• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI NOPEMBER 2014 INFLASI 1,22 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BANYUWANGI NOPEMBER 2014 INFLASI 1,22 PERSEN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.I,2 Desember 2014 1

No. 11/Nopember/3510/Th.I, 01 Desember 2014

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/

I

NFLASI

B

ANYUWANGI

N

OPEMBER

2014

I

NFLASI

1,22

PERSEN

 Pada bulan Nopember 2014 Banyuwangi mengalami Inflasi sebesar 1,22 persen lebih rendah dari Jawa Timur dan Nasional masing-masing sebesar 1,38 persen dan 1,50 persen. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur semua kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di kota Jember sebesar 1,92 persen disusul Kediri sebesar 1,66 persen, Malang sebesar 1,51 persen, Madiun sebesar 1,51 persen, Probolinggo sebesar 1,31 persen, Sumenep sebesar 1,28 persen, Surabaya sebesar 1,27 persen dan inflasi terkecil kota Banyuwangi sebesar 1,22 persen.

 Dari tujuh kelompok pengeluaran di kabupaten Banyuwangi, satu kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga (deflasi) yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok (kel.) sandang sebesar -0,27 persen. Inflasi Nopember 2014 dipicu oleh kenaikan indeks pada kel. transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,55 persen, kel. pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,84 persen, kel. kesehatan sebesar 0,83 persen, kel. perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,54 persen, kel. bahan makanan sebesar 0,46 persen dan kel. makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,35 persen.

 Komoditas yang memberikan andil terjadinya Inflasi adalah kenaikan harga bensin, solar, cabe rawit, cabe merah, biaya administrasi transfer uang, beras, biaya administrasi kartu ATM, sepeda anak, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, ikan asin belah, tarif listrik, mobil, bahan bakar rumah tangga, tempat tidur, angkutan antar kota, teri, bayam, tempe, tongkol, pasta gigi.

 Laju inflasi Nopember 2014 tertahan oleh turunnya harga nangka muda, kacang panjang, lamuru, daging sapi, mernying, daging ayam ras, bawang merah, cumi-cumi, tongkol pindang, emas perhiasan, kembung rebus, tomat sayur, wortel, telor ayam ras, telphon seluler, gula pasir, angkutan udara, kentang, lele dan minyak goreng.

 Laju inflasi tahun kalender (Desember 2013 - Nopember 2014) Banyuwangi mencapai 3,99 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 5,27 persen dan Nasional sebesar 5,75 persen, demikian halnya laju inflasi year on year (Nopember 2014 terhadap Nopember 2013) Banyuwangi sebesar 4,90 persen lebih rendah dari Jawa Timur sebesar 5,85 persen dan Nasional sebesar 6,23 persen.

 Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, laju Inflasi Kalender bulan Nopember 2014 tertinggi berasal dari kota Surabaya sebesar 5,55 persen, disusul Sumenep 5,31 persen, Malang 5,28 persen, Madiun 5,09 persen, Kediri 4,85 persen, Jember 4,76 persen, Probolinggo 4,54 persen, dan terendah Banyuwangi 3,99 persen

 Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, laju Inflasi Year on Year bulan Nopember 2014 tertinggi berasal dari kota Surabaya 6,10 persen, disusul Madiun 5,86 persen, Malang 5,83 persen, Sumenep 5,71 persen, Probolinggo 5,47 persen, Jember 5,44 persen, Kediri 5,16 persen, dan terendah Banyuwangi 4,90 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.I,2 Desember 2014 2

Gambar 2.

Andil Inflasi Kelompok Transpor, Komunikasi, Sarana Penunjang Transpor dan Jasa Keuangan

1. Inflasi Banyuwangi

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Dari hasil pemantauan harga pada bulan Nopember 2014 Banyuwangi mengalami inflasi sebesar 1,22 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 113,42 pada bulan

Oktober 2014

menjadi 114,80 pada

bulan Nopember

2014. Inflasi bulan

Nopember 2014

terutama dipicu oleh kelompok transport, komunikasi dan jasa

keuangan yang

memberi andil/sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,87 persen, disusul kelompok bahan makanan dengan andil sebesar 0,14 persen, kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil 0,09 persen. Inflasi Nopember 2014 tertahan oleh kelompok sandang karena terjadi

inflasi sebesar -0,27 persen (andil

minus 0,02 persen) sebagaimana gambar1 diatas.

Kontribusi kelompok

transport, komunikasi dan jasa keuangan terutama berasal dari subkelompok (subkel) transpor (andil 0,7259 persen) disusul subkel Jasa Keuangan (andil 0,1524 persen) sebagaimana gambar 2.

-0,10 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 0,14 0,05 0,09 -0,02 0,03 0,06 0,87 Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor Gambar 1.

Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran Bulan Nopember 2014 -0,1000 0,0000 0,1000 0,2000 0,3000 0,4000 0,5000 0,6000 0,7000 0,8000 0,7259 -0,0137 0,0037 0,1524 Transpor Komunikasi Dan Pengiriman

Sarana dan Penunjang Transpor

(3)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.I,2 Desember 2014 3

Tingginya subkel Transpor sebesar 0,7259 persen akibat terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tanggal 18 Nopember 2014 sebesar 13,34 persen. Kenaikan harga BBM memberikan efek domino terhadap kenaikan harga komoditas lainnya yang disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan dan biaya produksi di sektor industri, yang pada gilirannya akan meningkatkan inflasi di semua sektor ekonomi. Hal ini terlihat dari inflasi pada kelompok pengeluaran baik pada kelompok bahan makanan, makanan-minuman jadi, perumahan, kesehatan, pendidikan dan transportasi, kecuali kelompok sandang mengalami deflasi pada komoditas emas perhiasan.

Pada kelompok bahan makanan ditunjukkan oleh kenaikan harga cabe merah yang memberi sumbangan inflasi (andil) sebesar 0,13 persen, cabe rawit 0,35 persen, beras 0,09 persen, ikan asin belah 0,037 persen, ikan teri 0,02 persen. Sebelum terjadinya kenaikan harga BBM, mulai awal Oktober 2014 komoditas cabe merah dan cabe rawit sudah mulai merayap naik dari harga Rp. 20.000,-/kg (cabe merah) dan Rp. 10.000,-/kg

(cabe rawit) hingga kini melambung tinggi sampai menembus angka Rp. 50.000,-/kg. Lonjakan harga tersebut diduga berkaitan erat dengan menu runnya stok di pasar dan kenaikan harga BBM. Kenaikan harga cabe ternyata menurunkan konsumsi masyarakan akan komoditas tersebut. Dari hasil pengamatan

menunjukkan menurunnya belanja masyarakat terhadap komoditas tersebut dimana masyarakat yang terbiasa belanja dengan hitungan kg sekarang berubah dalam hitungan ons. permintaan cabe menunjukkan bahwa pedasnya komoditas cabe tidak bisa tersubstitusikan oleh pedasnya komoditas lain, misalnya merica.

Inflasi sub kelompok jasa keuangan diakibatkan oleh tingginya biaya operasional kartu ATM sehingga memaksa pihak perbankan untuk menaikkan biaya administrasi kartu ATM dan biaya transfer uang di Bank.

Beras terjadi kenaikan harga sebesar 1,26 persen dan memberikan andil 0,09 persen terhadap inflasi Nopember 2014. Penurunan luas panen yang berakibat penurunan jumlah produksi diduga penyebab kenaikan harga beras. Seperti halnya cabe, gejolak harga beras terjadi

(4)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.I,2 Desember 2014 4 secara nasional akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Kenaikan harga juga dirasakan pada komoditas ikan asin belah dan teri yang memberikan andil sebesar 0,04 persen dan 0,02 persen.

Dampak kenaikan harga BBM

berpengaruh langsung terhadap kenaikan tarif angkutan umum sebesar 3,09 persen hingga 9,74 persen. Untuk meredam kenaikan tarif angkutan umum, menteri perhubungan telah mengeluarkan peraturan menteri untuk membatasi kenaikan tarif angkutan umum antarkota sebesar 10 persen.

Komoditi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang memberikan sumbangan terbesar adalah tarif listrik, karena naiknya TDL pada bulan November 2014 untuk golongan R-3/TR 2200 VA sampai dengan 5.500 VA khususnya pada pelanggan listrik sistem pra bayar.

Inflasi Nopember 2014 tertahan oleh turunnya harga beberapa komoditas antara lain nangka muda (andil 0,0824 persen), kacang panjang (andil 0,0653 persen), lemuru (andil -0,0598 persen), daging sapi (andil -0,0460 persen), mernying (andil -0,0392 persen) , emas perhiasan (andil 0,0315 persen), gula pasir (andil 0,0109 persen), dan angkutan udara (andil -0,0077 persen). Turunnya harga komoditas bahan makanan sebagaimana tersebut diatas diduga akibat produksi yang banyak sehingga stok dipasar terjaga.

IHK Nopember 2013 IHK Desember 2013 IHK Oktober 2014 IHK Nopember 2014 Andil Inflasi Nopember 2014 % Perubahan thd Oktober 2014 Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2014 1) Tingkat Inflasi Year on Year 20142) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) UMUM 109,44 110,39 113,42 114,80 1,22 1,22 3,99 4,90 1 Bahan Makanan 122,43 125,48 127,32 127,91 0,14 0,46 1,94 4,48

2 Makanan Jadi , Mi numan,

Rokok, dan Tembakau 105,71 105,71 106,11 106,48 0,05 0,35 0,73 0,73

3 Perumahan, Ai r, Li stri k,

Gas, dan Bahan Bakar 103,77 103,88 110,03 110,62 0,09 0,54 6,49 6,60

4 Sandang 103,02 103,02 109,28 108,99 -0,02 -0,27 5,79 5,79

5 Kesehatan 101,39 101,39 104,69 105,56 0,03 0,83 4,11 4,11

6 Pendi di kan, Rekreasi ,

dan Ol ah raga 100,20 100,20 102,65 103,51 0,06 0,84 3,30 3,30

7 Transpor, Komuni kasi ,

dan Jasa Keuangan 107,18 107,62 110,27 115,29 0,87 4,55 7,13 7,57

1) Persentase perubahan IHK bulan Nopember 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 2) Persentase perubahan IHK bulan Nopember 2014 terhadap IHK bulan Nopember 2013

Tabe l 1. Andil dan Tingkat Inflas i Nope mbe r 2014, Inflas i Tahun Kale nde r 2014 dan Inflas i Ye ar on Ye ar me nurut Ke lompok Pe nge luaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran

(1)

(5)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.I,2 Desember 2014 5

Dari tabel 1 diatas menunjukkan Kabupaten Banyuwangi secara umum persentase perubahan terhadap Oktober 2014 (inflasi) sebesar 1,22 persen, tertinggi terjadi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 4,55 persen dengan andil sebesar 0,87 persen.

Sementara tingkat inflasi tahun kalender 2014 (persentase perubahan IHK bulan Nopember 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013) sebesar 3,99 persen dengan inflasi terbesar pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 7,13 persen.

Tingkat inflasi Year on Year (YoY) 2014 (persentase perubahan IHK bulan Nopember 2014 terhadap IHK bulan Nopember 2014) sebesar 4,90 persen dengan inflasi terbesar pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 7,57 persen.

2. Perkembangan Inflasi

Gambar 3.

Inflasi Bulanan (month to month) bulan Januari 2014 – Nopember 2014 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Gambar 4.

Inflasi Tahun Kalender

bulan Januari 2014 – Nopember 2014 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Gambar 5. -0,40 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 0,59 1,02 0,20 -0,25 0,05 0,37 0,24 -0,12 0,11 0,51 1,22 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 0,59 1,61 1,81 1,56 1,61 1,99 2,24 2,11 2,22 2,74 3,99 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember

(6)

Berita Resmi Statistik Kabupaten Banyuwangi, No. 11/Nopember/3510/Th.I,2 Desember 2014 6 Inflasi Year on Year

bulan Januari 2014 – Nopember 2014 Kabupaten Banyuwangi (dalam persen)

Banyuwangi, 3 Nopember 2014

BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Banyuwangi Kepala,

ttd,

Ir. Mohammad Amin, MM

NIP. 19661109 199212 1 001 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 7,50 7,48 6,71 6,63 7,51 7,17 2,15 1,51 2,45 3,11 4,90 Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember

Gambar

Tabe l 1. Andil dan Tingkat Inflas i Nope mbe r 2014, Inflas i Tahun Kale nde r 2014 dan Inflas i Ye ar  on Ye ar me nurut Ke lompok Pe nge luaran (2012=100)

Referensi

Dokumen terkait

Lagu Anak Domba Allah merupakan bentuk lagu inkulturasi untuk misa yang seringkali digunakan oleh awam maupun para rohaniawan di Gereja Assumpta yang bentuk lagunya tidak

Untuk mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan marjin pemasaran di tingkat lembaga pemasaran pada ke tiga saluran yang digunakan petani cabai di Kecamatan

Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan menyebutkan bahwa Penerapan Aneka jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru di UIN Sunan Ampel Surabaya sudah dilakukan secara

Sebagai edukator dalam melaksananakan fungsinya sebagai pendidik, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan professional tenaga

Temuan penelitian ini sebagai berikut: (1) pengelolaan wisata religi di makam Tuan Guru langsung ditangani oleh juru kunci makam,yang telah dipercayai

1) Modernisasi pesantren bagi Abdurrahman Wahid adalah proses dinamisasi: penggalakan nilai-nilai hidup positif tradisi-tradisi pesantren dan penggunaan nilai-nilai baru

Karena menyesuaikan dengan metode kualitatif yang menyajikan secara langsung hakikat antara hubungan peneliti dan responden dalam hal ini novel Anak Kecil Yang Mengubah