• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET

KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DESA DEMPET

NOMOR : Tahun 2016

T E N T A N G

KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DESA DEMPET

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA DEMPET

Menimbang : a. bahwa Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa dalam melaksanakan tugasnya perlu adanya aturan yang mengatur tentang Kedudukan keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam melaksanakan tugasnya;

b. bahwa sesuai dengan Pasal 66 Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Perda Kabupaten Demak nomor 7 Tahun 2015 dan Perbub nomor 19 tahun 2016 tentang petunjuk pelaksanaan Perda no.7 tahun 2015 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;

c. bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud dalam huruf a, dan b perlu ditetapkan dengan Peraturan Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

3. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5679);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2007 tentang Persyaratan dan Tata cara Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi Pegawai Negeri Sipil;

(2)

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 45 Tahun 2007 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi Pegawai Negeri Sipil;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 nomor 157 tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5717);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5558) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Tahun 22 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 tentang 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tentang 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tentang 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

13. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman kewenangan berdasarkan Hak Asal Usul dan kewenangan Lokal bersekala Desa;

14. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata tertib dan mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa;

15. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan pengelolaan, dan pembubaran Badan Usaha Milik Desa;

16. Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa/DD tahun 2015;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 4 Tahun 2015 tentang Badan Permusyawaratan Desa/BPD;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun 2015tentang Kepala Desa;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2015 tentang Perangkat Desa;

(3)

20. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 9 Tahun 2015 tentang Sumber Pendapatan Desa;

23. Peraturan Bupati Kabupaten Demak nomor 49 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

24. Peraturan Bupati Kabupaten Demak Nomor 19 Tahun 2016 tentang Petunjuk pelaksanaan Perda No. 7 tahun 2015 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;

Dengan Kesepakatan bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DEMPET D a n

KEPALA DESA DEMPET M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DESA BDEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DEMPET

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Demak.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Otonom.

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Bupati adalah Bupati Demak.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Demak.

6. Kecamatan adalah bagian wilayah dari Daerah Kabupaten yang dipimpin oleh Cammat.

7. Camat adalah Pejabat Perangkat Daerah yang memimpin Penyelenggaraan Pemerintahan di wilayah Kecamatan.

8. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakt setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(4)

9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Pemerintahan Negera Kesatuan Republik Indonesia.

10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis;

11. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa;

12. Peraturan Desa adalah Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa(BPD);

13. Kepala Desa adalah Pejabat yang memimpin Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Camat.

14. Perangkat Desa adalah Pejabat Pemerintah Desa yang membantu tugas Kepala Desa dalam menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa dan Pemberdayaan masyarakat Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

15. Dusun adalah Wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa.

16. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah Lembaga yang dibentuk oleh Masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat.

17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintah Desa yang dibahas dan disepakati bersama oleh pemerintah desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

18. Tanah Bondo Desa adalah tanah kas desa yang merupakan sawah/tegalan/tambak dan lain-lain yang merupakan seluruh pendapatan asset Desa.

19. Tanah Bengkok adalah tanah kas desa yang berdasarkan hak asal usul yang pemanfaatannya sebagai tunjangan lainnya bagi Kepala Desa atau Perangkat Desa, dengan satuan luas hektar atau bahu.

20. Penghasilan tetap adalah penghasilan yang bersifat teratur dan dialokasikan dalam ADD yang diterima Kepala Desa dan Perangkat Desa’

21. Tunjangan adalah penghasilan berupa uang atau dalam bentuk lain sebagai penambah kesejahteraan di luar penghasilan tetap kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa.

22. Tunjangan Jasa Pengabdian adalah tunjangan dalam bentuk pemanfaatan tanah bengkok bagi Kepala Desa yang telah purna tugas.

23. Penghargaan adalah tunjangan dalam bentuk pemanfaatan tanah bengkok bagi Perangkat Desa yang telah purna tugas.

(5)

BAB II KEDUDUKAN

Pasal 2

Kepala Desa dan Perangkat desa adalah Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten.

BAB III

BENTUK PENGHASILAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DEMPET

Pasal 3

Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan penghasilan berupa : a. Penghasilan tetap (SILTAP);

b. Tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok;

c. Penerimaan lain yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 4

(1) Penghasilan tetap (SILTAP) Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pasal 3 huruf a diberikan setiap bulan dan dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).

(2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa telah dihitung sesuai dengan ketentuan Perda no.7 tahun 2015 Bab.III pasal 4 ayat 2.

(3) Besaran penghasilan tetap dengan ketentuan sebagai berikut : a. Kepala Desa;

b. Sekretaris Desa paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari penghasilan tetap Kepala Desa per bulan; dan

c. Perangkat Desa selain Sekretaris Desa paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari penghasilan tetap Kepala Desa per bulan.

(4) Sedangkan rumusan dan besaran penghasilan Tetap Kepala desa dan perangkat Desa untuk disesuaikan dengan Perda no. 7 tahun 2015 Bab.III pasal 4 ayat 4 dan ayat 5, serta Perbub no. 19 tahun 2016.

Pasal 5

(1)Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok yang terdiri atas bengkok yaitu :

a. Jumlah dan luas areal tanah bengkok Kepala Desa terletak pada : a.1 Blok Lenguk Persil : 94 Klas : S.I Luas : 4,780 Ha. a.2 Blok Lenguk Persil : 94 Klas : S.II Luas : 4.020 Ha. a.3 Blok Lenguk Persil : 95 Klas : S.1 Luas : 1,570 Ha. a.4 Blok Lenguk Persil : 95 Klas : S.I Luas : 0,675 Ha. a.5 Blok Karso Bagus Persil : 111 Klas : S. I Luas : 4,625 Ha.

a.6 Blok Karso Bagus Persil : 111 Klas : S.I Luas: 2,025 Ha.(3 bahu) diperuntukan bagi mantan Kepala Desa Sebagai pensiunan).

(6)

b. Jumlah dan luas bengkok Sekretaris Desa terletak pada :

b.1. Blok Demangan Persil : 29 Klas : S.II Luas : 0,405 Ha. b.2. Blok Demangan Persil : 30 Klas : S.II Luas : 1,150 Ha. b.3. Blok Jembangan Persil : 47 Klas : S.II Luas : 3,155 Ha. b.4. Blok Lenguk Persil : 97 Klas : S.II Luas : 0,990 Ha. b.5. Blok Lenguk Persil : 96 Klas : S.II Luas : 1,170 Ha. b.6. Blok Lenguk Persil : 100 Klas : S.II Luas : 1,000 Ha. b.7. Blok Blenderan Persil : 40 Klas : S.II Luas : 0,400 Ha. c. Jumlah dan luas bengkok Kaur Pemerintahan dan Umum terletak pada :

c.1. Blok Lenguk Persil : 92 Klas : S.II Luas : 2,601 Ha.

d. Jumlah dan luas bengkok Kaur Pembangunan dan Kesra terletak pada : d.1. Blok Lenguk Persil : 69 Klas : S.II Luas : 0,430 Ha.

d.2. Blok Lenguk Persil : 76 Klas : S.II Luas : 0,500 Ha. d.3. Blok Lenguk Persil : 76 Klas : S.II Luas : 0,165 Ha. d.4. Blok Lenguk Persil : 106 Klas : S.II Luas : 0,270 Ha. d.5. Blok Tanjung Persil : 126 Klas : S.II Luas : 0,320 Ha. e. Jumlah dan luas bengkok Kaur Keuangan terletak pada :

e.1. Blok Karso Bagus Persil : 112 Klas : S.I Luas : 1,420 Ha. e.2. Blok Karso Bagus Persil : 115 Klas : S.I Luas : 0,620 Ha. f. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Jogoboyo I terletak

pada :

f.1. Blok Gebyuran Persil : 10 Klas : S.II Luas : 0,500 Ha. f.2. Blok Gebyuran Persil : 07 Klas : S.II Luas : 0,325 Ha. f.3. Blok Gebyuran Persil : 11 Klas : S.II Luas : 0,3690 Ha. g. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Jogoboyo 2 terletak

pada :

g.1. Blok Lenguk Persil : 29 Klas : S.II Luas : 1,250 Ha. h. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Jogoboyo 3 terletak

pada :

h.1. Blok Lenguk Persil : 90 Klas : S.II Luas : 0,620 Ha. h.2. Blok Lenguk Persil : 91 Klas : S.II Luas : 0,105 Ha. h.3 Blok Karso Bagus Persil : 114 Klas : S.III Luas : 1.320 Ha.

Keterangan : sejak tanggal : 31 Desember 2014 jabatan (kebayan 1) tersebut Kosong atau Pensiun dan tidak diisi sampai sekarang.

i. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Jogoboyo 4 terletak pada :

i.1. Blok Jadi Persil : 123 Klas : S.III Luas : 0,300 Ha. i.2. Blok Jadi Persil : 121 Klas : S.III Luas : 0,875 Ha. i.3. Blok Jadi Persil : 121 Klas : S.III Luas : 0,636 Ha. i.4. Blok Gebyuran Persil : 11 Klas : S.I Luas : 0,690 Ha. j. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Jogoboyo 5 terletak

pada :

j.1. Blok Lenguk Persil : 98 Klas : S.II Luas : 0,085 Ha. j.2. Blok Lenguk Persil : 99 Klas : S.II Luas : 0,605 Ha. j.3 Blok Karso Bagus Persil : 103 Klas : S.III Luas : 0,045 Ha. j.4. Blok Karso Bagus Persil : 113 Klas : S.III Luas : 1,420 Ha. k. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Jogoboyo 6 terletak

pada :

k.1. Blok Lenguk (Kamituwo) Persil : 107 Klas : S.III Luas : 0,697 Ha.

(7)

k.2. Blok Lenguk (Kamituwo) Persil : 107 Klas : S.III Luas : 0,697 Ha.

k.3. Blok Lenguk (Kamituwo) Persil : 107 Klas : S.III Luas : 0,697 Ha.

Keterangan : sejak tanggal : 29 Juni 2016 jabatan (kebayan 6) tersebut Kosong atau Pensiun dan tidak diisi sampai sekarang.

l. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Jogoboyo 7 terletak pada :

l.1. Blok Gebyuran Persil : 11 Klas : S.II Luas : 2,185 Ha. m. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Modin 1 terletak

pada :

m.1. Blok Lenguk Persil : 101 Klas : S.II Luas : 1,435 Ha. m.2. Blok Lenguk Persil : 102 Klas : S.II Luas : 0,210 Ha. n. Jumlah dan luas bengkok Pelaksana Teknis disebut Modin 2 terletak

pada :

n.1. Blok Gebyuran Persil : 08 Klas : S.II Luas : 1,110 Ha. n.2. Blok Murong Persil : 16 Klas : S.III Luas : 0,540 Ha. (2)Tunjangan lainnya bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a s/d n diambilkan dari bekas Tanah Bengkok jabatan setelah dikurangi untuk Tunjangan jasa pengabdian/penghargaan bagi mantan Kepala Desa/Perangkat Desa.

(3)Tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan dalam bentuk Uang setiap bulan dari hasil Lelang secara Umum dan dimasukkan ke dalam APBDesa.

Pasal 6

(1)Besaran tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok sebagaimana dimaksud pada pasal (5) huruf a bagi Kepala Desa minimal 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari tanah bengkok jabatan yang bersangkutan. (2)Besaran tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok sebagaimana

dimaksud pada pasal (5) huruf b bagi Sekretaris Desa yang diangkat menjadi PNS adalah sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari tanah bengkok jabatan yang bersangkutan.

(3)Besaran tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok sebagaimana dimaksud pada Pasal (5) huruf b sampai dengan n bagi Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya minimal 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari tanah bengkok jabatan yang bersangkutan.

Pasal 7

(1) Penentuan besaran tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok diatas 75% (tujuh puluh lima perseratus) didasarkan pada penilaian kinerja Pemerintah Desa oleh Camat, dengan keputusan Camat dan diberikan pada tahun anggaran berikutnya.

(2) Adapun Kriteria penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut :

a. Membuat RPJMDesa dengan bobot 3% (tiga per seratus); b. Membuat RKPDesa dengan bobot 3% (tiga per seratus); c. Membuat APBDesa dengan bobot 3% (tiga per seratus);

(8)

d. Membuat LPPDesa dengan bobot 4% (empat per seratus); e. Absensi/tingkat kehadiran dengan bobot 6% (enam pers eratus);

f. Taat pajak/Lunas PBB-P2 tiap kering masing-masing dengan bobot 6% (enam per seratus);

(3) Dalam hal terjadi tidak memenuhi syarat/kriteria ayat 3, atau salah satu kriteria tidak dipenuhi/dikerjakan, maka camat berhak mengurangi besaran tunjangan lainnya sebagaimana dimaksud pada pasal 5 huruf a sampai dengan huruf i.

(4) Sedangkan hasil pengurangan tanah bengkok sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dimasukkan menjadi Bondo Desa dan dilelang yang hasilnya dikelola melalui APBDesa.

Pasal 8

Selain penghasilan tetap/Siltap dan tunjangan lainnya, Kepala Desa dan Perangkat Desa dapat diberikan penerimaan lain yang sah yang bersumber dari APBDesa (sesuai dengan kemampuan keuangan Desa) dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu :

a. Perjalanan Dinas keluar Desa;

b. Honorarium pengelola keuangan Desa (PKD/PTPKD); c. Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan (TPK);

d. Penerimaan lain yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

BAB IV

PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN BAGI PENJABAT KEPALA DESA, PELAKSANA TUGAS KEPALA DESA, DAN PELAKSANA TUGAS

PERANGKAT DESA SERTA SEKRETARIS DESA YANG BERSTATUS PEGAWAI NEGERI SIPIL

Bagian Pertama

Penghasilan Penjabat Kepala Desa Pasal 9

(1) Penjabat (PJ) Kepala Desa TIDAK berhak mendapatkan penghasilan tetap, dan hak penghasilan tetapnya dipergunakan untuk belanja lainnya;

(2) Penjabat (PJ) Kepala Desa berhak mendapatkan tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari bekas tanah bengkok Kepala Desa setelah dikurangi Tunjangan jasa pengabdian bagi mantan Kepala Desa;

(3) Tunjangan lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan dalam bentuk uang setiap bulan dari hasil lelang secara umum dan dimasukkan ke dalam APBDesa;

(4) Tunjangan lainnya bagi Penjabat (PJ) Kepala Desa yang berupa pemanfaatan bekas tanah bengkok ditetapkan dalam Peraturan Desa yang memuat Jumlah, luas areal, letak, blok dan persil tanah bengkok;

(5) Penjabat Kepala Desa mendapatkan Penerimaan lain yang sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 8.

(9)

Bagian Kedua

Penghasilan Pelaksana Tugas Kepala Desa Dan Pelaksana Tugas Perangkat Desa

Pasal 10

(1) Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa yang berasal dari unsur non PNS mendapatkan tambahan penghasilan sebesar 2% (dua per seratus) per bulan dari hasil lelangan bekas tanah bengkok Kepala Desa;

(2) Pelaksana Tugas (Plt) Perangkat Desa mendapatkan tambahan penghasilan sebesar 2% (dua per seratus) per bulan dari hasil lelangan bekas tanah bengkok Perangkat Desa.

Bagian Ketiga

Penghasilan Sekretaris Desa yang berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) Pasal 11

Bagi Desa yang sekretaris Desanya diisi dari Pegawai Negeri Sipil dan telah diisinya jabatan Sekretaris Desa dari bukan Pegawai Negeri Sipil maka tanah Bengkok bekas jabatan Sekretaris Desa kembali menjadi tunjangan lainnya bagi Sekretaris Desa dengan besaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dan pasal 6.

Pasal 12

(1) Sekretaris Desa yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) TIDAK berhak mendapatkan penghasilan tetap dan hak penghasilan tetapnya dipergunakan untuk belanja lainnya;

(2) Sekretaris Desa yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) berhak mendapatkan tunjangan lainnya sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari bekas tanah bengkok Sekretaris Desa;

(3)Bagi Sekretaris Desa yang telah diatur pada Pada pasal 11 dan pasal 12 ayat 2 berbunyi sebagai berikut :

a. Penguasaan berupa bengkok Blok Jembangan dan Blenderan Persil :47,40 Klas:S.II, Luas : 1,000 Ha, 0,400 Ha untuk dikelola melalui APBDesa sebesar 25% yang rincian penggunaannya sbb :

b. Penguasaan berupa bengkok Blok Lenguk, Persil :,97,96,100 Klas:S.II, Luas : 0.990 Ha,1,170 Ha, 1.000 Ha, untuk dikelola melalui APBDesa sebesar 25% yang rincian penggunaannya sbb :

c. Penguasaan berupa bengkok Blok Demangan, Persil :29, 30 Klas:S.II, Luas : 0.405 Ha, 1,150 Ha untuk dikelola melalui APBDesa sebesar 25% yang rincian penggunaannya sbb :

d. Hasil penjualan tanah bengkok sekdes sebesar 25% (2ha) dimasukkan dalam Kas Desa melalui APBDesa.

e. Sedangkan tanah bengkok sebesar 75% (6,27ha) diberikan berupa penguasaan atau penggarapan tanah bengkok sebagai Tunjangan lainnya yang sah bagi Sekretaris Desa yang diangkat PNS.

(10)

Pasal 13

(1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditugaskan menjadi Sekretaris Desa TIDAK berhak mendapatkan penghasilan tetap/SILTAP;

(2) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditugaskan menjadi Sekretaris Desa berhak mendapatkan Tunjangan lainnya paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dan paling banyak 25% (dua puluh lima perseratus) dari bekas tanah bengkok Sekretaris Desa.

BAB V

TUNJANGAN KESEHATAN, TUNJANGAN JASA PENGABDIAN/ PENGHARGAAN (PENSIUNAN), TALI ASIH, DAN UANG DUKA

Bagian Pertama Tunjangan Kesehatan

Pasal 14

(1) Selain pemberian penghasilan, Kepala Desa dan Perangkat Desa memperoleh Tunjangan Kesehatan;

(2) Tunjangan Kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa merupakan jaminan kesehatan yang diberikan kepada Kepalaa Desa dan Perangkat Desa melalui program yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan mengikutsertakan 1 (satu) Istri/suami dan 2 (dua) anak dengan umur paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun atau masih berstatus sebagai mahasiswa;

(3) Besaran Tunjangan kesehatan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

(4) Anggaran untuk premi asuransi kesehatan dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).

Bagian Kedua

Tunjangan Jasa Pengabdian/Penghargaan (Pensiunan) Pasal 15

(1) Kepala Desa yang berakhir masa jabatannya, diberikan tunjangan jasa pengabdian berupa pemanfaatan tanah bengkok sebagai berikut :

a. Untuk Desa yang luas tanah bengkoknya dibawah 10 bahu, ditetapkan 2 (dua) bahu selama 1 (satu) kali masa jabatan Kepala Desa;

b. Untuk Desa yang luas tanah bengkoknya 10 bahu sampai dengan 19 bahu, ditetapkan 2,5 (dua koma lima) bahu selama 1 (satu) kali masa jabatan Kepala Desa;

c. Untuk Desa yang luas tanah bengkoknya 20 bahu keatas, ditetapkan 3 (tiga) bahu selama 1 (satu) kali masa jabatan Kepala Desa;

(2) Bagi Perangkat Desa yang berakhir masa jabatannya sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, diberikan penghargaan sebagai berikut :

a. Mantan sekretaris Desa yang berstatus Perangkat Desa, memperoleh 25% (dua puluh lima perseratus) dari luas tanah bengkok jabatan yang bersangkutan dan sebanyak-banyaknya 1,5 (satu setengah) bahu selama 5 (lima) tahun;

(11)

b. Mantan Perangkat Desa lainnya, diberikan 25% (dua puluh lima perseratus) dari luas tanah bengkok jabatan yang bersangkutan dan sebanyak-banyaknya 1 (satu) bahu selama 5 (lima) tahun.

(3) Sekretaris Desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil/PNS tidak mendapatkan penghargaan dari tanah bengkok.

(4) Ketentuan memperoleh penghargaan berupa pemanfaatan tanah bengkok bagi perangkat Desa yang purna tugas adalah sebagai berikut :

a. Yang bersangkutan meninggal dunia atau telah habis masa jabatannya; b. Yang bersangkutan berhenti atau diberhentikan dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri seperti sakit;

c. Yang bersangkutan telah memiliki masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun;

d. tidak pernah dikenai sangsi pemberhentian sementara dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;

(5) Pemberian Tunjangan Jasa Pengabdian Kepala Desa dan Penghargaan Perangkat Desa diberikan :

a. Bagi Kepala Desa Jasa pengabdiannya paling sedikit 3 (tiga) tahun; b. Bagi Perangkat Desa jasa pengabdiannya paling sedikit 10 (sepuluh)

tahun.

(6) Bagi Kepala Desa dan perangkat Desa yang meninggal Dunia dan berhak menerima tunjangan jasa pengabdian/penghargaan, diterimakan kepada janda dan/ atau dudanya dan/ atau ahli waris yang sah sesuai dengan ketentuan.

(7) Bagi mantan Kepala Desa dan Perangkat Desa yang berhak menerima Tunjangan jasa pengabdian/penghargaan dan meninggal dunia maka diteruskan oleh janda dan/ atau dudanya dan/ atau ahli waris yang sah sampai dengan selesainya jangka waktu sesuai dengan ketentuan.

(8) Bagi mantan Kepala Desa yang mendapatkan tunjangan jasa pengabdian, dan mencalonkan diri kemudian terpilih menjadi Kepala Desa, tunjangan jasa pengabdiannya dikembalikan ke Kas Desa.

(9) Bagi Mantan Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan hak untuk memilih blok/persil bengkok pensiun.

(10) Tunjangan jasa pengabdian/Penghargaan Kepala Desa dan Perangkat Desa berupa pemanfaatan tanah bengkok diberikan sekaligus setiap setiap tahun dalam bentuk Uang setelah dilelang secara Umum dan dimasukkan kedalam APBDesa.

Bagian Ketiga

Tali Asih/Penghargaan dan Uang Duka Pasal 16

(1) Besaran Tali Asih/Penghargaan berupa Uang bagi Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang habis masa jabatannya, paling tinggi senilai harga sewa Bekas Tanah Bengkok Jabatan 1 (satu) bahu dalam 1 (satu) tahun.

(2) Dalam hal nilai harga sewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih dari Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), maka tali asih yang diterimakan Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

(12)

(3) Terhadap Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang tanah bengkoknya tidak memiliki nilai jual, maka tali asih disesuaikan dengan kemampuan keuangan desa.

Pasal 17

(1) Apabila Kepala Desa atau Perangkat Desa yang diberhentikan dengan hormat/pensiun/telah berakhir masa jabatannya, maka kepadanya diberikan hak pensiun.

(2) Pemberian hak pensiun Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan : a. Bagi Kepala Desa jasa pengabdiannya paling sedikit 3 (tiga) tahun. b. Bagi perangkat Desa jasa pengabdiannya paling sedikit 10 (sepuluh)

tahun.

Pasal 18

Besaran Tali Asih / Penghargaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dimasukkan dalam APBDesa.

Pasal 19

Pemberian Uang Duka kepada ahli waris Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan desa.

BAB VI PENGAWASAN

Pasal 20

(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa dilakukan oleh Camat;

(2) Penyalahgunaan pelaksanaan penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa dikenakan sangsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20

(1) Pemberian Tunjangan Lainnya berupa Pemanfaatan Tanah Bengkok yang diberikan dalam bentuk Uang setiap bulan dari hasil Lelang secara Umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) diberlakukan sebagai berikut : a. Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya yang diangkat

setelah ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah tahun 2017.

b. Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya sebelum ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah paling lambat tahun 2019. (2) Pemberian Tunjangan Jasa Pengabdian Kepala Desa, Penghargaan

Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya berupa pemanfaatan tanah bengkok diberikan sekaligus setiap tahun dalam bentuk uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (10) diberlakukan paling lambat tahun 2019.

(13)

BAB VIII PENUTUP Pasal 21

Pada saat Peraturan Desa ini mulai berlaku, maka peraturan Desa Botosengon nomor 9 tahun 2009 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa Botosengon sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Desa Botosengon nomor 9 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Desa Botosengon nomor 9 tahun 2011 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa Botosengon, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 22

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa. dan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Desa ini dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.

Ditetapkan di : Dempet

Pada Tanggal : 3 Oktober 2016 PJ. KEPALA DESA DEMPET

WASTU HIDAYAT Diundangkan di : DEMPET

Pada Tanggal : 3 Oktober 2016 PLT.SEKRETARIS DESA DEMPET

(14)

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET

KABUPATEN DEMAK

RANCANGAN PERATURAN DESA BOTOSENGON

NOMOR : 06 / Tahun 2016

T E N T A N G

KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA DESA DEMPET

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA DEMPET

Menimbang : a. bahwa Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa dalam melaksanakan tugasnya perlu adanya aturan yang mengatur tentang Kedudukan keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam melaksanakan tugasnya;

b. bahwa sesuai dengan Pasal 66 Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Perda Kabupaten Demak nomor 7 Tahun 2015 dan Perbub nomor 19 tahun 2016 tentang petunjuk pelaksanaan Perda no.7 tahun 2015 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;

c. bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud dalam huruf a, dan b perlu ditetapkan dengan Peraturan Desa;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

3. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

4. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5679);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2007 tentang Persyaratan dan Tata cara Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi Pegawai Negeri Sipil;

(15)

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

KECAMATAN DEMPET

DESA DEMPET

Jln. Raya Dempet – Gajah Nomor : 21 / Kode Pos . 59573

Dempet, … Oktober 2016

K e p a d a

Nomor : 143 / / 2016 Yth. CAMAT DEMPET

Lamp : 1 ex. DI -

Perihal : Mohon di Evaluasi Rancangan - D e m p e t Kedudukaan Keuangan Kepala Desa

Dan Perangkat Desa Dempet.

---

Menindak lanjuti Peraturan Bupati Demak nomor 19 Tahun 2016 tentang Petunjuk pelaksanaan PERDA No. 7 Tahun 2015 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa, diantaranya hal Evaluasi Rancangan Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa Dempet.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas untuk itu Desa Dempet mengajukan Rancangan Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa Dempet Tahun 2016 mohon untuk di Evaluasi.

Demikian Rancangan Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa dimaksud diatas sebagaimana tercantum dalam lampiran Perdes ini, kemudian menjadikan perhatian dan periksa adanya.

PJ. KEPALA DESA DEMPET

Referensi

Dokumen terkait

- Tambahan Tunjangan Kepala Desa - Tambahan Tunjangan Sekretaris Desa - Tambahan Tunjangan Perangkat Desa Belanja ATK, materai dan penggandaan Belanja ATK, materai dan

(1) Pemanfaatan Tanah Desa untuk Pelungguh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, adalah Tanah Desa yang digunakan untuk memberikan Penghasilan tambahan

(2) Pejabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, adalah Sekretaris Desa yang bersangkutan kecuali tidak bersedia maka ditunjuk atau Perangkat Desa atau

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Kepala Desa Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Tetap, Tunjangan,

(1) Pemberian Penghasilan Tetap dan Tunjangan Jabatan Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Pasal 3 dan ayat (3) Pasal 4 diberikan setiap

(1) Pemanfaatan Tanah Desa untuk Pelungguh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, adalah Tanah Desa yang digunakan untuk memberikan Penghasilan tambahan

(1) Selain menerima Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam pasal (3) dan Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam pasal (4) dan Tambahan tunjangan penghasilan

(1) Selain menerima Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam pasal (3) dan Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam pasal (4) dan Tambahan tunjangan penghasilan