• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

No. 7 1984 SERI D

--- SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH

TINGKAT I JAWA BARAT Nomor : 584/SK.805-Huk/84 Lampiran : 1 (satu)

TENTANG

SAHAM BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

MEMBACA :Surat Badan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat No. 03/BP/84 tanggal 14 Maret 1984 perihal usul penetapan pengaturan Saham atas penyertaan modal pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

MENIMBANG : a.bahwa dalam rangka penyelenggaraan administrasi atas penyertaan modal pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, perlu adanya suatu tanda bukti atas penyertaan modal tersebut yang berupa saham;

b.bahwa pengaturan saham serta hal-hal lainnya yang menyangkut penyertaan modal sebagaimana telah ditetapkan dalam pasal 1 Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 23 Tahun 1981, harus ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Badan Pengawas Bank Pembangunan Daerah.

c.bahwa berdasarkan usul dari Badan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, dipandang perlu untuk menetapkan Surat Keputusan tentang Saham Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

MENGINGAT : 1.Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;

2.Undang-undang No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah;

3.Undang-undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan;

4.Undang-undang No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Indonesia;

(2)

1972 tentang Bank Pembangunan Daerah;

6.Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep.157/Menkeu/67 tanggal 7 Agustus 1967 tentang Pembagian Hasil Pungutan Iuran Pembangunan Daeraj;

7.Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1984 tentang Intensifikasi Pemasukan Ipeda;

8.Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 23 Tahun 1981 tentang Perubahan untuk kedua kali Peraturan Daerah tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat.

MEMUTUSKAN: MENETAPKAN:

PERTAMA :Saham atas Penyertaan Modal pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, dengan ketentuan bentuk saham serta hal-hal lainnya yang menyangkut penyertaan modal ditetapkan sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini (Lampiran I).

KEDUA :Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan perbaikan seperlunya, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekelilruan di dalamnya.

Ditetapkan di : Bandung

Pada tanggal : 26 April 1984 --- GUBERNUR KEPALA DAERAH

TINGKAT I JAWA BARAT ttd.

H.A. KUNAEFI SALINAN : Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1.Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri di Jakarta;

2. Yth. Bapak Menteri Keuangan di Jakarta;

3. Yth.Bapak Menteri EKUIN dan Pengawasan Pembangunan di Jakarta; 4. Yth.Bapak Direktur Jenderal PUOD Departemen Dalam Negeri di

Jakarta;

5. Yth.Bapak Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri di Jakarta; 6. Yth.Ketua Badan Koordinasi Bank Pembangunan Daerah Seluruh

Indonesia di Jakarta;

7. Yth.Direksi Bank Indonesia di Jakarta;

8. Yth.Sdr. Ketua DPRD Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat; 9. Yth.Sdr. Kepala Kantor Wilayah IV Dirjen Pajak Jawa Barat di

(3)

Bandung;

10. Yth.Sdr. Bupati/WAlikotamdya Kepala Daerah Tingkat II di Jawa Barat;

11. Yth.sdr. Kepala ITWILPROP Propinsi Daerah Tingkat I di Jawa Barat.

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propisi Daerah Tingkat I Jawa Barat, tanggal 3 Mei 1984, tanggal 3 Mei 1984 Nomor 7 Seri D.

SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

ttd.

Drs. H. KARNA SUWANDA ---

NIP. 010008026

LAMPIRAN I :SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGAT I JAWA BARAT Nomor : 584/SK-805-Huk/84

tangal : 26 April 1984

SAHAM BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT I. PENDAHULUAN.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 23 Tahun 1981 tentang Perubahan untuk kedua kali Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 11/PD-DPRD/1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, ditetapkan sebesar Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) yang terdiri dari kekayaan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Kebupaten/Walikotamdya Daerah Tingkat I se Jawa Barat. Adapun penyertaan modal sebesar tersebut di atas 75% penyertaan modal dasar Pemerintah Daerah Propinsi Tingkat I Jawa Barat dan 25% penyertaan modal dasar Pemerintah/Walikotamdya Daerah Tingkat II se Jawa Barat.

Khusus untuk penyertaan modal dari Kabupaten/ Walikotamdya Daearh Tingkat II, telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 157/Menkeu/1967 tanggal 7 Agustus 1967 tentang Pembagian Hasil Pungutan Iuran Pembangunan Daerah, yaitu sebesar 10% dari hasil bersih penerimaan iuran Pembanguan Daerah. Bahwa dewasa ini penyetoran penyertaan modal pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat belum memenuhi sebagaimana yang diharapkan.

Dalam usaha merangsang adanya kegairahan untuk meningkatkan penyetoran dan penertiban administrasi penyertaan modal pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, khususnya dari Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II, perlu dikeluarkan saham

(4)

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai tanda bukti penyertaan modal.

Dengan demikian agar dapat berdayaguna dan berhasil guna atas dikeluarkan saham tersebut, dipandang perlu adanya suatu pengaturan tentang saham atas penyertaan modal pada Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

II.KETENTUAN KHUSUS SAHAM BANK PEMBANGUNAN BANK DAERAH JAWA BARAT. A. Seri dan Nilai Nominal Saham.

Saham Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat terbagi atas :

1.Saham Seri A, Nilai Nominal Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah);

2.Saham Seri B, Nilai Nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

B. Ciri-ciri Khusus Saham.

1. Dalam setiap seri saham tercantum :

a.Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 3/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 tentang penyerahan segala hak dan kewajiban, perlengkapan dan kekayaan serta usaha NV, Denis berikut semua anak perusahaan kepada semua anak perusahaannya kepada PT. Bank Karya Pembanguan. b.Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 11/PD/DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat.

c.Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 1/Dp.040/PD/78 tanggal 27 Juni 1978 tentang perubahan untuk pertama kali Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Keududukan Hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat. d.Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 23 Tahun 1981 tanggal 12 Desember 1981 tentang Perubahan yang kedua kali Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat No. 11/PD-DPRD/72 tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dari RP. 1 milyar menjadi Rp. 10 milyar.

e.Nomor urut/Register.

(5)

Daerah Jawa Barat ukuran kecil pada bagian atas dan lambang Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat ukuran besar pada bagian tengah.

3.Saham dibuat atas nama Pemilik surat saham Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Kabupaten/walikotamdya Daerah Tingkat II.

4.Saham ditanda tangani oleh Ketua Badan Pengawas dan oleh Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. 5.Pada saham tersebut dilekatkan/dilengkapi dengan bukti

Deviden sebanyak 12 lembar serta Talon sebanyak 1 lembar untuk ditukar dengan bukti deviden baru apabila bukti deviden lama telah habis.

C.Bentuk saham dan bukti deviden terlampir (Lampiran II). III.KETENTUAN UMUM SAHAM BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT.

A.Saham

1.Modal dasar ini dibagi dalam dua jenis saham, yakni: -Saham Seri A, Nominal Rp. 10.000.000,00 sebanyak 750

lembar saham diperuntukkan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

-Saham seri B, Nominal Rp. 1.000.000,00 sebanyak 2.500 lembar saham diperuntukkan Pemerintah Kabupaten/Walikotamadya Daerah Tingkat II Jawa Barat.

2.Saham-saham adalah saham atas nama Pemerintah Daerah Tingkat I sebanyak 75% atau Rp. 7.500.000.000,00 dan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten/WaliKotamadya se Jawa Barat sebanyak 25% atau Rp. 2.500.000.000,00.

3.Besarnya penyertaan Modal Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya/Kabupaten seluruh Jawa Barat yakni masing-masing sebesar Rp. 104.000.000,00. Sisa lebih saham sebesar Rp. 4.000.000,00 yang terdiri dari 4 lembar saham seri B, dijual kepada Pemerintah Kebupaten Daerah Tingkat II yang ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham. 4.Surat saham ditanda tangani oleh Ketua Badan

Pengawas dan Direktur Utama Bank Pembangunan daerah Jawa Barat.

5.Tiap lembar saham hanya dapat dimiliki oleh satu Pemerintah Daerah.

(6)

6.Saham-saham tidak dapat diperjual belikan.

7.Untuk tiap-tiap saham dilengkapi seperangkat bukti deviden dan satu talon.

8.Laba Bank yang telah disahkan oleh Gubernur Kepada Daerah Tingkat I Jawa Barat setelah dikurangi Pajak sebesar 30% dibagikan untuk para pemegang saham.

Pembagian laba tersebut dilakukan satu kali dalam 1 Tahun. Besarnya deviden berbanding proposionil dengan nilai Nominal saham masing-masing.

9.Nama tiap pemegang saham dicatat pada saham sesuai Buku Daftar saham, tiap Saham, Talon dan Bukti Deviden diberi nomor urut. Nomor urut saham dan bukti deviden tersebut harus sama dengan nomor urut saham yang disertainya.

B. Duplikat Saham.

Apabila saham, bukti deviden dan/atau talon hilang atau rusak tidak dapat dipergunakan lagi, maka oleh Badan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat,atas permintaan yang bersangkutan akan diberikan duplikat-duplikat saham/bukti deviden/talonnya.

Atas dasar pemberian duplikat tersebut surat-surat aslinya dihapuskan dan dari kejadian ini dibuat berita acara/risalah oleh Direksi dan dilaporkan dalam rapat umum pemegang saham berikutnya.

C. Buku Daftar Para Pemegang Saham.

Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat diwajibkan menyelenggarakan Buku Daftar Saham ditempat kedudukan Perusahaan untuk para pemegang saham, yang gunanya untuk bukti lengkap mengenai pemilikan, jumlah saham yang terdaftar, pemanggilan rapat umum pemegang saham pembagian Deviden dan sebagainya.

Tiap-tiap pemilik/pemegang saham atau wakilnya yang dikuasakan untuk itu berhak untuk melihat atau memeriksa Buku Daftar Saham pada waktu jam kerja Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

D. Penyertaan Saham.

1.Saham diserahkan kepada setiap penyetor penyertaan modal setelah mencapai nominal satu atau lebih selambat-lambatnya 3 bulan setelah tanggal penyetoran.

2.Kepada setiap penyetor penyertaan modal yang belum mencapai nilai nominal satu saham, diserahkan Recepis

(7)

Saham yang ditanda tangani oleh Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

3.Recepis saham apabila telah mencapai nilai nominal satu saham ditukarkan dengan saham.

4.Penyetoran penyertaan modal yang telah disetor sebelum dikeluarkan Surat Keputusan ini dan telah mencapai nilai nominal satu saham atau lebih, sahamny diserahkan paling lambat 3 bulan setelah Surat Keputusan ini ditetapkan dengan diperhitungkan deviden yang telah diberikan, sedangkan yang berlum mencapai nilai satu saham diserahkan Recepis saham yang ditanda tangani oleh Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

IV. RAPAT UMUM PARA PEMEGANG SAHAM

A. Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham.

1.Setiap tahun, setelah neraca disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah, diadakan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham.

2.Dalam Rapat Umum Tahunan dibicarakan :

a.Uraian/laporan tertulis Direksi tentang keadaan Bank dan hasil-hasil yang diperoleh dalam tahun yang lalu;

b.Neraca Rugi/Laba mengenai tahun lalu; c. Hal-hal lain yang dianggap perlu. B. Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham.

1.Selain Rapat Umum Tahunan sebagaimana tersebut di atas, apabila dianggap perlu atas usul para pemegang saham atau Direksi dapat diadakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham.

2.Badan Pengawas dalam hal-hal yang dianggap khusus dapat melaksanakan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tersebut di atas, apabila usul yang disampaikan oleh seorang pemegang saham atau lebih, secara perorangan atau bersama-sama, telah mewakili sekurang-kurangnya 25% dari Saham yang telah dikeluarkan oleh Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

C. Panggilan Rapat.

1.Penyelenggaraan rapat, baik rapat umum tahunan maupun luar biasa para pemegang saham, diadakan oleh Badan Pengawas.

(8)

rapat luar biasa para pemegang saham, harus dilakukan dengan Surat Undangan/radiogram yang dialamatkan ke alamat yang terakhir tercetak dalam buku daftar saham. 3.Panggilan rapat tersebut sudah diterima selambat-lambatnya 15 hari sebelum penyelenggaraan rapat di mulai.

D. Pimpinan Rapat.

1.semua rapat dipimpin oleh Ketua Badan Pengawas atau salah seorang anggota yang ditunjuk olehnya.

2.Hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat harus dituangkan dalam risalah (berita acara) yang dibubuhi tanggal dan ditanda tangani oleh Ketua Rapat dan para pemegang saham yang hadir serta Direksi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

E. Hak Suara.

1.Hak suara ditentukan antar Daerah Tingkat II adalah sama masing-masing satu suara Perbandingan hak suara Daerah Tingkat I dengan seluruh Daerah Tingkat II Proposionil dengan pemilikan saham.

2.Perwakilan (wakil/kuasa) dalam rapat harus dilakukan/dinyatakan dengan Surat Kuasa yang bermeterai cukup.

3.Setiap Keputusan rapat, diambil dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

V. PENUTUP.

A.Lampiran Surat Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat keputusannya.

B.Dengan berlakunya Surat Keputusan ini segala Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah yang bertentangan dengan Surat Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

ttd. H.A. KUNAEFI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propisi Daerah Tingkat I Jawa Barat, tanggal 3 Mei 1984, tanggal 3 Mei 1984 Nomor 7 Seri D.

SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

(9)

ttd.

Drs. H. KARNA SUWANDA ---

NIP. 010008026

Lampiran dalam bentuk gambar, apabila ingin menampilkan gambar tersebut tekan tombol TAB kemudian ENTER.

Bandung, 24 Pebruari 1984. KEPADA :

YTH. SDR. DIREKSI BANK PEBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT

JALAN BRAGA NOMOR 12 DI BANDUNG. SIFAT : Biasa DERAJAT : Segera NOMOR : 773/1169/Binsar LAMPIRAN :

PERIHAL : Tanggapan atas Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

Menanggapi instruksi Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1984 tentang intensifikasi pemasukan IPEDA (Photo Copy terlampir), untuk pelaksanaan point C dari instruksi tersebut agar saudara dapat segera mengeluarkan saham Pemerintah Daerah Tingkat II sesuai dengan jumlah penyetorannya selambat-lambatnya tiga bulan setelah tinggal penyetoran, serta menyampaikan laporan secara periodik dan tertib kepada Gubernur perihal pelaksanaan penyetoran 20% Ipeda sebagai saham Pemerintah Daerah Tingkat II.

Demikian, agar mendapat perhatian dan dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

An. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT, SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

ttd.

Drs. H. KARNA SUWANDA ---

NIP. 010008026 TEMBUSAN : Disampaikan kepada :

(10)

1.Yth. Bapak Menteri Dalam Negeri di Jakarta;

2.Yth. Sdr. Dirjen PUOD Departemen Dalam Negeri di Jakarta;

3. Yth.Sdr. Badan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat di Bandung;

Referensi

Dokumen terkait

c.bahwa untuk menyelenggarakan kewenangan dan agar tugas-tugas yang dibebankan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat di bidang

(1)Seksi Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Cabang Dinas dalam hal

Pendidikan jasmani akan mengarahkan proses belajar itu pada pengembangan keterampilan gerak insani sebagai bekal keterampilan hidup (life skill) sedangkan pendidikan

kenyamanan dari pengguna, namun beberapa layanan pada fitur-fitur tertentu yang sama sekali tidak memiliki metode pengamanan pada data yang disimpannya, salah satunya

Dalam hal pelayanan selain siswa, pihak sekolah juga telah menyediakan karyawan untuk membantu siswa dalam mengelola smesa mart. Siapa pun yang melayani pembeli, baik itu

Selain menyerahkan berkas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk calon peserta didik baru yang berasal dari sekolah asing juga harus melampirkan surat

Usia tiga tahun awal kehidupan adalah masa paling penting bagi perkembangan kognitif adaptif bayi. Menurut Piaget perkembangan kognitif terutama sensorimotor terjadi

Melting Temperature DSC, 2nd heat atau temperatur leleh adalah temperatur dimana material mulai mengalami perubahan dari wujud padat menjadi lelehan. Pada dasarnya