32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian penjelasan (Explanatory Research). Explanatory research adalah penelitian yang berusaha menjelaskan hubungan kausal dan menguji keterkaitan yang terjadi antara variabel-variabel atau variabel-variabel yang akan diteliti.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian ini adalah explanatif survey dengan menggunakan data primer, yaitu data yang berhubungan dengan variabel penelitian yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner (Singarimbun dan Sofyan Effendi, 2005)
3.2. Lokasi Penelitian
Sementara sebagai lokasi Penelitian adalah Jl.Basuki Rahmad No.215 Lamongan di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan.
3.3. Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, dimana konsep-konsep dari variabel-variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut :
33
1. Kulitas Kehidupan Kerja (X1)
Kualitas kehidupan kerja merupakan suatu bentuk filsafat yang diterapkan oleh manajemen dalam mengelola organisasi pada umumnya dan sumberdaya manusia pada khususnya. Sebagai filsafat, kualitas kehidupan kerja merupakan cara pandang manajemen tentang manusia, pekerja dan organisasi. Indikator pengukurannya didasarkan pada teori Walton (dalam Zin 2004), yang terdiri dari :
a. Pertumbuhan dan pengembangan b. Partisipasi
c. Sistem imbalan yang inovatif d. Lingkungan kerja
2. Kompensasi (X2)
Keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan bekerja di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dan lain-lain. Sebagai indikator pengukuran variabel kompensasi dalam penelitian ini dengan mengacu pada penapat Simamora (2006) yang terdiri dari :
a. Kompensasi Finansial 1) Kompensasi Langsung
a) Gaji atau upah b) Insentif
34
2) Kompensasi Tidak Langsung a) Asuransi kesehatan dan jiwa,
b) Liburan yang ditanggung perusahaan, c) Program pensiun dan tunjangan lainnya. b. Kompensasi Non Finansial
1) Kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri 2) Lingkungan psikologis dan/atau fisik dimana orang itu bekerja.
3. Semangat Kerja (Y)
Semangat kerja menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, kegembiraan, dan kegiatan. Apabila pekerja tampak merasa senang, optimis mengenai kegiatan dan tugas, serta ramah satu sama lain, maka pegawai itu dikatakan mempunyai semangat yang tinggi. Semangat kerja pegawai dapat diukur dari beberapa variabel (Heidjrachman dan Suad, 2004). Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : a. Disiplin kerja
b. Absensi c. Kerjasama d. Kepuasan kerja
3.4. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005).
35
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka sebagai populasi dalam penelitian ini adalah Kabag dan Kabid anggota Satpol Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan yang berjumlah 60 orang.
Dalam penelitian ini, tidak seluruh anggota populasi dijadikan objek penelitian, sehingga diambil sampel yang dianggap dapat mewakili populasi. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005).
3.5. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005).
Mengingat jumlah sampel kurang dari 100 orang, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik otal population sampel (seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian). Berdasar pada teknik pengambilan sampel, dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang terdiri dari 1 Orang Sekretaris 3 Orang Kabid 3 Kasubag 6 Orang Kasi 47 Orang Staf Anggota Satpol Polisi Pamong Praja Kabupaten Lamongan.
3.6. Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
36
Data primer diperoleh dan dikumpulkan dari subyek penelitian atau responden yang telah disebarkan. Angket digunakan untuk mendapatkan informasi dari variabel bebas yang berupa kalimat pertanyaan dan skala likets dipergunakan untuk mendapatkan iformasi dari variabel terikat yang berupa kalimat pertanyaan yang berkaitan dengan variabel bebas, yang informasinya didapat dari pegawai. Adapun dasar pertimbangan peneliti menggunakan angket, sebab subyeklah yang paling tahu tentang dirinya, apa yang dinyatakan oleh responden adalah benar dan interprestasi subyek sama dengan yang dimaksud oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap yang berkaitan dengan variabel bebas dan variabel terikat yang ada pada masing-masing sekolah obyek penelitian.
3.7. Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat menganalisis dan mengintepretasikan data yang valid dan reliabel, agar hasil yang diperoleh mengandung kebenaran. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Kuesioner
Kuesioner yaitu dengan menyebarkan atau menyampaikan pertanyaan secara tertulis. Dalam kuesioner peneliti ini hanya dipergunakan jenis pertanyaan secara tertutup (Closed question), yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kemungkinan pada responden untuk menjawab secara panjang lebar menurut
37
jalan pikirannya sendiri, sebab jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja salah satu alternatif jawaban yang dikehendaki oleh responden..
2. Studi Dokumentasi
Peneliti berusaha mengkaji dan mengumpulkan dokumen atau arsip yang representative dengan masalah yang diajukan sebagai bukti otentik yang bersumber dari buku, jurnal maupun data-data di PT. Asuransi Jiwasraya Surabaya Selatan sesuai dengan konsep dalam penelitian ini.
3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.8.1. Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya instrumen tersebut. Pengukuran validitas pada instrumen ini dilakukan dengan korelasi product moment antara skor butir dengan skor skalanya. Koefisien korelasi dapat dianggap memuaskan jika melebihi 0,30. (Azwar : 2004).
3.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar : 2005). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam
38
penggunaannya atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliablitas ini digunakan teknik Alpha Cronbach’s (Arikunto : 2008). Uji reliabilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut :
3.8.3 Diskripsi Indikator Pengukuran Variabel Penelitian
Diskripsi jawaban responden terhadap kuesioner adalah suatu uraian atas pendapat responden mengenai kuesioner yang telah peneliti sampaikan. Perlu diketahui bahwa diskripsi jawaban responden ini peneliti sajikan dalam bentuk tabulasi dan prosentasi. Hasil pendistribusian skor alternatif jawaban kuesioner penelitian kemudian diinterpretasikan berdasarkan hasil persentase setiap jawaban responden tersebut kemudian dikualifikasikan, sebagaimana dikemukakan Arikunto (2008 : 32) bahwa : “Sudah sampai ke persentase lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif”.
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda dengan shofware statistik SPSS, hal tersebut digunakan dengan tujuan untuk mempermudah proses analisis dan hasil yang akurat. Model regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel kualitas kehidupan
39
kerja (X1), dan kompensasi (X2) terhadap semangat kerja (Y) anggota Satpol PP
Kabupaten Lamongan, dimana persamaan operasional yang digunakan adalah : Y = α + a1X1 + a2X2 + e
Dimana :
Y : kinerja α : Konstanta
a1,a2 : Koefisien regresi linier berganda
X1 : Kualitas kehidupan kerja
X2 : Kompensasi
e : Variabel pengganggu 3.9.2. Koefisien Adjusted R-squared
Interpretasi terhadap koefisien regresi dan koefisien Adjusted R-squared dari model regresi berganda adalah perlu. Dalam uji statistik masih diperlukan untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R2) guna mengukur atau untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Koefisien Adjusted R-squared digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari kualitas kehidupan kerja (X1), dan
kompensasi (X2) terhadap semangat kerja (Y) anggota Satpol PP Kabupaten
Lamongan. Dengan ketentuan pengambilan keputusan, yaitu :
1. Bila R2 = 1 artinya terdapat korelasi yang kuat antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) .
2. Bila R2 = 0 artinya tidak terdapat korelasi antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
40
3.9.3. Pengujian Hipotesis
1. Uji F (Uji Simultan)
Untuk menguji adanya pengaruh secara simultan atau bersama-sama variabel bebas yang terdiri dari kualitas kehidupan kerja (X1), dan
kompensasi (X2) terhadap semangat kerja (Y) anggota Satpol PP Kabupaten
Lamongan, dimana pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji statistik yaitu Uji-F dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Jika bilai signifikansi dari F hitung lebih kecil dari nilai α (p < 0,05) maka hipotesis diterima, berarti ada pengaruh signifikan antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
b. Jika bilai signifikansi dari F hitung lebih besar dari nilai α (p > 0,05) maka hipotesis ditolak, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
2. Uji t (Uji Parsial Variabel)
Sedangkan untuk menguji kebenaran pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel bebas, yaitu variabel kualitas kehidupan kerja (X1),
dan kompensasi (X2) terhadap semangat kerja (Y) anggota Satpol PP
Kabupaten Lamongan, dimana pengujian hipotesis dilakukan uji statistik yaitu uji t, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Jika bilai signifikansi dari t hitung lebih kecil dari nilai α (p < 0,05) maka hipotesis diterima, berarti ada pengaruh signifikan antara variabel bebas secara parsial terhdap variabel terikat.
41
b. Jika bilai signifikansi dari t hitung lebih besar dari nilai α (p > 0,05) maka hipotesis ditolak, berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.