perusahaan. Semakin tinggi nilai ketiga variabel tersebut menunjukan ukuran perusahaan semakin besar.

Menurut Ross (2010) ukuran perusahaan menunjukan besarnya skala produksi yang berhasil dicapai perusahaan melalui sejumlah instrumen penunjang

kekayaan yang terdapat didalam perusahaan. Untuk mengukur ukuran perusahaan dapat digunakan beberapa instrumen yaitu total assets, perkembangan

penjualan dan besarnya market

capitalization yang terdapat didalam perusahaan.

Profitabilitas

Menurut Higgins (2005)

profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Mencapai profitabilitas yang tinggi adalah tujuan utama dari semua perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2003) salah satu kunci atau faktor yang mempengaruhi ketertarikan investor dalam berinvestasi yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, semakin konsisten dan positif nilai peningkatan laba yang dicapai sebuah perusahaan akan memberikan jaminan bagi investor bahwa

(5)

dana yang mereka tanamkan di dalam perusahaan akan kembali serta akan memberikan keuntungan bagi mereka.

Menurut Ross (2005) profitabilitas merupakan ukuran kinerja atau nilai yang memperlihatkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola seluruh sumber daya keuangan yang dilibatkan dalam aktifitas operasional untuk menghasilkan laba. Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba maka digunakan beberapa proxy yaitu return on assets, return on equity, net profit margin dan gross profit margin.

Penelitian Terdahulu dan

Pengembangan Hipotesis

Secara umum terdapat sejumlah penelitian terdahulu yang melakukan penelitian serupa dengan penelitian yang dilakukan saat ini seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:

Pengembangan Hipotesis I

Taani dan Banykhaled (2013) menemukan bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio berpengaruh positif yang signifikan terhadap price to book value. Mulyono dan Kharurizka (2009) mengungkapkan bahwa salah satu variabel yang mendorong menguatnya price to book value adalah likuiditas perusahaan yang diukur melalui proxi current ratio. Didalam model tersebut menunjukan

bahwa semakin optimal posisi likuiditas akan mendorong kelancaran aktivitas operasional perusahaan, serta memberikan sentimen positif pada perusahaan, akibatnya mendorong naik nilai price to book value yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan uraian ringkas tersebut peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H1: Current ratio berpengaruh positif signifikan terhadap price to book value

Pengembangan Hipotesis II

Penelitian Hayati (2010)

menemukan bahwa debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap price to book value, Nasehah dan Widyarti (2012) menemukan bahwa debt to equity ratio berpengaruh negatif yang signifikan terhadap price to book value. Didalam model tersebut terlihat bahwa semakin tinggi posisi debt to equity menunjukan ketergantungan perusahaan terhadap hutang juga semakin besar, akibatnya sentimen pelaku pasar cenderung negatif dan mendorong menurunnya price to book value yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan uraian ringkas tersebut peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H2: Debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap price to book value

(6)

Pengembangan Hipotesis III

Soliha dan Taswan (2002) menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan LN total assets berpengaruh positf terhadap price to book value yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi posisi ukuran perusahaan akan mendorong meningkatnya price to book value. Peningkatan total assets menunjukan aliran dana yang masuk kedalam kas perusahaan semakin tinggi, sehingga memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar dan mendorong meningkatnya mekanisme permintaan dan penawaran saham dipasar sekunder. Berdasarkan uraian ringkas tersebut peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H3: Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap price to book value

Pengembangan Hipotesis IV

Menurut Hayati (2010)

menemukan bahwa profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap price to book value, Nasehah dan Widyarti (2012) menemukan profitabilitas yang diukur dengan return on equity berpengaruh positif yang signifikan terhadap price to book value perusahaan, temuan tersebut menunjukan semakin efektif pengelolaan equitas untuk mendorong peningkatan laba akan menaikan price to book value

perusahaan. Peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tentu akan membentuk sentime positif yang akan mendorong meningkatnya mekanisme permintaan dan penawaran saham yang dimiliki perusahaan. Soliha dan Taswan (2002) menemukan bahwa profitabilitas yang diukur dengan return on assets berpengaruh positif yang signifikan terhadap price to book value. Keadaan tersebut memacu peneliti untuk mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

H4: Return on assets berpengaruh positif signifikan terhadap price to book value

METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel

Menurut Sekaran (2006) populasi merupakan kesamaan dan kesatuan atribut yang berkelompok dan memiliki satu tujuan yang sama. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia. Setelah dilakukan pengamatan diketahui bahwa perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia jumlahnya besar sehingga diperlukan sebuah pembatasan melalui pengambilan sampel.

Pada penelitian ini yang dijadikan sampel adalah beberapa perusahaan yang berada dalam sub sektor industri manufaktur yang meliputi metal and allied

(7)

product, food and beverages, tobaco dan pharmaceutial.

Setiap sub sektor metal and allied product, food and beverages, tobaco dan pharmaceutial memiliki jumlah perusahaan yang berbeda, tentu mendorong peneliti menggunakan metode purposive samling. Secara umum kriteria yang digunakan meliputi:

a. Perusahaan yang berada dalam sub sektor metal and allied product, food and beverages, tobaco dan pharmaceutial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Perusahaan yang dikategorikan memiliki price to book value minimal satu kali dalam satu periode observasi.

Pada penelitian ini data observasi yang digunakan dari tahun 2009 – 2012, observasi data dilakukan pada 38 perusahaan yang berada dalam sub sektor Metal and Allied Product, Food and Beverages, Tobaco dan Pharmaceutial. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Secara umum variabel penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabel Dependen

Price to book value

Menurut Ross (2010) price to book value merupakan rasio yang menunjukan

perbandingan antara nilai pasar per saham dengan nilai buku saham. Untuk mencari nilai perusahaan maka digunakan rumus sebagai berikut: Buku Nilai Saham Per Pasar Harga PBV Variabel Independen

Secara umum variabel independen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Likuiditas

Menurut Sartono (2010) likuiditas

merupakan rasio keuangan yang

menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek (kurang dari satu tahun) dengan segera. Untuk mengukur likuiditas maka digunakan current ratio. Ross (2005) menyatakan bahwa untuk mendapatkan current ratio diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut;

Current ratio Assets Current Liability Current = 2. Leverage

Menurut Ross (2005) leverage adalah rasio digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi total kewajibannya (hutang lancar + hutang jangka panjang) pada saat di likuidasi. Menurut Sartono (2010) mengungkapkan bahwa untuk mengukur solvabilitas maka digunakan debt to equity ratio yang dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(8)

Equity Liability Total

= DER

3. Size (Ukuran Perusahaan)

Menurut Ross (2005) size menunjukan total nilai atau ukuran kekayaan yang tersimpan didalam sebuah perusahaan. Pada penelitian ini untuk mengukur size maka digunakan total assets. Karena nilai total assets berskala nominal sedangkan variabel lainnya berskala ratio, maka ukuran perusahaan (size) yang diukur dengan total assets ditranformasikan kedalam bentuk logaritma natural sebagai berikut:

Size = LN Total Assets

4. Profitabilitas

Menurut Sartono (2010)

profitabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Untuk mengukur profitabilitas maka digunakan return on assets. Agar mendapatkan nilai return on assets diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

100 Assets Total Bersih Laba = ROA Metode Analisis

Untuk menjawab kebenaran

hipotesis maka digunakan analisis kuantitatif, didalam tahapan pengujian tersebut tahapan pengolahan data dilakukan dengan alat uji statistik secara umum tahapan pengujian statistik yang

dilakukan meliputi pengujian normalitas, pengujian asumsi klasik sedangkan pengujian hipotesis dilakukan denghan menggunakan model regresi linear berganda dan uji t-statistik.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas terlihat bahwa masing masing variabel penelitian yang terdiri dari price to book value, current ratio, leverage, size dan return on assets telah memiliki probability diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang akan dibentuk kedalam model regresi berdistribusi normal. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

Pengujian Asumsi Klasik

Salah satu syarat yang harus terpenuhi sebelum dilakukan pengujian model regresi berganda setiap variabel penelitian harus terbebas dari gejala asumsi klasik. Secara umum tahapan pengujian asumsi klasik yang digunakan didalam model penelitian in terlihat pada sub bab dibawah ini:

Pengujian Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas terlihat bahwa nilai koefisien korelasi yang terbentuk antar masing masing independen berada

(9)

dibawah 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa masing masing variabel independen yang akan dibentuk kedalam sebuah model regresi berganda terbebas dari gejala multikolinearitas, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

Pengujian Autokorelasi

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi yang telah dilakukan diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,950936. Hasil yang diperoleh tersebut telah berada diantara dua kuadran. Temuan tersebut mengisyaratkan bahwa hasil pengujian autokorelasi menunjukan – 2 ≤ 1,950936 ≤ 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang akan dibentuk kedalam model persamaan regresi berganda terbebas dari gejala autokorelasi sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

Pengujian Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas yang telah dilakukan dengan menggunakan uji White, pada tahapan pengolahan data diperoleh nilai profitabilitas sebesar 0.137621. Nilai profitabilitas yang dihasilkan berada diatas atau sama dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang digunakan terbebas dari gejala heteroskedastisitas,oleh sebab itu

tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

Pengujian Statistik

Secara umum tahapan pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab dibawah ini:

Analisis R-Square

Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,295 hasil yang diperoleh tersebut meliputi current ratio, leverage, size dan return on assets mampu

memberikan kontribusi dalam

mempengaruhi price to book value sebesar 29,50% sedangkan sisanya sebesar 70,50% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada Tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1

Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel Penelitian Koefisien t-hit Prob

(Constanta) -1.621 -2.852 0.0050 Current ratio 0.109 1.098 0.2743 Leverage 0.331 2.364 0.0195 Size 0.159 4.324 0.0000 Return on assets 0.043 5.087 0.0000

(10)

Sesuai dengan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dapat dibuat sebuah model regresi linear berganda. Secara umum model persamaan regresi berganda yang dapat dibentuk pada penelitian ini yaitu:

Y = -1,621 + 0,109x1 + 0,331x2 + 0,159x3 + 0,043x4 + e

Model persamaan regresi berganda yang telah dibentuk diketahui bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,109, sedangkan nilai profitabilitas yang dihasilkan dalam pengujian adalah sebesar 0,2743. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai profitabilitas sebesar 0,2743 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap price to book value pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahapan pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel leverage memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,331 dengan nilai profitabilitas sebesar 0,0195. Hasil yang diperoleh pada tahapan pengolahan data terlihat bahwa nilai profitabilitas sebesar 0,0195 < alpha 0,05 maka keputusan adalah Ho ditolak dan H2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap

price to book value pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa variabel size memilki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,159 dengan nilai profitabilitas sebesar 0,000. Temuan tersebut menunjukan bahwa nilai profitabilitas sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan atau size berpengaruh signifikan terhadap price to book value perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Pada tahapan pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan variabel return on assets diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,043 dengan nilai profitabilitas sebesar 0,000. Hasil yang diperoleh mengisyaratkan bahwa nilai profitabilitas sebesar 0,000 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H4 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa return on assets berpengaruh signifikan terhadap price to book value perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Pembahasan

Secara umum pembahasan yang diajukan yaitu:

(11)

Pembahasan Hipotesis I

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukn bahwa likuiditas yang diukur dengan current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap price to book value. Temuan yang diperoleh tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan, keadaan tersebut terjadi karena posisi likuidtas yang dimiliki perusahaan yang dijadikan sampel relatif stabil, keadaan tersebut terlihat dari nilai rata rata current ratio yang dihasilkan relatif tinggi, keadaan tersebut mendorong investor serta stakehoders lainnya untuk tidak mengkahwatirkan kondisi likuiditas perusahaan, akibatnya investor mulai mencari variabel lain yang dianggap lebih mempengaruhi price to book value, variabel tersebut dapat bersumber dari instrument kinerja keuangan lainnya seperti activity ratio, market ratio dan berbagai variabel lainnya.

Temuan yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis pertama konsisten dengan penelitian yang dilakukan Nurmayenti (2012) yang menemukan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap price to book value. Irawan (2014) menemukan bahwa tidak selamanya posisi likuidtas mempengaruhi price to book value perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

Pembahasan Hipotesis II

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa leverage yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap price to book value pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Pada tahapan analisis regresi teridentifikasi variabel leverage memiliki koefisien regresi bertanda positif. Hasil yang ditemukan mengisyaratkan bahwa leverage yang

semakin tinggi akan mendorong

menguatnya nilai price to book value yang dimilki perusahaan, temuan yang diperoleh tidak konsisten dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa pada umumnya perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel membutuhkan biaya yang besar untuk mendorong meningkatnya nilai produksi dan penjualan. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut maka dilakukan peminjaman dana atau membersar nilai hutang perusahaan. Tercapainya efektifitas pemanfaatan hutang tentu mendorong meningkatnya nilai perusahaan yang diukur dengan price to book value pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh didalam tahapan pengujian hipotesis kedua konsisten penelitian Rahma (2012) yang menemukan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap price to book value

(12)

khususnya pada perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan yang sedang bertumbuh tentu sangat membutuhkan dana yang besar untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Pembahasan Hipotesis III

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur total assets berpengaruh signifikan terhadap price to book value. Hasil yang diperoleh tersebut

juga menunjukan bahwa ukuran

perusahaan memiliki koefisien regresi bertanda positif, temuan tersebut mengisyaratkan bahwa ukuran perusahaan yang semakin besar akan mendorong meningkatnya price to book value pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Temuan yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis ketiga sejalan dengan hasil penelitian Soliha dan Taswan

(2002) menemukan bahwa ukuran

perusahaan yang diukur dengan LN total assets berpengaruh positf terhadap price to book value yang dimiliki perusahaan. Nasehah dan Widyarti (2012) menemukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan LN total assets berpengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap price to book value.

Pengembangan Hipotesis IV

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa profitabilitas yang diukur dengan return on assets berpengaruh signifikan terhadap price to book value. Pada tahapan pengujian regresi teridentifikasi bahwa return on assets bertanda positif, keadaan tersebut mengisyaratkan bahwa return on assets yang tinggi akan mendorong meningkatnya price to book value. Keadaan tersebut terjadi karena perusahaan yang digunakan sebagai sampel mampu menghasilkan komposisi laba yang tinggi, hal tersebut terjadi karena pemanfaatan assets yang dimiliki perusahaan secara efektif sehingga mendorong meningkatnya nilai penjualan, ketika nilai penjualan meningkat tentu mendorong price to book value yang dihasilkan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis keempat konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Menurut Hayati (2010) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap price to book value, didalam model pengujian terlihat bahwa profitabilitas yang tinggi menjadi penyebab meningkatnya price to book value perusahaan. Nasehah dan Widyarti (2012) menemukan profitabilitas yang

(13)

diukur dengan return on equity berpengaruh positif yang signifikan terhadap price to book value.

PENUTUP Kesimpulan

Secara umum kesimpulan yang diajukan didalam penelitian ini yaitu:

1. Likuiditas yang diukur dengan current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap price to book value pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

2. Leverage yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap price to book value pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

3. Ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets berpengaruh signifikan terhadap price to book value pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

4. Profitabilitas yang diukur dengan return on assets berpengaruh signifikan terhadap price to book value pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Saran

Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka diajukan beberapa saran yang tentunya dapat

memberikan kontribusi atau manfaat positif bagi:

1. Akademisi disarankan untuk mencoba menambah minimal satu variabel baru yang belum digunakan seperti market ratio, activity ratio dan berbagai variabel lainnya, hal lainnya yang harus dilakukan adalah memperpanjang periode pengambilan sampel, serta memperbesar jumlah sampel yang akan di ikutsertakan kedalam tahapan pengolahan data, saran tersebut sangat penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian dimasa mendatang.

2. Perusahaan disarankan untuk menjaga stabilitas kinerja keuangan yang mereka miliki, terutama kestabilan posisi likuiditas, selain itu perusahaan harus dapat mengelola efektiftas pemanfaatan assets, serta juga harus dapat menjaga stabilitas laba, saran tersebut sangat penting untuk terus menjaga stabiltas price to book value yang dimiliki perusahaan. 3. Perusahaan juga disarankan untuk

melakukan strategi perencanaan dana operasional yang jitu seperti pemanfaatan dana yang bersumber dari hutang serta upaya melepaskan diri dari ketergantungan hutang,

(14)

saran tersebut sangat penting dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan eksistensi perusahaan dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Hayati Nurul. 2010. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio (PER) Sebagai Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. April 2010. Volume 11 Nomor 1.

Higins C Robert. 2005. Analysis for

Financial Management.

McGraw-Hill Education. Citic Publishing House.

Husnan Suad dan Eny Pudjiatuty. 2003.

Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan. Jakarta. Yayasan YPTKI.

Mulyono dan Kharurizka Rahfani. 2009. The Effect of Financial Ratio, Firm Size, and Cash Flow From Operating Activities in The Interim Report to the Stock Return. Chinese Business Review ISSN 137-1506. Jun 2009 Volume 8 No 6 (Serial No 72).

Nasehah Dorrotun dan Widyarti Tri Endang. 2012. Pengaruh ROE, DER, DPR, GROWTH dan Firm Size Terhadap Price to book value (PBV). (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI Periode Tahun 2007 – 2010). Dipenegoro Journal of Management Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012 Halaman 1 – 9 . oss Westerfield Jeff. 2010. Corporate

Finance 9th Edition. Irwin, McGraw-Hill

Ross Westerfield Jeff. 2010. Corporate Finance 9th Edition. Irwin, McGraw-Hill

Sartono Agus. 2010. Dasar Dasar Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta. BPFE UGM.

Sekaran Uma. 2006. Metodologi

Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta

Soliha Euis dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis dan Ekonomi September 2002.

Sugiono. 2005. Metologi Penelitian (Teori dan Aplikasi dalam Penelitian Sosial). Gramedia Pustaka, Jakarta.

Subramanyam , K.R Wild, John, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Dua. Alih Bahasa: Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat

Taani Khalaf dan Banykhaled Hamed Hasan Mari,e. 2013. The Effect of Financial Ratios, Firm Size and Cash Flowss From Operating Activities on Earning Per Share (An Applied Study: On Jordanian Industrial Sector). International Journal of Social Sciences and Humanity Studies Vol 3 No 1 2013.

Tandelilin Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi)

Referensi

Dokumen terkait

Diskusi kelompok, berikan tanda (I), kegiatan yang dilakukan guru adalah memastikan anggota kelompok terdiri dari anak lambat dan cepat belajar agar yang cepat belajar dapat

Kesimpulan dari hasil temuan data peneliti adalah ada pengaruh dari tingkat pengetahuan label low fat high calcium terhadap tingkat kepercayaan pada produk susu

Leader / Manajer &#34;tidak hanya dapat menjadwalkan tugas ini, tetapi harus mempunyai waktu untuk menetapkan tujuan, Prioritas, mempertimbangkan hambatan, membekali

Perhitungan dan jurnal koreksi yang harus dibuat oleh perusahaan per 31 Desember 2011 Perhitungan dan jurnal koreksi yang harus dibuat oleh perusahaan per 31 Desember 2011.

Daerah yang mempunyai komponen bauran industri yang paling tinggi di Kabupaten Purworejo adalah Kecamatan Purworejo, artinya Kecamatan Purworejo lebih banyak berspesialisasi

Secara keseluruhan capaian kinerja Utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 sebesar 100,70% dapat dinyatakan berhasil. Hal ini dikarenakan indikator

Hasil analisis struktur yang diperlihatkan pada Gambar 13 menunjukkan bahwa terjadi konsentrasi tegangan yang sangat besar di beberapa lokasi plat, yang diperkirakan berada

Nilai kuat tekan ini diperoleh dari uji tekan sampel core drill dan pada dasarnya dipengaruhi oleh pengerjaan beton di lapangan (yaitu penempatan, pemadatan dan